Anda di halaman 1dari 40

Teori Relativitas Khusus

By:
Dra. Suliyanah, M.Si.
Utama Alan Deta, M.Si.*

Department of Physics
Faculty of Mathematics and Natural Sciences
the State University of Surabaya (Unesa)
Prodi S1 Pendidikan Fisika terakreditasi A oleh BAN-PT (No SK. 324/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2015)
Prodi S1 Fisika terakreditasi B oleh BAN-PT (No SK. 072/SK/BAN-PT/Akred/S/II/2015)
Fakultas MIPA Unesa tersertifikasi ISO 9001:2008 oleh SAI Global (Certificate No: QMS41114)

*)utamadeta@unesa.ac.id
Fisika Modern

Secara umum, terdapat 2 teori dasar dalam fisika modern


Teori Relativitas (Albert Einstein)
Teori Kuantum (Plank, Heisenberg, Schrodinger, dkk)
Teori relativitas berpijak pada postulat-postulat Einstein
Teori Relativitas Khusus membahas struktur dari ruang-waktu. Teori
ini berpijak pada 2 postulat Einstein
Teori Relativitas Umum membahas gravitasi
Teori kuantum mengkaji partikel-partikel dengan skala atom
ataupun elektron
Relativitas Khusus 1

Postulat Einstein
Dilatasi Waktu
Efek Doppler
Kontraksi Panjang
Paradoks Kembar
Postulat Einstein
All motion is relative; the speed of light in free space is the
same for all observer
Pada tahun 1905, Albert Einstein mengajukan prinsip relativitas
Dengan asumsi bahwa Persamaan Maxwell berlaku untuk
semua kerangka acuan inersial, Einstein mengajukan 2 postulat,
yakni:
Prinsip relativitas The laws of physics are the same in all inertial
frame of recerence. Tidak mungkin mendeteksi gerak absolut dan
kerangka acuan yang absolut.
Kekonstanan dari kecepatan cahaya The speed of light in free space
has the same value in all inertial frames of reference
Speed of light is constant
Perubahan Konsep Ruang-Waktu
Fakta
Terlepas dari kecepatan dan arah geraknya, pengamat
selalu mengukur kecepatan cahaya dengan hasil yang
sama.
Hingga saat ini, kecepatan cahaya merupakan limit dari
kecepatan di alam semesta
Konsekwensi
Panjang dari obyek berkurang ketika kecepatannya
bertambah
Waktu yang mengikuti pengamat yang bergerak akan lebih
lambat jika dibandingkan waktu yang mengikuti pengamat
ketika diam
Dilasi Waktu
A moving clock ticks more slowly than a clock at rest
Sebelum membahas dilatasi waktu, perlu dipahami terlebih
dahulu definisi waktu proper (proper time)
Waktu proper adalah selang waktu yang diukur ketika diam
relatif terhadap pengamat
Waktu proper dapat pula didefinisikan sebagai selang waktu
antara dua kejadian yang muncul pada posisi yang sama pada
kerangka acuan inersial yang sama yang diukur menggunakan
jam pada posisi tersebut
Percobaan tentang dilasi waktu

Sebuah jam dalam keadaan diam di lab di


permukaan bumi akan kita bandingkan
dengan jam lain yang berada pada pesawat
luar angkasa yang bergerak dengan kecepatan
v relative terhadap permukaan bumi.
Pengamat di lab megamati kedua jam.
Apakah mereka mengukur waktu yang sama?
Jam di Lab dalam keadaan diam

Pada jam di lab dalam keadaan diam,


besarnya waktu antara kedua tik adalah
waktu proper. Besarnya waktu proper:
Jam di Lab pada pesawat luar
angkasa

Pada jam yg dengan


kaca yang tegak lurus
arah gerak relative
terhadap tanah,
pengamat akan
melihat cahaya
bergerak zigzag.
Berdasarkan rumus
phytagoras
Maka diperoleh

Karena gamma selalu lebih kecil dari 1 untuk benda


bergerak, maka t selalu lebih besar dari to
Jam yang bergerak dalam pesawat berdetak lebih lambat
daripada di lab
Aplikasi Dilasi Waktu
Efek Doppler

Why the universe is belived to be expanding?


Kita sangat familiar dengan Efek Doppler pada bunyi.

Efek Doppler pada bunyi berbeda dengan efek Doppler pada


cahaya. Pada bunyi, gelombang memerlukan medium materi
yang dapat dijadikan kerangka acuan, sedangkan pada
cahaya tidak.
Efek Doppler pada Cahaya

Pengamat bergerak tegak lurus (transversal) terhadap garis


antara pengamat dengan sumber cahaya, maka frewensi yg
diamati selalu lebih kecil dari frekwensi sumber v0
Pengamat bergerak searah dengan gerak cahaya

Pengamat bergerak mendekati sumber cahaya

Secara ringkas, utk gerak longitudinal:

Dengan ketentuan kecepatan bernilai + jika pengamat dan


sumber cahaya saling mendekati dan sebaliknya
Jagad Raya yang Mengembang

Efek Doppler pada cahaya merupakan alat penting dalam


astronomi.
Sebuah bintang meradiasikan frekwensi karakteristik yakni
spektrum garis.
Pergerakan bintang menjauhi bumi menimbulkan pergeseran
dopler pada frekwensi yang dipancarkan
Spektrum garis yang diradiasikan oleh galaksi-galaksi dan
benda-benda luar angkasa lain semuanya bergeser menuju
frekwensi rendah (merah), disebut red shift
Ini salah satu bukti bahwa galaksi-galaksi saling menjauh.
Hal tersebut salah satu bukti bahwa jagad raya mengembang.
Dengan demikian, awal mula jagad raya diprediksi
merupakan singularitas, yang kemudian meledak dan disebut
sebagai Big Bang Theory.
Kontraksi Panjang

Faster means shorther


Sebuah jam brgerak dengan pengamat O sedemikian
hingga cahaya bergerak sejajar dengan arah gerak O.
Pengamat lain O diam mengamati jarak antara
pengamat dan cermin.
Misalkan L adalah jarak pengamat O dengan cermin
relatif terhadap O dan L0 adalah jarak pengamat O
dengan cermin relatif terhadap O.
Seberkas cahaya dipancarkan ketika jam O berada di
titik A dan mencapai cermin pada posisi B dalam selang
waktu t1.
Pada selang waktu ini, cahaya menempuh jarak
Cahaya bergerak dari cermin ke detector dalam selang waktu
t2 menempuh jarak

Kedua persamaan dijumlah:

Dari pers dilasi waktu

Maka
Paradoks Kembar

A longer life, but it will not seen longer


Di pembahasan dilasi waktu, kita membahas dua buah jam,
yang satu diam dan lainnya berada di pesawat luar angkasa
yang bergerak dengan kecepatan tertentu (v besar), maka
waktu di pesawat yang terukur oleh pengamat di Bumi akan
teramati semakin lama
Analog, dua orang kembar, Ana dan Ani, berusia 20 tahun.
Ana pergi ke suatu tempat dengan pesawat luar angkasa
berkecepatan 0,8 c. Bagi Ani yang diam di Bumi, laju
kehidupan Ana lebih lambat daripada Ani sebesar
Dengan demikian, jika Ana kembali 50 tahun setelah
perjalanan tersebut berdasarkan kalender Ani (walaupun Ana
merasa perjalanan nya hanya 30 tahun), maka Ana berusia
50 tahun dan Ani berusia 70 tahun ketika mereka berkumpul
di rumah.
Namun, dengan sudut pandang Ana, seharusnya Ani yang
berusia 20 tahun lebih muda karena Ani bergerak dengan kec
0,8 c menjauhi Ana. Inilah yang disebut Paradoks Kembar.
Yang mana seharusnya yang lebih muda?
Penjelasan

Ingat bahwa teori relativitas khusus hanya berlaku untuk


kerangka acuan inersial.
Saat Ana kembali, terdapat perlambatan dan kemudian
bergerak dengan kecepatan yang berubah hingga akhirnya
kembali ke kecepatan 0,8 c.
Ana meloncat dari suatu kerangka inersial ke kerangka
inersial yang lain dan ketika bergerak melambat untuk
berbalik arah, kerangka acuan Ana tidak lagi inersial
Relativitas Khusus 2

Listrik Magnet
Momentum Relativistik
Massa dan Energi
Energi dan Momentum
Listrik Magnet
Relativity is the bridge
Einstein meyakini bahwa medan magnet muncul sebagai
medan listrik ketika diamati dalam kerangka inersial lain.
Kesimpulan itu adalah kunci untuk elektromagnetisme dan
relativitas.
Keyakinan Einstein bahwa persamaan Maxwell dapat
menjelaskan peristiwa elektromagnetik dalam semua
kerangka inersial adalah kunci yang mengarahkan Einstein
menuju transformasi Lorentz.
Maxwell menuntut bahwa semua GEM bergerak dengan
kecepatan cahaya dan postulat Einstein tentang kecepatan
cahaya yang invariant (universal) pada semua kerangka
inersial saling terkait
Electric charge is invariant
A Conducting
Wire
Gaya Lorentz bekerja
menurut tinjauan
relativitas.
(a) konduktor sejajar
tanpa arus yang mengalir
(b) ketika elektron
bergerak, timbul
kontraksi panjang pada
jarak antar muatan yang
bergerak ditinjau dari
pengamat di
laboratorium.
Pada dua knduktor sejajar, mengapa kedua konduktor saling
tarik-menarik?
Pada kerangka acuan sebuah elektron pada penghantar 1,
maka muatan negatif pada konduktor kedua akan terlihat
diam dan muatan positif akan bergerak dengan kec 2 v dan
jarak antar muatan akan tampak lebih besar bila ditinjau dari
kerangka acuan laboratorium. Dengan demikian, konduktor
2 tampak memiliki muatan total positif.
Prinsip yang sama terjadi pada gambar (d)
Momentum Relativistik
Redefining an important quantity
Secara klasik, momentum itu kekal pada sistem yang tidak
dikenai gaya luar
Kita tinjau 2 partikel yang bertumbukan dengan saksi 2
pengamat pada kerangka acuan S dan S. Sifat2 partikel A
dan B sama ketika diukur pada saat diam. Kerangka acuan S
bergerak dgn kec v searah sumbu + x
Sebelum tumbukan, partikel A diam ditinjau dari kerangka
acuan S dan partikel B diam ditinjau dari kerangka acuan S
Kemudian, pada saat yang sama, A dilempar ke arah +y
dengan kecepatan vA ketika B dilempar ke arahy pada
kecepatan vB
vA = vB
Ketika kedua partikel bertumbukan, A memantul dengan
kecepatan vA ke arah y dan B memantul dengan kecepatan
vB ke arah +y
Pengamat di S mengetahui bahwa tumbukan terjadi pada y =
Y. Pengamat di S mengetahui bahwa tumbukan terjadi
pada y = y = Y
Perjalanan waktu T0 untuk A diukur dari kerangka S adalah

Anazatz, untuk B ketika diukur dengan kerangka S

Kecepatan B ketika diamati oleh kerangka acuan S

Dengan T adalah waktu yang dibutuhkan B untuk melakukan


perjalanan ditinjau dari kerangka acuan S

Jadi meskipun kedua pengamat pada kedua kerangka melihat


kejadian yang sama, mereka tidak sepakat tentang selang
waktu tumbukan
Subtitusi T = Y/vB
Besarnya momentum, p = mv, maka pada kerangka S

Hal ini berarti bahwa momentum tidak kekal jika mA = mB,


tetapi, jika
maka momentum kekal
Sehingga, secara umum, jika satu pengamat diam, mengukur
massa yang bergerak dengan kecepatan v
Maka momentum relativistiknya:
atau
Maka, hukum kedua Newton tentang gerak relativistik
menjadi
Massa dan Energi
Where E0 = mc2 comes from
Secara klasik, besarnya usaha yang bekerja pada benda, W =
F.s
Jika tidak ada gaya lain yang bekerja dan objek mula-mula
diam, maka usaha dikonversi menjadi energi kinetic KE =
F.s. Jika gaya yang bekerja tidak konstan,

Pada tinjauan klasik, KE = mv2. Untuk mencari energi


kinetik relativistik, kita mulai dari hukum kedua Newton
tentang gerak relativistik
Dengan menggunakan integral parsial,

Ingat

Maka

Atau

Karena
Maka, energi total
Kesesuaian dengan tinjauan klasik

Untuk v/c kecil (v/c << 1), deret Taylor

Diambil 2 suku pertama

Maka,
Energi dan Momentum
How they fit together in relativity
Energi Total

Momentum

Maka

E2 = (mc2)2 + p2c2
Untuk partikel tak bermassa
E = pc
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai