Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL SKRIPSI

Analisa Pengujian Kekerasan Material Baja Karbon Rendah, Besi,


Tembaga, Alumunium, serta Zn (seng) dengan Menggunakan Metode
Uji Kekerasan Brinell

Disusun oleh :

Nama : MUHAMMAD RAFI FAHLEVI


NIM : 140514605732

PROGRAM S1 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2017

Page 1
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1


1.2 Permasalahan ............................................... 2
1.3 Pembatasan Masalah ........................................ 2
1.4 Identifikasi Masalah ......................................... 2
1.5 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.6 Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.7 Sistematika Skripsi ......................................... 3

DAFTAR PUSTAKA ............................................... 9

BAB I
PENDAHULUAN

Page 2
1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi sekarang begitu cepat seiring dengan waktu untuk


membantu mempermudah kegiatan Manusia. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh
berbagai institusi dari seluruh penjuru Dunia untuk menemukan teknologi baru.
Penemuan baru tersebut sebagai modal awal untuk menciptakan teknologi yang lebih
mutakhir dan efisien dari teknologi sebelumnya. Berbagai upaya pun dilakukan untuk
menciptakan teknologi baru, misalnya dengan membangun laboratorim yang mendukung
penelitian, lomba sience, maupun pemberian beasiswa beasiswa bagi Mahasiswa
berprestasi. Dunia permesinan memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan
teknologi yang ada saat ini, di satu sisi sebagai produsen teknologi baru yang ada dan di
sisi lain sebagai konsumen yang membutuhkan teknologi dalam proses produksi.
Penelitian terus dilakukan untuk menghasilkan teknologi baru dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan manusia serta mempermudah manusia dalam melakukan
sesuatu.
Semakin modern teknologi yang ada saat ini tidak diimbangi dengan ketelitian
maupun kejujuran dari para pelaku kecurangan ekonomi, sehingga hanya karena rupiah
mereka dapat mengesampingkan keunggulan kualitas dan lebih memprioritaskan
kuantitas, yang berbanding terbalik dengan prinsip seorang desainer atau Insinyur
terdahulu yang lebih memperhatikan keselamatan konsumen dengan menghasilkan
kualitas yang baik di banding kuantitas yang banyak namun merugikan keselamatan
konsumen. Banyaknya tabung gas yang meledak contohnya, hal seperti itu wajar terjadi
dikarenakan prinsip seorang perancang atau desainer sedikit demi sedikit terkikis akibat
biaya material serta pembuatan yang serba mahal pada saat ini, sehingga para perancang,
pembuat, maupun penjual mau tidak mau menerapkan prinsip ekonomi dalam prinsip
kerjanya saat ini. Oleh karena itu di butuhkan acuan standar uji kekerasan dari suatu
material agar para perancang dan pembuat memiliki patokan dasar dalam merancang
atau membuat sesuatu agar tidak merugikan atau membahayakan keselamatan penikmat
maupun pengguna teknologi.
Salah satu cara untuk mengetahui kekuatan atau ketahanan suatu material dan
sebagai pendukung bagi spesifikasi suatu material adalah dengan menggunakan metode
uji kekerasan. Walaupun uji tarik, uji puntir, dan mekanika perpatahan pun tak dapat di
tinggalkan, uji kekerasan di anggap lebih spesifik untuk mengetahui ketahanan suatu

Page 3
material terhadap deformasi, yang untuk logam tertentu terdapat sifat untuk menyatakan
ukuran ketahanannya terhadap deformasi plastik dan deformasi permanen.

Walaupun demikian, pada pengujian kekerasan memiliki ketahanan terhadap


indentasi permanen akibat beban dinamis atau statis yang pada bahan yang sama
dapat diklasifikasikan berdasarkan kekerasannya, dengan kekerasan tersebut dapat di
tentukan penggunaan dari bahan tersebut. Oleh karena itu dalam penyusunan Skripsi
ini penulis mengambil judul Analisa Pengujian Kekerasan Material Baja
Karbon Rendah, Besi, Tembaga, Alumunium, serta Zn (seng) dengan
Menggunakan Metode Uji Kekerasan Brinell .
1.2 Permasalahan
Bagaimana menganalisa kekerasan logam baja karbon rendah, besi, tembaga,
alumunium, serta seng (ZN) dengan menggunakan metode pengujian Brinell, serta
membandingkan alat uji Brinell hasil Tugas Akhir Mahasiswa dengan hasil pengujian
Standar Nasional Indonesia (SNI) agar mendapatkan data yang lebih spesifik terhadap uji
kekerasan Brinell.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk membatasi masalah yang ada, penulis memberikan suatu batasan batasan
mengenai pengetahuan dasar tentang Pengujian Kekerasan dengan Penetrasi Beban
Statis, pengetahuan tentang bahan yang akan di uji, prosedur pengujian bahan dengan
metode Brinell, perhitungan jarak untuk mengetahui kekuatan material dan juga
pengkalibrasian hasil uji dengan standar yang ada. Apabila terjadi kekurangan dalam
batasan masalah maupun dalam pembuatan proposal skripsi ini, mohon ditambahkan.
1.4 Identifikasi Masalah
Dalam menganalisa kekerasan logam baja karbon rendah, besi, tembaga,
alumunium, serta seng (ZN) dengan menggunakan metode pengujian Brinell dapat
meliputi beberapa masalah, diantaranya adalah :
1. apa itu uji kekerasan dengan metode Brinell ?
2. apa saja karakteristik benda yang akan di uji ?
3. Bagaimana prosedur pengujian bahan dengan metode Brinell itu dilakukan ?
4. Bagaimana cara mengetahui nilai kekerasan suatu material ?
5. Bagaimana analisa dari pengujian alat hasil sendiri dengan standar yang sudah ada ?
1.5 Tujuan
1. Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai pengujian kekerasan bahan dengan
metode pengujian Brinell.
2. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kontrol suatu produk.

Page 4
3. Penelitian untuk mengetahui kekurangan yang terdapat pada alat uji.
1.6 Manfaat
1. Untuk mengetahui karakteristik bahan material yang akan di uji.
2. Untuk mendapatkan data uji kekerasan yang kongkrit dari suatu bahan material yang
akan di uji dengan menggunakan metode pengujian Brinell.
3. Sebagai bahan koreksi dalam pembuatan alat uji agar memiliki kualitas yang lebih
baik.

1.7 Spesifikasi Perancangan Alat Brinell


6 5

7
8
1
1
187879

9 0 3
12 11
2
13
1
15 4
4
1
6

1
8
1
KETERANGAN : 9
17
1. CHASING 11. IDENTOR
2. HIDROLIK 12. ALAT DIGITAL
3. PIPA HIDROLIK 13. BENDA UJI
4. KLEP HIDROLIK 14. MEJA UJI
5. AS TUAS PENGUNGKIT 15. KARET ULIR
6. TUAS PENGUNGKIT 16. ULIR
7. PIRINGAN BEBAN UJI 17. PEMUTAR ULIR
8. BEBAN IDENTOR 18. PENYANGGA HIDROLIK
9. SENSOR 19. AS HIDROLIK
10. PEMEGANG IDENTOR

1.7.1 Spesifikasi Pada Chasing Alat Brinell

Page 5
110 450
mm mm

135
mm

120

650
335
mm
110 mm
mm 100

160
mm

470
mm

Gambar 2.14 Chasing Alat Uji Brinell.

Berdasarkan kekuatan kontruksi, chasing merupakan sebuah pondasi bagi

komponen-komponen pada uji kekerasan Brinell. Pada pemilihan material

chasing, jenis bahan yang digunakan adalah baja karbon rendah dan berbentuk

plat. Berikut ini bentuk spesifikasi chasing alat Brinell adalah sebagai berikut:

- Tinggi keseluruhan 650 mm. - Panjang sisi bawah 470 mm.


- Tinggi sisi atas 135 mm. - Lebar sisi atas 110 mm.
- Jarak tinggi sisi tengah 340 mm. - Lebar sisi bawah 110 mm.
- Tinggi sisi bawah 160 mm. - Sudut pada sisi atas 120.
- Panjang sisi atas 450 mm. - Sudut pada sisi bawah 100.

1.7.2 Spesifikasi Pada Meja Benda Uji, Ulir, dan Pemutar Ulir Alat Brinell

170
20
mm
70
mm
Page 6
30

Gambar 2.15 Meja Benda Uji Alat Brinell.

Sebagai penopang atau landasan tekanan waktu pengujian meja benda uji

harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang beban tekanan. pada

pemilihan material meja benda uji, jenis bahan yang digunakan adalah baja ST45

dan berbentuk plat. Betuk spesifikasi meja benda uji adalah sebagai berikut:

- Diameter lingkaran adalah 170 mm.


- Tebal meja benda uji 20 mm.
- Diameter pengikat meja benda uji adalah 30 mm.
- Panjang pengikat meja benda uji adalah 70 mm.

40

350
mm

Gambar 2.16 Ulir Meja Benda Uji Alat Brinell.

Sebagai penggerak meja uji, ulir sangat berperan sebagai penggerak.

Disamping samping harus tahan gesek ulir juga harus tahan terhadap korosi

sehinggga tidak menghambat terhadap gerak putaran. Ulir yang dipakai pada uji

kekerasan Brinell adalah ulir jenis kasar metris dan pada pemilihan bahan pada ulir

Page 7
ini menggunakan sebuah baja ST45. Betuk spesifikasi pada meja benda uji adalah

sebagai berikut:

- Diameter ulir 40 mm.


- Panjang ulir 350 mm.

140

40
mm

40

Gambar 2.17 Pemutar Meja Benda Uji Alat Brinell.

Sebagai penggerak ulir dan di putar oleh operator penguji maka pada pemutar

meja benda uji dibuat desain semaksimal mungkin sehingga mudah untuk di

operasikan. Desain berbentuk lingkaran cukup mudah untuk di operasikan, maka

pada uji kekerasan brinell dibuatlah sebuah bentuk lingkaran. pada pemilihan

material pemutar meja benda uji, jenis bahan yang digunakan adalah baja ST45

dan bentuk spesifikasi pemutar meja benda uji adalah sebagai berikut:

- Diameter lingkaran adalah 140 mm


- Tebal pemutar meja benda uji 20 mm
- Diameter ulir dalam 40mm

Page 8
DAFTAR PUSTAKA

1. George E. Dieter, Sriati Djaprie, Mechanical Metallurgy , 3rd edition .,


(Jakarta : Erlangga, 1990).
2. B.J.M Beuner, B.S Anwir/Matondang, Pengetahuan Bahan , 3rd edition .,
(Jakarta : Bhrata Karya Aksara, 1980).
3. D. Tabor, The Hardness of Metals , 1st edition ., (New York : Oxford University
Press, 1951).
4. E.R Petty, Hardness Testing, In Techniques of Metals Research , Vol 5, Pt. 2,
R.F. Bunshaw (ed) ., (New York : Wiley Intercience, 1971).
5. Westbrook .J. H. And H, The Sience Of Hardness Testing and Its Research
Aplications , Conrad (ed) ., (Ohio : American Society for Metals, Metals Park,
1973).
6. R.S Sutton and R.h Meyer, ASTM Standard, ASTM Bull , SAE Handbook, ASM
Metals Handbook ., Oktober 1953.
7. H. Buckle, Metall , 4st edition ., 1953.
8. http://www.google.co.id , Internet Searching.
9. http://www.wikipedia.co.id , Education Website.

Page 9
10. http://www.sniformetal.co.id , Hardness Metals Indonesian Nations Standard
2010.

Page 10

Anda mungkin juga menyukai