ENZIM TRANSFERASE
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 (DUA)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
penyusunan tugas ini dapat diselesaikan.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah
Biokimia dengan judul Enzim Transferase di Universitas Hasanuddin.
Terima kasih disampaikan kepada Bapak selaku dosen mata kuliah
Biokimia yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
tugas ini.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat
memenuhi tugas mata kuliah Biokimia ini.
16 November 2016
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Kata pengantar..
Daftar Isi.
BAB I
Pendahuluan.
BAB II
BAB III
Penutup
Daftar Pustaka..
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PEMBAHASAN
A. Pengertianyu Enzim Transferase
Enzim transferase adalah enzim yang bekerja sebagai katalis
pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu senyawa kepada
senyawa lain. Seperti: gugus l-karbon, gugus aldehid dan keton,
gugus asil, gugus glikosil, gugus fosfat, dan gugus mengandung S
(Iswari dan Yuniastuti, 2006).
Enzim kelas 2 ini mengkatalisis pemidahan atau transfer suatu
gugus yang bukan H antara suatu substrat dengan suatu senyawa
penerima gugus. Jika gugus tersebut adalah H, dengan sendirinya
enzim tersebut tergolong ke dalam kelas 1, oksidoreduktase. Reaksi
yang dikatalisis oleh kelas 2 ini ialah: SG adalah substrat yang
mengandung gugus G yang akan dipindahkan, A adalah penerima gugus
G (Sadikin, 2002).
Sred + Aoks Soks + Ared
SG + A S + AG
O
aspartat transminase
O + O O
O NH3 O
O O O
O
O + O O
O O NH3
8. Hidroksi metiltransferase
Enzim metiltransferase bekerja pada reaksi pembentukan keratin
dari asam guanidine asetat,. Pembentukan glisin dari serin dengan
dibantu oleh enzim hidroksimetil transferase(Sadikin, 2002).
Dengan rumus umum yaitu:
CH3-CH-COOH CH2-COOH
OH NH2 THFA NH2
OH OH
O C O
O
O2 R
C O
Pada reaksi ini terlihat perubahan ikatan ganda C=C menjadi 2 gugus
C O C O
2. Fenolase
Fenolase disebut fenolase kompleks yang terdiri aras tirosinase
dan fenoloksidase. Dapat merubah menjadi tirosin menjadi
dihidroksifenilalanin (dopa), kemudian difenol ini dioksidasi menjadi kinion
dan akhirnya terbentuklah melanin (pigmen hitam-coklat pada kulit, mata,
dsb) (Kusnawidjaja, 1983)
Reaksinya:
H2 H2
C COOH HO
C COOH
CH CH
NH2
NH2
HO tirosin HO dopa
H2
O
C COOH
CH
melanin
NH2
HO
dopakinon
Fenolase dan tironase terdapat banyak sekali dalam tumbuhan,
seperti dalam pisang,kentang, magga, dsb. Jika dipotong atau diiris oleh
pisau, maka pada bagian irisan itu timbul warna hitam-coklat. Begitu juga
pada insekta, pembentkan melanin adalah amat penting terhubung selalu
memberikan warna coklat juga sebagai pengeras kutikulanya
(Kusnawidjaja, 1983).
Enzim-enzim yang masuk dalam kelas ini merupakan enzim-enzim
yang dapat mengkatalisis reaksi transfer gugus fungsi dari suatu molekul
ke molekul lain. Enzim transferase yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi
pemindahan gugus yang bukan hidrogen seperti gugus satu-karbon
(metil), aldehida, gugus keton, atau gugus fosfor atau gugus amino dan
lain-lain dari suatu substrat ke substrat lainnya. Kelompok lain dalam
penggelongan ini adalah enzim hidrolase yang mengkatalis reaksi
pemecahan ikatan dengan penambahan air, seperti pemecahan ikatan
C-O, C-N, C-C, P-O, dan ikatan tunggal lain. Yang termasuk dalam
kelompok enzim ini adalah esterase, peptidase, glikosidase, fosfatedase,
dan lain-lain (Hamid, 2001).
Contoh reaksi pembentukan glisin dan serin merupakan reaksi
pemindahan gugus hidriksil metil dengan enzim hidroksi metil transferase.
OH NH2 NH2
serin glisin
3. Metiltransferase
Enzim metiltransferase bekerja pada reaksi pembentukan keratin
dari asam guanidine asetat. Pembentukan glisin dari serin merupakan
reaksi pemindahan gugus hidroksil metil. Gugus ini dilepaskan dari
molekul serin dengan dibantu oleh enzim hidroksimetil transferase. Metil
transferase memelihara grup metil untuk nukleotida yang dihasilkan
melalui replikasi DNA, memastikan bahwa salinan DNA termetilasi. Metil
transferase adalah enzim yang bekerja pada reaksi pembentukan glisin
dan serin (Kusnawidjaja, 1983).
4. Transamirase
Memindahkan gugus amino dari satu asam amino ke asam amino
alfa keto penerima ,menghasilkan dan membentuk asam amino baru dan
asam keto baru. Secara umum, gugus yang dipindahkan harus
diaktifkan,sehingga secara kimiawi akan menjadi labil sebelum
pemindahan dapat terjadi (Kusnawidjaja, 1983).
Transaminase merupakan proses katabolisme asam amino yang
melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam
amino lain. Dalam reaksi transaminase ini gugus amino dari suatu asam
amino dipindahkan kepada salah satu dari 3 senyawa keto, yaitu asam
piruvat, -ketoglutarat, atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini
diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula diubah
menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminase
yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja
sebagai katalis dalam reaksi berikut (Kusnawidjaja, 1983):
Alanin transaminase
Asam amino + asam piruvat Asam keto
+ alanin
glutamat transaminase
Asam amino + asam ketoglutarat Asam
keto + asam glutamat
Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus
amino yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin
transamirase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap
asam piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang
mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu
pasang substrak (Kusnawidjaja, 1983).
Gugus R sekarang dapat ditransfer ke penerima untuk membentuk
senyawa baru:
O CH3 O O NH2
H
H2N C C OH + C O C C OH + H3C CH
CH2 C O CH2 C O
CH2 OH CH2 OH
C O C O
OH OH
asam amino 1 asam keto 2 asam keto 1 asam amino 2
R1 C COO + R2 C COO
NH3 O
Transminase
H
R1 C COO + R2 C COO
NH2 O
COO COO
CH NH3 + C O C O + CH NH3
5. Piruvatkinase
Enzim Piruvat Kinase merupakan katalis pada reaksi pemindahan
gugus fosfat dari Asam Fosfoenol piruvat kepada ADP sehingga terbentuk
molekul ATP dan molekul Asam Piruvat. Dalam reaksi ini diperlukan ion
Mg++ dan K+ sebagai aktivator. Firuvat kinase merupakan enzim yang
memiliki struktur protein tetramer. Reaksi terakhir glikolisis menghasilkan
firuvat glikolisis, menghasilkan piruvat ATP. Transfer gugus fosforil dari
fosfoenolpiruvat ke ADP yang irreversibel dikatalisis enzim ini. Enzim
piruvat kinase ini dapat diinhibisi oleh konsentrasi ATP dan juga alanin
PIRUVAT KINASE. Pengendalian aktivasi piruvat kinase pada glikolisis
(fruktase 2,6- Bifosfat) dan pengendalian aktivasi piruvat kinase oleh asam
sitrat. Kemudian inhibitor piruvat kinase oleh ATP konsentrasi ATP yang
tinggi menghambat piruvat kinase dalam glikolisis (Kusnawidjaja, 1983).
6. Glukokinase
Enzim Glukokinase atau heksokinase merupakan katalis pada
proses glikolisis dimana pengubahan glukosa menjadi glukosa 6-fosfat
dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam reaksi
dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Heksesokinase yang berasal dari
ragi dapat merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat dari
ATP tidak hanya kepada glukosa tetapi juga kepada fruktosa, manosa,
glukosamina. Dalam otak, otot, dan hati terdapat enzim heksesokinase
yang multi substrat ini. Disamping itu ada pula enzim-enzim yang khas
tetapi juga kepada fruktosa, manosa, dan glukosamin. Dalam kinase. Hati
juga memproduksi fruktokinase yang menghasilkan fruktosa-1-fosfat
(Kusnawidjaja, 1983).
Contoh Glukokinase:
Heksokinase/Glukokinase
-D-glukosa + ATP -Dgglukosa-6-fosfat + ADP
7. Transkarboksilase
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Mayashopha, A. Y., Fitria, H., dan Aji, S., 2015, Aplikasi Enzim
Transglutaminase Pada Produk Pangan: Kajian Pustaka, Jurnal
Pangan dan Agroindustr, 2(3): 1145-1151.
Murray, R. K., Daryl, K. G., dan Victor, W. R., 2009, Biokimia Harper Edisi
27, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Pratt, D. S., Liver Chemistry and Function test. In: Feldma, M., Friedma, L.
S., Brandt, L. J., eds. Scheisenger and Fordtrans Gastrointestinal
and Liver disease, Saunders Elsevier, Philadelphia.
Price, A., dan Wilson, L., 1995, Patofisiologi Buku 2 Edisi 27, Kedokteran
EGC, Jakarta.