Anda di halaman 1dari 17

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB III
DESKERIPSI
RENCANA
KEGIATAN

Dalam penyusunan dokumen UKL-UPL ini diperlukan data dan pengetahuan akan
rencana usaha dan/atau kegiatan, lokasi rencana dan/atau kegiatan serta
skala/besaran rencana usaha dan/atau kegiatan yang dibutuhkan sebagai acuan
didalam memperkirakan kegiatan yang akan dilakukan. Berikut ini adalah deskripsi
rencana kegiatan yang akan ditelaah dalam dokumen UKL dan UPL Rencana
Pembangunan Tower Telekomunikasi Selular oleh PT. Gametraco Tunggal seluas ±100
m², di Jl. Kasantaroji Gg. Mushola Kelurahan Ujung Padang Lingkungan VI Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara.

3.1. NAMA KEGIATAN


Kegiatan ini adalah rencana pembangunan Tower Telekomunikasi (BTS) dengan
fasilitas pendukung lainnya oleh PT. Gametraco Tunggal yang selanjutnya disingkat
Tower. Rencana kegiatan pembangunan tower diatas lahan 100 m² dengan tinggi
Menara 51 m dengan type tower konvensional – Self Supporting Tower (SST) 51 M 3
LEG.

3.2. LOKASI KEGIATAN


Kegiatan pembangunan tower berlokasi di Kota Padangsidimpuan tepatnya di Jl.
Kasantaroji Gg. Mushola Kelurahan Ujung Padang Lingkungan VI Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi
rencana kegiatan berada pada titik koordinat N : 01° 21’ 31,3” E : 099° 16’ 42,8.
Rencana pembangunan tower ini akan dibangun sebanyak 1 unit Menara dengan
t dengan tinggi Menara 51 meter tipe tower konvensional – Self Supporting Tower (SST)
51 M 3 LEG, dan akan menggunakan lahan seluas 100 m². Aksessibilitas lokasi kegiatan
dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat serta truk

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 1
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

engkel dikarenakan akses jalan menuju lokasi melewati jalan lingkungan. Adapun
lokasi rencana pembangunan tower, berbatasan langsung dengan kegiatan sekitar
antara lain :
o Sebelah Utara : Maratua Pasaribu.
o Sebelah Selatan : Alm. Jaugari Harahap.
o Sebelah Barat : Bgd. Barayun Pulungan.
o Sebelah Timur : pekuburan (Wakaf).

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 2
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 1
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 2
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Gambar 3.3 Foto Udara Lokasi Rencana Tower Telekomunikasi


PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III
III ~ Hal. 3
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.3. SKALA KEGIATAN


3.3.1. Penggunaan Lahan
Pembangunan Tower BTS yang berada di wilayah Kota Padangsidimpuan
menggunakan lahan masyarakat yang diikat dengan perjanjian sewa
menyewa. Pada umumnya masyarakat sekitar menggunakan lahan sebagai
lahan permukiman, perkebunan dan perdagangan. Hasil layout menunjukkan
lokasi lahan pembangunan tower BTS berada di lokasi peruntukkan lahan
perkebunan.

Lahan yang akan digunakan untuk rencana pembangunan tower oleh PT.
Gametraco Tunggal seluas ± 100 m2 diatas tanah hak milik Sarju seluas ± 1
(satu) Ha.
Tabe; 3.1 Rencana Penggunaan Lahan
No Bangunan Tertutup (m²) Terbuka (m²) Persen (%)
A Lahan Tertutup Bangunan
1 Landasan Tower 100 100
Jumlah 100 100
B Lahan Terbuka
1 RTH - - -
Jumlah - - -
Jumlah Total 100 100
Sumber : PT. Gametraco Tunggal

Dimensi pembangunan landasan tower yaitu 10 x 10 meter dan dimensi


Menara tower berbentuk persegi dengan panjangn sisi - sisi 5 x 5 m. Menara
tersebut dibangun dengan ketinggian mencapai 51 m dari dasar permukaan
lantai.
Tabe; 3.2 Luas Bangunan
N Bangunan Dimensi (m) Luas (m²)
o
1 Landasan 10 x 10 100
2 Menara 5x5 25
3 Ketinggian 51 -
Sumber : PT. Gametraco Tunggal

3.3.2. Kegiatan Utama


Kegiatan utama adalah Tower Telekomunikasi (BTS) yang merupakan salah
satu media pemancar gelombang elektromagnetik / gelombang radio untuk
sarana telekomunikasi yang berfungsi untuk penerima dan pengirim sinyal

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 6
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

telekomunikasi. BTS merupakan bagian network elemen GSM yang


berhubungan langsung dengan mobile station/HP. Suatu BTS dapat
mengcover area sejauh 35 KM (jarak tembak ke udara).

Standar yang dikeluarkan WHO (World Health Organization) masing-masing


4,5 Watt/m2 untuk perangkat yang menggunakan frekuensi 900 MHz dan 9
Watt/m2 untuk 1.800 MHz. Sementara itu, standar yang dikeluarkan IEEE
C95.1-1991 malah lebih tinggi lagi, yakni 6 Watt/m2 untuk frekuensi 900
MHz dan 12 watt/m2 untuk perangkat berfrekuensi 1.800 MHz.

3.3.3. Kebutuhan Peralatan dan Bahan


Rencanan pembangunan tower dan saran pendukungnyan membutuhkan
peralatan penunjang kegiatan diantaranya adalah :
Tabe; 3.3 Peralatan yang digunakan

Sumber : PT. Gametraco Tunggal

3.3.4. Kebutuhan Tenaga Kerja


Untuk operasional BTS tidak memerlukan tenaga kerja di lokasi kegiatan
akan tetapi teknisi dari perusahaan telekomunikasi yang akan melakukan
maintenance bila diperlukan.

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 7
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.3.5. Jadwal Kegiatan


Jadwal rencana kegiatan pembangunan tower oleh PT. Gametraco Tunggal
dimulai dari melakukan pemanfaatan lahan sampai operasional kegiatan
tower dan fasilitas pendukungnya. Adapun rencana kegiatan dirangkum
dalam tabel di bawah ini.
Tabe; 3.4 Jadwal Rencana Kegiatan

Bulan
N
Kegiatan I I VI
o I III V VI VII
I V I
I Pra Konstruksi
1 Pemanfaatan Lahan
2 Sosialisasi kepada masyarakat
3 Pengurusan perizinan
II Konstruksi
rekrutmen tenaga kerja
1 konstruksi
2 pematangan lahan
3 mobilisasi alat dan material
pembangunan sarana dan
4 prasarana
III Operasi
1 Kegiatan BTS
Sumber : PT. Gametraco Tunggal

3.4. KESESUAIAN TATA RUANG


Rencana kegiatan tower oleh PT. Gametraco haruslah sesuai dengan perda
04/2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padangsidimpuan 2013-
2033. Secara rinci, informasi Lokasi Rencana Pembangunan Perumahan Sihitang seluas
± 100 m² oleh PT. Gametraco Tunggal dapat dilihat pada Peta Tata Guna Lahan
Kegiatan yang termuat pada gambar pola pemanfaatan ruang dibawah ini.
Selain itu penggunaan lahan di lokasi rencana pembangunan tower ini berlokasi di
kawasan perkebunan dan memiliki jarak yang cukup memadai dengan kawasan
permukiman terdekat sehingga secara penggunaan lahan lokasi ini sesuai
peruntukkannya untuk pembangunan tower BTS.

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 8
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 7
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.5. RONA LINGKUNGAN AWAL

1. Iklim
Cuaca adalah keadaan atmosfir pada waktu tertentu yang berubah – ubah,
sedangkan iklim adalah keadaan rata – rata cuaca dalam waktu relatif lama dan tetap.
Keadaan iklim di sekitar daerah lokasi studi secara umum dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya adalah curah hujan, lama penyinaran matahari, temperatur,
kelembaban relatif dan dataran sedang. Kelurahan Ujung Padang memiliki kelembaban
ratarata berkisar antara 75-89 %, temperatur 25-35°C, curah hujan masuk kriteria
menengah dengan hari hujan paling banyak di Bulan Oktober sebanyak 23 hujan pada
tahun 2021. Keadaaan iklim adalah iklim tropis karena dekat dengan garis khatulistiwa
dan ketinggian wilayah 260 – 1.100 meter dpl.

2. Kualitas Udara
Kualitas udara di sekitar lokasi studi cukup baik, hanya apabila musim kemarau
banyak terdapat debu dari jalan. Kualitas udara harus memenuhi baku mutu yang
ditetapkan pemerintah.
Tabel 3.5 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
Waktu
No Parameter Baku Mutu Metoda Analisis Peralatan
Pengukuran
1 Sulfur (SO₂) 1 jam 900 µg/Nm³ Pararosanilin Spektrofotometer
2 Karbon Monoksida (CO) 1 jam 30000 µg/Nm³ NDIR NDIR Anlyzer
3 Nitrogen Dioksida (NO₂) 1 jam 400 µg/Nm³ Slatzman Spektrofotometer
4 Hidrokarbon (HC) 3 jam 160 µg/Nm³ Flamed Gas
Ionization Chromatografi
5 Debu (TSP) 24 jam 230 µg/Nm³ Gravimetric Hi - Vol
6 Timah Hitam (Pb) 24 jam 2 µg/Nm³ Gravimetric Hi - Vol
Sumber : PP RI No. 41 Tahun 1999

3. Kebisingan
Keadaan di lokasi studi mempunyai tingkat kebisingan relative aman, karena
berada di areal pemukiman dan lahan perkebunan. Namun, kebisingan diakibatkan dari
aktivitas mobilisasi kendaraan umum pengguna jalan Kasantaroji yang merupakan
jalan lingkungan.

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 10
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Tabel 3.6 Baku Tingkat Kebisingan


No Peruntukan Kawasan Tingkat Kebisingan db (A)
a Peruntukan Kawasan
Perumahan dan Permukiman 55
Perdagangan dan Jasa 70
Perkantoran dan Perdagangan 65
Ruang Terbuka Hijau 50
Industri 70
Pemerintahan dan Fasilitas Umum 60
Rekreasi 70
Khusus :
Bandar Udara 60
Stasiun Kereta Api 70
b Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit atau sejenisnya 55
2. Sekolah atau sejenisnya 55
3. Tempat Ibadah atau sejenisnya 55
Sumber : KEP-48/MENLH/11/1996

4. Perairan
Pola aliran permukaan suatu daerah tangkapan hujan ditentukan oleh tofografi
dan kondisi bentang alam daerah. Kondisi lahan wilayah studi merupakan dataran
dengan kemiringan yang landai < 10º. Secara alami air akan mengalir ke tempat-tempat
yang rendah. Untuk mengetahui kondisi fisik, kimia dan biologi air maka tim melakukan
pengamatan langsung dilapangan.

5. Kependudukan
Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan yang memiliki
wilayah 1,21 Km² terdiri dari 92 Ha tanah kering, 3 Ha ladang, 20 Ha perkebunan dan
47 Ha tanah permukiman. Jumlah penduduk Desa Kutajaya pada tahun 2019 sebanyak
11.50 jiwa terdiri dari 5.543 laki-laki dan 5.507 perempuan. Sebanyak 2.453 Kepala
Keluarga (KK), yang tersebar dalam wilayah 8 lingkungan. Sebagian besar penduduk
berprofesi sebagai pedagang dan buruh industri sedangkan yang lainnya berprofesi
sebagai PNS, pegawai swasta/karyawan, tenaga pengajar, TNI, POLRI, buruh tani,
peternak, dan sebagainya.

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 11
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.6. Tahap Pra Konstruksi


Tahap pra konstruksi, meliputi : sosialisasi kepada masyarakat, pemanfaatan
lahan, dan pengurusan perizinan.

3.6.1. Sosialisasi Kepada Masyarakat


Sosialisasi rencana kegiatan pembangunan tower oleh PT. Gametraco Tunggal
dilakukan melalui pertemuan dengan masyarakat setempat di Kelurahan Ujung Padang
Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Provinsi Sumatera Utara yang merupakan
masyarakat terkena dampak langsung. Rangkuman hasil sosialisasi kepada masyarakat
menghasilkan kesepakatan/persetujuan masyarakat. Pada prinsipnya warga
masyarakat sekitar lokasi tidak keberatan dan mendukung pembangunan tower ini.

3.6.2. Pemanfaatan Lahan


Tanah seluas 100 m² dimanfaatkan oleh PT. Gametraco Tunggal untuk
pembangunan rencana kegiatan melalui proses pengajuan sewa lahan antara pemilk
lahan atan nama Sarju seluas ±1 Ha (seusai surat Keterangan Nomor : 470/0267/2021,
tertanggal 15 Maret 2021, diketahui Kepala Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan) yang diwakilkan oleh salah satu ahli waris yakni Rudi
Saputra dengan PT. Gametraco Tunggal sebagai pegembang Tower.

Durasi sewa lahan untuk 10 tahun dan dapat diperpanjang sesuai peraturan yang
berlaku. Tanah eksisting berupa tanah darat yang tidak produktif. Surat perjanjian
kerjasama dan pernyataan tidak sengketa serta pernyataan persetujuan dari hak waris
terlampir dalam dokumen ini. Sehingga disimpulkan status lahan tidak dalam keadaan
sengketa lahan oleh sebab itu pembangunan tower dapat dilaksanakan.

3.6.3. Pengurusan Perizinan


Pengurusan izin tower oleh PT. Gametraco Tunggal termasuk pula didalamnya
kegiatan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi untuk mendapatkan persetujuan
tetangga. Secara keseluruhan pengurusan perizinan meliputi :
 Persetujuan warga
 Surat keterangan domisili
 Surat rekomendasi Kecamatan
 Rekomendasi UKL-UPL
 Izin Lingkungan

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 12
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

 Izin gangguan (Ho)


 Tanda daftar perusahaan (TDP)
 SIUP
 IMB
Adapun izin yang dimiliki PT. Gametraco Tunggal antara lain :

Tabel 3.7 Perizinan yang dimiliki


N
Jenis Surat Nomor Instansi
o
1 Izin Masyarakat (Bukti
Pemberitahuan Warga atas Pendirian Pemilik Lahan
Menara Telekomunikasi)
Kelurahan Ujung
2 Surat Keterangan Lahan 470/0267/2021
Padang
Kelurahan Ujung
3 Surat Keterangan Ahli Waris 470/0322/2021
Padang
4 Pernyataan Tidak Sengketa Pemilik Lahan
5 Persetujuan Keluarga Pemilik Lahan
Perjanjian Kerjasama Sewa Menyewa
6 922/NH/W/2021 Notaris
Lahan
Kelurahan Ujung
7 Rekomendasi Lurah 644/321/2021
Padang
Kecamatan
8 Rekomendasi Camat 555.1/001/2021 Padangsidimpuan
Selatan
AHU-
9 TDP Kemenhumham
26270.40.22.2014
10 Akta Perusahaan Notaris
Sumber : PT. Gametraco Tunggal

3.7. Tahap Konstruksi


Tahap konstruksi, meliputi : rekrutmen tenaga kerja, pematangan lahan, mobilisasi
alat dan material, dan pembangunan tower.

3.7.1. Rekrutmen Tenaga Kerja Konstruksi


Untuk melaksanakan rencana kegiatan pembangunan tower oleh PT. Gametraco
Tunggal membutuhkan tenaga kerja konstruksi sebanyak 25 orang untuk
pembangunan sesuai dengan rencana teknis yang sudah ditetapkan.

Tabel 3.8 Tenaga Kerja Konstruksi

N Pendidika
Tenaga Kerja Jumlah
o n
1 Kepala Proyek Sarjana 1
2 Teknik Sarjana 3

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 13
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3 Tukang - 5
4 Asisten Tukang - 14
5 Keamanan - 2
Jumlah 25
Sumber : PT. Gametraco Tunggal

Untuk tenaga kerja kepala proyek dan tenaga teknik membutuhkan kemampuan
ahli khusus akan di prioritaskan warga Kota Padangsidimpuan atau luar Kota
Padngsidimpuan. Sedangkan tenaga kerja lainnya di rekrut memprioritaskan warga
sekitar lokasi kegiatan sesuai dengan pengalaman dan keahliannya. Jam kerja tahap
konstruksi ini dimulai dari jam 08.00 – 16.00 WIB setiap hari kerja dari senin – sabtu
dan hari minggu libur.

3.7.2. Pematangan Lahan


Lahan yang berupa tanah darat dilakukan pembersihan dan pematokan tanah yang
akan di manfaatkan untuk lantai kerja. Dilakukan kegiatan penggalian serta
pengurugan untuk pembangunan pondasi dan land area. Hal tersebut dilakukan
bertujuan agar tanah bisa stabil dan tidak mudah amblas sehingga memudahkan dalam
pengerjaan pondasi dan selasar beton. Selain itu, dilakukan pula uji sondir (soil
investigation) dan struktur mengukur kekuatan ketahanan beban tanah terhadap beban
bangunan tower/menara serta dilakukan pengerjaan teknik sipil lainnya.

3.7.3. Mobilisasi Peralatan dan Material


Alat yang digunakan untuk melaksanakan rencana kegiatan konstruksi
pembangunan tower beserta sarana dan prasarana dasar maupun pekerjaan finishing
sesuai rencana teknis oleh PT. Gametraco Tunggal adalah :

Tabel 3.9 Peralatan yang Digunakan

N
Jenis Peralatan Jumlah Fungsi
o
1 Crane/Skylif 1 Mengangkat beban berat
2 Vibrator 1 Memadatkan
3 Cangkul 10 Menggali
4 Balincong 10 Menggali
5 Mollen 1 Pengolahan Beton
6 Alat Bangunan sederhana lainnya
Sumber : PT. Gametraco Tunggal

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 14
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Sedangkan material yang digunakan untuk pengerjaan pada tahap konstruksi


adalah :
Tabel 3.10 Material yang digunakan

N
Jenis Peralatan Fungsi
o
1 Pasir Batu Bahan lapisan base course
2 Pasir Campuran beton
3 Semen Campuran beton
4 Krikil Campuran beton
5 Baja Siku Tiang. Rangka
6 Batu Belah Pondasi
7 BRC Pagar
8 Kolom Pedestal Pondasi tiang
9 Pipa Besi Pagar
10 Bahan bangunan lainnya
Sumber : PT. Gametraco Tunggal

3.7.4. Pembangunan Sarana dan Prasarana


 Tower Telekomunikasi (BTS)
Pembangunan tower oleh PT. Gametraco Tunggal berdasarkan rencana teknis
dengan memanfaatkan luas tanah seluas 100 m² sebagai land area. Sedangka untuk
ukuran tower berbentuk segi empat dengan panjang sisi 5 m dengan luas 25 m2.
Pembangunan pondasi dibuat dengan konsep pondasi telapak 760 x 760 cm beton
bertulang beralaskan lantai kerja cor beton 1:3:5 dengan tebal 10 cm. Kedalaman
penggalian pondasi sampai 115 cm atau tanah keras serta pemadatan tiang
menggunakan tanah urugan.

 Pembangunan Sarana Telekomunikasi


Sarana telekomunikasi seperti plan purpose BTS, plan purpose pole ACPDB, fence
dan pole, antenna microwave, yard lamp, panel listrik, baterai dan lain-lain.
Pemasangan sarana telemomunikasi BTS tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
yang mendukung kinerja tower BTS.

 Penggunaan Jaringan Listrik


Kebutuhan tenaga listrik bersumber dari PT. PLN sebesar 1 KVA. Disamping itu,
sumber energy listrik cadangan menggunakan baterai sebesar 1 KVA bilamana
listrik dari PLN padam.

 Pemasangan Alat Pemadam Kebakaran

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 15
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Penyediaan dan pemasangan alat pemadam kebakaran digunakan APAR 3 kg


sebanyak 2 unit.

 Sumur Resapan
PT. Gametraco Tunggal diharuskan membangun sumur resapan dan atau biopori
dalam menangangi limpasan air larian atau run off. Sumur resapan dengan ukuran
1 x 1 x 2 m sesuai dengan SNI dengan daya tampung air pada sumur resapan
adalah 2 m3. Sumur resapan yang akan dibuat untuk rencana pembangunan tower
berjumlah 1 unit yang akan ditempatkan sisi-sisi dalamjaringan drainase dan lindi
pada land area.

Gambar 3.5. Model Sumur Resapan

3.8. Tahap Operasi


Tahap operasi meliputi, mobilisasi tenaga kerja dan kegiatan tower.

3.8.1. Mobilisasi Tenaga Kerja


Untuk operasional BTS tidak memerlukan tenaga kerja di lokasi kegiatan akan
tetapi teknisi dari perusahaan telekomunikasi yang akan melakukan maintenance bila
diperlukan.

3.8.2. Kegiatan Tower


 Potensi Timbulnya Keresahan Warga
Potensi timbulnya keresahan warga disebabkan radiasi gelombang
elektromagnetik/gelombang radio yang memancar dari atena tower BTS. Selama
ini menjadi kekhawatiran warga masyarakat setempat akan menimbulkan dampak
negative sebagai sumber wabah penyakit mutasi genetik baik secara fisik maupun
kimiawi. Selain itu, adanya kekhawatiran Menara tower roboh menimpa

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 16
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

pemukiman yang berada di sekitar lokasi, dikarenakan oleh gempa atau bencana
alam.

Oleh karena itu, harus dilakukan sosialisasi dan menjalin komunikasi dengan baik
dengan warga masyarakat sekitar lokasi kegiatan dan Muspika setempat.
Disarankan jarak antara pemukiman dengan tower sejauh 52 meter. Ketika tower
dengan ketinggian 51 meter mengalami roboh tidak akan menimpa pemukiman
setempat. Selain itu, memberikan jaminan kesehatan dan ganti rugi kepada warga
masyarakat sekitar jika mengalami kecelakaan atau gangguan kesehatan yang
disebabkan dari operasional tower BTS tersebut.

 Lahan Tertutup Bangunan (Run Off)


Adanya tanah seluas 100 m² terbangun beton tidak tembus air akan menyebabkan
peningkatan limpasan air hujan di areal lokasi. Besarnya debit aliran limpasan air
hujan dapat di hitung dengan menggunakan rumus rasional,

Q = 0,00278 C.A.I
Dimana:
Q = Total Debit Limpasan
C = Koefisien air limpasan
A = Rencana luas lahan terbangun
I = Intensitas hujan

PT. GAMETRACO TUNGGAL Bab III


III ~ Hal. 17

Anda mungkin juga menyukai