Anda di halaman 1dari 31

STEM CELL

Yudhi Nugraha
Fakultas Kedokteran
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

suratnugraha@gmail.com
`

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
DEFINISI
1. Karakteristik
Differentiate
kemampuan untuk
berdifferensiasi
menjadi sel lain yang
spesifik
sel saraf
sel otot jantung
sel otot rangka
sel pankreas
Self regenerate/self
renew
kemampuan untuk
memperbaharui atau
meregenerasi dirinya
sendiri

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
2. JENIS STEM CELLS
Totipotent
stem cells yang dapat
berdifferensiasi
menjadi semua jenis
sel
sel embrionik awal
Mampu membentuk
berbagai jenis sel
Mampu membentuk
satu individu yang utuh
Mampu membentuk sel-
sel yang menyusun
plasenta
zigot, morula

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
2. JENIS STEM CELLS
Pluripotent
stem cells yang dapat
berdifferensiasi
menjadi 3 lapisan
germinal
ektoderm,
mesoderm, dan
endoderm)
tetapi tidak dapat
menjadi jaringan
ekstraembrionik
plasenta dan tali
pusat
tidak dapat berkembang
menjadi 1 fetus yang
utuh
embryonic stem cells

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
2. JENIS STEM CELLS
Multipotent
stem cell yang dapat
berdifferensiasi
menjadi banyak jenis
sel
hemopoetic stem cells
yang terdapat pada
sumsum tulang
berdifferensiasi
menjadi berbagai
jenis sel yang
terdapat dalam darah
eritrosit, lekosit
dan trombosit.
neural stem cells
sel saraf dan sel glia

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
2. JENIS STEM CELLS
Unipotent
sel-sel stem yang hanya
mampu berdiferensiasi
menjadi hanya satu jenis sel
lainnya
Berbeda dengan non stem
cells, stem cells mempunyai
sifat masih dapat
mempebaharui atau
meregenerasi diri (self-
regenerate/self renew)
Contohnya
erythroid progenitor cells
hanya mampu
berdifferensiasi menjadi sel
darah merah

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
SUMBER STEM CELLS
Zigot
tahap sesaat setelah
sperma bertemu ovum
(fertilisasi)
Embryonic stem cells
diperoleh dari inner cell
mass dari suatu blastocyst
embrio yang terdiri atas
50-150 sel, kira-kira hari
ke-5 pasca pembuahan
biasanya didapatkan dari
sisa embrio yang tidak
dipakai dari IVF (in vitro
fertilization)

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
SUMBER STEM CELLS
Embryonic stem cells
masih menjadi isu etik
mempunyai sifat dapat
berkembang biak
secara terus menerus
dalam media kultur
optimal
kondisi tertentu
dapat diarahkan untuk
berdifferensiasi
menjadi sel jantung,
sel kulit, neuron,
hepatosit

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
SUMBER STEM CELLS
Fetus
Diperoleh dari klinik
aborsi
Stem cell darah tali
pusat
stem cell yang diambil
dari darah plasenta dan
tali pusat
2 tipe stem cells
hematopoetic stem cells
mesenchymal stem cells
Lainnya
neuron like stem cells

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
SUMBER STEM CELLS
Stem cell darah tali
pusat
Karakteristik
immunogenicity yang
lebih rendah
isolasinya tidak
membutuhkan prosedur
yang invasif
transplantasi tidak
membutuhkan 100%
ketepatan HLA (human
leucocyte antigen)

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
SUMBER STEM CELLS
Adult Stem Cells
stem cells yang diambil
dari jaringan dewasa
sifat plastis
selain berdifferensiasi
menjadi sel yang sesuai
dengan jaringan asalnya
juga dapat
berdifferensiasi menjadi
sel jaringan lain
neural stem cells
dapat berubah
menjadi sel darah
stromal stem cell dari
sumsum tulang dapat
berubah menjadi sel
otot jantung dan
sebagainya

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Kegunaan Stem Cells
Pembuatan sel dan jaringan untuk terapi
medis.
Contoh penyakit yang berpeluang untuk
diterapi menggunakan stem cells adalah
Parkinson, Alzheimer, kerusakan pusat system
saraf, stroke, diabetes, rheumatoid arthritis,
luka bakar, infark jantung, dll.

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Isu Moral
Beberapa pandangan agama: embrio dianggap
sebagai kehidupan baru yang harus dihormati.

Penggunaan embrio untuk stem cell dapat


disamakan dengan tindakan membunuh dan
aborsi.

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
AT : Austria | IE : Irlandia | BE : Belgia | IT : Italia | DK : Denmark | LU : Luxembourg | DE : Jerman | NL : Belanda
ES : Spanyol | PT : Portugal | FI : Finlandia | SE : Swedia | FR : Perancis | UK : United Kingdom | GR : Yunani

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Penelitian stem cells di Indonesia
DILARANG!
Islam (NU dan Muhamaddiyah) melarang terapi
menggunakan ES cells kecuali itu adalah satu-satunya
solusi untuk menyelamatkan manusia. Sementara itu,
dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) berpendapat lain,
dalam hal ini pihaknya berpendapat terapi sel punca
embrionik (ES cells) bisa dilakukan, terutama dalam
keadaan kedaruratan keselamatan jiwa seseorang.
Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) menyatakan
tidak setuju atas penggunaan terapi menggunakan ES
cells akan tetapi pihaknya menyetujui penggunaan sel
embrio sisa hasil proses bayi tabung.

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Penelitian stem cells di Indonesia
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) melarang secara tegas
pengambilan sel embrio manusia untuk keperluan apapun,
termasuk di dalamnya tidak mentoleransi penggunaan sel embrio
sisa proses bayi tabung karena apa pun bentuknya mereka adalah
cikal bakal manusia yang mempunya hak untuk hidup.

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI) dan Konferensi Sangha


Agung Indonesia (KASI) menyatakan tidak setuju penggunaan ES
cells akan tetapi sesuai "atmanastuti", hukum terendah dalam
ajaran Hindu yang memungkinkan sesuatu bisa dilakukan apabila
menurut perhitungan mendesak dibutuhkan untuk menyelamatkan
nyawa.

Agama Buddha melarang penggunaan ES cell.

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Penelitian stem cells di Indonesia
Sedangkan untuk penggunaan adult stem cells
untuk terapi disetujui oleh para pemuka agama
Islam, Katolik dan Kristen.

Dengan catatan untuk agama Islam, perlu


diperhatikan sumber stem cells tersebut. Stem
cells yang digunakan tidak boleh berasal dari babi
karena hewan tersebut diharamkan.

Untuk agama Hindu, ajaran agama Hindu


melarang penggunaan stem cells dari hewan.

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Kasus
NEWTONABBEY - Keajaiban medis terjadi pada Dakota Clarke, bocah dari
Irlandia. Lahir dengan cacat mata, gadis cilik dua tahun itu bahkan tak
mampu mengenali kedua orang tuanya. Namun, sekarang si kecil yang
sudah divonis buta tersebut dapat melihat berkat terapi stem cell (sel
induk). Dakota menjalani program cangkok sel di Qingdao, Tiongkok.
Dakota lahir dengan kerusakan saraf pada optik mata. Dalam dunia medis,
kelainan itu disebut septo-optic dysplasia. Selain itu, dia mengalami
masalah akut pada perut dan keseimbangan tubuh. Untuk berjalan, dia
harus dipapah dua orang. Selain kemajuan pada pandangan, kestabilan
tubuhnya kini membaik. Dakota sudah bisa berjalan di samping ayahnya
dengan hanya menggandeng satu tangan. Pada kasus Dakota, sel induk
dimasukkan. Lantas, sel-sel tersebut memperbarui melalui pembuluh
darah lewat lubang tumbuh rambut di kepala, kemudian berjalan menuju
urat optik mata yang rusak. Stem cell donasi seorang ibu di Tiongkok itu
juga menyebar ke otak dan memperbaiki kestabilan tubuh Dakota dan
membantunya untuk berfungsi dengan baik. (Jawa Pos, 29 Maret 2009)

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
POTENSI STEM CELL

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Sumber-sumber untuk transplantasi:2

Autologous transplant
Sel punca didapatkan dari sumsum tulang pasien
sendiri sebelum proses kemoterapi kemudian
ditransplantasikan setelah perawatan kanker.
Allogeneic transplant
Sel punca didapatkan dari donor yang memiliki
jaringan terdekat dengan pasien.
Umbilical cord blood
Sel punca didapatkan dari tali pusat bayi yang baru
lahir atau tali pusat yang didapatkan dari bank
penyimpanan cord blood.
2: http://www.mdanderson.org/patient-and-cancer-information/cancer-information/cancer-topics/cancer-
treatment/stem-cell-transplantation/index.html

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Persiapan Autologous Transplant:3
Evaluasi rekam medis dan sejarah medis
Evaluasi Pre- Pemeriksaan fisik dan pendiskusian prosedur
Transplatasi

Blood tests, urine collection, bone marrow aspiration dan biopsi, chest x-ray,
pulmonary function tests (PFTs), computed tomography (CT) scan,
Predmission electrocardiogram (EKG atau ECG), cardiac scan atau echocardiogram, sinus X-
Tests ray, lumbar puncture.

Dahulu: Sel punca diambil dari tulang pinggul bone marrow aspiration
Sekarang: Sel punca diambil dari darah tepi sel punca distimulasi oleh hormon
Pengkoleksian G-CSF atau distimulasi oleh prelixafor
Sel Punca

Sel punca dimasukkan ke tubuh pasien


melalui intravenous catheter (IV) atau central venous catheter, seperti transfusi darah.
3:http://www.ucsfhealth.org/conditions/autologous_transplant/preparation.html

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Donor untuk Allogeneic Transplant:2
Donor diidentifikasi dengan metode HLA typing.
HLA: protein yang ada di permukaan hampir seluruh sel di seluruh
tubuh
Semakin tinggi tingkat kecocokan antara HLA marker pasien
dengan donor maka resiko graft versus host disease (GVHD) akan
semakin kecil.
GVHD: terjadi bila sel imun pasien menyerang sel-sel dari donor atau
sebaliknya.
Yang paling cocok umumnya relatif tingkat pertama seperti
anak, saudara kandung, atau orang tua.
75% pasien tidak cocok dengan donor dari keluarga, maka
mereka mendapatkan sel dari matched unrelated donor

Bila donor merupakan saudara kembar identik pasien, maka


disebut: syngeneic stem cell transplant.4
2: http://www.mdanderson.org/patient-and-cancer-information/cancer-information/cancer-topics/cancer-
treatment/stem-cell-transplantation/index.html
4:http://www.cancer.org/Treatment/TreatmentsandSideEffects/TreatmentTypes/BoneMarrowandPeripheral
BloodStemCellTransplant/stem-cell-transplant-types-of-transplant

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Umbilical cord blood Bank:5
Ibu (donor) harus mengkontak cord blood bank sebelum
kelahiran bayinya
Ada 2 macam cord blood bank:
Public: menerima donasi dan menyediakan sel
punca bagi pasien yang cocok dan
membutuhkan
Commersial: hanya untuk keluarga yang
melakukan penyimpanan cord blood bila di
masa mendatang sang anak atau anggota
keluarga membutuhkan
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, darah
dikumpulkan dari tali pusat dan plasenta.

5: http://www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/Therapy/bone-marrow-transplant

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Demonstrasi Keamanan Praklinis dan Efikasi Sel Punca6
Apakah donor akan mentransfer penyakit
infeksius atau penyakit genetik yang
dideritanya kepada resipien?
Apakah sel atau jaringan yang telah diproses
aman dari kontaminasi atau kerusakan?
Apa tipe sel yang dibutuhkan dan bagaimana
dengan kemurnian dan potensi sel tersebut
untuk perawatan pasien?
Apakah produk akan aman dan efektif secara
in vivo?
6:Halme, D.G. dan Kessler, D.A. 2006. FDA Regulation of Stem-CellBased Therapies. N Engl J Med: 355;16.
Page: 1730-1735.

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Determinasi Tipe Sel, Kemurnian, dan Potensi dari Stem Cell6
Characteristic Strategy for Assesment

Tipe dari masing-masing sel dan proporsi harus dapat diperkirakan dengan seakurat
mungkin dengan identifikasi marker.
Dilakukan pensortiran sel dengan metode fluorescence-activated cell sorting dan
pemisahan imunomagnetik agar didapatkan sel dengan molekul permukaan spesifik dan
Tipe Sel membuang kontaminan.
Tingkat presisi dari proses pensortiran dapat diperiksa dengan proses pewarnaan sel
pada marker intraseluler, misalnya faktor transkripsi.
Pengembangan marker permukaan sel yang dapat meningkatkan kemurnian sel
merupakan langkah yang sangat penting.
Sel punca yang dibutuhkan dapat hanya terdiri dari satu jenis saja atau beberapa jenis
Kontaminan berupa sel yang berdiferensiasi menjadi sel yang tidak diinginkan atau sel
Kemurnian turunan dari feeder layer harus dihilangkan.
Bila sel punca yang diharapkan tidak terdeteksi, belum tentu sel punca tersebut tidak
ada. Perlu dilakukan animal modeling.
Potensi sel punca mungkin akan berbeda pada keaadaan in vitro dan in vivo karena ada
Potensi kemungkinan terjadi perubahan fungsional sesudah ditransplantasikan. Perlu dilakukan
animal modeling.
6:Halme, D.G. dan Kessler, D.A. 2006. FDA Regulation of Stem-CellBased Therapies. N Engl J Med: 355;16.
Page: 1730-1735.

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Hal lain yang Penting untuk diperhatikan:7
Penelitian-penelitian preklinis yang telah
dipublikasikan, yang telah direview, dan telah diuji
ulang oleh ahli lain.
Penyedia jasa terapi harus memiliki komite etik
independen seperti Institutional Review Board (IRB)
atau Ethics Review Board (ERB) untuk memastikan
bahwa resiko yang ada sangat minimal dan
perawatan memiliki potensi dalam proses
penyembuhan, serta dilindunginya hak-hak pasien.
Penyedia jasa terapi harus memiliki agen pengatur
di wilayahnya masing-masing misalnya Food and
Drug Administration (FDA) atau European
Medicines Agency (EMEA).
Biaya.
7:http://www.closerlookatstemcells.org/clinical_trans/pdfs/ISSCRPatientHandbook.pdf

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Regulasi penggunaan sel punca sebagai agen terapi:6
Human cells, tissues, and cellular and tissue-based products
The governing statute is Public Health Safety Act, Section 361.
Mencegah terjadinya kontaminasi pada jaringan, membatasi penanganan yang kurang tepat terhadap
jaringan, memastikan keamanan klinis dan efikasi sel dan jaringan yang telah diproses untuk digunakan
selain fungsi normalnya, misalnya untuk dikombinasikan dengan komponen non jaringan atau digunakan
untuk tujuan metabolik lainnya.
Adanya standar yang berbeda-beda tergantung pada tingkat keseriusan penyakit, tingkat resiko yang
dihadapi pasien, dan kelebihan dari perawatan. Standar-standar ini harus mengikuti regulasi yang telah
dibuat oleh pemerintah.
Biologic products
The governing statute is Public Health Safety Act, Section 351.
Semua produk sel punca (stem-cellbased) termasuk sel-sel atau jaringan termasuk dalam produk
biologis yang telah mengalami proses tingkat tinggi dan digunakan untuk selain fungsi normal mereka,
untuk dikombinasikan dengan komponen non jaringan atau digunakan untuk tujuan metabolik lainnya.
Harus ada bukti bahwa produk sel punca, sebagai produk biologis, merupakan produk yang aman, murni,
dan berpotensi (safe, pure, and potent).
Laporan tentang penelitian praklinis meliputi keamanan dan efikasi harus diarsipkan oleh FDA.
Untuk mendapat lisensi sebagai produk biologis yang diakui oleh FDA, harus ada data yang menunjukkan
keamanan dan keefektifan produk pada manusia.

6:Halme, D.G. dan Kessler, D.A. 2006. FDA Regulation of Stem-CellBased Therapies. N Engl J Med: 355;16. Page: 1730-
1735.

Yudhi Nugraha. Materi Kuliah Sel Punca. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Bibiliography
1: http://www.dana-farber.org/Adult-Care/Treatment-and-Support/Treatment-
Centers-and-Clinical-Services/Stem-Cell-Transplantation-Program.aspx
2: http://www.mdanderson.org/patient-and-cancer-information/cancer-
information/cancer-topics/cancer-treatment/stem-cell-
transplantation/index.html
3:http://www.ucsfhealth.org/conditions/autologous_transplant/preparation.ht
ml
4:http://www.cancer.org/Treatment/TreatmentsandSideEffects/TreatmentTypes
/BoneMarrowandPeripheralBloodStemCellTransplant/stem-cell-transplant-
types-of-transplant
5: http://www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/Therapy/bone-marrow-
transplant
6:Halme, D.G. dan Kessler, D.A. 2006. FDA Regulation of Stem-CellBased Therapies. N Engl J
Med: 355;16. Page: 1730-1735.
7:http://www.closerlookatstemcells.org/clinical_trans/pdfs/ISSCRPatientHandbo
ok.pdf

Yudhi Nugraha, 2013, Sel Punca untuk Keperluan Pasien dan Syaratnya. Mata kuliah Stem Sel & Rekayasa Jaringan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai