S1 TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2015/2016
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI...................................................................................................................... i
BAB 1.
PENDAHULUAN................................................................................................ 1
BAB 2.
PEMBAHASAN................................................................................................... 3
BAB 3.
PENUTUP............................................................................................................. 6
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah terbentuknya Pakistan
Sejarah Negara Pakistan berhubungan erat dengan India. Pakistan dulu
menjadi satu bagian dengan India saat pertama kali agama Budha di India tersebar
dan sebelum pertengahan abad ke-8 pedagang dari Asia Barat mendarat. Dulu
mayoritas orang India beragama Budha. Setalah dating pedagang Islam, Islam
mulai diperkenalkan di India dan cukup banyak yang menganut ajarannya pada saat
itu.
Pada abad ke-13 di India mulai berdiri Kesultanan. Dinasti Islam yang
pertama kali disebut Delhi. Kebudayaan Islam berkembang cukup bagus di Negara
ini, hal ini di tandai oleh banyak kebudayaan bidang seni,bahasa.arsitektur dan
sastra dan terlihat masjjid juga ada di sana. India di abad ke-13 sampai 15
mengeliat. Sebelum akirnya terjadi kemunduran Dinasti Islam di India tahun 1707
sepeniggalan Raja Aurangzeb.
Akibatnya India mengalami perpecahan, menjadi kerajaan-kerajaan kecil
yang saling bermusuhan satu sama lain. Sempat terjadi perdamaian, kemudian
terjadi pertengkaran lagi yang pemicunya adalah agama. Oleh kakrena itu, Pakistan
memutuskan untuk berdisir sendiri dan pisah dari India Tneggara, Kashmir di Timur
Laut dan Jammu berada diantara Afganistan.Selain Islam ada juga agama Kristen,
tercatat ditahun 1998 jumlahnya hanya 1% saja dari jumlah total penduduknya
Ironisnya, sebagai Negara minoritas, mereka banyak mendapatkan penindasan
semenjak Islam menjad agama mayoritas tahun 1956 yang mendeskriminasikan
Kristen.
Pakistan berdiri pada 4 Agustus 1947 dibawah pimpinan AAli Zinah. Pada 24
Maret 1956 Pkistan akhirnya menjadi Republik bersama Maylen Iskandar Mirza
sebagai presiden pertama saat itu terjadi konflik Pakistan Timur dan Pakistan Barat,
Pakistan Bara menguasai secara dominan dibidang politik, sedangkan Pakistan
Timur menguasai bidang ekonomi. Adapun factor lain yang memici ketegangan,
yaitu factor geografis,militer, dan bahasa. Ketegabgab uty akhirnya berubah
menjadi perepcahan. Dampak dari perpecahan Pakistan ini adalah buruknya
ekonomi Negara, kelaparan dan keamanan mayarakat. Akhirnya Pakistan Timur
memutuskan berdiri sendiri menjadi Bangladesh. Tahun 1971 pada 25 Maret Mujibur
Rahman mendatangi deklrasi resmi. Inti dari deklarasi tersebut menyatakan bahwa
Bangladesh menjadi Negara merdeka dan berdaulat. Bangladesh merasa menglami
penindasan dari Pakista Barat. Banyak
rakyat yang tidak bersalah meninggal akibat serangan dari Pakistan Barat. Usut
punya usut kemerdekaan Pakistan Timur menjadi Negara berdaulat karena
didiukung oleh India pada saat itu.Pakistan itu memliki potensi diatanranya
tekonologi yang canggih Pakistan bsia mengoperasikan dan berhasil melakukan uji
coba rudal dan nuklir. Menjadikan Pakistan negar pertama yang berhasil
melakukanya. Disisi keberhasilan Pakistan, pihak Pakistan juga memiliki sisi
negative, yaitu membuat persenjataan dengan cara diam-dam(illegal) kaan saja jika
diinginkan.
Dukungan India dengan Pakistan Timur nampaknya karena masih ada
dendam yang terjadi dengan Pakistan Barat yang belum terselesaikan saat Pakistan
Masih bergabung dengan India.
BAB II
PEMBAHASAN
Berbicara tentang Pakistan atau Republik Islam Pakistan tidak adil jika tidak
berbicara tentang sistem pemerintahanya, Sistem pemerintahan yang dianut
Pakistan adalah Parelementer dengan Presiden sebagai kepala Negara karena
Pakistan adalah Negara Islam maka presiden harus beragama Islam dan sekurang-
kurangnay berumur 45 tahun, ibu kota Negara Pakistan adalah Islamabad. Pakistan
menggunakan bahasa resmi Punjab sebanyak 48% warga Pakistan menggunakan
bahasa ini.
Setelah mengetahui sistem pemerintahan sekarang kita akan membahasa
tentang objek wisata yang ada di Pakistan , berhubung Pakistan adalah Negara
Islam banyak masjid-masjid mewah yang menjadi tujuan utama para tourist seperti
Masjid Faisal,
yaitu jalan yang seberanya kecil sperti jalan setapak, tetapi jalan ini melintasi 3
pegunungan besar, Himalaya, Karakoran dan Pamir sejarah pembangunannya juga
menarik karena menelan korban jiwa sebanyak 892 orang, berikutnya ada Shangrila
Lake
Yang ketiga ada Palao juga sama seperti biryani. Nasi. Bedanya biryani berwarna
kekuningan, Palaoberwarna kecoklatan. Palao biasanya dimakan dengan shami
kabab (semacam perkedel daging), kol, dan lagi-lagi raita. Kemudian ada Paratha,
Paratha itu menu breakfastnya orang pakistan. Hampir semua orang pakistan kalau
sarapan pasti makan paratha. Paratha itu berupa nan yang dimakan dengan
semacam telur dan daging yang dibentuk seperti perkedel. Biasanya chai
menemani ketika orang makan paratha.
Gambar 2.6:Karachi
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan apa yang sudah dijabarkan penulis di atas banyak hal menarik
yang dapat diambil atau yang menarik yang mungkin dapat mempengaruhi
pembaca untuk bepergian ke Pakistan salah satunya ada mesjid raja yaitu Faisal
yang sangat megah dan penuh sejarah dan juga walaupun Negara Pakistan adalah
Negara Islam tetapi disana rasa saling hormat terhadap agama lain sangat tinggi
seperti agama Budha dan Kristen dan juga banyak yang dapat kita ambil dari segi
perekonomian seperti perekonomian di kota Karachi yang walaupun bukan sebagai
ibu kota tetapi Karachi menjadi pusat perekonomian dan keluar masuk Negara
Pakistan dan tertata dengan sangat baik.
Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa masih banyak hal menarik
dari Pakistan yang belum penulis jabarkan diatas oleh karena itu penulis memohon
maaf atas kekurangan penulisan makalah ini dan penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi kepentingan pembaca.
Daftar Pustaka
http://ikpmpakistan.blogspot.co.id/2014/07/kuliner-pakistan-hmyummmy.html, 20/1
0/2015
http://www.bimbie.com/sejarah-negara-pakistan.htm,20/10/2015
https://www.tripadvisor.co.id/Tourism-g293959-Pakistan-Vacations.html,20/10/2015
Sejarah Negara Pakistan
Negara Pakistan berdekatan dengan Tajikistan yang hanya dibatasi oleh daratan
kecil bernama Koridor Wakhan. Pakistan berada pada zona strategis karena
berdekatan dengan tempat-tempat penting di Asia Selatan, Asia Tengah, dan Timur
Tengah. Inilah yang membuat sejarah Pakistanpenting untuk diketahui.
Salah satu sejarah Pakistan yang penting diketahui adalah keberadaan situs dari
kebudayaan kuno seperti budaya Neolitik, Mehrgarh, dan peradaban emas lembah
Indus. Situs-situs yang merupakan bagian dari sejarah Pakistan ini berada di daerah
Pakistan dan termasuk sejarah Veda, Indo-Yunani, Persia, peradaban Islam, dinasti
Turki-Mongol dan kebudayaan Sikh setelah melalui berbagai invasi. Untuk lebih
jelasnya, simaklah uraian singkat tentang sejarah Pakistan berikut.
Sejarah Pakistan: Gagasan Pendirian Pakistan
Sejarah Pakistan diawali ketika Inggris menguasai anak benua India selama hampir
200 tahun, dari 1756 hingga 1947. Reformasi politik pada akhir abad ke-19
memungkinkan dibentuknya partai-partai politik. Indian National Congress, yang
mewakili mayoritas penduduk Hindu didirikan pada 1885. Muslim League dibentuk
pada 1906 untuk mewakili dan melindungi posisi minoritas Muslim.
Seorang penyair dan filsuf bernama Sir Muhammad Iqbal mengusulkan agar
provinsi-provinsi India Inggris di sebelah barat laut serta negara bagian Jammu dan
Kashmir sebaiknya digabung menjadi sebuah negara.
Berkaitan dengan nama, sejarah Pakistan memiliki kisah yang menarik. Nama
Pakistan yang digunakan untuk menyebut penggabungan ini, merupakan
singkatan dari nama-nama provinsi tersebut, yaitu Punjab, Afghania (Provinsi North
West Frontier), Kashmir, Indus-Sind, dan Baluchistan.
Berdasarkan sejarah Pakistan, nama negara ini (Pakistan) artinya tanah yang
murni dalam bahasa Urdu ataupun bahasa Persia. Sejarah Pakistan juga
mengatakan bahwa nama negara Pakistan diusulkan oleh seorang tokoh gerakan
Pakistan, Choundry Rahmat Ali.
Menjelang akhir 1930, Muhammad Ali Jinnah, pemimpin Muslim League yang
dianggap sebagai pendiri Pakistan, menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk
menghindarkan Muslim India dari dominasi Hindu adalah dengan mendirikan negara
Muslim tersendiri.
Sejarah Pakistan: Kemerdekaan
Sejarah Pakistan memang sangat beragam, termasuk masalah kemerdekaan. Pada
1940, Muslim League secara resmi mendukung pembagian India Inggris serta
pendirian Pakistan. Inggris kemudian memutuskan untuk membagi bekas
jajahannya tersebut dan pada 15 Agustus 1947, menyerahkan kekuasaan secara
terpisah kepada India dan Pakistan.
Sejarah Pakistan berlanjut dengan pembagian wilayah Pakistan menjadi dua, yaitu
Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Pakistan Barat adalah negara Pakistan saat ini,
sedangkan Pakistan Timur saat ini dikenal sebagai negara Bangladesh. Kedua
bagian tersebut dipisahkan wilayah India sepanjang 1.600 kilometer.
Pembagian anak benua India menyebabkan perpindahan penduduk secara besar-
besaran. Sekitar 6 juta pemeluk Hindu dan Sikh keluar dari Pakistan menuju India,
dan sekitar 8 juta umat Muslim bermigrasi dari India ke Pakistan.
Sejarah Pakistan yang cukup kelam terjadi ketika perpindahan penduduk disertai
kekerasan antarkelompok etnik berskala besar yang menguatkan rasa permusuhan
di antara kedua negara. Permusuhan tersebut makin bertambah dengan adanya
perselisihan mengenai masuknya negara-negara bagian pribumi ke dalam salah
satu di antara kedua negara tersebut.
Penguasa Hindu Jammu dan Kashmir, yang 85 persen penduduknya Muslim,
memutuskan bergabung dengan India. Pakistan kemudian menuntut hak atas
Jammu dan Kashmir, sehingga terjadi perang antara Pakistan dan India.
Meskipun Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian mengeluarkan resolusi agar
diadakan plebisit di bawah pengawasan PBB untuk menentukan masa depan
Kashmir, India tetap menduduki sekitar dua pertiga wilayah tersebut dan menolak
diadakannya plebisit.
Sejarah Pakistan: Politik di Awal Kemerdekaan
Sejarah Pakistan juga menyebutkan bahwa pemerintahan Pakistan pertama kali
dipimpin oleh Perdana Menteri Liaquat Ali Khan. Muhammad Ali Jinnah menjadi
gubernur jenderal hingga meninggal pada 1948. Dari 1947 hingga 1951, Pakistan
berada dalam kondisi tidak stabil. Setelah Liaquat terbunuh pada 1951, Khwaja
Nazimuddin dari Pakistan Timur menggantikannya sebagai perdana menteri. Pada
1953, Nazimuddin digantikan oleh Muhammad Ali Bogra.
Bogra mengundurkan diri pada 1955 dan Chaudhuri Muhammad Ali ditunjuk
sebagai perdana menteri keempat. Pada tahun yang sama Gubernur Jenderal
Ghulam Muhammad juga mengundurkan diri. Iskander Mirza, yang berasal dari
militer, menjadi gubernur jenderal keempat dan terakhir.
Pada 23 Maret 1956 Pakistan diproklamasikan sebagai republik Islam. Iskander
Mirza menjadi presiden pertama. Sementara Huseyn Shaheed Suhrawardy menjadi
perdana menteri kelima. Proklamasi ini dianggap sebagai salah satu sejarah
Pakistan yang berkesan bagi seluruh rakyatnya.
Sejarah Pakistan: Diktator Militer dan Pemisahan Pakistan Timur
Sejarah Pakistan juga tidak lepas dari masalah militer. Pada 1958 Jenderal
Muhammad Ayub Khan mengambil alih kendali atas Pakistan dengan
memberlakukan keadaan darurat dan melarang semua kegiatan politik selama
beberapa tahun. Setelah kekalahan Pakistan dalam perang melawan India pada
1965, kekuasaan Ayub Khan mulai berkurang. Pada Maret 1969, Ayub Khan mundur.
Dia menyerahkan tanggung jawab pemerintahan kepada Jenderal Muhammad Yahya
Khan.
Pemilihan umum yang diselenggarakan pada Desember 1970 menimbulkan
polarisasi Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Pada 26 Maret 1971 Pakistan Timur
memisahkan diri dengan memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat
Bangladesh. Pertempuran pecah antara kaum nasionalis Bengal dan tentara
Pakistan. Peristiwa ini dikenang sebagai sejarah Pakistan yang buruk.
Pada November 1971 India mengirimkan pasukan ke Pakistan Timur untuk
bertempur di pihak Bangladesh. Pasukan Pakistan kemudian menyerah di Dhaka
pada 16 Desember 1971. Presiden Yahya Khan kemudian mengundurkan diri.
Zulfikar Ali Bhutto mengambil alih Pakistan dan mengakui kemerdekaan
Bangladesh.
Sejarah Pakistan: Masa Kekuasaan Zia-ul-Haq
Pemilihan umum berlangsung pada Maret 1977. Namun, kemenangan partai Bhutto,
Pakistan Peoples Party (PPP) dianggap sebagai kecurangan. Kerusuhan dan
kebuntuan politik mendorong Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq mengambil alih
pemerintahan. Zia menyatakan diri sebagai presiden pada 16 September 1978.
Bhutto kemudian diadili dan divonis bersalah atas pembunuhan lawan politiknya
pada 1974. Bhutto dieksekusi pada 4 April 1979.
Pada 19 Agustus 1988 Zia tewas dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara
Pakistan. Selanjutnya, pemilihan umum pada akhir 1988 membawa Benazir Bhutto,
putri Zulfikar Bhutto, ke kursi perdana menteri.
Sejarah Pakistan pada Era 1990-an hingga Sekarang
Sepanjang 1990-an, Pakistan berada dalam ketidakstabilan politik. Benazir Bhutto
dua kali menjadi perdana menteri, dan dua kali diturunkan. Sementara Nawaz Sharif
tiga kali menjadi perdana menteri hingga dikudeta oleh Jenderal Pervez Musharraf
pada 12 Oktober 1999.
Benazir Bhutto terbunuh pada sebuah serangan bunuh diri pada 27 Desember
2007. Musharraf menuduh al Qaeda sebagai pelaku serangan. Namun, pendukung
Bhutto menuduh pemerintah Musharraf mendalangi peristiwa itu.
Musharraf mundur dari jabatannya sebagai presiden pada 18 Agustus 2008.
Selanjutnya, pada 6 September 2008, Asif Ali Zardari, suami Benazir Bhutto terpilih
sebagai presiden dengan Yousaf Raza Gilani sebagai perdana menteri. Itulah tadi
uraian panjang seputar sejarah Pakistan. Semoga bermanfaat!
LAMBANG PAKISTAN
Lambang negara Pakistan resmi digunakan di Pakistan pada 1954. Lambang ini
berwarna hijau dengan bulan sabit dan bintang di puncaknya yang melambangkan
Islam, sebagai agama mayoritas di Pakistan. Pada bagian tengah terdapat perisai
yang terbagi empat yang menampilkan gambar tanaman utama Pakistan antara
lain tanaman kapas, teh, gandum, dan yute. Rangkaian bunga di sekililing perisai
adalah Melati Pujangga (bunga nasional Pakistan) dan
melambangkan Kemaharajaan Mughal yang menjadi warisan budaya Pakistan.
Gulungan kertas di bawahnya bertuliskan semboyan nasional motto dalam
bahasa Urdu, yang diciptakan oleh Muhammad Ali Jinnah, yang dibaca dari kanan ke
kiri: (bahasa Urdu: )Iman, Ittehad, Nazm yang berarti "Iman, Persatuan,
dan Disiplin".
BENDERA PAKISTAN
Bendera Pakistan dirancang oleh Ameer-ud-Din Khidwai dan diresmikan
saat Pakistan merdeka pada 14 Agustus 1947. Bagian hijau melambangkan rakyat
yang beragama Islam dan putih melambangkan kaum minoritas bukan Islam. Bulan
sabit melambangkan kemajuan dan bintang melambangkan cahaya dan ilmu.
Sebutan rakyat setempat untuk bendera ini adalah subz hilali parcham (Urdu) untuk
"bendera hijau dan bulan sabit".
Nama presiden di pakistan
No Mulai
Nama Akhir Jabatan Partai Politik
. Menjabat
27
01 Dr. Iskander Mirza 23 Maret1956 Partai Republik
Oktober1958
27
02 Muhammad Ayub Khan 25 Maret1969 Militer
Oktober1958
20
03 Yahya Khan 25 Maret1969 Desember197 Militer
1
20
13 Partai Rakyat
04 Zulfikar Ali Bhutto Desember197
Agustus1973 Pakistan
1
16
13 Partai Rakyat
05 Fazal Ilahi Chaudhry September 19
Agustus1973 Pakistan
78
16
17
06 Muhammad Zia-ul-Haq September 19 Militer
Agustus1988
78
17
07 Ghulam Ishaq Khan 18 Juli1993 Tidak Ada Partai
Agustus1988
14
Liga Muslim
08 Wasim Sajjad 18 Juli1993 November199
Pakistan (N)
3
14 2
Partai Rakyat
09 Farooq Leghari November199 Desember199
Pakistan
3 7
2
Wasim Sajjad (Pejabat Liga Muslim
10 Desember199 1 Januari1998
Sementara) Pakistan (N)
7
Liga Muslim
11 Muhammad Rafiq Tarar 1 Januari1998 20 Juni2001
Pakistan (N)
Muhammad Mian 6
18 Liga Muslim
13 Soomro(Pejabat September 20
Agustus2008 Pakistan (Q)
Sementara) 08
6 8
Partai Rakyat
14 Asif Ali Zardari September 20 September 20
Pakistan
08 13
8
Liga Muslim
15 Mamnun Hussain September 20 Terpilih
Pakistan (Q)
13
TOKOH-TOKOH TERKENAL
Pemilu Bebas dan Adil Kecuali bagi Ahmadi
Terbit pada: 8 May 2013 13:11 pm
Zofeen Ebrahim
KARACHI (IPS) SYED HASAN, dokter berusia 25 tahun yang berpraktik di sebuah
rumahsakit swasta di Lahore, berencana menghabiskan waktunya pada 11 Mei, hari
pemilihan umum Pakistan, di tempat tidurnya.
Sebagai penganut Ahmadiyah, Hasan berikrar memboikot pemilu mendatang
dengan alasan hak komunitasnya, berjumlah sekira empat juta orang, dihilangkan.
Sejak Konstitusi Pakistan melabeli mereka non-Muslim, para Ahmadi yang meyakini
ulama abad ke-19 Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi menjadi minoritas
yang terus-menerus teraniaya di Pakistan.
Diskriminasi ini sangat terasa di kotak suara. Penganut Ahmadiyah dipaksa
mendaftar suaranya di bawah kategori terpisah dari warga lain dan karenanya
menerima status non-Muslim, sebuah penyangkalan terhadap identitas keagamaan
mereka, ujar Amjad M. Khan, ketua Perhimpunan Pengacara Muslim Ahmadiyah,
bermarkas di AS, kepada IPS lewat surat elektronik.
Menurut Hasan, Jika kami ingin memilih sebagai Muslim Pakistan, begitulah kami
menganggap diri kami, kami harus mencela komunitas Ahmadi dan pemimpin
spiritual kami, Mirza Ghulam Ahmad, sebagai nabi palsu, yang dia sendiri tak
bermaksud menyebut dirinya sebagai nabi.
Dia berujar bahwa keyakinannya lebih penting ketimbang ikut pemilu.
Walau pilihan itu sudah jelas bagi banyak Ahmadi, para pemuka masyarakat sipil
dan partai politik khawatir apa arti boikot itu bagi demokrasi di negara berpenduduk
170 juta ini, di mana harapan untuk pemilu yang bebas dan adil menjulang
menjelang pemungutan suara.
Bagi Adnan Rehmat, ketua Intermedia organisasi pengembangan media yang
berpengaruh berbasis di Islamabad, Bila 200.000 Ahmadi dewasa tak memberikan
suara karena hukum mencabut hak-hak mereka itu berarti pemilu secara teknis
tidak bebas dan adil. Itu juga mengindikasikan ada kesalahan serius pada fungsi
negara.
Ahmadi didiskriminasi pada tingkat yang tak belum pernah terjadi sebelumnya,
bahkan dalam sejarah kami sendiri yang penuh warna, ujar Mohammad Hanif,
novelis dan jurnalis Pakistan. Dia menambahkan, memaksa Ahmadi
mengidentifikasi diri mereka sendiri secara berbeda di kotak suara lebih buruk dari
orang-orang yang kehilangan hak memilih ini membunuh kemanusiaan mereka.
Dekade diskriminasi
Sejak berdiri pada 1947 hingga Muhammad Zia-ul-Haq berkuasa sebagai diktator
militer pada 1985, Pakistan memiliki sistem pemilu yang memungkinkan semua
warga negara punya hak sama untuk memilih kandidat politiknya, terlepas dari
preferensi agamanya.
Dalam upaya Islamisasi Pakistan, Zia-ul-Haq menetapkan sebuah sistem terpisah
bagi apa yang dia disebut non-Muslim, yang hanya punya hak pilih 5 persen kursi
parlemen.
Sistem itu efektif merampok masyarakat dari perwakilan politiknya, mencegah
Ahmadi menduduki pos-pos strategis di pemerintahan atau bahkan mendapatkan
pekerjaan di lembaga-lembaga negara seperti kepolisian.
Pada 2002, untuk memenuhi tuntutan kelompok Islam garis keras, mantan
Presiden Pervez Musharraf mengeluarkan Maklumat No 15. Isinya, para Ahmadi
dimasukkan pada daftar pemilih tambahan, suatu langkah yang disebut Amjad M.
Khan laknat bagi keadilan Islam.
Sejak itu, ujarnya, pemerintah dengan sengaja menutup mata atas apartheid
pemilih di Pakistan, melanggar Pasal 25 Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik,
yang sudah ditandatangani Pakistan pada 2008.
Kendati sebagian orang menilai diskriminasi itu murni masalah politik, bagi Muslim
Ahmadiyah itu masalah hidup atau mati. Celah hukum memungkinkan kaum
ektremis berkedok agama menyerang komunitas minoritas, sementara undang-
undang antipenodaan agama yang kontroversial membuka jalan bagi berlanjutnya
intoleransi.
Bulan lalu, Jamaat-i-Ahmadiyya menerbitkan laporan tahunan 2012, menyatakan 19
anggota komunitasnya dibunuh tahun lalu; total sekira 226 Ahmadi tewas dalam
kekerasan sektarian sejak 1984.
Hampir tiga tahun lalu, pada 28 Mei 2010, 94 Muslim Ahmadiyah dibantai di masjid-
masjid mereka selama shalat Jumaat di timur kota Lahore. Tak satu pun pelakunya
diadili.
Tahun ini, oposisi Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), dipimpin mantan bintang
kriket Imran Khan, mengambil sikap melawan diskriminasi itu atas nama minoritas
yang teraniaya. Zohair Ashir, jurubicara PTI, berujar kepada IPS bahwa partainya
menganggap semua warga Pakistan punya hak sama di mata hukum.
Memalukan bahwa pemerintah di masa lalu tak memperbaiki begitu banyak
ketidakadilan dan ketimpangan dalam sistem, katanya. Dia menambahkan, jika
meraih kekuasaan, PTI akan mengatasi semua masalah tersebut secara cepat dan
tepat.
Dia berhenti sejenak saat ditanya secara khusus apa langkah kongkret yang akan
diambil untuk menjamin partisipasi penganut Ahmadiyah dalam politik. Secara
hipotesis, pada tahap ini menentukan langkah legislatif yang perlu diambil dan
kapan waktunya. Memperbaiki perekonomian, krisis energi, dan memerangi
terorisme adalah bidang prioritas utama dan mendesak bagi kami.
Hanya sedikit orang yang percaya pemilu nanti akan membawa perubahan.
Berbicara kepada IPS lewat telepon dari Chenab Nagar, sebuah kota di provinsi
Punjab di mana 95 persen dari 70.000 penduduknya adalah penganut Ahmadiyah,
seorang jurnalis 37 tahun bernama Aamir Mehmood berkata bahwa dia tak bisa
membayangkan ada politisi atau partai yang punya keberanian utuk memulai
sebuah perdebatan dan penentangan soal undang-undang diskriminatif di negara
kami yang dipakai untuk mengekang kaum minoritas.
Karena hari pemungutan suara kian mendekat, pelbagai kelompok dan individu
yang bertindak untuk melindungi kesucian Nabi Muhmmad menyerukan
dukungan atas aturan pemilu diskriminatif dan mencela rencana boikot.
Jika mereka (Ahmadi) ingin mengubah keputusan ini (Maklumat 2002), mereka
harus menempuh jalur pengadilan dan parlemen, kata Qasim Farooqi, jurubicara
Ahlu Sunnah Wal Jamaah (ASWJ), organisasi sektarian yang dilarang.
Boikot bukanlah jawabannya, kata Farooqi. Memberikan suara adalah penting.
Ahmadi harus memainkan perannya dengan tidak berpartisipasi dalam pemilu,
mereka hanya bikin negara ini lemah.
Ketegangan yang mendidih ini menjadi pertanda buruk bagi Ahmadi, yang cepat
atau lambat akan menanggung beban amarah kelompok Islam lain. Bulan lalu, tujuh
Ahmadi dihukum dengan sejumlah tuduhan termasuk menodai Alquran dan
menyebut diri Muslim. Mereka juga dituduh mencetak dan menyebarkan informasi
yang menghina Tuhan dalam bentuk suratkabar komunitas, Al-Fazal.
Para pemuka Ahmadiyah menuturkan bahwa koran itu, salah satu yang tertua di
Pakistan, hanya didistribusikan di lingkaran komunitas mereka sendiri.*
puas bahwa ada suatu threatto keamanan bangsa , atau kerusakan pada mesinkon
stitusional suatu daerah atau negara bagian, atau keadaan darurat keuangan5.
Terlepas dari artikel 256 dan 257 , ada ketentuan lain dalam konstitusi yang
memberikanwewenang kepada pusat pekerja untuk memberikan arah ke daerah
Pusat. Presiden jugatelah diberdayakan untuk memberikan arah bawah pasal 344
( 6 ) dalam hal Lalu adagubernur yang diangkat oleh presiden atas rekomendasi dari
pemerintah pusat .6.
bahasa resmi pusat , berdasarkan Pasal 347 berkaitan dengan bahasa yang
digunakan oleh bagian dari populasi daerah di bawah dan berdasarkan pasal 350 un
tuk menyediakanfasilitas yang memadai untuk instruksi dalam bahasa ibu pada
tahap utama pendidikankepada anak-anak yang termasuk kelompok minoritas
linguistik .7.
Jika dan ketika setiap daerah gagal untuk mematuhi , atau untuk memberi efek ,
arahtertentu oleh pusat pekerja sesuai dengan ketentuan konstitusi , presiden bisa ,
menurut pasal 365 , menyimpulkan bahwa situasi telah muncul di mana pemerintah
daerah bisatidak dijalankan sesuai dengan ketentuan konstitusi .
Rekomendasi Komisi dalam Hubungan Pusat Daerah
Komisi merekomendasikan agar:
12
1.
Sebelum mengeluarkan arah ke daerah di bawah artikel 256 dan 257 , pusat
pekerja harusmengeksplorasi kemungkinan penyelesaian titik konflik dengan segala
cara lain yangtersedia . arah bawah ketentuan-ketentuan dan penerapan sanksi
berdasarkan pasal 365dalam hal non - kepatuhan , merupakan upaya terakhir . Hal
ini diperlukan untukdiberikan dengan sangat hati-hati setelah semua alternatif lain
yang tersedia untukmenyelesaikan kebuntuan atau konflik telah mencoba dan gagal
.
12
Ibid hal 243
3.