Lps Ileus Obstrktif
Lps Ileus Obstrktif
ILEUS OBSTRUKTIF
Oleh
Afdal Rosihan Hasbi
Yurna Afriyana
Rika Ahyati
Pembimbing
Dr. Tjahyo K, SpB
Agustus, 2010
0
BAB I
PENDAHULUAN
Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan aliran normal isi usus
(apapun penyebabnya) sepanjang saluran usus. Obstruksi usus dapat akut dengan
sering dijumpai, merupakan 6070% dari seluruh kasus akut abdomen yang bukan
appendicitis akuta. Penyebab yang paling sering dari obstruksi ileus adalah
oleh cedera langsung atau tidak langsung yang mengakibatkan perforasi saluran
ileus, ialah:2,3,4
1
2. Diagnosa obstruksi ileus sebenarnya mudah dan bersifat universil; tetapi untuk
3. Bahaya strangulasi yang amat ditakuti sering tidak disertai gambaran klinik
berusia 38 tahun yang dirawat di Ruang Perawatan Bedah RSU Ulin Banjarmasin.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
DEFINISI
Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya
obstruksi usus akut yang segera memerlukan pertolongan atau tindakan. Ileus
Obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh
sumbatan mekanik.3,5,6
2.2
KLASIFIKASI ILEUS OBSTRUKTIF3.4
Menurut Stadium:
2.3
ETIOLOGI1,7
3
Penyebab obstruksi pada usus halus dapat dibagi menjadi 3 yaitu obstruksi
pada dinding usus seperti tumor primer. Dan obstruksi intraluminal seperti
enteroliths, gallstones dan adanya benda asing. Penyebab tersebut dapat dilihat
keluhan perut membesar dan nyeri perut. Dari 60% kasus ileus obstruksi di USA,
4
penyebab terbanyak adhesi yaitu pascaoperasi ginekologik, appendektomi dan
reseksi kolorektal.
berasal dari rongga peritoneum akibat peritonitis setempat atau umum atau pasca
operasi. Adhesi dapat berupa perlengketan mungkin dalam bentuk tunggal atau
multipel.
2.4
PATOGENESIS3,4 DAN PATOFOSIOLOGI4,5,6,8
2. Adhesi (perlekatan) dan adanya band (ada jaringan seperti tali). Bisa
4. Volvulus
5. Isntussusepsi
5
Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama,
sebagai berikut:
Lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh cairan dan
gas (70% dari gas yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang
menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Oleh karena sekitar 8
liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari 8, tidak adanya
cairan dan elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan
penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang terus
peningkatan sekresi cairan ke dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah
6
Pada obstruksi simple, hambatan pasase muncul tanpa disertai gangguan
vaskuler dan neurologik. Makanan dan cairan yang ditelan, sekresi usus, dan
udara terkumpul dalam jumlah yang banyak jika obstruksinya komplit. Bagian
usus proksimal distensi, dan bagian distal kolaps. Fungsi sekresi dan absorpsi
membrane mukosa usus menurun, dan dinding usus menjadi udema dan kongesti.
Distensi intestinal yang berat, dengan sendirinya secara terus menerus dan
kematian.
Obstruksi Strangulata.
biasanya berawal dari obstruksi vena, yang kemudian diikuti oleh oklusi arteri,
menyebabkan iskemia yang cepat pada dinding usus. Usus menjadi udema dan
2.5
MANIFESTASI KLINIK DAN DIAGNOSIS3,4,7
1. ANAMNESIS
Gejala Utama:
Nyeri-Kolik
7
Muntah
Konstipasi
Adanya benjolan di perut, inguinal, dan femoral yang tidak dapat kembali
buang air besar berupa lendir dan darah. Pada ileus paralitik e.c. peritonitis dapat
diketahui riwayat nyeri perut kanan bawah yang menetap. Riwayat operasi
sebelumnya dapat menjurus pada adanya adhesi usus. Onset keluhan yang
berlangsung cepat dapat dicurigai sebagai ileus letak tinggi dan onset yang lambat
2. PEMERIKSAAN FISIK
A. Strangulasi
Takikardia
Pireksia (demam)
8
Rebound tenderness
Nyeri local
B. Obstruksi
Inspeksi
Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung. Benjolan pada regio
Auskultasi
Perkusi
Hipertimpani
Palpasi
Rectal Toucher
9
Ampula rekti kolaps: curiga obstruksi
Radiologi
Foto Polos:
Pelebaran udara usus halus atau usus besar dengan gambaran anak tangga dan
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium
pada dehidrasi. Selain itu dapat ditemukan adanya gangguan elektrolit. Analisa
10
gas darah mungkin terganggu, dengan alkalosis metabolik bila muntah berat,
dan metabolik asidosis bila ada tanda-tanda shock, dehidrasi dan ketosis.
B. Radiologik 3,7,9,10
Adanya dilatasi dari usus disertai gambaran step ladder dan air fluid
level pada foto polos abdomen dapat disimpulkan bahwa adanya suatu
Pada foto polos abdomen dapat ditemukan gambaran step ladder dan air
fluid level terutama pada obstruksi bagian distal. Pada kolon bisa saja tidak
tampak gas. Jika terjadi stangulasi dan nekrosis, maka akan terlihat gambaran
berupa hilangnya mukosa yang reguler dan adanya gas dalam dinding usus.
Udara bebas pada foto thoraks tegak menunjukkan adanya perforasi usus.
komplit dan pada obstruksi usus besar yang dicurigai adanya abses maupun
keganasan.
2.6
PENATALAKSANAAN7,9,10,11
11
Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit
mengatasi peritonitis dan syok bila ada, dan menghilangkan obstruksi untuk
Resusitasi
vital, dehidrasi dan syok. Pasien yang mengalami ileus obstruksi mengalami
intravena seperti ringer laktat. Respon terhadap terapi dapat dilihat dengan
memonitor tanda - tanda vital dan jumlah urin yang keluar. Selain pemberian
Farmakologis
Operatif
2.7
Komplikasi
12
nekrosis usus, perforasi usus,
Sepsis,
Syok-dehidrasi,
Gangguan elektrolit,
Meninggal
2.8
Prognosis9,10
40%.3
13
BAB III
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Umur : 38 tahun
Suku : Jawa
Keluhan Utama :
nyeri perut
14
Kira-kira 4 hari SMRS pasien mengeluh nyer perut. Nyeri perut terutama
dirasakan pada perut sebelah kiri. Nyeri bersifat hhilangg tmbul. BAB (+), buang
angin (+), perut terasa tegang/kembung, mual muntah (+). BAB darah (-).
Benjolan pada lipat paha (-). Makan-minum (</<). Panas (+) kira-kira 1 minggu
yang lalu. Panas naik turun. Panas biasanya tinggi pada sore hari. Pasien ada
minum obat oenurun anas dan obat sakit perut sebelumnya, namun keluhan tidak
berkurang sehingga kemudian pasien dibawa ke RSUD ULIN. Pasien juga ada
BAB encer selama 4 hari, frekuensi >5x sehari, ampas(-), darah (-), lendir (-).
Riwayat operasi pada bagian perut (-), kencing manis (-), darah tinggi (-),
asma (+)
STATUS GENERALIS :
Tanda Vital :
R : 28 x/menit T : 37o C
15
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/
Thorax :
P : sonor
Ekstremitas :
STATUS LOKALIS:
Abdomen:
P : hipertimpani
16
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
PEMERIKSAAN 27-6-2010
Hb - g/dl 13
Lekosit - rb/dl 8,4
Eritrosit - Juta/ul 4,83
Ht - Volume% 36
Trombosit - rb/dl 145
GDS - Mg/dl 80
SGOT - U/l 68
SGPT- U/l 20
Ureum- Mg/dl 199
Kreatinin - Mg/dl 2,7
Na 130
K 3,4
Cl 103
Albumin g/dl 2,3
Total protein g/dl 6,0
Globulin g/dl 3,7
HbSAg (Elisa) negatif
Radiologis:
V. RESUME
bagian kiri, hilang timbul, mual muntah (+), BAB (+), riwayat BAB encer (+),
17
VI. DIAGNOSA
Ileus obstruktif
VII. TINDAKAN
Terapi pre-operasi:
Metonidazol 3x500 mg
VIII.FOLLOW UP
Selama masa persiapan pre operasi dilakukan pemasangan NGT dan DC.
Follow up 28 29 30 1 2 3 4 5 6
Juni
Subjektif
Kembung + + + + + + + - -
Mual + - - - - - - - -
Muntah + - - - - - - - -
Buang angin - - + + + + + - -
BAB - - + + + + + Cair Cair
Nyeri perut - - - + + + + - -
Objektif -
N 110 90 88 88 88 80 80 80 80
RR 90 20 24 24 24 20 20 24 20
Abd:H/L/M sde
Bising usus < <
18
Planning
IVFD + + + + + + + + +
RL:D5:Titofusin:T
riofusin (1:1:1:1)
28 tts/menit
NGT, DC BC
(Balance cairan)
Inj.Ceftriaxon
2x1 g
Inj.Antrain 3x1
amp
Metonidazol
3x500 mg
Piracetam + + + + + + + +
Drip Neurobat + +
Balance cairan + + + + + + + + +
Persiapan operasi + + + + + + + + +
Terap diteruskan + + + + + + + + +
Transfuse albumin (kolf) 3
19
BAB IV
PEMBAHASAN
Dilaporkan sebuah kasus ileus obstruktif pada seorang laki-laki yang datang
dengan keluhan nyeri perut. Dari anamnesa diketahui bahwa nyeri yang dirasakan
bersifat hilang timbul (kolik), disertai perut kembung, mual muntah. Pasien masih
dapat BAB dan buang angin (flatus). Terdapar riwayat BAB encer >5x sehari
(diare) tanpa disertai lendir maupun darah. Pada lipat paha tidak ditemukan
benjolan. Selain itu terdapat riwayat demam. Adanya nyeri kolik, muntah dan
nyeri tekan lepas, defans muskular, bising usus menurun. Distensi merupakan
gangguan keseimbangan elektrolit (Na, Cl)). Dari foto radiologis terlihat air fluid
level. Gangguan keseimbangan elektrolit dan gambaran air fluid level mendukung
20
Menurut stadiumnya, kasus ini dapat digolongkan obstruksi parsial dan
simple, sebab selain terdapat muntah, pasien juga masih dapat BAB dan flatus,
atau keganasan) dapat dipekirakan melalui onset keluhan yang cepat atau lambat
serta gejala dan pemeriksaan fisik yang ada. Jika terdapat benjolan di perut,
inguinal, dan femoral yang tidak dapat kembali menandakan adanya hernia
inkarserata. Invaginasi dapat didahului oleh riwayat buang air besar berupa lendir
dan darah. Pada ileus paralitik e.c. peritonitis dapat diketahui riwayat nyeri perut
kanan bawah yang menetap. Riwayat operasi sebelumnya dapat menjurus pada
adanya adhesi usus. Onset keluhan yang berlangsung cepat dapat dicurigai sebagai
ileus letak tinggi dan onset yang lambat dapat menjurus kepada ileus letak rendah.
Namun lokasi dan penyebab sumbatan, dapat diketahui secara pasti melalui
laparotomi.
1. Bila penderita harus dioperasi, maka operasi dijalankan pada saat keadaan
obstruksinya
21
Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit
mengatasi peritonitis dan syok bila ada, dan menghilangkan obstruksi untuk
Pada kasus ini direncanakan operasi yang akan dilakukan setelah kondisi
pasien telah diberi tindakan rehidrasi, pemasangan kateter dan NGT hingga
tercapai balance cairan. Pasien juga menerima terapi obat-obatan berupa antibiotik
Peritonitis
Pneumoperitoneum
Closed-loop obstruction
22
Situations necessitating urgent operation
started
maka tindakan lisis yang dianjurkan. Jika terjadi obstruksi stangulasi maka
Hal ini merupakan tindakan bedah sederhana untuk membebaskan usus dari
Membuat saluran usus baru yang melewati bagian usus yang tersumbat,
23
(c) Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi,
(d) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-
Pada kasus ini, hingga follow up 6 Julii 2010, kondisi umum pasien
24
BAB V
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus ileus obstruktif pada seorang laki-laki berusia 38
tahun yang datang dengan keluhan nyeri perut. Anamnesa dan pemeriksaan fisik
yang akan dilakukan setelah kondisi pasien optimal. Sampai dilaporkan saat ini,
25
DAFTAR PUSTAKA
9. Wilson LM, Lester LB. Usus kecil dan usus besar. Dalam : Price SA, Wilson
LM,editor. Patofisiologi konsep klinis proses- proses penyakit. Alih bahasa:
dr.Peter Anugerah. Jakarta: EGC;1995. Hal.389 - 412.
26
10. Nobie BA. Obstruction, small bowel. [Online] 2007. Available from:
URL:http://www.emedicine.com
11. Manif Niko, Kartadinata. Obstruksi Ileus. Cermin Dunia Kedokteran 1983;29.
27