Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi Indonesia, tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi

pembangunan perkebunan nasional. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja

yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber perolehan

devisa negara. Indonesia merupakan salah satu produsen utama minyak sawit.
Minyak sawit dapat dimanfaatkan di berbagai industri karena memiliki

susunan dan kandungan gizi yang cukup lengkap. Industri yang banyak

menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku adalah industri pangan serta

industri nonpangan seperti kosmetik dan farmasi. Bahkan minyak sawit telah

dikembangkan sebagai salah satu bahan bakar (Fauzi, 2004).


PT. Persada Harapan Kahuripa (PHK) PPKS Rengas di Kabupaten Tebo

merupakan perusahaan pabrik pengolahan kelapa sawit (PPKS). Pada proses

pengolahan minyak kelapa sawit terjadi beberapa proses. Sebelum masuk PPKS

Tandan Buah Segar (TBS) akan melalui stasiun penimbangan, setelah dilakukan

penimbangan TBS akan dikirim ke Loading Ramp. Loading ramp adalah tempat

penampungan sementara Tandan Buah Segar (TBS), selain itu berfungsi sebagai

tempat sortasi, pemisahan kotoran yang berupa pasir, kerikil, dan sampah.
Kemudian TBS turun menuju FFB Discharge conveyor to conditioner, FFB

Discharge conveyor adalah sebuah alat penghantar TBS menuju Conditioner

dengan kapasitas 24 ton, dimana satu rotasi conveyor memerlukan waktu 45

menit. Setelah TBS di belah di conditioner dihantar menuju Stasiun Continuous

Sterilizer malalui FFB Feeding conveyor to CS. Stasiun Contiuous Sterilizer

adalah tempat perebusan TBS, berfungsi untuk memudahkan proses selanjutnya.

Selain itu juga berfungsi sebagai penetralisir bakteri.


2

Di dalam pabrik pengolahan kelapa sawit terdapat stasiun kernel dimana

stasiun tersebut memiliki peranan yang sangat penting yaitu berfungsi sebagai

pemecah nut, sehingga dapat memisahkan cangkang dan kernel Oleh Sebab Itu

Penulis Mengambil Judul Analisis Pemecahan Biji Sawit (Nut) Pada Ripple

Mill di PT. Persada Harapan Kahuripan (PHK)

1.2 Waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek


Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan selama satu bulan, terhitung sejak

tanggal 05 juli 05 September 2016. Bertempat di PT. Persada Harapan

Kahuripan PPKS Rengas Propinsi Jambi Kabupaten Tebo Desa Muaro Ketalo.
1.3 Batasan Masalah
Dalam hal ini penulis hanya membahas tentang mesin ripple mill.dan

analisis pecah biji sawit (nut).


1.4 Rumusan Masalah
1. Berapa persentase nut yang dapat pecah pada ripple mill ?
2. Apa penyebab nut tidak pecah pada ripple mill ?

1.5 Tujuan Kuliah Kerja Praktek (KKP)


1. Untuk mengetahui penyebab nut tidak pecah pada ripple mill
2. Untuk mengetahui berapa persentase nut yang dapat pecah pada ripple

mill
3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja dengan segala

permasalahannya.
4. Untuk memenuhi persyaratan akademik dari mata kuliah kerja praktek
Dengan bobot 2 SKS di jurusan Teknik Mesin STITEKNAS Jambi.
1.6 Manfaat
1. Mengetahui hasil nut yang pecah pada ripple mill yang terdapat pada

PT. Persada Harapan Kahuripan (PHK)-PPKS Rengas Kabupaten Tebo.


2. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang penerapan konsep dasar

dari dari perjukuliahan kedalam dunia industry .


3

3. Mendapat wawasan dan pengetahuan tentang kelapa sawit terkhusus di

PT. Persada Harapan Kahuripan (PHK) PPKS Rengas Kabupaten Tebo.


4. Dapat mengetahui proses kerja mesin ripple mill yang ada di PT.Persada

Harapan Kahuripan (PHK) PPKS Rengas Kabupaten Tebo.


5. Mampu melakukan kerja sama serta diskusi dengan pihak pelaksana

kerja di PT. Persada Harapan Kahuripan (PHK) PPKS Rengas

Kabupaten Tebo.
1.7 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja ini metode yang dipakai dalam

mengumpulkan data meliputi :

1. Studi literatur, yaitu mempelajari literatur-literatur dan referensi yang

terkait dengan mesin ripple mill di pabrik kelapa sawit.


2. Pengumpulan data di stasiun kernel meliputi :

3. Metode wawancara dengan mekanik dan operator yang bersangkutan.

4. Metode observasi (pengamatan) di lapangan.

5. Melakukan analisa pecah nut terhadap ripple mill

6. Mengambil kesimpulan dari analisis yang telah dihasilkan.


1.8 Sistematika Penulisan

Di dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, sistematika penyusunan

yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Bab I : Pendahuluan
Membahas tentang latar belakang, waktu dan tempat pelaksanaan, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat Kerja Praktek, metode

pengumpulan data dan sistematika penyusunan.


2. Bab II : Tinjauan Pustaka
Menguraikan tentang beberapa teori dasar yang digunakan sebagai pedoman

dalam analisa dan pembahasan masalah.


3. Bab III : Gambaran Umum Perusahaan
4

Dalam bab ini tentang ruang lingkup perusahaan di antaranya sejarah

perusahaan, falsafah perusahaan, visi dan misi perusahaan, dan struktur

organisasi perusahaan.

4. Bab IV: Pengumpulan dan pengolahan data


Menguraikan tentang proses pengumpulan data tentang riplle mill, serta

sajian data dari hasil pengumpulan data, yang selanjutnya akan diolah

sehingga dihasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menganalisis

pecah nut pada ripple mill.


5. Bab V : Analisis Permasalahan
Berisi tentang analisis dan pemecahan masalah terhadap hasil pengolahan

data yang telah didapat.


6. Bab VI : Kesimpulan

Bab ini berisi kesimpulan dari permasalahan yang ada, dan solusi yang bisa

diberikan. Serta saran yang diberikan sebagai masukan dalam langkah

selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai