Anda di halaman 1dari 2

Notulensi

Pelayanan BTKV di Indonesia

Dahulu BTKV merupakan profesi yang penuh tantangan. Namun


dengan berkembangnya system BPJS, jumlah kasus dan pelayanan BTKV
makin meningkat. Hal ini didukung dengan system rujukan yang tidak
mungkin dihalau. Sistem remunerasi setidaknya dapat menjamin taraf
hidup para spesialis BTKV di Indonesia

Jumlah spesialis BTKV di suatu senter harus mencukupi karena pada


prinsipnya kita melayani kasus bedah toraks, kardiak, dan vascular.
Minimal dalam 1 senter diperlukan 3 orang spesialis BTKV. Pada awal karir,
mungkin akan terasa berat. Namun seorang BTKV harus terus bertahan
dan menignkatkan kualitas; pada akhirnya kita sendiri yang akan
kualahan karena terlalu banyak kasus yang harus ditangani

Jumlah BTKV saat ini ada 120 orang bila dihitung hanya yang aktif
melakukan pelayanan maka hanya ada sekitar 95 orang spsialis BTKV.
Penyebarannya tidak merata dan kebanyakan terpusat di kota-kota besar
di Indonesia. Perlu distribusi yang merata agar pelayanan dapat diberikan
ke seluruh masyarakat di Indonesia yang membutuhkan dan tidak
terpusat pada senter-senter pendidikan seperti di Jakarta atau Surabaya

Peningkatan jumlah kasus jantung dari 2014-2015 masih minim


sedangkan peningkatan jumlah kasus toraks dan vascular sangat
signifikan.

Presentasi ini bertujuan untuk memotivasi para teman-teman calon


Sp.BTKV. Pilihan yang telah diambil untuk masuk ke BTKV saat ini adalah
pilihan yang tepat.

Pertemuan dengan Kemenkes


Sejak 2014 7x pertemuan dengan KEMENKES (2x bersama dr. JR)
Pertemuan dengan dr. Nafsiah: jangan 4 saja yang mendapatkan
dana untuk sekolah: bedum, IPD, anak, obgyn, dan anestesi
BTKV bisa mendapatkan dana Kemenkes, cp : Ibu Muswarni (PPSDM
Kesehatan) 081381715464 www.bppsdmk.depkes.go.id/ppds
Dengan Prof. DR. dr. Akmal Taher, SpU(K) sudah diakomodasi untuk
Medan, Makassar, Persahabatan, Bandung
Pertemuan selanjutnya dengan Kemenkes masih belum ada
respons.

Saat ini perjuangan dilakukan untuk follow up rencana-rencana yang


awal telah diajukan. Surat telah dikirimkan ke DirJen sejak bulan Januari-
Maret namun belum ada jawaban dari atas.

Pesan: teruslah termotivasi dan memperbaiki kualitas kita maka dengan


demikian akan dijamin taraf hidup akan mencukupi.
Diskusi

Yang sudah ada ikatan


Bandung : Navy, Euis
Bali : Koko
Medan : Brema
Palangkaraya : Gary
Aceh : Syaltut
Padang : Aul, David
Manado : Chirsta
Samarinda : Rio
Pontianak : Hengky

Banyak rumah sakit yang membutuhkan spesialis BTKV, namun untuk


pengembangan pelayanan jantung akan perlahan dibandingkan dengan
pelayanan toraks dan vascular. Jangan sampai pada akhirnya posisi-posisi
tersebut diambil oleh dokter-dokter asing yang dapat akan masuk.

Beasiswa dapat diberikan seharusnya untuk siapa saja di semester berapa


saja. Untuk detailnya dapat ditanyakan ke nomor yang sudah diberikan.

1. Bang Aul
o BK : Syaratnya tidak lebih dari semester 4-5. Proses
administrasi cukup lama sekitar kurang lebih 1 tahun.
Membutuhkan rekomendasi dari pimpinan daerah.
o LPDP: diperuntukan untuk mereka yang belum masuk PPDS
(ada range waktu untuk pendaftaran max. 2 kali admission,
ada pembinaan, karantina, dan lain-lain)
o Paparan S1 pada BTKV sangat sedikit. Untuk meningkatkan
minat S1 sehingga dapat menambah jumlah BTKV perlu
kontak dan pengenalan S1 terhadap Sp.BTKV dan kegiatan-
kegiatannya.

Dr. Jusuf merencanakan untuk membuat rapat dan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai