Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MEKANIKA FLUIDA

CONTOH SOAL GAYA ANGKAT

Oleh:

Nama : Muh. Aidul Candra


NIM : D211 14 314
Kelas :B
1. Sebuah pesawat komersial memiliki massa total 70.000 kg dan luas sayap
150 m2 (Gbr. 11-54). Pesawat tersebut memiliki kecepatan 558 km/h dan
ketinggian 12.000 m, di mana kerapatan udara adalah 0.312 kg/m3. Pesawat
ini mempunyai double-slotted flaps (sirip sayap) untuk digunakan pada saat
takeoff dan pendaratan, tetapi penerbangan dilakukan dengan flap-nya
dilipat (tidak digunakan). Asumsi sifat drag dan lift pada sayapnya dapat
diperkirakan dengan NACA 23012 (Gbr. 11-45), tentukan:
(a) kecepatan aman minimum untuk takeoff dan pendaratan dengan atau
tanpa mengeluarkan flap-nya,
(b) sudut serang yang tepat untuk penerbangan dengan ketinggian tetap, dan
(c) daya yang diperlukan agar cukup melawan gaya drag pada sayap.
PENYELESAIAN:

SOLUSI: Kondisi penerbangan dan karakteristik sayapnya telah


ditentukan. Kecepatan aman minimum landing dan takeoff, sudut serang
penerbangan, dan daya diperlukan akan dicari.
ASUMSI:
1) Drag dan lift yang dihasilkan bagian pesawat selain sayapnya tidak
diperhitungkan.
2) Sayapnya diasumsikan berpenampang airfoil dua dimensi, dan efek
diujungnya tidak diperhitungkan.
3) Karakteristik lift dan drag sayap dapat ditentukan dari NACA 23012
sehingga Gbr. 11-45 bisa digunakan. 4) Kerapatan rata-rata udara di
permukaan tanah 1.20 kg/m3 dan pada ketinggian pesawat 0.312 kg/m3.
Koefisien lift maksimum CL, maks dari sayap adalah 3.48 dan 1.52 dengan
atau tanpa flap, berturut-turut (Gbr. 11-45).
ANALISIS:
(a) Berat dan kecepatan pesawat adalah:

Kecepatan minimum terkait dengan kondisi stall tanpa dan dengan flap,
berturut-turut, didapatkan dari Pers. 11-24,

Maka kecepatan aman minimum untuk menghindari daerah stall


(kondisi dimana pesawat kehilangan daya angkat) didapatkan dengan
mengalikan nilai di atas dengan 1.2:
dengan faktor konversi 1m/s = 3.6 km/h. Perhatikan bahwa dengan flap
memungkinkan pesawat takeoff dan mendarat pada kecepatan yang
cukup rendah, sehingga tidak memerlukan landasan pacu yang panjang.

(b) Ketika sebuah pesawat terbang dengan ketinggian tetap, gaya


angkatnya harus sama dengan beratnya, FL = W. Maka koefisien
angkatnya ditentukan dengan:

Untuk kasus tanpa flap, sudut serang yang sesuai dengan nilai C L ini
diambil dari Gbr. 11-45 dan didapatkan 10.

(c) Ketika pesawat terbang dengan ketinggian tetap dan dengan kondisi
steady, gaya total yang bekerja pada pesawat adalah nol, maka dari itu
dorongan dari mesin harus sama dengan gaya drag nya. Koefisien drag
yang sesuai dengan koefisien lift 1.22 ditentukan dari Gbr. 11-45 dan
didapatkan CD 0.03 untuk kasus tanpa flap. Maka gaya drag yang
berkerja pada saya menjadi

Dari rumus daya sama dengan gaya dikalikan kecepatan (jarak per
waktu), daya yang diperlukan untuk melawan gaya drag ini harus sama
dengan gaya dorongnya dikalikan dengan kecepatan penerbangan:

Maka, mesin harus mensuplai daya sebesar 2620 kW untuk melawan


gaya drag pada sayap. Untuk efisiensi dorongan 30 persen (30 persen
energi dari bahan bakar terpakai untuk mendorong pesawat), pesawat
memerlukan masukan energi dengan laju 8733 kJ/s.
PEMBAHASAN: Daya yang ditentukan adalah daya yang diperlukan
untuk melawan drag yang ada pada sayap saja dan tidak termasuk bagian
pesawat lainnya (badan pesawat, ekor, dll.). Maka, daya total yang
dibutuhkan tentunya lebih besar. Kemudian, drag yang terinduksi akibat
lift belum diperhitungkan, yang merupakan gaya yang dominan selama
takeoff pada sudut serang yang besar (Gbr 11-45 adalah untuk airfoil 2D,
dan belum memperhitungkan efek 3D).

(Sumber: Cengel, Fundamental and Applications of Fluid Mechanics, Example 11-5,


halaman 595)
2. Sebuah pesawat Piper Cub mempunyai berat kotor sebesar 1750 lb,
kecepatan terbang sebesar 115 mph, dan luas sayap 179 ft 2. Tentukan
koefisien lift pesawat tersebut untuk kondisi yang diberikan!

PENYELESAIAN:
Agar tercapai keseimbangan, gaya lift harus sama dengan gaya berat:
FL = W = 1750 lb
dengan
FL = CL U2A
Sehingga:
CL = 2FL/U2A = 2W/U2A
Konversi U dari mph ke ft/s:
U = (115 mph)(88 ft/s)/(60 mph) = 169 ft/s
Sehingga:
CL = 2W/U2A
= (2)(1750 lb)/(0.00238 slugs/ft3)(169 ft/s)2(179 ft2)
= 0.29

(Sumber: Munson, Fundamentals of Fluid Mechanics, Problem 9.85, halaman 617)


3. Sebuah sayap menghasilkan gaya lift sebesar L ketika bergerak melalui
udara setinggi permukaan laut dengan kecepatan U. Seberapa laju sayap
tersebut harus bergerak pada ketinggian 35.000 ft dengan koefisien lift yang
sama dan harus menghasilkan gaya lift yang sama?

PENYELESAIAN:
Kondisi 1: Setinggi permukaan laut
Kondisi 2: Setinggi 35.000 ft
Lift yang dihasilkan harus sama dari kedua kondisi:
L1 = L2
CL1 1 U1 A1 = CL2 2 U22 A2
2

Koefisien (CL) dan luasan (A) konstan:


1 U12 = 2 U22
Sehingga untuk mengetahui kecepatan yang diperlukan pada ketinggian
35.000 ft (kondisi 2):
U2 = (1/2)1/2 U1
= (2.3810-3 slug/ft3 / 7.3810-4 slug/ft3)1/2 U1
= 1.8 U1

Jadi, kecepatan yang diperlukan pada ketinggian 35.000 ft adalah 1.8 kali
kecepatan pada saat setinggi permukaan air laut, untuk mendapatkan gaya
lift yang sama pada koefisien lift yang sama.
(Sumber: Munson, Fundamentals of Fluid Mechanics, Problem 9.90, halaman 617)

Anda mungkin juga menyukai