A. DEFINISI
Gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak (dalam
cairan serta dampak terhadap berbagai organ tubuh lainnya. Diagnosis GGA
secara mendadak kreatinin serum 0,5 mg% pada pasien dengan kadar
kreatinin awal <2,5 mg% atau meningkatkan >20% bila kreatinin awal
>2,5mg%.
Acute kidney injury (AKI), yang sebelumnya dikenal dengan gagal
ginjal akut (GGA, acute renal failure [ARF]) merupakan salah satu sindrom
lebih ringan dapat terdiagnosis. Selain itu, juga disebabkan oleh peningkatan
nyata kasus AKI akibat meningkatnya populasi usia lanjut dengan penyakit
(SCr) >0.3 mg/dL (>25 mol/L) atau meningkat sekitar 50% dan adanya
penurunan output urin < 0.5 mL/kg/hr selama >6 jam. Suatu kondisi
dan cairan
B. KLASIFIKASI
Tabel Klasifikasi GGA menurut The Acute Dialysis Quality Initiations
Penurunan Laju
Peningkatan Filtrasi Kriteria Urine
Kategori Kadar Serum Cr Glomerulus Output
<0,5 mL/kg/jam,
Risk >1,5 kali nilai dasar >25% nilai dasar >6 jam
<0,5 mL/kg/jam,
Injury >2,0 kali nilai dasar >50% nilai dasar >12 jam
<0,3 mL/kg/jam,
Failure >3,0 kali nilai dasar >75% nilai dasar >24 jam
Penurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 4
Loss Minggu
Penurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 3
End stage Bulan
C. ETIOLOGI
1. Pre renal
a. Hipoperfusi
b. Hipovolemia : perdarahan hebat, diare, muntah, diurisis. Hipotensia :
glomerulonefritis akut)
3. Post renal (obstruktif).
a. Endapan asam urat, kristal sulfat
b. Obstruksi : batu KK, hipertrofiprostat, cancer kolon, cancer servik &
uterus.
c. Pembedahan ureter.
d. Obstruksi uretra ; striktura uretra
ginjal akut, yaitu periode awal, periode oligunia, periode diuresis, dan periode
perbaikan. Gagal ginjal akut azotemia dapat saja terjadi saat keluaran urine
400 ml. Oliguria timbul dalam waktu 24-48 jam sesudah trauma dan
dehidrasi selama tahap ini, jika terjadi dehidrasi, tanda uremik biasanya
meningkat.
a. Stadium GGA dimulai bila keluaran urine lebih dari 400 ml/hari
b. Berlangsung 2-3 minggu
c. Pengeluaran urine harian jarang melebihi 4 liter, asalkan pasien tidak
kejang).
h. Perubahan pengeluaran produksi urine (sedikit, dapat mengandung
kerusakan glomerulus.
j. Pada kasus yang datang terlambat gejala komplikasi GGA ditemukan
E. PATOFISIOLOGI
Beberapa kondisi berikut yang menyebabkan pengurangan aliran darah renal
dan gagal jantung kongestif, obstruksi ginjal atau traktus urinarius bawah
akibat tumor, bekuan darah atau ginjal, obstruksi vena atau arteri bilateral
ginjal. Jika kondisi itu ditangani dan diperbaiki sebelum ginjal rusak secara
oliguria.
2. Stadium Oliguria. Volume urine 75 % jaringan yang berfungsi telah
dalam diit. Pada stadium ini kadar kreatinin serum mulai meningkat
kemih waktu malam hari yang menetap sampai sebanyak 700 ml atau
hari. Dalam keadaan normal perbandingan jumlah kemih siang hari dan
pada gagal ginjal dengan faal ginjal diantara 5%-25 %. Faal ginjal jelas
yang timbul antara lain mual, muntah, nafsu makan berkurang, kurang
koma. Stadium akhir timbul pada sekitar 90 % dari masa nefron telah
hancur. Nilai GFR nya 10 % dari keadaan normal dan kadar kreatinin
mungkin sebesar 5-10 ml/menit atau kurang. Pada keadaan ini kreatnin
serum dan kadar BUN akan meningkat dengan sangat mencolok sebagai
penurunan. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita merasakan gejala
gangguankesadaran, kejang
4. Gastrointestinal : nausea, muntah, gastritis, ulkus, peptikum, perdarahaan
gastrointestinal
5. Hematologi : anemia, diathesis hemoragik
6. Infeksi : pneumonia, septikemis, infeksi nosocomial
H. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan secara umum adalah: Kelainan dan tatalaksana
penyebab.
a. Kelainan praginjal. Dilakukan klinis meliputi faktor pencetus
tes lainnya.
2. Penatalaksanaan gagal ginjal
a. Mencapai & mempertahankan keseimbangan natrium dan air.
lain dan sebagai tambahan untuk pasien katabolik yang tidak adekuat
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Urine : Volume, Warna, Sedimen, Berat jenis, Kreatinin, Protein.
2. Arteriogram ginjal
3. Biopsi ginjal
4. Darah : BUN/kreatinin, Hitung darah lengkap, Sel darah merah, Natrium
adanya obstruksi
6. Pielografi retrograde
7. Sistouretrogram berkemih
8. Ultrasono ginjal
9. Endoskopi ginjal nefroskopi
10. EKG
Ginjal Akut dapat menyerang pria maupun wanita dari rentang usia
serius, terluka serta usia dewasa dan pada umumnya lanjut usia. Untuk
miksi.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pengkajian ditujukan sesuai dengan predisposisi etiologi penyakit
serum sering 1 : 1.
b. Pemeriksaan BUN dan kadar kreatinin. Terdapat peningkatan
K. ANALISA DATA
DO :
Kaki klien terlihat
bengkak
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh b/d Faktor
Biologis.
2. Kelebihan volume cairan b/d kelebihan asupan natrium
M. NURSING CARE PLANNING (NCP)
INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA KEPERAWATAN
No
KEPERAWATAN HASIL (Nursing Outcome) (Nursing Intervention
Classication)
Perubahan nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji adanya alergi
kurang dari kebutuhan keperawatan ............ x 24 jam, makanan
tubuh diharapkan Nutrisi dalam 2. Kolaborasi dengan ahli
Tanda dan Gejala tubuh terpenuhi. gizi untuk menentukan
1. Berat badan 20% Kriteria hasil jumlah kalori dan
atau lebih dibawah nutrisi yang
ideal Indikator IR ER dibutuhkan pasien
2. Dilaporkan adanya 1. Intake 3. Anjurkan pasien untuk
intake makanan makanan dan meningkatkan intake
yang kurang dari cairan Fe
RDA 2. Energi 4. Anjurkan pasien untuk
(Recommended 3. Masa tubuh meningkatkan protein
Daily Allowance) 4. Berat badan dan Vitamin C
3. Membran mukosa 5. Ukuran 5. Berikan substansi gula
dan konjungtiva kebutuhan yakinkan diet yang
pucat nutrisi secara dimakan mengandung
4. Kelemahan otot biokimia tinggi serat untuk
yang digunakan mencegah konstipansi
untuk Keterangan : 6. Berikan makanan yang
menelan/menguyah 1. Keluhan ekstrim terpilih (sudah
5. Luka, inflamasi 2. Keluhan berat dikonsultasikan dengan
3. Keluhan sedang ahli gizi)
pada rongga mulut
4. Keluhan ringan 7. Ajarkan pasien
6. Mudah merasa
5. Tidak ada keluhan
kenyang sesaat bagaimana membuat
setelah mengunyah catatan makanan harian
makanan 8. Monitor jumlah nutrisi
7. Dilaporkan atua dan kandungan kalori
adanya fakta 9. Berikan informasi
kekurangan tentang kebutuhan
makanan nutrisi
8. Dilaporkan adanya 10. Kaji kemampuan
perubahan sensasi pasien untuk
rasa mendapatkan nutrisi
9. Perasaan yang diibutuhkan
ketidakmampuan
untuk menguyah NUTRITIONAL
makanan MONITORING (monitor
10. Miskonsepsi nutrisi)
11. Kehilangan berat
1. BB pasien dalam batas
badan dengan
normal
makanan cukup 2. Monitor adanya
12. Keengganan untuk
penurunan berat badan
makan 3. Monitor tipe dan jumlah
13. Kram pada
aktivitas yang bisa
abdomen tonus otot
dilakukan
jelk 4. Monitor interaksi anak
14. Nyeri abdominal
atau orang tua selama
dengan atau tanpa
makan
patologi 5. Monitor lingkungan
15. Kurang berminat
selama makan
terhadap makanan 6. Jadwalkan pengobatan
16. Pembuluh darah
dan tindakan tidak
kapiler mulai rapuh
selama jam makan
17. Diare dan atau
7. Monitor kulit kering dan
steatonhea
perubahan pigmentasi
18. Kehilanga rambut
8. Monitor turgor kulit
yang cukup banyak
monitor kekeringan,
(rontok) suara usus
rambut kusam, dan
hiperaktif
mudah patah
19. Kurangnya
9. Monitor mual dan
informasi,
muntah
misinformasi 10. Monitor kada albumin,
total protein. Ho dan
Berhubungan dengan : kadar Ht
1. Ketidakmampuan 11. Monitor makanan
pemasukan atau kesukaan
mencerna makanan 12. Monitor pertumbuhan
dan mengabsorpsi dan perkembangan
zat-zat gizi 13. Monitor pucat,
berhubungan kemerahan, dan
dengan faktor kekeringan jaringan
biologis, psikologis konjungtiva
atau ekonomi 14. Monitor kalori dan
intake nutrisi
15. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
apabila lidah dan cavitas
oral
16. Catat jika lidah
berwarna maggenta,
scarlet
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono,
Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC.
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. 2004. Nursing Out Comes (NOC),
United States Of America : Mosby Elseveir Acadamic Press.