Penerapan Morfologi Tumbuhan
Penerapan Morfologi Tumbuhan
MAKALAH
Disusun Oleh :
SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
Siapa saja yang mendengar atau membaca nama suatu tumbuhan tanpa mengetahui deskripsi atau ciri-
ciri dari tumbuhan tersebut, maka dia tidak bisa menggambarkan apa dan bagaimana wujud serta sifat
obyek nama tumbuhan yang ia dengar atau yang ia baca tadi.
Artinya: Katakanlah: Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda
kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS
Yunus: 101)
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan perintah-Nya kepada Rasul-Nya agar ia menyeru kaumnya untuk
memperhatikan dengan mata kepala Mereka dan dengan akal budi Mereka segala kejadian di langit dan
di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh dengan bintang-bintang,
matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan yang turun ke bumi,
menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanaman-tanaman, dan pohon-pohonan dengan buah-
buahan dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam di atas bumi, memberi manfaat yang tidak
sedikit kepada manusia. pada kesemuanya itu terdapat tanda-tanda ke-Esa-an dan kekuasaan Allah SWT.
bagi orang-orang yang berpikir dan yang yakin kepada Penciptanya. Akan tetapi bagi mereka yang tidak
percaya akan adanya Pencipta alam ini karena jiwa insaniahnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
maka kesemua tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah dalam alam ini tidak bermanfaat baginya.[1]
Dengan demikian ada pentingnya Morfologi Tumbuhan, sehingga dengan ini dapat digambarkan
bagaimana wujud atau bentuk tumbuhan (obyek) yang diberi nama itu. Supaya tanda tanda kekuasaan
Allah kita kaji dan memperkokoh keimanan kita.
RUMUSAN MASALAH
Apa peran kode internasional tata nama tumbuhan (International Code Of Botanical Nomenclature)?
Apa yang dimaksud dengan kunci (tabel) determinasi atau kunci (tabel) identifikasi?
BAB II
PEMBAHASAN
Tumbuhan di muka bumi ini terdapat dalam jumlah yang sangat besar. Maka dari itu dalam
keanekaragaman tumbuhan yang amat besar itu ahli-ahli ilmu tumbuhan dapat mengenali kelompok
kelompok dengan persamaan sifat sifat tertentu dan setiap kelompok itulah yang disebut dengan
takson.
Setiap takson mencakup suatu populasi dengan persamaan sifat tertentu. Suatu takson yang merupakan
suatu populasi terdiri atas individu-individu dengan sifat-sifat yang sama yang berarti sifat itu diwariskan
dari generasi ke generasi. Dan populasi itu menempati suatu daerah tertentu yang disebut jenis
(spesies). Tumbuhan yang sejenis biasanya juga memiliki kromosom yang sama.
Beberapa jenis dengan persamaan sifat-sifat tertentu tersebut membentuk suatu takson yang menurut
hierarki diberi kedudukan dan jenjang yang lebih tinggi yang disebut dengan istilah marga (genus).
Setiap marga diberi nama seperti hal nya setiap jenis, selanjutnya sejumlah marga dijadikan satu suku
(familia) yang dimana masing-masing diberi nama yang berbeda-beda. Beberapa suku dijadikan satu
bangsa (ordo) dan beberapa bangsa menjadi satu kelas (classis).
Dalam taksonomi tumbuhan umumnya dibedakan 6 jenjang takson atau kategori, istilah kategori ini
menurut hierarkinya dari bawah ke atas disebut dengan istilah jenis (species), marga (genus), suku
(familia), bangsa (ordo), kelas (classis) dan divisi (divisio).
Mengenai jumlah urutan hierarki takson dan istilah istilah yang digunakan untuk menyebutnya
demikian pula mengenai nama yang diberikan kepada setiap takson tumbuhan.
Istilah dan nama biasa diberikan dalam komunikasi orang awam dalam kehidupan sehari-hari.[2]
Peran Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan (International Code Of Botanical Nomenclature).
Tata nama tumbuhan sangatlah penting untuk diketahui dan dimengerti pada tingkat tertentu demi
kemajuan Kita bersama, baik lokal maupun tingkat internasional. Namun demikian nama daerah pun
tidak kalah pentingnya walaupun nama lokal tanpa aturan atau ketentuan.bahkan Masyarakat akan lebih
familiar menggunakan nama lokal dan mudah untuk dihafalkan dari pada ilmiah.
Nama daerah dapat menunjuk jenis, varietas atau marga. Setiap daerah mempunyai nama sendiri
sendiri atau sinonim yang dengan kearifan nenek moyang terbentuk dari hasil diskusi, pribadi,
pertemuan Warga tanpa publikasi atau penghargaan bahkan tanpa dana berjalan dengan apa adanya.
Namun demikian nama daerah menunjukkan kelemahan tidak universal, dalam publikasi atau
komunikasi lebih meluas, bisa juga diikutkan dalam mendampingi nama ilmiah.
Nama berfungsi untuk berkomunikasi, jika setiap daerah, bangsa, suku mempunyai nama sendiri, tidak
ada keseragaman, maka betapa semrawut, terjadilah salah pengertian. Maka perlulah adanya aturan
aturan yang universal diseluruh dunia yang dimotori pada kongres botani internasional di Paris. Sekarang
dengan adanya kode internasional tata nama tumbuhan merupakan kode yang dianut oleh masyarakat
dunia demi kemajuan ilmu pengetahuan.
Kunci (tabel) determinasi atau kunci identifikasi yaitu kunci atau table yang memuat serentetan
pertanyaan-pertanyaan, yang bila sudah terjawab akan memberitahukan nama jenis tumbuhan yang
ditanyakan.
Pertanyaan-pertanyaan yang tersusun sebagai tabel determinasi itu merupakan pertanyaan yang
sebagian besar mengenai sifat-sifat morfologi tumbuhan, tetapi ada sebagian kecil yang menyangkut
hal-hal lain seperti mengenai habitat dan sebagainya.
Kunci determinasi digunakan untuk mencari nama tumbuhan atau hewan yang belum diketahui. Kunci
determinasi yang baik adalah kunci yang dapat digunakan dengan mudah, cepat serta hasil yang
diperoleh tepat. Pada umumnya kunci disusun secara menggarpu (dikotom), memuat ciri-ciri yang
bertentangan satu sama lain. Artinya, apabila suatu makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang satu, berarti
ciri yang lain pasti gugur. Dikenal dua macam kunci determinasi, yaitu kunci determinasi bertakik
(Idented Key) dan kunci determinasi paralel (Bracketed Key).
Daun berseling
Bunga biseksual.Allmania
Bunga uniseksualAmaranthus
Daun berhadapan
Di bawah ini dijelaskan bagaimana menyusun diskripsi lengkap suatu jenis tumbuhan, yaitu:
Dimulai dengan mengetahui habitusnya (pohon, semak, perdu, atau terna), kemudian panjang umurnya,
selanjutnya mengetahui keadaan tempat tumbuhnya tumbuhan, mengetahui tingginya tempat
tumbuhnya tanaman dari permukaan air laut dan iklim yang cocok.
Perihal akar
Susunan akar: akar tunggang, akar serabut. Akar tunggang: ada atau tidak, bagaimana percabangannya,
bentuk dan sifat-sifatnya lain (warna, bau, rasa, dan sebagainya). Akar cabang: jumlah, susunannya,
besarnya sudut dengan akar induk, selanjutnya seperti akar tunggang. Akar serabut: jumlah,
susunannya, ukuran, seterusnya seperti di atas.
Perihal batang
Ada atau tidak adanya batang pohon, jauh atau dekatnya mulai ada percabangan, adanya akar banir,
cara percabangannya. Arah tumbuh: tegak, berbaring, merayap, memanjat, membelit, dan sebagainya.
Bentuk dan sifat-sifat lain: bulat, persegi, segi tiga, berkayu, lunak, berair, ukurannya, ruas-ruasnya,
permukaannya, tebalnya gelam. Adanya alat-alat lain seperti: duri, bulu, rambut, sayap, rigi-rigi, lentisel,
kelenjar-kelenjar, bergetah atau tidak, dan seterusnya.
Perihal daun
Susunan daun: tunggal atau majemuk, kalau majemuk, majemuknya bagaimana: menjari, menyirip,
rangkap atau tidak rangkap, genap, gasal, sempurna atau tidak. Tata letaknya: berseling, tersebar,
berkarang, kalau tersebar mengikuti rumus berapa. Adanya alat-alat tambahan: daun penumpu, selaput
bumbung, lidah-lidah, semua diuraikan bentuknya, ukurannya, lekas runtuhnya atau tetap, dan
sebaginya.
Bagi daun tunggal lalu diberikan lukisan mengenai bagian-bagiannya:
Tangkai daun: ada atau tidak, bentuk, ukuran di pangkal atau ujung, ada atau tidaknya sayap, alur,
bersendi atau tidak, warnanya, permukaan, adanya rambut, sisik, kelenjar, dan lain-lain.
Helaian: bangunnya (bulat, jorong, memanjang, dan seterusnya), ukuran susunan tulang (menjari,
menyirip, sejajar, melengkung), pangkal dan ujung (tumpul, berlekuk, runcing, meruncing, rompang),
tepi (rata, bergigi, bergerigi, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi), sifat-sifat lain (tipis seperti
serabut, tebal berdaging, seperti belulang), alat-alat tambahan pada helaian daun: rambut-rambut, duri,
sisik-sisik, dan lain-lain.
Anak daun: jumlah dan letaknya (berpasang-pasangan atau tidak), selanjutnya uraian seperti
mengenai helaian daun pada daun tunggal.
Alat-alat lainnya
Jika belum disebut pada waktu memberikan lukisan mengenai batang dan cabang, dapat pula
disebutkan:
Metamorfosis alat-alat yang mempunyai fungsi khusus: piala, gelembung untuk menangkap serangga,
alat-alat pengapung, dan lain-lain.
Perihal bunga
Susunan dan tempat: tunggal atau majemuk, di ujung batang, di ketiak daun. Cara penyerbukan:
anemofili, entomofili, ornotfili, atau lainnya.
Tajuk atau mahkota bunga: seperti pada kelopak, kalau perlu juga warna, berlekatan dengan tangkai-
tangkai sari atau tidak, dan lain-lain.
Kepala sari: bentuk, jumlah ruang, duduknya pada tangkai sari, menghadap ke dalam atau ke luar,
cara membuka, dan seterusnya.
Bakal buah: terdiri atas berapa helai daun buah, duduknya, jumlah ruang, berambut, bersisik, dan
sebagainya.
Diagram dan rumus bunga, untuk bunga majemuk: berbatas, tidak berbatas, bentuk (bulir, tandan,
paying, atau lainnya), tempat, ukuran, dan sebagainya. Bunga lainnya: seperti pada bunga tunggal.
Perihal buah
Macamnya buah: sejati, semu, kering, berdaging, tunggal, majemuk, berganda, nama khusus untuk
macam buah itu, warna (waktu muda, setelah masak), dapat dimakan atau tidak.
Perihal biji
Jumlah biji dalam buah, dalam tiap ruang, bentuk, ukuran, warna, sifat-sifat lain. Inti sejati: bentuk
lembaga (bengkok, lurus, atau lainnya), ada putih lembaga atau tidak, sifat putih lembaganya, dan
sebagainya.[4]
Sebagai Herbal
Menurut kamus biologi secara kata herb artinya tumbuhan semak, obat dari tumbuhan.[5] Obat herbal
merupakan obat yang dihasilkan dari pengolahan sederhana beberapa bagian tumbuhan, seperti akar,
umbi, buah, bunga, kulit kayu, serta bagian tumbuhan lain. Prosesnya yang terbilang sederhana
membuat pengolahan obat herbal tidak membutuhkan teknologi canggih maupun modal penelitian yang
besar.[6]
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh
daerah tropis.
Kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan,
mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit,
yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak,
peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti
oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol,
serta sebagai pembersih darah.
Temulawak
Temulawak yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae). temulawak sudah lama digunakan
secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut
kembung dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah
penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya
kekebalan tubuh.
Tanaman Jahe
Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini: Masuk
angin, sakit kepala atau migrain, mencegah mabuk kendaraan dan terkilir.
Buah alpukat
Buah alpukat kaya vitamin A dan karoten yang baik. Demikian juga dengan mineral kalium dan rendah
natrium. Dilaporkan, makanan yang kadar kaliumnya tinggi dan natriumnya rendah adalah makanan
yang sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Menurut dr Samuel Oetoro, SpGK,
ahli gizi dari Semanggi Spesialis Clinic, orang yang menderita diabetes sangat disarankan untuk
mengonsumsi buah alpukat.
Kumis kucing
Obat tradisional batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga
bermanfaat untuk pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit
syphilis.
Buah Manggis
Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir dan luka. air rebusannya dimanfaatkan
sebagai obat tradisional.
1.
2.
3.
4.
5.
7.
Nepenthes
Purwaceng
Mimba
Cendana
Mundu
Nyamplung
Air rebusan akar dan cairan dlm kantong yang tetap tertutup
digunakan juga sebagai obat sakit perut, menghindar ngompol, luka bakar dan menyembuhkan sakit
mata.
Daun dan batang purwoceng terbukti dapat meningkatkan kadar hormon testosteron sekaligus untuk
meningkatkan libido.
Daun digunakan untuk penambah nafsu makan, untuk menanggulangi disentri, borok, malaria, anti
bakteri.
Kayunya dipakai sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran minyak wangi, dan
sangkur keris (Warangka).
Buah mundu dimakan, dijadikan selai, campuran jamu tradisional. sebagai pencahar dan mengobati
penderita gangguan empedu.
Bijinya untuk mengobati pembengkakan. Serbuk bijinya digunakan untuk menyembuhkan penyakit
gondok dan sariawan. Biji Calophyllum inophyllum berkhasiat sebagai urus-urus dan sebagai obat
rernatik. Kayunya sebagai komoditi, getah Nyamplung menjadi minyak yang dikenal dengan nama
minyak tamanu (Tahiti).
KESIMPULAN
Dalam taksonomi tumbuhan umumnya dibedakan 6 kategori yang menurut hierarkinya dari bawah ke
atas disebut dengan istilah :jenis (spesies), marga (genus), suku (familia), bangsa (ordo), kelas (classis),
dan divisi (devisio).
Peran kode internasional tata nama tumbuhan (international code of botanical nomenclature) mengatur
istilah dan nama ilmiah, khususnya yang menyangkut takson-takson tumbuhan untuk komunikasi antar
ilmuan dengan menggunakan istilah dan nama ilmiah yang bersifat universal dan berlaku serta dapat
dimengerti oleh siapa saja yang berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan.
Kunci (tabel) determinasi atau kunci identifikasi merupakan kunci atau table yang memuat serentetan
pertanyaan-pertanyaan, yang bila sudah terjawab akan memberitahukan nama jenis tumbuhan yang
ditanyakan.
Cara menyusun diskripsi lengkap suatu tanaman dengan memperhatikan perihal; 1. Perawakan
tumbuhan (habitus), 2. akar, 3. batang, 4. daun, 5. Alat-alat lainnya, 6. bunga, 7. buah, dan 8. Biji
[4] Gembong Tjitrosoepomo,Morfologi Tumbuhan,(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009). Hlm.
259-263