PERKERASAN JALAN
Disusun oleh:
Kelompok 3
Fitriyah Ulfa 3115100068
Hafid Alfianto 3115100069
Nugraha Alfanda Wildan 3115100070
Rosita Eka Aprilyanti 3115100071
Christ Billy Prakoswa 3115100072
Erwin Widyanto Nugroho 3115100073
Ayuning Diah Nuryani 3115100080
Ricky Dharma Putra 3115100081
Fahmi Shofi Aulia 3115100082
Dewi Ayu Rahmawati 3115100084
Maria Wijaya 3115100085
Daniel Adrian 3115100089
Naura Assyifa Salma 3115100092
Hadyan Arvin Aditya 3115100096
M. Dachreza Tri Kurnia P. 3115100097
UBAIDILLAH
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan kasih setiaNya
lah kami dapat menyelesaikan praktikum Perencanaan Perkerasan Jalan ini dengan tepat waktu.
Dalam menyelesaikan laporan praktikum ini kami telah dibantu oleh banyak pihak. Untuk itu, kami
mengucapakan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1 Bapak Istiar, ST., MT. selaku dosen mata kuliah Perencanaan Perkerasan Jalan,
2 Ibu Ir. Dyah Iriani W. MSc selaku dosen asistensi praktikum Perencanaan Perkerasan Jalan,
3 Para laboran Laboratorium Perhubungan dan Bahan Konstruksi Jalan jurusan Teknik Sipil
ITS,
4 Teman teman angkatan 2015, para senior, dan segenap pihak yang telah ikut membantu
menyelesaikan laporan ini.
Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan
laporan ini dikemudian hari. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Bagaimana menentukan komposisi campuran agregat dan aspal yang optimal dan sesuai
dengan spesifikasi yang ditentukan.
1.3 Tujuan
Untuk menentukan komposisi yang optimal antara agregat dan aspal agar perkerasan jalan
yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
1.5 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Pendahuluan
Meliputi latar belakang, permasalahan, tujuan, ruang lingkup dan metodologi dari
praktikum perkerasan jalan.
2. Pemeriksaan Agregat
Meliputi analisa ayakan, tes keausan agregat kasar dengan mesin Los Angeles, dan
menentukan berat jenis agregat
3. Pemeriksaan Aspal
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Meliputi tes penetrasi aspal, daktilitas aspal, dan emeriksaan titik nyala, titik bakar, dan titik
lembek aspal
4. CBR dan DCPT
Menentukan nilai CBR baik melalui tes CBR maupun tes DCPT
5. Mix Design
Meliputi perencanaan campuran agregat dan aspal, kemudian hasil yang didapatkan di-test
menggunakan alat Marshall (Marshall Test)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
BAB II
PEMERIKSAAN AGREGAT
2.1.2 Peralatan
a. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji
b. Satu set saringan : 19,1 mm ( 3/4 ) ; 12,5mm ( ) ; 9,5 mm ( 3/8 ) ; No. 4 ;
No. 8 ; No.16 ; No. 30 ; No. 50 ; No. 100 ; No. 200 ; Pan (standart ASTM).
c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai pada
suhu ( 110 + 5 ) oC.
d. Alat pemisah contoh
e. Mesin pengguncang saringan
f. Talam-talam untuk tempat agregat
g. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat lainnya
Semua contoh yang digunakan sebagai benda uji diambil pada berat tetap. Berat
tetap adalah berat agregat kering oven pada suhu kamar dan diulang dioven satu jam
lagi setelah didinginkan pada suhu kamar lagi maka beratnya tetap, oven harus
senantiasa pada suhu ( 110 +5 ) oC, karena air pada suhu 100 oC akan menguap
sehungga kandungan air pada agregat itu akan hilang.
Klasifikasi Agregat :
Agregat kasar yaitu agregat yang tertahan pada saringan No. 4
Agregat halus yaitu agregat yang lolos melalui saringan No. 4
Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat
tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan saringan No. 4, selanjutnya agregat
halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah seperti tercantum diatas.
Benda uji disiapkan sesuai dengan persyaratan (PB-0208-76) kecuali apabila
butiran yang melalui saringan No. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila
syarat-syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.
2.1.6 Perhitungan
Menghitung prosentase berat benda uji yang tertahan di atas masing-masing
saringan terhadap berat total benda uji.
Hasil percobaan dapat dilihat pada hal berikut ini:
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Berat
Berat
Ukuran Ukuran Masing- Prosentase Prosentase
Jumlah
Saringa Saringa masing Jumlah Jumlah
Tertahan
n (inch) n (mm) Tertahan Tertahan Lolos
(Gram)
(Gram)
1" 25.4 0 0 0% 100 %
" 19.1 1005.5 1005.5 20.11 % 79.89 %
" 12.7 3027.5 4033 80.66 % 19.34 %
3/8 " 9.25 698.2 4731.2 94.62 % 5.38 %
No. 4 4.75 241 4972.2 99.44 % 0.56 %
No. 8 2.36 0.7 4972.9 99.46 % 0.54 %
No. 30 0.53 2.6 4975.5 99.51 % 0.49 %
No. 50 0.297 0.3 4975.8 99.52 % 0.48 %
No. 100 0.149 4.9 4980.7 99.61 % 0.39 %
N0. 200 0.074 1.5 4982.2 99.64 % 0.36 %
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Berat
Berat
Ukuran Ukuran Masing- Prosentas Prosentas
Jumlah
Saringa Saringa masing e Jumlah e Jumlah
Tertahan
n (inch) n (mm) Tertahan Tertahan Lolos
(Gram)
(Gram)
1" 25.4 0 0 0% 100 %
" 19.1 0 0 0% 100 %
" 12.7 460 460 13.14 % 86.86 %
3/8 " 9.25 2322.3 2782.3 79.49 % 20.51 %
No. 4 4.75 560.9 3343.2 95.52 % 4.48 %
No. 8 2.36 78.8 3422 97.77 % 2.23 %
No. 30 0.53 20.9 3442.9 98.37 % 1.63 %
No. 50 0.297 1.1 3444 98.40 % 1.6 %
No. 100 0.149 4.4 3448.4 98.53 % 1.47 %
N0. 200 0.074 0.7 3449.1 98.55 % 1.45 %
SURABAYA 60111
Berat
Berat
Ukuran Ukuran Masing- Prosentas Prosentas
Jumlah
Saringa Saringa masing e Jumlah e Jumlah
Tertahan
n (inch) n (mm) Tertahan Tertahan Lolos
(Gram)
(Gram)
1" 25.4 0 0 0% 100 %
" 19.1 0 0 0% 100 %
" 12.7 0 0 0% 100 %
3/8 " 9.25 0 0 0% 100 %
No. 4 4.75 314.7 314.7 13.99 % 86.01 %
No. 8 2.36 382 696.7 30.96 % 69.04 %
No. 30 0.53 626.8 1323.5 58.82 % 41.18 %
No. 50 0.297 409.8 1733.3 77.04 % 22.96 %
No. 100 0.149 294.8 2028.1 90.14 % 9.86 %
N0. 200 0.074 106.7 2134.8 94.88 % 5.12 %
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
2.2.2 Peralatan
A. Keranjang kawat ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm (no.6 atau no.8) dengan kapasitas
kira-kira 5 kg.
B. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan, tempat ini
harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap.
C. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh yang
ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.
D. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 5)C
E. Alat pemisah contoh
F. Saringan No. 4
A. Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain, yang melekat
pada permukaan.
B. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu 105C, sampai berat tetap.
C. Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 jam, kemudian timbang dengan
ketelitian 0,5 gram (Bk)
D. Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 4 jam.
E. Keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air pada
permukaan hilang (SSD), untuk butiran yang besar pengeringan harus satu persatu.
F. Timbang benda uji kering-permukaan jenuh.
G. Letakkan benda uji didalam keranjang, goncangkan batunya untuk mengeluarkan
udara yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air (Ba). Ukur suhu air untuk
penyesuaian perhitungan kepada suhu standard (25C).
2.2.5 Perhitungan
Bk
Bj Ba
A. Berat Jenis (Bulk Specific Gravity) =
Bj
Bj Ba
B. Berat jenis kering-permukaan (Saturated Surface Dry) =
Bk
Bk Ba
C. Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity) =
Bj Bk
100%
Bk
D. Penyerapan =
2.2.6 Catatan
Bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan dalma pekerjaan beton, dimana
agregatnya digunakan pada keadaan kadar air aslinya, maka tidak perlu dilakukan
pengeringan dengan oven.
Banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir-butir berat dan ringan.
Bahan semacam ini memberikan harga-harga berat jenis yang tidak tetap, walaupun
pemeriksaan dilakukan dengan sangat hati-hati.
Dalam hal ini beberapa pemeriksaan ulangan diperlukan untuk mendapatkan harga
rata-rata yang memuaskan.
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Nomor :1
Jenis Material : Agregat Kasar
Proyek : Praktikum
Tanggal Pengujian : 10 Maret 2017
Berat Contoh (gram) : 5000
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
2.3.2 Peralatan
a. Timbangan dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh.
b. Oven ( pengering ) yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110 5)C.
c. Talam atau cawan. Terbuat dari porselin atau logam tahan karat.
d. Piknometer / gelas ukur, dengan kapasitas 500 ml.
e. Kerucut terpancung (Cone) ubtuk menentukan berat JPK / SSD, dengan diameter
atas (40 3) mm, diameter bawah (90 3) mm dan tinggi (75 3) mm terbuat dari
bahan logam dengan tebal minimum 0,8 mm.
f. Penumbuk yang mempunyai penampang rata, berat (340 15) gram, diameter
permukaan penumbuk (25 3) mm
g. Saringan no.4 (4,75 mm)
h. Termometer
i. Hotplate
j. Desikator
k. Alat pembagi contoh (riffle sample)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
l. Air suling
Agregat Halus
Rata-rata
I II
Berat piknometer (gram) 218,2 128,8
Berat piknometer + benda uji (gram) 624,6 630.2
Berat benda uji SSD/JPK Bj (gram) 500 500,0
Berat piknometer + air B3 (gram) 640.4 635,5
Berat piknometer + air + benda uji B1 (gram) 948.5 957.2
Berat cawan (gram) 453,6 670,8
Berat cawan + benda uji (gram) 799,8 994,1
Berat benda uji kering oven B2 (gram) 491.8 494.2
Bj Bulk (ov) 2,6 2,8 2,7
Bj JPK/SSD 2,6 2,8 2,7
Bj App 2,7 2,9 2,8
Penyerapan (%) 1,7 1,2 1,4
B2 B2
Berat Jenis Kering (bulk dry spesific gravity) = B 3+BjB 1 B 2+500B 1
Bj
Berat Jenis Permukaan Kering/SSD = B 3+ BjB 1
B2
Berat Jenis Semu ( Apparent Spesific Grafity ) = B 3+ B 2B1
BjB 2
100
Penyerapan / Absorpsi = B2
494.2
Bj bulk II = (635.5+500957.2) = 2,8
2,56 +2,77
Bj bulk rata-rata = 2 = 2,7
500
Bj jpk II = (635.5+500957.2) = 2,8
2,60+ 2,80
Bj jpk rata-rata = 2 = 2,7
494,2
Bj app II = (635,5+ 494,2957,2) = 2,9
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
2,67 +2,86
Bj app rata-rata = 2 = 2,8
d. Penyerapan / Absorpsi
500491.8
Bj abs I = 491.8 x 100 %= 1,7 %
500494.2
Bj abs II = 494.2 x 100 %= 1,2 %
1,66+ 1,17
Bj abs rata-rata = 2 = 1,4 %
Nomor :5
Jenis Material : Abu batu
Proyek : Praktikum
Tanggal Pengujian : Jumat, 10 Maret 2017
Berat Contoh (gram) : 1000
(Kelompok 3)
(Ubaidillah)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
2.4.2 Peralatan
A. Mesin Los Engeles
Mesin terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter 7l
cm (28.5"), panjang dalam 50 cm (20"). Silinder bertumpu pada dua poros
pendek yang tak menerus dan berpular pada poros mendatar. Silinder berlubang
untuk memasukkan benda uji. Penutup lubang terpasang rapat sehingga
permukaan dalam silinder tak terganggu. Dibagian dalam silinderterdapat bilah
baja melintang penuh setinggi 8,9 cm (3,56").
B. Saringan nomer 12 dan saringan-saringan lainnya seperti tercantum dalam daftar
nomer 1.
C. Timbangan dengan ketelitian 5 gram.
D. Bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4.68 cm (1,718") dan berat masing
masing antara 390 gram sampai 445 gram.
E. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110+-5o
C).
2.4.5 Perhitungan
ab : c
x 100
Keausan = a
b = 4283
c= 717
c/a x 100% = 14.34%
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
BAB III
PEMERIKSAAN ASPAL
3.1.2 Peralatan
a. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik turun tanpa gesekan
dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm.
b. Pemegang jarum seberat ( 47 + 0,05 ) gram yang dapat dilepas dengan mudah dari
alat penetrasi untuk penetran.
c. Pemberat dari ( 50 + 0,05 ) gram dan ( 100 + 0,05 ) gram masing-masing digunakan
untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100 gram dan 200 gram.
d. Jarum penetrasi stainless steel dengan mutu 440 C atau HRC 54 sampai 60 dengan
ukuran dan bentuk menurut gambar dibawah, ujung jarum harus berbentuk kerucut
terpancung.
e. Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar yang
rata-rata berukuran :
f. Bak peredam ( Waterbath ), terdiri dari bejana tidak kurang 10 liter dan dapat
menahan suhu tertentu dengan ketelitian + 0,1 oC. Bejana ini dilengkapi dengan
pelat dasar berlubang-lubang terletak 50 mm di atas bejana dan tidak kurang dari
100 mm di bawah permukaan air dalam bejana.
g. Tempat air untuk benda uji ditempatkan di bawah alat penetrasi. Tempat tersebut
mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml dan tinggi yang cukup untuk meredam
benda uji tanpa bergerak.
h. Pengukuran waktu ( Stopwatch ). Pengukuran waktu penetrasi dengan skala
pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dan kesalahan tertinggi 0,1 detik per jam.
i. Termometer
titik lembek, dan untuk Bitumen tidak boleh lebih dari 90 oC di atas titik
lembek.
2. Waktu pemanasan tidak boleh lebih dari 30 menit, diaduk-aduk perlahan-lahan
agar udara tidak masuk ke dalam contoh.
3. Setelah contoh air merata, tuangkan ke dalam tempat contoh dan diamkan
hingga dingin. Tinggi contoh dalam tempat tersebut tidak kurang dari angka
penetrasi ditambah 10 mm. Benda uji dibuat dua,
4. Benda uji ditutup agar bebas dari debu dan didiamkan dalam suhu ruang
selama 1 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil, 1,5 sampai 2 jam untuk benda
uji besar
Gambar 6. Benda Uji yang akan Ditest Gambar 7. Alat Ukur Penetrasi
3.1.6 Catatan
a. Termometer bak perendam diatur
b. Bitumen dan penetrasi kurang dari 150 dapat diuji dengan alat-alat dan cara
pemeriksaan ini, sedangkan Bitumen dengan penetrasi antara 350 500 perlu
dilakukan dengan alat alat lain.
c. Apabila pembacaan stopwatch lebih dari ( 5 + 0,1 ) detik, hasil tersebut tidak
berlaku (diabaikan ).
d. Bacalah harga putaran jarum penetrasi selama waktu tersebut.
e. Satu definisi pada pembacaan putaran jarum sama dengan 0,1 mm, jadi kalau
harga penetrasi aspal tersebut 65 artinya selama 5 detik jarum tersebut bergerak
menembus aspal 65 x 0,1 mm = 6,5 mm.
Penetrasi Aspal
(PA-0301-76)
(AASHTO T-49-68)
Nomor :1
Jenis Material : Aspal Pertamina Pen 60/70
Proyek : Praktikum
Tanggal Pengujian : 10 Maret 2017
Berat Contoh : 52 gram
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
3.2. Pemeriksaan Titik Nyala dan Titik Bakar dengan Cleveland Open Cup PA-0303-76
Pemeriksaan ini disesuaikan dengan :
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
AASHTO T-48-74
ASTM D-92-52
3.2.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan titik nyala dan titik bakar dengan
cleveland open cup adalah :
1. Termometer
2. Cleveland Open Cup atau cawan kuningan
3. Pelat pemanas
Terdiri dari logam untuk melekatkan cawan dan bagian atas dilapisi
seluruhnya oleh asbes setebal 0,6 cm (1/4)
4. Sumber pemanas yaitu pembakaran gas yang tidak menimbulkan asap atau
nyala disekitar bagian atas cawan
5. Penahan angin yaitu alat yang dapat menahan hembusan angin apabila
digunakan nyala sebagai pemanas
6. Nyala penguji yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan diameter 3,2-
4,8 mm dengan panjang tabung 7,5 cm
e. Atur kecepatan pemanas 5C - 6C per menit pada suhu 56C dan 28C dibawah
titik nyala perkiraan
f. Nyala penguji dinyalakan dan diatur agar diameter nyala penguji 3,2 - 4,8 mm
g. Putar nyala penguji hingga melalui permukaan cawan (dari tepi ke tepi cawan)
dalam selang waktu 1 detik, ulangi pekerjaan setiap kenaikan 2C
h. Lanjutkan pekerjaan f dan h sampai terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas
permukaan benda uji, kemudian baca suhu pada termometer dan catat
i. Lanjutkan pekerjaan ini sampai terlihat nyala yang agak lama (5 detik) diatas
permukaan benda uji, kemudian baca suhu pada termometer dan catat
o Waktu
c Di Bawah Temperatu Titik Nyala /
No (Detik
Titik Nyala r (oc) Titik Bakar
)
1 56 60 305
2 51 120 310
3 46 180 315
4 41 240 320
5 36 300 325
6 31 360 330
7 26 420 335
8 21 480 340
9 16 540 345
10 11 600 350 Titik nyala
11 6 660 355
12 1 720 360 Titik bakar
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
3.3.2 Peralatan
a. Termometer sesuai daftar No. 1
b. Cincin kuningan, gambar no. 2
c. Bola baja, diameter 9,53 mm, berat = 3,45 3,55 gr.
d. Alat pengarah bola, gambar No. 2c
e. Bejana gelas, tahan pemanasan mendadak dengan diameter dalam 8,5 cm dengan
tinggi sekurang-kurangnya 12 cm.
f. Dudukan benda uji, gambar No. 2b
g. Penjepit.
Titik Lembek
(PA-0302-76)
(AASHTO-T27)
Nomor :1
Jenis Material : Aspal Pertamina AC Pen 60/70
Tanggal Pengujian : 10 Maret 2017
Berat Contoh (gram) :
Spesifikasi : min. 48, max. 57
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
PA-0306-76
(AASHTO T-51-74)
(ASTM D-113-65)
3.4.2 Peralatan
a. Termometer
b. Cetakan daktilitas kuningan.
c. Bak perendam isi 10 liter yang dapat menjaga suhu tertentu selama pengujian
dengan ketelitian 0,1oC, dan benda uji dapat direndam sekurang-kurangnya 10
cm di bawah permukaan air. Bak tersebut dilengkapi dengan pelat dasar yang
berlubang diletakkan 5 cm dari dasar bak perendam untuk meletakkan benda uji.
d. Mesin dengan ketentuan sebagai berikut :
Dapat menarik benda uji dengan kecepatan yang tetap.
Dapat menjaga benda uji tetap terendam dan tidak menimbulkan getaran
selama pemeriksaan.
e. Methyl alkohol teknik dan sodium klorida teknik.
a. Benda uji didiamkan pada suhu 25oC dalam bak perendam selama 85 sampai 95
menit kemudian benda uji dilepaskan dari pelat dasar dan sisi-sisi cetakannya.
b. Benda uji dipasang pada mesin uji dan benda uji ditarik secara teratur dengan
kecepatan 5 cm/menit sampai benda uji putus. Perbedaan kecepatan lebih
kurang 5% masih diijinkan. Bacalah jarak antara pemegang cetakan , pada saat
benda uji putus (dalam cm). Selama percobaan berlangsung benda uji harus
terendam sekurang-kurangnya 2,5 cm dari muka air dan suhu harus
dipertahankan (25 0,5)oC.
3.4.6. Catatan
Apabila benda uji menyentuh dasar mesin uji atau terapung pada permukaan air,
maka pengujian dianggap tidak normal. Untuk menghindari hal semcam ini maka BJ
air harus disesuaikan dengan BJ benda uji dengan menambah methyl alcohol atau
sodium klorida. Apabila pemeriksaan normal tidak berhasil setelah dilakukan 3 kali
makan dilaporkan bahwa pengujian daktilitas bitumen tersebut gagal.
Tes Daktilitas
(PA-0306-76)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
(AASHTO T-51-74)
Nomor :1
Jenis Material : Aspal Pertamina AC Pen 60/70
Proyek : Praktikum
Tanggal Pengujian :10 Maret 2017
Berat Contoh (gram) :
Pemeriksaan daktilitas: 25C; 5cm/menit
Pembacaan
Pengamatan Benda Pengukur
Keterangan
Uji Pada Alat
(cm)
I 140.0 Syarat min sesuai dengan
II 139.0 spesifikasi SNI, Binamarga,
Daktilitas Rata-rata 139.5 daktilitas min >= 100
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
BAB IV
PEMERIKSAAN CAMPURAN ASPAL
4.1 Mix Design
4.1.1 Umum
Tahap-tahap perencanaan campuran (mix design) aspal beton (hot mix) adalah sebagai
berikut :
1. Pemeriksaan mutu bahan yang digunakan. Hasil pemeriksaan mutu bahan untuk
mengetahui apakah bahan yang digunakan memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan oleh aspal beton.
2. Menentukan spesifikasi yang akan dipakai. Spesifikasi adalah harga-harga batas
yang harus dipenuhi oleh campuran.
Spesifikasi dibagi dua macam yaitu:
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Komposisi Penimbangan
Nomor :1
Proyek : Praktikum
Tanggal Pengujian : 10 Maret 2017
Berat Sample (Gram) 1200 1200 1200 1200 1200
Kadar Aspal (%) - 4.70% 5.20% 5.78% -
Berat Aspal (Gram) - 5635.20% 6235.20% 6935.10% -
Berat Agregat (Gram) - 114364.80% 113764.80% 113064.90% -
Saringan
% I II III IV V
Lolos Tertahan
1" " 10.43% - 119.28 118.66 118.03 -
" " 31.92% - 364.94 363.02 361.11 -
" 3/8' 9.89% - 113.11 112.51 111.92 -
3/8' No. 4 9.32% - 106.59 106.03 105.47 -
No. 4 No. 8 7.57% - 86.92 86.46 85.01 -
No. 8 No. 30 12.35% - 141.24 140.50 139.76 -
No. 30 No. 50 8.05% - 92.06 91.58 91.10 -
No. 50 No. 100 5.84% - 66.79 66.44 66.09 -
No. 100 No. 200 2.11% - 24.13 24.00 23.88 -
No. 200 Pan 2.50% - 28.59 28.44 28.29 -
A - 69.15% 69.15% 69.12% -
B - 28.35% 28.35% 28.38% -
Kadar Aspal - 5.20% 5.20% 5.20% -
Kadar Aspal:
% bitumen = 0,035 A + 0,045 B + 1,5
dimana :
A = Aggregat kasar yang tertahan ayakan # 8 (100 - % lolos ayakan # 8)
B = Aggregat halus yang lolos ayakan # 8 tetapi tertahan pada ayakan #200 (% lolos
ayakan # 8 - % lolos ayakan # 200)
diperoleh :
A = 100% 30,86% = 69,14%
B = 30,86% 2,50% = 28,36%
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Kombinasi Gradasi
Nomor :2
Proyek : Praktikum
Tanggal Pengujian : 10 Maret 2017
Total
Proporsi Aggregate (%) Spesifikasi Keterangan
Ukuran % Lolos Agregate Campuran
Saringa F1 F2 F3
n F1 F2 F3 (%) (%) (%)
51.84 4 44.16
100.00
1" 100.000 0 100.000 51.840 4.000 44.160 100.000 - -
100.00
1" 100.000 0 100.000 51.840 4.000 44.160 100.000 100 MS
100.00
" 79.890 0 100.000 41.415 4.000 44.160 89.575 75-100 MS
" 19.340 86.860 100.000 10.026 3.474 44.160 57.660 - -
3/8" 5.376 20.510 100.000 2.787 0.820 44.160 47.767 45-75 MS
No.4 0.556 4.480 86.010 0.288 0.179 37.982 38.449 30-50 MS
No.8 0.542 2.228 69.030 0.281 0.089 30.484 30.854 20-35 MS
No.30 0.490 1.631 41.170 0.254 0.065 18.181 18.500 5-20 MS
No.50 0.484 1.600 22.960 0.251 0.064 10.139 10.454 3-12 MS
No.100 0.386 1.474 9.860 0.200 0.059 4.354 4.613 2-8 MS
No.200 0.356 1.454 5.120 0.185 0.058 2.261 2.504 1-4 MS
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
4.2.2 Peralatan
a. Tiga buah cetakan benda uji yang berdiameter 10 cm ( 4 ) dan tinggi 7,7 cm
(3) lengkap dengan plat atas dan leher sambung
b. Alat pengeluar benda uji. Untuk benda uji yang sudah didapatkan dari dalam
cetakan dikeluarkan dengan alat ejektor
c. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk rata berbentuk silinder,
dengan berat 4,536 kg ( 10 pound ), dan tinggi jatuh bebas 35,7 cm ( 18 )
d. Landasan pemadat terdiri dari balok kayu ( jati atau sejenis ) berukuran kira-
kira 20 x 20 x 45 cm yang dilapisi dengan plat baja berukuran 30 x 30 x 2,3 cm
dan diikatkan pada lantai beton dengan 4 bagian siku
e. Silinder cetakan benda uji
f. Mesin tekan lengkap :
- kepala penekan berbentuk lengkung ( breaking head )
- cincin penguji berkapasitas 2500 kg ( 5000 pound ) dengan ketelitian 12,5 kg
( 25 pound ) dilengkapi arloji tekan dengan ketelitian 0,0025 cm ( 0,0001" )
- arloji kelelehan dengan ketelitian 0,25 mm ( 0,01" ) dengan perlengkapannya
g. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(200 3)C
h. Bak perendam ( waterbath ) yang dilengkapi dengan pengatur suhu minimum
20C
i. Perlengkapan lainnya :
- panci untuk memanaskan agregat, aspal dan campuran aspal
- pengukur suhu dari logam ( metal thermometer ) berkapasitas 250C dan
100C dengan ketelitian 0,5 atau 1 % dari kapasitas
- timbangan yang dilengkapi dengan penggantung benda uji berkapasitas 2
kg dengan ketelitian 0,1 gram dan timbangan berkapasitas 5 kg dengan
ketelitian 1 gram
- kompor
- sarung asbes dan karet
- sendok pengaduk dan perlengkapan lain
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
c. Persiapan campuran
Untuk setiap benda uji diperlukan agregat sebanyak 1200 gram sehingga
menghasilkan tinggi benda uji sekitar 6,25 0,125 cm ( 2,5" 0,05" ).
Panci dipanaskan beserta campuran agregat 28C di atas suhu pencampur untuk
aspal panas dan ter dan diaduk sampai merata. Aspal dituangkan sebanyak yang
dibutuhkan ke dalam agregat yang sudah dipanaskan, kemudian diaduk sesuai
point 3b sampai agregat melapis merata.
d. Pemadatan benda uji
Perlengkapan cetakan benda uji dan penumbuk dibersihkan dengan seksama dan
dipanaskan dengan suhu 93,3C dan 148,9C. Selembar kertas saring atau kertas
penghisap yang sudah digunting sesuai bentuk cetakan diletakkan ke dalam dasar
cetakan, kemudian seluruh campuran dimasukkan ke dalam cetakan tersebut dan
ditusuk dengan keras dengan sendok semen. Leher alat dilepaskan, permukaan
campuran diratakan dengan sendok, sehingga menjadi sedikit cembung. Saat
akan dipadatkan, suhu campuran harus dalam batas-batas pemadatan (3b).
Cetakan diletakkan di atas landasan pemadat, kemudian ditumbuk dengan
penumbuk sebanyak 75, 50 dan 35 kali dengan tinggi jatuh 45 cm.
Setelah itu benda uji dikeluarkan dari cetakannya ke atas permukaan rata yang
halus, kemudian didiamkan selama 24 jam pada suhu ruang.
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Marshall Test
Nomor :1
Proyek : Praktikum
Tanggal Pengujian : 10 Maret 2017
Berat
No. Berat Berat
Diameter Tinggi Dalam Stabilitas Stabilitas Flow
Benda Kering Jenuh/SSD
(cm) (cm) Air/BA (lb) (Kg) (mm)
Uji (Gram) (Gram)
(Gram)
I - - - - - - - -
II 10.1 6.3 1164.4 1285.0 696.0 320.0 1152.0 2.5
III 10.1 6.0 1143.3 1265.0 683.0 592.0 2323.0 3.8
IV 10.1 6.3 1210.4 1330.0 717.0 670.0 2052.0 4.5
V - - - - - - - -
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Marshall Test
Nomor :2
Proyek : Praktikum
Tanggal Pengujian : 10 Maret 2017
No a b c d e f g h i j k l m n o p q r
I - - - - - - - - - - - - - - - - - -
II 4.5 4.7 1164.0 1285.0 696.0 468.0 2.5 2.6 11.3 86.2 2.5 13.8 81.9 3.0 320.0 1152.0 1152.0 2.5
III 4.9 5.2 1143.0 1265.0 683.0 460.0 2.5 2.6 12.5 85.7 1.8 14.3 87.2 2.5 592.0 2131.0 2323.0 3.8
IV 5.5 5.8 1210.0 1330.0 717.0 493.0 2.5 2.5 13.7 84.1 2.2 15.9 86.3 3.0 570.0 2052.0 2052.0 4.5
V - - - - - - - - - - - - - - - - - -
100 - b g
BJ agregat
j = vol % total agregat =
k = jumlah kandungan rongga = 100 i j
l = prosen rongga terhadap agregat = 100 j
i
x 100%
l
m = prosen rongga terhadap aspal =
100
100 - g
h
n = prosen rongga terhadap campuran =
o = pembacaan arloji stabilitas
p = stabilitas x kalibrasi =o x 8 x 0,45
q = p x angka koreksi volume (koreksi volume berdasarkan isi benda uji)
r = hasil pembacaan flow (mm)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
2.48
2.47
2.46
Massa Jenis g/cm3
2.45
2.44
2.43
3.2 3.6 4 4.4 4.8 5.2 5.6 6
3 3.4 3.8 4.2 4.6 5 5.4 5.8
stabilitas
2550
2350
2150
1950
1750
stabilitas (kg) 1550
1350
1150
950
750
4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 5 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9
Flow
5
3
Flow (mm)
2
0
3 3.2 3.4 3.6 3.8 4 4.2 4.4 4.6 4.8 5 5.2 5.4 5.6 5.8 6
6
5
4
3
2
1
0
2.5 2.7 2.9 3.1 3.3 3.5 3.7 3.9 4.1 4.3 4.5 4.7 4.9 5.1 5.3 5.5 5.7 5.9 6.1
BAB V
PEMERIKSAAN TANAH / SIRTU
5.1.2 Peralatan
Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat DCPT seperti pada gambar.
kadar airnya sebelum dipadatkan dan bila tidak direndam, pemeriksaan kadar air
dilakukan setelah benda uji dikeluarkan dari cetakan.
e. Buka leher sambung dan ratakan dengan alat perata. Tambal lubang-lubang
yang mungkin terjadi pada permukaan karena lepasnya butir-butir kasar dengan
bahan yang lebih halus. Keluarkan piringan pemisah, balikkan dan pasang kembali
cetakan berisi benda uji pada keping alas dan timbang.
f. Untuk pemeriksaan CBR langsung, benda uji ini telah siap untuk diperiksa.
Bila dikehendaki CBR yang direndam ( soaked CBR ) harus dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
i. Pasang keping pengembangan diatas permukaan benda uji dan kemudian
pasang keping pemberat yang dikehendaki ( seberat 4,5 kg [ 10 lbs ] )
atau sesuai dengan keadaan beban perkerasan.
Rendam cetakan beserta beban di dalam air sehingga air dapat meresap
dari atas maupun dari bawah.
Pasang tripod beserta arloji pengukur pengembangan. Catat pembacaan
pertama dan biarkan benda uji selama 96 jam.
Permukaan air selama perendaman harus tetap ( kira-kira 2,5 cm di atas
permukaan benda uji ).
Tanah berbutir halus atau berbutir kasar yang dapat melalukan air lebih
cepat dapat direndam dalam waktu yang lebih singkat sampai pembacaan
arloji tetap.
Pada akhir perendaman catat pembacaan arloji pengembangan.
ii. Keluarkan cetakan dari bak air dan miringkan selama 15 menit sehingga
air bebas mengalir habis. Jagalah agar selama pengeluaran air permukaan
benda uji tidak terganggu.
iii. Ambil beban dari keping alas, kemudian cetakan beserta isinya
ditimbang. Benda uji CBR yang direndam telah siap untuk diperiksa.
(FTSP ITS)
KAMPUS ITS SUKOLILO, TELP. 5946094, 5947284
SURABAYA 60111
Titik 1
N N D D SPP
Start 120
1 1 111 9 9
1 2 96 15 24
1 3 84 12 36
1 4 71 13 49
1 5 61 10 59
1 6 40 21 80
1 7 28 12 92
Grafik DCPT 1
100 10 1
D (cm/blow)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Titik 2
N N D D SPP
Start 119
1 1 104 15 15
1 2 90 14 29
1 3 73 17 46
1 4 54 19 65
1 5 46 8 73
1 6 28 18 91
1 7 28 119
Grafik DCPT 2
100 10 1
0
10
20
30
40
50
Depth of Penetration (cm) 60
70
80
90
100
110
120
130
D (cm/blow)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Titik 3
N N D D SPP
Start 120
1 1 115 5 5
1 2 104 11 16
1 3 99 5 21
1 4 78 21 42
1 5 57 21 63
1 6 41 16 79
1 7 28 13 92
Grafik DCPT 3
100 10 1
0
10
20
30
40
50
D (cm/blow)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Grafik CBR 1
120
f(x) = - 13.04x + 135.43
110
100
90
80
70
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kurva regresi dari percobaan DCPT di titik 1 kemudian diplotkan pada grafik CBR di atas,
sehingga diperoleh nilai CBR 9,115% pada titik 1.
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Grafik CBR 2
120
f(x) = - 15.18x + 134.14
110
100
90
80
70
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kurva regresi dari percobaan DCPT di titik 2 kemudian diplotkan pada grafik CBR di atas,
sehingga diperoleh nilai CBR 7,839% pada titik 2.
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Grafik CBR 3
130
f(x) = - 13.54x + 141.86
120
110
100
90
80
70
Depth of Penetration (cm) 60
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kurva regresi dari percobaan DCPT di titik 3 kemudian diplotkan pada grafik CBR di atas,
sehingga diperoleh nilai CBR 8,868% pada titik 3.
Surabaya, 10 Maret 2017
Diperiksa oleh Diuji Oleh
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
5.2.2 Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio)
tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu.
CBR ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar dengan
kedalaman dan kecepatan yang sama.
5.2.3 Peralatan
e. Keping beban dengan berat 2,27 kg (5 pound), dimeter 194,2 m (5 7/8) dengan
lubang tengah diameter 54,0 mm (2 1/8).
f. Torak penetrasi dari logam, berdiameter 49,5 mm (1,95), luas 1935 mm2
(3in2 ) dan panjang tidak kurang dari 101,6 mm (4).
g. Satu buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi. Peralatan lain
seperti talam, alat perata, tempat untuk merendam.
b. Kemudian campur bahan tersebut dengan air sampai kadar air optimum atau
kadar air lain yang dikehendaki.
c. Pasang cetakan pada keping alas dan timbang. Masukkan piringan pemisah
(spacer disk) di atas keping alas dan pasang kertas saring di atasnya.
d. Padatkan bahan tersebut didalam cetakan sesuai dengan cara B atau D dari
pemeriksaan pemadatan PB011176 atau PB011276. Bila benda uji tersebut
tidak direndam, pemeriksaan kadar air dilakukan setelah benda uji dikeluarkan
dari cetakan.
e. Buka leher sambung dan ratakan dengan alat perata. Tambal lubang-lubang yang
mungkin terjadi pada permukaan karena lepasnya butir-butir kasar dengan bahan
yang lebih halus. Keluarkan piringan pemisah, balikkan dan pasang kembali
cetakan berisi benda uji pada keping alas dan timbang.
f. Untuk pemeriksaan CBR langsung, benda uji ini telah siap untuk diperiksa. Bila
dikehendaki CBR yang direndam ( soaked CBR ) harus dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
(i) Pasang keping pengembangan diatas permukaan benda uji dan kemudian
pasang keping pemberat yang dikehendaki seberat 4,5 kg (10 lb) atau sesuai
dengan keadaan beban perkerasan.
(ii) Rendam cetakan beserta beban di dalam air sehingga air dapat meresap dari
atas maupun dari bawah. Pasang tripod beserta arloji pengukur
pengembangan. Catat pembacaan pertama dan biarkan benda uji selama 96
jam. Permukaan air selama perendaman harus tetap ( kira-kira 2,5 cm di atas
permukaan benda uji ). Tanah berbutir halus atau berbutir kasar yang dapat
melalukan air lebih cepat dapat direndam dalam waktu yang lebih singkat
sampai pembacaan arloji tetap. Pada akhir perendaman catat pembacaan arloji
pengembangan.
(iii) Keluarkan cetakan dari bak air dan miringkan selama 15 menit sehingga air
bebas mengalir habis. Jagalah agar selama pengeluaran air permukaan benda
uji tidak terganggu.
(iv) Ambil beban dari keping alas, kemudian cetakan beserta isinya ditimbang.
Benda uji CBR yang direndam telah siap untuk diperiksa.
b. Tanah dibagi dalam 3 layer dan dipadatkan dengan alat penumbuk sebanyak 56x
pukulan di setiap layer.
c. Tanah yang melebihi cetakan diratakan dengan spatula dan bagian yang kosong diisi
dengan sisa tanah.
d. Contoh tanah ditest CBR dengan pemberian beban yang makin lama makin
bertambah, yaitu dengan cara pemutaran dongkrak hidrolis yang kontinyu. Dan
dengan mengukur penurunannya. Test ini dilakukan sampai alat penunjuk
pembebanan tidak berputar maju
e. Setelah itu dilakukan test yang sama pada contoh tanah yang sama dengan posisi
dibalik.
Percobaan CBR
Nomor :1
Jenis Material : Fine (F3)
Proyek : Praktikum
Tanggal Pengujian : 10 Maret 2017
Berat Contoh (gram) : 2250
Kalibrasi : 8.1 (lbs)
Pembacaan :
5013.
6 0.3000 619.0 605.0 9 4900.5
7079.
8 0.4000 874.0 852.0 4 6901.2
1080. 8748.
10 0.5000 0 1062.0 0 8602.2
(Ubaidillah) (Kelompok 3)
10000
9000
8000
B
e 7000
b
a 6000 f(x)
n f(x) =
= 2152.94
2128.09 ln(x)
ln(x) +
+ 7756.37
7597.74
5000 ATAS
( Logarithmic (ATAS)
4000
BAWAH
L
3000 Logarithmic (BAWAH)
B
2000
)
1000
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Penurunan ( inch )
Di
agram CBR ( California Bearing Ratio )
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
Penurunan ( inch
Beban )
Atas Bawah
2799.1 2697.5
0.1 7 7
4291.4 4172.6
0.2 4 6
2697.569 4172.655
100 =89,92 100 =92,73
Bawah 3000 4500
= 94,05%
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
LAPORAN PRAKTIKUM
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
KELOMPOK 3
BAB VI
KESIMPULAN DAN PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Umum
Pada perencanaan perkerasan jalan raya, perlu diadakan pengujian material yang sesuai
dengan teliti dan sesuai dengan prosedur pengujian yang telah ditentukan agar
diperoleh kualitas pekerjaan perkerasan jalan yang memenuhi standart.
6.2 PENUTUP
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan YME, kami dapat menyelesaikan tugas
praktikum jalan raya ini sesuai dengan waktu dan petunjuk yang diberikan.
Dalam pelaksanaan praktikum, kami telah banyak mendapat pengertian dan makna serta
wawasan tentang teori-teori yang telah kami terima selama kuliah. Dan ini merupakan bekal
yang tak ternilai bagi kami.
Dalam penyajian laporan ini, kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang
membangun serta bimbingan atas kekurangan-kekurangan yang ada.