Anda di halaman 1dari 7

1.

Interferensi Genetik
Apabila letak faktor tidak terlalu jauh maka frekuensi rekombinan dapat dipandang
sebagai suatu perkiraan probabilitas bahwa suatu peritiwa rekombinasi akan terjadi antara
faktor factor tersebut. Nilai interferensi dapat dihitung dengan cara I=1-c. I merupakan
interferensi yang menunjuk kepada adanya pengaruh dari suatu peristiwa rekombinasi atas
peristiwa rekombinasi lainnya. c merpakan Koefisien Koinsiden yang merupakan hasil bagi
antara peristiwa rekombinasi ganda yang terjadi dan yang diharapkan. Rentang nilai
interferensi adalah 0 1. Sedangkan inteferensi yang memiliki nilai seperti itu disebut
interferensi positif. Nilai tersebut memperlihatkan bahwa pindah silang pertama
mempengaruhi kejadian pindah silang kedua yang berlangsung di dekatnya.

Rekombinasi Somatik
Pada mamalia ditemukan lima kelas protein antibodi yaitu Ig A, Ig D, Ig E, Ig E, Ig G
6
dan Ig M. Diperkirakan bahwa satu individu mammalia dapat menghasilkan 10 -
8
10 antibody yang berbeda . Cara terbentuknya keanekaragaman rantai L maupun rantai H
adalah melalui rekombinasi somatik. Pada rekombinasi ini terjadi penataan kembali molekul
DNA, yang meliputi penyambungan berbagai segmen gen membentuk suatu gen, yang
kemudian ditranskripsikan menghasilkan suatu rantai lg. Proses rekombinasi genetic itu
sudah berlangsung selama perkembangan sel B.

Rekombinasi Mitosis
Pindah silang pada mitosis terjadi pada suatu tahap yang serupa atau mirip dengan
tahap tetrad meiosis. Dalam hal ini dinyatakan bahwa (sangat jarang) sesudah tiap kromosom
mengalami replikasi, mendahului metaphase, dua kromatid yang berasal dari tiap kromosom
induk jatan maupun betina berkumpul membentuk suatu tetrad yang analog dengan bentukan
tetrad saat meiosis, dan pada tahap itulah pindah silang dapat terjadi. Fenomena pindah silang
mitosis serupa denganyang ditemukan pada kapang Aspergillus. Meski biasanya tahap
vegetatif tergolong haploid teryata beberapa sel melakukan fusi yang menghasilkan sel
diploid dan selanjutnya membelah secara mitosis.

Rekombinasi pada Organel


Rekombinasi tidak hanya terbatas pada gen dalam kromosom, tetapi juga melibatkan
gen somatic pada organela seperti mitokondria dan sebagainya contohnya pada persilangan
Clamidomonas yang peka dan tidak peka terhadap antibiotik neamin dan streptomisin
hasilnya berupa 20% diantaranya merupakan tipe rekombinan padahal gen yang terkait
terletak pada genom kloroplas yang sirkuler.
BAB 9

ENZIM-ENZIM PADA PROSES REKOMBINASI

Enzim-enzim yang di Kode Gen rec A, rec B, dan rec C


Protein recA berperan pada rekombinasi umum (lazim) maupun perbaikan DNA.
(Ayala, dkk,1984) yang dibutuhkan untuk rekombinasi umum pada E. coli. Pada kondisi in vitro
protein yang dimurnikan mengkatalisasi pembentukan struktur Holliday (Ayala,dkk., 1984,
Watson,dkk.,1987). Protein recA berikatan pada molekul DNA unting ganda atau tunggal.lalu
menggunakan energi yang diperoleh dari hidrolisis ATP untuk membuka DNA unting ganda, sehingga
memungkinkan terjadi perpasangan dengan DNA unting tunggal atau unting ganda. Hal ini
memungkinkan terjadi sinapsis molekul DNA yang memiliki urutan pasangan nukleotida
yang mirip. Protein recA juga mengkatalisasi transfer unting berikutnya sehingga terbentuk
suatu jembatan silang( struktur Holliday) diikuti migrasi jembatan silang.

Gambar 1.1 Menunjukkan Protein RecA memperantarai dua kejadian transfer unting
dalam rangka pembentukan jembatan silang struktur Holliday,(A) Transfer suatu
unting tunggal di dalam DNA unting ganda menuju ke suatu daerah komplementer
dari suatu molekul yang memiliki celah pada satu untingnya. (B) Transfer unting
resiprok membentuk suatu jembatan silang yang akan bermigrasi sepanjang daerah
unting ganda dari kedua molekul DNA (Ayala, dkk,1984)
Fungsi gen RecB dan recCsudah diketahui berfungsi mengkode dua sub unit nuclease
yang tergantung ATP. Diduga nuclease tersebut berperan sebagai resolvase yang memotong
jembatan silang pada struktur Holliday untuk menyempurnakan proses rekombinasi. Hal
tersebut juga diperkuat oleh penjelasan Watson (1987), jika enzim recA dan recB tidak ada,
maka hasil rekombinan berkurang hingga ratusan kali lebih sedikit. Dikatakan pula bahwa
kompleks ke dua enzim itu (recBC) mempunyai berat molekul sekitar 300.000 dalton, serta
memiliki aktivitas membuka DNA maupun aktivitas nuklease. Kombinasi ke dua aktivitas itu
memunculkan DNA unting tunggal yang mempunyai suatu ujung bebas dan kondisi inilah
yang mendorong enzim recA mulai melaksanakan reaksi perpasangan. Enzim recBC mulai
melakukan pembukaan lilitan hanya pada DNA yang mengandung/memiliki suatu ujung
dupleks yang bebas.

Gambar 1.2 Aktivitas kedua dari enzim recBC (aktivitas nuklease)


Enzim recBC yang bekerja atau berfungsi selama enzim tersebut membuka lilitan
DNA sangat penting (vital) fungsinya bagi rekombiasi. Eksperimen genetik menunjukkan
bahwa enzim reBC paling sering mendorong terjadinya rekombinasi pada DNA yang
mengandung suatu tapak yang disebut sebagai Chl, telah diketahui bahwa tapak tersebut
mempunyai urutan-urutan 5-GTCGGTGG-3. Dalam hubungan ini pada DNAyang sedang
terbuka lilitanya, suatu aktivitas nucleus spesifik dari enzim recBC memotong unting tunggal
DNA didekat tapak Chl yang sedang terbuka. terputusnya DNA itu menyebabkan unting
tunggal DNA tidak melilit kembali pada saat enzim recBC bergerak menyusuri molekul DNA
(perhatikan gambar sebagai akibatnya terbentuklah suatu untaian unting tunggal berujung
bebasmaupun suatu celah dan justru pada celah serta pada ujung bebeas unting tunggal DNA itulah
kemudian recA berikatan dan mulai mendorong terjadinya pertukaran unting DNA dengan suatu
urutan-urutan yang homolog
Gambar 1.3 Integrasi dan insersi dari DNA bakteriofag
Integrasi dan insersi dari DNA bakteriofag terjadi di daerah target kromosom. Tempat
tambahan pada attP membagi hanya pada 15 pasangan basa yang homolog sempurna dengan
attB di wilayah pindah silang. Reaksi tersebut menghasilkan dua tempat tambahan (attR dan
attL) yang bergabung untuk menyatukan DNA- fag. Rekombinasi merupakan integrasi
( protein INT). Integrasi dan insersi menggunakan tempat dan pembantu yang berbeda.
Insersi digunakan oleh protein XIS, yang dikode oleh bakteriofag, dan FIS dikode oleh
bakteri. Kedua reaksi diperlukan oleh protein IHF, yang dikode oleh bakteri.
Pertanyaan:

1. Bagaimana hubungan nilai interferensi genetik dengan probabilitas suatu peristiwa


rekombinasi?
Jawaban: hubungan nilai interferensi genetik dengan probabilitas suatu peristiwa
rekombinasi yaitu apabila gen terpisah oleh sentromer, maka nilai
interferensinya adalah 0, bila kedua gen saling berdekatan satu sama lain
maka nilai interferensi 1 atau lebih. Rentang nilai interferensi adalah 0-1.
Interferensi yang mempunyai nilai 0-1 disebut interferensi positif yang
menunjukkan bahwa pindah silang pertama mempengaruhi pindah silang
kedua yang berlangsung didekatnya. Nilai koefisien lebih dari 1
membuktikan bahwa pindah silang pertama meningkatkan peluang pindah
silang tambahan di dekatnya. Keadaan ini disebut dengan interferensi
negative.
2. Pada E.coli terdapat gen recB dan recC, apakah fungsi darigen tersebut?
Jawaban: Fungsi dari gen recB dan recC pada E.coli adalah mengkode dua sub unit
suatu nuklease (sebagai resolvase yang memeotong jembatan silang pada
struktur Halliday saat proses rekombinasi) yang tergantung pada ATP.
Kombinasi recBC berfungsi dalam aktivitas membuka DNA dan aktivitas
nuklease sehingga memunculkan DNA unting tunggal yang mempunyai
suatu ujung bebas yang mana akan mendoroh enzim recA mulai
melaksanakan reaksi perpasangan. Enzim recBC paling sering mendorong
terjadinya rekombinasi pada DNA yang mengandung tapak Chi yang
mempunyai urutan 5-GTCGGTGG-3

Anda mungkin juga menyukai