1. Apakah peranan aerasi dalam proses pembuatan tempe ?
Proses aerasi sangat penting terutama pada pengolahan biologi yang memanfaatkan bakteri aerob. Bakteri aerob adalah kelompok bakteri yang mutlak memerlukan oksigen bebas untuk proses metabolismenya. Dengan tersedianya oksigen yang mencukupi selama proses biologi, maka bakteri-bakteri tersebut dapat bekerja dengan optimal. Hal ini bermanfaat dalam proses pembentukan tempe dimana tempe yang terbentuk akan semakin padat karena sel-sel bakteri akan menjadi semakin rapat. Selain diperlukan untuk proses metabolisme bakteri aerob, kehadiran oksigen juga bermanfaat untuk proses oksidasi serta untuk menghilangkan bau. 2. Jelaskan perubahan- perubahan fisika dan kimiawi yang terjadi dalam proses pembuatan tempe ? Selama proses pembuatan tempe terjadi perubahan materi, yaitu perubahanfisika dan kimia yaitu: Perubahan fisika ditandai dengan perubahan wujud atau fasezat yang umumnya bersifat sementara dan struktur molekulnya tetap. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.Adanya perubahan suhu, yaitu selama proses inkubasi tempe. Perubahan kimiayang terjadi pada proses pembuatan tempe adalah pada saat inkubasi. Pada saat ituterjadilah reaksi fermentasi. Proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur Rhizopus sp. menghasilkan energi. Energi tersebut sebagian ada yang dilepaskan oleh jamur Rhizopus sp. sebagai energi panas. Energi panas itulah yang menyebabkan perubahansuhu selama proses inkubasi tempe. Selain terjadi perubahan suhu, selama prosesinkubasi tempe juga terjadi perubahan warna, dan munculnya titik- titik air yang dapatdiamati pada permukaan dalam plastik pembungkus tempe. Pada awal pengamatan,kedelai pada tempe seperti berselimut kapas yang putih. Tetapi dengan bertambahnyamasa inkubasi, mulai muncul warna hitam pada permukaan, perubahan warna inimenunjukkan adanya reaksi kimia pada proses inkubasi. Kesimpulan 1. Tempe sangat tergantung dari fermentasi jenis bahan atau substratnya yaitu kedelai, macam mikroba yang aktif dan kondisi disekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan dan metabolism mikroba tersebut sehingga dihasilkan tempe sesuai dengan yang dikehendaki. 2. Dalam pembuatan tempe pengaruh aerasi juga sangat berperan karena aerasi memiliki peranan sebagai pertukaran udara atau masuknya oksigen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kapang. Aliran udara yang terlalu cepat menyebabkan proses metabolisme akan berjalan cepat sehingga dihasilkan panas yang dapat merusak pertumbuhan kapang. Oleh karena itu apabila digunakan kantong plastik sebagai bahan pembungkusnya maka sebaiknya pada kantong tersebut diberi lubang.