Personal
Personal
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN DEFISIT
PERAWATAN DIRI
(PERSONAL HYGIENE)
Menurut Wahit Iqbal Mubarak dan Nurul Cahayati dalam buku Kebutuhan Dasar
mengatakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene yaitu:
a. Budaya
Sejumlah mitos berkembang dimasyarakat bahwa saat individu sakit, ia tidak boleh
dimandikan karena dapat memperparah penyakitnya.
b. Status Soial Ekonomi
Untuk melakukan personal hygiene yang baik diperlukan sarana dan prasarana yang
memadai. Semua kebutuhan itu memerlukan biaya.
c. Agama
Agama juga mempengaruhi keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan sehari hari.
Setiap agama pasti memerintahkan umatnya untuk menjaga kebersihan karena kebersihan
adalah sebagian dari iman. Hal ini tentu akan mendorong untuk mengingat pentingnya
kebersihan diri bagi kelangsungan hidupnya.
d. Tingkat Pengetahuan/Perkembangan Individu
Kedewasaan sesorang mempengaruhi pada kualitas diri seseorang, salah satunya adalah
pengetahuan yang baik.
e. Status Kesehatan
Kondisi sakit/cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan perawatan
diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu. Individu akan semakin
lemah sehingga jatuh sakit.
f. Cacat Mental dan Jasmani
Kondisi cact dan gangguan mental yang menghambat kemampuan individu untuk melakukan
perawatan diri secara mandiri.
5. Patofisiologi
Personal hygiene adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk memelihara kebersihan
diri. Personal hygiene dapat terganggu apabila individu sedang sakit. Selan itu fasilitas yang
kurang, kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene yang tepat, ekonomi yang kurang
dan faktor lingkungan sekitar. Akibatnya individu akan mrngalami defisit personal hygiene.
Apabila defisit personal hygiene individu terganggu, maka akan menimbulkan
dampak baik dilihat dari segi fisik maupun psikologis.
Dampak fisik yang mungkin muncul adalah:
a. Gangguan integritas kulit
b. Gangguan mukosa mulut
c. Infeksi pada mata dan telinga
d. Gangguan fisik pada kuku
8. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut
1) Amati kondisi rambut
2) Keadaan rambut yang mudah rontok
3) Keadaan rambut yang kusam
4) Keadaan tekstur
b. Kepala
1) Amati kebersihan kulit kepala
2) Amati adanya kebotakan
3) Berkutu
4) Ketombe
c. Mata
Amati adanya tanda tanda konjungtiva pucat, kesimetrisan palpebra, sklera dan pupil.
d. Hidung
Kaji kebersihan hidung, pendarahan hidung, adanya kotoran, dan amati adanya sekret.
e. Mulut
Amati kondisi mukosa, kaji kelembaban, bibir pecah pecah dan sariawan.
f. Gigi
Amati adanya gigi berlubang/caries dan amati kelengkapan gigi.
g. Telinga
Perhatikan adanya serumen, lesi, infeksi/perubahan daya pendengaran.
h. Kulit
Amati kondisi kulit (tekstur, turgor dan kelembaban), perhatikan kebersihan, adanya lesi dan
kulit keriput.
i. Kuku tangan dan kaki
Amati bentuk dan kebersihan kuku, perhatikan adanya kelainan/luka.
j. Genetalia
Amati kondisi dan kebersiha genetalia, perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki
laki perhatikan adanya kelainan/luka.
k. Tubuh secara umum
Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara keseluruhan dan perhatikan adanya kelainan
bentuk tubuh.
Ditandai dengan:
1) Ketidakmampuan menagmbil makanan dan memasukan kemulut
2) Ketidakmampuan mengunyah makanan
3) Ketidakmampuan menghabiskan makanan
4) Ketidakmampuan menelan makanan
Ditandai dengan:
1) Ketidakmampuan untuk mengakses ke kamar mandi
2) Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi
3) Ketidakmampuan mengeringkan tubuh
4) Ketidakmampuan menjangkau sumber air
Ditandai dengan:
1) Ketidakmampuan mengancingkan pakaian
2) Ketidakmampuan mengenakan sepatu
3) Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian
4) Hambatan memilih pakaian
3. Rencana Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan personal hygiene harus meliputi
beberapa pertimbangan yaitu hal halyang disukai klien, kesehatan klien serta keterbatasan
yang dimilikinya. Selain itu perawat perlu mempertimbangkan waktu yang tepat untuk
memberikan asuhan keperawatan serta fasilitas dan tenaga yang tersedia.
Berikut ini adalah salah satu contoh rencana keperawatan.
Diagnosa yang dapat diangkat:
1. Defisit perawatan diri: berpakaian b/d penurunan motivasi ditandai dengan penampilan tidak
rapi
2. Defisit perawatan diri: eleminasi b/d hambatan mobilitas ditandai dengan tidak mampu ke
toilet sendiri
3. Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal ditandai
dengan badan kotor dan bau
4. Defisit perawatan diri: makan b/d nyeri ditandai dengan tidak mampu menelan makanan
3. Mengetahui pentingnya
4. Libatkan keluarga
personal hygiene bagi
pasien
4. Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk
membantu pasien
3 Setelah dilakukan asuhan
1. Pantau integritas kult
1. Mengetahui kondisi kulit
keperawatan selama ...x 24 pasien secara umum
jam, px merasa nyaman dan
bersih dengan KH: 2. Bantu pasien mandi 2. Agar pasien merasa lebih
1. Kulit pasien tidak kotor
nyaman dan segar
2. Tidak ada bau badan
3. Kuku pasien tidak panjang
3. Berikan pendidikan 3. Menambah wawasan pasien
dan kotor
kesehatan tentang dan keluarga tentang
4. Rambut bersih
perawatan diri pentingnya perawatan diri
4. Memberikan kesempatan
4. Libatkan keluarga kepada keluarga untuk
membantu pasien
4 Setelah dilakukan asuhan
1. Identifikasi diet yang
1. Makanan disesuaikan
keperawatan selama ...x 24 diresepkan dengan kondisi klien
jam, px mampu makan
secara mandiri dan tepat, 2. Pasien mungkin kesulitan
dengan KH: 2. Bantu pasien mengambil makanan sendiri
1. Px mampu mengambil
menyiapkan makanan
makanan sendiri
yang lunak
2. Px mampu makan sendiri
3. Menambah wawasan pasien
dengan rapi
dan keluarga tentang persoal
3. Px meampu
3. Jelaskan tentang
hygiene: makan
mengungkapkan kepuasan personal hygiene
makan tentang pola makan 4. Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk
membantu pasien
4. Kolaborasikan dengan
keluarga
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah di
susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien
terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan
untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan personal hygiene berdasarkan
kriteria hasil pada tujuan keperawatan yaitu:
a. Pasien mampu berpakaian dan berpenampilan rapo secara mandiri
b. Kebutuhan personal hygiene pasien : eleminasi terpenuhi
c. Pasien mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi dan
menyediakan perlengkapan mandi
d. Pasien mampu makan secara mandiri/dibantu
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC
Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
Ediai 3. Jakarta: Salemba Medika