Askep Kista Ovarium Kelompok
Askep Kista Ovarium Kelompok
Oleh :
NIM 1630913320035
Oleh:
NIM 1630913320035
Mengetahui,
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KISTA OVARIUM
A. Pengertian
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat
tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam (Jacoeb, 2007). Kista
ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan/abnormal pada ovarium yang
membentuk seperti kantong. Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang
dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus mentsruasi. (Lowdermilk,
dkk. 2005).
Sehingga Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang
terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini
dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar
dari ovarium (Agusfarly, 2008).
B. Etiologi
Etiologi dari kista ovarium sampai sekarang belum diketahui secara pasti
akan tetapi dilihat menurut klasifikasinya yaitu tumor ovarium nonneoplastik dan
tumor ovarium neoplastik jinak maka penyebab kista ovarium adalah sebagai
berikut:
1) Kista non neoplasma
Tumor non neoplasma jinak disebabkan karena ketidakseimbangan
hormon progesteron dan estrogen diantaranya adalah:
a. Kista non fungsional
Kista serosa inklusi berasal dari permukaan epitelium yang berkurang
di dalam korteks.
b. Kista fungsional
- Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi
ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler
diantara siklus menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang
menarche di usia kurang dari 12 tahun.
- Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi
progesteron setelah ovulasi.
- Kista tuba lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG
(terdapat pada mola hidatidosa).
- Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH
yang menyebabkan hiperstimuli ovarium.
2) Kista neoplasma (Winjosastro, et al 2011)
a. Kistoma ovarii simpleks
Suatu jenis kista deroma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya
karena tekanan cairan dalam kista.
b. Kistadenoma ovarii musinosum
Kista ini belum pasti, mungkin berasal dari pertumbuhan satu elemn
mengalahkan elemen yang lainnya.
c. Kistadenoma ovarii serosum
Berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal ovarium).
d. Kista endometreid
Belum diketahui penyebab dan tidak ada hubungannya dengan
endometreid.
e. Kista dermoid
Tumor yang berasal dari sel telur melalui proses patogenesis.
Penyebab dari kista belum diketahui secara pasti, kemungkinan disebabkan
oleh beberapa faktor pendukung, yaitu:
1. Ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen
2. Pertumbuhan folikel yang tidak terkontrol
3. Degenerasi ovarium
4. Gaya hidup tidak sehat yakni dengan:
a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak, kurang serat dan makanan
berpengawet
b. Penggunaan zat tambahan pada makanan
c. Kurang berolah raga
d. Merokok dan mengkonsumsi alkohol
e. Terpapar dengan polusi dan agen infeksius
f. Sering stress
5. Faktor genetik
C. Tanda dan Gejala
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit
nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar
dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari
gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti
endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker
ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan
ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut
mungkin muncul bila anda mempunyai kista ovarium :
1. Perut terasa penuh, berat, kembung
2. Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
5. Nyeri sanggama
6. Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat
hamil.
D. Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan
diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture
akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 2 cm
dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus
luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila
terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara
gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista
fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-
kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh
gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat terbentuk
karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang
berlebih.
Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan
choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes,
HCg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi
infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH)
atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi
ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang
ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian
besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah
kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari
area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan
germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel
yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal,
dan mesodermal. Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium
ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel
dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.
WOC KISTA OVARIUM
Penyebab
Ketidakseimbangan estrogen dan progesteron
Pertumbuhan folikel yang tidak terkontrol
Degenerasi ovarium
Gaya hidup yang tidak sehat (konsumsi alkohol,
merokok, kurang olahraga)
Kista ovarium
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1. Identitas klien: meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, agama dan alamat, serta data penanggung jawab
2. Keluhan klien saat masuk rumah sakit: biasanya klien merasa nyeri
pada daerah perut dan terasa ada massa di daerah abdomen,
menstruasi yang tidak berhenti-henti.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang: Keluhan yang dirasakan klien
adalah nyeri pada daerah abdomen bawah, ada
pembengkakan pada daerah perut, menstruasi yang tidak
berhenti, rasa mual dan muntah.
b. Riwayat kesehatan dahulu: Sebelumnya tidak ada keluhan.
c. Riwayat kesehatan keluarga: Kista ovarium bukan penyakit
menular/keturunan.
d. Riwayat perkawinan: Kawin/tidak kawin ini tidak memberi
pengaruh terhadap timbulnya kista ovarium.
e. Riwayat kehamilan dan persalinan: Dengan kehamilan dan
persalinan/tidak, hal ini tidak mempengaruhi untuk
tumbuh/tidaknya suatu kista ovarium.
f. Riwayat menstruasi: Klien dengan kista ovarium kadang-
kadang terjadi digumenorhea dan bahkan sampai amenorhea.
4. Pemeriksaan Fisik: Dilakukan mulai dari kepala sampai
ekstremitas bawah secara sistematis.
a. Kepala
1) Hygiene rambut
2) Keadaan rambut
b. Mata
1) Sklera: ikterik/tidak
2) Konjungtiva: anemis/tidak
3) Mata: simetris/tidak
c. Leher
1) Pembengkakan kelenjer tyroid
2) Tekanan vena jugolaris.
d. Dada
Pernapasan
1) Jenis pernapasan
2) Bunyi napas
3) Penarikan sela iga
e. Abdomen
1) Nyeri tekan pada abdomen.
2) Teraba massa pada abdomen.
f. Ekstremitas
1) Nyeri panggul saat beraktivitas.
2) Tidak ada kelemahan.
g. Eliminasi, urinasi
1) Adanya konstipasi
2) Susah BAK
5. Data Sosial Ekonomi
Kista ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan
berbagai tingkat umur, baik sebelum masa pubertas maupun
sebelum menopause.
6. Data Spritual
Klien menjalankan kegiatan keagamaannya sesuai dengan
kepercayaannya.
5. Data Psikologis
Ovarium merupakan bagian dari organ reproduksi wanita, dimana
ovarium sebagai penghasil ovum, mengingat fungsi dari ovarium
tersebut sementara pada klien dengan kista ovarium yang
ovariumnya diangkat maka hal ini akan mempengaruhi mental
klien yang ingin hamil/punya keturunan.
6. Pola kebiasaan Sehari-hari
7. Biasanya klien dengan kista ovarium mengalami gangguan dalam
aktivitas, dan tidur karena merasa nyeri
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium
1) Pemeriksaan Hb
b. Ultrasonografi
1) Untuk mengetahui letak batas kista.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Preoperasi
a. Nyeri kronis b/d ageninjuri biologi
b. Risiko Konstipasi b/d Kista
2. Post operasi
a. Nyeri akut b/d agen injuri fisik
b. Resiko infeksi b/d tindakan invasif dan pembedahan
C. Perencanaan
Pre Operasi
DIANGOSA
NO TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC) Rasional
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan keperawatan Pain Management
selama 3x24 jam diharapkan nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri secara Memberikan data dasar untuk
injuri biologi
pasien berkurang komprehensif termasuk lokasi, mengevaluasikebutuhan/
NOC : karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas keefektifan intervensi
v Pain Level, dan faktor presipitasi.
v Pain control,
v Comfort level
Kriteria Hasil : 2. Berikan tindakan kenyamanan dasar Meningkatkan relaksasi dan
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu (misalnya: reposisi, gosokan punggung) membantu
penyebab nyeri, mampu dan aktivitas hiburan (misalnya: musik, memfokuskankembali perhatian.
menggunakan tehnik TV).
nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri, mencari bantuan) 3. Dorong penggunaan keterampilan Memungkinkan pasien untuk
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang manajemen nyeri (misalnya:teknik berpartisipasi secaraaktif dan
dengan menggunakan manajemen relaksasi, visualisasi, bimbingan meningkatkan rasa kontrol
nyeri imajinasi), tertawa, musik,dan sentuhan
3. Mampu mengenali nyeri (skala, terapeutik.
intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri) 4. Evaluasi penghilangan kontrol nyeri. kontrol nyeri maksimum
4. Menyatakan rasa nyaman setelah dengan pengaruh minimal
nyeri berkurang
5. Tanda vital dalam rentang normal 5. Berikan analgesik sesuai indikasi. Nyeri adalah komplikasi yang
Berikan hanya untuk dalam sehari. Ubah sering terjadi, meskipun respon
dari analgesik kerja pendek menjadi individual berbeda-beda. Saat
kerja panjang bila diindikasikan. perubahan penyakit/ pengobatan
terjadi, penilaian dosis
dan pemberian akan diperlukan.
DIANGOSA
NO INTERVENSI (NIC)
KEPERAWATAN TUJUAN (NOC)
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan keperawatan Pain Management
injuri fisik selama 3x24 jam diharapkan nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri secara Memberikan data dasar untuk
pasien berkurang komprehensif termasuk lokasi, mengevaluasikebutuhan/
Pain Level, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas keefektifan intervensi
Pain control, dan faktor presipitasi.
Comfort level
Kriteria Hasil :
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu 2. Berikan tindakan kenyamanan dasar Meningkatkan relaksasi dan
penyebab nyeri, mampu (misalnya: reposisi, gosokan punggung) membantu
menggunakan tehnik dan aktivitas hiburan (misalnya: musik, memfokuskankembali perhatian.
nonfarmakologi untuk TV).
mengurangi nyeri, mencari
bantuan) 3. Dorong penggunaan keterampilan Memungkinkan pasien untuk
2. Melaporkan bahwa nyeri manajemen nyeri (misalnya:teknik berpartisipasi secaraaktif dan
berkurang dengan menggunakan relaksasi, visualisasi, bimbingan meningkatkan rasa kontrol
manajemen nyeri imajinasi), tertawa, musik,dan sentuhan
3. Mampu mengenali nyeri (skala, terapeutik.
intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri) 4. Evaluasi penghilangan kontrol nyeri. kontrol nyeri maksimum
4. Menyatakan rasa nyaman setelah dengan pengaruh minimal
nyeri berkurang
5. Tanda vital dalam rentang normal 5. Berikan analgesik sesuai indikasi. Nyeri adalah komplikasi yang
Berikan hanya untuk dalam sehari. Ubah sering terjadi, meskipun respon
dari analgesik kerja pendek menjadi individual berbeda-beda. Saat
kerja panjang bila diindikasikan. perubahan penyakit/ pengobatan
terjadi, penilaian dosis
dan pemberian akan diperlukan.