Disusun Oleh:
No.Mahasiswa : 121.03.1112
Jenjang : S-1
1
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................................1
Daftar Isi ..........................................................................................................................2
BAB II PENDAHULUAN
2.1 Pengrtian Obeng ..............................................................................................5
2.2 Jenis – jenis obeng...........................................................................................6
2
4.2 Tangkai obeng/pegangan obeng......................................................................15
5.2 Saran………………………………………………………………………….22
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
Dalam Pemilihan bahan untuk obeng ini pasti lah suatu bahan yang dapat menahan beban
puntir dengan baaik namun juga memiliki berat yang ringan karena digunakan tanpa bantuan
mesin dan juga harus berharga murah, banyak bahan – bahan yang dapat menahan beban puntir
namun pada umumnya yang digunakan yaitu besi, obeng tidak hanya terdapat kepala obeng saja
sebagai penahan beban puntir tetapi juga ada pegangan obeng sebagai pegangan tangan saat
digunakan agar nyaman digunakan dan harus mempunyai massa yang ringan.
Dalam laporan ini penulis menyimpulkan bahan yang baik digunakan untuk membuat
obeng adalah besi sebagai kepala obeng agar dapat menahan beban puntir dan untuk tangkai nya
atau pegangan nya digunakan plastik agar mempunyai massa yang ringan.
4
BAB II
PENDAHULUAN
obeng adalah alat untuk mengemudi memutar sekrup dan elemen mesin lain dengan
sistem drive kimpoi. obeng ini terdiri dari kepala atau ujung, yang bergerak dengan sekrup,
mekanisme untuk menerapkan torsi dengan memutar ujung, dan beberapa cara untuk posisi dan
dukungan obeng. Sebuah obeng tangan khas terdiri dari menangani sekitar silinder dengan
ukuran dan bentuk yang akan diadakan oleh tangan manusia, dan sebuah poros aksial tetap untuk
pegangan, ujung yang dibentuk sesuai dengan jenis tertentu sekrup. Gagang dan poros
memungkinkan obeng untuk diposisikan dan didukung ketika diputar untuk menerapkan torsi.
Obeng dibuat dalam berbagai bentuk, dan ujungnya dapat diputar secara manual atau dengan
motor listrik atau motor lainnya.
5
2.2 Jenis – jenis obeng
c. Obeng Offset
Cirinya obeng inni berbentuk bengkok, untuk memutar cukup diputar bagian ijungnya.
Digunakan untuk memutar baut di tempat yang sempit atau sulit dijangkau, tapi pada
umum nya obeng ini jarang digunakan
6
BAB III
7
3.3 Syarat kandidat tangkai obeng
8
BAB IV
P DESICTION NUMBER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 0
2 0 0 1 0
3 0 1 0 0
4 0 0 1 0
5 1 1 1 1
• P = Property
• 1 = Shear Modulus, 2 = Yield Stress, 3 = Thermal Expansion 4 = Density
• 5 = Fracture toughness
TOTAL 10 1.0
9
4.1.2 Mencari BebanPuntir Obeng
Dalam merencana sebuah pembuatan obeng, maka langkah awal nya adalah
menentukan besar nya beban puntir. Dibawah ini adalah rumusnya:
Dimana :
10
Scaled Property
Material Performance index
1 2 3 4 5
Steel, high
100 100 48 70 71 188,98
strength 4340
Steel, stainless
100 19 59 70 35 69,28
austenitic 304
Steel, Mild 1020 100 16 48 70 100 100,98
Lead alloys 73 3 100 100 28 39,96
Maka didapatkan bahan yang tepat untuk menjadi kepala obeng dengan beban puntir
maksimal adalah Steel, high strength 4330
11
4.1.4 Proses Pembuatan
12
13
Keputusan Factor
Sifat Bahan Jumlah Keputusan
positif bobot
1 2 3 4 5 6
Ketebalan 0 0 1 1 0,17
Berat 1 1 1 3 0,50
Toleransi 1 0 0 1 0,17
Ukuran ekonomis 0 0 1 1 0,17
Total 6 1
Produksi
Proses Ketebalan Berat Toleransi
ekonomis
Die casting 3 0,2 0,4 30
Forging 2 0,2 0,6 2
Electro-machining 0,7 0,1 0,1 10
14
Sifat Skala Indeks
Proses Ranking
1 2 3 4 kinerja
Die casting 100 100 67 100 95,39 1
Forging 67 100 100 7 79,58 2
Electro-machining 23 50 17 33 37,41 3
Maka proses yang tepat untuk pembuatan obeng dengan bahan Steel, high strength
4340 adalah die casting
P DESICTION NUMBER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1
2 0 1 1 0
3 0 0 0 1
4 0 0 1 0
5 0 1 0 1
• P = Property
• 1 = Density, 2 = Young’s Modulus, 3 = UTS, 4 = Thermal Expansion
• 5 = Fracture toughness
15
Property Positive decisions Weighting factor
1 Density 4 0.4
2 Young’s Modulus 2 0.2
3 UTS 1 0.1
4 Thermal Expansion 1 0.1
5 Fracture toughness 2 0.2
TOTAL 10 1.0
16
Scaled Property
Material Performance index
1 2 3 4 5
Epoxy
92 100 58 40 16 69,8
Thermoset
Polyamide 85 85 71 68 100 84,9
Polyester
100 100 1 100 23 74,7
Thermoset
Polyester
3,00 74,7 24,9 2
Thermoset
Maka didapatkan bahan yang tepat untuk menjadi pegangan/tangkai obeng adalah
Polypropylene
17
4.2.3 Proses pembuatan
18
19
Keputusan Factor
Sifat Bahan Jumlah Keputusan
positif bobot
1 2 3 4 5 6
Ketebalan 0 1 0 1 0,17
Berat 1 1 0 2 0,3
Toleransi 0 0 1 1 0,17
Ukuran ekonomis 1 1 0 2 0,3
Total 6 1
20
Produksi
Proses Ketebalan Berat Toleransi
ekonomis
Injection molding 2 0,1 0,3 60
Polymer casting 10 0,1 0,8 30
Resin – transfer molding 6 2 1 40
Maka proses yang tepat untuk pembuatan tangkai obeng dengan bahan Polypropylene
adalah Injection molding
21
BAB V
5.1 Kesimpulan
Pemilihan bahan dan proses ini bertujuan agar mendapat bahan yang benar – benar bagus
tidak mudah rusak dengan harga yang murah dan juag memilih proses pembuatan nya agar
proses pembuatan nya cepat tidak banyak memakan waktu
5.2 Saran
Pemilihan bahan dan proses ini hanya memasukkan beberapa bahan saja, masih banyak
bahan lain yang mungkin lebih bagus baik kualitas maupun kekuatan nya
22
DAFTAR PUSTAKA
23