Anda di halaman 1dari 9

Glow Plug

I. Sejarah Glow Plug


Glow plug pertama diciptakan pada tahun 1929 untuk membantu
mesin diesel menyala. Glow plug ini terdiri dari kumparan sebagai resistor
yang dililit kawat tahan panas. Tetapi glow plug ini rentan terhadap
kerusakan.

Glow Plug tahun 70 & 80an


Pada glow plug ini mengalami perkembangan dimana resistor
terbuat dari kumparan yang dililit kabel tembaga tipis, dimasukkan dalam
tabung kemudian dilas pada satu sisi dan diisi dengan bubuk insulasi.
Diameter tabung yaitu 6 mm dan memiliki waktu 17 detik untuk
penyalaan. Pada tahun 80an pabrikan Jepang mulai mengembangkan
glow plug dengan diameter 5mm dibanding milik Eropa yang
menggunakan 6mm dan memiliki waktu penyalaan kurang dari 10 detik.
Akan tetapi Beru, pabrikan glow plug mengembangkan tipe baru dengan
dua resistor yaitu regulation coil dan baja anti panas. Glow plug ini
mampu menyalakan mesin diesel hanya dalam waktu 7 detik.
Glow Plug tahun 90an
Pada tahun 90an pihak Eropa menetapkan aturan pengurangan
emisi gas buang yang menyebabkan glow plug harus bisa
mempertahankan panas selama kurang lebih 90 detik. Karena
permasalahan hak paten Beru untuk glow plug dua filamen, banyak
pabrikan menggunakan bahan yang berbeda-beda untuk menutupi
kekurangan glow plug satu filamen dibanding dua filamen.

Glow Plug QGS (Quick Glow System)


Pabrikan Jepang memiliki solusi yang berbeda untuk mengatasi
regulasi emisi gas buang EURO. Mereka menggunakan glow plug
monofilament tegangan rendah sederhana tanpa ada kemampuan
pengatur panas. Unit Relay merupakan inti komponen yang mana bisa
mengalirkan tegangan 12 volt untuk waktu pre heat yang sangat pendek
(3 detik) dan kemudian menurunkan tegangan hingga 6 volt untuk
menjaga agar tetap hangat. Sayangnya model ini sangat rumit sistem
kelistrikannya dan sangat mahal.
Glow Plug Tahun 2000
Dengan dikenalkannya direct injection diesel engine membuat glow
plug berubah fungsinya dari preheating menjadi postheating. Glow plug
hanya berfungsi sebagai preheat pada kondisi cuaca yang sangat dingin.
Bentuknya lebih panjang dibandingkan model yang lama tetapi
menggunakan tabung diameter 5mm serta mampu dialiri listrik hingga
14v.

II. Definisi Glow Plug


Glow plug merupakan sebuah komponen pemanas yang digunakan
untuk membantu mesin diesel menyala dengan bantuan aliran listrik dari
baterai. Glow plug terletak pada pre combustion chamber pada indirect
engine sedangkan pada direct engine terletak pada cylinder head yang
terhubung ke combustion chamber. Prinsip dasar dari glow plug adalah
kombinasi dari heating dan control coil yang membentuk joint resistance
element. Heating dan control coil dihubungkan secara seri. Kedua coil
tersebut mendapat kutub positif, tapi memiliki perbedaan resistansi
temperature tinggi. Control coil memiliki koefisien lebih tinggi dari pada
heating coil. Heating coil dan ujung glow plug merupakan tempat
dihasilkannya daerah panas. Resistansi bahan control coil akan meningkat
jika temperature meningkat. Hal tersebut akan membatasi arus dan
temperature.
Saat preheating arus akan mengalir melalui control coil dan heating
coil. Yang akan menyebabkan ujung glow plug akan membara. Waktu
pemanasan glow plug berbeda sesuai dengan tipe engine. Ini berarti
temperature control coil telah dipanasi oleh arus yang semakin lama
semakin bertambah. Karena resistansi elektrikal meningkat maka arus
akan berkurang sehingga arus yang masuk ke glow plug dapat diatur.

III. Jenis Glow Plug


Terdapat dua tipe glow plug, yaitu in cylinder type serta in manifold
type (Thermostart). Pada in cylinder type direct diesel engine, glow plug
terdapat pada setiap cylinder. Sedangkan pada indirect type, glow plug
terdapat pada pre combustion chamber. Untuk in manifold type, glow plug
terdapat pada intake manifold untuk melayani seluruh silinder.

In Cylinder Type Glow Plug Direct Injection Diesel Engine


In Cylinder Type Glow Plug Indirect Injection Diesel Engine

In Manifold Type Glow Plug

IV. Wiring Diagram


Arus dari baterai menuju ignition switch kemudian ke glow plug warning
lamp dank e control unit selanjutnya diteruskan antara preheat atau post
heat relay. Selain itu control unit juga mendapat input signal dari sensor
coolant.

V. Diagnosa

Hubungkan pointer multimeter negatif ke kutub negatif baterai dan


pointer positif ke kutub glow plug.
Baca hasil pembacaan resistensi pada multimeter untuk setiap glow
plug. Jika terdapat perbedaan pengukuran ganti glow plug keseluruhan
untuk setiap silinder. Periksa kondisi glow plug apakah masih bisa
menghasilkan panas hingga ujungnya merah membara dengan
menghubungkannya langsung dengan baterai.

VI. Perkembangan Glow Plug


Pada 2004, glow plug dengan ukuran yang lebih kecil diperkenalkan
untuk menggantikan model lama 5mm. Tabung dengan diameter 4,4mm
didesain secara spesifik untuk engine bertekanan tinggi yang mulai
menggunakan common rail.

Japan Ceramic Glow Plug


Pabrikan Jepang menggunakan teknologi keramik dibanding nickel
sebagai bahan tabung, dengan lapisan kedua yaitu tabung tipis berukuran
3mm. Glow plug ini menggunakan rangkaian elektronik yang sangat
kompleks.
Glow Plug ISS (Instant Start System)
Pada dasarnya glow plug ini memiliki konsep yang sama dengan
glow plug tipe QGS yang lama hanya dengan teknologi elektronik modern.
Glow plug ini didesain untuk bekerja pada tegangan rendah sekitar 12v-
13v dan memiliki sensor untuk memberitahu suhu setiap ruang bakar.
Pada Glow Plug ISS generasi kedua terdapat resistor flange untuk
memanaskan udara yang masuk dan membantu mengurangi emisi gas
buang.

Anda mungkin juga menyukai