Anda di halaman 1dari 17

BADAN PENYELESAIAN

SENGKETA KONSUMEN
Oleh : FAUZUL A

FAKULTAS HUKUM
UPN VETERAN JAWA TIMUR
kamis, 13 April 2011
BAHASAN
Keanggotaan Badan
Penyelesaian
sengketa konsumen
Tugas dan
wewenang badan
penyelesaian
sengketa konsumen

2 25/04/2011
Hikmah Hari ini

Saudaraku...Jadilah akar yang gigih mencari air...menembus tanah


yang keras demi sebatang pohon...Ketika pohon tumbuh, berdaun
rimbun, berbunga indah, menampilkan eloknya pada dunia dan
mendapatkan pujian.... Akar tetap tidak iri, ia tetap bersembunyi
dalam tanah.....Itulah makna dari sebuah ketulusan dan
keikhlasan....
Manusia yang meiliki perpaduan tulus, ikhlas, sabar dan tegar bagai
akar...Merekalah orang-orang yang mampu merubah warna
zaman...ia akan tetap hidup dan menghidupkan...
3 25/04/2011
Pengantar

Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen disingkat


sebagai BPSK adalah salah satu lembaga peradilan
konsumen berkedudukan pada tiap Daerah Tingkat II
kabupaten dan kota di seluruh Indonesia
Tugas utama BPSK sebagaimana diatur menurut
Undang-undang No.8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen Adalah menyelesaikan
persengketaan konsumen di luar lembaga pengadilan
umum
4 25/04/2011
Keanggotaan Badan Penyelesaian
sengketa konsumen

BPSK beranggotakan unsur perwakilan:


1. aparatur pemerintah,
2. konsumen dan
3. pelaku usaha atau produsen
yang semuanya diangkat atau diberhentikan oleh
Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI

5 25/04/2011
Tugas dan wewenang badan
penyelesaian sengketa konsumen

Dalam menangani dan mengatur permasalahan konsumen,


BPSK memiliki kewenangan untuk:
1. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan dan
keterangan dari para pihak yang bersengketa,
2. melihat atau meminta tanda bayar, tagihan atau kuitansi, hasil
test lab atau bukti-bukti lain,
keputusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
bersifat mengikat dan penyelesaian akhir bagi para pihak

6 25/04/2011
Tugas badan penyelesaian
sengketa konsumen

Tugas dalam melaksanakan penanganan dan penyelesaian


sengketa konsumen, dengan cara
1. melalui konsiliasi atau
(usaha perdamaian antara dua pihak)
2. mediasi atau
(negosiasi yang dimediasi oleh BPSK)
3. Arbitrase;
(penyelesaian lewat sidang di mana kedua belah pihak akan
memilih anngota majelis yang mewakili masing-masing pihak yang
bersengketa antara lain wakil konsumen, wakil pelaku usaha dan
wakil dari pemerintah) 7 25/04/2011
Tugas dan wewenang badan
penyelesaian sengketa konsumen

memberikan konsultasi perlindungan konsumen;


melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula
baku;
melaporkan kepada penyidik umum apabila terjadi
pelanggaran ketentuan dalam Undang-undang No.8 tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen;
menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis dari
konsumen tentang terjadinya pelanggaran terhadap
perlindungan konsumen;

8 25/04/2011
Tugas dan wewenang badan
penyelesaian sengketa konsumen

melakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa perlindungan


konsumen;
memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan
pelanggaran terhadap perlindungan konsumen;
memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan/atau setiap
orang yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap UU
No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha,
saksi, saksi ahli, atau setiap orang atau pihak yang tidak
bersedia memenuhi panggilan badan penyelesaian sengketa
konsumen; 9 25/04/2011
Tugas dan wewenang badan
penyelesaian sengketa konsumen

mendapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen, atau


alat bukti lain guna penyelidikan dan / atau pemeriksaan;
memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian
di pihak konsumen;
memberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang
melakukan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen;
menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang
melanggar ketentuan Undang-undang ini

10 25/04/2011
Wewenang badan penyelesaian
sengketa konsumen

Kewenangan untuk menangani dan menyelesaikan sengketa konsumen:


Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dalam membentuk majelis harus
ganjil dan sedikit-dikitnya berjumlah tiga orang terdiri dari:
seorang ketua merangkap anggota,
seorang wakil ketua merangkap anggota, dan
seorang anggota
Majelis ini terdiri mewakili semua unsur yaitu unsur pemerintah, unsur
konsumen, dan unsur pelaku usaha serta dibantu oleh seorang panitera
Putusan majelis bersifat final dan mengikat
Mrupakan penyelesaian akhir bagi para pihak
11 25/04/2011
Tugas dan wewenang badan
penyelesaian sengketa konsumen

BPSK wajib mengeluarkan putusan paling lambat dalam


waktu dua puluh satu (21) hari kerja setelah gugatan
diterima;
serta dalam waktu paling lambat tujuh (7) hari kerja sejak
menerima putusan, para pihak dapat mengajukan
keberatan kepada Pengadilan Negeri
paling lambat empat belas (14) hari kerja sejak menerima
pemberitahuan putusan kepada pelaku usaha yang tidak
mengajukan keberatan dianggap menerima putusan BPSK

12 25/04/2011
Tugas dan wewenang badan
penyelesaian sengketa konsumen

dan apabila setelah batas waktu ternyata putusan BPSK


tidak dijalankan oleh pelaku usaha, BPSK dapat
menyerahkan putusan tersebut kepada pihak penyidik
dengan penggunaan Putusan Majelis BPSK sebagai bukti
permulaan yang cukup bagi penyidik untuk melakukan
penyidikan dengan penggunaan Putusan majelis BPSK
dapat dimintakan penetapan eksekusinya kepada
Pengadilan Negeri di tempat konsumen yang dirugikan.

13 25/04/2011
Tugas dan wewenang badan
penyelesaian sengketa konsumen

Pengadilan Negeri wajib mengeluarkan putusan atas


keberatan pelaku usaha dalam waktu paling lambat dua
puluh satu (21) hari sejak diterimanya keberatan dari pelaku
usaha;
terhadap putusan Pengadilan Negeri, para pihak dalam
waktu paling lambat empat belas (14) hari dapat
mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik
Indonesia;
Mahkamah Agung Republik Indonesia wajib mengeluarkan
putusan dalam waktu paling lambat tiga puluh (30) hari
sejak menerima permohonan 14 kasasi. 25/04/2011
Tugas dan wewenang badan
penyelesaian sengketa konsumen

Jika dikumulasikan
maka waktu yg
dibutuhkan untuk
proses persidangan
adalah 107 hari kerja

15 25/04/2011
Daftar Pustaka

Shidarta, 2000, Hukum Perlindungan Konsumen


Indonesia, Jakarta, PT. Grasindo, Cet.ke-1.
Miru, Ahmadi dan Sutarman Yodo, 2004, Hukum
Perlindungan Konsumen, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, Cet.ke-2.
UU No.8 tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen
PP No.58 tahun 2001

16 25/04/2011
TERIMA KASIH

17 25/04/2011

Anda mungkin juga menyukai