Benzalkonium Klorida PDF
Benzalkonium Klorida PDF
BENZALKONIUM CHLORIDE
2. PENGGUNAAN (1,6)
Bahan kimia laboratorium dan industri sebagai bahan pengawet. Komponen aktif
dalam desinfektan dan sanitizer produk rumah tangga, pertanian, rumah sakit,
perkantoran dan sarana transportasi umum. Juga digunakan sebagai algaesida
(pembasmi alga) dan slimisida (pembasmi lendir) untuk kolam renang, industri
penampung air, dan kolam pertanian. Bahan ini juga digunakan pada berbagai
sediaan topikal pada pengobatan infeksi minor untuk mata, mulut, tenggorokan
dan sebagai pengawet pada sediaan untuk penggunaan eksternal. Cetrimide dan
1
benzalkonium klorida digunakan sebagai antiseptik untuk membersihkan luka,
kulit, dan luka bakar.
Bahan ini juga digunakan sebagai surfaktan (surface active agent). Bahan ini
digunakan dalam kondisioner rambut, sebagai pelembut untuk produk tekstil dan
kertas, dan sebagai penyebar pigmen.
2
3.2.1.4. Tertelan (3,4,6,8)
Gangguan pada saluran gastrointestinal. Jika tertelan
larutan benzalkonium klorida dengan konsentrasi tinggi
menyebabkan luka ringan hingga berat pada mulut, lidah
dan sepanjang saluran cerna, disertai dengan hipersalivasi,
vomiting, diare dan konvusi. Dapat juga timbul asidosis
metabolik. Pada beberapa kasus menyebabkan hipotensi,
shock, konvulsi, respiratory paralysis dan koma.
Pada konsentrasi < 1% kecil kemungkinan menyebabkan
iritasi mukosa. Konsentrasi 1% - 7,5% dapat menyebabkan
iritasi mukosa yang signifikan dan kemungkinan terjadi
toksisitas sistemik, tergantung volume dan konsentrasi
bahan yang tertelan. Pada konsentrasi > 7,5% dapat terjadi
efek korosif.
3.2.2. Paparan Jangka panjang
3.2.2.1. Terhirup (6,8)
Paparan berulang menyebabkan berbagai derajat iritasi
pada saluran pernafasan, atau kerusakan paru. Pada paru
paru menyebabkan pulmonary edema dan aspirasi.
3.2.2.2. Kontak dengan Kulit (6,8)
Kerusakan kulit lokal atau dermatitis. Paparan berulang atau
dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan reaksi alergi
pada individu yang sensitif. Dapat menyebabkan sianosis
pada kulit dan bibir yang disebabkan oleh kekurangan
oksigen.
3.2.2.3. Kontak dengan Mata (6,8)
Paparan berulang atau berkepanjangan menyebabkan
iritasi, kerusakan organ sasaran yaitu kerusakan kornea
mata dan kebutaan.
3.2.2.4. Tertelan (4)
Penelitian telah membuktikan bahwa akibat penggunaan
deterjen yang mengandung senyawa amonium kuartener
dapat menyebabkan kejadian tertelan senyawa tersebut
3
secara tidak sengaja. Namun konsentrasinya (100
mg/orang/tahun) tidak menyebabkan toksisitas.
4. TOKSIKOLOGI
4.1. Toksisitas
4.1.1. Data pada Hewan (6)
LD50 oral-marmut 200 mg/kg; LD50 intraperitonial-mencit 10 mg/kg;
LD50 intravena-mencit 10 mg/kg; LD50 oral-mencit 175 mg/kg; LD50
subkutan-mencit 62 mg/kg; LD50 intraperitonial-tikus 14,5 mg/kg;
LD50 intravena-tikus 13,9 mg/kg; LD50 oral-tikus 240 mg/kg; LD50
subkutan-tikus 400 mg/kg; LD50 kulit-tikus 1,56 g/kg.
Lesi nasal pada penggunaan intranasal pada konsentrasi 0,5 0,1 %
benzalkonium klorida diamati pada tikus.
4.1.2. Data pada Manusia (3,4,6)
Toksisitas sistemik yang timbul biasanya berkaitan dengan dosis
paparan. Dosis minimum penggunaan benzalkonium klorida yang
menyebabkan toksik pada manusia tidak begitu jelas, namun pada 20
mg/kg atau lebih (penggunaan parenteral) dan pada penggunaan oral
100 400 mg/Kg menyebabkan kematian.
Kematian pada manusia akibat pajanan berat benzalkonium klorida
biasanya terkait karena bronkokontriksi, kelumpuhan sistem
kardiorespirator (cardiorespiratory collapse), dan edema paru-paru
akut.
(6)
4.2. Data Karsinogenik
Data tidak tersedia.
(6)
4.3. Data Teratogenik
Data tidak tersedia.
(3,4,6)
4.4. Data Mutagenik
Mutagenik pada sel somatik mamalia, bakteri dan ragi.
4
5.1. Terhirup (8)
Pindahkan korban ke tempat berudara segar. Berikan pernapasan buatan
jika dibutuhkan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
terdekat.
5.2. Kontak dengan Kulit (8)
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi.
Cuci kulit, kuku, dan rambut menggunakan sabun dan air yang banyak
sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal, sekurangnya
selama 15-20 menit. Cuci pakaian dan sepatu sebelum digunakan kembali.
Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
5.3. Kontak dengan Mata (3,4,6,8)
Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20
menit dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah
sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa
ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat
5.4. Tertelan (1,2,8)
Jangan lakukan induksi muntah. Jangan berikan apapun melalui mulut pada
korban yang tidak sadarkan diri. Cuci mulut menggunakan air. Segera bawa
ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat
5
- Secara perlahan, bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci
dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9%
diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu
liter untuk setiap mata.
- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
6.2.2. Dekontaminasi Kulit (termasuk rambut dan kuku)
- Bawa segera pasien ke pancuran terdekat.
- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang
dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain
atau kertas secara lembut. Jangan digosok.
- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau
muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-
hati, jangan sampai terhirup.
- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
6.2.3. Dekontaminasi Gastrointestinal
(3)
- Aspirasi Nasogastrik
Aspirasi nasogastrik direkomendasikan jika jumlah cairan yang
tertelan berefek toksik secara sistemik dan dalam volume yang
cukup untuk aspirasi. Karena prosedur ini dapat meningkatkan
risiko muntah dan aspirasi paru, jalan napas harus dilindungi
pada semua pasien. Penempatan tube nasogastrik yang tepat
harus dipastikan pada semua pasien.
(4)
- Pemberian arang aktif tidak efektif .
6.3. Antidotum (6)
Tidak ada antidotum yang spesifik
6
7.2. Deskripsi (1,4,6,7,8)
Bentuknya berbagai jenis (serbuk amorf, gel kental, kepingan gelatin),
bersifat higroskopik, seperti sabun jika disentuh dan berbau khas, lembab
dan rasanya sangat getir (bitter taste), berwarna putih hingga kekuningan;
Rumus molekul C21H38ClN; berat molekul 283,88; titik lebur 241,02oC;
kerapatan uap 3,53 x 10-12 mmHg; berat jenis 0,98 (air = 1); berat jenis relatif
0,9429 g/cu cm pada 25oC; kelarutan, tidak larut dalam eter, mudah larut
dalam aseton, metanol, etanol 95% dan air.
7.3. Tingkat Bahaya, Frasa Risiko dan Frasa Keamanan
7.3.1. Peringkat NFPA (Skala 0-4) (8)
Kesehatan 3 = Tingkat keparahan tinggi
Kebakaran 1 = tingkat kebakaran rendah
Reaktivitas 0 = Tidak reaktif
7.3.2. Klasifikasi EC (Frasa Risiko dan Frasa Keamanan) (8)
R21/22 = Berbahaya saat kontak pada kulit dan jika
mengembang.
R34 = Menyebabkan luka bakar
R50 = Sangat beracun bagi organisme perairan
S26 = Jika kontak dengan mata, bilas segera dengan
banyak air dan hubungi dokter.
S28 = Setelah kontak dengan kulit, cuci segera
dengan banyak sabun dan air.
S45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda merasa
tidak sehat, jika memungkinkan segera
menghubungi dokter (perlihatkan label
kemasan)
S61 = Hindari pembuangan ke lingkungan. Rujuk pada
lembar data keamanan/instruksi khusus.
S36/37/39 = Kenakan pakaian pelindung, sarung tangan,
dan pelindung mata/wajah yang cocok
7.3.3. Klasifikasi GHS (7)
Pernyataan Bahaya
H302 + H312 = Berbahaya apabila tertelan atau mengenai kulit.
7
H314 = Menyebabkan luka bakar pada kulit dan
kerusakan mata yang serius.
H400 = Sangat beracun bagi mahluk dalam air.
Pernyataan Kehati-hatian
P273 = Hindari pembuangan ke lingkungan
P280 = Pakailah sarung tangan pelindung/pakaian
/pelindung mata/pelindungwajah
P301 + P330 + P331=JIKA TERTELAN: Berkumurlah. JANGAN
memancing muntah.
P302 + P352 = JIKA TERKENA KULIT: Cuci dengan banyak
sabun dan air.
P305 + P351 + P338= JIKA TERKENA MATA: Bilas secara hati-hati
dengan air selama beberapa menit. Lepas
lensa kontak, jika digunakan dan mudah
melakukannya. Lanjutkan membilas.
P309 + P310 = Jika terpapar atau Anda merasa tidak sehat:
Segera telponlah Sentra Informasi Keracunan
Nasional atau dokter
8
mentol, uretan, kalium permanganat, detergen anionik (seperti sabun) dan
nitrat.
8.4. Dekomposisi (4)
Uap beracun dari amonia, hidrogen klorida dan nitrogen oksida.
8.5. Polimerisasi (8)
Tidak terpolimerisasi
9
10. DAFTAR PUSTAKA
1. http://actor.epa.gov/actor/GenericChemicalPdfServlet;jsessionid=AFD316279
9FDEEDCF3DFCB7C0B604A9A?casrn=8001-54-5 (diunduh September
2013)
2. http://ofmpub.epa.gov/sor_internet/registry/substreg/searchandretrieve/subst
ancesearch/search.do?details=displayDetails (diunduh September 2013)
3. http://toxinz.com/Spec/2686819#secrefID0EHAAI (diunduh September 2013)
4. http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/search/r?dbs+hsdb:@rn+8001-54-5
(diunduh September 2013)
5. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=r
ja&ved=0CE0QFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.sunivo.com%2Fennew%2F
common%2FgetFile.asp%3FCD_idx%3D4913%26Core_ID%3D7151%26Gra
deTypeID%3D13630&ei=YZ39UuyqMcaVrgfQ9oC4AQ&usg=AFQjCNHpqJM
(diunduh September 2013)
6. http://www.inchem.org/documents/pims/chemical/pimg022.htm (diunduh
September 2013)
7. http://www.merckmillipore.com/chemicals/benzalkonium-
chloride/MDA_CHEM-817046/p_Wt6b.s1L6pAAAAEWpOEfVhTl (diunduh
September 2013)
8. https://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9923038 (diunduh
September 2013)
9. Sentra Informasi Keracunan (SIKer) dan tim. Pedoman Penatalaksanaan
Keracunan untuk Rumah Sakit. 2001
10