A. NamaKegiatan
Hands on Classical Approach in Managing Advance Pulp Inflammation
D. Hasil Kegiatan
MATERI
Pulpitis adalah inflamasi pada pulpa yang dapat berupa akut atau kronis.
Pulpitis dapat dibagi menjadi pulpitis reversible dan pulpitis irreversible.
Etiologi dari inflamasi pulpa adalah bisa dari faktor mekanik, suhu, kimawi,
dan bakteri. Terjadinya penyakit pada pulpa berawal dari terjadinya iritasi
pada pulpa, kemudian berkembang menjadi inflamasi pulpa, apabila inflamasi
semakin meluas bisa mengakibatkan nekrosis pulpa, dan menyebar ke arah
apikal menyebabkan terbentuknya lesi periapikal.
Tanda-tanda klinis dari penyakit pulpa dapat dibagi menjadi early stage
symptom dan late stage symptom. Pada early stage, terjadi rasa sakit
berkepanjangan, rasa sakit dapat terasa tajam dan menusuk. Rasa sakit
meningkat apabila pasien melakukan gerakan membungkuk, berbaring, atau
saat berganti posisi. Pada late stage, rasa sakit terasa semakin parah, terdapat
tekanan yang konstan, pasien menjadi sulit tidur, dan rasa sakit akan
meningkat apabila mendapat rangsangan panas.
Persarafan pada gigi: dalam pulpa gigi terdapat serat saraf A-fibre yang
bermyelin yang terletak pada ruang pulpa, dan C-fibre yang tidak bermyelin
yang terletak pada ujung apex. Apabila pulpa terpapar inflmasi, C-fibre bisa
lebih bertahan terhadap inflamasi dibanding A-fibre. Itu sebabnya pada gigi
nekrosis kadang masih terasa sakit di ujung apikalnya pada saat dipreparasi.
Agen devitalisasi yang digunakan terdiri dari produk arsen dan non arsen.
Namun karena efeknya yang tidak terbatas, arsen tidak lagi digunakan
sebagai devitalisasi. Kontra indikasi dari pulpektomi non vital adalah: gigi
yang tidak dapat direstorasi lagi, gigi dengan perforasi sampai ke dasar kamar
pulpa, resorpsi patologis akar yang melibatkan lebhih dari sepertiga akar,
kehilangan tulang pendukung secara patologis sehingga menyebabkan
kehilangan perlekatan periodontal normal, adanya dentigerous cyst., dan
adanya resorpsi internal akar yang terlihat secara radiografi.
Penggunaan Apar
DI RSKGM BANDUNG
Disusun oleh:
1. drg. Wijanarko Setiawan
2. drg. Tania Nindiraputri
3. drg. Muh. Irwansyah
4. drg. Mira Khairunnisa
5. drg. Ardyan Gilang R
Tahun 2016