BAB 2
TINJAUAN UMUM KEGIATAN PENYELENGGARAAN SATELIT DI
INDONESIA
Universitas Indonesia
16
tahun 1990 Perumtel telah berhasil meluncurkan 5 (lima) satelit 1 dan 1 (satu)
satelit pada tahun 1992 setelah adanya perubahan bentuk Perumtel menjadi PT
Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom).2 Akan tetapi, karena alasan biaya
pengadaan dan pengoperasian yang cukup besar, Pemerintah kemudian
menyerahkan kegiatan pemanfaatan dan penyelenggaraan satelit ke pihak swasta
yang dimulai dengan penyelenggaraan satelit oleh PT Satelit Palapa Indonesia
(Satelindo) Tbk.3 bersama dengan Pasifik Satelit Nusantara (PSN) pada tahun
1996.
Hingga saat ini, satelit yang diluncurkan oleh badan-badan Indonesia
berjumlah 21 satelit dan delapan diantaranya masih beroperasi hingga saat ini,
terdiri dari lima satelit komunikasi (komersil)4 dan tiga satelit non-komunikasi
(NGSO). Satelit paling baru milik Indonesia adalah Satelit BRIsat dan LAPAN-
A3 yang baru meluncur pada tahun ini. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
5 Data diolah dari Jurnal Studi Perkembagan dan Kondisi Satelit Indonesia, Buku
Sistem Komunikasi Satelit, dan http://finance.detik.com/moneter/d-3236717/satelit-
Universitas Indonesia
17
Akhir
Tanggal
No. Nama Orbit (BT) Masa
Peluncuran
Operasi
1. Satelit Palapa A1 9 Juli1976 77 1983
2. Satelit Palapa A2 11 Maret 1977 83 1987
3. Satelit Palapa B1 19 Juni 1983 108 1990
4. Satelit Palapa B2 26 Februari 1984 Failed -
5. Satelit Palapa B2P 21 Maret 1987 113 1996
6. Satelit Palapa B2R 14 April 1990 108 1999
7. Satelit Palapa B4 15 Mei 1992 118 2004
8. Satelit Palapa C1 31 Januari 1996 150.5 1998
9. Satelit Palapa C2 15 Mei 1996 113 2010
Masih
10. Satelit Palapa D 31 Agustus 2009 113 beroperas
i
Masih
11. Satelit Telkom 1 12 Agustus 1999 108 beroperas
i
Masih
16 November
12. Satelit Telkom 2 118 beroperas
2005
i
Satelit Indostar-1 12 November
13. 107.7 2014
(Cakrawarta-1) 1997
14. Satelit Garuda-1 12 Februari 2000 123 2015
Sudah
Dirancang pada Tidak tidak
15. Satelit Inasat-1
2003 Mengorbit beroperas
i
Masih
Satelit LAPAN A1-
16. 10 Januari 2007 NGSO beroperas
Tubsat
i
Masih
Satelit Indostar-2
17. 16 Mei 2009 108.2 beroperas
(Cakrawarta-2)
i
18. Satelit Telkom 3 6 Agustus 2012 Failed -
19. Satelit PSN-V 18 Juli 1998 146 20136
brisat-meluncur.
6 Pada awalnya Satelit ini merupakan milik Tiongkok dengan nama Sinosat 1, kemudian
pada 2010 diambil alih oleh China Satcom dan diganti nama menjadi ZX 5B. Diakuisisi
oleh Pasifik Satelit Nusantara (Indonesia) pada Tahun 2012 yang kemudian Tahun 2013,
Satelit PSN-V dibeli oleh negara lain.
Universitas Indonesia
18
Masih
28 September
20. Satelit LAPAN A2 NGSO beroperas
2015
i
Masih
21. Satelit LAPAN A3 22 Juni 2016 NGSO beroperas
i
Masih
22. Satelit BRIsat 18 Juni 2016 150.5 beroperas
i
B. Jenis-jenis Satelit
Terdapat berbagai macam pembagian jenis satelit, tergantung pada faktor
yang dijadikan pembeda dalam menentukan jenis-jenis satelit. Apabila melihat
jenis-jenis satelit menurut Imam MPB dalam bukunya yang berjudul Sistem
Komunikasi Satelit maka faktor pembeda dalam menggolongkan jenis satelit ada
dua faktor, yaitu dari tempat beredar/orbitnya dan jenis layanannya, dan apabila
disimpulkan dari Undang-Undang No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan
(selanjutnya akan disebut UU Keantariksaan) maka penggolongan jenis satelit
dibedakan menurut misinya.
7 Imam MPB, Sistem Komunikasi Satelit Teori dan Praktik, (Jakarta: ANDI, 2014), hlm.
18-23.
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
cukup besar berkisar sampai sepuluh kali daya dari satelit FSS.
Contoh satelit ini adalah Satelit Indostar-2.
c. Mobile Satellite Service (MSS)
Satelit jenis ini didesain khusus untuk layanan telepon nirkabel,
hampir sama dengan layanan telepon seluler hanya saja daerah
cakupannya tidak terbatas. Contoh jenis satelit ini adalah Satelit
Garuda-1.
d. Medium Power Satellite (MPS)
Merupakan satelit yang mempunyai daya diantara FFS dan
DBS dan didesain khusus untuk aplikasi umum dan juga
kepentingan militer.
Universitas Indonesia
21
9 Tim Penulis ASSI, Satelit untuk Anak Bangsa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset, 2016), hlm. 3.
10 Satelit Non-Geostationer atau biasa disingkat dengan Satelit NGSO adalah satelit
yang ditempatkan pada orbit LEO atau MEO.
Universitas Indonesia
22
Universitas Indonesia
23
12 Data diolah dari Jurnal Studi Perkembagan dan Kondisi Satelit Indonesia,
https://m.tempo.co/read/news/2016/06/18/090780973/mengenal-brisat-satelit-pertama-di-
dunia-milik-bank, dan http://jakartagreater.com/dua-satelit-100-made-indonesia-
diluncurkan-tahun-2015/.
Universitas Indonesia
24
Universitas Indonesia
25
Universitas Indonesia
26
berbagai uji coba yaitu uji kinerja awal, uji hampa udara termal, uji
tahap dinamis, uji kinerja tahap akhir, dan uji operasi akhir.
Uji kinerja awal adalah uji coba pada kondisi di bumi dan
tekanan suhu normal. Uji hampa udara termal adalah pengujian
kinerja pada kondisi transisi dan kondisi ruang angkasa yang
bertujuan mengecek adanya kegagalan dalam proses pembuatan
satelit. Uji ini terdiri dari uji transisi dan hampa ruang. Uji tahap
dinamis adalah tahap simulasi kinerja satelit pada kondisi
mekanikal dan akuistik peluncuran dan untuk memastikan bahwa
satelit dapat bertahan dan memiliki kinerja yang tetap pada saat
peluncuran. Uji ini terdiri dari uji akustik, uji getaran, dan uji
sentakan. Uji kerja tahap akhir adalah tahap uji kinerja, uji
interferensi dan kompatibilitas elektromagnetik, dan uji coba
medan dekat yang mengukur dan memvalidasi pola cakupan
antena. Terakhir adalah uji operasi akhir yang terdiri dari dua uji
coba yaitu alignment dan mass property. Alignment merupakan
tindakan menyesuaikan ke arah yang seharusnya dengan titik acuan
tertentu agar memiliki kinerja yang optimum. Tindakan tersebut
dilakukkan pada unit antena dan jaringan pengumpan, thuurter, dan
sensor-sensor. Sedangkan mass property adalah tindakan
pengukuran masa akurat pusat massa satelit, momoen inersia, dan
parameter product of inersia yang akan digunakan untuk kendali
posisi satelit pada insersi orbit.
Dari serangkaian uji coba tersebut yang paling penting adalah
Shake and Bake Test. Dalam uji coba tersebut satelit dimasukkan
dalam sebuah oven dan dipanaskan, juga akan dilakukan uji coba
ketahanan akan guncangan. Uji coba tersebut dilakukan agar satelit
dapat bertahan terhadap temperatur yang sangat tinggi ataupun
sangat rendah di angkasa nanti yang sangat berbeda dengan kondisi
temperatur di bumi.15
Universitas Indonesia
27
f. Tinjuan pra-pengiriman
Rapat ini dihadiri oleh otoritas tertinggi dari masing-masing
pihak, mengingat pentingnya keputusan yag akan diambil yaitu
bahwa kegiatan pembuatan satelit di pabrik sudah selesai dilakukan
dan satelit telah siap dikirim ke situs peluncuran. Bahan diskusi
dalam rapat ini adalah tinjauan kemajuan program, kegiatan untuk
mempersiapkan peluncuran, validasi analisis terhadap semua hasil
uji, kesepakatan dan persetujuan bahwa semua penyimpangan telah
diterima, dan verifikasi semua kegiatan ke tahap berikutnya telah
dipersiapkan dengan baik.
Proses pengiriman ke tempat peluncuran dilakukan oleh
perusahaan produsen satelit. Biasanya program peluncur sudah
dipesan bersamaan dengan pemesanan satelit, seperti dalam
pengadaan BRIsat, dimana pada 28 April 2014 pihak PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (selanjutnya disingkat PT BRI)
telah menandatangi kesepakatan pembelian satelit seharga USD
240 juta dari Space System/Loral dan penandatanganan perjanjian
dengan Arianspace sebagai perusahaan peluncurnya.16
Tanggung jawab dari pihak produsen belum selesai walaupun
satelit telah berpindah tangan ke perusahaan peluncur. Penyerahan
satelit resmi terjadi setelah satelit diluncurkan atau setelah
perusahaan pemesan telah menerima hasil uji di orbit (in orbit test
review) dari produsen satelit. Terkait dengan kapan serah terima
resmi dilakukan berbeda tergantung pada perjanjian antara pihak
produsen dan pemesan. Setelah perusahaan pemesan telah
menerima hasil uji satelit di orbit (in orbit test review) maka satelit
sudah dapat dioperasikan.17
Universitas Indonesia
28
18 Transponder adalah sub sistem komunikasi satelit berupa transparent repeater yang
berfungsi memperkuat sinyal yang diterima dari up link dan mengirimkan kembali ke
bumi pada downlink. Dalam perkembangannya transponder tidak hanya mempunyai
fungsi pengulangan, melainkan juga berfungsi regerasi sinyal di satelit.
20 Direktoral Jenderal Sumber Data dan Perangkat Pos dan Informatika, Data Statistik
Semester 2, 2015, http://www.postel.go.id/publikasi-data-statistik-44, diakses pada 2
Oktober 2016 pukul 22.31 WIB
Universitas Indonesia
29
Universitas Indonesia
30
4. Tahap Pengoperasian
Pengoperasian satelit oleh Master Control Station di Stasiun Bumi
mulai dapat dilakukan setelah satelit dilepaskan dari wahana peluncurnya
dan telah masuk pada orbit sesuai yang didaftarkan di ITU. Namun
sebelumnya satelit harus melewati proses uji coba di orbit (orbit test) yang
akan memakan waktu cukup lama. Tujuan dari uji coba ini adalah
memverifikasi kinerja satelit yang normal dan keutuhannya dari kerusakan
dan/atau penurunan kinerja yang mungkin timbul pada saat peluncuran
dan transfer orbit.22
Pengoperasian satelit dari stasiun bumi dilakukan selama 24x7
termasuk mengendalikan, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan satelit,
dukungan resolusi anomali satelit, menentukan akar masalah, memberikan
tanggapan dan tindakan perbaikan terhadap gangguan yang terjadi,
trending telematri jangka panjang, dan pelaporan kinerja sistem. Kegiatan
utama dari pengendalian satelit adalah komunikasi antara satelit dan
stasiun bumi meliputi telematri, command, dan ranging.
Telematri adalah sinyal yang dikirim oleh satelit melalui sinyal
down link yang berisi pengukuran status satelit. Data ini akan diolah oleh
Satellite Control Center (SCC) untuk memberikan gambaran terkini
tentang kesehatan dan konfigurasi satelit. Command dibuat oleh komputer
atau pengendali dan dikirim ke satelit lewat sinyal up link untuk
mengaktifkan aspek-aspek operasi satelit sesuai yang diminta oleh
command tadi. Sedangkan ranging adalah suatu kegiatan untuk mengukur
secara akurat posisi satelit di orbitnya. Dari data ini tindakan selanjutnya
akan ditentukan melalui perencanaan maneuver.
Universitas Indonesia
31
Universitas Indonesia
32
23 Telah diratifikasi oleh Indonesia dengan Keputusan Presiden No. 20 Tahun 1996
tentang Pengesahan Convention on International Liability for Demages by Space Object
1972.
Universitas Indonesia
33
Universitas Indonesia
34
26 Peter B. de Selding, The List 2014 Top Fixed Satellite Servie Operators,
http://spacenews.com/the-list-2014-top-fixed-satellite-service-operators/, diakses pada 7
Oktober 2016 Pukul 13.25 WIB.
Universitas Indonesia
35
Universitas Indonesia
36
Universitas Indonesia
37
GHz. Seluruh penerimaan dari BHP ini akan dimasukkan dalam kas
negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pada penyelenggaraan satelit asing ISR baru dapat diberikan
apabila sudah memiliki hak labuh (landing right). Hak labuh adalah hak
untuk menggunakan satelit asing yang diberikan Menteri Komunikasi dan
Informasi kepada Penyelenggara Telekomunikasi atau Lembaga
Penyiaran.29 Penyelenggaraan satelit asing di Indonesia dapat dilakukan
apabila memenuhi beberapa syarat, yaitu:
a. Filing satelit yang digunakan oleh satelit asing telah selesai
kordinasi Satelit (complete coordination) dengan Filing Satelit
Indonesia;
b. Satelit asing tersebut tidak menimbulkan interfensi frekuensi
radio yang merugikan (harmful interference) terhadap jaringan
satelit Indonesia dan / atau terhadap stasiun radio terestial
Indonesia yang telah berizin baik existing maupun planning; dan
c. Terbukanya kesempatan yang sama bagi penyelenggara satelit
Indonesia untuk beroperasi di negara asal dimana filiing Satelit
asing tersebut terdaftar.
30 Rizal Munadi, Strategi Manajemen dan Analisa Risiko dalam Bisnis Satelit di
Indonesia, (Tesis Magister Teknik Universitas Indonesia, 2000), hlm. 54-56.
Universitas Indonesia
38
Universitas Indonesia
39
Universitas Indonesia
40
Universitas Indonesia
41
Universitas Indonesia
42
Universitas Indonesia
43
d. Aktivitas ASSI
Aktivitas ASSI tidak hanya mengikutsertakan para anggotanya
melainkan pihak-pihak luar juga. Beberapa aktivitas ASSI adalah
General Training & In House Trainig, Seminar, Pameran,
Sertifikasi Badan Usaha dan Teknisi Satelit, Stadium General,
Workshop Bidang Regulasi dan Bisnis Review. Aktivitas paling
baru yang diadakan oleh ASSI bekerjasama dengan ITU adalah
ITU International Satellite Symposium 2016 yang. Simposium
tersebut diadakan pada 6 September 2016 di Denpasar, Bali.
Universitas Indonesia