1
Memulai DIgSILENT PowerFactory 15.1
2. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut. Selanjutnya klik
Close. Setelah itu lalu hilangkan centang () pada Show at Startup, lalu
Close seperti yang terlihat pada gambar berikut.
2. Menuliskan nama dari sebuah projek yang ingin dibuat pada kolom Name
sesuai dengan keinginan. Lalu klik OK.
3. Setelah itu menuliskan nama dari sebuah grid dengan mengisi kolom Name
dengan tulisan Aliran Daya 4 Bus dan kolom Nominal Frequecy dengan
tulisan 50 Hz. Lalu klik OK.
4. Kemudian mengarahkan kursor pada area lembar kerja dan mengatur posisi
sesuai keinginan, lalu klik. Maka akan tampil sebuah busbar tunggal pada
lembar kerja seperti pada gambar berikut.
5. Melakukan langkah sebelumnya sebanyak empat kali di tempat yang berbeda
dengan mengklik pada posisi lembar kerja seperti gambar berikut.
6. Mengklik dua kali pada busbar, maka akan muncul kotak dialog seperti pada
gambar berikut. Kemudian mengubah tegangan Line-Line menjadi 100 kV.
Lakukan kembali langkah ini pada busbar yang lain.
7. Setelah itu, mengarahkan kursor ke bagian Substation, lalu klik. Kemudian
mengubah nama busbar tunggal dengan tulisan Busbar 1, lalu OK. Lakukan
kembali langkah ini pada busbar yang lain dengan tulisan Busbar 2, Busbar 3
dan Busbar 4.
10. Setelah mengklik busbar 1 maka akan muncul tampilan seperti pada gambar
berikut. Mengarahkan kursor ke nomor 1, 2, 3 atau 4, lalu klik nomor terminal
yang dipilih.
11. Berikut tampilan dari generator yang telah terhubung dengan busbar 1.
13. Membuat beban dengan mengklik icon General Load, lalu klik.
14. Kemudian mengarahkan kursor pada area lembar kerja dan mengatur posisi
beban pada bagian atas busbar 2, lalu klik. Kemudian menghubungkan beban
dengan busbar 2 dengan mengklik busbar 2. Maka akan tampil sebuah beban
pada lembar kerja seperti pada gambar berikut.
15. Setelah mengklik busbar 2 maka akan muncul tampilan seperti pada gambar
berikut. Mengarahkan kursor ke nomor 1, 2, 3 atau 4, lalu klik nomor terminal
yang dipilih.
16. Berikut tampilan dari beban yang telah terhubung dengan busbar 2.
17. Melakukan langkah sebelumnya (membuat beban yang terhubung dengan
busbar 2) namun di tempat yang berbeda yaitu membuat beban yang
terhubung dengan busbar 3. Seperti yang terlihat pada gambar berikut.
20. Setelah mengklik busbar 1 maka akan muncul tampilan seperti pada gambar
berikut. Mengarahkan kursor ke nomor yang masih kosong yang ditandai
dengan warna merah yaitu nomor 2, 3 atau 4, lalu klik nomor terminal yang
dipilih.
21. Kemudian mengarahkan kursor pada busbar 3. Maka akan muncul seperti
pada gambar berikut.
22. Setelah mengklik busbar 3 maka akan muncul tampilan seperti pada gambar
berikut. Mengarahkan kursor ke nomor yang masih kosong yang ditandai
dengan warna merah yaitu nomor 2, 3 atau 4, lalu klik nomor terminal yang
dipilih.
23. Berikut tampilan dari line yang menghubungkan busbar 1 dengan busbar 3.
2. Untuk menginput data klik TypeNew Project Type yang dapat dilihat pada
gambar berikut.
3. Maka akan muncul tampilan berikut. Mengubah nama pada kolom Name
dengan tulisan PLTU 1 seperti yang dilakukan sebelumnya. Kemudian
menginput data Nominal Apparent Power: 100 MVA, Nominal Voltage:
100kV, Power Factor: 0,8 dan pilih Connection YN, lalu klik OK.
4. Mengklik Tab Load Flow maka akan muncul kotak dialog Load Flow.
Mencentang Reference Machine dan pilih Mode of Local Voltage Controller
yaitu Voltage. Kemudian menginput data pada:
a) Dispatch yaitu Voltage: 1,05 p.u;
b) Reactive Power Operational Limits yaitu Min: -1 p.u, -100 Mvar,
Scalling Factor (min) 100 % dan Max: 1 p.u, 100 Mvar, Scalling
Factor (max) 100 %;
c) Active Power Rating yaitu Max: 80 MW dan Rating Factor 1. Lalu klik
OK.
5. Selanjutnya penginputan pada generator yang ditujukan sebagai generator
pembangkit, dengan mengklik dua kali pada generator yang terhubung dengan
busbar 4, maka akan muncul kotak dialog Basic Data seperti pada gambar
berikut. Kemudian mengubah nama pada kolom Name dengan tulisan PLTU
2.
6. Untuk menginput data, lakukan langkah yang sama seperti penginputan
generator PLTU 2 dengan mengklik TypeNew Project Type yang dapat
dilihat pada gambar berikut.
7. Maka akan muncul tampilan berikut. Mengubah nama pada kolom Name
dengan tulisan PLTU 2 seperti yang dilakukan sebelumnya. Kemudian
menginput data Nominal Apparent Power: 400 MVA, Nominal Voltage:
100kV, Power Factor: 0,8 dan pilih Connection YN, lalu klik OK.
8. Mengklik Tab Load Flow maka akan muncul kotak dialog Load Flow.
Kemudian menginput data pada :
a. Dispatch yaitu Active Power: 318;
b. Reactive Power Operational Limits yaitu Min: -1 p.u, -400 Mvar,
Scalling Factor (min) 100 % dan Max: 1 p.u, 400 Mvar, Scalling
Factor (max) 100 %;
c. Active Power Rating yaitu Max: 320 MW dan Rating Factor 1.
Lalu klik OK.
9. Kedua yaitu penginputan pada beban dengan mengklik dua kali pada
Generator Load yang terhubung dengan busbar 2, maka akan muncul kotak
dialog Basic Data seperti pada gambar berikut. Kemudian mengubah nama
pada kolom Name dengan tulisan Beban 1.
10. Mengklik Tab Load Flow maka akan muncul kotak dialog Load Flow.
Kemudian menginput data pada : Balanced/Unbalanced yaitu Active Power:
180 MW, Reactive Power: 116,35 Mvar, Voltage: 1, dan Scaling Factor: 1.
Mencentang Adjusted by Load Scaling. Lalu klik OK.
11. Selanjutnya penginputan pada beban yang lain dengan mengklik dua kali pada
Generator Load yang terhubung dengan busbar 3, maka akan muncul kotak
dialog Basic Data seperti pada gambar berikut. Kemudian mengubah nama
pada kolom Name dengan tulisan Beban 2.
12. Mengklik Tab Load Flow maka akan muncul kotak dialog Load Flow.
Kemudian menginput data pada : Balanced/Unbalanced yaitu Active Power:
190 MW, Reactive Power: 113,94 Mvar, Voltage: 1, dan Scaling Factor: 1.
Mencentang Adjusted by Load Scaling. Lalu klik OK.
13. Ketiga yaitu penginputan pada line dengan mengklik dua kali pada line yang
terhubung pada busbar 1 dengan busbar 2, maka akan muncul kotak dialog
Basic Data seperti pada gambar berikut. Kemudian mengubah nama pada
kolom Name dengan tulisan Line 1-2.
14. Untuk menginput data klik TypeNew Project Type Line Type (TypLne)
yang dapat dilihat pada gambar berikut. Lalu klik.
15. Maka akan muncul tampilan berikut. Mengubah nama pada kolom Name
dengan tulisan Line 1-2 seperti yang dilakukan sebelumnya. Kemudian
menginput data Rated Voltage: 100 kV, Rated Current: 1 kA, Nominal
Frequency: 50 Hz, Cable/OHL: Overhead Line, System Type:AC, Phases:
3, dan Number of Neutrals: 0. Menginput data selanjutnya pada :
a. Parameter per Length 1,2-Sequence yaitu AC-Resistance(200): 0,01008
Ohm/km dan Rectance X: 0,0504 Ohm/km.
b. Parameter per Length Zero Sequence yaitu AC-Resistance0: 3,8156
Ohm/km dan Rectance X0: 19,0781 Ohm/km.
Lalu klik OK dua kali.
16. Selanjutnya penginputan pada line berikutnya dengan mengklik dua kali pada
line yang terhubung pada busbar 1 dengan busbar 3, maka akan muncul kotak
dialog Basic Data seperti pada gambar berikut. Kemudian mengubah nama
pada kolom Name dengan tulisan Line 1-3.
17. Untuk menginput data klik TypeNew Project TypeLine Type (TypLne)
yang dapat dilihat pada gambar berikut. Lalu klik.
18. Maka akan muncul tampilan berikut. Mengubah nama pada kolom Name
dengan tulisan Line 1-3 seperti yang dilakukan sebelumnya. Kemudian
menginput data Rated Voltage: 100 kV, Rated Current: 1 kA, Nominal
Frequency: 50 Hz, Cable/OHL: Overhead Line, System Type:AC, Phases:
3, dan Number of Neutrals: 0. Menginput data selanjutnya pada :
a. Parameter per Length 1,2-Sequence yaitu AC-Resistance(200): 0,0074
Ohm/km dan Rectance X: 0,0372 Ohm/km.
b. Parameter per Length Zero Sequence yaitu AC-Resistance0: 5,1695
Ohm/km dan Rectance X0: 25,8478 Ohm/km.
Lalu klik OK dua kali.
19. Selanjutnya penginputan pada line berikutnya dengan mengklik dua kali pada
line yang terhubung pada busbar 3 dengan busbar 4, maka akan muncul kotak
dialog Basic Data seperti pada gambar berikut. Kemudian mengubah nama
pada kolom Name dengan tulisan Line 3-4.
20. Untuk menginput data klik TypeNew Project TypeLine Type (TypLne)
yang dapat dilihat pada gambar berikut. Lalu klik.
21. Maka akan muncul tampilan berikut. Mengubah nama pada kolom Name
dengan tulisan Line 3-4 seperti yang dilakukan sebelumnya. Kemudian
menginput data Rated Voltage: 100 kV, Rated Current: 1 kA, Nominal
Frequency: 50 Hz, Cable/OHL: Overhead Line, System Type:AC, Phases:
3, dan Number of Neutrals: 0. Menginput data selanjutnya pada :
a. Parameter per Length 1,2-Sequence yaitu AC-Resistance(200): 0,01271
Ohm/km dan Rectance X: 0,0636 Ohm/km.
b. Parameter per Length Zero Sequence yaitu AC-Resistance0: 3,0237
Ohm/km dan Rectance X0: 15,1185 Ohm/km.
Lalu klik OK dua kali.
22. Selanjutnya penginputan pada line berikutnya dengan mengklik dua kali pada
line yang terhubung pada busbar 2 dengan busbar 4, maka akan muncul kotak
dialog Basic Data seperti pada gambar berikut. Kemudian mengubah nama
pada kolom Name dengan tulisan Line 2-4.
23. Untuk menginput data klik TypeNew Project TypeLine Type (TypLne)
yang dapat dilihat pada gambar berikut. Lalu klik.
24. Maka akan muncul tampilan berikut. Mengubah nama pada kolom Name
dengan tulisan Line 2-4 seperti yang dilakukan sebelumnya. Kemudian
menginput data Rated Voltage: 100 kV, Rated Current: 1 kA, Nominal
Frequency: 50 Hz, Cable/OHL: Overhead Line, System Type:AC, Phases:
3, dan Number of Neutrals: 0. Menginput data selanjutnya pada :
a. Parameter per Length 1,2-Sequence yaitu AC-Resistance(200): 0,0074
Ohm/km dan Rectance X: 0,0372 Ohm/km.
b. Parameter per Length Zero Sequence yaitu AC-Resistance0: 5,1695
Ohm/km dan Rectance X0: 25,8478 Ohm/km.
Lalu klik OK dua kali.
Menjalankan Simulasi DIgSILENT PowerFactory 15.1
Tulisan yang berwarna merah pada program diatas menandakan daya reaktif
beban lebih besar daripada daya reaktif pembangkit.
4. Apabila ingin kembali ke Single Line Diagram yang telah dibuat, maka klik
Maximize Graphic Window.
5. Maka akan muncul Single Line Diagram yang telah dibuat sebelumnya.
1. Sebelum menyimpan file, pastikan bahwa tidak ada file yang sedang
terbuka/dijalankan pada lembar kerja DIgSILENT PowerFactory 15.1.
Apabila terdapat file yang terbuka/dijalankan maka file tersebut dapat ditutup
dengan menghilang tanda centang () yang terdapat pada FileJudul File
atau dengan mengklik Deactivate Project.
2. Menyimpan file DIgSILENT PowerFactory 15.1 dapat dilakukan dengan
mengklik FileExportData (*.pfd;*.dz)
3. Mengubah nama file yang akan disimpan dapat dilakukan dengan mengklik
kanan pada nama file yang ingin diubah. Lalu klik Rename.