Pro Kontra Pemuda Sebagai Penggerak Anti Korupsi
Pro Kontra Pemuda Sebagai Penggerak Anti Korupsi
KORUPSI
UNTUK MEMENUHI TUGAS UTS MATAKULIAH
Pendidikan Agama Islam
Yang dibina oleh Bapak Faris Khoirul Anam Lc., M.H.I
Oleh:
Korupsi dalam syariat Islam diatur dalam fiqh Jinayah. Fiqh Jinayah
adalah ilmu tentang hukum-hukum syariat yang digali dan disimpulkan dari nash-
nash keagamaan, baik Alquran maupun hadist, tentang kriminalitas, baik
berkaitan dengan keamanan jiwa maupun anggota badan atau menyangkut
seluruh aspek pancajiwa syariat yang terdiri dari (1) Agama; (2) Jiwa; (3) Akal; (4)
Kehormatan atau nasab; (5) harta kekayaan; maupun di luar pancajiwa syariat
tersebut.
Beberapa jenis tindak pidana (jarimah) dalam fiqh jinayah dari unsur-
unsur dan definisi yang mendekati pengertian korupsi di masa sekarang adalah
Ghulul (Penggelapan), Risywah (Penyuapan), Ghasab (Mengambil Paksa
Hak/Harta Orang Lain), Khianat, Sariqah (Pencurian), Hirabah (Perampokan), Al-
Maks (Pungutan Liar), Al-Ikhtilas (Pencopetan), dan Al-Ihtihab (Perampasan).
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang
lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
Diriwayatkan dari Said bin Zaid bin Amr bin Nufail radhiyallahu anhu, ia
berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah
bersabda: Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara dhalim, maka Allah
akan mengalungkan di lehernya pada Hari Kiamat nanti dengan setebal tujuh
lapis bumi. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
(13).
Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan
sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka
petunjuk;
Dengna masalah yang ada diharapkan pemuda Indonesia dapat mengerti dan
berusaha bersama-sama dalam memberantas seluruh korupsi yang ada. Tidak
hanya korupsi besar yang diekspos media tetapi juga korupsi-korupsi kecil yang
ada dalam keseharian.
Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan
perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang
itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang
dikhianatkannya itu, Kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan
tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang
mereka tidak dianiaya. (QS Ai Imran: 161).
Utsman bin Affan telah menceritakan hadis kepada kami, Abu Awanah
telah menceritakan hadis kepada kami, ia berkata Umar ibn Abi
Salamah telah menceritakan hadis kepada kami, dari bapaknya, dari
Abi Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah
melaknat orang yang menyuap dan orang yang disuap terkait masalah
hukum/kebijakan. (Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad, no. Hadis
8670)
"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab
(Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?" (al-Baqarah : 44)
|
:
|
:
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang
tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan." (Ash- Shaff : 2-3)
Meskipun tidak semua pemuda melakukan hal itu tetapi para pemuda
masih perlu arahan dan sedikit paksaan akan nilai kejujuran.
Dan tidak akan efektif jika sebagai penggerak adalah seseorang yang
belum matang, yang masih mementingkan ego besarnya yang hanya
akan memberikan efek buruk dan tidak memberikan efek baik dan
positif.