Makalah ETIKA BISNIS Dan KEWIRAUSAHAAN
Makalah ETIKA BISNIS Dan KEWIRAUSAHAAN
Kelompok : 6
Universitas Brawijaya
Malang
2012
i
DAFTAR ISI
i. Daftar Isi....................................................................................................................ii
BAB I
iii. Pendahuluan.......................................................................................................................iv
v. Tujuan Penulisan.................................................................................................................iv
BAB II
vi. Pembahasan......................................................................................................................1-9
BAB III
vii. Simpulan..........................................................................................................................10
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME, karena dengan limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah pembanding tentang Etika Bisnis dan
Kewirausahaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, guna memenuhi tugas mata kuliah KWU.
Dalam penyusunan makalah ini, banyak sekali pihak yang telah membantu. Untuk itu tidak
lupa penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu/Bapak dosen mata kuliah KWU yang telah memberikan pengarahan dalam
penyusunan dalam laporan ini.
2. Teman-teman dan semua pihak yang ikut serta dalam pembuatan makalah ini.
Kami selaku penyusun sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat konstruktif. Kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi kelangsungan proses belajar mengajar dikelas khususnya.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu aspek yang sangat populer dan perlu mendapat perhatian dalam dunia bisnis ini
adalah norma dan etika bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas
dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan, juga sangat menentukan maju /
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
iv
ETIKA BISNIS dan KEWIRAUSAHAAN
Menurut Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan
dan memecahkan persoalan.
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (200:80), etika bisnis adalah istilah yang
sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau karyawan
suatu organisasi.
1. Investor
2. Karyawan
3. Manajemen
4. Pimpinan
1. Pelanggan
2. Asosiasi dagang
3. Kreditor
4. Pemasok
5. Pemerintah
6. Masyarakat umum
7. Kelompok khusus yang berkepentingan terhadap perusahaan
Selain kelompok kelompok tersebut di atas, beberapa kelompok lain yang berperan dalam
perusahaan adalah para pemilik kepentingan kunci seperti manajer, direktur, dan kelompok
khusus. Semua kelompok kepentingan baik secara internal maupun eksternal oleh zimmerer
ditunjukkan pada gambar
PELANGGAN
KARYAWAN INVESTOR
PERUSAHAAN
KREDITOR PEMASOK
PEMERINTAH MASYARAKAT
3
Selain etikadan perilaku yang tidak kalah penting adalah norma etika. Menurut Zimmerer
(1996:22) ada tiga tingkatan norma etika :
1. Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Hukum hanya mengatur standar perilaku
minimum.
2. Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arahan khusus bagi setiap orang dalam
organisasi dalam mengambil keputusan sehari hari. Para karyawan akan bekerja
sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan.
3. Moral sikap mental individual, sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan
yang tidak diatur oleh aturan formal. Nilai moral dn sikap mental individual biasanya
berasal dari keluarga, agama, dan sekolah. Sebagian lain yang menentukan etika
perilaku adalah pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Kebijakan dan aturan
perusahaan sangat penting terutama untuk membantu, mengurangi, dan mempertinggi
pemahaman karyawan tentang etika perilaku.
Menurut Zimmerer (1996), kerangka kerja etika dapat dikembangkan melalui tiga tahap :
1. Mengakui dimensi dimensi etika yang ada sebagai suatu alternatif atau keputusan.
Artinya, sebelum wirausaha menginformasikan suatu keputusan etika yang dibuat,
terlebih dahulu ia harus mengakui etika yang ada.
2. Mengidentifikasi pemilik kepentingan kunci yang terlibat dalam pengambilan
keputusan. Setiap keputusan bisnis akan memengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai
pemilik kepentingan.
3. Membuat pilihan alternatif dan membedakan antara tanggapan etika dan bukan etika.
Ketika akan membuat pilihan alternatif tanggapan etika dan bukan etika serta
mengevaluasi dampak positif dan negatifnya, manajer akan menemukan beberapa hal
berikut :
a. Prinsip prinsi dan etika perilaku
b. Hak hak moral
c. Keadilan
d. Konsekuensi dan hasil
e. Pembenaran publik
f. Intuisi dan pengertian / wawasan.
4. Memilih tanggapan etika yang terbaik dan mengimplementaasikannya. Pilihan
tersebut harus konsisten dengan tujuan, budaya, dan sistem nilai perusahaan serta
keputusan individu. Oleh karena itu ada tiga tipe manajer dilihat dari sudut etikanya :
1. Manajemen Tidak Bermoral. Manajemen tidak bermoral didorong oleh
kepentingan dirinya sendiri, demi keuntungan sendiri atau perusahaan. Kekuatan
4
yang menggerakan manajemen immoral adalah kerakusan/ketamakan yaitu berupa
prestasi organisasi atau keberhasilan personal.
2. Manajemen Amoral. Tujuan utamanya adalah laba, akan tetapi tindakannya
berbeda dengan manajemen immoral. Yang membedakannya yaitu mereka tidak
dengan sengaja melanggar hukum atau norma etika. Yang terjadi pada manajemen
amoral adalah bebas kendali dalam pengambilan keputusan, artinya mereka tidak
mempertimbangkan etika dalam mengambil keputusan.
3. Manajemen bermoral. Bertujuan untuk meraih keberhasilan, tetapi menggunakan
aspek legal dan prinsip prinsip etika. Filosofi manajer bermoral selalu melihat
hukum sebagai standar minimum untuk beretika dalam perilaku.
5
7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasan dan hak
menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidak merendahkan dan
memperlakukan martabat orang lain.
8. Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh
kesadaran social, dan menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam
pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat
dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan
kemampuan terbaik, dan mengembangkan serta mempertahankan tingkat kompetensi
yang tinggi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggung jawab atas
keputusan dan konsekuensinya serta selalu memberi contoh
6
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan
diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaiman standar etika
dipertahankan.
7
4. Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawabnya yaitu menyediakan
pengembalian investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba dan juga
melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat mungkin.
SIMPULAN
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan
(Zimmerer). Kelompok pemilik kepentingan yang memengaruhi keputusan bisnis adalah Para
pengusaha dan mitra usaha, Petani dan perusahaan pemasok bahan baku, Organisasi pekerja,
pemerintah, bank, investor, masyarakat umum, pelanggan. Setiap perusahaan harus memiliki
tanggung jawab terhadap semua pihak yang bersangkutan dengan perusahaannya seperti
dengan beretika bisnis yang baik selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua
unsur yang berpengaruh pada perusahaan, juga sangat menentukan maju / mundurnya suatu
perusahaan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta:
Salemba Empat