Anda di halaman 1dari 70

Syukur Alhomdulillohirabbilolomin atas tersusunnya buku ini.

Buku yang berjudul "Cetak Sawah


Indonesia" ini menyajikan berbagai hal tentang perkembangan kegiatan perluasan sawah di sejumlah
daerah dalam kurun waktu tertentu (hingga buku ini diterbitkan), seputar tahapan pelaksanaan kegiatan
cetak sawah, aspek sosial ekonomi rnasyarakat, serta berbagai hal penting lainnya dalam pengembangan
ke depan.

Buku ini juga bisa menjadi referensi berbagai pihak yang diambil dari pengalaman di beberapa daerah.
Semua tersaji secara lugas dan dilengkapi foto-foto agar kondisi lapangan terlihat jelas apa adanya.
Sehingga dapat memberikan gambaran terkait kegiatan perluasan sawah yang telah dilakukan selama ini,
dan memahami betapa pentingnya upaya pemerintah dalam menopang ketahanan pangan nasional.

Seperti kita ketahui, dalam beberapa tahun terakhir kebutuhan pangan terus meningkat, sedangkan alih
fungsi lahan sawah setiap tahun terjadi secara massif pada areal persawahan yang cukup luas. Oleh karena
itu, upaya penambahan baku lahan tanaman pangan melalui perluasan sawah menjadi sangat penting
dalam upaya mempercepat pencapaian surplus beras nasionallO juta ton tahun 2014.

Kegiatan perluasan sawah secara teknis harus dilaksanakan secara berurutan, mulai dari identiflkasi dan
penetapan lokasi, surveij investigasi, desain, konstruksi, sampai dengan pemanfaatan sawah baru.

Mengingat perluasan sawah merupakan investasi publik, rnaka dalam pelaksanaannya diperlukan
kerjasama berbagai pihak baik tingkat pusat maupun daerah. Bahkan sejak beberapa waktu terakhir ini
tentara pun dilibatkan, yakni melalui kegiatan 'Tentara Mendukung Ketahanan Pangan (TMKP)". Keterlibatan
jajaran TNI diharapkan mampu memberikan akselerasi demi tercapainya target perluasan sawah dalam
waktu yang cepat, tepat dan berkualitas.

Mengingat banyaknya pihak yang terlibat, rnaka diperlukan koordinasi yang intensif, informasi dan
komunikasi yang baik antar berbagai komponen dalarn kegiatan cetak sawah. untuk itulah, salah-satunya,
buku ini diharapkan mampu memberikan pencerahan dalam kegiatan tersebut.

Akhir kata, kepada berbagai pihak yang terlibat dalarn mendukung penerbitan ini kami ucapkan terima
kasih. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua, dan upaya perluasan sawah di negeri tercinta dapat
terlaksana sesuai yang telah direncanakan, serta membawa berkah bagi peningkatan kesejahteraan petani
dan kejayaan anak bangsa. Amin ...

Jakarta, Desernber 2013

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

Dr. Ir. H. Sumarjo Gatot Irianto, MS., DAA

- --------- --~_--- I
DAFTAR ISI BAB 1

6 Cetak Sawah Baru


Perjuangan di Tengah Alih Fungsi lahan

8 Kiprah Perluasan Sawah


Periode Awal (2006-2010)
Periode Kedua (201O-saat ini)

10 Permasalahan

12 Upaya Tindak lanjut

TIM PENYUSUN :
lr. Tunggullman Panudju, MSc,
Ir. Ikhlas Bahar
Nendi, S.P
Fadhli Yafas, S.Hut
Harni Rahmawati, S.P
Sri Rendasih. B, S.P, MM
Asep Purnama Hidayat, S.P
Hapsoro Aditya Nugroho, S.P, MT
Iskak S.T, MM
Muhammad Sulaiman

EDITOR: Zerisky Elfianto

DESAIN & LAYOUT: Tri Hartanto

I
BAB 2 BAB4

19 Latar Belakang
Pentingnya cetak Sawah Baru
37 Geliat Cetak Sawah Baru
Membentang dari Aceh Hingga Papua

22 Pelaksanaan Perluasan Sawah 38 Dari Hutan dan Semak Belukar Menjadi


Sawah Produktif
Pengendalian dan Pengawasan Kegiatan
24 Perluasan sawah

26 Tahapan Surveil Investigasi


BAB5
27 Penetapan Calon Petani dan Calon
Lokasi Perluasan Sawah
55 Testimoni
Geliat Lahan Semangat Petani

27 Desain

28 Vegetasi
BAB 6
Konstruksi SUCCES STORY
30 (Land Clearing, Land Levelling) 62 Cetak Sawah Dalam Bidikan Pers

32 Pemanfaatan Sawah Baru

BAB 7
~I Peluang, Tantangan dan Kendala
BAB 3
BAB 8
34 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

36 Pengawasan & Penyerahan Hasil 72 Penutup


Pekerjaan Kesimpulan dan Saran
BAB 1

Ketahanan pangan merupakan salah satu faktor penentu


dakam stabilitas nasional suatu negara, baik di bidang
ekonomi, keamanan, politik dan sosial.
Oleh sebab itu, ketahanan pangan merupakan program
utama dalam pembangunan pertanian saat ini
dan masa mendatang.

Pemerintah telah mencanangkan tema untuk Ketahanan Pangan


periode 2009 2014 adalah Peningkatan Ketahanan Pangan
untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan, Peningkatan Daya
Saing Produk Pertanian, Peningkatan Pendapatan Petani, serta
Kelestarian Lingkungan dan Sumber Saya Alam Melalui Program
Revitalisasi Pertanian.
Kesepakatan yang dicapai dalam Musrenbangnas yang
diselenggarakan BAPPENAS pada tanggal 4 Mei 2010
menunjukkan bahwa perluasan lahan pertanian menempati
posisi teratas dalam arah kebijakan untuk mendukung
ketahanan pangan nasional.

4 5
BAB 1

Ketahanan pangan merupakan salah satu faktor penentu


dakam stabilitas nasional suatu negara, baik di bidang
ekonomi, keamanan, politik dan sosial.
Oleh sebab itu, ketahanan pangan merupakan program
utama dalam pembangunan pertanian saat ini
dan masa mendatang.

Pemerintah telah mencanangkan tema untuk Ketahanan Pangan


periode 2009 2014 adalah Peningkatan Ketahanan Pangan
untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan, Peningkatan Daya
Saing Produk Pertanian, Peningkatan Pendapatan Petani, serta
Kelestarian Lingkungan dan Sumber Saya Alam Melalui Program
Revitalisasi Pertanian.
Kesepakatan yang dicapai dalam Musrenbangnas yang
diselenggarakan BAPPENAS pada tanggal 4 Mei 2010
menunjukkan bahwa perluasan lahan pertanian menempati
posisi teratas dalam arah kebijakan untuk mendukung
ketahanan pangan nasional.

4 5
Cetak Sawah Baru

Perjuangan di Tengah Alih


Fungsi Lahan

I
ndonesia merupakan negara agraris dimana pem- akan bertambah 50 juta orang dari angka tahun sebe-
bangunan di bidang pertanian menjadi prioritas lumnya (2007).
utama karena Indonesia merupakan salah satu
negara yang memberikan komitmen tinggi terha- Cetak Sawah
dap pembangunan ketahanan pangan sebagai kom- Ekstensifikasi pertanian perlu dilakukan untuk
ponen strategis dalam pembangunan nasional. UU mencegah terjadinya penurunan produksi hasil perta-
No.7 tahun 1996 tentang pangan menyatakan bahwa nian dan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Meski
perwujudan ketahanan pangan merupakan kewajiban untuk mencetak sawah baru bukan hal yang mudah,
pemerintah bersama masyarakat. Mayoritas mata namun berbagai upaya harus tetap ditempuh.
pencaharian masyarakat Indonesia adalah di sektor Kementerian Pertanian Republik Indonesia, me-
pertanian. lalui Direktorat Perluasan dan Optimasi Lahan - Ditjen
Populasi penduduk yang kian meningkat tidak Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), sudah ber-
sebanding dengan luasnya lahan yang digunakan juang dalam membuka lahan-lahan pertanian, terma-
untuk pemukiman. Sedangkan kebutuhan akan pan- suk cetak sawah baru di berbagai daerah. Terobosan
gan terus meningkat secara tajam. Akibatnya lahan- ini tak lain adalah demi memperkuat ketahanan pan-
lahan produktif yang seharusnya dapat digunakan gan nasional.
sebagai lahan pertanian yang manghasilkan kini mulai Sejak beberapa tahun terakhir saja ratusan ribuan
berkurang. Alih fungsi lahan pertanian di tanah air ter- hektar sawah baru telah terbentang. Upaya yang di-
us berlangsung sejak lama. Konversi lahan (dari sawah lakukan Kementerian Pertanian ini bagaikan berpacu
menjadi lahan lain) tersebut diperkirakan mencapai dengan aktifitas alih fungsi lahan pertanian yang telah
100.000 hektar per tahun. berlangsung sejak lama.
Tidak hanya itu, iklim yang berpancaroba serta Bak membuka gulungan karpet, ribuan hektar
berbagai permasalahan ekonomi, menghantarkan kita sawah membentang di sejumlah wilayah. Hamparan
pada suatu kondisi yang menakutkan. Krisis pangan. hijau pucuk-pucuk serta bulir padi yang menguning,
Perubahan menuju ke arah itu begitu cepatnya. memberikan harapan penguatan ketahanan pangan.
Pada pertengahan 2008 misalnya, Food and Agricul- Namun tentu, proses itu tidaklah semudah mem-
ture Organization (FAO) memperkirakan jumlah pen- balik telapak tangan. Banyak proses dalam berbagai
duduk yang kelaparan akibat kenaikan harga pangan tahapan pun harus ditempuh.***

6 7
Cetak Sawah Baru

Perjuangan di Tengah Alih


Fungsi Lahan

I
ndonesia merupakan negara agraris dimana pem- akan bertambah 50 juta orang dari angka tahun sebe-
bangunan di bidang pertanian menjadi prioritas lumnya (2007).
utama karena Indonesia merupakan salah satu
negara yang memberikan komitmen tinggi terha- Cetak Sawah
dap pembangunan ketahanan pangan sebagai kom- Ekstensifikasi pertanian perlu dilakukan untuk
ponen strategis dalam pembangunan nasional. UU mencegah terjadinya penurunan produksi hasil perta-
No.7 tahun 1996 tentang pangan menyatakan bahwa nian dan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Meski
perwujudan ketahanan pangan merupakan kewajiban untuk mencetak sawah baru bukan hal yang mudah,
pemerintah bersama masyarakat. Mayoritas mata namun berbagai upaya harus tetap ditempuh.
pencaharian masyarakat Indonesia adalah di sektor Kementerian Pertanian Republik Indonesia, me-
pertanian. lalui Direktorat Perluasan dan Optimasi Lahan - Ditjen
Populasi penduduk yang kian meningkat tidak Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), sudah ber-
sebanding dengan luasnya lahan yang digunakan juang dalam membuka lahan-lahan pertanian, terma-
untuk pemukiman. Sedangkan kebutuhan akan pan- suk cetak sawah baru di berbagai daerah. Terobosan
gan terus meningkat secara tajam. Akibatnya lahan- ini tak lain adalah demi memperkuat ketahanan pan-
lahan produktif yang seharusnya dapat digunakan gan nasional.
sebagai lahan pertanian yang manghasilkan kini mulai Sejak beberapa tahun terakhir saja ratusan ribuan
berkurang. Alih fungsi lahan pertanian di tanah air ter- hektar sawah baru telah terbentang. Upaya yang di-
us berlangsung sejak lama. Konversi lahan (dari sawah lakukan Kementerian Pertanian ini bagaikan berpacu
menjadi lahan lain) tersebut diperkirakan mencapai dengan aktifitas alih fungsi lahan pertanian yang telah
100.000 hektar per tahun. berlangsung sejak lama.
Tidak hanya itu, iklim yang berpancaroba serta Bak membuka gulungan karpet, ribuan hektar
berbagai permasalahan ekonomi, menghantarkan kita sawah membentang di sejumlah wilayah. Hamparan
pada suatu kondisi yang menakutkan. Krisis pangan. hijau pucuk-pucuk serta bulir padi yang menguning,
Perubahan menuju ke arah itu begitu cepatnya. memberikan harapan penguatan ketahanan pangan.
Pada pertengahan 2008 misalnya, Food and Agricul- Namun tentu, proses itu tidaklah semudah mem-
ture Organization (FAO) memperkirakan jumlah pen- balik telapak tangan. Banyak proses dalam berbagai
duduk yang kelaparan akibat kenaikan harga pangan tahapan pun harus ditempuh.***

6 7
Kiprah Perluasan Sawah
Periode Awal (2006-2010) Periode Kedua (2010-saat ini)

Dalam upaya ekstensifikasi lahan sawah, pemerintah Pada fase ini kegiatan perluasan sawah ditangani
melalui Perpres No. 10 tahun 2005 dan ditindaklan- oleh eselon satu baru yang bernama Direktorat Jen-
juti dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 299/ deral Prasarana dan Sarana Pertanian. Pada periode
Kpts/OT.140/7/2005 telah membentuk sebuah insti- ini Menteri Pertanian telah menandatangani kontrak
tusi yaitu Direktorat Jenderal Pengolahan Lahan dan kinerja dengan Presiden RI untuk membuka lahan
Air (PLA) yang salah satu tugas dan fungsinya untuk baru seluas 2 juta hektar, baik sawah maupun lahan
mengelola perluasan areal tanam beberapa komoditi, kering (pangan, hortikultura, perkebunan dan peter-
termasuk padi. Dengan fokus kegiatan pada daerah nakan) dalam rangka swasembada dan swasembada
di Luar Jawa, selama periode 2006-2010, Direktorat berkelanjutan, sasaran tersebut sebagaimana telah
Jenderal PLA telah mencetak sawah seluas 69.102 Ha. dituangkan didalam Rancangan Rencana Strategis Ke-
Untuk jangka waktu 5 tahun, luasan tersebut memang menterian Pertanian, Tahun 2010 - 2014.
kurang mengesankan. Keterbatasan alokasi anggaran Pada perencanaan yang dilakukan tahun 2010,
merupakan pembatas utama dari program perluasan disediakan anggaran untuk mencetak sawah baru sel-
sawah ini. uas 62.000 Ha untuk tahun 2011. Hingga akhir tahun
Periode awal dari kegiatan perluasan sawah meru- 2011, dari anggaran tersebut terealisasi sawah baru
pakan periode pembelajaran dari pihak-pihak yang seluas 62.100 Ha. Pada fase ini terlihat bahwa era per-
terkait dengan program ini, baik pusat maupun dae- luasan sawah baru mulai terjadi peningkatan volume
rah. Mengingat barunya program ini, banyak pihak kegiatan secara signifikan. Pada tahun-tahun berikut-
yang terkait belum familiar dengan pola pelaksanaan- nya rencana volume kegiatan perluasan sawah sema-
nya. Banyak hal teknis dan administrasi yang belum kin meningkat. Untuk tahun 2012 telah dianggarkan
dikuasai dan dipahami secara baik. Tidak jarang kon- untuk mencetak 100.000 ha sawah baru, dan untuk
disi ini kerap menimbulkan kegamangan dari pihak periode 2013-2014, direncanakan akan dianggarkan
daerah selaku pelaksanaan kegiatan ini di lapangan. perluasan sawah seluas 100.000 ha tiap tahunnya.

Tabel perkembangan volume kegiatan perluasan sawah dari tahun 2006-2014

TAHUN KETERANGAN LUAS (HA)

2006 - 2010 Perluasan sawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) 69.102

Perluasan sawah Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian


2011 62.100
(PSP)

Perluasan sawah Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian


2012 100.000
(PSP)

Rencana perluasan sawah Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana


2013 2014 200.000
Pertanian (PSP)

8 9
Kiprah Perluasan Sawah
Periode Awal (2006-2010) Periode Kedua (2010-saat ini)

Dalam upaya ekstensifikasi lahan sawah, pemerintah Pada fase ini kegiatan perluasan sawah ditangani
melalui Perpres No. 10 tahun 2005 dan ditindaklan- oleh eselon satu baru yang bernama Direktorat Jen-
juti dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 299/ deral Prasarana dan Sarana Pertanian. Pada periode
Kpts/OT.140/7/2005 telah membentuk sebuah insti- ini Menteri Pertanian telah menandatangani kontrak
tusi yaitu Direktorat Jenderal Pengolahan Lahan dan kinerja dengan Presiden RI untuk membuka lahan
Air (PLA) yang salah satu tugas dan fungsinya untuk baru seluas 2 juta hektar, baik sawah maupun lahan
mengelola perluasan areal tanam beberapa komoditi, kering (pangan, hortikultura, perkebunan dan peter-
termasuk padi. Dengan fokus kegiatan pada daerah nakan) dalam rangka swasembada dan swasembada
di Luar Jawa, selama periode 2006-2010, Direktorat berkelanjutan, sasaran tersebut sebagaimana telah
Jenderal PLA telah mencetak sawah seluas 69.102 Ha. dituangkan didalam Rancangan Rencana Strategis Ke-
Untuk jangka waktu 5 tahun, luasan tersebut memang menterian Pertanian, Tahun 2010 - 2014.
kurang mengesankan. Keterbatasan alokasi anggaran Pada perencanaan yang dilakukan tahun 2010,
merupakan pembatas utama dari program perluasan disediakan anggaran untuk mencetak sawah baru sel-
sawah ini. uas 62.000 Ha untuk tahun 2011. Hingga akhir tahun
Periode awal dari kegiatan perluasan sawah meru- 2011, dari anggaran tersebut terealisasi sawah baru
pakan periode pembelajaran dari pihak-pihak yang seluas 62.100 Ha. Pada fase ini terlihat bahwa era per-
terkait dengan program ini, baik pusat maupun dae- luasan sawah baru mulai terjadi peningkatan volume
rah. Mengingat barunya program ini, banyak pihak kegiatan secara signifikan. Pada tahun-tahun berikut-
yang terkait belum familiar dengan pola pelaksanaan- nya rencana volume kegiatan perluasan sawah sema-
nya. Banyak hal teknis dan administrasi yang belum kin meningkat. Untuk tahun 2012 telah dianggarkan
dikuasai dan dipahami secara baik. Tidak jarang kon- untuk mencetak 100.000 ha sawah baru, dan untuk
disi ini kerap menimbulkan kegamangan dari pihak periode 2013-2014, direncanakan akan dianggarkan
daerah selaku pelaksanaan kegiatan ini di lapangan. perluasan sawah seluas 100.000 ha tiap tahunnya.

Tabel perkembangan volume kegiatan perluasan sawah dari tahun 2006-2014

TAHUN KETERANGAN LUAS (HA)

2006 - 2010 Perluasan sawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) 69.102

Perluasan sawah Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian


2011 62.100
(PSP)

Perluasan sawah Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian


2012 100.000
(PSP)

Rencana perluasan sawah Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana


2013 2014 200.000
Pertanian (PSP)

8 9
Permasalahan

Masih cukup luasnya potensi lahan yang terdapat Di banyak tempat di luar Pulau Jawa bertanam plus rendahnya harga jual gabah dan semakin menggi- kan pada kawasan-kawasan yang secara agroekologi
di luar Pulau Jawa, terutama pada Pulau Sumatera, padi bagi petani bukanlah pilihan utama dalam kegia- urkannya harga jual tanaman non padi, membuat apa kurang sesuai untuk tanaman padi, sehingga alih-alih
Kalimantan, Sulawesi dan Papua menyebabkan tan pertanian mereka. Minimnya sarana dan prasa- yang dilakukan petani tersebut menjadi masuk akal. memberikan kontribusi peningkatan produksi, sawah-
sangat prospektifnya kegiatan perluasan sawah. rana serta keterbatasan pengetahuan menjadikan Masalah lain yang muncul adalah minimnya in- sawah tersebut kembali menjadi lahan terlantar dan
Namun bukan berarti pemilihan tempat-tempat kegiatan bersawah adalah sampingan setelah kegia- formasi ketersediaan lahan yang dapat dikembang- tidak digarap.
tersebut untuk perluasan sawah tidak menyisakan tan lain. Seperti yang dapat kita temui di beberapa kan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan. Masalah ketersediaan jaringan pengairan, baik
masalah, terutama dalam konteks sosial. tempat di Pulau Sumatera dan Kalimantan, dimana Walaupun sering disebutkan bahwa daerah-daerah irigasi maupun drainase, merupakan masalah lain
Kombinasi berbagai regulasi yang terlalu jawa rata-rata petani lebih suka mengusahakan tanaman diluar Pulau Jawa memiliki potensi lahan yang me- yang kerap menjadi penghalang optimumnya tingkat
sentris di zaman orde baru telah menimbulkan kes- perkebunan seperti sawit, kelapa, lada, karet dan seb- madai untuk pengembangan kawasan tanaman pan- produksi di sawah-sawah baru. Air merupakan faktor
enjangan kultur agraris. Berbagai induksi teknologi againya. Bahkan tidak jarang kemudian sawah-sawah gan, namun informasi yang dapat dijadikan rujukan utama dalam produksi padi sawah. Pada sawah-sawah
pertanian, pembangunan sarana dan prasarana yang mereka miliki ditanami dengan komoditas non untuk arahan perencanaan pengembangan kawasan baru seringkali belum terdapat infrastruktur pengai-
pertanian, intensitas penyuluhan yang tinggi dan padi seperti yang disebut diatas. Tentu saja kita tidak tanaman pangan sangat tidak memadai. Jarang sekali ran yang memadai untuk mendukung pertanaman
pembinaan kelompok tani yang cukup intensif bisa menyalahkan mereka begitu saja, walaupun apa pemerintah daerah yang menyusun informasi sum- padi. Lemahnya perencanaan kegiatan serta tidak ter-
telah menjadikan rata-rata petani di Jawa memiliki yang dilakukan tersebut berpotensi untuk membuat berdaya lahan yang dilengkapi kajian kesesuaian dan jadinya integrasi program menyebabkan tidak segera
kapasitas bertani yang lebih bervisi dibanding pet- produksi beras nasional semakin menurun. Namun de- arahan komoditas. Akibat minimnya informasi terse- tersedianya infrastruktur pengairan pada sawah-
ani di luar Jawa. ngan semakin mahalnya biaya produksi tanaman padi but tidak jarang kegiatan perluasan sawah ditempat- sawah baru tersebut.

10 11
Permasalahan

Masih cukup luasnya potensi lahan yang terdapat Di banyak tempat di luar Pulau Jawa bertanam plus rendahnya harga jual gabah dan semakin menggi- kan pada kawasan-kawasan yang secara agroekologi
di luar Pulau Jawa, terutama pada Pulau Sumatera, padi bagi petani bukanlah pilihan utama dalam kegia- urkannya harga jual tanaman non padi, membuat apa kurang sesuai untuk tanaman padi, sehingga alih-alih
Kalimantan, Sulawesi dan Papua menyebabkan tan pertanian mereka. Minimnya sarana dan prasa- yang dilakukan petani tersebut menjadi masuk akal. memberikan kontribusi peningkatan produksi, sawah-
sangat prospektifnya kegiatan perluasan sawah. rana serta keterbatasan pengetahuan menjadikan Masalah lain yang muncul adalah minimnya in- sawah tersebut kembali menjadi lahan terlantar dan
Namun bukan berarti pemilihan tempat-tempat kegiatan bersawah adalah sampingan setelah kegia- formasi ketersediaan lahan yang dapat dikembang- tidak digarap.
tersebut untuk perluasan sawah tidak menyisakan tan lain. Seperti yang dapat kita temui di beberapa kan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan. Masalah ketersediaan jaringan pengairan, baik
masalah, terutama dalam konteks sosial. tempat di Pulau Sumatera dan Kalimantan, dimana Walaupun sering disebutkan bahwa daerah-daerah irigasi maupun drainase, merupakan masalah lain
Kombinasi berbagai regulasi yang terlalu jawa rata-rata petani lebih suka mengusahakan tanaman diluar Pulau Jawa memiliki potensi lahan yang me- yang kerap menjadi penghalang optimumnya tingkat
sentris di zaman orde baru telah menimbulkan kes- perkebunan seperti sawit, kelapa, lada, karet dan seb- madai untuk pengembangan kawasan tanaman pan- produksi di sawah-sawah baru. Air merupakan faktor
enjangan kultur agraris. Berbagai induksi teknologi againya. Bahkan tidak jarang kemudian sawah-sawah gan, namun informasi yang dapat dijadikan rujukan utama dalam produksi padi sawah. Pada sawah-sawah
pertanian, pembangunan sarana dan prasarana yang mereka miliki ditanami dengan komoditas non untuk arahan perencanaan pengembangan kawasan baru seringkali belum terdapat infrastruktur pengai-
pertanian, intensitas penyuluhan yang tinggi dan padi seperti yang disebut diatas. Tentu saja kita tidak tanaman pangan sangat tidak memadai. Jarang sekali ran yang memadai untuk mendukung pertanaman
pembinaan kelompok tani yang cukup intensif bisa menyalahkan mereka begitu saja, walaupun apa pemerintah daerah yang menyusun informasi sum- padi. Lemahnya perencanaan kegiatan serta tidak ter-
telah menjadikan rata-rata petani di Jawa memiliki yang dilakukan tersebut berpotensi untuk membuat berdaya lahan yang dilengkapi kajian kesesuaian dan jadinya integrasi program menyebabkan tidak segera
kapasitas bertani yang lebih bervisi dibanding pet- produksi beras nasional semakin menurun. Namun de- arahan komoditas. Akibat minimnya informasi terse- tersedianya infrastruktur pengairan pada sawah-
ani di luar Jawa. ngan semakin mahalnya biaya produksi tanaman padi but tidak jarang kegiatan perluasan sawah ditempat- sawah baru tersebut.

10 11
Upaya Tindak Lanjut

Kesuksesan program perluasan sawah akan menjadi awal perencanaan dan penjaringan kebutuhan terha-
bagian penting dari upaya menjaga ketahanan pan- dap program perluasan sawah, pihak Dinas Pertanian
gan dan pencapaian swasembada pangan berkelan- Kabupaten perlu melakukan seleksi terhadap petani
jutan di negara ini. Untuk itu keterlibatan pihak-pihak pengusul atau petani pada lokasi yang direncanakan.
terkait menjadi keniscayaan dalam program ini. Ego
sektoral yang kerap dituding sebagai penghalang Petani yang dicalonkan sebagai penerima manfaat ke-
dalam keberhasilan berbagai program pemerintah giatan ini haruslah masuk dalam kriteria :
harus dapat diminimalisir dalam program perluasan 1. Betul-betul membutuhkan sawah baru sebagai ke-
sawah, karena sangat mungkin program ini merupak- giatan utama mereka;
an bagian penting dari masa depan pangan di negara 2. Memiliki komitmen untuk mengerjakan sawah
ini. baru yang dicetak;
Hal utama dari kegiatan perluasan sawah adalah 3. Berkomitmen untuk tidak mengkonversi lahan
informasi ketersediaan lahan. Kepastian lahan meru- sawah yang dicetak menjadi penggunaan lain.
pakan prasyarat kegiatan ini dapat berjalan baik.
Lahan yang dapat dikembangkan untuk program per- Terhadap kondisi petani-petani yang telah me-
luasan sawah, selain sesuai secara agroekologi, juga menuhi kriteria tersebut diatas namun tidak men-
harus bebas dari masalah status dan sengketa kepe- guasai agrikultur padi, maka pihak dinas pertanian
milikan atau pengelolaan. Untuk itu peran Kementeri- setempat harus mengupayakan kegiatan-kegiatan
an Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang bertujuan mendampingi petani-petani terse-
menjadi penting disini. Kementerian Kehutanan but dalam berusaha tani. Dinas Pertanian setempat
dapat berperan dalam menyediakan informasi lahan- dapat berkoordinasi dengan Bakorluh untuk keterse-
lahan yang telah dilepas dari kawasan hutan dan BPN diaan tenaga pedampingan petani-petani tersebut.
dapat berperan dalam menyajikan data-data lahan
yang bebas sengketa dan telah ditelantarkan saat ini. Kedua, pada lokasi-lokasi dengan tingkat ke-
Terkait dengan pembangunan infrastruktur pada sesuaian lahan yang baik untuk komoditas padi ti-
lokasi perluasan sawah baru, terutama infrastruktur dak terdapat cukup sumberdaya petani yang akan
pengairan serta jalan, maka perlu dilakukan sinergi mengerjakan sawah baru yang akan dibuat, sehingga
dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk meren- akan sangat mungkin sawah yang baru yang dicetak
canakan pembangunan infrastruktur-infrastruktur akan kembali menjadi lahan terlantar tidak tergarap.
tersebut pada lokasi sawah baru. Sedini mungkin Maka untuk kondisi ini, sebelum lahan diajukan un-
koordinasi harus dilakukan, agar pada saat kegiatan tuk program perluasan sawah, dinas pertanian dae-
perluasan sawah selesai dilaksanakan, berbagai infra- rah harus melakukan koordinasi dengan dinas na-
struktur tersebut dapat segera dimanfaatkan. kertrans setempat untuk menjajaki mendatangkan
Keberadaan petani pengolah sawah baru transmigran pada lokasi tersebut.
juga menjadi bagian penting dari keberhasilan pro- Kebutuhan lain pada lokasi dan kawasan sawah
gram sawah baru. Kondisi yang dihadapi kegiatan baru seperti kebutuhan sarana produksi pertanian
perluasan sawah terkait dengan petani pengolah (saprotan) seperti pupuk dan pestisida dan alat dan
sawah baru dapat dipetakan pada dua kondisi. mesin pertanian dapat didorong penyediaan secara
terjangkau oleh petani dengan dukungan dari Kemen-
Pertama, pada lokasi sawah baru telah terdapat terian BUMN. Terhadap BUMN yang memiliki bisnis
petani penerima manfaat, namun dominan dari mer- inti pada barang-barang tersebut, diharapkan Kemen-
eka berasal dari petani perkebunan (sawit, karet dan terian BUMN mampu mendorong mereka untuk mem-
sebagainya) yang kurang bisa konsisten dalam beru- permudah pengadaannya pada lokasi dan kawasan
saha tani sawah. Untuk mengatasi hal ini, maka sejak sawah baru tersebut.

12 13
Upaya Tindak Lanjut

Kesuksesan program perluasan sawah akan menjadi awal perencanaan dan penjaringan kebutuhan terha-
bagian penting dari upaya menjaga ketahanan pan- dap program perluasan sawah, pihak Dinas Pertanian
gan dan pencapaian swasembada pangan berkelan- Kabupaten perlu melakukan seleksi terhadap petani
jutan di negara ini. Untuk itu keterlibatan pihak-pihak pengusul atau petani pada lokasi yang direncanakan.
terkait menjadi keniscayaan dalam program ini. Ego
sektoral yang kerap dituding sebagai penghalang Petani yang dicalonkan sebagai penerima manfaat ke-
dalam keberhasilan berbagai program pemerintah giatan ini haruslah masuk dalam kriteria :
harus dapat diminimalisir dalam program perluasan 1. Betul-betul membutuhkan sawah baru sebagai ke-
sawah, karena sangat mungkin program ini merupak- giatan utama mereka;
an bagian penting dari masa depan pangan di negara 2. Memiliki komitmen untuk mengerjakan sawah
ini. baru yang dicetak;
Hal utama dari kegiatan perluasan sawah adalah 3. Berkomitmen untuk tidak mengkonversi lahan
informasi ketersediaan lahan. Kepastian lahan meru- sawah yang dicetak menjadi penggunaan lain.
pakan prasyarat kegiatan ini dapat berjalan baik.
Lahan yang dapat dikembangkan untuk program per- Terhadap kondisi petani-petani yang telah me-
luasan sawah, selain sesuai secara agroekologi, juga menuhi kriteria tersebut diatas namun tidak men-
harus bebas dari masalah status dan sengketa kepe- guasai agrikultur padi, maka pihak dinas pertanian
milikan atau pengelolaan. Untuk itu peran Kementeri- setempat harus mengupayakan kegiatan-kegiatan
an Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang bertujuan mendampingi petani-petani terse-
menjadi penting disini. Kementerian Kehutanan but dalam berusaha tani. Dinas Pertanian setempat
dapat berperan dalam menyediakan informasi lahan- dapat berkoordinasi dengan Bakorluh untuk keterse-
lahan yang telah dilepas dari kawasan hutan dan BPN diaan tenaga pedampingan petani-petani tersebut.
dapat berperan dalam menyajikan data-data lahan
yang bebas sengketa dan telah ditelantarkan saat ini. Kedua, pada lokasi-lokasi dengan tingkat ke-
Terkait dengan pembangunan infrastruktur pada sesuaian lahan yang baik untuk komoditas padi ti-
lokasi perluasan sawah baru, terutama infrastruktur dak terdapat cukup sumberdaya petani yang akan
pengairan serta jalan, maka perlu dilakukan sinergi mengerjakan sawah baru yang akan dibuat, sehingga
dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk meren- akan sangat mungkin sawah yang baru yang dicetak
canakan pembangunan infrastruktur-infrastruktur akan kembali menjadi lahan terlantar tidak tergarap.
tersebut pada lokasi sawah baru. Sedini mungkin Maka untuk kondisi ini, sebelum lahan diajukan un-
koordinasi harus dilakukan, agar pada saat kegiatan tuk program perluasan sawah, dinas pertanian dae-
perluasan sawah selesai dilaksanakan, berbagai infra- rah harus melakukan koordinasi dengan dinas na-
struktur tersebut dapat segera dimanfaatkan. kertrans setempat untuk menjajaki mendatangkan
Keberadaan petani pengolah sawah baru transmigran pada lokasi tersebut.
juga menjadi bagian penting dari keberhasilan pro- Kebutuhan lain pada lokasi dan kawasan sawah
gram sawah baru. Kondisi yang dihadapi kegiatan baru seperti kebutuhan sarana produksi pertanian
perluasan sawah terkait dengan petani pengolah (saprotan) seperti pupuk dan pestisida dan alat dan
sawah baru dapat dipetakan pada dua kondisi. mesin pertanian dapat didorong penyediaan secara
terjangkau oleh petani dengan dukungan dari Kemen-
Pertama, pada lokasi sawah baru telah terdapat terian BUMN. Terhadap BUMN yang memiliki bisnis
petani penerima manfaat, namun dominan dari mer- inti pada barang-barang tersebut, diharapkan Kemen-
eka berasal dari petani perkebunan (sawit, karet dan terian BUMN mampu mendorong mereka untuk mem-
sebagainya) yang kurang bisa konsisten dalam beru- permudah pengadaannya pada lokasi dan kawasan
saha tani sawah. Untuk mengatasi hal ini, maka sejak sawah baru tersebut.

12 13
Tabel Matrik koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk keberhasilan kegiatan perluasan
sawah

KOORDINASI HAMBATAN YANG DIATASI

BPN dan Kehutanan ketersediaan lahan yang dapat digunakan untuk perluasan sawah

Penyiapan infrastruktur dasar (Bendungan/waduk, saluran primer, saluran


Kemen PU
sekunder, kanal drainase dan jalan pemukiman)

Bakorluh Pendampingan petani dalam mengolah sawah baru

Kemenakertrans Penyiapan transmigran yang siap untuk mengelola lahan-lahan sawah baru

Kemen BUMN Pensuplai benih, pupuk, alsin dan sarana pertanian lainnya.

Terlepas dari apakah ini target yang realistis dana yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan ad-
atau tidak, potensi lahan yang dapat untuk dikem- anya komitmen dukungan dana dari APBN. Adalah
bangkan menjadi sawah baru cukup besar. Dari ha- sangat wajar rasanya pemerintah menggelontorkan
sil olahan data yang didapat dari Puslitbangtanak dana untuk pencetakan sawah ini, karena nantinya
(2001) dan BPS (2000), setidaknya ada sekitar 13,25 akan berdampak pada banyak hal, seperti terserap-
juta hektar lahan non rawa (mineral) dan sekitar 3,5 nya tenaga kerja, meningkatnya produksi beras dan
juta hektar lahan rawa atau pasang surut yang dapat dapat menekan volume impor beras.
dijadikan sawah baru. Dari data ini mestinya upaya Selain itu, karena berada pada lokasi baru, areal
ekstensifikasi memiliki prospek yang jelas. Tinggal sawah baru dapat diperkirakan minim sarana dan
sekarang pertanyaannya adalah sejauh mana daya prasarana, terutama saluran irigasi, drainase dan
dukung dari pemerintah secara keseluruhan untuk akses jalan yang memadai. Agar usahatani di areal
mendukung upaya ekstensifikasi ini? baru ini dapat berjalan optimal, maka pemerintah
Banyak hal yang mesti dipastikan oleh pemerin- harus mengintegrasikan berbagai kegiatan pendu-
tah untuk menunjukkan bahwa mereka betul-betul kung yang terkait di lokasi areal baru tersebut, se-
serius untuk melaksanakan upaya perluasan areal perti pembangunan irigasi dan drainase, pembuatan
tanam ini. Apalagi terciptanya areal pertanian sawah akses jalan, pengadaan alat dan mesin pertanian
ini juga merupakan bagian dari Revitalisasi Perta- dan sebagainya. Banyak cerita gagal dari areal
nian, Perikanan dan Kehutanan yang dicanangkan baruyang tentu tidak ingin kita ulangikarena ti-
pemerintah pada tanggal 11 Juni 2005 lalu. Meng- dak tersedianya sarana-sarana pendukung terse-
ingat pencetakan areal sawah baru membutuhkan but.***

14 15
Tabel Matrik koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk keberhasilan kegiatan perluasan
sawah

KOORDINASI HAMBATAN YANG DIATASI

BPN dan Kehutanan ketersediaan lahan yang dapat digunakan untuk perluasan sawah

Penyiapan infrastruktur dasar (Bendungan/waduk, saluran primer, saluran


Kemen PU
sekunder, kanal drainase dan jalan pemukiman)

Bakorluh Pendampingan petani dalam mengolah sawah baru

Kemenakertrans Penyiapan transmigran yang siap untuk mengelola lahan-lahan sawah baru

Kemen BUMN Pensuplai benih, pupuk, alsin dan sarana pertanian lainnya.

Terlepas dari apakah ini target yang realistis dana yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan ad-
atau tidak, potensi lahan yang dapat untuk dikem- anya komitmen dukungan dana dari APBN. Adalah
bangkan menjadi sawah baru cukup besar. Dari ha- sangat wajar rasanya pemerintah menggelontorkan
sil olahan data yang didapat dari Puslitbangtanak dana untuk pencetakan sawah ini, karena nantinya
(2001) dan BPS (2000), setidaknya ada sekitar 13,25 akan berdampak pada banyak hal, seperti terserap-
juta hektar lahan non rawa (mineral) dan sekitar 3,5 nya tenaga kerja, meningkatnya produksi beras dan
juta hektar lahan rawa atau pasang surut yang dapat dapat menekan volume impor beras.
dijadikan sawah baru. Dari data ini mestinya upaya Selain itu, karena berada pada lokasi baru, areal
ekstensifikasi memiliki prospek yang jelas. Tinggal sawah baru dapat diperkirakan minim sarana dan
sekarang pertanyaannya adalah sejauh mana daya prasarana, terutama saluran irigasi, drainase dan
dukung dari pemerintah secara keseluruhan untuk akses jalan yang memadai. Agar usahatani di areal
mendukung upaya ekstensifikasi ini? baru ini dapat berjalan optimal, maka pemerintah
Banyak hal yang mesti dipastikan oleh pemerin- harus mengintegrasikan berbagai kegiatan pendu-
tah untuk menunjukkan bahwa mereka betul-betul kung yang terkait di lokasi areal baru tersebut, se-
serius untuk melaksanakan upaya perluasan areal perti pembangunan irigasi dan drainase, pembuatan
tanam ini. Apalagi terciptanya areal pertanian sawah akses jalan, pengadaan alat dan mesin pertanian
ini juga merupakan bagian dari Revitalisasi Perta- dan sebagainya. Banyak cerita gagal dari areal
nian, Perikanan dan Kehutanan yang dicanangkan baruyang tentu tidak ingin kita ulangikarena ti-
pemerintah pada tanggal 11 Juni 2005 lalu. Meng- dak tersedianya sarana-sarana pendukung terse-
ingat pencetakan areal sawah baru membutuhkan but.***

14 15
16 17
16 17
BAB 2
LATAR BELAKANG

Untuk mencetak satu hektar sawah diperlukan biaya sekitar Rp 10 juta.


Dana ini diberikan dalam bentuk bantuan sosial (bansos) kepada petani.
Pentingnya
Penyaluran dananya langsung ke masing-masing gabungan kelompok tani
(gapoktan), dan bukan ke individu. Lalu dari gapoktan dibagi-bagi lagi untuk
Cetak Sawah Baru
berbagai keperluan dalam membuka areal perluasan tanah. Kegiatan perluasan sawah secara teknis dimulai dari identifikasi calon
petani dan calon lokasi, Survei/Investigasi dan Desain (SID), peneta-
Prosedur perluasan areal sawah ini awalnya adalah melakukan Survei pan lokasi sampai dengan pelaksanaan konstruksi perluasan sawah
dan pemanfaatannya.
Investigasi Desain (SID). Dalam SID digambarkan tanah yang akan dicetak,
lokasinya, dan sumber airnya. Kemudian dilihat Calon Petani Calon Lokasi A. Tujuan
Tujuan kegitan ini adalah menambah luas baku lahan tanaman pangan
(CPCL). Ini menunjukkan siapa yang berhak mendapatkan lahan itu. CPCL ini melalui kegitan peruasan sawah.

harus diketahui lurah, camat dan disahkan bupati setempat. B. Sasaran


Sasaran areal perluasan swah tahun 2010-2014 sesuai dengan Ren-
cana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian sebesar 374.125 Ha.Sedangkan sasaran perluasan sawah
TA.2013 yang dibiayai dari APBN direncanakan sluas 65.000 Ha.***

18 19
BAB 2
LATAR BELAKANG

Untuk mencetak satu hektar sawah diperlukan biaya sekitar Rp 10 juta.


Dana ini diberikan dalam bentuk bantuan sosial (bansos) kepada petani.
Pentingnya
Penyaluran dananya langsung ke masing-masing gabungan kelompok tani
(gapoktan), dan bukan ke individu. Lalu dari gapoktan dibagi-bagi lagi untuk
Cetak Sawah Baru
berbagai keperluan dalam membuka areal perluasan tanah. Kegiatan perluasan sawah secara teknis dimulai dari identifikasi calon
petani dan calon lokasi, Survei/Investigasi dan Desain (SID), peneta-
Prosedur perluasan areal sawah ini awalnya adalah melakukan Survei pan lokasi sampai dengan pelaksanaan konstruksi perluasan sawah
dan pemanfaatannya.
Investigasi Desain (SID). Dalam SID digambarkan tanah yang akan dicetak,
lokasinya, dan sumber airnya. Kemudian dilihat Calon Petani Calon Lokasi A. Tujuan
Tujuan kegitan ini adalah menambah luas baku lahan tanaman pangan
(CPCL). Ini menunjukkan siapa yang berhak mendapatkan lahan itu. CPCL ini melalui kegitan peruasan sawah.

harus diketahui lurah, camat dan disahkan bupati setempat. B. Sasaran


Sasaran areal perluasan swah tahun 2010-2014 sesuai dengan Ren-
cana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian sebesar 374.125 Ha.Sedangkan sasaran perluasan sawah
TA.2013 yang dibiayai dari APBN direncanakan sluas 65.000 Ha.***

18 19
Mekanisme Kegiatan dan Pola Pembiayaan

Kegiatan perluasan sawah diarahkan pada lahan irigasi, lahan 4. Kriteria


rawa dan lahan tadah hujan dengan mengikuti norma, standar Kriteria perluasan sawah pada lahan irigasi adalah : PERENCANAAN
teknis, prosedur dan kriteria sebagai berikut: a. Tersedia air irigasi dalam jumlah yang cukup minimal untuk
satu kali musim tanam. KABUPATEN PROVINSI PUSAT
1. Norma b. Lahan sesuai untuk tanaman padi sawah berdasarkan ke-
Usulan Kelompok Tani Dinas Pertanian Ditjen PSP / Dit.
Perluasan sawah pada lahan beririgasi merupakan upaya untuk tentuan dan kriteria yang berlaku. Peral & P. Lahan
menambah baku lahan sawah yang dilakukan didaerah irigasi c. Sudah ada petani dalam suatu wadah kelompok. Apabila
baik irigasi teknis, setengah teknis maupun irigasi desa yang belum ada kelompok tani, para petani tersebut bersedia un- Dinas Pertanian Seleksi dan Kompilasi
sudah mempunyai jaringan irigasi sampai pada tingkat tersier tuk membentuk kelompok tani kegiatan perluasan sawah. Seleksi dan Kompilasi

atau akan dibangun jaringan tersebut yang selesainya bersa- d. Status kepemilikan tanah sudah jelas dan tidak sengketa/ Koordinasi dengan
Seleksi dan Kompilasi
maan dengan selesainya sawah dicetak. Pembukaan lahan baru tumpang tindih dengan program/kegiatan lainnya. Instansi Terkait
Proposal / Kegiatan
ini dilakukan dalam satu hamparan sehingga dapat terairi selu- e. Luas kepemilikan lahan maksimum 2 Ha/ KK. Indikatif
ruhnya. Lahan harus berada pada kawasan budidaya dan bu- f. Petugas penyuluh pertanian lapangan sudah ada. Koordinasi dengan
Instansi Terkait Usulan/Proposal Kegiatan
kan berada pada kawasan hutan lindung. g. Lokasi mudah diakses atau dekat jalan desa. Deptan
h. Diutamakan pada lahan bervegetasi ringan atau sedang.
Survey Inventigasi
2. Standar Teknis
Standar teknis lokasi perluasan sawah pada lahan irigasi Untuk lahan rawa : Bappenas / Depkeu

adalah : 1. Lahan sesuai untuk tanaman padi sawah rawapasang su- Penetapan Lokasi dan Petani
oleh Bupati
a. Berada pada satu hamparan dengan luas > 10 hektar rut dan atau lebak berdasarkan ketentuandan kriteria yang DPR
b. Lebih diutamakan/diperioritaskan pada lahan dengan ke- berlaku.
miringan lahan < 5% 2. Sudah ada petani dalam suatu wadah kelompok. Desain
Depkeu
c. Dekat dari pemukiman 3. Status petani jelas bisa pemilik penggarap atau penggarap.
4. Luas lahan pemilik penggarap atau penggarap maksimum Dinas Pertanian Usulan/
Proposal Kegiatan
Untuk lahan rawa : 2 Ha/KK. DIPA
1. Berada pada satu hamparan. 5. Petugas lapangan sudah ada.
2. Luas satu hamparan > 10 hektar. 6. Lokasi mudah diakses atau dekat jalan desa.
3. Lahan dengan kedalaman pirit minimal 60 cm.
4. Dekat dengan pemukiman. Untuk sawah pada lahan tadah hujan :
1. Mempunyai bulan basah > 3 bulan terutama yang tersedia
3. Prosedur air untuk 1 kali tanam setahun.
PELAKSANAAN
Prosedur perluasan sawah pada lahan irigasi adalah : 2. Lahan sesuai untuk tanaman padi sawah tadah hujan ber- KABUPATEN
a. Identifikasi calon petani dan calon lokasi (CPCL) dasarkan ketentuan dan kriteria yang berlaku.
b. Survei/lnvestigasi 3. Sudah ada petani dalam suatu wadah kelompok. Persiapan Petani Land Clearing Pengolahan Lahan
c. Penetapan Lokasi 4. Status petani jelas bisa sebagai pemilik penggarap atau
d. Desain penggarap.
Persiapan Administrasi Land Levelling Pengadaan Saprodi
e. Konstruksi (Land Clearing dan Land Levelling) 5. Luas lahan pemilik dan penggarap maksimum 2 Ha/KK.
f. Bantuan saprotan untuk pemanfaatan lahan sawah baru 6. Petugas lapangan sudah ada.
7. Lokasi mudah diakses atau dekat jalan desa (dapat dilalui Persiapan Lapangan Pembuatan Prasarana dan Penanaman
Sarana Pendukung
oleh kendaraan roda 4).***
Perawatan

PELAPORAN DAN EVALUASI

KABUPATEN PROPINSI PUSAT

Ditjen PSP / Dit. Peral &


Dinas Pertanian Dinas Pertanian
P. Lahan

20 21
Mekanisme Kegiatan dan Pola Pembiayaan

Kegiatan perluasan sawah diarahkan pada lahan irigasi, lahan 4. Kriteria


rawa dan lahan tadah hujan dengan mengikuti norma, standar Kriteria perluasan sawah pada lahan irigasi adalah : PERENCANAAN
teknis, prosedur dan kriteria sebagai berikut: a. Tersedia air irigasi dalam jumlah yang cukup minimal untuk
satu kali musim tanam. KABUPATEN PROVINSI PUSAT
1. Norma b. Lahan sesuai untuk tanaman padi sawah berdasarkan ke-
Usulan Kelompok Tani Dinas Pertanian Ditjen PSP / Dit.
Perluasan sawah pada lahan beririgasi merupakan upaya untuk tentuan dan kriteria yang berlaku. Peral & P. Lahan
menambah baku lahan sawah yang dilakukan didaerah irigasi c. Sudah ada petani dalam suatu wadah kelompok. Apabila
baik irigasi teknis, setengah teknis maupun irigasi desa yang belum ada kelompok tani, para petani tersebut bersedia un- Dinas Pertanian Seleksi dan Kompilasi
sudah mempunyai jaringan irigasi sampai pada tingkat tersier tuk membentuk kelompok tani kegiatan perluasan sawah. Seleksi dan Kompilasi

atau akan dibangun jaringan tersebut yang selesainya bersa- d. Status kepemilikan tanah sudah jelas dan tidak sengketa/ Koordinasi dengan
Seleksi dan Kompilasi
maan dengan selesainya sawah dicetak. Pembukaan lahan baru tumpang tindih dengan program/kegiatan lainnya. Instansi Terkait
Proposal / Kegiatan
ini dilakukan dalam satu hamparan sehingga dapat terairi selu- e. Luas kepemilikan lahan maksimum 2 Ha/ KK. Indikatif
ruhnya. Lahan harus berada pada kawasan budidaya dan bu- f. Petugas penyuluh pertanian lapangan sudah ada. Koordinasi dengan
Instansi Terkait Usulan/Proposal Kegiatan
kan berada pada kawasan hutan lindung. g. Lokasi mudah diakses atau dekat jalan desa. Deptan
h. Diutamakan pada lahan bervegetasi ringan atau sedang.
Survey Inventigasi
2. Standar Teknis
Standar teknis lokasi perluasan sawah pada lahan irigasi Untuk lahan rawa : Bappenas / Depkeu

adalah : 1. Lahan sesuai untuk tanaman padi sawah rawapasang su- Penetapan Lokasi dan Petani
oleh Bupati
a. Berada pada satu hamparan dengan luas > 10 hektar rut dan atau lebak berdasarkan ketentuandan kriteria yang DPR
b. Lebih diutamakan/diperioritaskan pada lahan dengan ke- berlaku.
miringan lahan < 5% 2. Sudah ada petani dalam suatu wadah kelompok. Desain
Depkeu
c. Dekat dari pemukiman 3. Status petani jelas bisa pemilik penggarap atau penggarap.
4. Luas lahan pemilik penggarap atau penggarap maksimum Dinas Pertanian Usulan/
Proposal Kegiatan
Untuk lahan rawa : 2 Ha/KK. DIPA
1. Berada pada satu hamparan. 5. Petugas lapangan sudah ada.
2. Luas satu hamparan > 10 hektar. 6. Lokasi mudah diakses atau dekat jalan desa.
3. Lahan dengan kedalaman pirit minimal 60 cm.
4. Dekat dengan pemukiman. Untuk sawah pada lahan tadah hujan :
1. Mempunyai bulan basah > 3 bulan terutama yang tersedia
3. Prosedur air untuk 1 kali tanam setahun.
PELAKSANAAN
Prosedur perluasan sawah pada lahan irigasi adalah : 2. Lahan sesuai untuk tanaman padi sawah tadah hujan ber- KABUPATEN
a. Identifikasi calon petani dan calon lokasi (CPCL) dasarkan ketentuan dan kriteria yang berlaku.
b. Survei/lnvestigasi 3. Sudah ada petani dalam suatu wadah kelompok. Persiapan Petani Land Clearing Pengolahan Lahan
c. Penetapan Lokasi 4. Status petani jelas bisa sebagai pemilik penggarap atau
d. Desain penggarap.
Persiapan Administrasi Land Levelling Pengadaan Saprodi
e. Konstruksi (Land Clearing dan Land Levelling) 5. Luas lahan pemilik dan penggarap maksimum 2 Ha/KK.
f. Bantuan saprotan untuk pemanfaatan lahan sawah baru 6. Petugas lapangan sudah ada.
7. Lokasi mudah diakses atau dekat jalan desa (dapat dilalui Persiapan Lapangan Pembuatan Prasarana dan Penanaman
Sarana Pendukung
oleh kendaraan roda 4).***
Perawatan

PELAPORAN DAN EVALUASI

KABUPATEN PROPINSI PUSAT

Ditjen PSP / Dit. Peral &


Dinas Pertanian Dinas Pertanian
P. Lahan

20 21
Pelaksanaan
Perluasan Sawah

Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) Koordinasi dengan para petani CP/CL Survei dan Investigasi

Identifikasi dilakukan satu tahun sebelum DIPA (T-l) Survei dan investigasi dilakukan satu tahun sebelum
untuk kegiatan perluasan sawah dikeluarkan. Se- DIPA (T-l) untuk kegiatan perluasan sawah diterbitkan.
hingga untuk mendapatkan penganggaran perluasan Secara ideal untuk kegiatan perluasan sawah TA. 2013
sawah pada tahun berikutnya, proses identifikasi telah laporan Survei dan Investigasi telah tersedia. Namun
dilakukan pada tahun sebelumnya. jika masih terdapat lokasi yang belum memiliki laporan
Calon lokasi yang akan di tetapkan sedapat mung- Survei dan Investigasi untuk kegiatan TA. 2013, pelak-
kin berasal dari usulan petani. sanaan Survei dan Investigasi dapat dilaksanakan
Identifikasi dilakukan berdasarkan data, informasi bersamaan dengan pelaksanaan desain dan diharap-
dan pengamatan lapangan yang bertujuan untuk me- kan selesai pada bulan Juni 2013. Pembiayaan pelak-
nentukan lokasi perluasan sawah yang secara umum sanaan kegiatan Survei dan Investigasi diutamakan
peruntukannya sesuai dengan RTRW atau dokumen berasal dari APBD l/ll, namun apabila dana APBD l/ll
tata ruang yang berlaku, standar teknis dan kriteria tidak dapat mengalokasikan kebutuhan tersebut, agar
yang telah ditetapkan. Pemilihan lokasi diutamakan diusulkan melalaui anggaran APBN dengan ketentuan
pada lahan dengan tingkat kesulitan terkecil. Identi- bahwa calon petani dan calon lokasi yang akan diusul-
fikasi di lakukan oleh petugas Dinas Pertanian Daerah kan sudah jelas.
(provinsi dan k,ibupaten/kota) dengan dibantu oleh Survei/investigasi calon lokasi ialah kegiatan
masyarakat/aparat setempat. penelitian pada calon lokasi perluasan sawah baik
Identifikasi dilakukan juga terhadap calon petani. pada Daerah Irigasi, lahan rawa maupun tadah hujan
Petani penerima kegiatan perluasan sawah sedapat yang bertujuan untuk memperoleh calon lokasi yang
mungkin petani yang memang membutuhkan lahan layak untuk sawah.
sawah sebagai sumber pendapatan utama keluarga.
Penetapan calon petani dilakukan oleh aparat se-
tempat (Kipala Desa/Camat) bersama dengan petu- Calon lokasi yang dapat dinyatakan layak untuk per-
gas Dinas Pertanian Kabupaten/Kota berdasarkan luasan sawah ialah calon lokasi yang memenuhi 8
hasil identifikasi calon lokasi perluasan sawah. (delapan) syarat pokok yaitu :
1. Jaringan irigasi/drainase sudah dibangun atau
akan dibangun yang selesainya bersamaan dengan
selesainya sawah dicetak kecuali sawah tadah hu-
jan.
2. Air tersedia cukup untuk menjamin pertumbuhan
padi sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
3. Kondisi tanah sesuai untuk pertumbuhan tanaman
padi.
4. Status kepemilikan tanah jelas, misalnya : tanah
milik atau tanah rakyat (marga) atau tanah negara
yang diijinkan untuk di garap oleh petani.
5. Batas pemilikan tanah jelas (tidak sengketa).
6. Calon lokasi tidak tumpang tindih dengan pro-
gram/ proyek lain dan atau program/proyek sejenis
di tahun sebelumnya.
7. Petani ada dan berdomisili di desa calon lokasi
atau berdekatan dengan calon lokasi serta berke-
inginan untuk bersawah.
8. Prasarana penunjang dan kelengkapan lainnya
tersedia.

22 23
Pelaksanaan
Perluasan Sawah

Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) Koordinasi dengan para petani CP/CL Survei dan Investigasi

Identifikasi dilakukan satu tahun sebelum DIPA (T-l) Survei dan investigasi dilakukan satu tahun sebelum
untuk kegiatan perluasan sawah dikeluarkan. Se- DIPA (T-l) untuk kegiatan perluasan sawah diterbitkan.
hingga untuk mendapatkan penganggaran perluasan Secara ideal untuk kegiatan perluasan sawah TA. 2013
sawah pada tahun berikutnya, proses identifikasi telah laporan Survei dan Investigasi telah tersedia. Namun
dilakukan pada tahun sebelumnya. jika masih terdapat lokasi yang belum memiliki laporan
Calon lokasi yang akan di tetapkan sedapat mung- Survei dan Investigasi untuk kegiatan TA. 2013, pelak-
kin berasal dari usulan petani. sanaan Survei dan Investigasi dapat dilaksanakan
Identifikasi dilakukan berdasarkan data, informasi bersamaan dengan pelaksanaan desain dan diharap-
dan pengamatan lapangan yang bertujuan untuk me- kan selesai pada bulan Juni 2013. Pembiayaan pelak-
nentukan lokasi perluasan sawah yang secara umum sanaan kegiatan Survei dan Investigasi diutamakan
peruntukannya sesuai dengan RTRW atau dokumen berasal dari APBD l/ll, namun apabila dana APBD l/ll
tata ruang yang berlaku, standar teknis dan kriteria tidak dapat mengalokasikan kebutuhan tersebut, agar
yang telah ditetapkan. Pemilihan lokasi diutamakan diusulkan melalaui anggaran APBN dengan ketentuan
pada lahan dengan tingkat kesulitan terkecil. Identi- bahwa calon petani dan calon lokasi yang akan diusul-
fikasi di lakukan oleh petugas Dinas Pertanian Daerah kan sudah jelas.
(provinsi dan k,ibupaten/kota) dengan dibantu oleh Survei/investigasi calon lokasi ialah kegiatan
masyarakat/aparat setempat. penelitian pada calon lokasi perluasan sawah baik
Identifikasi dilakukan juga terhadap calon petani. pada Daerah Irigasi, lahan rawa maupun tadah hujan
Petani penerima kegiatan perluasan sawah sedapat yang bertujuan untuk memperoleh calon lokasi yang
mungkin petani yang memang membutuhkan lahan layak untuk sawah.
sawah sebagai sumber pendapatan utama keluarga.
Penetapan calon petani dilakukan oleh aparat se-
tempat (Kipala Desa/Camat) bersama dengan petu- Calon lokasi yang dapat dinyatakan layak untuk per-
gas Dinas Pertanian Kabupaten/Kota berdasarkan luasan sawah ialah calon lokasi yang memenuhi 8
hasil identifikasi calon lokasi perluasan sawah. (delapan) syarat pokok yaitu :
1. Jaringan irigasi/drainase sudah dibangun atau
akan dibangun yang selesainya bersamaan dengan
selesainya sawah dicetak kecuali sawah tadah hu-
jan.
2. Air tersedia cukup untuk menjamin pertumbuhan
padi sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
3. Kondisi tanah sesuai untuk pertumbuhan tanaman
padi.
4. Status kepemilikan tanah jelas, misalnya : tanah
milik atau tanah rakyat (marga) atau tanah negara
yang diijinkan untuk di garap oleh petani.
5. Batas pemilikan tanah jelas (tidak sengketa).
6. Calon lokasi tidak tumpang tindih dengan pro-
gram/ proyek lain dan atau program/proyek sejenis
di tahun sebelumnya.
7. Petani ada dan berdomisili di desa calon lokasi
atau berdekatan dengan calon lokasi serta berke-
inginan untuk bersawah.
8. Prasarana penunjang dan kelengkapan lainnya
tersedia.

22 23
Pengendalian Dan Pengawasan
Kegiatan Perluasan Sawah

Batasan Teknis Kriteria tambahan terhadap Calon Lokasi Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Bank
Cetak Sawah : PPK membentuk Tim Teknis dengan fungsi : BA Realisasi Pelaksanaan fisik dilapangan men-
Sawah Calon lokasi sesuai dengan arahan RTRW Kabupat- mengawal dan melaksanakan sosialisasi kepada dasarkan kepada hasil pengukuran ulang oleh Tim
lahan usahatani yang secara fisik permukaan tanahn- en/Kota dan Dilengkapi surat tidak masuk kawasan para petani dan membentuk kelompok menjadi Teknis
ya rata, dibatasi oleh pematang/ galengan, sehingga hutan dari Dinas Kehutanan dan surat keterangan kompak BA serah terima pekerjaan
dapat ditanami padi dengan sistem genangan dan pa- tidak terdapat sengketa lahan dari BPN mengawasi serta mengarahkan poktan dalam pe-
lawija / tanaman pangan lainnya. Usulan lokasi harus diselaraskan dengan rencana nyusunan Rencana Usaha kegiatan Kelompok Tahap Pemanfaatan
pembangunan infrastruktur pengairan yang diang- (RUKK) dengan mengacu kepada RAB dan rencana Sawah segera ditanam setelah konstruksi selesai
Perluasan Sawah garkan oleh Ditjen PSP Kementan, Ditjen SDA Ke- waktu pelaksanaan Perawatan dan pemeliharaan tanaman
suatu usaha penambahan luasan/ baku lahan menPU atau DAK Irigasi Menggerakan kelompok agar sesegera mungkin Panen
sawah pada berbagai tipologi lahan dengan kondisi Lokasi diusulkan melalui musrenbang laksanakan kegiatan sesuai dengan kesepakatan /
yang belum dan atau lahan terlantar yang dapat di- musyawarah waktu pelaksanaan Pertanggung Jawaban Administrasi
usahakan untuk usahatani sawah. Seluruh hasil CPCL harus dituangkan Menjembatani kelompok dengan pengusaha pe- Berita acara penyelesaian pekerjaan dengan
dalam bentuk hasil SID yang berisi ten- milik alat berat bila diperlukan. Apabila digunakan melampirkan hasil pengukuran ulang
tang : alat berat, diminta seluruh petani mengawasi pe- Dokumentasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan
Pengendalian & Pengawasan Daftar nama petani beserta luasan lahannya kerjaan operator alat berat progres : 0 %; 50% dan 100 % serta pertanaman
Informasi pendukung lainnya sesuai dengan krite- Membuat BA Realisasi Pelaksanaan kegiatan fisik Kelengkapan dokumen/ bukti pembelanjaan
Tahap Perencanaan ria yang diminta dilapangan sebagai dasar pencairan anggaran dari Pembuatan pembukuan
Proposal cetak sawah dari Kabupaten berisi ten- Hasil pengukuran dalam bentuk peta skala 1 : 1.000
tang Calon Petani dan Calon Lokasi yang sudah atau 5.000 yang terdiri dari :
ditetapkan dan harus sesuai dengan kriteria dari Peta Situassi Lokasi
Pedoman Teknis Cetak Sawah : Peta Topografi
Tersedia air irigasi dalam jumlah yang cukup Peta Vegetasi
minimal untuk satu kali musim tanam. Peta Pemilikan Lahan
Lahan sesuai untuk tanaman padi sawah ber- Peta Rancangan Cetak Sawah
dasarkan ketentuan dan kriteria yang berlaku. Berdasarkan peta tsb dibuat RAB yang berisikan
Sudah ada petani dalam suatu wadah kelom- tentang biaya untuk kegiatan
pok. Apabila belum ada kelompok tani, para Land Clearing
petani tersebut bersedia untuk membentuk ke- Land Levelling
lompok tani kegiatan perluasan sawah. Galengan
Status kepemilikan tanah sudah jelas dan tidak Olah Tanah
sengketa/tumpang tindih dengan program/ke- Benih dan Saprodi
giatan lainnya. Tanam
Luas kepemilikan lahan maksimum 2 Ha/ KK. TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN
Petugas penyuluh pertanian lapangan sudah
ada.
Lokasi mudah diakses atau dekat jalan desa.
Diutamakan pada lahan bervegetasi ringan atau
sedang.

Sawah segera ditanam setelah konstruksi selesai. Pertanaman sawah baru 2013 di Bangka Selatan

24 25
Pengendalian Dan Pengawasan
Kegiatan Perluasan Sawah

Batasan Teknis Kriteria tambahan terhadap Calon Lokasi Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Bank
Cetak Sawah : PPK membentuk Tim Teknis dengan fungsi : BA Realisasi Pelaksanaan fisik dilapangan men-
Sawah Calon lokasi sesuai dengan arahan RTRW Kabupat- mengawal dan melaksanakan sosialisasi kepada dasarkan kepada hasil pengukuran ulang oleh Tim
lahan usahatani yang secara fisik permukaan tanahn- en/Kota dan Dilengkapi surat tidak masuk kawasan para petani dan membentuk kelompok menjadi Teknis
ya rata, dibatasi oleh pematang/ galengan, sehingga hutan dari Dinas Kehutanan dan surat keterangan kompak BA serah terima pekerjaan
dapat ditanami padi dengan sistem genangan dan pa- tidak terdapat sengketa lahan dari BPN mengawasi serta mengarahkan poktan dalam pe-
lawija / tanaman pangan lainnya. Usulan lokasi harus diselaraskan dengan rencana nyusunan Rencana Usaha kegiatan Kelompok Tahap Pemanfaatan
pembangunan infrastruktur pengairan yang diang- (RUKK) dengan mengacu kepada RAB dan rencana Sawah segera ditanam setelah konstruksi selesai
Perluasan Sawah garkan oleh Ditjen PSP Kementan, Ditjen SDA Ke- waktu pelaksanaan Perawatan dan pemeliharaan tanaman
suatu usaha penambahan luasan/ baku lahan menPU atau DAK Irigasi Menggerakan kelompok agar sesegera mungkin Panen
sawah pada berbagai tipologi lahan dengan kondisi Lokasi diusulkan melalui musrenbang laksanakan kegiatan sesuai dengan kesepakatan /
yang belum dan atau lahan terlantar yang dapat di- musyawarah waktu pelaksanaan Pertanggung Jawaban Administrasi
usahakan untuk usahatani sawah. Seluruh hasil CPCL harus dituangkan Menjembatani kelompok dengan pengusaha pe- Berita acara penyelesaian pekerjaan dengan
dalam bentuk hasil SID yang berisi ten- milik alat berat bila diperlukan. Apabila digunakan melampirkan hasil pengukuran ulang
tang : alat berat, diminta seluruh petani mengawasi pe- Dokumentasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan
Pengendalian & Pengawasan Daftar nama petani beserta luasan lahannya kerjaan operator alat berat progres : 0 %; 50% dan 100 % serta pertanaman
Informasi pendukung lainnya sesuai dengan krite- Membuat BA Realisasi Pelaksanaan kegiatan fisik Kelengkapan dokumen/ bukti pembelanjaan
Tahap Perencanaan ria yang diminta dilapangan sebagai dasar pencairan anggaran dari Pembuatan pembukuan
Proposal cetak sawah dari Kabupaten berisi ten- Hasil pengukuran dalam bentuk peta skala 1 : 1.000
tang Calon Petani dan Calon Lokasi yang sudah atau 5.000 yang terdiri dari :
ditetapkan dan harus sesuai dengan kriteria dari Peta Situassi Lokasi
Pedoman Teknis Cetak Sawah : Peta Topografi
Tersedia air irigasi dalam jumlah yang cukup Peta Vegetasi
minimal untuk satu kali musim tanam. Peta Pemilikan Lahan
Lahan sesuai untuk tanaman padi sawah ber- Peta Rancangan Cetak Sawah
dasarkan ketentuan dan kriteria yang berlaku. Berdasarkan peta tsb dibuat RAB yang berisikan
Sudah ada petani dalam suatu wadah kelom- tentang biaya untuk kegiatan
pok. Apabila belum ada kelompok tani, para Land Clearing
petani tersebut bersedia untuk membentuk ke- Land Levelling
lompok tani kegiatan perluasan sawah. Galengan
Status kepemilikan tanah sudah jelas dan tidak Olah Tanah
sengketa/tumpang tindih dengan program/ke- Benih dan Saprodi
giatan lainnya. Tanam
Luas kepemilikan lahan maksimum 2 Ha/ KK. TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN
Petugas penyuluh pertanian lapangan sudah
ada.
Lokasi mudah diakses atau dekat jalan desa.
Diutamakan pada lahan bervegetasi ringan atau
sedang.

Sawah segera ditanam setelah konstruksi selesai. Pertanaman sawah baru 2013 di Bangka Selatan

24 25
Tahapan Penetapan Calon Lokasi dan
Survei/lnvestigasi Lokasi Perluasan Sawah
Penetapan calon lokasi dilakukan satu
tahun sebelum DIPA (I I) sedangkan
penetapan lokasi dilakukan pada
a. Persiapan berupa penggandaan peta situasi, peta pemetaan lokasi. Data sekunder berupa pola usa- tahun bersamaan, setelah DIPA untuk
rancangan jaringan irigasi, irigasi rawa, bahan, hatani, analisis usahatani, penyediaan saprotan, kegiatan perluasan sawah dlkeluarkan.
peralatan, pembuatan daftar pertanyaan dan ta- pemasaran hasil, luasan lahan padi sawah di lokasi Sehingga untuk mendapatkan
bel-tabel untuk pelaksanaan maupun pengolahan dan curah hujan baik harian atau bulanan selama penganggaran perluasan sawah pada
data. Selain itu dipersiapkan bahan dan peralatan satu tahun. tahun berikutnya, penetapan calon
yang diperlukan dilapangan. d. Tabulasi dan pengolahan data hasil survei. lokasi telah dilakukan pada tahun
b. Sosialisasi dan koordinasi dengan instansi ter- Data hasil survei ditabulasi dan diolah untuk pem- sebelumnya.
kait dan m.isyarakat terhadap rencana persiapan buatan laporan hasil survei yang bertujuan untuk Penetapan calon lokasi perluasan
pelaksanaan kegiatan perluasan sawah pada calon menentukan kelayakan calon lokasi dan pembua- sawah ditanda tangani oleh Kepala
lokasi yang akan dikembangkan. Koordinasi teru- tan desain. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota,
tama dilakukan dengan Bappeda atau Dinas PU e. Pembuatan laporan kegiatan survei sebagai dasar sedangkan untuk Penetapan lokasi
untuk kepastian RTRW, Dinas Kehutanan untuk penetapan lahan sawah yang akan dikonstruksi. perluasan sawah ditandatangani oleh
kepastian kawasan, BPN untuk kejelasan status Hasil survei calon lokasi perluasan sawah nanti- Bupati.
kepemilikan dan DinasPengairan untuk koordinasi nya berupa buku laporan dan daftar lokasi yang
sistem jaringan pengairan di lokasi yang diren- dinyatakan layak untuk didesain yang selanjutnya
canakan. dicetak menjadi sawah dan daftar lokasi yang ti-
c. Pengumpulan data primer dan sekunder. Data dak layak untuk didesain. Untuk setiap lokasi per-
primer berupa parameter dan karakteristik lahan luasan sawah daerah irigasi (DI) dibuat satu buku
yang akan digunakan sebagai acuan penentuan laporan yang bertujuan untuk menyusun dan men-
kriteria kesesuaian lahan, debit air, sifat fisik ta-
nah, status kepemilikan lahan kedalaman gambut,
gumpulkan hasil kegiatan yang mudah dibaca dan
diketahui oleh semua pihak yang terlibat dalam
Desain
nilai ekonomis vegetasi, kesediaan petani, daf- pembuatan laporan tersebut.
tar narria petani dan luas lahan, pengukuran dan Peta desain dibuat satu tahun sebalum
DIPA dikeluarkan (T-1). Jika peta desain
belum tersedia atau masih dalam tahap
pembuatan, maka proses cetak sawah
tetap dapat dilakukan dengan catatan
desain harus diselesaikan sebelum
pekerjaan konstruksi dimulai.
Pelaksanaan kegiatan desain
cetak sawah dapat dilakukan dengan
pola kontraktual ataupun swakelola,
disesuaikan dengan kemampuan
anggaran dan kemampuan teknis
sumberdaya manusia yang tersedia.
Sedangkan metodologi pelaksanaan
kegiatan desain dilakukan dengan
metode pengukuran terestrial atau
kombinasi dengan teknik penginderaan
jarak jauh.
Sebelum pembuatan desain terlebih
dahulu dilakukan penyuluhan terhadap
petani pemilik lahan. Tujuannya agar
petani memahami kegunaan desain
dan manfaatnya dalam pelaksanaan
konstruksi.

26 27
Tahapan Penetapan Calon Lokasi dan
Survei/lnvestigasi Lokasi Perluasan Sawah
Penetapan calon lokasi dilakukan satu
tahun sebelum DIPA (I I) sedangkan
penetapan lokasi dilakukan pada
a. Persiapan berupa penggandaan peta situasi, peta pemetaan lokasi. Data sekunder berupa pola usa- tahun bersamaan, setelah DIPA untuk
rancangan jaringan irigasi, irigasi rawa, bahan, hatani, analisis usahatani, penyediaan saprotan, kegiatan perluasan sawah dlkeluarkan.
peralatan, pembuatan daftar pertanyaan dan ta- pemasaran hasil, luasan lahan padi sawah di lokasi Sehingga untuk mendapatkan
bel-tabel untuk pelaksanaan maupun pengolahan dan curah hujan baik harian atau bulanan selama penganggaran perluasan sawah pada
data. Selain itu dipersiapkan bahan dan peralatan satu tahun. tahun berikutnya, penetapan calon
yang diperlukan dilapangan. d. Tabulasi dan pengolahan data hasil survei. lokasi telah dilakukan pada tahun
b. Sosialisasi dan koordinasi dengan instansi ter- Data hasil survei ditabulasi dan diolah untuk pem- sebelumnya.
kait dan m.isyarakat terhadap rencana persiapan buatan laporan hasil survei yang bertujuan untuk Penetapan calon lokasi perluasan
pelaksanaan kegiatan perluasan sawah pada calon menentukan kelayakan calon lokasi dan pembua- sawah ditanda tangani oleh Kepala
lokasi yang akan dikembangkan. Koordinasi teru- tan desain. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota,
tama dilakukan dengan Bappeda atau Dinas PU e. Pembuatan laporan kegiatan survei sebagai dasar sedangkan untuk Penetapan lokasi
untuk kepastian RTRW, Dinas Kehutanan untuk penetapan lahan sawah yang akan dikonstruksi. perluasan sawah ditandatangani oleh
kepastian kawasan, BPN untuk kejelasan status Hasil survei calon lokasi perluasan sawah nanti- Bupati.
kepemilikan dan DinasPengairan untuk koordinasi nya berupa buku laporan dan daftar lokasi yang
sistem jaringan pengairan di lokasi yang diren- dinyatakan layak untuk didesain yang selanjutnya
canakan. dicetak menjadi sawah dan daftar lokasi yang ti-
c. Pengumpulan data primer dan sekunder. Data dak layak untuk didesain. Untuk setiap lokasi per-
primer berupa parameter dan karakteristik lahan luasan sawah daerah irigasi (DI) dibuat satu buku
yang akan digunakan sebagai acuan penentuan laporan yang bertujuan untuk menyusun dan men-
kriteria kesesuaian lahan, debit air, sifat fisik ta-
nah, status kepemilikan lahan kedalaman gambut,
gumpulkan hasil kegiatan yang mudah dibaca dan
diketahui oleh semua pihak yang terlibat dalam
Desain
nilai ekonomis vegetasi, kesediaan petani, daf- pembuatan laporan tersebut.
tar narria petani dan luas lahan, pengukuran dan Peta desain dibuat satu tahun sebalum
DIPA dikeluarkan (T-1). Jika peta desain
belum tersedia atau masih dalam tahap
pembuatan, maka proses cetak sawah
tetap dapat dilakukan dengan catatan
desain harus diselesaikan sebelum
pekerjaan konstruksi dimulai.
Pelaksanaan kegiatan desain
cetak sawah dapat dilakukan dengan
pola kontraktual ataupun swakelola,
disesuaikan dengan kemampuan
anggaran dan kemampuan teknis
sumberdaya manusia yang tersedia.
Sedangkan metodologi pelaksanaan
kegiatan desain dilakukan dengan
metode pengukuran terestrial atau
kombinasi dengan teknik penginderaan
jarak jauh.
Sebelum pembuatan desain terlebih
dahulu dilakukan penyuluhan terhadap
petani pemilik lahan. Tujuannya agar
petani memahami kegunaan desain
dan manfaatnya dalam pelaksanaan
konstruksi.

26 27
Vegetasi

Vegetasi Sedang

Dalam membuka lahan untuk perluasan sawah ditemukan tiga kriteria berdasarkan vegetasi di lokasi cetak sawah baru.
Kondisi lingkungan, termasuk vegetasinya, akan mempengaruhi tingkat beban kerja di setiap daerah. Ketiga kriteria tersebut
ialah vegetasi ringan, sedang dan berat.
Dalam hal pembiayaan, selama ini tidak ada perbedaan anggaran (unit cost) cetak sawah pada ketiga kriteria vegetasi terse-
but, yakni sebesar Rp 10 juta per hektar. Namun untuk tahun anggaran (TA) 2014 pemerintah melakukan pembedaan unit
cost sesuai dengan tingkat kesulitan masing-masing kriteria vegetasi tersebut. Untuk lahan dengan vegetasi ringan dise-
diakan biaya Rp 8,9 juta/ hektar, sedang Rp 10,6 juta/hektar, dan vegetasi berat Rp 13,5 juta/ hektar.

Vegetasi Ringan

Vegetasi Berat

28 29
Vegetasi

Vegetasi Sedang

Dalam membuka lahan untuk perluasan sawah ditemukan tiga kriteria berdasarkan vegetasi di lokasi cetak sawah baru.
Kondisi lingkungan, termasuk vegetasinya, akan mempengaruhi tingkat beban kerja di setiap daerah. Ketiga kriteria tersebut
ialah vegetasi ringan, sedang dan berat.
Dalam hal pembiayaan, selama ini tidak ada perbedaan anggaran (unit cost) cetak sawah pada ketiga kriteria vegetasi terse-
but, yakni sebesar Rp 10 juta per hektar. Namun untuk tahun anggaran (TA) 2014 pemerintah melakukan pembedaan unit
cost sesuai dengan tingkat kesulitan masing-masing kriteria vegetasi tersebut. Untuk lahan dengan vegetasi ringan dise-
diakan biaya Rp 8,9 juta/ hektar, sedang Rp 10,6 juta/hektar, dan vegetasi berat Rp 13,5 juta/ hektar.

Vegetasi Ringan

Vegetasi Berat

28 29
Konstruksi
(Land Clearing, Land Levelling)

Proses selanjutnya adalah kegiatan konstruksi cetak Pada kegiatan land clearing, khusus dalam hal pen-
sawah baru (perluasan sawah). Kegiatan inipun me- cabutan tunggul dan sisa akar tumbuhan, perlu diper-
miliki beberapa tahapan, mulai dari mempersiapkan hatikan beberapa hal.
petani (sosialisasi, pendaftaran ulang petani, surat Untuk tunggul pohon berdiameter > 30 cm dengan
pernyataan kesanggupan petani) persiapan adminis- kedalaman akar lebih dari satu meter dapat dibiarkan
trasi, hingga persiapan lapangan. membusuk di lapangan tanpa harus dicabut. Selain
Dalam kegian konstruksi perluasan sawah terdapat itu pencabutan akar juga tidak dapat dilakukan bila
beberapa jenis kegiatan, yakni pembersihan lahan di sekitar zona perakaran diketahui terdapat senyawa
(land clearing) dan perataan lahan (land leveling), pirit atau senyawa racun lainnya.
pembuatan pematang batas pemilikan, pembuatan
jaringan irigasi tingkat usahatani, jaringan drainase, Kegiatan land leveling terdiri dari :
pembuatan pintu-pintu bagi tersier, pintu klep, dan a. Penggalian dan penimbunan tanah
pembuatan jalan usahatani serta prasarana lain yang b. Perataan tanah
bersifat pelayanan umum. c. Pemadatan lereng talut teras
d. Pembuatan jalan usahatani (JUT)
Kegiatan land clearing terdiri dari : e. Pembuatan jaringan irigasi
a. Pembabatan/ penebasan semak belukar f. Pembuatan pematang batas pemilikan
b. Penebangan/ penumbangan pohon-pohonan. g. Penyiapan lahan siap tanam
c. Pemotongan/ perencekan dan pengumpulan
batang, cabang dan ranting.
d. Pembersihan lahan.

30 31
Konstruksi
(Land Clearing, Land Levelling)

Proses selanjutnya adalah kegiatan konstruksi cetak Pada kegiatan land clearing, khusus dalam hal pen-
sawah baru (perluasan sawah). Kegiatan inipun me- cabutan tunggul dan sisa akar tumbuhan, perlu diper-
miliki beberapa tahapan, mulai dari mempersiapkan hatikan beberapa hal.
petani (sosialisasi, pendaftaran ulang petani, surat Untuk tunggul pohon berdiameter > 30 cm dengan
pernyataan kesanggupan petani) persiapan adminis- kedalaman akar lebih dari satu meter dapat dibiarkan
trasi, hingga persiapan lapangan. membusuk di lapangan tanpa harus dicabut. Selain
Dalam kegian konstruksi perluasan sawah terdapat itu pencabutan akar juga tidak dapat dilakukan bila
beberapa jenis kegiatan, yakni pembersihan lahan di sekitar zona perakaran diketahui terdapat senyawa
(land clearing) dan perataan lahan (land leveling), pirit atau senyawa racun lainnya.
pembuatan pematang batas pemilikan, pembuatan
jaringan irigasi tingkat usahatani, jaringan drainase, Kegiatan land leveling terdiri dari :
pembuatan pintu-pintu bagi tersier, pintu klep, dan a. Penggalian dan penimbunan tanah
pembuatan jalan usahatani serta prasarana lain yang b. Perataan tanah
bersifat pelayanan umum. c. Pemadatan lereng talut teras
d. Pembuatan jalan usahatani (JUT)
Kegiatan land clearing terdiri dari : e. Pembuatan jaringan irigasi
a. Pembabatan/ penebasan semak belukar f. Pembuatan pematang batas pemilikan
b. Penebangan/ penumbangan pohon-pohonan. g. Penyiapan lahan siap tanam
c. Pemotongan/ perencekan dan pengumpulan
batang, cabang dan ranting.
d. Pembersihan lahan.

30 31
Pemanfaatan Sawah Baru

Meski proses pencetakan sawah baru sudah


selesai, namun tugas perluasan sawah belum
usai sampai diistu saja. Lahan sawah baru yang
telah selesai dicetak harus segera dimanfaatkan/
ditanami oleh petani dengan tanaman padi. Untuk
menghatarkan petani agar bisa segera mengelola
usahataninya perlu didukung dengan berbagai
prasarana dan sarana budidaya padi sawah.
Alokasi anggaran untuk kegiatan pemanfaatan
sawah baru menjadi satu kesatuan dengan
kegiatan konstruksi perluasan sawah. Dari
anggaran saprotan yang tersedia diharapkan
dapat dimanfaatkan untuk pengadaan alat
mesin pertanian (Alsintan) seperti hand traktor,
sedangkan untuk benih, pupuk, pestisida dan lain
sebagainya diharapkan dari swadaya masyarakat
atau sumber pembiayaan lainnya.

32 33
Pemanfaatan Sawah Baru

Meski proses pencetakan sawah baru sudah


selesai, namun tugas perluasan sawah belum
usai sampai diistu saja. Lahan sawah baru yang
telah selesai dicetak harus segera dimanfaatkan/
ditanami oleh petani dengan tanaman padi. Untuk
menghatarkan petani agar bisa segera mengelola
usahataninya perlu didukung dengan berbagai
prasarana dan sarana budidaya padi sawah.
Alokasi anggaran untuk kegiatan pemanfaatan
sawah baru menjadi satu kesatuan dengan
kegiatan konstruksi perluasan sawah. Dari
anggaran saprotan yang tersedia diharapkan
dapat dimanfaatkan untuk pengadaan alat
mesin pertanian (Alsintan) seperti hand traktor,
sedangkan untuk benih, pupuk, pestisida dan lain
sebagainya diharapkan dari swadaya masyarakat
atau sumber pembiayaan lainnya.

32 33
BAB 3
K
egiatan perluasan atau cetak sawah baru di berbagai Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian, u.p Kepala Bagian
daerah tentu tidak terlepas dari pengawasan (monitor- Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sa-
ing) dan evaluasi dari waktu ke waktu. Hal ini demi suk- rana Pertanian, Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jln. Har-
sesnya pelaksanaan kegiatan sesuai rencana. sono RM No.3 Gedung D Lantai VIII, Ragunan Pasar Minggu,
Dari setiap lokasi para Ketua Kelompok Tani secara berka- Jakarta Selatan.
la (1 bulan sekali) menyampaikan laporan hasil pelaksanaan Laporan bulanan perkembangan pelaksanaan fisik kon-
kepada Kuasa Pengguna Anggaran/ Kepala Dinas Pertanian struksi perluasan sawah setiap bulan dari Diperta Kabupaten/
Tanaman Pangan Kabupaten/ Kota. Mekanisme pelaporan Kota paling lambat tanggal 5 disampaikan kepada Diperta
SIMONEV, SAI dan FORM DA dari Diperta Kabupaten/Kota, Propinsi. Sedangkan dari Diperta Propinsi paling lambat tang-
Provinsi, bahkan sampai ke pusat harus mengikuti mekanisme gal 10 setiap bulan. Laporan ini disampaikan ke Direktorat Per-
yang telah ditetapkan oleh Sekditjen Prasarana dan Sarana luasan dan Pengelolaan Lahan, Jln. Taman Marga Satwa No. 3

Monitor,
Pertanian. Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan blanko laporan seperti
Laporan tersebut disampaikan ke Sekretariat Direktorat di bawah ini.

Evaluasi dan
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN PEKERJAAN PERLUASAN SAWAH
TAHUN ANGGARAN 2013

LUAS
KEL. TANI/DESA/
NO. HAMPARAN KONDISI PEKERJAAN FOTO LOKASI
KEC/KAB/PROV

Pelaporan
(Ha)

1. 100 1. Persiapan
KEL. TANI : SARI MULYA
a. CPCL
b. SID
DESA : RADAK 2
c. RUKK
d. SK-SK (CPCL, Tim Teknis, korlap, dll)
KEC : TERENTANG
e. Pembukaan Rekening
2. Pelaksanaan
KAB : KUBU RAYA
a. Transfer Dana Rp. : 840.734.075,00
b. Konstruksi Land Clearing : 100,00 Ha
PROV : KALIMANTAN BARAT
Land Leveling : 100,00 Ha
Pematang : - Ha
Telah tanam : 60,00 Ha
3. Sumber air utama (pilih salah satu) a. Bendungan/waduk
b. Air pasang surut
c. Embung, mata air, sungai
d. Air hujan

4. Ketersediaan infrastruktur pengairan a. Sudah ada dari PU


(pilih salah satu) b. Sudah ada Jitut/jides
c. Dalam proses konstruksi Th
5. Alat berat (pilih salah satu) a. Tidak pakai
b. Sudah masuk
c. Belum masuk (bergiliran)
d. Pemanfaatan sawah - Ha

6. Perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan Bulan : FEBRUARI Tahun : 2014

7. Koordinat Lokasi X= 348784 Y= 9953128

8. Keterangan Lain

34 35
BAB 3
K
egiatan perluasan atau cetak sawah baru di berbagai Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian, u.p Kepala Bagian
daerah tentu tidak terlepas dari pengawasan (monitor- Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sa-
ing) dan evaluasi dari waktu ke waktu. Hal ini demi suk- rana Pertanian, Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jln. Har-
sesnya pelaksanaan kegiatan sesuai rencana. sono RM No.3 Gedung D Lantai VIII, Ragunan Pasar Minggu,
Dari setiap lokasi para Ketua Kelompok Tani secara berka- Jakarta Selatan.
la (1 bulan sekali) menyampaikan laporan hasil pelaksanaan Laporan bulanan perkembangan pelaksanaan fisik kon-
kepada Kuasa Pengguna Anggaran/ Kepala Dinas Pertanian struksi perluasan sawah setiap bulan dari Diperta Kabupaten/
Tanaman Pangan Kabupaten/ Kota. Mekanisme pelaporan Kota paling lambat tanggal 5 disampaikan kepada Diperta
SIMONEV, SAI dan FORM DA dari Diperta Kabupaten/Kota, Propinsi. Sedangkan dari Diperta Propinsi paling lambat tang-
Provinsi, bahkan sampai ke pusat harus mengikuti mekanisme gal 10 setiap bulan. Laporan ini disampaikan ke Direktorat Per-
yang telah ditetapkan oleh Sekditjen Prasarana dan Sarana luasan dan Pengelolaan Lahan, Jln. Taman Marga Satwa No. 3

Monitor,
Pertanian. Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan blanko laporan seperti
Laporan tersebut disampaikan ke Sekretariat Direktorat di bawah ini.

Evaluasi dan
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN PEKERJAAN PERLUASAN SAWAH
TAHUN ANGGARAN 2013

LUAS
KEL. TANI/DESA/
NO. HAMPARAN KONDISI PEKERJAAN FOTO LOKASI
KEC/KAB/PROV

Pelaporan
(Ha)

1. 100 1. Persiapan
KEL. TANI : SARI MULYA
a. CPCL
b. SID
DESA : RADAK 2
c. RUKK
d. SK-SK (CPCL, Tim Teknis, korlap, dll)
KEC : TERENTANG
e. Pembukaan Rekening
2. Pelaksanaan
KAB : KUBU RAYA
a. Transfer Dana Rp. : 840.734.075,00
b. Konstruksi Land Clearing : 100,00 Ha
PROV : KALIMANTAN BARAT
Land Leveling : 100,00 Ha
Pematang : - Ha
Telah tanam : 60,00 Ha
3. Sumber air utama (pilih salah satu) a. Bendungan/waduk
b. Air pasang surut
c. Embung, mata air, sungai
d. Air hujan

4. Ketersediaan infrastruktur pengairan a. Sudah ada dari PU


(pilih salah satu) b. Sudah ada Jitut/jides
c. Dalam proses konstruksi Th
5. Alat berat (pilih salah satu) a. Tidak pakai
b. Sudah masuk
c. Belum masuk (bergiliran)
d. Pemanfaatan sawah - Ha

6. Perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan Bulan : FEBRUARI Tahun : 2014

7. Koordinat Lokasi X= 348784 Y= 9953128

8. Keterangan Lain

34 35
BAB 4
Pengawasan & Penyerahan
Hasil Pekerjaan
1. Pengawasan/ Supervisi Pekerjaan Konstruksi Per-
luasan Sawah 2. Hasil Pekerjaan Tim Teknis/Koordinator Lapangan
Dilakukan oleh Tim Teknis/ Koordinator La- Hasil pengawasan pekerjaan dibuat dalam
pangan yang telah ditetapkan oleh Kepala Di- suatu Berita Acara sesuai dengan prestasi pe-
nas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten kerjaan yang dicapai oleh kelompok tani
Melakukan pengukuran luasan sawah yang ter-
cetak dengan menggunakan peralatan Global
Positioning System (GPS).
3. Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Tim Teknis/Koordina-
tor Lapangan. Geliat Cetak Sawah Baru
Ruang lingkup dan pelaksanaan pekerjaan Dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
a. Memeriksa patokpatok batas areal yang
akan dikonstruksi.
b. Melakukan penyesuaian/ perbaikan desain
yang ditetapkan oleh KPA selaku Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten. Membentang dari Aceh
Hingga Papua
pembukaan lahan. 4. Penyerahan Hasil Pekerjaan Konstruksi Perluasan
c. Memeriksa hasil pekerjaan Kelompok tani Sawah
yang didasarkan atas (RUKK) dan perjanjian
kerja sama pekerjaan konstruksi pembu- 5. Pembayaran Hasil Pekerjaan Konstruksi Perluasan
kaan lahan. Sawah
d. Memberikan petunjuk dan arahan teknis Transfer uang ke rekening kelompok dapat di-
kepada kelompok tani pelaksana konstruksi lakukan setelah RUKK disetujui oleh KPA.
perluasan areal sawah. Pencairan uang dari rekening kelompok untuk
e. Membuat Berita Acara Pemeriksaan Hasil pembayaran hasil pekerjaan dilakukan secara
Pekerjaan. bertahap sesuai luasan sawah yang tercetak,
Berita Acara ditanda tangani oleh Tim Tek- yang dinyatakan dengan Berita Acara Hasil
nis/ Koordinator Lapangan dan Ketua Ke- Pengukuran Pekerjaan Konstruksi Perluasan
lompok tani serta diketahui oleh Kepala Di- Sawah.
nas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten
Selaku KPA.

Tracking sawah di Kuburaya Kalbar

36 37
BAB 4
Pengawasan & Penyerahan
Hasil Pekerjaan
1. Pengawasan/ Supervisi Pekerjaan Konstruksi Per-
luasan Sawah 2. Hasil Pekerjaan Tim Teknis/Koordinator Lapangan
Dilakukan oleh Tim Teknis/ Koordinator La- Hasil pengawasan pekerjaan dibuat dalam
pangan yang telah ditetapkan oleh Kepala Di- suatu Berita Acara sesuai dengan prestasi pe-
nas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten kerjaan yang dicapai oleh kelompok tani
Melakukan pengukuran luasan sawah yang ter-
cetak dengan menggunakan peralatan Global
Positioning System (GPS).
3. Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Tim Teknis/Koordina-
tor Lapangan. Geliat Cetak Sawah Baru
Ruang lingkup dan pelaksanaan pekerjaan Dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
a. Memeriksa patokpatok batas areal yang
akan dikonstruksi.
b. Melakukan penyesuaian/ perbaikan desain
yang ditetapkan oleh KPA selaku Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten. Membentang dari Aceh
Hingga Papua
pembukaan lahan. 4. Penyerahan Hasil Pekerjaan Konstruksi Perluasan
c. Memeriksa hasil pekerjaan Kelompok tani Sawah
yang didasarkan atas (RUKK) dan perjanjian
kerja sama pekerjaan konstruksi pembu- 5. Pembayaran Hasil Pekerjaan Konstruksi Perluasan
kaan lahan. Sawah
d. Memberikan petunjuk dan arahan teknis Transfer uang ke rekening kelompok dapat di-
kepada kelompok tani pelaksana konstruksi lakukan setelah RUKK disetujui oleh KPA.
perluasan areal sawah. Pencairan uang dari rekening kelompok untuk
e. Membuat Berita Acara Pemeriksaan Hasil pembayaran hasil pekerjaan dilakukan secara
Pekerjaan. bertahap sesuai luasan sawah yang tercetak,
Berita Acara ditanda tangani oleh Tim Tek- yang dinyatakan dengan Berita Acara Hasil
nis/ Koordinator Lapangan dan Ketua Ke- Pengukuran Pekerjaan Konstruksi Perluasan
lompok tani serta diketahui oleh Kepala Di- Sawah.
nas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten
Selaku KPA.

Tracking sawah di Kuburaya Kalbar

36 37
Berikut ini perkembangan kegiatan cetah sawah di beberapa daerah yang
Dari Hutan dan Semak Belukar dilakukan pada tahun 2012
Menjadi Sawah Produktif
PROVINSI ACEH

Kualitas tanah adalah kemampuan tanah untuk me-


nampilkan fungsi-fungsinya untuk menopang produkti-
Aceh Barat
vitas biologi, memperahankan kualitas lingkungan dan Provinsi : Aceh
Kabupaten/kota : Aceh Barat
meningkatkan kesehatan tanaman, binatang dan ma-
Kecamatan : Pante Ceureumen
nusia. Desa : Seumantuk
Dalam perkembangannya, sebagian masyara- Kelompok Tani : Beuna Harapan
kat lebih suka menggunakan istilah kesehatan tanah Luas Alokasi Kegiatan : 50 Ha
Titik Koordinat : LU : 423 21,038
dibandingkan kualitas tanah, karena kesehatan tanah
BT : 9616 35,161
lebih menggambarkan kehidupan dan dinamika kehidu-
pan. Sedangkan kualitas tanah lebih menggambarkan
sifat-sifat kimia, fisika dan biologi tanah (Winarso,
2005).
50% 100%
Tanah yang sehat atau berkualitas akan menunjuk-
kan rendahnya atau bahkan tidak adanya polusi, tidak Aceh Barat Daya
mengalami degradasi, tanaman tumbuh subur dan se-
Provinsi : Aceh
hat serta menghasilkan produk yang aman dikonsumsi Kabupaten/kota : Aceh Barat Daya
baik oleh manusia maupun hewan, dan akan memberi- Kecamatan : Babahrot
kan keuntungan pada petani secara berkelanjutan. garuh dalam tekstur tanah, terutama pada tanah yang Desa : Cot Simantok
Kelompok Tani : Kayee Uno
Kualitas tanah dapat dipandang dengan dua cara yang bertekstur sedang sampai kasar akan memperlam-
Luas Alokasi Kegiatan : 34 Ha
berbeda, yaitu: bat permeabilitas penampang tanah akibat pori-pori Titik Koordinat : N : 35153,259
tanah terisi atau tersumbat sediment tersebut, dan E : 964138,185 E
1. Sebagai sifat/ atribut inherent tanah yang dapat menurunkan kesuburan tanah. Sedimen atau lumpur
digambarkan dari sifat-sifat tanah atau hasil ob- yang mengendap dalam saluran irigasi akan mengu-
servasi tidak langsung (seperti kepekaan terhadap rangi kapasitas pengaliran air dan memerlukan biaya 0% 100%
erosi atau pemadatan). tinggi untuk membersihkannya.
2. Sebagai kemampuan tanah untuk menampakkan Keberadaan sumberdaya air yang disediakan me-
Aceh Jaya
fungsi-fungsi produktivitas, lingkungan dan kes- lalui pembangunan sarana irigasi perlu ditingkatkan
ehatan (Rosmarkam dan Nasih, 2002). nilai fungsinya, sehingga dapat meningkatkan produk- Provinsi : Aceh
Kabupaten/kota : Aceh Jaya
tivitas dan daya saing. Konsentrasi kegiatan usahatani Kecamatan : Setia Bakti
Parameter kesuburan tanah standar (pH tanah, dengan jenis kegiatan yang sama dalam waktu yang Desa : Padang
kadar bahan organik, N, P, dan K tersedia) merupakan bersamaan, seperti kegiatan pengolahan tanah dan Kelompok Tani : Bahagia I
faktor yang sangat penting dalam hubungannya de- panen raya yang selama ini terjadi dan kurang meng- Luas Alokasi Kegiatan : 40 Ha
Titik Koordinat : N : 524656 LU
ngan pertumbuhan tanaman, produksi tanaman serta untungkan dapat dihindari. E : 780930 BT
fungsi dan keragaman mikroorganisme tanah. Param-
eter-parameter tanah tersebut umumnya sangat sen-
sitif terhadap pengelolaan tanah. Untuk tanah-tanah
terpolusi dan terdegradasi, indikator-indikator tersebut
50% 100%
merupakan bagian dari set data minimum dan indikator
kimia tanah (Winarso, 2005). Pidie
Provinsi : Aceh
Air Kabupaten/kota : Pidie
Sumber air harus memenuhi kualitas agar tidak Kecamatan : Mane
berbahaya bagi tanaman yang akan diairi karena dalam Desa : Mane
Kelompok Tani : Ade Meurata
jangka panjang dapat berpengaruh terhadap kualitas
Luas Alokasi Kegiatan : 48 Ha
hasil atau produk pertanian. Kualitas air irigasi sangat Titik Koordinat : N : 04 52 154
tergantung dari kandungan sedimen atau lumpur dan E : 096 05 151
kandungan unsur-unsur kimia dalam air tersebut.
Sedimen atau lumpur dalam air pengairan berpen-
0% 100%

38 39
Berikut ini perkembangan kegiatan cetah sawah di beberapa daerah yang
Dari Hutan dan Semak Belukar dilakukan pada tahun 2012
Menjadi Sawah Produktif
PROVINSI ACEH

Kualitas tanah adalah kemampuan tanah untuk me-


nampilkan fungsi-fungsinya untuk menopang produkti-
Aceh Barat
vitas biologi, memperahankan kualitas lingkungan dan Provinsi : Aceh
Kabupaten/kota : Aceh Barat
meningkatkan kesehatan tanaman, binatang dan ma-
Kecamatan : Pante Ceureumen
nusia. Desa : Seumantuk
Dalam perkembangannya, sebagian masyara- Kelompok Tani : Beuna Harapan
kat lebih suka menggunakan istilah kesehatan tanah Luas Alokasi Kegiatan : 50 Ha
Titik Koordinat : LU : 423 21,038
dibandingkan kualitas tanah, karena kesehatan tanah
BT : 9616 35,161
lebih menggambarkan kehidupan dan dinamika kehidu-
pan. Sedangkan kualitas tanah lebih menggambarkan
sifat-sifat kimia, fisika dan biologi tanah (Winarso,
2005).
50% 100%
Tanah yang sehat atau berkualitas akan menunjuk-
kan rendahnya atau bahkan tidak adanya polusi, tidak Aceh Barat Daya
mengalami degradasi, tanaman tumbuh subur dan se-
Provinsi : Aceh
hat serta menghasilkan produk yang aman dikonsumsi Kabupaten/kota : Aceh Barat Daya
baik oleh manusia maupun hewan, dan akan memberi- Kecamatan : Babahrot
kan keuntungan pada petani secara berkelanjutan. garuh dalam tekstur tanah, terutama pada tanah yang Desa : Cot Simantok
Kelompok Tani : Kayee Uno
Kualitas tanah dapat dipandang dengan dua cara yang bertekstur sedang sampai kasar akan memperlam-
Luas Alokasi Kegiatan : 34 Ha
berbeda, yaitu: bat permeabilitas penampang tanah akibat pori-pori Titik Koordinat : N : 35153,259
tanah terisi atau tersumbat sediment tersebut, dan E : 964138,185 E
1. Sebagai sifat/ atribut inherent tanah yang dapat menurunkan kesuburan tanah. Sedimen atau lumpur
digambarkan dari sifat-sifat tanah atau hasil ob- yang mengendap dalam saluran irigasi akan mengu-
servasi tidak langsung (seperti kepekaan terhadap rangi kapasitas pengaliran air dan memerlukan biaya 0% 100%
erosi atau pemadatan). tinggi untuk membersihkannya.
2. Sebagai kemampuan tanah untuk menampakkan Keberadaan sumberdaya air yang disediakan me-
Aceh Jaya
fungsi-fungsi produktivitas, lingkungan dan kes- lalui pembangunan sarana irigasi perlu ditingkatkan
ehatan (Rosmarkam dan Nasih, 2002). nilai fungsinya, sehingga dapat meningkatkan produk- Provinsi : Aceh
Kabupaten/kota : Aceh Jaya
tivitas dan daya saing. Konsentrasi kegiatan usahatani Kecamatan : Setia Bakti
Parameter kesuburan tanah standar (pH tanah, dengan jenis kegiatan yang sama dalam waktu yang Desa : Padang
kadar bahan organik, N, P, dan K tersedia) merupakan bersamaan, seperti kegiatan pengolahan tanah dan Kelompok Tani : Bahagia I
faktor yang sangat penting dalam hubungannya de- panen raya yang selama ini terjadi dan kurang meng- Luas Alokasi Kegiatan : 40 Ha
Titik Koordinat : N : 524656 LU
ngan pertumbuhan tanaman, produksi tanaman serta untungkan dapat dihindari. E : 780930 BT
fungsi dan keragaman mikroorganisme tanah. Param-
eter-parameter tanah tersebut umumnya sangat sen-
sitif terhadap pengelolaan tanah. Untuk tanah-tanah
terpolusi dan terdegradasi, indikator-indikator tersebut
50% 100%
merupakan bagian dari set data minimum dan indikator
kimia tanah (Winarso, 2005). Pidie
Provinsi : Aceh
Air Kabupaten/kota : Pidie
Sumber air harus memenuhi kualitas agar tidak Kecamatan : Mane
berbahaya bagi tanaman yang akan diairi karena dalam Desa : Mane
Kelompok Tani : Ade Meurata
jangka panjang dapat berpengaruh terhadap kualitas
Luas Alokasi Kegiatan : 48 Ha
hasil atau produk pertanian. Kualitas air irigasi sangat Titik Koordinat : N : 04 52 154
tergantung dari kandungan sedimen atau lumpur dan E : 096 05 151
kandungan unsur-unsur kimia dalam air tersebut.
Sedimen atau lumpur dalam air pengairan berpen-
0% 100%

38 39
Aceh Singkil Tebo
Provinsi : Aceh
Provinsi : Jambi
Kabupaten/kota : Aceh Singkil
Kabupaten/kota : Tebo
Kecamatan : Suro
Desa : Pangkalan Sulami
Kelompok Tani : Maceh Asa
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : N : 203116N
E : 980244E

0% 100% 50% 100%

Subulussalam
Provinsi : Aceh
Kabupaten/kota : Subulussalam
PROVINSI LAMPUNG
Kecamatan : Sultan Daulat
Desa : Laelangge
Kelompok Tani : Cinta Perdamaian
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : N : 2 48 28.5 Banjit
E : 97 50 39.7
Provinsi : Lampung
Kabupaten/kota : Way Kanan
Kecamatan : Banjit
Desa : Simpang Asam
0% 50% Kelompok Tani : Surya Tani
Luas Alokasi Kegiatan : 23,11 Ha
Titik Koordinat : S: 044842,3
E: 1043031,3

PROVINSI JAMBI

Sungai Penuh
Provinsi : Jambi
Kabupaten/kota : Sungai Kampung
Kecamatan : Tanah Kampung 100%
Desa : Koto Tengah
Kelompok Tani : Karya Nyata
Luas Alokasi Kegiatan : 69 Ha
Titik Koordinat : 2 03 51,492 S
101 27 04.825 E
Dante Teladas
Provinsi : Lampung
Kabupaten/kota : Tulang Bawang
0% 50% Kecamatan : Dente Teladas
Desa : Pasiran Jaya
Kelompok Tani : Pasiran Jaya
Tanjab Timur Luas Alokasi Kegiatan : 230 Ha
Titik Koordinat : S: 041837,4
Provinsi : Jambi E: 1053554,2
Kabupaten/kota : Tanjab Timur
Kecamatan : Nipah Mandahara Ulu
Desa : Mancolok
Kelompok Tani : Sinar Sejahtera
Luas Alokasi Kegiatan : 200 Ha
Titik Koordinat : X : 336735
Y : 9865691
100%

50% 100%

40 41
Aceh Singkil Tebo
Provinsi : Aceh
Provinsi : Jambi
Kabupaten/kota : Aceh Singkil
Kabupaten/kota : Tebo
Kecamatan : Suro
Desa : Pangkalan Sulami
Kelompok Tani : Maceh Asa
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : N : 203116N
E : 980244E

0% 100% 50% 100%

Subulussalam
Provinsi : Aceh
Kabupaten/kota : Subulussalam
PROVINSI LAMPUNG
Kecamatan : Sultan Daulat
Desa : Laelangge
Kelompok Tani : Cinta Perdamaian
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : N : 2 48 28.5 Banjit
E : 97 50 39.7
Provinsi : Lampung
Kabupaten/kota : Way Kanan
Kecamatan : Banjit
Desa : Simpang Asam
0% 50% Kelompok Tani : Surya Tani
Luas Alokasi Kegiatan : 23,11 Ha
Titik Koordinat : S: 044842,3
E: 1043031,3

PROVINSI JAMBI

Sungai Penuh
Provinsi : Jambi
Kabupaten/kota : Sungai Kampung
Kecamatan : Tanah Kampung 100%
Desa : Koto Tengah
Kelompok Tani : Karya Nyata
Luas Alokasi Kegiatan : 69 Ha
Titik Koordinat : 2 03 51,492 S
101 27 04.825 E
Dante Teladas
Provinsi : Lampung
Kabupaten/kota : Tulang Bawang
0% 50% Kecamatan : Dente Teladas
Desa : Pasiran Jaya
Kelompok Tani : Pasiran Jaya
Tanjab Timur Luas Alokasi Kegiatan : 230 Ha
Titik Koordinat : S: 041837,4
Provinsi : Jambi E: 1053554,2
Kabupaten/kota : Tanjab Timur
Kecamatan : Nipah Mandahara Ulu
Desa : Mancolok
Kelompok Tani : Sinar Sejahtera
Luas Alokasi Kegiatan : 200 Ha
Titik Koordinat : X : 336735
Y : 9865691
100%

50% 100%

40 41
PROVINSI SUMATERA BARAT
Mesuji
Provinsi : Lampung
Kabupaten/kota : Mesuji Gunung Medan
Kecamatan : Mesuji Provinsi : Sumatera Barat
Desa : Mulya Sari Kabupaten/kota : Darmasraya
Kelompok Tani : Gpk. Makmur Jaya Kecamatan : Sitiung
Luas Alokasi Kegiatan : 300 Ha Desa : Gunung Medan
Titik Koordinat : S: 040271,3 Kelompok Tani : Saluak
E: 1053514,7 Luas Alokasi Kegiatan : 54 Ha
Titik Koordinat : S : 0 57 04.41 LS
E : 100 25 42.59 BT

100%
50%
Mesuji Timur
Provinsi : Lampung Koto Tuo
Kabupaten/kota : Mesuji
Kecamatan : Mesuji Timur Provinsi : Sumatera Barat
Desa : Pangkal Mas Jaya Kabupaten/kota : Darmasraya
Kelompok Tani : Gpk. Jaya Sakti Kecamatan : Sitiung
Luas Alokasi Kegiatan : 300 Ha Desa : Koto Tuo
Titik Koordinat : S: 040143,4 Kelompok Tani : Lamai Jaya
E: 1053350,7 Luas Alokasi Kegiatan : 31,72 Ha
Titik Koordinat : S : 0 59 21.142 LS
E : 10134 58.232 BT

100%
100%
Panca Jaya
Provinsi : Lampung Riak Danau Tapan
Kabupaten/kota : Mesuji
Provinsi : Sumatera Barat
Kecamatan : Panca Jaya
Kabupaten/kota : Pesisir Selatan
Desa : Adi Mulyo
Kecamatan : BAB Tapan
Kelompok Tani : Gpk. Bina Tani
Desa : Riak Danau Tapan
Luas Alokasi Kegiatan : 300 Ha
Kelompok Tani : Talang Besi
Titik Koordinat : S: 035728,8
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
E: 1051428,6
Titik Koordinat : S : 207,47.972 LS
E : 10103,55.617 BT

100%
25%
Rawa Jitu Selatan
Tigo Sungai Inderapura
Provinsi : Lampung
Kabupaten/kota : Tulang Bawang Provinsi : Sumatera Barat
Kecamatan : Rawa Jitu Selatan Kabupaten/kota : Pesisir Selatan
Desa : Karya Cipta Abadi Kecamatan : Pancung Soal
Kelompok Tani : Karya Mulya Desa : Tigo Sungai Inderapura
Luas Alokasi Kegiatan : 70 Ha Kelompok Tani : Sungai Batang Saiyo
Titik Koordinat : S: 041711,0 Luas Alokasi Kegiatan : 31,75 Ha
E: 1054547,5 Titik Koordinat : S : 202,20.523 LS
E : 10000,00.105 BT

100% 100%

42 43
PROVINSI SUMATERA BARAT
Mesuji
Provinsi : Lampung
Kabupaten/kota : Mesuji Gunung Medan
Kecamatan : Mesuji Provinsi : Sumatera Barat
Desa : Mulya Sari Kabupaten/kota : Darmasraya
Kelompok Tani : Gpk. Makmur Jaya Kecamatan : Sitiung
Luas Alokasi Kegiatan : 300 Ha Desa : Gunung Medan
Titik Koordinat : S: 040271,3 Kelompok Tani : Saluak
E: 1053514,7 Luas Alokasi Kegiatan : 54 Ha
Titik Koordinat : S : 0 57 04.41 LS
E : 100 25 42.59 BT

100%
50%
Mesuji Timur
Provinsi : Lampung Koto Tuo
Kabupaten/kota : Mesuji
Kecamatan : Mesuji Timur Provinsi : Sumatera Barat
Desa : Pangkal Mas Jaya Kabupaten/kota : Darmasraya
Kelompok Tani : Gpk. Jaya Sakti Kecamatan : Sitiung
Luas Alokasi Kegiatan : 300 Ha Desa : Koto Tuo
Titik Koordinat : S: 040143,4 Kelompok Tani : Lamai Jaya
E: 1053350,7 Luas Alokasi Kegiatan : 31,72 Ha
Titik Koordinat : S : 0 59 21.142 LS
E : 10134 58.232 BT

100%
100%
Panca Jaya
Provinsi : Lampung Riak Danau Tapan
Kabupaten/kota : Mesuji
Provinsi : Sumatera Barat
Kecamatan : Panca Jaya
Kabupaten/kota : Pesisir Selatan
Desa : Adi Mulyo
Kecamatan : BAB Tapan
Kelompok Tani : Gpk. Bina Tani
Desa : Riak Danau Tapan
Luas Alokasi Kegiatan : 300 Ha
Kelompok Tani : Talang Besi
Titik Koordinat : S: 035728,8
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
E: 1051428,6
Titik Koordinat : S : 207,47.972 LS
E : 10103,55.617 BT

100%
25%
Rawa Jitu Selatan
Tigo Sungai Inderapura
Provinsi : Lampung
Kabupaten/kota : Tulang Bawang Provinsi : Sumatera Barat
Kecamatan : Rawa Jitu Selatan Kabupaten/kota : Pesisir Selatan
Desa : Karya Cipta Abadi Kecamatan : Pancung Soal
Kelompok Tani : Karya Mulya Desa : Tigo Sungai Inderapura
Luas Alokasi Kegiatan : 70 Ha Kelompok Tani : Sungai Batang Saiyo
Titik Koordinat : S: 041711,0 Luas Alokasi Kegiatan : 31,75 Ha
E: 1054547,5 Titik Koordinat : S : 202,20.523 LS
E : 10000,00.105 BT

100% 100%

42 43
PROVINSI SUMATERA SELATAN
Pontianak
OKU Provinsi : Kalimantan Barat
Kabupaten/kota : Pontianak
Provinsi : Sumatera Selatan TA. 2011 Kecamatan : Toho
Kabupaten/kota : OKU Desa : Sambora
Kecamatan : Sinar Peninjauan Kelompok Tani : Sido Makmur II
Desa : Tanjung Makmur Luas Alokasi Kegiatan : 30 Ha
Kelompok Tani : Gotong Royong Titik Koordinat : N: 0 29 51,2
Luas Alokasi Kegiatan : 23 Ha E : 109 07 58,4
Titik Koordinat : S: 30 51 34,4
E: 10432 37,8
0% 100%
0% 100%
Sekadau
Karang Agung Provinsi : Kalimantan Barat
Kabupaten/kota : Sekadau
Provinsi : Sumatera Selatan TA. 2012
Kecamatan : Belitung Hilir
Kabupaten/kota : Musi Banyuasin
Desa : Merbang
Kecamatan : Lalan
Kelompok Tani : Tani Maju
Desa : Karang Agung
Luas Alokasi Kegiatan : 10 Ha
Kelompok Tani : Teluk Bayur
Titik Koordinat : LU: 005062.92
Luas Alokasi Kegiatan : 2.000 Ha
BT: 1000481.9
Titik Koordinat : X: 451148
Y: 9742985

0% 100%
0% 100%

PROVINSI BANTEN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Lebak
Provinsi : Banten
Kabupaten/kota : Lebak
Malinau
Kecamatan : Malingping Provinsi : Kalimantan Timur
Desa : Pagelaran Kabupaten/Kota : Malinau
Kelompok Tani : Cipager Mukti Kecamatan : Malinau
Luas Alokasi Kegiatan : 80 Ha Desa : Batu Lindung
Titik Koordinat : S.064916,5 Kelompok Tani : Mesokol Nganet
E.1060207,1 Luas Alokasi kegiatan : 49 Ha
Titik Koordinat : N : 3 3420,8
E : 116 3844,6
50% 100%
0% 100%
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Tana Tidung
Kayong Utara Provinsi : Kalimantan Timur
Kabupaten/Kota : Tana Tidung
Provinsi : Kalimantan Barat Kecamatan :
Kabupaten/kota : Kayong Utara Desa :
Kecamatan : Sukadana Kelompok Tani :
Desa : Pangkalan Buton Luas Alokasi kegiatan :
Kelompok Tani : Pangkalan Timur Titik Koordinat : N:
Luas Alokasi Kegiatan : 50 Ha E:
Titik Koordinat : S:1 13 40.06
E : 109 58 7.73
0% 100%
0% 100%

44 45
PROVINSI SUMATERA SELATAN
Pontianak
OKU Provinsi : Kalimantan Barat
Kabupaten/kota : Pontianak
Provinsi : Sumatera Selatan TA. 2011 Kecamatan : Toho
Kabupaten/kota : OKU Desa : Sambora
Kecamatan : Sinar Peninjauan Kelompok Tani : Sido Makmur II
Desa : Tanjung Makmur Luas Alokasi Kegiatan : 30 Ha
Kelompok Tani : Gotong Royong Titik Koordinat : N: 0 29 51,2
Luas Alokasi Kegiatan : 23 Ha E : 109 07 58,4
Titik Koordinat : S: 30 51 34,4
E: 10432 37,8
0% 100%
0% 100%
Sekadau
Karang Agung Provinsi : Kalimantan Barat
Kabupaten/kota : Sekadau
Provinsi : Sumatera Selatan TA. 2012
Kecamatan : Belitung Hilir
Kabupaten/kota : Musi Banyuasin
Desa : Merbang
Kecamatan : Lalan
Kelompok Tani : Tani Maju
Desa : Karang Agung
Luas Alokasi Kegiatan : 10 Ha
Kelompok Tani : Teluk Bayur
Titik Koordinat : LU: 005062.92
Luas Alokasi Kegiatan : 2.000 Ha
BT: 1000481.9
Titik Koordinat : X: 451148
Y: 9742985

0% 100%
0% 100%

PROVINSI BANTEN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Lebak
Provinsi : Banten
Kabupaten/kota : Lebak
Malinau
Kecamatan : Malingping Provinsi : Kalimantan Timur
Desa : Pagelaran Kabupaten/Kota : Malinau
Kelompok Tani : Cipager Mukti Kecamatan : Malinau
Luas Alokasi Kegiatan : 80 Ha Desa : Batu Lindung
Titik Koordinat : S.064916,5 Kelompok Tani : Mesokol Nganet
E.1060207,1 Luas Alokasi kegiatan : 49 Ha
Titik Koordinat : N : 3 3420,8
E : 116 3844,6
50% 100%
0% 100%
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Tana Tidung
Kayong Utara Provinsi : Kalimantan Timur
Kabupaten/Kota : Tana Tidung
Provinsi : Kalimantan Barat Kecamatan :
Kabupaten/kota : Kayong Utara Desa :
Kecamatan : Sukadana Kelompok Tani :
Desa : Pangkalan Buton Luas Alokasi kegiatan :
Kelompok Tani : Pangkalan Timur Titik Koordinat : N:
Luas Alokasi Kegiatan : 50 Ha E:
Titik Koordinat : S:1 13 40.06
E : 109 58 7.73
0% 100%
0% 100%

44 45
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Tanjung Palas Utara
Provinsi : Kalimantan Timur
Kumai
Kabupaten/Kota : Bulungan Provinsi : Kalimantan Tengah
Kecamatan : Tanjung Palas Utara Kabupaten/kota : Kotawaringin
Desa : Ruhui Rahayu Barat
Kelompok Tani : Karya Makmur Kecamatan : Kumai
Luas Alokasi kegiatan : 30 Ha Desa : Pangkalan Satu
Titik Koordinat : 1171397 BT Kelompok Tani : Karya Tani
30440 LU Luas Alokasi Kegiatan : 15 Ha
Titik Koordinat : S : 02 38 12
75% 100% E : 111 44 45

50% 100%
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pamanukan Selatan PROVINSI BENGKULU


Provinsi : Kalimantan Selatan
Kabupaten/kota : Kota Baru
Kecamatan : Pamukan Selatan Bengkulu Tengah
Desa : Sakadoyan Provinsi : Bengkulu
Kelompok Tani : Tunas Harapan Kabupaten/kota : Bengkulu Tengah
Luas Alokasi Kegiatan : 160 Ha Kecamatan : Pematang Tiga
Titik Koordinat : 50 M 0429225 Desa : Talang Tengah II
UTM 9724096 Kelompok Tani : Tik Slan Bersatu
Luas Alokasi Kegiatan : Ha
Titik Koordinat : S : 033450.9
0% 80% E : 1021435.4

0% 100%
Pamanukan Utara
Provinsi : Kalimantan Selatan
Kabupaten/kota : Kota Baru Bengkulu Utara
Kecamatan : Pamanukan Utara
Desa : Harapan Baru Provinsi : Bengkulu
Kelompok Tani : Sumber Makmur Kabupaten/kota : Bengkulu Utara
Bersama Kecamatan : Hulu Palik
Luas Alokasi Kegiatan : 146 Ha Desa : Pematang Balam
Titik Koordinat : 50 M 424612 Kelompok Tani : Batu Agung
UTM 9728752 Luas Alokasi Kegiatan : 15 Ha
Titik Koordinat : S : 3,2717.8
0% 50% E : 1021736.4

25% 100%
Pulau Laut Tengah
Provinsi : Kalimantan Selatan Curup Selatan
Kabupaten/kota : Kota Baru
Kecamatan : Pulau Laut Tengah Provinsi : Bengkulu
Desa : Semisir Kabupaten/kota :
Kelompok Tani : Anugrah Kecamatan : Curup Selatan
Luas Alokasi Kegiatan : 50 Ha Desa : Tanjung Dalam
Titik Koordinat : 50 M 392337 Kelompok Tani : Lintasan Jaya
UTM 9590645 Luas Alokasi Kegiatan : Ha
Titik Koordinat : S : 03 30.16.3 LS
E : 102 87.56.9 BT
0% 50%
50% 100%

46 47
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Tanjung Palas Utara
Provinsi : Kalimantan Timur
Kumai
Kabupaten/Kota : Bulungan Provinsi : Kalimantan Tengah
Kecamatan : Tanjung Palas Utara Kabupaten/kota : Kotawaringin
Desa : Ruhui Rahayu Barat
Kelompok Tani : Karya Makmur Kecamatan : Kumai
Luas Alokasi kegiatan : 30 Ha Desa : Pangkalan Satu
Titik Koordinat : 1171397 BT Kelompok Tani : Karya Tani
30440 LU Luas Alokasi Kegiatan : 15 Ha
Titik Koordinat : S : 02 38 12
75% 100% E : 111 44 45

50% 100%
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pamanukan Selatan PROVINSI BENGKULU


Provinsi : Kalimantan Selatan
Kabupaten/kota : Kota Baru
Kecamatan : Pamukan Selatan Bengkulu Tengah
Desa : Sakadoyan Provinsi : Bengkulu
Kelompok Tani : Tunas Harapan Kabupaten/kota : Bengkulu Tengah
Luas Alokasi Kegiatan : 160 Ha Kecamatan : Pematang Tiga
Titik Koordinat : 50 M 0429225 Desa : Talang Tengah II
UTM 9724096 Kelompok Tani : Tik Slan Bersatu
Luas Alokasi Kegiatan : Ha
Titik Koordinat : S : 033450.9
0% 80% E : 1021435.4

0% 100%
Pamanukan Utara
Provinsi : Kalimantan Selatan
Kabupaten/kota : Kota Baru Bengkulu Utara
Kecamatan : Pamanukan Utara
Desa : Harapan Baru Provinsi : Bengkulu
Kelompok Tani : Sumber Makmur Kabupaten/kota : Bengkulu Utara
Bersama Kecamatan : Hulu Palik
Luas Alokasi Kegiatan : 146 Ha Desa : Pematang Balam
Titik Koordinat : 50 M 424612 Kelompok Tani : Batu Agung
UTM 9728752 Luas Alokasi Kegiatan : 15 Ha
Titik Koordinat : S : 3,2717.8
0% 50% E : 1021736.4

25% 100%
Pulau Laut Tengah
Provinsi : Kalimantan Selatan Curup Selatan
Kabupaten/kota : Kota Baru
Kecamatan : Pulau Laut Tengah Provinsi : Bengkulu
Desa : Semisir Kabupaten/kota :
Kelompok Tani : Anugrah Kecamatan : Curup Selatan
Luas Alokasi Kegiatan : 50 Ha Desa : Tanjung Dalam
Titik Koordinat : 50 M 392337 Kelompok Tani : Lintasan Jaya
UTM 9590645 Luas Alokasi Kegiatan : Ha
Titik Koordinat : S : 03 30.16.3 LS
E : 102 87.56.9 BT
0% 50%
50% 100%

46 47
Tasokka
Pondok Kubang
Provinsi : Sulawesi Barat TA. 2012
Provinsi : Bengkulu Kabupaten/kota : Mamuju
Kabupaten/kota : Bengkulu Tengah Kecamatan : Karossa
Kecamatan : Pondok Kubang Desa : Tasokka
Desa :Tanjung Terdana Kelompok Tani : Sipakatau
Kelompok Tani : Padang Harapan Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Luas Alokasi Kegiatan : 74 Ha Titik Koordinat : LS 01.5324,1
Titik Koordinat : S : 201.221 BT 119.2128,8
E : 9586.613

0% 100%
0% 100%

Rejang Lebong
Provinsi : Bengkulu
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Kabupaten/kota : Rejang Lebong
Kecamatan : Curup Selatan
Desa : Tanjung Ulu
Kelompok Tani : Sejahtera Bungsu Barat
Luas Alokasi Kegiatan : 10 Ha
Provinsi : Sulawesi Tengah
Titik Koordinat : S : 03 27.10.2
Kabupaten/kota : Morowali
E : 102 33.06.6
Kecamatan : Bungku Barat
Desa : Umpanga
Kelompok Tani : Tunas Mekar
80% 100% Luas Alokasi Kegiatan : 15 Ha
Titik Koordinat : S : 02 18 00
E : 121 49 21

50% 80%
PROVINSI SULAWESI BARAT
Parigi Moutong
Karya Bersama Provinsi : Sulawesi Tengah
Kabupaten/kota : Parigi Moutong
Provinsi : Sulawesi Barat TA. 2012
Kecamatan :
Kabupaten/kota : Mamuju Utara
Desa :
Kecamatan : Pasangkayu
Kelompok Tani : Sido Makmur
Desa : Karya Bersama
Luas Alokasi Kegiatan : - Ha
Kelompok Tani : Usaha Baru
Titik Koordinat : S :
Luas Alokasi Kegiatan : 36 Ha
E:
Titik Koordinat : S 98.63500
E 75.9400
50% 100%
50% 100%

Kabiraan
Provinsi : Sulawesi Barat TA. 2012
Kabupaten/kota : Majene
Kecamatan : Ulumanda
Desa : Kabiraan
Kelompok Tani : Tani Bakti
Luas Alokasi Kegiatan : 12 Ha
Titik Koordinat : S : 03 02 02,1
E : 188 53 32,3

0% 100%

48 49
Tasokka
Pondok Kubang
Provinsi : Sulawesi Barat TA. 2012
Provinsi : Bengkulu Kabupaten/kota : Mamuju
Kabupaten/kota : Bengkulu Tengah Kecamatan : Karossa
Kecamatan : Pondok Kubang Desa : Tasokka
Desa :Tanjung Terdana Kelompok Tani : Sipakatau
Kelompok Tani : Padang Harapan Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Luas Alokasi Kegiatan : 74 Ha Titik Koordinat : LS 01.5324,1
Titik Koordinat : S : 201.221 BT 119.2128,8
E : 9586.613

0% 100%
0% 100%

Rejang Lebong
Provinsi : Bengkulu
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Kabupaten/kota : Rejang Lebong
Kecamatan : Curup Selatan
Desa : Tanjung Ulu
Kelompok Tani : Sejahtera Bungsu Barat
Luas Alokasi Kegiatan : 10 Ha
Provinsi : Sulawesi Tengah
Titik Koordinat : S : 03 27.10.2
Kabupaten/kota : Morowali
E : 102 33.06.6
Kecamatan : Bungku Barat
Desa : Umpanga
Kelompok Tani : Tunas Mekar
80% 100% Luas Alokasi Kegiatan : 15 Ha
Titik Koordinat : S : 02 18 00
E : 121 49 21

50% 80%
PROVINSI SULAWESI BARAT
Parigi Moutong
Karya Bersama Provinsi : Sulawesi Tengah
Kabupaten/kota : Parigi Moutong
Provinsi : Sulawesi Barat TA. 2012
Kecamatan :
Kabupaten/kota : Mamuju Utara
Desa :
Kecamatan : Pasangkayu
Kelompok Tani : Sido Makmur
Desa : Karya Bersama
Luas Alokasi Kegiatan : - Ha
Kelompok Tani : Usaha Baru
Titik Koordinat : S :
Luas Alokasi Kegiatan : 36 Ha
E:
Titik Koordinat : S 98.63500
E 75.9400
50% 100%
50% 100%

Kabiraan
Provinsi : Sulawesi Barat TA. 2012
Kabupaten/kota : Majene
Kecamatan : Ulumanda
Desa : Kabiraan
Kelompok Tani : Tani Bakti
Luas Alokasi Kegiatan : 12 Ha
Titik Koordinat : S : 03 02 02,1
E : 188 53 32,3

0% 100%

48 49
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PROVINSI MALUKU UTARA
Laaronaha
Provinsi : Sulawesi Tenggara
Kabupaten/kota : Konawe Utara Halmahera Selatan
Kecamatan : Oheo
Provinsi : Maluku Utara
Desa : Laaronaha
Kabupaten/kota : Halmahera
Kelompok Tani : Mehia Hia
Selatan
Luas Alokasi Kegiatan : 12 Ha

50%
0% 100%
Puuwonua
Provinsi : Sulawesi Tenggara
Kabupaten/kota : Konawe Utara
Kecamatan : Andowia Halmahera Tengah
Desa : Puuwonua
Provinsi : Maluku Utara
Kelompok Tani : Mehia hia
Kabupaten/kota : Halmahera Tengah
Luas Alokasi Kegiatan : 12 Ha

50%
0% 100%
PROVINSI GORONTALO
Halmahera Utara
Bayan Provinsi : Maluku Utara
Kabupaten/kota : HALAMHERA
Provinsi : Nusa Tenggara Barat UTARA
Kabupaten/Kota : Lombok Utara
Kecamatan : Bayan
Desa : Dasan Tareng
Kelompok Tani : Batu Tulung II
Luas Alokasi kegiatan : 30 Ha
Titik Koordinat : N : 824 52,27
E : 116 13 52,97
10% 100%
50% 100%

Gentuma Raya Kep. Sula


Provinsi : Maluku Utara
Provinsi : Gorontalo Kabupaten/kota : Kep. Sula
Kabupaten/Kota : Gorontalo Utara
Kecamatan : Gentuma Raya
Desa : Bohusami
Kelompok Tani : Cokelat Barat
Luas Alokasi kegiatan : 10 Ha
Titik Koordinat : N : 05255,96
E : 117310,80

40% 100% 50% 100%

50 51
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PROVINSI MALUKU UTARA
Laaronaha
Provinsi : Sulawesi Tenggara
Kabupaten/kota : Konawe Utara Halmahera Selatan
Kecamatan : Oheo
Provinsi : Maluku Utara
Desa : Laaronaha
Kabupaten/kota : Halmahera
Kelompok Tani : Mehia Hia
Selatan
Luas Alokasi Kegiatan : 12 Ha

50%
0% 100%
Puuwonua
Provinsi : Sulawesi Tenggara
Kabupaten/kota : Konawe Utara
Kecamatan : Andowia Halmahera Tengah
Desa : Puuwonua
Provinsi : Maluku Utara
Kelompok Tani : Mehia hia
Kabupaten/kota : Halmahera Tengah
Luas Alokasi Kegiatan : 12 Ha

50%
0% 100%
PROVINSI GORONTALO
Halmahera Utara
Bayan Provinsi : Maluku Utara
Kabupaten/kota : HALAMHERA
Provinsi : Nusa Tenggara Barat UTARA
Kabupaten/Kota : Lombok Utara
Kecamatan : Bayan
Desa : Dasan Tareng
Kelompok Tani : Batu Tulung II
Luas Alokasi kegiatan : 30 Ha
Titik Koordinat : N : 824 52,27
E : 116 13 52,97
10% 100%
50% 100%

Gentuma Raya Kep. Sula


Provinsi : Maluku Utara
Provinsi : Gorontalo Kabupaten/kota : Kep. Sula
Kabupaten/Kota : Gorontalo Utara
Kecamatan : Gentuma Raya
Desa : Bohusami
Kelompok Tani : Cokelat Barat
Luas Alokasi kegiatan : 10 Ha
Titik Koordinat : N : 05255,96
E : 117310,80

40% 100% 50% 100%

50 51
Morotai PROVINSI NTT
Provinsi : Maluku Utara
Kabupaten/kota : MOROTAI

Belu
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kabupaten/kota : Belu
Kecamatan : Tasifeto Timur
Desa : Fatubaa
Kelompok Tani : Nawa Kuda
0% 100% Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : S : 09 09 17,9
E : 124 55 49,9
Tidore Kepulauan
Provinsi : Maluku Utara
Kabupaten/kota : Tidore Kepulauan
0% 100%

Konbaki
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kabupaten/kota : Timor Tengah
Selatan
25% 100% Kecamatan : Polen
Desa : Konbaki
Kelompok Tani : Kiubola
Luas Alokasi Kegiatan : 30 Ha
Titik Koordinat : S : 09 43 25,26
E : 124 25 43,86
PROVINSI NTB
50% 100%

Sikur
Provinsi : Nusa Tenggara Barat Polen
Kabupaten/Kota : Lombok Timur
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kecamatan : Sikur
Kabupaten/kota : Timor Tengah
Desa : tete Batu
Selatan
Kelompok Tani : batu Murni
Kecamatan : Polen
Luas Alokasi kegiatan : 90 Ha
Desa : Mnesatbubuk
Titik Koordinat : N : 8 32 24,059
Kelompok Tani : Manekto
E : 116 24 36,989
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : S : 09 36 46,15
E : 124 23 33,79

100% 50% 100%

Temuan Sari
Provinsi : Nusa Tenggara Barat Rafae
Kabupaten/Kota : Lombok Utara
Kecamatan : Bayan Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Desa : Temuan Sari Kabupaten/kota : Belu
Kelompok Tani : Apik Apik Kecamatan : Raimanuk
Luas Alokasi kegiatan : 51 Ha Desa : Rafae
Titik Koordinat : N : 8815 3,35 Kelompok Tani : Tunas Muda
E 116 2026,05 Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : S : 09 19 23,2
E : 124 51 36,8

100% 50% 100%

52 53
Morotai PROVINSI NTT
Provinsi : Maluku Utara
Kabupaten/kota : MOROTAI

Belu
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kabupaten/kota : Belu
Kecamatan : Tasifeto Timur
Desa : Fatubaa
Kelompok Tani : Nawa Kuda
0% 100% Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : S : 09 09 17,9
E : 124 55 49,9
Tidore Kepulauan
Provinsi : Maluku Utara
Kabupaten/kota : Tidore Kepulauan
0% 100%

Konbaki
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kabupaten/kota : Timor Tengah
Selatan
25% 100% Kecamatan : Polen
Desa : Konbaki
Kelompok Tani : Kiubola
Luas Alokasi Kegiatan : 30 Ha
Titik Koordinat : S : 09 43 25,26
E : 124 25 43,86
PROVINSI NTB
50% 100%

Sikur
Provinsi : Nusa Tenggara Barat Polen
Kabupaten/Kota : Lombok Timur
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kecamatan : Sikur
Kabupaten/kota : Timor Tengah
Desa : tete Batu
Selatan
Kelompok Tani : batu Murni
Kecamatan : Polen
Luas Alokasi kegiatan : 90 Ha
Desa : Mnesatbubuk
Titik Koordinat : N : 8 32 24,059
Kelompok Tani : Manekto
E : 116 24 36,989
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : S : 09 36 46,15
E : 124 23 33,79

100% 50% 100%

Temuan Sari
Provinsi : Nusa Tenggara Barat Rafae
Kabupaten/Kota : Lombok Utara
Kecamatan : Bayan Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Desa : Temuan Sari Kabupaten/kota : Belu
Kelompok Tani : Apik Apik Kecamatan : Raimanuk
Luas Alokasi kegiatan : 51 Ha Desa : Rafae
Titik Koordinat : N : 8815 3,35 Kelompok Tani : Tunas Muda
E 116 2026,05 Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : S : 09 19 23,2
E : 124 51 36,8

100% 50% 100%

52 53
BAB 5
Raimanuk
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kabupaten/kota : Belu

Testimoni
Kecamatan : Raimanuk
Desa : Rafae
Kelompok Tani : Mane Ikun
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : S : 09 19 43,2
E : 124 51 33,8

50% 100%
Geliat Lahan
Tafiseto Timur
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kabupaten/kota : Belu
Semangat Petani
Kecamatan : Tasifeto Timur
Desa : Fatubaa
Kelompok Tani : Manuharek
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha Bak membuka gulungan karpet, ribuan hektar sawah membentang di sejumlah wilayah.
Titik Koordinat : S : 09 09 26,1
E : 124 55 42,9 Hamparan hijau pucuk-pucuk serta bulir padi yang menguning, memberikan harapan
penguatan ketahanan pangan. Ini betul betul praktik yang historikal, ungkap Meneg
0% 100%
BUMN Dahlan Iskan seperti dikutip media massa.
Ini peluang sekaligus tantangan bagi kita, ungkap Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono,
PROVINSI PAPUA MMA. Dengan penerapan teknologi, biaya, waktu serta kerja keras, telah melahirkan
sawah-sawah baru di berbagai daerah. Beberapa diantaranya sudah panen. Dampak
ampon ekonomi di daerah cetak sawah baru cukup menggembirakan. Peluang
Kambala
Provinsi : Papua Barat
peningkatan kesejahteraan petani pun kian terbuka
Kabupaten/Kota : Kaimana
Kecamatan : Buruway
Desa : Kambala
Kelompok Tani : Sumber Rejeki
Luas Alokasi kegiatan : 100 Ha

50% 100%

Mekar Sari
Provinsi : Papua Barat
Kabupaten/Kota : Fak Fak
Kecamatan : Bomberay
Desa : Mekar Sari
Kelompok Tani : Sumber Ekonomi
Luas Alokasi kegiatan : 50 Ha
Titik Koordinat : N : 02.90650
E : 132.96878

0% 100%

54 55
BAB 5
Raimanuk
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kabupaten/kota : Belu

Testimoni
Kecamatan : Raimanuk
Desa : Rafae
Kelompok Tani : Mane Ikun
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha
Titik Koordinat : S : 09 19 43,2
E : 124 51 33,8

50% 100%
Geliat Lahan
Tafiseto Timur
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Kabupaten/kota : Belu
Semangat Petani
Kecamatan : Tasifeto Timur
Desa : Fatubaa
Kelompok Tani : Manuharek
Luas Alokasi Kegiatan : 25 Ha Bak membuka gulungan karpet, ribuan hektar sawah membentang di sejumlah wilayah.
Titik Koordinat : S : 09 09 26,1
E : 124 55 42,9 Hamparan hijau pucuk-pucuk serta bulir padi yang menguning, memberikan harapan
penguatan ketahanan pangan. Ini betul betul praktik yang historikal, ungkap Meneg
0% 100%
BUMN Dahlan Iskan seperti dikutip media massa.
Ini peluang sekaligus tantangan bagi kita, ungkap Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono,
PROVINSI PAPUA MMA. Dengan penerapan teknologi, biaya, waktu serta kerja keras, telah melahirkan
sawah-sawah baru di berbagai daerah. Beberapa diantaranya sudah panen. Dampak
ampon ekonomi di daerah cetak sawah baru cukup menggembirakan. Peluang
Kambala
Provinsi : Papua Barat
peningkatan kesejahteraan petani pun kian terbuka
Kabupaten/Kota : Kaimana
Kecamatan : Buruway
Desa : Kambala
Kelompok Tani : Sumber Rejeki
Luas Alokasi kegiatan : 100 Ha

50% 100%

Mekar Sari
Provinsi : Papua Barat
Kabupaten/Kota : Fak Fak
Kecamatan : Bomberay
Desa : Mekar Sari
Kelompok Tani : Sumber Ekonomi
Luas Alokasi kegiatan : 50 Ha
Titik Koordinat : N : 02.90650
E : 132.96878

0% 100%

54 55
Wahid, Hasil yang diperoleh dari beragam usaha tani
itu cukup menggembirakan. Untuk usaha tani
Petani di Areal Cetak Sawah Bulungan Kalimantan Utara padi sawah yang dilakukan 2 kali setahun, Wahid
mendapatkan hasil panen rata-rata 4 ton/ hektar.
Harga berasnya lebih tinggi ketimbang di Jawa, di
Kami Seperti Bangkit dari Tidur sini rata-rata Rp 8.000,- per kilogram. Pedagang
membelinya di lokasi ini, tutur petani yang juga
memiliki 1 unit mesin penggilingan padi (rice milling
unit/ RMU) itu.
Tidak pernah terbayangkan oleh Wahid (35 Tambahan penghasilan lainnya pun makin
tahun), warga transmigran asal Indramayu Jawa membuat Wahid semakin percaya diri untuk menetap
Barat, tentang kondisi ekonomi yang telah dirai- dan berkiprah di Tanah Borneo jauh dari ampong
hnya saat ini. Lahan yang sekitar sepuluh tahun halamannya di Pantura Jawa. Dari bisnis jasa peng-
lalu didapatinya sebagai hutan belukar serta jauh gilingan padi misalnya, pada saat musim panen setiap
dari perkampungan, apalagi keramaian kota, dari hari RMU itu mampu memproduksi 1,5 ton beras.
waktu ke waktu kian memberikan harapan cerah Biaya jasa penggilingan dibayarkan berupa beras,
bagi keluarganya. dengan hitungan 10% dari jumlah beras yang dihasil-
Perkembangan ekonomi begitu terasa kan, atau sekitar 1,5 kwintal per hari. Lumayan buat
manakala lahan usaha miliknya (jatah transmi- tabungan masa depan sekolah anak-anak, ungkap
grasi) disertakan dalam proyek percetakan sawah Wahid yang dipercaya beberapa kelompok tani seb-
baru oleh Kementerian Pertanian. Sejak program agai Ketua Gapoktan Tabuk Karya tersebut.*** Beras Bulungan
perluasan sawah bergulir, hingga kini kawasan
Satuan Pemukiman (SP) I, Desa Tanjung Buka,
Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulun-
gan Kalimantan Utara itu bagaikan bangkit Malkan Sulaiman
dari tidur. Petani Wahid pun mengakui, bahwa Terima Kasih Atas Keberhasilan Cetak Sawah Prospek Agribisnis pun Terbuka
program cetak sawah serta berbagai pembinaan
yang diberikan melalui Dinas Pertanian selama ini Masih di Kawasan SP I Tanjung Selor, nada Menurut Sulaiman (48 th), prospek agribis-
bagaikan kunci pembuka pintu keberhasilan bagi optimis juga terlontar dari petani Malkan nis di daerah transmigrasi Tanjung Buka ke
petani di kawasan tersebut. (49 th),. Saat SWADAYA mampir di rumah dapannya cukup memberi harapan. Asal
Dikisahkannya, selain pembangunan sawah kayunya (khas pemukiman transmigrasi) kita mau bekerja keras, hasilnya akan lu-
baru, masing masing kelompok tani di kawasan beberapa waktu lalu, buru-buru transmi- mayan. Di sini air melimpah dan tanahnya
tersebut telah mendapatkan bantuan alat dan gran asal Wonosobo Jawa Tengah itu subur, tuturnya.
menyodorkan buku catatan harian usaha Dengan terbentangnya lahan sawah ra-
mesin pertanian (Alsintan) berupa satu unit hand
taninya. tusan hektar, menurut transmigran asal
traktor dan mini tresher pada setiap kelompok
Saya tidak mengada-ada, semua jumlah Subang Jawa Barat itu, banyak peluang
tani. Disamping itu, pada tingkat Gapoktan, pun panen dan penjualan tercatat dalam buku usaha lain yang bisa dilakukan. Terbukti, disamping menanam
mendapatkan 2 unit tresher ukuran besar. itu, ucap Malkan bangga. Sebagai petani, ayah tiga anak itu me- padi dua kali setahun, Sulaiman juga mengembangkan budidaya
Alhamdulillahsaya sangat bersyukur dan nyatakan terima kasihnya atas keberhasilan pembukaan sawah itik Alabio (itik khas Kalimantan) yang kini telah berkembang
berterima kasih atas semua yang telah didapati baru di areal transmigrasi tempat Ia dan keluarganya kini melan- hingga ratusan ekor.
selama ini, tutur petani yang telah dikaruniai sungkan kehidupan. Ternak unggas air itu digembalakan pada setiap kali usai musim
3 anak yang kini tengah bersekolah di Tanjung Dengan terbukanya sawah baru, saya dan keluarga merasa panen padi. Hasilnya, ribuan butir telur bisa dipasarkan ke Kota
Selor (SMK, SMP dan SD) tersebut. Jika dulu, betah tinggal di Kalimantan ini. Selain menanam padi akhirnya Tanjung Selor setiap minggu. Keberhasilan Sulaiman diikuti oleh
saat pertama datang sebagai warga transmigran kami pun bisa melakukan kegiatan usaha tani lain, seperti pem- petani lainnya, dan akhirnya sejak beberapa tahun lalu telah ter-
di Desa Tanjung Buka (tahun 2004), Ia memiliki bibitan sayuran, memelihara ikan dan sebagainya. Tapi usaha bentuk Kelompok Tani Bebek di kawasan transmigrasi SP I Tan-
dasarnya tetap padi sawah, jelas Malkan.*** jung Buka. ***
lahan usaha 2 hektar, kini Wahid telah memiliki
sawah 6 hektar.
Menjalani kehidupan sebagai petani yang Maskatam
terlibat dalam pengembangan areal sawah baru, Dari Lahan Kering ke Sawah Produktif
setiap hari Wahid dengan penuh semangat men-
gelola berbagai kegiatan usaha taninya. Disamp- Kegembiraan menghiasi wajah Maskatam, Ketua Kelompok Tani Sataka Jaya I, Desa Muer, Kecamatan Plam-
ing berbudidaya padi sawah, petani Wahid pun pang, Kabupaten Sumbawa. Hamparan lahan kering di kampungnya kini berubah jadi sawah produktif.
Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah, karena program cetak sawah di desa kami telah memberi-
menanam jagung manis, jeruk dan berbagai jenis
kan peningkatan hasil yang nyata. Kami pun bertekad bisa bercocok tanam lebih dari satu kali setahun,
sayuran sebagai usaha sambilan di sekitar pema-
ucapnya.***
tang atau gundukan di sela-sela tanaman padi.

56 57
Wahid, Hasil yang diperoleh dari beragam usaha tani
itu cukup menggembirakan. Untuk usaha tani
Petani di Areal Cetak Sawah Bulungan Kalimantan Utara padi sawah yang dilakukan 2 kali setahun, Wahid
mendapatkan hasil panen rata-rata 4 ton/ hektar.
Harga berasnya lebih tinggi ketimbang di Jawa, di
Kami Seperti Bangkit dari Tidur sini rata-rata Rp 8.000,- per kilogram. Pedagang
membelinya di lokasi ini, tutur petani yang juga
memiliki 1 unit mesin penggilingan padi (rice milling
unit/ RMU) itu.
Tidak pernah terbayangkan oleh Wahid (35 Tambahan penghasilan lainnya pun makin
tahun), warga transmigran asal Indramayu Jawa membuat Wahid semakin percaya diri untuk menetap
Barat, tentang kondisi ekonomi yang telah dirai- dan berkiprah di Tanah Borneo jauh dari ampong
hnya saat ini. Lahan yang sekitar sepuluh tahun halamannya di Pantura Jawa. Dari bisnis jasa peng-
lalu didapatinya sebagai hutan belukar serta jauh gilingan padi misalnya, pada saat musim panen setiap
dari perkampungan, apalagi keramaian kota, dari hari RMU itu mampu memproduksi 1,5 ton beras.
waktu ke waktu kian memberikan harapan cerah Biaya jasa penggilingan dibayarkan berupa beras,
bagi keluarganya. dengan hitungan 10% dari jumlah beras yang dihasil-
Perkembangan ekonomi begitu terasa kan, atau sekitar 1,5 kwintal per hari. Lumayan buat
manakala lahan usaha miliknya (jatah transmi- tabungan masa depan sekolah anak-anak, ungkap
grasi) disertakan dalam proyek percetakan sawah Wahid yang dipercaya beberapa kelompok tani seb-
baru oleh Kementerian Pertanian. Sejak program agai Ketua Gapoktan Tabuk Karya tersebut.*** Beras Bulungan
perluasan sawah bergulir, hingga kini kawasan
Satuan Pemukiman (SP) I, Desa Tanjung Buka,
Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulun-
gan Kalimantan Utara itu bagaikan bangkit Malkan Sulaiman
dari tidur. Petani Wahid pun mengakui, bahwa Terima Kasih Atas Keberhasilan Cetak Sawah Prospek Agribisnis pun Terbuka
program cetak sawah serta berbagai pembinaan
yang diberikan melalui Dinas Pertanian selama ini Masih di Kawasan SP I Tanjung Selor, nada Menurut Sulaiman (48 th), prospek agribis-
bagaikan kunci pembuka pintu keberhasilan bagi optimis juga terlontar dari petani Malkan nis di daerah transmigrasi Tanjung Buka ke
petani di kawasan tersebut. (49 th),. Saat SWADAYA mampir di rumah dapannya cukup memberi harapan. Asal
Dikisahkannya, selain pembangunan sawah kayunya (khas pemukiman transmigrasi) kita mau bekerja keras, hasilnya akan lu-
baru, masing masing kelompok tani di kawasan beberapa waktu lalu, buru-buru transmi- mayan. Di sini air melimpah dan tanahnya
tersebut telah mendapatkan bantuan alat dan gran asal Wonosobo Jawa Tengah itu subur, tuturnya.
menyodorkan buku catatan harian usaha Dengan terbentangnya lahan sawah ra-
mesin pertanian (Alsintan) berupa satu unit hand
taninya. tusan hektar, menurut transmigran asal
traktor dan mini tresher pada setiap kelompok
Saya tidak mengada-ada, semua jumlah Subang Jawa Barat itu, banyak peluang
tani. Disamping itu, pada tingkat Gapoktan, pun panen dan penjualan tercatat dalam buku usaha lain yang bisa dilakukan. Terbukti, disamping menanam
mendapatkan 2 unit tresher ukuran besar. itu, ucap Malkan bangga. Sebagai petani, ayah tiga anak itu me- padi dua kali setahun, Sulaiman juga mengembangkan budidaya
Alhamdulillahsaya sangat bersyukur dan nyatakan terima kasihnya atas keberhasilan pembukaan sawah itik Alabio (itik khas Kalimantan) yang kini telah berkembang
berterima kasih atas semua yang telah didapati baru di areal transmigrasi tempat Ia dan keluarganya kini melan- hingga ratusan ekor.
selama ini, tutur petani yang telah dikaruniai sungkan kehidupan. Ternak unggas air itu digembalakan pada setiap kali usai musim
3 anak yang kini tengah bersekolah di Tanjung Dengan terbukanya sawah baru, saya dan keluarga merasa panen padi. Hasilnya, ribuan butir telur bisa dipasarkan ke Kota
Selor (SMK, SMP dan SD) tersebut. Jika dulu, betah tinggal di Kalimantan ini. Selain menanam padi akhirnya Tanjung Selor setiap minggu. Keberhasilan Sulaiman diikuti oleh
saat pertama datang sebagai warga transmigran kami pun bisa melakukan kegiatan usaha tani lain, seperti pem- petani lainnya, dan akhirnya sejak beberapa tahun lalu telah ter-
di Desa Tanjung Buka (tahun 2004), Ia memiliki bibitan sayuran, memelihara ikan dan sebagainya. Tapi usaha bentuk Kelompok Tani Bebek di kawasan transmigrasi SP I Tan-
dasarnya tetap padi sawah, jelas Malkan.*** jung Buka. ***
lahan usaha 2 hektar, kini Wahid telah memiliki
sawah 6 hektar.
Menjalani kehidupan sebagai petani yang Maskatam
terlibat dalam pengembangan areal sawah baru, Dari Lahan Kering ke Sawah Produktif
setiap hari Wahid dengan penuh semangat men-
gelola berbagai kegiatan usaha taninya. Disamp- Kegembiraan menghiasi wajah Maskatam, Ketua Kelompok Tani Sataka Jaya I, Desa Muer, Kecamatan Plam-
ing berbudidaya padi sawah, petani Wahid pun pang, Kabupaten Sumbawa. Hamparan lahan kering di kampungnya kini berubah jadi sawah produktif.
Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah, karena program cetak sawah di desa kami telah memberi-
menanam jagung manis, jeruk dan berbagai jenis
kan peningkatan hasil yang nyata. Kami pun bertekad bisa bercocok tanam lebih dari satu kali setahun,
sayuran sebagai usaha sambilan di sekitar pema-
ucapnya.***
tang atau gundukan di sela-sela tanaman padi.

56 57
Yusrina Hj. Indah Putri Indriani
Pulang Pisau Kalimantan Tengah Wakil Bupati Luwu Utara

Kini Tak Lagi Peladang Berpindah Dalam kegiatan cetak sawah baru ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Apa yang dilakukan hari ini
adalah bagian dari survey awal, ungkap Wakil Bupati Luwu Utara HJ. Indah Putri Indriani, saat meninjau
proyek cetak sawah baru di Desa Tingkara,Kecamatan Malangke Luwu Utara.
Yusrina adalah satu diantara banyak orang yang beruntung. Kini Ia bersama ke- Menurut Indah, setelah ditinjau, sifat tanah di calon lokasi memang cocok untuk cetak sawah, na-
luarganya tidak perlu lagi melakukan pengembaraan mencari lahan baru untuk mun Indah mengingatkan kepada semua pihak agar tidak tergesa-gesa.
dijadikan ladang. Sejak kegiatan cetak sawah baru bergulir di daerahnya, wanita Ada proses yang harus dilalui dalam kegiatan ini, saya harap semua pihak dapat bersabar. yang
tani di Pulang Pisau Kalimantan Tengah ini pun beralih profesi, menjadi petani terpenting bukan hanya kemauan tapi juga kesiapan. Pemerintah Daerah tidak pernah berniat menunda
sungguhan, tak lagi peladang berpindah. pembangunan masyarakat , namun perlu kesiapan yang mendukung. Jangan sampai nanti sawah dicetak
Yusrina telah menjadi petani maju, dengan sawah menetap. Harapan cerah namun ternyata belum siap, tegasnya.
pun membentang di depan mata. Maka wajar saja bila petani wanita ini ber- Indah menambah hal terpenting yang dilakukan saat ini adalah menginventarisir persiapan berdasarkan syarat yang di-
syukur. Selama ini profesi peladang berpindah dijalani Yusrina bersama petani tentukan oleh Dinas Pertanian dan juga kesiapan kelompok, mengingat dana bantuan sosial mempersyarakatkan masyarakat
lainnya di daerah itu untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kondisi ini merupakan berkelompok.
warisan kegiatan dari nenek moyang mereka sejak lama. Masyarakat diharapkan dapat duduk bersama untuk mengecek kesiapan baik kesiapan persyaratan maupun kesiapan
Perladangan berpindah adalah sebuah sistem bercocok tanam yang dilakukan masyarakat untuk berkelompok, hal ini penting agar masyarakat utamanya pemilik lahan paham benar dengan aturan yang
oleh masyarakat secara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain de- ada, ujar Indah.**
ngan cara membuka lahan hutan primer maupun sekunder. Secara umum para Sumber : new.luwuutara.go.id
peladang berpendapat bahwa hutan memiliki tanah yang subur sehingga hasil
ladang yang dicapai akan lebih tinggi. Namun dampaknya adalah kerusakan eko-
sistem. Jenderal Moeldoko
Perladangan berpindah dapat menyebabkan penggundulan hutan dan erosi tanah yang sangat kritis. Tuduhan yang pal- Panglima TNI
ing sering, saat kebakaran hutan di Kalimantan, salah satu yang dianggap menjadi sebab adalah sistem perladangan berpin-
dah. Kemudian, dari segi produktivitas dianggap sangat rendah, apalagi bila dibandingkan dengan resiko lingkungan yang Cetak Sawah adalah bagian dari program pemerintah pusat dalam bidang pengentasan kemiskinan. Di
akan terjadi. samping itu pula, kegiatan Cetak Sawah juga ditujukan agar bangsa Indonesia tidak mengalami krisis
Dengan berhasilnya kegiatan perluasan sawah (cetak sawah baru) pada berbagai lokasi di Kalimantan, maka akan mem- pangan. Untuk itu program ini perlu didukung dan disukseskan.
berikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, seperti halnya yang kini tengah dialami oleh Yusrina. *** TNI akan mengerahkan personil untuk membantu dan mendukung serta mensukseskan keberhasilan
program pemerintah yang dilakukan melalui MoU dengan Kementerian Pertanian RI secara maksimal.
TNI dan rakyat siap mendukung program repitalisasi pertanian swasembada beras Nasional, karena jika
TNI bersama rakyat, negara akan semakin kuat. Oleh karena itu, kebersamaan antara TNI dan rakyat
Ir. Juman, MM tidak bisa dipisahkan karena TNI berasal dari rakyat dan kembali untuk kepentingan rakyat, ungkap
Kadistan Kab. Pulang Pisau Panglima TNI, Jenderal Moeldoko saat Tanam Raya Cetak Sawah Baru di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.**

Anugerah Bagi Petani dan Masyarakat


Irwan Prayitno
Gubernur Sumatera Barat
Sebagai penggerak pembangunan, termasuk dalam hal perluasan sawah
di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Ir. Juman, MM merasa ber- Dalam sambutannya suatu ketika saat tanam perdana sawah baru di Kecamatan Kotobaru Kabupaten
syukur atas berlangsungnya kegiatan cetak sawah di wilayah kerjanya. Ini Dhamasraya - Sumatera Barat, Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat menyatakan, bahwa cetak
anugerah bagi kami dan masyarakat Pulang Pisau, ungkapnya. sawah baru merupakan wujud keseriusan daerah dalam upaya berkontribusi pada ketahanan pangan
Juman pun makin bersemangat menjalankan tugasnya, baik di kantor nasional, serta pencapaian sasaran surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014 mendatang.
maupun berbagai aktifitas lapangan. Kunjungan ke berbagai lokasi dan ber- Saya akan berikan bantuan kepada para petani berapa pun luas lahannya untuk dijadikan seb-
temu dengan para petani binaan adalah sesuatu yang hal yang rutin dilaku- agai cetak sawah baru. Asalkan petani atau masyarakat benar-benar mau bekerja dengan cara sungguh-
kannya. Kegiatan cetak sawah baru di Pulang Pisau merupakan prioritas sungguh dan ikhlas, ungkap Gubernur saat diminta Wali Nagari Koto Baru, M Taridi untuk memberikan
bagi kami. Pasalnya potensi lahan yang tersedia cukup menjanjikan. Disamp- bantuan cetak sawah baru seluas 300 hektar di Nagari Koto Baru.
ing itu animo masyarakat di daerah ini pun cukup tinggi, jelas Kepala Kadis- Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan kebanggaannya kepada masyarakat Koto Baru karena telah memanfaat-
tan Kabupaten Pulang Pisau itu. kan lahan yang sudah lama tidak terpakai itu. Pemerintah berterima-kasih kepada petani karena telah mau membantu pro-
Seperti halnya petani di kawasan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Ka- gram pemerintah untuk mewujudkan swasembada beras, dengan cara cetak sawah baru di daerah ini. Dengan adanya cetak
bupaten Pulang Pisau ini menyatakan rasa terima kasihnya atas terpilihnya Pulang Pisau sebagai salah-satu lokasi perluasan sawah baru, diharapkan kemiskinan akan berkurang bahkan tidak ada lagi. Karena perekonomian masyarakat akan meningkat
sawah oleh Kementerian Pertanian. Kami bersyukur, semoga sawah-sawah yang baru terbentang di daerah kami dapat mem- nantinya, ungkapnya.**
berikan sumbangsih bagi ketahanan pangan nasional, khususnya di Kalimantan Tengah, tutur Juman.*** Sumber : posmetropadang.com

58 59
Yusrina Hj. Indah Putri Indriani
Pulang Pisau Kalimantan Tengah Wakil Bupati Luwu Utara

Kini Tak Lagi Peladang Berpindah Dalam kegiatan cetak sawah baru ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Apa yang dilakukan hari ini
adalah bagian dari survey awal, ungkap Wakil Bupati Luwu Utara HJ. Indah Putri Indriani, saat meninjau
proyek cetak sawah baru di Desa Tingkara,Kecamatan Malangke Luwu Utara.
Yusrina adalah satu diantara banyak orang yang beruntung. Kini Ia bersama ke- Menurut Indah, setelah ditinjau, sifat tanah di calon lokasi memang cocok untuk cetak sawah, na-
luarganya tidak perlu lagi melakukan pengembaraan mencari lahan baru untuk mun Indah mengingatkan kepada semua pihak agar tidak tergesa-gesa.
dijadikan ladang. Sejak kegiatan cetak sawah baru bergulir di daerahnya, wanita Ada proses yang harus dilalui dalam kegiatan ini, saya harap semua pihak dapat bersabar. yang
tani di Pulang Pisau Kalimantan Tengah ini pun beralih profesi, menjadi petani terpenting bukan hanya kemauan tapi juga kesiapan. Pemerintah Daerah tidak pernah berniat menunda
sungguhan, tak lagi peladang berpindah. pembangunan masyarakat , namun perlu kesiapan yang mendukung. Jangan sampai nanti sawah dicetak
Yusrina telah menjadi petani maju, dengan sawah menetap. Harapan cerah namun ternyata belum siap, tegasnya.
pun membentang di depan mata. Maka wajar saja bila petani wanita ini ber- Indah menambah hal terpenting yang dilakukan saat ini adalah menginventarisir persiapan berdasarkan syarat yang di-
syukur. Selama ini profesi peladang berpindah dijalani Yusrina bersama petani tentukan oleh Dinas Pertanian dan juga kesiapan kelompok, mengingat dana bantuan sosial mempersyarakatkan masyarakat
lainnya di daerah itu untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kondisi ini merupakan berkelompok.
warisan kegiatan dari nenek moyang mereka sejak lama. Masyarakat diharapkan dapat duduk bersama untuk mengecek kesiapan baik kesiapan persyaratan maupun kesiapan
Perladangan berpindah adalah sebuah sistem bercocok tanam yang dilakukan masyarakat untuk berkelompok, hal ini penting agar masyarakat utamanya pemilik lahan paham benar dengan aturan yang
oleh masyarakat secara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain de- ada, ujar Indah.**
ngan cara membuka lahan hutan primer maupun sekunder. Secara umum para Sumber : new.luwuutara.go.id
peladang berpendapat bahwa hutan memiliki tanah yang subur sehingga hasil
ladang yang dicapai akan lebih tinggi. Namun dampaknya adalah kerusakan eko-
sistem. Jenderal Moeldoko
Perladangan berpindah dapat menyebabkan penggundulan hutan dan erosi tanah yang sangat kritis. Tuduhan yang pal- Panglima TNI
ing sering, saat kebakaran hutan di Kalimantan, salah satu yang dianggap menjadi sebab adalah sistem perladangan berpin-
dah. Kemudian, dari segi produktivitas dianggap sangat rendah, apalagi bila dibandingkan dengan resiko lingkungan yang Cetak Sawah adalah bagian dari program pemerintah pusat dalam bidang pengentasan kemiskinan. Di
akan terjadi. samping itu pula, kegiatan Cetak Sawah juga ditujukan agar bangsa Indonesia tidak mengalami krisis
Dengan berhasilnya kegiatan perluasan sawah (cetak sawah baru) pada berbagai lokasi di Kalimantan, maka akan mem- pangan. Untuk itu program ini perlu didukung dan disukseskan.
berikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, seperti halnya yang kini tengah dialami oleh Yusrina. *** TNI akan mengerahkan personil untuk membantu dan mendukung serta mensukseskan keberhasilan
program pemerintah yang dilakukan melalui MoU dengan Kementerian Pertanian RI secara maksimal.
TNI dan rakyat siap mendukung program repitalisasi pertanian swasembada beras Nasional, karena jika
TNI bersama rakyat, negara akan semakin kuat. Oleh karena itu, kebersamaan antara TNI dan rakyat
Ir. Juman, MM tidak bisa dipisahkan karena TNI berasal dari rakyat dan kembali untuk kepentingan rakyat, ungkap
Kadistan Kab. Pulang Pisau Panglima TNI, Jenderal Moeldoko saat Tanam Raya Cetak Sawah Baru di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.**

Anugerah Bagi Petani dan Masyarakat


Irwan Prayitno
Gubernur Sumatera Barat
Sebagai penggerak pembangunan, termasuk dalam hal perluasan sawah
di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Ir. Juman, MM merasa ber- Dalam sambutannya suatu ketika saat tanam perdana sawah baru di Kecamatan Kotobaru Kabupaten
syukur atas berlangsungnya kegiatan cetak sawah di wilayah kerjanya. Ini Dhamasraya - Sumatera Barat, Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat menyatakan, bahwa cetak
anugerah bagi kami dan masyarakat Pulang Pisau, ungkapnya. sawah baru merupakan wujud keseriusan daerah dalam upaya berkontribusi pada ketahanan pangan
Juman pun makin bersemangat menjalankan tugasnya, baik di kantor nasional, serta pencapaian sasaran surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014 mendatang.
maupun berbagai aktifitas lapangan. Kunjungan ke berbagai lokasi dan ber- Saya akan berikan bantuan kepada para petani berapa pun luas lahannya untuk dijadikan seb-
temu dengan para petani binaan adalah sesuatu yang hal yang rutin dilaku- agai cetak sawah baru. Asalkan petani atau masyarakat benar-benar mau bekerja dengan cara sungguh-
kannya. Kegiatan cetak sawah baru di Pulang Pisau merupakan prioritas sungguh dan ikhlas, ungkap Gubernur saat diminta Wali Nagari Koto Baru, M Taridi untuk memberikan
bagi kami. Pasalnya potensi lahan yang tersedia cukup menjanjikan. Disamp- bantuan cetak sawah baru seluas 300 hektar di Nagari Koto Baru.
ing itu animo masyarakat di daerah ini pun cukup tinggi, jelas Kepala Kadis- Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan kebanggaannya kepada masyarakat Koto Baru karena telah memanfaat-
tan Kabupaten Pulang Pisau itu. kan lahan yang sudah lama tidak terpakai itu. Pemerintah berterima-kasih kepada petani karena telah mau membantu pro-
Seperti halnya petani di kawasan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Ka- gram pemerintah untuk mewujudkan swasembada beras, dengan cara cetak sawah baru di daerah ini. Dengan adanya cetak
bupaten Pulang Pisau ini menyatakan rasa terima kasihnya atas terpilihnya Pulang Pisau sebagai salah-satu lokasi perluasan sawah baru, diharapkan kemiskinan akan berkurang bahkan tidak ada lagi. Karena perekonomian masyarakat akan meningkat
sawah oleh Kementerian Pertanian. Kami bersyukur, semoga sawah-sawah yang baru terbentang di daerah kami dapat mem- nantinya, ungkapnya.**
berikan sumbangsih bagi ketahanan pangan nasional, khususnya di Kalimantan Tengah, tutur Juman.*** Sumber : posmetropadang.com

58 59
BAB 6
Panen Perdana Cetak Sawah,Tahun 2012 di Dusun Wasur

Panen raya perdana cetak sawah ta- kampung, seluruh instansi


hun 2012, Selasa (28/5) 2013 telah Kedelai 400 Ha yang tersebar terkait. Namun
dilaksanakan di Dusun Wasur II Ke- pada 1 distrik dan 8 kampung. demikian hasil ce-
lurahan Rimba Jaya Distrik Merauke 2. Optimasi lahan seluas 700 Ha tak sawah tahun
sesuai Surat Keputusan Bupati Me- tersebar di 12 distrik dan 24. 2012 masih perlu
rauke Nomor: 513 tahun 2012 tentang 3. Cetak sawah seluas 2000 Ha didukung peny-
penetapan sasaran luas tanah Panen tersebar di 8 distrik dan 26 kam- empurnaannya
Produksi Musim Tanam 2012 / 2013 pung. seperti saluran

SUCCES STORY
dan musim tanam 2013 ditetapkan Seluruh program / kegiatan dimaksd irigasi dan lain
sebesar 23.837 Ha dengan realisasi diarahkan untuk mendukung pro- lain.
sesuai data statistik pertanian sebe- gram program nasional yakni suplus Lebih lanjut di-
sar 22.393 Ha dengan target produksi besar 10 juta / ton pada tahun 2014 katakan saat

Cetak Sawah
96.650 ton GKP, sedangkan pada dan Kabupaten Merauke sebagai ini, kita mema-
musim tanam 2013 sebesar 13.067 salah satu Kabupaten di Papua yang suki musim ta-
Ha dengan target produksi 53.493 menyumbang stok cadangan pangan nam gadu ke 2
ton GKP. Demikian sambutan Kepala nasional, dengan capaian kinerjanya walaupun tanpa giatan optimasi lahan yang akan
Dinas Tanaman Pangan Kabupaten sebagai berikut. persediaan air, namun dengan telah dimulai pada musim gadu ini.

Dalam Bidikan Pers Merauke, Ir. R. Bambang Dwiatmoko,


M. Si., pada acara panen raya cetak
sawah tahun 2013 di Wasur Kelurah-
an Rimba Jaya Distrik Merauke. Lebih
1. SL PTT padi tahun 2012 telah
memberikan sumbangan sebesar
41.078,03 ton GKP;
2. Optimasi lahan memberikan kon-
turunnya hujan diharapkan target
musim tanam gadu dapat tercapai.
Kami juga dapat melaporkan bahwa
dalam kegaiatan musim tanam ini ada
Kami juga menyampaikan terima ka-
sih kepada Kapolres Merauke yang
telah mendukung pengembangan
lanjut dikatakan untuk mencapai sa- tribusi / delta produksi sebesar 2. kerjasama dengan TNI AD (kodim 174 tanaman umbi-umbian di daerah Sota
saran tersebut didukung beberapa 513 ton GKP; /atw) dengan rincian: melalui Polsek Sota, serta kegiatan
program kegiatan APBN 2012 antara 3. Cetak sawah menyumbang 1. Dusun serapuh kampung Urumb GP3K dan BUMN, PT. SHS 500 Ha
lain: produksi sebesar 8. 320 ton GKP. distrik Semangga seluas 12, 5 Ha dan PT. Penyuluhan dari Kalimantan
1. Sekolah lapangan pengelolaan Perhitungan capaian kinerja program berupa optimasi lahan yangdi- Timur 500 Ha. Hadir dalam panen
tanaman terpadu ( SLPTT) untuk didasarkan hasil ubinan yang dilaku- perkirkan awal Juni akan panen. raya tersebut Wakil Bupati Merauke
3 komoditi. kan badan pusat statistik Kabupaten 2. Kampung hidup baru distrik tanah dan unsur unsur Muspida serta para
Padi non hibrida 8.500 Ha yang Merauke. Capaian kinerja dimaksud miring seluas 82 Ha, kegiatan opti- undangan lainnya, hadir pula Wakil
tersebar pada 6 distrik dan 33 tidak terlepas dari kerja keras para masi lahan yang akan dimulai pada Menteri Pertanian RI, serta Direktur
kampung, petani, ketua kelompok tani, ketua musim gadu ini. Jenderal sarana dan prasarana areal
Padi lahan kering 700 Ha yang gapoktan, para kepala kampung / lu- 3. Kampung sermayam indah distrik pertanian kementerian pertanian RI.
tersebar pada 4 distrik dan 21 rah, PPL dan para kepala distrik serta tanah miring, seluas 25 Ha, ke- (santi) Sumber : suara.merauke.go.id

Mentan Panen Perdana Cetak Sawah Baru di Muer


Sumbawa, PSnews Menteri Pertani- Selebihnya tergantung dari sektor dengan luasan 13,5 hektar hasilnya 14 faatkan lahan yang biasa panen sekali
an RI, Suswono, Sabtu (06/04/2013) lainnya, meliputi, persoalan air, la- juta ton. Sementara Thailand hasilnya menjadi dua kali. Syarat utamanya
secara perdana memanen padi para han, perdagangan distribusi, industri, sekitar 20 sampai 22 juta ton. Jadi harus ada sumber air.
program bantuan percetakan sawah termasuk keuangan. Kalau keuangan koesifitas Indonesia masih berada Supaya surplus tersebut terca-
baru seluas 80 hektar di Desa Muer turunnya terlambat, maka musim di atas Thailand. Padahal penduduk pai, maka pihaknya akan menyem-
Kecamatan Plampang. Panen perdana tanam akan lewat. Berarti menyia- Indonesia hampir 4 kali Thailand, na- purnakan manajemen antara pusat
ini juga diikuti Bupati Sumbawa serta nyiakan waktu. Tanam menanam mun makan nasinya juga lebih banyak dan daerah. Pada dasarnya tanggung
masyarakat setempat. mestinya tidak harus menyesuaikan dari Thailand. jawab pangan di daerah adalah Bu-
Dalam sambutannya Siswono kapan anggaran turun. Ini persoalan Walaupun produktifitas panen pati. Sehingga Bupati harus bisa me-
mengemukakan, panen petak sawah yang kadang-kadang masih saja ter- kita hampir 40 juta ton, suplus kita mastikan bahwa tidak ada masyara-
baru yang 2 tahun ini ditanami jadi, ujar Suswono. hanya 5,6 juta ton di tahun 2012. Oleh katnya yang meninggal dunia karena
ternyata sudah menghasilkan panen Kementan memiliki target terca- karena itu ini menjadi tantangan bagi kelaparan.
di atas 4 ton per hektar. Menurut- painya swasembada pangan. Ada 5 kita, ujarnya. Kita punya target tahun ini luar
nya, ini jarang sekali tapi di Sumbawa komoditas yang sering disampaikan, Kemudian, sambung Suswono, biasa, 72 juta ton gabah kering giling.
sudah mencapai 6 ton per hektar. beras, jagung, kedelai, gula dan dag- pemerintah RI ingin meningkatkan Tanggung jawab kita untuk surplus
Namun ia menyayangkan masih ban- ing sapi. Bahkan untuk beras, Pres- diversifikasi pangan. Diharap agar di 2014. Berarti meningkat sekitar 4
yaknya lahan yang terlantar. Diperki- iden telah mencanangkan bahwa masyarakat Sumbawa jangan hanya persen. asal bekerja dengan sungguh-
rakan karena faktor SDM yang masih tahun 2014 surplus 10 juta ton. Ini di- selalu makan nasi. Ada jagung yang sungguh, jelasnya.
kurang. Padahal matahari bersinar anggap wajar karena kebutuhan bula- harus dibiasakan untuk anak-anak. Ia berharap kepada petani, apa
setiap hari untuk tanam menanam. nan sekitar 3 juta ton untuk mencuk- Mulailah dengan makanan selingan. yang telah dicontohkan agar bisa
Seharusnya, jelas Suswono, lokasi upi kebutuhan masyarakat Indonesia. Bahkan Bupati diminta untuk makan diterapkan, bukan hanya sekedar
yang masih belum dimanfaatkan bisa Jadi kalau ada 10 juta ton paling tidak singkong di rumahnya agar diiikuti contoh saja tanpa diterapkan. Mi-
ditanami. ada satu musim tanam akan aman. masyarakat. salnya pola tanam jajar legowo dan
Kementan RI, tegasnya, memiliki Suswono mengemukakan, Ia menambahkan, pemerintah pemupukan dengan NPK hasilnya
tugas yang sangat berat karena me- kadang-kadang Indonesia dibanding- akan terus menambah luas petak akan jauh lebih baik.
nyediakan pangan bagi masyarakat kan dengan Thailand yang bisa ekspor sawah baru. Di Sumbawa tahun ini Kepada para penyuluh, Mentan
Indonesia. Tetapi sebetulnya tang- dengan luas lahan panennya 90 juta mendapat 3300 hektar percetakan menghimbau agar dapat memberikan
gung jawab tersebut tidak hanya hektar. Indonesia hanya 13, 5 hektar sawah baru. Ini akan terus dilakukan, penyuluhan dengan aktif dan sung-
di Kementan RI. Karena kontribusi kalau pun maksimal 14 juta hektar karena ada 100.000 hektar alih fungsi guh-sungguh. (PSb)
Kementan hanya sekitar 20 persen. atau 1,5 kali dengan Thailand. Tapi lahan per tahun. Tetapi akan meman- Sumber : www.pulausumbawanews.com

60 61
BAB 6
Panen Perdana Cetak Sawah,Tahun 2012 di Dusun Wasur

Panen raya perdana cetak sawah ta- kampung, seluruh instansi


hun 2012, Selasa (28/5) 2013 telah Kedelai 400 Ha yang tersebar terkait. Namun
dilaksanakan di Dusun Wasur II Ke- pada 1 distrik dan 8 kampung. demikian hasil ce-
lurahan Rimba Jaya Distrik Merauke 2. Optimasi lahan seluas 700 Ha tak sawah tahun
sesuai Surat Keputusan Bupati Me- tersebar di 12 distrik dan 24. 2012 masih perlu
rauke Nomor: 513 tahun 2012 tentang 3. Cetak sawah seluas 2000 Ha didukung peny-
penetapan sasaran luas tanah Panen tersebar di 8 distrik dan 26 kam- empurnaannya
Produksi Musim Tanam 2012 / 2013 pung. seperti saluran

SUCCES STORY
dan musim tanam 2013 ditetapkan Seluruh program / kegiatan dimaksd irigasi dan lain
sebesar 23.837 Ha dengan realisasi diarahkan untuk mendukung pro- lain.
sesuai data statistik pertanian sebe- gram program nasional yakni suplus Lebih lanjut di-
sar 22.393 Ha dengan target produksi besar 10 juta / ton pada tahun 2014 katakan saat

Cetak Sawah
96.650 ton GKP, sedangkan pada dan Kabupaten Merauke sebagai ini, kita mema-
musim tanam 2013 sebesar 13.067 salah satu Kabupaten di Papua yang suki musim ta-
Ha dengan target produksi 53.493 menyumbang stok cadangan pangan nam gadu ke 2
ton GKP. Demikian sambutan Kepala nasional, dengan capaian kinerjanya walaupun tanpa giatan optimasi lahan yang akan
Dinas Tanaman Pangan Kabupaten sebagai berikut. persediaan air, namun dengan telah dimulai pada musim gadu ini.

Dalam Bidikan Pers Merauke, Ir. R. Bambang Dwiatmoko,


M. Si., pada acara panen raya cetak
sawah tahun 2013 di Wasur Kelurah-
an Rimba Jaya Distrik Merauke. Lebih
1. SL PTT padi tahun 2012 telah
memberikan sumbangan sebesar
41.078,03 ton GKP;
2. Optimasi lahan memberikan kon-
turunnya hujan diharapkan target
musim tanam gadu dapat tercapai.
Kami juga dapat melaporkan bahwa
dalam kegaiatan musim tanam ini ada
Kami juga menyampaikan terima ka-
sih kepada Kapolres Merauke yang
telah mendukung pengembangan
lanjut dikatakan untuk mencapai sa- tribusi / delta produksi sebesar 2. kerjasama dengan TNI AD (kodim 174 tanaman umbi-umbian di daerah Sota
saran tersebut didukung beberapa 513 ton GKP; /atw) dengan rincian: melalui Polsek Sota, serta kegiatan
program kegiatan APBN 2012 antara 3. Cetak sawah menyumbang 1. Dusun serapuh kampung Urumb GP3K dan BUMN, PT. SHS 500 Ha
lain: produksi sebesar 8. 320 ton GKP. distrik Semangga seluas 12, 5 Ha dan PT. Penyuluhan dari Kalimantan
1. Sekolah lapangan pengelolaan Perhitungan capaian kinerja program berupa optimasi lahan yangdi- Timur 500 Ha. Hadir dalam panen
tanaman terpadu ( SLPTT) untuk didasarkan hasil ubinan yang dilaku- perkirkan awal Juni akan panen. raya tersebut Wakil Bupati Merauke
3 komoditi. kan badan pusat statistik Kabupaten 2. Kampung hidup baru distrik tanah dan unsur unsur Muspida serta para
Padi non hibrida 8.500 Ha yang Merauke. Capaian kinerja dimaksud miring seluas 82 Ha, kegiatan opti- undangan lainnya, hadir pula Wakil
tersebar pada 6 distrik dan 33 tidak terlepas dari kerja keras para masi lahan yang akan dimulai pada Menteri Pertanian RI, serta Direktur
kampung, petani, ketua kelompok tani, ketua musim gadu ini. Jenderal sarana dan prasarana areal
Padi lahan kering 700 Ha yang gapoktan, para kepala kampung / lu- 3. Kampung sermayam indah distrik pertanian kementerian pertanian RI.
tersebar pada 4 distrik dan 21 rah, PPL dan para kepala distrik serta tanah miring, seluas 25 Ha, ke- (santi) Sumber : suara.merauke.go.id

Mentan Panen Perdana Cetak Sawah Baru di Muer


Sumbawa, PSnews Menteri Pertani- Selebihnya tergantung dari sektor dengan luasan 13,5 hektar hasilnya 14 faatkan lahan yang biasa panen sekali
an RI, Suswono, Sabtu (06/04/2013) lainnya, meliputi, persoalan air, la- juta ton. Sementara Thailand hasilnya menjadi dua kali. Syarat utamanya
secara perdana memanen padi para han, perdagangan distribusi, industri, sekitar 20 sampai 22 juta ton. Jadi harus ada sumber air.
program bantuan percetakan sawah termasuk keuangan. Kalau keuangan koesifitas Indonesia masih berada Supaya surplus tersebut terca-
baru seluas 80 hektar di Desa Muer turunnya terlambat, maka musim di atas Thailand. Padahal penduduk pai, maka pihaknya akan menyem-
Kecamatan Plampang. Panen perdana tanam akan lewat. Berarti menyia- Indonesia hampir 4 kali Thailand, na- purnakan manajemen antara pusat
ini juga diikuti Bupati Sumbawa serta nyiakan waktu. Tanam menanam mun makan nasinya juga lebih banyak dan daerah. Pada dasarnya tanggung
masyarakat setempat. mestinya tidak harus menyesuaikan dari Thailand. jawab pangan di daerah adalah Bu-
Dalam sambutannya Siswono kapan anggaran turun. Ini persoalan Walaupun produktifitas panen pati. Sehingga Bupati harus bisa me-
mengemukakan, panen petak sawah yang kadang-kadang masih saja ter- kita hampir 40 juta ton, suplus kita mastikan bahwa tidak ada masyara-
baru yang 2 tahun ini ditanami jadi, ujar Suswono. hanya 5,6 juta ton di tahun 2012. Oleh katnya yang meninggal dunia karena
ternyata sudah menghasilkan panen Kementan memiliki target terca- karena itu ini menjadi tantangan bagi kelaparan.
di atas 4 ton per hektar. Menurut- painya swasembada pangan. Ada 5 kita, ujarnya. Kita punya target tahun ini luar
nya, ini jarang sekali tapi di Sumbawa komoditas yang sering disampaikan, Kemudian, sambung Suswono, biasa, 72 juta ton gabah kering giling.
sudah mencapai 6 ton per hektar. beras, jagung, kedelai, gula dan dag- pemerintah RI ingin meningkatkan Tanggung jawab kita untuk surplus
Namun ia menyayangkan masih ban- ing sapi. Bahkan untuk beras, Pres- diversifikasi pangan. Diharap agar di 2014. Berarti meningkat sekitar 4
yaknya lahan yang terlantar. Diperki- iden telah mencanangkan bahwa masyarakat Sumbawa jangan hanya persen. asal bekerja dengan sungguh-
rakan karena faktor SDM yang masih tahun 2014 surplus 10 juta ton. Ini di- selalu makan nasi. Ada jagung yang sungguh, jelasnya.
kurang. Padahal matahari bersinar anggap wajar karena kebutuhan bula- harus dibiasakan untuk anak-anak. Ia berharap kepada petani, apa
setiap hari untuk tanam menanam. nan sekitar 3 juta ton untuk mencuk- Mulailah dengan makanan selingan. yang telah dicontohkan agar bisa
Seharusnya, jelas Suswono, lokasi upi kebutuhan masyarakat Indonesia. Bahkan Bupati diminta untuk makan diterapkan, bukan hanya sekedar
yang masih belum dimanfaatkan bisa Jadi kalau ada 10 juta ton paling tidak singkong di rumahnya agar diiikuti contoh saja tanpa diterapkan. Mi-
ditanami. ada satu musim tanam akan aman. masyarakat. salnya pola tanam jajar legowo dan
Kementan RI, tegasnya, memiliki Suswono mengemukakan, Ia menambahkan, pemerintah pemupukan dengan NPK hasilnya
tugas yang sangat berat karena me- kadang-kadang Indonesia dibanding- akan terus menambah luas petak akan jauh lebih baik.
nyediakan pangan bagi masyarakat kan dengan Thailand yang bisa ekspor sawah baru. Di Sumbawa tahun ini Kepada para penyuluh, Mentan
Indonesia. Tetapi sebetulnya tang- dengan luas lahan panennya 90 juta mendapat 3300 hektar percetakan menghimbau agar dapat memberikan
gung jawab tersebut tidak hanya hektar. Indonesia hanya 13, 5 hektar sawah baru. Ini akan terus dilakukan, penyuluhan dengan aktif dan sung-
di Kementan RI. Karena kontribusi kalau pun maksimal 14 juta hektar karena ada 100.000 hektar alih fungsi guh-sungguh. (PSb)
Kementan hanya sekitar 20 persen. atau 1,5 kali dengan Thailand. Tapi lahan per tahun. Tetapi akan meman- Sumber : www.pulausumbawanews.com

60 61
Program Cetak Sawah Lutim Gelar Panen Perdana yang relatif singkat.
Direktorat Jenderal Prasarana dan
pada 2012, yang ditargetkan 100 ribu
hektar, kini program tersebut sudah
penyebab lain yakni adanya pejabat
Dinas Pertanian di daerah yang sering
hektare.
Tak hanya mencetak sawah baru,
Sarana Pertanian (PSP) Kementerian tercapai 72 ribu hektar. Bahkan dari diganti. pemerintah mencetak sawah baru di
Program Cetak Sawah TA 2011 Dinas yang telah dicetak menjadi sawah Pertanian kembali mencetak lahan 72 ribu hektar lahan yang sudah dice- Namun begitu, pencetakan sawah kawasan food estate. Tahun 2012 te-
Pertanian Peternakan dan Perkebu- dapat terus diolah sehingga dapat persawahan baru seluas 65 ribu hek- tak, 65 ribu hektar di antaranya mulai baru terus dilakukan sampai terbit- realisasi 9.000 hektare cetak sawah,
nan (PPP) Kabupaten Luwu Timur memberikan kontribusi terhadap pen- tar pada 2013 ini. panen. nya aturan moratorium lahan perta- yakni di Sulsel seluas 7.250 hektare,
dengan sasaran 9 Kelompok Tani di capaian program surplus beras 10 juta Langkah itu dilakukan guna men- Hanya saja, kendala dalam nian. Cetak sawah baru ditargetkan di NTT seluas 5.000 hektare, di NTB
SP 1 Mahalona akhirnya menuai ha- ton pada tahun 2014. dukung pencapaian surplus produksi pencetakan sawah baru dikarenakan sebesar 100 ribu hektare, namun seluas 4.700 hektare, di Sulawesi Ten-
sil. Salah satu kelompok cetak sawah Lebih lanjut Nursih mengatakan beras sebanyak 10 juta ton pada banyak pemerintah kabupaten dan pada 2011 hanya terealisasi 60 ribu gah seluas 4.750 hektare, dan sisanya
baru yakni kelompok tani Harapan harapan pemerintah agar sawah yang 2014. kota yang tidak memiliki data survey hektare, dan pada 2012 hingga awal tersebar di seluruh Indonesia. (pan)
Khusus pencetakan sawah baru dan investigasi. Selain itu ada pula Desember baru terealisasi 92 ribu Sumber: ajatapparengnews.com
Mulya yang mengelola lahan per- sudah berproduksi saat ini tidak dialih
sawahan seluas 24, 3 hektar akhirnya fungsikan untuk kegiatan non perta-
menggelar panen perdana. nian.
Kadis Pertanian Peternakan dan Harapan kami selaku pemerintah
Perkebunan, Nursih Hariani di sela-se-
la penen tersebut mengatakan sangat
daerah, agar sawah yang telah ber-
produksi tidak alih fungsikan kede- Panen Perdana Lahan Cetak Sawah Baru Desa Pulo Reudeup Kecamatan Jangka
bersyukur atas panen yang melimpah pannya tandas Nursih.
saaat ini. Ia juga mengatakanrogram Panen tersebut juga dihadiri Ka- Bireuen | Harian Aceh Petani di 2010 seluas 200 hektar yang diberi- Lalu Desa Ie Rhob Babah Lueng
cetak sawah ini bersumber dari ban- bid PSP, PPK Cetak Sawah, Unsur UPT sejumlah kecamatan di Kabupaten kan oleh pusat. 20 hektar dan Alue Leuhob 10 hek-
tuan sosial kementerian pertanian 1 Mahalona dan Unsur BP3K Keca- Bireuen mulai panen padi di sawah Disebutkan Azmi, belum maksi- tar keduanya di Kecamatan Simpang
melalui satker Dinas PPP TA 2011. matan Towuti. (is/hms) cetak baru. Sawah cetak baru itu malnya hasil panen di sawah cetak Mamplam. Berikutnya di Desa Bayu
Nursih berharap kedepan lokasi Sumber : www.luwutimurkab.co.id merupakan program 2010 seluas 200 baru itu karena pengaruh keasaman Kecamatan Peusangan 15 hektar dan
hektar. Program cetak sawah baru itu tanah lahan yang sebelumnya berupa di Desa Jarommah Baroh Kecamatan
diklaim berhasil menggantikan areal lahan tidak produktif, dimana akar- Kutablang serta di Desa Sukatani Ke-
sawah yang menyusut di daerah itu. akar kayu masih belum membusuk camatan Juli seluas 12 hektar.
Hasil panen belum maksimal ses- karena baru satu kali ditanami padi. Disela-sela menghadiri panen per-
Distangan Gelar Panen Perdana Cetak Sawah Baru di Mudik Ulo uai dengan hasil pada sawah normal,
tetapi ini sangat menggembirakan di
Biasanya kondisi keasaman tanah
akan normal seperti sawah pada um- eal cetak sawah baru program tahun
dana Dandim 0111/Brn Ltk Inf Reza
Pahlevi mengatakan akan mengawasi
tengah semakin menyusutnya areal umnya setelah dua tahun. 2010 mencapai 200 hektar mening- program ini dan mengecek dilapangan
sawah produktif karena telah beralih Ia menjelaskan, salah satu lokasi kat dari tahun 2009 yang hanya 125 jumlah sawah baru yang dicetak dita-
TELUK KUANTAN - Dinas Tanaman tak sawah baru dari APBN kita telah cukup besar.
fungsi imbas pembangunan, ujar Ka- sawah cetak baru yang hasil panen- hektar. Meski baru panen perdana hun 2010 dan yang direncanakan ta-
Pangan Kuansing bersama masyara- membangun seluas 15 ha di Desa Mu- Karena untuk program ini ada
dis Pertanian Peternakan Perkebunan nya tergolong paling berhasil adalah hasilnya tidak kalah dengan panen di hun 2011 jangan hanya terlihat acara
kat, Minggu (10/3) siang menggelar diak Ulo ini, dan sekarang merupakan bantuannya, maka sekarang kita akan
dan Kehutanan Bireuen Azmi Abdul- di Desa Pulo Reudeup, Kecamatan sawah normal, katanya. protokoler saja secara simbolis tapi
kegiatan panen perdana cetak sawah panen perdananya,ujar Anida. lakukan persiapan termasuk meny-
lah, kemarin. Jangka, Bireuen. Di lokasi itu pula di- Lokasi cetak sawah baru program betul-betul jumlahnya sesuai dengan
baru di Desa Mudiak Ulo, Kecamatan Guna meningkatkan produksi, elesaikan administrasinya, kemungki-
Katanya, berhasilnya petani lakukan panen perdana sawah cetak tahun 2010 itu adalah di Desa Lheu yang dilaporkan mengingat program
Hulu Kuantan. menurut Anida, maka pihaknya men- nan Mei mendatang program ini bisa
dalam menggarap sawah cetak baru baru program tahun 2010 yang akan Barat, Kecamatan Jeunieb seluas 23 tersebut untuk meningkatkan kese-
Pada kesempatan tersebut, pihak coba untuk mensosialisasikan kepada dilaksanakan,ujarnya.
itu pada tahun 2010, pada 2011 ini dilakukan Bupati Bireuen, hari ini, hektar dengan menyulap kawasan ra- jahteraan rakyat juga terpadu dengan
Distangan Kuansing juga mensosial- masyarakat agar bisa menerapkan Menurutnya Distangan sangat
Kabupaten Bireuen diberikan kuota Senin (4/3). wa-rawa menjadi lahan yang produk- progam ketahanan pangan yang di-
isasikan program Indeks Pertanaman program IP 200 di areal sawah terse- apresiatif dengan animo masyarakat
program cetak sawah baru seluas 700 Sebelumnya Kabid Pengemban- tif dengan sumber air dari Krueng canangkan oleh Pangdam Im(del)
(IP) 200 atau tanam dua kali dalam but. Allhamdulillah animo masyara- tersebut dan berusaha meralisaiskan Sumber : kodim0111.wordpress.com
hektar. Meningkat tajam dari kuota gan Lahan dan Air Dinas Pertanian Pandrah, lalu di Desa Pulo Reudeup
satu tahun. Program ini ternyata usai acara menyebutkan bahwa pada kat cukup besar untuk melakukan ta- semua aspirasi masyarakat dalam hal
program cetak sawah baru tahun Bireuen, Mukhtar MSi mengatakan ar- Kecamatan Jangka seluas 115 hektar.
mendapat respon positif dari ma- kesempatan tersebut telah dilakukan nam dua kali setahun disini,ujarnya. ini. Apalagi Pemkab Kuansing sendiri
syarakat karena dinilai mampu me- panen perdana di areal cetak sawah Selain di Mudiak Ulo, menurut berusaha menggalakkan sektor pan-
ningkatkan produksi areal padi. baru yang dibangun oleh Pemkab Anida, animo masyarakat di Sunagi gan ini untuk memenuhi kebutuhan,
Kadistangan Kuansing, Ir Hardi- Kuansing melalui dana APBN 2012 Pinang, Sungai Alah dan Tanjuang minimal bagi warga masyarakat send-
son, MP melalui Kabid Produksi,
Anida, SP saat dikonfirmasi wartawan
lalu seluas 15 ha di Desa Mudiak Ulo.
2012 lalu melalui program ce-
yang pada kesempatan itu juga diso-
sialisasikan program tersebut juga
iri. (isa)
Sumber : kuansingterkini.com Panen Perdana
Bupati Ketapang H. Morkes Effendi,Spd,Mh. Beserta Ibu
Bupati Ketapang beserta Ibu melak- kesejahteraan petani pada akhirnya.
sanakan Panen Perdana pada Perlua- Pada kesempatan ini juga Staf
Panen Perdana Dihadiri 2 Pejabat Kementan san Areal Baru di Kecamatan Muara Ahli Menteri mengatakan untuk
Pawan desa Sei Awan pada tanggal 6 mengantisipasi krisis pangan yang
Mei 2008, Perluasan Areal ini didanai telah melanda dunia dengan harga
AJPNews -- Dua Pejabat Kementerian perdana di Sumpangmango tersebut,
melalui APBN 2007 Ditjen PLA seluas beras dunia yang telah mencapai $
Pertanian, masing-masing Direktur dikelola oleh sejumlah masyarakat
50 Ha. 10.000/ton maka indonesia tetap
Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sa- petani dari beberapa kelompok tani
Pada panen tersebut dihadairi harus meningkatkan produksi antara
rana Pertanian, Gatot Irianto dan In- (poktan) yang ada di desa itu.
oleh bapak Staf Ahli Menteri bidang lain melalui kegiatan Perluasan Ar-
spektur Jenderal (Irjen) Kementerian Panen perdana ini merupakan
perencanaan dan Direktur Pengelo- eal terutama di Kabupaten Ketapang
Pertanian (Kementan), Azis Hidayat, ujicoba produksi pertanian dari ha-
laan Lahan dan Air, pada lahan yg yang sangat berpotensi baik dari segi
Jumat (15/3) kemarin, melakukan sil pencetakan sawah baru,ungkap
baru ditanami ini memberikan hasil kesesuaian lahan maupun jumlah ar-
panen perdana di areal pencetakan Amiruddin.
yang cukup tinggi dengan rata-rata eal yang dapat dimanfaatkan sebagai
sawah baru di Desa Sumpangmango Sebelumnya, kedua pejabat Ke-
4,75 ton/ha mengingat masih ban- lahan sawah.
Kecamatan Pitu Riawa, Sidrap. mentan ini diterima pihak Pemerintah
yaknya keterbatasan lahan seperti Lebih lanjut Kepala Dinas Pertani-
Panen perdana ujicoba hasil Kabupaten (Pemkab) Sidrap di rumah
saluran draenase yang belum normal, an Tanaman Pangan dan Peternakan
pencetakan sawah baru di Sump- jabatan bupati setempat. Hadir dalam
untuk itu menurut bapak bupati pada Kab. Ketapang mengatakan bahwa
angmango ini dilakukan di atas areal penerimaan tersebut, Wakil Bupati
tahun anggaran 2008 ini telah di- areal yang berpotensi seluas 109.000
pertanian seluas 20 hektar. Luas lo- Sidrap, H Dollah Mando, Sekretretari
alokasikan dana melalui APBD pada Ha namun baru dapat dimanfaatkan
kasi pencetakan sawah baru di daerah Daerah (Sekda), H Ruslan, dan sejum-
Dinas Kimpraswil Kabupaten Keta- sekitar 56.000 Ha, untuk itu selain
itu, mencapai 300 hektare lebih dan lah kepala Satuan Kerja Perangkat tersebut, karena tertarik dengan ke- lahan sawah baru itu membutuhkan
pang untuk menormalisasi saluran petani sendiri melaksanakan perlua-
tersebar di beberapa titik. Daerah (SKPD) terkait. berhasilan petani di Sumpangmango waktu penyesuaian dan kondisi se-
dan pembuatan pintu-pintu klep san tanam juga sangat diharapkan
Kepala Dinas Pertanian dan Informasi yang dihimpun menye- yang langsung bisa memproduksi padi cara alamiah selama beberapa tahun
guna mendukung peningkatan ketah- adanya bantuan sosial lainnya seperti ada di kabupaten ketapang, sebagai Tahun 2008 telah dianggarkan untuk
Perkebunan Sidrap, Amiruddin Syam, butkan, kehadiran Dirjen Prasana dan dari lahan hasil pencetakan sawah untuk bisa memproduksi hasil perta-
anan pangan, peningkatan produksi/ cetak sawah tersebut dari pemerin- bentuk upaya tersebut melalui dana pengadaan Alat mesin pertanian dan
mengatakan lahan pencetakan sawah Sarana Kementan, Gatot Irianto di baru. nian. Namun, petani di Sumpangman-
produktivitas yang akan berimbas tah pusat guna percepatan akselerasi APBD/DAK pada Dinas Pertanian sarana penunjang lainnya.
yang digunakan sebagai lokasi panen Sidrap dalam rangka panen perdana Padahal, umumnya, pencetakan go bisa melakukannya dalam waktu Diposkan oleh Distanak Ketapang
pada peningkatan pendapatan dan dalam pembangunan pertanian yang Tanaman Pangan dan Peternakan

62 63
Program Cetak Sawah Lutim Gelar Panen Perdana yang relatif singkat.
Direktorat Jenderal Prasarana dan
pada 2012, yang ditargetkan 100 ribu
hektar, kini program tersebut sudah
penyebab lain yakni adanya pejabat
Dinas Pertanian di daerah yang sering
hektare.
Tak hanya mencetak sawah baru,
Sarana Pertanian (PSP) Kementerian tercapai 72 ribu hektar. Bahkan dari diganti. pemerintah mencetak sawah baru di
Program Cetak Sawah TA 2011 Dinas yang telah dicetak menjadi sawah Pertanian kembali mencetak lahan 72 ribu hektar lahan yang sudah dice- Namun begitu, pencetakan sawah kawasan food estate. Tahun 2012 te-
Pertanian Peternakan dan Perkebu- dapat terus diolah sehingga dapat persawahan baru seluas 65 ribu hek- tak, 65 ribu hektar di antaranya mulai baru terus dilakukan sampai terbit- realisasi 9.000 hektare cetak sawah,
nan (PPP) Kabupaten Luwu Timur memberikan kontribusi terhadap pen- tar pada 2013 ini. panen. nya aturan moratorium lahan perta- yakni di Sulsel seluas 7.250 hektare,
dengan sasaran 9 Kelompok Tani di capaian program surplus beras 10 juta Langkah itu dilakukan guna men- Hanya saja, kendala dalam nian. Cetak sawah baru ditargetkan di NTT seluas 5.000 hektare, di NTB
SP 1 Mahalona akhirnya menuai ha- ton pada tahun 2014. dukung pencapaian surplus produksi pencetakan sawah baru dikarenakan sebesar 100 ribu hektare, namun seluas 4.700 hektare, di Sulawesi Ten-
sil. Salah satu kelompok cetak sawah Lebih lanjut Nursih mengatakan beras sebanyak 10 juta ton pada banyak pemerintah kabupaten dan pada 2011 hanya terealisasi 60 ribu gah seluas 4.750 hektare, dan sisanya
baru yakni kelompok tani Harapan harapan pemerintah agar sawah yang 2014. kota yang tidak memiliki data survey hektare, dan pada 2012 hingga awal tersebar di seluruh Indonesia. (pan)
Khusus pencetakan sawah baru dan investigasi. Selain itu ada pula Desember baru terealisasi 92 ribu Sumber: ajatapparengnews.com
Mulya yang mengelola lahan per- sudah berproduksi saat ini tidak dialih
sawahan seluas 24, 3 hektar akhirnya fungsikan untuk kegiatan non perta-
menggelar panen perdana. nian.
Kadis Pertanian Peternakan dan Harapan kami selaku pemerintah
Perkebunan, Nursih Hariani di sela-se-
la penen tersebut mengatakan sangat
daerah, agar sawah yang telah ber-
produksi tidak alih fungsikan kede- Panen Perdana Lahan Cetak Sawah Baru Desa Pulo Reudeup Kecamatan Jangka
bersyukur atas panen yang melimpah pannya tandas Nursih.
saaat ini. Ia juga mengatakanrogram Panen tersebut juga dihadiri Ka- Bireuen | Harian Aceh Petani di 2010 seluas 200 hektar yang diberi- Lalu Desa Ie Rhob Babah Lueng
cetak sawah ini bersumber dari ban- bid PSP, PPK Cetak Sawah, Unsur UPT sejumlah kecamatan di Kabupaten kan oleh pusat. 20 hektar dan Alue Leuhob 10 hek-
tuan sosial kementerian pertanian 1 Mahalona dan Unsur BP3K Keca- Bireuen mulai panen padi di sawah Disebutkan Azmi, belum maksi- tar keduanya di Kecamatan Simpang
melalui satker Dinas PPP TA 2011. matan Towuti. (is/hms) cetak baru. Sawah cetak baru itu malnya hasil panen di sawah cetak Mamplam. Berikutnya di Desa Bayu
Nursih berharap kedepan lokasi Sumber : www.luwutimurkab.co.id merupakan program 2010 seluas 200 baru itu karena pengaruh keasaman Kecamatan Peusangan 15 hektar dan
hektar. Program cetak sawah baru itu tanah lahan yang sebelumnya berupa di Desa Jarommah Baroh Kecamatan
diklaim berhasil menggantikan areal lahan tidak produktif, dimana akar- Kutablang serta di Desa Sukatani Ke-
sawah yang menyusut di daerah itu. akar kayu masih belum membusuk camatan Juli seluas 12 hektar.
Hasil panen belum maksimal ses- karena baru satu kali ditanami padi. Disela-sela menghadiri panen per-
Distangan Gelar Panen Perdana Cetak Sawah Baru di Mudik Ulo uai dengan hasil pada sawah normal,
tetapi ini sangat menggembirakan di
Biasanya kondisi keasaman tanah
akan normal seperti sawah pada um- eal cetak sawah baru program tahun
dana Dandim 0111/Brn Ltk Inf Reza
Pahlevi mengatakan akan mengawasi
tengah semakin menyusutnya areal umnya setelah dua tahun. 2010 mencapai 200 hektar mening- program ini dan mengecek dilapangan
sawah produktif karena telah beralih Ia menjelaskan, salah satu lokasi kat dari tahun 2009 yang hanya 125 jumlah sawah baru yang dicetak dita-
TELUK KUANTAN - Dinas Tanaman tak sawah baru dari APBN kita telah cukup besar.
fungsi imbas pembangunan, ujar Ka- sawah cetak baru yang hasil panen- hektar. Meski baru panen perdana hun 2010 dan yang direncanakan ta-
Pangan Kuansing bersama masyara- membangun seluas 15 ha di Desa Mu- Karena untuk program ini ada
dis Pertanian Peternakan Perkebunan nya tergolong paling berhasil adalah hasilnya tidak kalah dengan panen di hun 2011 jangan hanya terlihat acara
kat, Minggu (10/3) siang menggelar diak Ulo ini, dan sekarang merupakan bantuannya, maka sekarang kita akan
dan Kehutanan Bireuen Azmi Abdul- di Desa Pulo Reudeup, Kecamatan sawah normal, katanya. protokoler saja secara simbolis tapi
kegiatan panen perdana cetak sawah panen perdananya,ujar Anida. lakukan persiapan termasuk meny-
lah, kemarin. Jangka, Bireuen. Di lokasi itu pula di- Lokasi cetak sawah baru program betul-betul jumlahnya sesuai dengan
baru di Desa Mudiak Ulo, Kecamatan Guna meningkatkan produksi, elesaikan administrasinya, kemungki-
Katanya, berhasilnya petani lakukan panen perdana sawah cetak tahun 2010 itu adalah di Desa Lheu yang dilaporkan mengingat program
Hulu Kuantan. menurut Anida, maka pihaknya men- nan Mei mendatang program ini bisa
dalam menggarap sawah cetak baru baru program tahun 2010 yang akan Barat, Kecamatan Jeunieb seluas 23 tersebut untuk meningkatkan kese-
Pada kesempatan tersebut, pihak coba untuk mensosialisasikan kepada dilaksanakan,ujarnya.
itu pada tahun 2010, pada 2011 ini dilakukan Bupati Bireuen, hari ini, hektar dengan menyulap kawasan ra- jahteraan rakyat juga terpadu dengan
Distangan Kuansing juga mensosial- masyarakat agar bisa menerapkan Menurutnya Distangan sangat
Kabupaten Bireuen diberikan kuota Senin (4/3). wa-rawa menjadi lahan yang produk- progam ketahanan pangan yang di-
isasikan program Indeks Pertanaman program IP 200 di areal sawah terse- apresiatif dengan animo masyarakat
program cetak sawah baru seluas 700 Sebelumnya Kabid Pengemban- tif dengan sumber air dari Krueng canangkan oleh Pangdam Im(del)
(IP) 200 atau tanam dua kali dalam but. Allhamdulillah animo masyara- tersebut dan berusaha meralisaiskan Sumber : kodim0111.wordpress.com
hektar. Meningkat tajam dari kuota gan Lahan dan Air Dinas Pertanian Pandrah, lalu di Desa Pulo Reudeup
satu tahun. Program ini ternyata usai acara menyebutkan bahwa pada kat cukup besar untuk melakukan ta- semua aspirasi masyarakat dalam hal
program cetak sawah baru tahun Bireuen, Mukhtar MSi mengatakan ar- Kecamatan Jangka seluas 115 hektar.
mendapat respon positif dari ma- kesempatan tersebut telah dilakukan nam dua kali setahun disini,ujarnya. ini. Apalagi Pemkab Kuansing sendiri
syarakat karena dinilai mampu me- panen perdana di areal cetak sawah Selain di Mudiak Ulo, menurut berusaha menggalakkan sektor pan-
ningkatkan produksi areal padi. baru yang dibangun oleh Pemkab Anida, animo masyarakat di Sunagi gan ini untuk memenuhi kebutuhan,
Kadistangan Kuansing, Ir Hardi- Kuansing melalui dana APBN 2012 Pinang, Sungai Alah dan Tanjuang minimal bagi warga masyarakat send-
son, MP melalui Kabid Produksi,
Anida, SP saat dikonfirmasi wartawan
lalu seluas 15 ha di Desa Mudiak Ulo.
2012 lalu melalui program ce-
yang pada kesempatan itu juga diso-
sialisasikan program tersebut juga
iri. (isa)
Sumber : kuansingterkini.com Panen Perdana
Bupati Ketapang H. Morkes Effendi,Spd,Mh. Beserta Ibu
Bupati Ketapang beserta Ibu melak- kesejahteraan petani pada akhirnya.
sanakan Panen Perdana pada Perlua- Pada kesempatan ini juga Staf
Panen Perdana Dihadiri 2 Pejabat Kementan san Areal Baru di Kecamatan Muara Ahli Menteri mengatakan untuk
Pawan desa Sei Awan pada tanggal 6 mengantisipasi krisis pangan yang
Mei 2008, Perluasan Areal ini didanai telah melanda dunia dengan harga
AJPNews -- Dua Pejabat Kementerian perdana di Sumpangmango tersebut,
melalui APBN 2007 Ditjen PLA seluas beras dunia yang telah mencapai $
Pertanian, masing-masing Direktur dikelola oleh sejumlah masyarakat
50 Ha. 10.000/ton maka indonesia tetap
Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sa- petani dari beberapa kelompok tani
Pada panen tersebut dihadairi harus meningkatkan produksi antara
rana Pertanian, Gatot Irianto dan In- (poktan) yang ada di desa itu.
oleh bapak Staf Ahli Menteri bidang lain melalui kegiatan Perluasan Ar-
spektur Jenderal (Irjen) Kementerian Panen perdana ini merupakan
perencanaan dan Direktur Pengelo- eal terutama di Kabupaten Ketapang
Pertanian (Kementan), Azis Hidayat, ujicoba produksi pertanian dari ha-
laan Lahan dan Air, pada lahan yg yang sangat berpotensi baik dari segi
Jumat (15/3) kemarin, melakukan sil pencetakan sawah baru,ungkap
baru ditanami ini memberikan hasil kesesuaian lahan maupun jumlah ar-
panen perdana di areal pencetakan Amiruddin.
yang cukup tinggi dengan rata-rata eal yang dapat dimanfaatkan sebagai
sawah baru di Desa Sumpangmango Sebelumnya, kedua pejabat Ke-
4,75 ton/ha mengingat masih ban- lahan sawah.
Kecamatan Pitu Riawa, Sidrap. mentan ini diterima pihak Pemerintah
yaknya keterbatasan lahan seperti Lebih lanjut Kepala Dinas Pertani-
Panen perdana ujicoba hasil Kabupaten (Pemkab) Sidrap di rumah
saluran draenase yang belum normal, an Tanaman Pangan dan Peternakan
pencetakan sawah baru di Sump- jabatan bupati setempat. Hadir dalam
untuk itu menurut bapak bupati pada Kab. Ketapang mengatakan bahwa
angmango ini dilakukan di atas areal penerimaan tersebut, Wakil Bupati
tahun anggaran 2008 ini telah di- areal yang berpotensi seluas 109.000
pertanian seluas 20 hektar. Luas lo- Sidrap, H Dollah Mando, Sekretretari
alokasikan dana melalui APBD pada Ha namun baru dapat dimanfaatkan
kasi pencetakan sawah baru di daerah Daerah (Sekda), H Ruslan, dan sejum-
Dinas Kimpraswil Kabupaten Keta- sekitar 56.000 Ha, untuk itu selain
itu, mencapai 300 hektare lebih dan lah kepala Satuan Kerja Perangkat tersebut, karena tertarik dengan ke- lahan sawah baru itu membutuhkan
pang untuk menormalisasi saluran petani sendiri melaksanakan perlua-
tersebar di beberapa titik. Daerah (SKPD) terkait. berhasilan petani di Sumpangmango waktu penyesuaian dan kondisi se-
dan pembuatan pintu-pintu klep san tanam juga sangat diharapkan
Kepala Dinas Pertanian dan Informasi yang dihimpun menye- yang langsung bisa memproduksi padi cara alamiah selama beberapa tahun
guna mendukung peningkatan ketah- adanya bantuan sosial lainnya seperti ada di kabupaten ketapang, sebagai Tahun 2008 telah dianggarkan untuk
Perkebunan Sidrap, Amiruddin Syam, butkan, kehadiran Dirjen Prasana dan dari lahan hasil pencetakan sawah untuk bisa memproduksi hasil perta-
anan pangan, peningkatan produksi/ cetak sawah tersebut dari pemerin- bentuk upaya tersebut melalui dana pengadaan Alat mesin pertanian dan
mengatakan lahan pencetakan sawah Sarana Kementan, Gatot Irianto di baru. nian. Namun, petani di Sumpangman-
produktivitas yang akan berimbas tah pusat guna percepatan akselerasi APBD/DAK pada Dinas Pertanian sarana penunjang lainnya.
yang digunakan sebagai lokasi panen Sidrap dalam rangka panen perdana Padahal, umumnya, pencetakan go bisa melakukannya dalam waktu Diposkan oleh Distanak Ketapang
pada peningkatan pendapatan dan dalam pembangunan pertanian yang Tanaman Pangan dan Peternakan

62 63
BAB 7
Panen Perdana, Cetak Lahan Sawah Baru

Sejumlah pejabat secara simbolis melaksanakan panen perdana Perluasan areal sawah di Kabupaten Sukabumi. FOTO:IST

SUKABUMI- Kabupaten Sukabumi tanian Tanaman Pangan tentu tidak tahun anggaran 2012 telah selesai Sukabumi Yana Chefiana, Sistem
menunjukkan kinerjanya. Cetak la- bisa berdiri sendiri, harus didukung dilaksanakan dengan luas areal 200 Informasi dan Desain Cetak Lahan
han sawah yang awalnya diragukan oleh Dinas Kehutanan dan Perke- ha, Jampangkulon 40 ha, Ciracap 60, Sawah termasuk data base sarana
oleh beberapa media dan LSM, saat bunan sebagai produsen air, Dinas Sindangraja Curugkembar 40 ha, dan prasarana pertanian, dengan berba-
ini 200 ha sawah baru sudah berhasil PSDA yang mengatur pemanfaatan Nyalindung Desa Wangunreja 60 ha. gai kondisi akan diselesaikan tahun
dicetak. Buktinya, Sabtu (13/4) Pan- air, Badan Penyuluhan yang memper- Tahun 2013 cetak sawah akan 2013.
en Perdana perluasan areal sawah siapkan sumber daya manusia (SDM) dilakukan di dua lokasi yakni Jam- Sehingga kegiatan di 2014 betul-
baru di Desa Cikareunggesan Keca- petani, serta Dinas Bina Marga yang pangtengah dan Ciracap dengan lua- betul tepat pada sasaran,tegasnya.
matan Jampangkulon berhasil dilak- menyediakan infrastruktur untuk san 100 ha,paparnya. Data base ini lanjut Yana yang
sanakan. Turut hadir dalam kegia- transportasi hasil pertanian dan Pada kesempatan yang sama, juga suami Wakil Rektor 1 Universitas
tan tersebut Wakil Bupati Sukabumi Bappeda sebagai koki anggaran pem- Direktur Pengelolaan Air Irigasi Ke- Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)
Akhmad Jajuli, Direktur Pengelolaan bangunan. mentrian Pertanian Prasetyo Nuchsin Reny Sukmawani, sangat berguna
Air Irigasi Kementrian Pertanian Pra- Kabid Bina Sumberdaya DPTP berpesan, agar Kabupaten Sukabumi untuk pijakan pembangunan perta-
setyo Nuchsin, Sekretaris Dinas Per- Kabupaten Sukabumi Iding Koswara memiliki data base potensi cetak la- nian Kabupaten Sukabumi, agar ak-

Peluang,
tanian Provinsi Jawa Barat, Kepala dan Kasubid Pengelolaan Lahan dan han sawah dan segera diajukan ke selerasi surplus beras 250.000 ton di
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Air (PLA) DPTP Kabupaten Suka- Kementerian Pertanian, termasuk 2014 dapat direalisasikan.
(DPTP) Kabupaten Sukabumi Sudra- bumi Yanyan Setiawan mengatakan, jaringan irigasi desa dan jaringan iri- Selain itu kami menargetkan
jat dan Kepala Bappeda Kabupaten produktivitas padi per hektar pada gasi usaha tani serta jalan pertanian. tahun 2014 Rice Milling yang ada di
Sukabumi yang diwakili Kabid Eko- lahan cetak sawah baru memang Pemerintah melalui kementerian per- Jampangkulon akan bekerja optimal

Tantangan
nomi Toha Wildan. belum menunjukkan angka yang tanian telah menargetkan surplus untuk menampung hasil padi diseki-
Kepala Dinas Pertanian Tanaman menggembirakan masing dibawah beras 10 juta ton. tar wilayah VI dan VII, yang selan-
Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi 4,5 ton per hektar. Oleh karena itu, data base po- jutnya menjadi supply utama untuk
Sudrajat mengatakan, Kabupaten Hal ini disebabkan oleh ru- tensi cetak lahan sawah termasuk Gudang Bulog di wilayah VI, dengan
Sukabumi lumbung pangan Jawa saknya beberapa lapisan top soil jaringan irigasi desa dan jaringan optimalnya fungsi RPC maka kese-

Dan Kendala
Barat (Jabar) nomor tiga. pada saat proses pencetakan. Na- irigasi usaha tani serta jalan perta- jahteraan petani padi akan mening-
Sehingga wajar jika mendapat- mun setidaknya, sawah baru ini men- nian Kabupaten Sukabumi segera kat dan beberapa pengangguran di
kan perhatian lebih dari Kementerian jadi harapan baru sebagai pengganti diajukan ke Kementrian Pertanian. wilayah Jampangkulon akan direkrut
Pertanian RI,kata Kepala DPTP Ka- lahan yang beralih fungsi menjadi Karena peningkatan produksi perlua- di RPC dan gudang tersebut, urai
bupaten Sukabumi Sudrajat kepada fasilitas-fasilitas umum,tutur Kabid san lahan dan dukungan infrastruk- Yana Chefiana menutup pembicara-
Radar Sukabumi baru-baru ini. Bina Sumberdaya DPTP Kabupaten tur lahan sawah akan dirampungkan an.(*/sri)
Diakuinya, potensi cetak lahan Sukabumi Iding Koswara dan Kasu- tahun 2014,himbaunya.
sawah di Kabupaten Sukabumi masih bid PLA-nya Yanyan Setiawan. Sementara itu, Menurut Kasubid Sumber: http://radarsukabumi.com
cukup banyak. Akan tetapi Dinas Per- Dijelaskannya, cetak lahan sawah Ekonomi Primer Bappeda Kabupaten

64 65
BAB 7
Panen Perdana, Cetak Lahan Sawah Baru

Sejumlah pejabat secara simbolis melaksanakan panen perdana Perluasan areal sawah di Kabupaten Sukabumi. FOTO:IST

SUKABUMI- Kabupaten Sukabumi tanian Tanaman Pangan tentu tidak tahun anggaran 2012 telah selesai Sukabumi Yana Chefiana, Sistem
menunjukkan kinerjanya. Cetak la- bisa berdiri sendiri, harus didukung dilaksanakan dengan luas areal 200 Informasi dan Desain Cetak Lahan
han sawah yang awalnya diragukan oleh Dinas Kehutanan dan Perke- ha, Jampangkulon 40 ha, Ciracap 60, Sawah termasuk data base sarana
oleh beberapa media dan LSM, saat bunan sebagai produsen air, Dinas Sindangraja Curugkembar 40 ha, dan prasarana pertanian, dengan berba-
ini 200 ha sawah baru sudah berhasil PSDA yang mengatur pemanfaatan Nyalindung Desa Wangunreja 60 ha. gai kondisi akan diselesaikan tahun
dicetak. Buktinya, Sabtu (13/4) Pan- air, Badan Penyuluhan yang memper- Tahun 2013 cetak sawah akan 2013.
en Perdana perluasan areal sawah siapkan sumber daya manusia (SDM) dilakukan di dua lokasi yakni Jam- Sehingga kegiatan di 2014 betul-
baru di Desa Cikareunggesan Keca- petani, serta Dinas Bina Marga yang pangtengah dan Ciracap dengan lua- betul tepat pada sasaran,tegasnya.
matan Jampangkulon berhasil dilak- menyediakan infrastruktur untuk san 100 ha,paparnya. Data base ini lanjut Yana yang
sanakan. Turut hadir dalam kegia- transportasi hasil pertanian dan Pada kesempatan yang sama, juga suami Wakil Rektor 1 Universitas
tan tersebut Wakil Bupati Sukabumi Bappeda sebagai koki anggaran pem- Direktur Pengelolaan Air Irigasi Ke- Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)
Akhmad Jajuli, Direktur Pengelolaan bangunan. mentrian Pertanian Prasetyo Nuchsin Reny Sukmawani, sangat berguna
Air Irigasi Kementrian Pertanian Pra- Kabid Bina Sumberdaya DPTP berpesan, agar Kabupaten Sukabumi untuk pijakan pembangunan perta-
setyo Nuchsin, Sekretaris Dinas Per- Kabupaten Sukabumi Iding Koswara memiliki data base potensi cetak la- nian Kabupaten Sukabumi, agar ak-

Peluang,
tanian Provinsi Jawa Barat, Kepala dan Kasubid Pengelolaan Lahan dan han sawah dan segera diajukan ke selerasi surplus beras 250.000 ton di
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Air (PLA) DPTP Kabupaten Suka- Kementerian Pertanian, termasuk 2014 dapat direalisasikan.
(DPTP) Kabupaten Sukabumi Sudra- bumi Yanyan Setiawan mengatakan, jaringan irigasi desa dan jaringan iri- Selain itu kami menargetkan
jat dan Kepala Bappeda Kabupaten produktivitas padi per hektar pada gasi usaha tani serta jalan pertanian. tahun 2014 Rice Milling yang ada di
Sukabumi yang diwakili Kabid Eko- lahan cetak sawah baru memang Pemerintah melalui kementerian per- Jampangkulon akan bekerja optimal

Tantangan
nomi Toha Wildan. belum menunjukkan angka yang tanian telah menargetkan surplus untuk menampung hasil padi diseki-
Kepala Dinas Pertanian Tanaman menggembirakan masing dibawah beras 10 juta ton. tar wilayah VI dan VII, yang selan-
Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi 4,5 ton per hektar. Oleh karena itu, data base po- jutnya menjadi supply utama untuk
Sudrajat mengatakan, Kabupaten Hal ini disebabkan oleh ru- tensi cetak lahan sawah termasuk Gudang Bulog di wilayah VI, dengan
Sukabumi lumbung pangan Jawa saknya beberapa lapisan top soil jaringan irigasi desa dan jaringan optimalnya fungsi RPC maka kese-

Dan Kendala
Barat (Jabar) nomor tiga. pada saat proses pencetakan. Na- irigasi usaha tani serta jalan perta- jahteraan petani padi akan mening-
Sehingga wajar jika mendapat- mun setidaknya, sawah baru ini men- nian Kabupaten Sukabumi segera kat dan beberapa pengangguran di
kan perhatian lebih dari Kementerian jadi harapan baru sebagai pengganti diajukan ke Kementrian Pertanian. wilayah Jampangkulon akan direkrut
Pertanian RI,kata Kepala DPTP Ka- lahan yang beralih fungsi menjadi Karena peningkatan produksi perlua- di RPC dan gudang tersebut, urai
bupaten Sukabumi Sudrajat kepada fasilitas-fasilitas umum,tutur Kabid san lahan dan dukungan infrastruk- Yana Chefiana menutup pembicara-
Radar Sukabumi baru-baru ini. Bina Sumberdaya DPTP Kabupaten tur lahan sawah akan dirampungkan an.(*/sri)
Diakuinya, potensi cetak lahan Sukabumi Iding Koswara dan Kasu- tahun 2014,himbaunya.
sawah di Kabupaten Sukabumi masih bid PLA-nya Yanyan Setiawan. Sementara itu, Menurut Kasubid Sumber: http://radarsukabumi.com
cukup banyak. Akan tetapi Dinas Per- Dijelaskannya, cetak lahan sawah Ekonomi Primer Bappeda Kabupaten

64 65
kelapa, lada, karet dan sebagainya. Bahkan tidak ja- struktur pengairan yang memadai untuk mendukung
rang kemudian sawah-sawah yang mereka miliki dita- pertanaman padi. Lemahnya perencanaan kegiatan
nami dengan komoditas non padi. Tentu saja kita tidak serta tidak terjadinya integrasi program menyebabkan
bisa menyalahkan mereka begitu saja, walaupun apa tidak segera tersedianya infrastruktur pengairan pada
yang dilakukan tersebut berpotensi untuk membuat sawah-sawah baru tersebut.
produksi beras nasional semakin menurun. Namun Upaya Tindak Lanjut dalam mengatasi permasala-
dengan semakin mahalnya biaya produksi tanaman han ini diperlukannyaketerlibatan pihak-pihak terkait
padi plus rendahnya harga jual gabah dan semakin menjadi keniscayaan dalam program ini. Ego sektoral
menggiurkannya harga jual tanaman non padi, mem- yang kerap dituding sebagai penghalang dalam ke-
buat apa yang dilakukan petani tersebut menjadi ma- berhasilan berbagai program pemerintah harus dapat
suk akal. Masalah lain yang muncul adalah minimnya diminimalisir dalam program perluasan sawah, karena
informasi ketersediaan lahan yang dapat dikembang- sangat mungkin program ini merupakan bagian pent-
kan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan. ing dari masa depan pangan di negara ini.
Walaupun sering disebutkan bahwa daerah-daerah Untuk memperlancar pelaksanaan perluasan
diluar Pulau Jawa memiliki potensi lahan yang me- sawah, maka koordinasi di tingkat Kabupaten/Kota Baca peta desain cetak sawah
madai untuk pengembangan kawasan tanaman pan- dilakukan melalui Tim Pembina perluasan sawah
gan, namun informasi yang dapat dijadikan rujukan tingkat kabupaten yang diketuai oleh Bupati/Wa- yang sangat perlu diperhatikan, mengingat pada la-
Exavator amblas saat land clearing
likota atau pejabat yang ditunjuk. Untuk memperlan- han tersebut sangat mudah menyemak kembali. Oleh
sawah 2013 car fungsi koordinasi, maka Tim Pembina di tingkat karena itu petani perlu dibina secara intensif dan di-
Kabupaten dilengkapi dengan Tim Teknis Perluasan fasilitasi dengan bantuan sarana produksi, pertanian
Sawah tingkat Kabupaten. Dalam rangka menunjang agar petani dapat segera mengusahakan lahan sawah
Tujuan dari program perluasan sawah baru yakni un- peningkatan produksi tanaman pangan khususnya tersebut secara berkelanjutan.
tuk perluasan areal tanam dan menambah baku la- padi, dukungan sarana perluasan sawah diharapkan Hal utama dari kegiatan perluasan sawah adalah
han pertanian yang menjadi salah satu tuntutan dari dapat memberikan hasil dan dampak bagi penerima informasi ketersediaan lahan. Kepastian lahan meru-
pemerintah pusat untuk memperluas areal tanam manfaat. Upaya penambahan baku lahan tanaman pakan prasyarat kegiatan ini dapat berjalan baik. La-
guna mendukung program peningkatan beras nasional pangan melalui perluasan sawah sangat penting untuk han yang dapat dikembangkan untuk program per-
P2BN dan swasembada beras. Dalam perkembangan mendukung pemantapan ketahanan pangan, mengin- luasan sawah, selain sesuai secara agroekologi, juga
perluasan areal sawah baru, produktivitas akan dapat gat kebutuhan produksi tanaman pangan terus me- harus bebas dari masalah status dan sengketa kepe-
terlihat maksimal dalam jangka dua sampai tiga tahun ningkat sedangkan alih fungsi lahan sawah setiap ta- milikan atau pengelolaan. Untuk itu peran Kementeri-
kedepan. Namun untuk lahan sawah yang baru ini hun terjadi pada areal yang cukup luas. Pemanfaatan an Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN)
masih di bawah standar, asumsi untuk produktivitas lahan sawah yang baru dicetak merupakan kegiatan menjadi penting disini. Kementerian Kehutanan dapat
pada kisaran 2,5 ton sampai 3 ton per he ktar. Sedang- berperan dalam menyediakan informasi lahan-lahan
kan untuk peningkatan Produktivitas padi tidak hanya yang telah dilepas dari kawasan hutan dan BPN dapat
bergantung pada lahan, tetapi juga ketersediaan air, berperan dalam menyajikan data-data lahan yang be-
kesuburan lahan, dukungan penyuluh, dukungan Arahan Dirjen PSP di hamparan
bas sengketa dan telah ditelantarkan saat ini.
modal, dan sarana produksi,. cetak sawah Terkait dengan pembangunan infrastruktur pada
Permasalahan yang sering timbul dalam perluasan lokasi perluasan sawah baru, terutama infrastruktur
areal sawah baru terutama dalam konteks sosial. Kom- pengairan serta jalan, maka perlu dilakukan sinergi
binasi berbagai regulasi yang terlalu jawa sentris di za- untuk arahan perencanaan pengembangan kawasan dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk meren-
man orde baru telah menimbulkan kesenjangan kultur tanaman pangan sangat tidak memadai. Jarang sekali canakan pembangunan infrastruktur-infrastruktur
agraris. Berbagai induksi teknologi pertanian, pemba- pemerintah daerah yang menyusun informasi sum- tersebut pada lokasi sawah baru. Sedini mungkin
ngunan sarana dan prasarana pertanian, intensitas berdaya lahan yang dilengkapi kajian kesesuaian dan koordinasi harus dilakukan, agar pada saat kegiatan
penyuluhan yang tinggi dan pembinaan kelompok tani arahan komoditas. Akibat minimnya informasi terse- perluasan sawah selesai dilaksanakan, infrastruktur-
yang cukup intensif telah menjadikan rata-rata petani but tidak jarang kegiatan perluasan sawah ditempat- infrastruktur tersebut dapat segera dimanfaatkan.
di Jawa memiliki kapasitas bertani yang lebih bervisi kan pada kawasan-kawasan yang secara agroekologi Kebutuhan lain pada lokasi dan kawasan sawah
dibanding petani di luar Jawa. Di banyak tempat di kurang sesuai untuk tanaman padi, sehingga alih-alih baru seperti kebutuhan sarana produksi pertanian
luar Pulau Jawa bertanam padi bagi petani bukan- memberikan kontribusi peningkatan produksi, sawah- (saprotan) seperti pupuk dan pestisida dan alat dan
lah pilihan utama dalam kegiatan pertanian mereka. sawah tersebut kembali menjadi lahan terlantar dan mesin pertanian dapat didorong penyediaan secara
Minimnya sarana dan prasarana serta keterbatasan tidak digarap. Masalah ketersediaan jaringan pengai- terjangkau oleh petani dengan dukungan dari Kemen-
pengetahuan menjadikan kegiatan bersawah adalah ran, baik irigasi maupun drainase, merupakan masalah terian BUMN. Terhadap BUMN yang memiliki bisnis
sampingan setelah kegiatan lain. Seperti yang dapat lain yang kerap menjadi penghalang optimumnya inti pada barang-barang tersebut, diharapkan Kemen
kita temui di beberapa tempat di Pulau Sumatera tingkat produksi di sawah-sawah baru. Air merupak- BUMN mampu mendorong mereka untuk mempermu-
dan Kalimantan, dimana rata-rata petani lebih suka an faktor utama dalam produksi padi sawah. Pada dah pengadaannya pada lokasi dan kawasan sawah
mengusahakan tanaman perkebunan seperti sawit, sawah-sawah baru seringkali belum terdapat infra- Pentingnya TAM di sawah pasang surut baru tersebut.

66 67
kelapa, lada, karet dan sebagainya. Bahkan tidak ja- struktur pengairan yang memadai untuk mendukung
rang kemudian sawah-sawah yang mereka miliki dita- pertanaman padi. Lemahnya perencanaan kegiatan
nami dengan komoditas non padi. Tentu saja kita tidak serta tidak terjadinya integrasi program menyebabkan
bisa menyalahkan mereka begitu saja, walaupun apa tidak segera tersedianya infrastruktur pengairan pada
yang dilakukan tersebut berpotensi untuk membuat sawah-sawah baru tersebut.
produksi beras nasional semakin menurun. Namun Upaya Tindak Lanjut dalam mengatasi permasala-
dengan semakin mahalnya biaya produksi tanaman han ini diperlukannyaketerlibatan pihak-pihak terkait
padi plus rendahnya harga jual gabah dan semakin menjadi keniscayaan dalam program ini. Ego sektoral
menggiurkannya harga jual tanaman non padi, mem- yang kerap dituding sebagai penghalang dalam ke-
buat apa yang dilakukan petani tersebut menjadi ma- berhasilan berbagai program pemerintah harus dapat
suk akal. Masalah lain yang muncul adalah minimnya diminimalisir dalam program perluasan sawah, karena
informasi ketersediaan lahan yang dapat dikembang- sangat mungkin program ini merupakan bagian pent-
kan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan. ing dari masa depan pangan di negara ini.
Walaupun sering disebutkan bahwa daerah-daerah Untuk memperlancar pelaksanaan perluasan
diluar Pulau Jawa memiliki potensi lahan yang me- sawah, maka koordinasi di tingkat Kabupaten/Kota Baca peta desain cetak sawah
madai untuk pengembangan kawasan tanaman pan- dilakukan melalui Tim Pembina perluasan sawah
gan, namun informasi yang dapat dijadikan rujukan tingkat kabupaten yang diketuai oleh Bupati/Wa- yang sangat perlu diperhatikan, mengingat pada la-
Exavator amblas saat land clearing
likota atau pejabat yang ditunjuk. Untuk memperlan- han tersebut sangat mudah menyemak kembali. Oleh
sawah 2013 car fungsi koordinasi, maka Tim Pembina di tingkat karena itu petani perlu dibina secara intensif dan di-
Kabupaten dilengkapi dengan Tim Teknis Perluasan fasilitasi dengan bantuan sarana produksi, pertanian
Sawah tingkat Kabupaten. Dalam rangka menunjang agar petani dapat segera mengusahakan lahan sawah
Tujuan dari program perluasan sawah baru yakni un- peningkatan produksi tanaman pangan khususnya tersebut secara berkelanjutan.
tuk perluasan areal tanam dan menambah baku la- padi, dukungan sarana perluasan sawah diharapkan Hal utama dari kegiatan perluasan sawah adalah
han pertanian yang menjadi salah satu tuntutan dari dapat memberikan hasil dan dampak bagi penerima informasi ketersediaan lahan. Kepastian lahan meru-
pemerintah pusat untuk memperluas areal tanam manfaat. Upaya penambahan baku lahan tanaman pakan prasyarat kegiatan ini dapat berjalan baik. La-
guna mendukung program peningkatan beras nasional pangan melalui perluasan sawah sangat penting untuk han yang dapat dikembangkan untuk program per-
P2BN dan swasembada beras. Dalam perkembangan mendukung pemantapan ketahanan pangan, mengin- luasan sawah, selain sesuai secara agroekologi, juga
perluasan areal sawah baru, produktivitas akan dapat gat kebutuhan produksi tanaman pangan terus me- harus bebas dari masalah status dan sengketa kepe-
terlihat maksimal dalam jangka dua sampai tiga tahun ningkat sedangkan alih fungsi lahan sawah setiap ta- milikan atau pengelolaan. Untuk itu peran Kementeri-
kedepan. Namun untuk lahan sawah yang baru ini hun terjadi pada areal yang cukup luas. Pemanfaatan an Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN)
masih di bawah standar, asumsi untuk produktivitas lahan sawah yang baru dicetak merupakan kegiatan menjadi penting disini. Kementerian Kehutanan dapat
pada kisaran 2,5 ton sampai 3 ton per he ktar. Sedang- berperan dalam menyediakan informasi lahan-lahan
kan untuk peningkatan Produktivitas padi tidak hanya yang telah dilepas dari kawasan hutan dan BPN dapat
bergantung pada lahan, tetapi juga ketersediaan air, berperan dalam menyajikan data-data lahan yang be-
kesuburan lahan, dukungan penyuluh, dukungan Arahan Dirjen PSP di hamparan
bas sengketa dan telah ditelantarkan saat ini.
modal, dan sarana produksi,. cetak sawah Terkait dengan pembangunan infrastruktur pada
Permasalahan yang sering timbul dalam perluasan lokasi perluasan sawah baru, terutama infrastruktur
areal sawah baru terutama dalam konteks sosial. Kom- pengairan serta jalan, maka perlu dilakukan sinergi
binasi berbagai regulasi yang terlalu jawa sentris di za- untuk arahan perencanaan pengembangan kawasan dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk meren-
man orde baru telah menimbulkan kesenjangan kultur tanaman pangan sangat tidak memadai. Jarang sekali canakan pembangunan infrastruktur-infrastruktur
agraris. Berbagai induksi teknologi pertanian, pemba- pemerintah daerah yang menyusun informasi sum- tersebut pada lokasi sawah baru. Sedini mungkin
ngunan sarana dan prasarana pertanian, intensitas berdaya lahan yang dilengkapi kajian kesesuaian dan koordinasi harus dilakukan, agar pada saat kegiatan
penyuluhan yang tinggi dan pembinaan kelompok tani arahan komoditas. Akibat minimnya informasi terse- perluasan sawah selesai dilaksanakan, infrastruktur-
yang cukup intensif telah menjadikan rata-rata petani but tidak jarang kegiatan perluasan sawah ditempat- infrastruktur tersebut dapat segera dimanfaatkan.
di Jawa memiliki kapasitas bertani yang lebih bervisi kan pada kawasan-kawasan yang secara agroekologi Kebutuhan lain pada lokasi dan kawasan sawah
dibanding petani di luar Jawa. Di banyak tempat di kurang sesuai untuk tanaman padi, sehingga alih-alih baru seperti kebutuhan sarana produksi pertanian
luar Pulau Jawa bertanam padi bagi petani bukan- memberikan kontribusi peningkatan produksi, sawah- (saprotan) seperti pupuk dan pestisida dan alat dan
lah pilihan utama dalam kegiatan pertanian mereka. sawah tersebut kembali menjadi lahan terlantar dan mesin pertanian dapat didorong penyediaan secara
Minimnya sarana dan prasarana serta keterbatasan tidak digarap. Masalah ketersediaan jaringan pengai- terjangkau oleh petani dengan dukungan dari Kemen-
pengetahuan menjadikan kegiatan bersawah adalah ran, baik irigasi maupun drainase, merupakan masalah terian BUMN. Terhadap BUMN yang memiliki bisnis
sampingan setelah kegiatan lain. Seperti yang dapat lain yang kerap menjadi penghalang optimumnya inti pada barang-barang tersebut, diharapkan Kemen
kita temui di beberapa tempat di Pulau Sumatera tingkat produksi di sawah-sawah baru. Air merupak- BUMN mampu mendorong mereka untuk mempermu-
dan Kalimantan, dimana rata-rata petani lebih suka an faktor utama dalam produksi padi sawah. Pada dah pengadaannya pada lokasi dan kawasan sawah
mengusahakan tanaman perkebunan seperti sawit, sawah-sawah baru seringkali belum terdapat infra- Pentingnya TAM di sawah pasang surut baru tersebut.

66 67
Ada tiga hal yang harus benar-benar dipastikan
dalam pelaksanaan SID. Pertama, apakah benar kepe-
milikan lahan sah secara hukum, kedua, apakah juga
benar petani yang terlampir riil dalam artian bukan
hanya sekedar namanya saja yang ada, dan yang ke-
tiga adalah apakah lahan yang diusulkan itu secara
teknis layak untuk dijadikan lahan persawahan.
SID ini sangat perlu untuk dilakukan guna memini-
malisir berbagai persoalan yang mungkin timbul kede-
pannya. Pasalnya, setelah proyek dilakukan, seluruh
lahan sawah baru tidak lagi boleh dialihfungsikan.
Makanya, SID merupakan sesuatu hal yang mutlak
dalam program cetak sawah baru.
Tracking Cetak sawah pasang surut
Pulang Pisau, Kalteng

Pentingnya SID
Kegiatan Survei, Investigasi dan Desain (SID)
merupakan hal penting dan perlu diperhatikan dalam
memulai kegiatan cetak sawah. Hal ini mutlak karena
dasar pelaksanaan kegiatan cetak sawah berawal dari
SID. Untuk itu, pelaksanaan SID harus benar-benar
harus dicermati oleh para pemangku kepentingan ter-
kait di berbagai daerah.
Untuk terlaksananya kegiatan dengan baik dan
lancar, jauh sebelum waktu pembangunan cetak
sawah diharapkan instansi terkait agar mempercepat
proses persiapan, di antaranya segera menjadwalkan
dan melakukan kegiatan SID, mendata dan mereview
anggota kelompok tani dan segera di SK kan, mendata
lahan agar tidak ada tumpang tindih program sejenis,
Bimtek oleh petugas pusat kpd petugas daerah
dan pernyataan tertulis tentang kepemilikan lahan
dan petani cetak sawah
dan kesiapan masyarakat sebagai calon penerima
bantuan. Dukungan TNI Dukungan TNI itu sangat dibutuhkan mengin-
Pertanian merupakan tulang punggung perekono- gat pentingnya upaya percepatan perluasan lahan
mian Indonesia, dimana sebagai negara agraris se- produksi pangan melalui cetak sawah baru. Hal ini
bagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia sangat beralasan mengingat konversi lahan pertanian
adalah bertani. Dalam rangka mendukung program semakin menggurita dari waktu ke waktu. Setiap ta-
peningkatan ketahanan pangan nasional TNI AD hun telah terjadi konversi lahan yang luar biasa, tidak
bekerjasama dengan kementerian Pertanian Republik kurang dari 100 ribu hektare (ha) per tahun. Tapi ke-
Indonesia dalam wujud optimalisasi lahan yang sudah mampuan mencetak sawah baru mencapai 40 ribuan
ada maupun membuka lahan baru sebagai bentuk ha per tahun.
perluasan lahan pertanian untuk mampu meningkat- Dengan bantuan TNI, salah satunya penggunaan
kan produksi pertanian dalam rangka mendukung ket- alat-alat berat sangat mendukung percepatan itu. Hal
ahanan pangan nasional. ini dalam upaya mengimbangi konversi lahan yang ter-
Bicara kedaulatan Negara Kesatuan Republik In- jadi setiap tahun, khususnya di Pulau Jawa.
donesia (NKRI), tentu tidak terlepas dari pentingnya Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan,
menjaga kedaulatan perekonomian anak bangsa. Se- dalam kondisi TNI yang tidak banyak menjalankan
lanjutnya, dalam membangun perekonomian harus operasi, pihaknya beserta seluruh kepala staf angka-
dimulai dari membangun kedaulatan pangan.Prajurit tan memberikan kontribusi dan kekuatan yang dimiliki
TNI siap membantu mencetak sawah baru, ungkap kepada rakyat, salah satunya terlibat dalam program
Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam kegiatan ta- cetak sawah ini.***
nam perdana cetak sawah di Sumatera Selatan.
BIMTEK oleh petugas pusat ke petugas kabupaten dan petani

68 69
Ada tiga hal yang harus benar-benar dipastikan
dalam pelaksanaan SID. Pertama, apakah benar kepe-
milikan lahan sah secara hukum, kedua, apakah juga
benar petani yang terlampir riil dalam artian bukan
hanya sekedar namanya saja yang ada, dan yang ke-
tiga adalah apakah lahan yang diusulkan itu secara
teknis layak untuk dijadikan lahan persawahan.
SID ini sangat perlu untuk dilakukan guna memini-
malisir berbagai persoalan yang mungkin timbul kede-
pannya. Pasalnya, setelah proyek dilakukan, seluruh
lahan sawah baru tidak lagi boleh dialihfungsikan.
Makanya, SID merupakan sesuatu hal yang mutlak
dalam program cetak sawah baru.
Tracking Cetak sawah pasang surut
Pulang Pisau, Kalteng

Pentingnya SID
Kegiatan Survei, Investigasi dan Desain (SID)
merupakan hal penting dan perlu diperhatikan dalam
memulai kegiatan cetak sawah. Hal ini mutlak karena
dasar pelaksanaan kegiatan cetak sawah berawal dari
SID. Untuk itu, pelaksanaan SID harus benar-benar
harus dicermati oleh para pemangku kepentingan ter-
kait di berbagai daerah.
Untuk terlaksananya kegiatan dengan baik dan
lancar, jauh sebelum waktu pembangunan cetak
sawah diharapkan instansi terkait agar mempercepat
proses persiapan, di antaranya segera menjadwalkan
dan melakukan kegiatan SID, mendata dan mereview
anggota kelompok tani dan segera di SK kan, mendata
lahan agar tidak ada tumpang tindih program sejenis,
Bimtek oleh petugas pusat kpd petugas daerah
dan pernyataan tertulis tentang kepemilikan lahan
dan petani cetak sawah
dan kesiapan masyarakat sebagai calon penerima
bantuan. Dukungan TNI Dukungan TNI itu sangat dibutuhkan mengin-
Pertanian merupakan tulang punggung perekono- gat pentingnya upaya percepatan perluasan lahan
mian Indonesia, dimana sebagai negara agraris se- produksi pangan melalui cetak sawah baru. Hal ini
bagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia sangat beralasan mengingat konversi lahan pertanian
adalah bertani. Dalam rangka mendukung program semakin menggurita dari waktu ke waktu. Setiap ta-
peningkatan ketahanan pangan nasional TNI AD hun telah terjadi konversi lahan yang luar biasa, tidak
bekerjasama dengan kementerian Pertanian Republik kurang dari 100 ribu hektare (ha) per tahun. Tapi ke-
Indonesia dalam wujud optimalisasi lahan yang sudah mampuan mencetak sawah baru mencapai 40 ribuan
ada maupun membuka lahan baru sebagai bentuk ha per tahun.
perluasan lahan pertanian untuk mampu meningkat- Dengan bantuan TNI, salah satunya penggunaan
kan produksi pertanian dalam rangka mendukung ket- alat-alat berat sangat mendukung percepatan itu. Hal
ahanan pangan nasional. ini dalam upaya mengimbangi konversi lahan yang ter-
Bicara kedaulatan Negara Kesatuan Republik In- jadi setiap tahun, khususnya di Pulau Jawa.
donesia (NKRI), tentu tidak terlepas dari pentingnya Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan,
menjaga kedaulatan perekonomian anak bangsa. Se- dalam kondisi TNI yang tidak banyak menjalankan
lanjutnya, dalam membangun perekonomian harus operasi, pihaknya beserta seluruh kepala staf angka-
dimulai dari membangun kedaulatan pangan.Prajurit tan memberikan kontribusi dan kekuatan yang dimiliki
TNI siap membantu mencetak sawah baru, ungkap kepada rakyat, salah satunya terlibat dalam program
Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam kegiatan ta- cetak sawah ini.***
nam perdana cetak sawah di Sumatera Selatan.
BIMTEK oleh petugas pusat ke petugas kabupaten dan petani

68 69

Anda mungkin juga menyukai