Teknik Biakan Murni
Teknik Biakan Murni
Dasar Teori
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungan sehingga diperoleh kultur atau biakan murni. Ada beberapa cara umum yang dapat
dilakukan dengan cara goresan (steak plate), cara taburan atau tuang (pour plate), serta
mikromanipulator (the micromanipulator methods). Untuk dapat mempelajari sifat biakan,
morfologi dan sifat faalinya, maka organisme yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini
berarti bahwa harus ada biakan murni yang hanya mengandung satu jenis bakteri saja (Suhardi,
2014).
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini
dapat dilakukan dengan menumbuhkan dalam media padat, karena dalam
media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap
pada tempatnya (Winda, 2009).
Proses pengerjaannya harus benar benar steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya
kontaminasi, yaitu masuknya mikroba lain yang tidak diinginkan sehingga pembiakan yang
tumbuh di dalam medium adalah benar benar biakan murni (Dwidjoseputro, 1998).
Mikroorganisme dibiakan di laboratorium yang terdiri dari bahan nutrient. Biasanya pemilihan
medium yang dipakai bargantung pada banyak faktor seperti apa jenis mikroorganisme yang
akan ditumbuhkan. Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus
mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh mikroorganisme tersebut. Faktor lain
seperti pH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle, 2007).
Di alam bebas tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas dari spesies
yang lain seringkali mikroba pathogen kedapatan secara bersama-sama
dengan mikroba saprobe (saprobakteri). Dalam teknik biakan murni tidak
saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan murni, tetapi juga
bagaimana memelihara serta mencegah pencernaan dari luar. Medium untuk
membiakan mikroba haruslah steril sebelum digunakan pencermaran
(kontaminasi) dari luar terutama berasal dari udara yang mengandung
banyak mikroorganisme (Michael, 2008).
Selain untuk tujuan diatas medium juga memiliki fungsi lain seperti tempat
untuk mengisolasi, seleksi, evaluasi dan differensiasi biakan yang
didapatkan. Agar tiap-tiap medium memiliki karakteristik yang sesuai
dengan tujuan sehingga seringkali digunakan beberapa jenis zat tertentu
yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroba (Suriawiria, 2005).
Hasil
Medium NA
E Coli Tumbuh sempurna dan tidak terjadi
kontaminasi
Bacillus Subtilis Tumbuh sempurna dan tidak terjadi
kontaminasi
Medium MEA
Saccharomyces cerevisiae Tumbuh sempurna dan tidak terjadi
kontaminasi
Medium PDA
Rhizopus oligosporus Tumbuh sempurna dan tidak terjadi
kontaminasi
Aspergillus niger Tumbuh sempurna dan tidak terjadi
kontaminasi
Pembahasan
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan murni.
Terlebih dahulu harus dipersiapkan alat alat yang steril untuk pengerjaan medium dan isolasi.
Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya mikroba lain yang tidak
diinginkan sehingga biakkan yang tumbuh dalam medium adalah benar benar biakkan murni
(Dwidjoseputro, 1998).
Pada percobaan ini digunakan 3 medium yaitu NA, MEA, dan PDA. Medium NA digunakan
untuk isolasi bakteri, yaitu E coli dan Bacillus Subtilis. Medium MEA digunakan untuk isolasi
khamir, yaitu Saccharomyces cerevisiae. Dan medium PDA digunakan untuk
isolasi jamur, yaitu Rhizopus oligosporus dan Aspergillus niger. Semua
bakteri, khamir, dan jamur yang diisolasi diperoleh hasil bahwa semuanya
tumbuh sempurna dan tidak terjadi kontaminasi. Hal ini dikarenakan semua
alat yang digunakan steril. Selain itu, pada saat pengerjaan isolasi yang
dikerjakan didalam incase juga dalam kondisi steril.
Kesimpulan
Daftar Pustaka