Kelompok 9 - Sistematika Penulisan Proposal
Kelompok 9 - Sistematika Penulisan Proposal
KARYA TULIS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok
pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Satu
yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.
OLEH :
1. M. DWI EKA PUTRA (24020116140092)
2. MECCA MUNCAR WIDYARIFA (24020116140093)
3. TASA WIDYA LESTARI (24020116140094)
4. ILLIYIN NURUL INSANI (24020116130095)
5. SHARA BILQIS AKHLISSA (24020116130096)
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Penulisan
Proposal.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Diponegoro.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada :
1. Bapak Drs.H.M. Fawzan Ahmad, M.A selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Bahasa Indonesia.
2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.
3. Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah Penulisan Proposal,
yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................................. 2
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok
orang dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati
bersama. Dalam kegiatan tersebut tentunya ada hal yang harus melengkapi sebagai
prasyarat yang bisa memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Hal itu disebut sebagai proposal. Proposal dibuat sebagai rancangan
atau rencana terhadap kegiatan yang akan dijalankan nantinya walaupun terkadang
dari perencanaan tersebut masih ada beberapa yang nanti kemungkinan kurang
sesuai dengan apa yang dilakukan ketika dilapangan. Proposal sebagai rancangan
atau rencana yang sudah tersusun rapi akan sangat memudahkan dalam menjalankan
kegiatan yang akan dilakukan.
Selain sebagai rancangan suatu kegiatan, proposal juga merupakan sebuah
tulisan yang dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk menjabarkan atau menjelasan
sebuah tujuan pelaksanaan kegiatan kepada pembaca (individu atau kelompok)
sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih
mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang
sedetail mungkin kepada pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi,
misi, dan tujuan.
Tetapi juga perlu digarisbawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari
sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah suatu langkah
penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap
sebelumnya yang mana dalam penyusunannya ada syarat-syarat dan bagian-bagian
yang harus dipenuhi. Dari latar belakang tersebut, penulis menyusun makalah ang
berjudul Penulisan Proposal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proposal?
2. Apa saja ciri-ciri proposal?
3. Apa saja manfaat atau kegunaan proposal?
4. Syarat apa saja yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik?
5. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun proposal?
6. Bagaimana sistematika penulisan proposal?
7. Apa saja ragam proposal?
8. Apa saja kelebihan dan kelemahan proposal?
9. Apa saja etika dalam penelitian?
4
C. Tujuan
1. Menjelaskan hal-hal yang mendasari dibentuknya proposal.
2. Menjelaskan hakikat dan pengertian dari proposal.
3. Menjelaskan ciri-ciri proposal.
4. Menjelaskan manfaat penyusunan proposal.
5. Menjelaskan syarat-syarat dalam menyusun proposal.
6. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan proposal.
7. Menjelaskan ragam proposal.
8. Menjelaskan kelebihan dan kelemahan proposal.
9. Menjelaskan etika dalam penelitian.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proposal
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengadakan suatu acara atau
kegiatan. Dalam melakukan suatu acara tersebut kita perlu merencanakannya
terlebih dahulu. Rencana tersebut disebut proposal. Berdasarkan kajian etimologis,
proposal berasal dari kata bahasa inggris, yaitu propose yang berarti mengusulkan,
mengemukakan, atau menawarkan. Menurut Hasan (2005:20), proposal berarti
rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Menurut Hasnun Anwar (2004:73), proposal adalah rencana yang disusun untuk
kegiatan tertentu. Menurut Jay (2006:1), proposal adalah alat bantu manajemen
standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien. Menurut Keraf (2001:302)
mempunyai pendefinisian yang agak berbeda dengan pendapat-pendapat diatas
yaitu proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu
badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan proposal adalah
suatu rancangan kegiatan atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci
sesuai standar oleh seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak
yang dikehendaki dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam
penelitiannya.
B. Ciri-Ciri Proposal
Menurut Susanto (2010:50-52), ciri-ciri proposal yaitu
1. Dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
Proposal dibuat dengan singkat agar donatur atau pihak tertentu mengetahui
pokok isi acara yang akan diselenggarakan.
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
Proposal seharusnya diberikan kepada donatur atau instansi terkait minimal
satu bulan sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada instansi atau donatur
tersebut.
6
4. Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang nantinya
diserahkan oleh pihak penyelenggara acara
Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah
susunan acara atau kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur.
5. Terdapat pihak yang mengajukan
Pihak yang mengajukan tersebut sebagai pihak yang mengusulkan suatu
rencana atau kegiatan.
6. Terdapat pihak yang menyetujui
Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsi proposal yakni sebagai legalisasi
suatu rencana kegiatan.
7. Terdapat gambaran kegiatan secara umum
Gambaran kegiatan disertakan dalam proposal berguna untuk memberikan
informasi pada siapapun yang hendak ditunjukan proposal tersebut agar
memiliki/mengetahui apa yang sebenarnya keinginan/maksud yang terkandung
dalam proposal tersebut.
8. Mempunyai kekuatan persuasif
Proposal mempunyai ciri persuasive. Hal ini dapat diartikan sebagai bentuk
seni baik verbal maupun nonverbal yang bertujuan untuk menyakinkan
seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pada waktu sekarang
maupun yang akan datang.
9. Disusun sebelum rencana kerja
Proposal disusun sebelum membuat rencana kerja secara keseluruhan. Hal ini
bermaksud agar penerima mengetahui gambaran kegiatan secara keseluruhan
sehingga kegiatan dapat disetujui.
10. Bersifat bisnis
Proposal bersifat bisnis, maksudnya proposal dibuat dengan tujuan untuk
mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu kegiatan.
C. Manfaat Proposal
Menurut Badriyah (2014:15-16), manfaat pembuatan proposal yaitu
1. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan
tersebut
7
Proposal digunakan sebagai pegangan pelaksanaan sehingga acara atau
kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sistematis sesuai dengan
rencana dan agar tujuan dari acara tersebut memperoleh hasil yang diharapkan.
2. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui
kegiatan tersebut
Proposal disusun untuk memberitahukan kepada pihak penerima proposal
tentang kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan pada acara tersebut.
3. Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan
dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah
direncanakan
Proposal dibuat sebagai alat untuk meyakinkan donatur agar pihak dari
donatur mau menjalin kerjasama dengan pihak penyelenggara.
4. Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan
Pada dasarnya sebuah proposal diuraikan secara rinci mengenai awal
kegiatan, mulai dari tujuan kegiatan hingga anggaran dana kegiatan.
5. Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang
Proposal digunakan sebagai usulan atau perjanjian untuk melegalkan suatu
kegiatan sehingga perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak
yang berwenang.
6. Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan
Proposal digunakan sebagai pegangan pelaksanaan setiap tahapan kegiatan.
8
Proposal yang disusun harus berurutan secara sistematis menurut pola
tertentu, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks agar efektif
dan efisien.
2. Berencana
Proposal tersebut dibuat secara sengaja dan telah dipikirkan langkah-langkah
pelaksanaanya, serta mengacu pada tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan
tersebut.
3. Mengikuti konsep ilmiah
Pengerjaan proposal mulai dari awal hingga akhir harus sesuai dengan cara-
cara atau metode ilmiah yang sudah ditentukan.
4. Jelas dan dapat dimengerti
Proposal yang dibuat harus jelas dan menggambarkan kegiatan yang kan
dilaksanakan. Sehingga pihak penerima dapat mendapatkan gambaran jelas
tentang kegiatan yang kan dilaksanakan tersebut.
9
24. Jelaskan tujuan jangka panjang organisasi dan tujuan jangka pendek dari
kegiatan yang dilakukan.
25. Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli
dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan
kegiatan yang diselenggarakan
26. Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan,
yaitu berupa bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia
27. Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis
28. Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan
disetujui
29. Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya
30. Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik
internal maupun eksternal
10
8. Jadwal dan Tempat Kegiatan
Berisi info kapan dan dimana kegiatan akan dilaksanakan
9. Susunan Acara
Berisi uraian susunan acara/proses kegiatan.
10. Susunan Panitia
Berisi susunan kepanitiaan yang sudah terbentuk
11. Rancangan Anggaran
Berisi perincian pemasukan, pengeluaran, dan keperluan dana
12. Penutup
Berisi harapan supaya banyak pihak yang tertarik untuk mendukung kegiatan
tersebut. Bagian ini ditandatangani oleh ketua pelaksana atau ketua panitia serta
penanggungjawab kegiatan.
13. Penawaran Kerjasama
Berisi bentuk penawaran hubungan kerja pada pihak sponsor. Biasanya pihak
sponsor akan tertarik apabila:
a. Kegiatan diikuti oleh banyak orang
b. Adanya peluang untuk mempromosikan produknya
c. Keringanan administrasi serta birokrasi
d. Keselarasan antara penawaran penyelenggara dengan permintaan pihak sponsor
G. Ragam Proposal
11
Proposal semi formal hampir sama dengan proposal nonformal yaitu variasi
atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-
syarat tertentu atau tidak selengkap seperti bentuk formal.
12
Proposal kerja praktek adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan
permohonan kerja praktek.
f. Proposal Usaha
Proposal usaha dalah proposal yang disusun oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk mendirikan suatu usaha.
2. Kelemahan Proposal
Menurut Susanto (2010:12) kelemahan proposal, yaitu:
a. Tidak memiliki kekuatan tanpa adanya juru bicara
b. Memiliki tingkat kepercayaan yang rendah
I. Etika Penelitian
Kemmis dan Taggart dalam Hopkins (1993 : 221-223) menjelaskan bahwa
terdapat beberapa etika/pedoman yang harus ditaati sebelum, selama dan sesudah
penelitian dilakukan sebagai berikut :
1. Meminta kepada orang-orang, panitia, atau yang berwenang persetujuan dan
ijin.
2. Ajaklah kawan-kawan sejawat terlibat dan berpartisipasi dalam penelitian.
3. Terhadap yang tidak langsung terlibat, perhatikan pendapat mereka.
4. Penelitian berlangsung terbuka dan transparan, saran-saran diperhatikan, dan
kawan sejawat dperbolehkan mengajukan protes.
5. Meminta iizin eksplisit, untuk mengobservasi dan mencatat kegiatan mitra
peneliti, tidak termasuk izin dari siswa apabila penelitian bertujuan
meningkatkan pembelajaran.
6. Minta izin untuk membuka dan mempelajari catatan resmi, surat menyurat dan
dokumen. Membuat fotokopi hanya diperkenankan apabila di ijinkan.
7. Catatan dan deskripsi kegiatan hendaknya relevan, akurat dan adil.
8. Wawancara, pertemuan atau tukar pendapat tertulis hendaknya memperhatikan
pandangan lain, relevan, akurat dan adil.
13
9. Rujukan langsung, rujukan observasi, rekaman, keputusan, kesimpulan, atau
rekomendasi hendaknya mendapat izin atau otorisasi kutipan.
10. Laporan disusun untuk kepentingan yang berbeda, seperti laporan verbal pada
pertemuan staf jurusan, tertulis untuk jurnal, surat kabar, orang tua murid dan
lain-lain.
11. Tanggung jawab untuk hal-hal atau pribadi-pribadi yang sifatnya konfidensial.
12. Semua mitra penelitian mengetahui dan menyetujui prinsip-prinsip kerja di
atas, sebelum penelitian berlangsung.
13. Hak melaporkan kegiatan dan hasil penelitian, apabila sudah disetujui oleh para
mitra peneliti, dan laporan tidak bersifat melecehkan siapapun yang terlibat,
maka laporan tidak boleh diveto atau dilarang karena alasan kerahasiaan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinciu ntuk
suatu kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan maupun
bantuan dari pihak lain.
2. Ciri-ciri proposal, yaitu ada pihak yang mengajukan, ada pihak yang
menyetujui, terdapat gambaran kegiatan secara umum, dibuat untuk meringkas
kegiatan yang akan dilakukan, dan sebagai pemberitahuan pertama suatu
kegiatan.
3. Manfaat proposal adalah dapat mengarahkan panitia dalam melaksanakan
kegiatan tersebut dan menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak pihak
yang ingin mengetahui kegiatan tersebut yntuk meyakinkan para
donatur/sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial
dalam mewujudkan kegiatan tersebut.
4. Proposal dibuat bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan
kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh
pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Dan dari proposal
tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada
si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
5. Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal, yaitu nama proposal, pendahuluan,
tujuan, bentuk/jenis kegiatan, jadwal pelaksanaan, panitia pelaksana (terlampir),
biaya/dana (rincian terlampir) , harapan, dan lampiran.
6. Setiap ingin membuat proposal harus menghubungi pihak yang bersangkutan
terutama dalam hal perizinan. Apabila proposal mengenai permintaan data
melalui wawancara harap menghubungi pihak yang menjadi narasumber.
B. Saran
Penyusunan suatu proposal yang digunakan sebagai rancangan, rencana, atau
sebagai prasyarat pengajuan kegiatan hendaknya dapat mewakili terhadap kegiatan
yang akan dilaksanakan. Proposal yang merupakan suatu rancangan kerja yang
disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan
hendaknya dapat mewakili kegiatan itu sendiri. Sehingga ketika ada orang lain yang
membaca akan segera memahami bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Balai Pustaka.
Badriyah, Huriyyah. 2014. Kumpulan Contoh Sukses & Tembus Pengajuan Proposal:
Panduan Wajib Menyusun Proposal untuk Pribadi, Kelompok, Pengusaha dan
Perusahaan. Jakarta: DAN IDEA
Hasnun, Anwar. 2004. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Yogyakarta :
Absolut
Jay, R. 2006. Menulis Proposal dan Laporan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Keraf, Gorys. 2001. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Penerbit Gramedia Pustaka
Utama
17
PROPOSAL KEGIATAN 2014
PAGELARAN SENI XVII