Kohesi Tanah
Kohesi Tanah
I. Pengertian
TPT adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menstabilkan kondisi tanah
tertentu pada umumnya dipasang pada daerah tebing yang labil. Jenis konstruksi
antara lain pasangan batu dengan mortar, pasangan batu kosong, beton, kayu dan
sebaginya.
II. Fungsi dan Jenis Konstruksi Penahan Tanah
Fungsi utama dari konstruksi penahan tanah adalah menahan tanah yang berada
dibelakangnya dari bahaya longsor akibat :
1. Benda-benda yang ada atas tanah (perkerasan & konstruksi jalan, jembatan,
kendaraan, dll)
2. Berat tanah
3. Berat air (tanah)
Atau dengan kata lain merupakan pasangan batu yang dilekatkan dengan campuran
semen, pasir dan air untuk melindungi tebing dari keruntuhan tanahnya.
Fungsi khusus yang dapat diberikan oleh pasangan batu adalah :
1. Pemanfaatan ruang dari suatu pembangunan jenis sarana dan prasarana lain
2. Pemeliharaan, penunjang umur dan bagian dari jenis sarana dan prasarana lain,
misalnya :
a. Dinding saluran irigasi
b. Prasarana tepi jalan kondisi khusus
c. Dan lain-lain
3. Perlindungan tebing
Jenis tembok penahan tanah :
1. Batu kali murni & batu kali dengan tulangan (gravity & semi gravity)
2. Tembok yang dibuat dari bahan kayu** (talud kayu)
3. Tembok yang dibuat dari bahan beton (talud beton)
Kohesi dan sudut geser dalam adalah suatu parameter mekanika tanah dan batuan yang
sangat sering dijadikan acuan dalam suatu design, pengujian serta analisis suatu rancangan.
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel dalam batuan, dinyatakan dalam satuan
berat per satuan luas. Kohesi batuan akan semakin besar jika kekuatan gesernya makin besar.
Nilai kohesi (c) diperoleh dari pengujian laboratorium yaitu pengujian kuat geser langsung
(direct shear strength test) dan pengujian triaxial (triaxial test).
Dikutip dari wikipedia bahwa kohesi adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang sama.
Salah satu aspek yang memengaruhi nilai kohesi adalah kerapatan dan jarak antar molekul
dalam suatu benda. Kohesi berbanding lurus dengan kerapatan suatu benda, sehingga bila
kerapatan semakin besar maka kohesi yg akan didapatkan semakin besar. Dalam hal ini,
benda berbentuk padat memiliki kohesi yang paling besar dan sebaliknya pada cairan.
Sedangkan sudut geser dalam batuan secara sederhana dapat kita lihat saat kita ambil
sejumlah pasir dan kita tuang diatas permukaan, pasir tersebut akan membentuk sudut
tertentu dengan permukaan. Inilah makna fisik dari sudut geser tanah pada kondisi tanpa
tegangan pengekang. (dalam bahasa inggris: natural angle of repose.)
Sudut geser dalam merupakan sudut yang dibentuk dari hubungan antara tegangan normal dan
tegangan geser di dalam material tanah atau batuan. Sudut geser dalam adalah sudut rekahan
yang dibentuk jika suatu material dikenai tegangan atau gaya terhadapnya yang melebihi
tegangan gesernya. Semakin besar sudut geser dalam suatu material maka material tersebut
akan lebih tahan menerima tegangan luar yang dikenakan terhadapnya.
Untuk memahami sudut geser dalam, bisa dibayangkan sebuah balok dengan berat W berada
pada permukaan seperti pada bidang miring yang licin dengan permukaan sebuah bidang
miring yang licin dengan luas bidang sentuh sebesar A berikut ilustrasinya.
Balok tersebut memiliki gaya penggerak yang diakibatkan oleh beratnya senduri yaitu sebesar
W sin sedangkan gaya normal N dan koefisien gesek (Fges) menghasilkan gaya penahan yang
disebut dengan gaya gesek Fs. Koefisien gesek merupakan faktor internal yang besarnya sama
dengan tan . Pada saaat balok akan tergelincir, maka besarnya gaya penahan sama dengan
gaya penggerak seperti persamaaan berikut;
Pada kondisi seperti ini, maka sudut kemiringan bidaang tersebut sama dengan sudut gesek
dalam ( ) dengan catatan kohesi sama dengan nol.
Based on Rock Mechanic book created by Made Astawa Rai, S.Kramadibrata, R.K. Watimena
Semoga Bermanfaat.