Anda di halaman 1dari 191

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA


(Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup,
Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

Oleh:
REFI PRAFITRI
A 14204043

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
RINGKASAN

REFI PRAFITRI. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi


Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata: Kasus Kebun Wisata
Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. (Di
bawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH).

Public Relations atau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek

yang sangat penting di setiap perusahaan. Salah satu bidang usaha yang

membutuhkan peranan PR untuk menciptakan image positif perusahaan adalah

usaha pariwisata berlandaskan pertanian yang sedang berkembang, yaitu

agrowisata.

Banyaknya pihak yang bergerak di bisnis agrowisata mengakibatkan

semakin ketatnya persaingan. Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri

agrowisata menyebabkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat

dalam memasarkan produk atau jasanya. Kawasan agrowisata di Bogor yang

menghadapi persaingan diantaranya adalah Kebun Wisata Pasirmukti (KWP).

Sebagai usaha agro yang baru berdiri yaitu pada tanggal 2 April 2003 KWP

dihadapkan pada tantangan untuk dapat bersaing dengan usaha agro lainnya yang

sudah lebih dahulu berkembang.

Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peranan PR

dalam menjaga eksistensinya di tengah persaingan yang kompetitif. Secara

khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perusahaan KWP,

menganalisis posisi PR dalam struktur organisasi KWP, mengidentifikasi

kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh PR KWP,


menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh

PR pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif dan

kualitatif. Data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terstruktur yang dibuat dalam bentuk kuesioner penelitian. Kuesioner berisi

sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian responden mengenai

pelaksanaan peranan PR dalam menjaga eksistensi perusahaan. Data kualitatif

diperoleh dengan wawancara mendalam dengan pihak PR perusahaan, manajemen

perusahaan, PR perusahaan dan beberapa orang responden dengan menggunakan

panduan pertanyaan. Panduan pertanyaan ini bersifat fleksibel (luwes), bisa

berkembang sesuai keadaan di lapang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa KWP sebagai wisata agro yang baru

berdiri pada 2 April 2003 merupakan agrowisata berbasis education dan

entertainment. Melalui wisata agro yang mendidik dan menghibur KWP bertujuan

mengangkat pertanian, membuka mata mengenai kecintaan masyarakat terhadap

pertanian dan mematahkan image pertanian yang kurang baik (kotor, tidak baik)

di masyarakat umum. Keberadaan KWP dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat sekitar, pengunjung dan pihak pengelola KWP. Fasilitas yang

ditawarkan KWP lengkap dengan mengutamakan kegiatan education dan

entertainment.

Keberadaan KWP sebagai salah satu objek wisata agro yang memiliki

fasilitas wisata edukasi khususnya di bidang pertanian, hal yang menguntungkan

ini perlu mendapatkan perhatian dalam usaha pengembangannya. Pengembangan

usaha agro ini salah satunya dilakukan dengan mengoptimalkan peranan PR


perusahaan. Posisi PR KWP belum berdiri sendiri tetapi masih berada di bawah

divisi sales dan marketing. Meskipun posisi PR masih berada di divisi sales dan

marketing tetapi tidak membatasi PR KWP untuk melakukan kegiatan yang dapat

memajukan perusahaan, PR bebas menentukan kegiatan yang diadakan.

PR perusahaan dalam melaksanakan peranannya dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal dari perusahaan yang

mempengaruhi peranan PR KWP adalah jumlah target pengunjung yang

ditetapkan oleh perusahaan, jenis fasilitas yang tersedia untuk mendukung

aktivitas PR, ketersediaan dana dari perusahaan untuk mengadakan kegiatan-

kegiatan, sumber daya PR sendiri sebagai karyawan perusahaan dalam hal

kemampuan berkomunikasi, kemampuan membina relasi PR. Faktor eksternal

perusahaan pun mempengaruhi peranan PR. Faktor eksternal perusahaan berasal

dari luar perusahaan, yaitu tingkat kedekatan dengan relasi dan media.

Kegiatan internal yang dilakukan PR KWP adalah special events, family

gathering dan forum komunikasi rapat. Kegiatan eksternal yang dilakukan PR

KWP adalah promosi, press release dan Corporate Social Responsibility (CSR).

Kegiatan promosi dilakukan PR KWP melalui periklanan (below the line), print

ad, website, Customer Relationship Management (CRM), publisitas, promosi

penjualan melalui seminar, personal selling, direct marketing dan metode

tasting .

Kegiatan internal PR KWP dilakukan bekerjasama dengan divisi Human

Resources Departement (HRD) dan Umum perusahaan. Melalui divisi HRD dan

Umum tersebut PR KWP dapat terus mengikuti perkembangan yang terjadi di

lingkungan internal karyawan.


Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dalam

menjaga eksistensi perusahaan dilakukan melalui peranannya sebagai

komunikator, fasilitator dan informator. Eksistensi perusahaan ini ditunjukkan

dengan produktivitas perusahaan yang semakin meningkat, terciptanya

kepercayaan publik dan terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan.

Saran yang dapat disampaikan bagi KWP dan PR KWP antara lain: (1)

Pihak perusahaan sebaiknya mepertahankan kegiatan edukatif yang merupakan

keunggulan perusahaan, (2) PR KWP sebaiknya memperluas media promosi,

tidak hanya memasang iklan pada koran saja tetapi pemasangan iklan dapat

dilakukan melalui televisi, (3) PR KWP sebaiknya memperbanyak penerbitan

press release sebagai media informasi untuk masyarakat, (4) PR KWP sebaiknya

melakukan perluasan promosi, tidak hanya melakukan promosi di Jabodetabek

(Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), (5) Bagi pihak perusahaan KWP

sebaiknya terus meningkatkan kinerja PR untuk mengadakan hubungan dengan

publik eksternal, terutama masyarakat sekitar KWP, mengingat KWP berada di

dekat pemukiman masyarakat, (6) Pengunjung banyak mengeluhkan masalah

faslitas yang kurang terawat, sebaiknya PR KWP bersama divisi Human

Resources Departement dan Umum meningkatkan motivasi karyawan harian

dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat meningkatkan kepuasan

pengunjung.
PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA
(Kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup,
Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

Oleh:

Refi Prafitri

A14204043

SKRIPSI

Sebagai Bagian untuk Mendapatkan Gelar

Sarjana Pertanian

Pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh:


Nama : Refi Prafitri
Nomor Pokok : A 14204043
Judul : Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan
pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus: Kebun Wisata
Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi
Jawa Barat).
Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada
Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi


NIP. 132 062 245

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr


NIP. 131 124 019

Tanggal Lulus Ujian : 25 Juli 2008


PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA (KASUS:

KEBUN WISATA PASIRMUKTI, KECAMATAN CITEUREUP,

KABUPATEN BOGOR, PROPINSI JAWA BARAT) INI BENAR-BENAR

MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR

AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI

INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK

MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU

DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN

RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN

PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA

BERSEDIA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PERNYATAAN INI.

Bogor, Juli 2008

Refi Prafitri
A14204043
RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bogor, 27 Mei 1986 sebagai anak keempat dari empat

bersaudara pasangan H.D. Subardi Wiraatmadja (alm) dan Dra. Hj. Siti

Djuaningsih. Pendidikan formal penulis dimulai di TK Dirgahayu Bogor pada

tahun 1990, kemudian dilanjutkan di SD Polisi I Bogor pada tahun 1992. Lulus

Sekolah Dasar pada tahun 1998, penulis melanjutkan ke SLTP Negeri I Bogor dan

pada tahun 2001 masuk ke SMU Negeri I Bogor. Penulis berkesempatan untuk

melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Pertanian,

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun 2004,

melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis ikut serta dalam organisasi

yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), penulis pun mengikuti berbagai

seminar komunikasi massa dan training, antara lain seminar Public Relation In

Showbiz and Mass Media (2006), seminar RED PR EDUCATION How to Build

Your PR Talent (2006), pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah Populer (2007),

serta mengikuti training motivasi yang diadakan oleh Berlian Training &

Consulting (2006).
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini

ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul: Peranan Public Relations dalam

Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Kasus:

Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi

Jawa Barat).

Sebagai gambaran, skripsi ini dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah

kawasan agrowisata khususnya di Kabupaten Bogor. Penulis melihat adanya suatu

persaingan diantara perusahaan agrowisata. Perusahaan dihadapi tantangan untuk

menjaga eksistensi perusahaan di tengah persaingan yang kompetitif, salah satu

caranya adalah dengan mengoptimalkan peranan Public Relations perusahaan. Di

sini penulis berupaya menganalisis posisi Public Relations perusahaan, peranan

Public Relations dalam menjaga eksistensi perusahaan melalui kegiatan internal

dan eksternal yang dilakukan Public Relations perusahaan.

Skripsi ini berupa penelitian yang menelaah aspek komunikasi bisnis yang

aktual di masyarakat. Demikianlah skripsi ini disusun dengan suatu tema yang

dipandang relevan untuk ditelaah lebih lanjut saat ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Bogor, Juli 2008

Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH

Selama masa penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari

dorongan dan dukungan, baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan kali ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah

SWT, atas segala nikmat, karunia dan hidayah yang telah diberikan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi. Penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M.Si, sebagai dosen pembimbing yang telah

memberikan banyak bimbingan, semangat dan meluangkan waktu, pikiran

sejak awal hingga akhir proses penulisan skripsi ini.

2. Ir. Dwi Sadono, MS atas kesediannya menjadi penguji utama

3. Ratri Virianita, S.sos, M.Si atas kesediannya menjadi penguji wakil komisi

pendidikan.

4. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS. DEA, selaku dosen pembimbing

akademik penulis selama perkuliahan atas perhatian dan masukan yang

berharga.

5. Orang tuaku tercinta (Alm. H. D. Subardi Wiraatmadja dan Dra. Hj. Siti

Djuaningsih), kakak-kakakku tercinta Annisa, Reta, Reti yang selalu

memberikan dukungan, semangat, dan kasih sayang yang tak pernah henti

dan tak akan pernah terhenti.

6. Direktur Utama Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) Pak Hibran atas izin

yang diberikan sehingga penelitian ini dapat dilakukan, Public Relations

(KWP) Ibu Feby Gintings atas bimbingan, kerjasama dan bantuan selama
penelitian dilakukan dan seluruh karyawan KWP atas waktu dan

bantuannya.

7. Tante Yayah dan Widya atas bantuan literatur dan dukungannya selama

masa penyusunan proposal hingga penulisan skripsi.

8. Mardiansyah, terima kasih atas dukungan, perhatian dan pengertian selama

proses penulisan skripsi ini.

9. Teman-temanku Disty, Frita, Intan, Momon, Nceq, Nci, Nessa, Pieth, Tina

dan Tutut yang selalu memberi semangat, dukungan saat kesedihanku,

memberikan keceriaan, masukan, pengertian dan kebahagiaan.

10. Achmad Zaelani teman satu bimbingan atas dukungan dan kerjasamanya.

11. Teman-teman KPM 41 atas kebersamaannya selama ini.

12. Prasetyo Yudha Pratama atas bantuannya dari penyusunan proposal

sampai sidang skripsi.

13. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Pertanian.

14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, untuk segala

perhatian, dorongan semangat, dukungan materiil dan moril berupa

masukan maupun kritik.


DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ....................................................................................................viii


DAFTAR TABEL ............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
1.4 Kegunaan Penelitian ......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 9


2.1 Public Relations (PR) ....................................................................... 9
2.1.1 Definisi Public Relations (PR) ................................................. 9
2.1.2 Tugas Public Relations (PR) .................................................... 11
2.1.3 Fungsi Public Relations (PR) ................................................... 14
2.1.4 Relasi dan Khalayak Public Relations (PR) .............................. 15
2.1.5 Media dan Teknik-Teknik Public Relations (PR) ..................... 18
2.1.6 Kegiatan-Kegiatan Public Relations (PR)................................. 19
2.2 Eksistensi Perusahaan ....................................................................... 20
2.2.1 Definisi Perusahaan ................................................................. 20
2.2.2 Definisi Eksistensi Perusahaan ................................................. 21
2.3 Public Relations (PR) dalam Perusahaan .......................................... 22
2.3.1 Public Relations (PR) dan Perusahaan...................................... 22
2.3.2 Peranan Public Relations (PR) terhadap Eksistensi
Perusahaan .............................................................................. 24
2.4 Agrowisata ....................................................................................... 27
2.4.1 Definisi Agrowisata ................................................................. 27
2.4.2 Ruang Lingkup dan Potensi Agrowisata ................................... 27

BAB III KERANGKA TEORITIS .................................................................. 29


3.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 29
3.2 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 31
3.3 Definisi Operasional ......................................................................... 34

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 39


4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 39
4.2 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 39
4.3 Teknik Pemilihan Responden ........................................................... 40
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 43

BAB V GAMBARAN UMUM KEBUN WISATA PASIRMUKTI (KWP) ... 44


5.1. Sejarah Berdirinya Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ...................... 44
5.2. Profil Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ........................................... 43
5.3. Visi, Misi dan Tujuan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) .................. 48
5.4. Manfaat Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ....................................... 50
5.5. Fasilitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)....................................... 51
5.6. Paket Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ........................................... 55
5.7. Aktivitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ..................................... 59
5.8. Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata
Pasirmukti (KWP) ........................................................................... 59

BAB VI KARAKTERISTIK RESPONDEN................................................... 62


6.1. Karakteristik Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) .............. 62
6.2. Karakteristik Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) ............ 63

BAB VII PERANAN DAN KEGIATAN-KEGIATAN PUBLIC


RELATONS PERUSAHAAN .......................................................... 67
7.1. Peranan Public Relations Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)............. 67
7.2. Kegiatan Internal Public Relations Perusahaan Kebun Wisata
Pasirmukti (KWP) ........................................................................... 68
7.2.1. Kegiatan Special Events .......................................................... 69
7.2.2. Kegiatan Family Gathering ..................................................... 70
7.2.3. Forum Komunikasi Rapat ....................................................... 70
7.3.Kegiatan Eksternal Public Relations Perusahaan Kebun
Wisata Pasirmukti (KWP)................................................................ 71
7.3.1. Kegiatan Promosi .................................................................... 72
7.3.2. Kegiatan Press Release ........................................................... 76
7.3.3. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ..................... 77

BAB VIII PENILAIAN KARYAWAN TERHADAP


PERANAN PUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN ................... 79
8.1. Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Mempengaruhi
Peranan Public Relations Perusahaan ............................................. 79
8.1.1. Faktor Internal Perusahaan Mempengaruhi
Peranan Public Relations Perusahaan ..................................... 79
8.1.1.1. Hubungan antara Jumlah Target Pengunjung
dengan Peranan Public Relations Perusahaan ............... 80
8.1.1.2. Hubungan antara Jenis Fasilitas yang Tersedia
dengan Peranan Public Relations Perusahaan. .............. 83
8.1.1.3. Hubungan antara Tingkat Ketersediaan Dana
dengan Peranan Public Relations Perusahaan ............... 85
8.1.1.4. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi
Public Relations dengan Peranan Public Relations
Perusahaan Sebagai Komunikator ................................. 87
8.1.1.5. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi
Public Relations dengan Peranan Public Relations
Perusahaan Sebagai Fasilitator .................................... 92
8.1.1.6. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi
Public Relations dengan Peranan Public Relations
Perusahaan Sebagai Informator ................................... 96
8.1.1.7. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi
Public Relations terhadap Peranan Public Relations
Perusahaan Sebagai Komunikator................................ 97
8.1.1.8. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi
Public Relations terhadap Peranan Public Relations
Perusahaan Sebagai Fasilitator .................................... 100
8.1.1.9. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi
Public Relations terhadap Peranan PublicRelations
Perusahaan Sebagai Informator .................................... 103
8.1.2. Faktor Eksternal Perusahaan Mempengaruhi
Peranan Public Relations Perusahaan ..................................... 105
8.1.2.1. Hubungan antara Tingkat Kedekatan Public Relations
dengan Relasi terhadap Peranan Public Relations
Perusahaan Sebagai Komunikator................................ 106
8.1.2.2. Hubungan antara Tingkat Kedekatan Public Relations
dengan Relasi terhadap Peranan Public Relations
Perusahaan Sebagai Fasilitator .................................... 107
8.1.2.3. Hubungan antara Tingkat Kedekatan Public Relations
dengan Relasi Terhadap Peranan Public Relations
Perusahaan Sebagai Informator ................................... 109
8.1.2.4. Hubungan antara Tingkat Kedekatan Public Relations
dengan Media terhadap Peranan Public Relations
Perusahaan Sebagai Komunikator ............................... 110
8.1.2.5. Hubungan antara Tingkat Kedekatan Public Relations
dengan Media terhadap Peranan Public Relations
Perusahaan Sebagai Fasilitator .................................... 111
8.1.2.6. Hubungan antara Tingkat Kedekatan PublicRelations
dengan Media terhadap Peranan PublicRelations
Perusahaan Sebagai Informator ................................... 113

BAB IX PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP PERANAN


PUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN ..........................................115
9.1. Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations
Perusahaan sebagai Komunikator ...........................................115
9.2. Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations
Perusahaan sebagai Fasilitator.................................................118
9.3. Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations
Perusahaan sebagai Informator ................................................121

BAB X PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA


EKSISTENSI PERUSAHAAN .........................................................124
10.1. Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap
Tingkat Produktivitas Perusahaan ........................................124
10.1.1. Hubungan antara Peranan Public Relations
sebagai Komunikator Terhadap Tingkat
Produktivitas Perusahaan .........................................124
10.1.2. Hubungan antara Peranan Public Relations
sebagai Fasilitator Terhadap Tingkat
Produktivitas Perusahaan .........................................126
10.1.3. Hubungan antara Peranan Public Relations
sebagai Informator Terhadap Tingkat
Produktivitas Perusahaan ..........................................128
10.2. Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap
Penciptaan Kepercayaan Publik ...........................................129
10.2.1. Hubungan antara Peranan Public Relations
sebagai Komunikator Terhadap
Penciptaan Kepercayaan Publik ................................129
10.2.2. Hubungan antara Peranan Public Relations
sebagai Fasilitator Terhadap
Penciptaan Kepercayaan Publik ................................132
10.2.3. Hubungan antara Peranan Public Relations
sebagai Informator Terhadap
Penciptaan Kepercayaan Publik ................................134
10.3. Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap
Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...............135
10.3.1. Hubungan antara Peranan Public Relations
sebagai Komunikator Terhadap Terwujudnya
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...........................135
10.3.2. Hubungan antara Peranan Public Relations
sebagai Fasilitator Terhadap Terwujudnya
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...........................137
10.3.3. Hubungan antara Peranan Public Relations
sebagai Fasilitator Terhadap Terwujudnya
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...........................138

BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................141


10.1. Kesimpulan .................................................................................141
10.2. Saran ...........................................................................................144

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................145

LAMPIRAN .....................................................................................................147
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 1 Jumlah Kawasan Agrowisata di Jawa Barat Tahun 2006............... 3

Tabel 2 Pertumbuhan Jumlah Objek Wisata di Kabupaten Bogor


Tahun 2002-2007 ......................................................................... 4

Tabel 3 Sebaran Responden Menurut Penilaian tentang Upaya yang


dilakukan Public Relations Perusahaan untuk Mencapai Target
Pengunjung ................................................................................ 81

Tabel 4 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan


Public Relations dalam Press Release ........................................ 89

Tabel 5 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan


Public Relations dalam Memotivasi Karyawan ........................... 90

Tabel 6 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan


Public Relations Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan
Karyawan ................................................................................... 93

Tabel 7 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan


Public Relations dalam Promosi ................................................. 95

Tabel 8 Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan


Public Relations dalam Menyediakan Informasi......................... 96

Tabel 9 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi dengan Peranan


Public Relations dalam Press Release ....................................... 98

Tabel 10 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi dengan Peranan


Public Relations dalam Memotivasi Karyawan ........................... 99

Tabel 11 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations


dengan Peranan Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan
Publiknya ................................................................................. 101

Tabel 12 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations


dengan Peranan Public Relations dalam Promosi ..................... 102

Tabel 13 Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations


dengan Peranan Public Relations dalam Menyediakan
Informasi .................................................................................. 103
Tabel 14 Penilaian Karyawan terhadap Efektivitas Forum Komunikasi
yang Terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti .............................. 104

Tabel 15 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan


Terhadap Peranan Public Relations dalam Press Release .......... 106

Tabel 16 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan


Terhadap Peranan Public Relations dalam Promosi .................. 108

Tabel 17 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan


Terhadap Peranan Public Relations dalam Menyediakan
Informasi .................................................................................. 110

Tabel 18 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap


Peranan Public Relations dalam Press Release ......................... 111

Tabel 19 Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap


Peranan Public Relations dalam Promosi .................................. 112

Tabel 20 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Komunikator


dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ............... 124

Tabel 21 Hubungan antara Peranan Pubic Relations Sebagai Fasilitator


dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ............... 127

Tabel 22 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Informator


dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan ............... 128

Tabel 23 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Komunikator


dengan Penciptaan Kepercayaan Publik.................................... 130

Tabel 24 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagi Fasilitator


dengan Penciptaan Kepercayaan Publik .................................... 132

Tabel 25 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Informator


dengan Penciptaan Kepercayaan Publik ................................... 134

Tabel 26 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Komunikator


dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ....... 136

Tabel 27 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Fasilitator


dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........ 137

Tabel 28 Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Informator


dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ....... 139
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Peranan Public Relations dalam Menjaga


Eksistensi Perusahaan ................................................................. 31

Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata


Pasirmukti .................................................................................. 60

Gambar 3 Sebaran Karyawan Berdasarkan Divisi Bekerja .......................... 63

Gambar 4 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...................... 64

Gambar 5 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Daerah Asal ........................... 65

Gambar 6 Sebaran Responden Pengunjung Berdasarkan Alasan Kunjungan


ke Kebun Wisata Pasirmukti ....................................................... 66

Gambar 7 Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi


Media Massa Cetak................................................................... 117

Gambar 8 Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi


Media Massa Elektronik ........................................................... 117

Gambar 9 Sebaran Pengetahuan Pengunjung mengenai Sumber Iklan


Kebun Wisata Pasirmukti.......................................................... 119

Gambar 10 Sebaran Media Penyampaian Saran Pengunjung ....................... 120

Gambar 11 Sebaran Pengetahuan Pengunjung Mengenai Sumber Informasi


tentang Kebun Wisata Pasirmukti ............................................. 123
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti ..................... 148

Lampiran 2 Kuesioner Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti ................... 155

Lampiran 3 Panduan Pertanyaan untuk Manajemen Perusahaan ................ 158

Lampiran 4 Panduan Pertanyaan untuk Public Relations Perusahaan......... 162

Lampiran 5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 164

Lampiran 6 Jadwal Penelitian ................................................................... 165

Lampiran 7 Contoh Press Release ............................................................. 166

Lampiran 8 Contoh Publisitas di Media Massa Cetak ............................... 168

Lampiran 9 Peta Kecamatan Citeureup...................................................... 173

Lampiran 10 Peta Kebun Wisata Pasirmukti ............................................... 174

Lampiran 11 Contoh Leaflet Kebun Wisata Pasirmukti ............................... 175

Lampiran 12 Contoh Katalog Kebun Wisata Pasirmukti.............................. 176

Lampiran 13 Berita Berkala yang di keluarkan oleh Kebun Wisata


Pasirmukti .............................................................................. 177

Lampiran 14 Dokumentasi Foto .................................................................. 178


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Public Relations atau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek

penting di setiap perusahaan, baik milik pemerintah maupun swasta. PR muncul

karena adanya tuntutan kebutuhan dari perusahaan untuk mengembangkan

usahanya. Kebanyakan perusahaan kini mengakui peranan PR cukup menonjol

dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Kegiatan PR dalam suatu perusahaan sangat

diperlukan agar dapat memajukan suatu perusahaan, terutama dalam hal

komunikasi dalam perusahaan, gambaran atau image, dan identitas perusahaan

tersebut.

Suatu perusahaan membutuhkan peranan PR untuk mencapai tujuan

perusahaan. Hal ini disebabkan karena bidang komunikasi dan PR kini menjadi

salah satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi,

mereka saling bersaing dalam menciptakan image yang positif bagi perusahaan.

Salah satu bidang usaha yang membutuhkan peranan PR untuk mendongkrak

image perusahaan adalah usaha pariwisata berlandaskan pertanian yang sedang

berkembang, yaitu agrowisata.

Agrowisata merupakan salah satu usaha bidang pertanian yang memiliki

potensi besar. Preferensi dan motivasi wisatawan yang berkembang secara

dinamis serta kecenderungan wisatawan untuk kembali ke alam menyebabkan

pengembangan daya tarik wisata yang berbasiskan alam (wisata agro) menjadi

potensial (Koswara, 2005).


Dengan kondisi yang sangat kompetitif saat ini, bidang PR berupaya

merebut dukungan publik melalui kegiatan yang dilakukannya agar perusahaan

mereka tetap mampu bersaing dan berkembang terus. Perusahaan-perusahaan

agrowisata yang sedang menghadapi persaingan untuk meningkatkan eksistensi

perusahaan memanfaatkan peranan PR untuk mencegah adanya kemunduran

perusahaan.

PR merupakan suatu bidang yang luas menyangkut hubungan dengan

berbagai pihak. PR bukan sekedar menjual senyum, propaganda dengan tujuan

memperoleh keuntungan, atau mendekati pers dengan tujuan untuk memperoleh

suatu berita. Lebih dari itu, PR mengandalkan strategi agar perusahaan disukai

dan dipercaya oleh pihak-pihak yang berhubungan, yaitu publik perusahaan.

Publik dalam PR terdiri dari dua kelompok, yaitu publik internal dan

publik eksternal. Publik internal yaitu orang-orang yag terdiri dari top

management sampai bawahan yang berada di dalam perusahaan. Publik eksternal

yaitu orang-orang yang berada di luar perusahaan yang perlu diberikan

penerangan atau informasi untuk menumbuhkan goodwill dari mereka (Rachmadi,

1992). Dengan demikian peranan PR bersifat dua arah, yaitu berorientasi ke dalam

(inward looking) dan ke luar (outward looking).

PR harus mampu mengemban fungsi dan tugasnya dalam melaksanakan

hubungan komunikasi ke dalam, yaitu upaya membina hubungan yang harmonis

antara pimpinan dengan para karyawan. Begitu juga kemampuannya untuk

menjembatani atau membangun hubungan komunikasi dengan masyarakat luar

sebagai publiknya yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya

tujuan dan citra yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan.


Berkembangnya usaha agrowisata telah menuntut perusahaan untuk

memperhatikan pentingnya peran PR dalam perusahaan. Banyaknya pihak yang

bergerak di bisnis agrowisata ini mengakibatkan semakin ketatnya persaingan.

Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri agrowisata menyebabkan

setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam memasarkan produk

atau jasanya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat merebut pangsa pasar

pesaing dan menjaga eksistensi perusahaannya.

Berdasarkan data Departemen Pertanian (2006) jumlah kawasan wisata

agro di Indonesia yang telah berkembang salah satunya yaitu propinsi Jawa Barat.

Tabel 1. Jumlah Kawasan Agrowisata di Jawa Barat Tahun 2006


Agrowisata Lokasi
1. Taman Wisata Mekarsari Cileungsi
2. Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup
3. Kebun Raya Bogor Bogor
4. Taman Bunga Nusantara Cipanas
5. Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas Cipanas
6. Kebun Raya Cibodas Cipanas
7. Perkebunan Gunung Mas PTP XII (PTPN VIII) Cisarua
8. Pulang Kampung Desa Cinangneng Ciampea
9. Alam Desa Tapos Bogor
10. Batulawang-Afdeling Cisaga Ciamis
11. Kebun Percobaan Pasir Sarongge Cianjur
12. Peternakan Ayam Pelung Cianjur
13. Horticulture Research Institut Lembang Lembang
14. Kebun Anggrek dan Tanaman Hias Lembang
15. Balai Inseminsi Buatan Lembang Lembang
16. Perkebunan Gambung Bandung
17. Perkebunan Rancabali PTP XII (PTPN XIII) Bandung
18. Perkebunan Kelapa Sawit Garut
19. Seni Ketangkasan Domba Garut
20. Perkebunan Ciater (PTP XII) Subang
21. Tambaksari Subang
22. BBT Hortikultura Sumedang
Sumber: Departemen Pertanian (2006)

Pada Tabel 1 terlihat bahwa banyak kawasan agrowisata di Jawa Barat terdapat di

Bogor, yaitu daerah Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor merupakan salah satu
daerah tujuan wisata primadona di Jawa Barat karena dari segi geografis strategis,

karakteristik alamnya yang berpotensi untuk dikembangkan agrowisata dan

memiliki berbagai daya tarik wisata yang menarik seperti obyek wisata alam dan

buatan.

Jumlah kawasan objek wisata di Kabupaten Bogor bertambah setiap

tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2. Meningkatknya jumlah objek wisata

di Kabupaten Bogor saat ini menyebabkan tingkat persaingan khususnya

persaingan para pelaku bisnis di bidang wisata (termasuk wisata agro) untuk

menarik minat pengunjung.

Tabel 2. Pertumbuhan Jumlah Objek Wisata di Kabupaten Bogor Tahun 2002-


2007

Tahun Jumlah Persentase Kenaikan (%)

2002 25 0

2003 26 4

2004 29 11,53

2005 29 0

2006 31 6,89

2007 43 38,7
Sumber: Laporan Tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor
Tahun 2007

Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) yang terletak di Citeureup, Kabupaten

Bogor adalah satu dari puluhan agrowisata yang ada di Bogor yang memiliki

keunikan dan keindahan. KWP adalah objek wisata yang memberikan fasilitas

yang menarik untuk para pengunjung. KWP merupakan salah satu objek

agrowisata yang ada di Bogor yang menawarkan fasilitas edukasi serta


entertainment di bidang pertanian. Selain fasilitas penginapan, kebun buah, kolam

pemancingan, dan outbond, KWP juga menawarkan petualangan Combat Battle

Fields seperti Paintball dan Water Gun yang dapat menarik minat pengunjung.

Pengusaha agrowisata harus dapat melihat pengunjung sebagai faktor yang

menjadi prioritas utama karena eksistensi suatu perusahaan agrowisata sangat

tergantung pada pengunjung. Pengunjung agrowisata yang berkembang secara

dinamis dan kecenderungan pengunjung untuk kembali ke alam menyebabkan

pengembangan wisata yang berbasis alam menjadi alternatif pilihan wisata

pengunjung. KWP tentunya dihadapkan pada tantangan untuk menarik para

pengunjung. Hal ini menuntut kreativitas pengembangan usaha yang kompetitif

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengunjung dan publikasi yang dapat

meningkatkan jumlah pengunjung.

Sebagai objek wisata agro yang belum lama dikenal oleh umum KWP

dituntut untuk mempertahankan atau meningkatkan jumlah pengunjung jika ingin

tetap bertahan. Salah satu cara untuk mengambil peluang ini adalah dengan

meningkatkan peranan seorang PR dalam perusahaan. Profesional PR dari suatu

perusahaan secara aktif menjual perusahaannya agar pembentukan citra positif

perusahaan dapat terwujud yang akan mempengaruhi eksistensi perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peranan PR merupakan hal yang

menarik untuk dikaji karena berhubungan dengan penyebaran informasi kepada

publik yang dapat mempengaruhi citra perusahaan. Penelitian yang selama ini

telah banyak dilakukan sebatas pada pembentukan citra positif perusahaan. Pada

penelitian ini akan lebih difokuskan mengenai peranan PR pada perusahaan

secara berkelanjutan akan mempengaruhi eksistensi perusahaan.


1.2. Perumusan Masalah

Public Relations (PR) pada suatu perusahaan harus dapat menjadi

informan yang baik bagi perusahaan. Dengan kondisi yang sangat kompetitif saat

ini, bidang PR harus berupaya merebut dukungan publik melalui kegiatan yang

dilakukannya agar perusahaan yang diwakilinya tetap mampu bersaing dan

berkembang terus. Salah satu perusahaan yang sedang menghadapi persaingan

adalah perusahaan agrowisata, untuk meningkatkan eksistensi perusahaan

agrowisata memanfaatkan peranan PR untuk mencegah adanya kemunduran

perusahaan.

Agrowisata bukan semata merupakan usaha di bidang jasa untuk

memenuhi kebutuhan pengunjung akan panorama indah dan udara segar. Namun

berperan juga sebagai media promosi bagi produk pertanian dan menjadi salah

satu media pendidikan masyarakat. Peningkatan jumlah kawasan agrowisata di

Bogor meningkatkan persaingan perusahaan, kawasan agrowisata di Bogor yang

menghadapi persaingan diantaranya adalah Kebun Wisata Pasirmukti (KWP).

KWP harus dapat mengembangkan perusahaannya dengan meningkatkan peranan

PR perusahaan.

Publik eksternal perusahaan menjadi prioritas utama untuk diperhatikan

oleh perusahaan. PR harus dapat membangun hubungan yang baik dengan

publiknya hal ini dilakukan untuk menjaga eksistensi perusahaan.

Perumusan Masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana profil perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti?

2. Bagaimana posisi Public Relations dalam struktur organisasi perusahaan pada

agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti ?


3. Apa kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Public

Relations perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti?

4. Bagaimana pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan

Public Relations pada perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti akan

mempengaruhi keberlanjutan suatu perusahaan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi profil perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti.

2. Menganalisis posisi Public Relations dalam struktur organisasi perusahaan

pada perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti.

3. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh

Public Relations perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti.

4. Menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan

oleh Public Relations pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan

perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak,

diantaranya adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan mengenai

bidang Public Relations dan peranannya dalam menjaga eksistensi

perusahaan.
2. Bagi Public Relations perusahaan, penelitian ini diharapkan berguna sebagai

bahan evaluasi atas kinerja yang telah dilakukan agar dapat meningkatkan

prestasi kerja.

3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan

perusahaan sehingga dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin

meningkat.

4. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan mengenai Public Relations dan menjadi literatur bagi pembaca

yang ingin mengadakan penelitian di bidang Public Relations.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Public Relations (PR)

2.1.1. Definisi Public Relations (PR)

Definisi Public Relations (PR) banyak dikemukakan oleh beberapa ahli,

dari ribuan definisi para ahli melihat hal yang sangat mencolok, yakni konsepnya

menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur antara

organisasi dengan publiknya . Publik yang dimaksud adalah publik internal dan

eksternal perusahaan. Hasil yang ingin diperoleh dari tindakan PR ini pada

dasarnya adalah public understanding, yakni memperoleh pengertian dari

publiknya, sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik.

Goodwill yang ingin diperoleh adalah bagaimana PR dapat menjaga dan

memelihara hubungan baik dengan publiknya.

Definisi PR dijelaskan dalam beberapa pengertian yang berbeda namun

mempunyai esensi yang sama. Definisi PR yang disepakati para ahli yang

bergabung dalam International Public Relations Association (IPRA) menyatakan

bahwa PR adalah fungsi manajemen, artinya PR tersebut melekat pada

manajemen.

Definisi lain mengenai PR diungkapkan oleh Jefkins (1992) yaitu sesuatu

yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam

maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka

mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian. PR

merupakan semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang

bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya.


Hubungan dan komunikasi yang terjadi dalam PR harus bersifat timbal

balik, sehingga dalam penerapannya pun berbeda. Pada intinya, kegiatan PR

adalah untuk menciptakan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui kegiatan-

kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan

yang positif.

Greener (2002) menyatakan PR merupakan presentasi positif suatu

organisasi kepada keseluruhan publiknya. Keberadaan PR diperlukan dalam suatu

perusahaan untuk menciptakan reputasi perusahaan, mempertinggi nama baik

perusahaan, dan menyelenggarakan kampanye untuk mencapai tujuan tertentu.

Terdapat tiga aturan utama dalam pengertian PR, yaitu menjelaskan, menyatakan,

dan meyakinkan.

Menurut seorang ahli PR, yakni Simoes (1984) yang dikutip oleh Rumanti

(2005), PR merupakan: (1) proses, (2) fungsi manajemen, (3) kegiatan kreativitas,

(4) profesi, (5) tugas dalam multidisiplin ilmu. Dapat disimpulkan PR adalah:

(1) Proses interaksi, melalui proses interaksi PR menciptakan opini publik sebagai

input yang menguntungkan kedua belah pihak.

(2) Fungsi manajemen, PR menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik

pada publik internal maupun eksternal.

(3) Aktivitas di berbagai bidang ilmu, PR menanamkan pengertian,

menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan

goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari

publiknya.

(4) Profesi profesional dalam bidangnya, PR merupakan faktor yang sangat

penting dalam pencapaian tujuan organisasi.


(5) Penggabungan berbagai ilmu.

Harlow yang dikutip oleh Ruslan (2005) mengatakan, PR adalah fungsi

manajemen khas yang mendukung pembinaan dan membangun upaya saling

menguntungkan melalui komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama yang

baik antara organisasi dengan publiknya. Dalam definisi kerja IPRA terbitan

Gold Paper Nomor 4 dengan judul A Model for Public Relations Education for

Professional Practice, dinyatakan berbagai definisi yang dikemukakan oleh para

ahli atau pakar PR, walaupun ada perbedaan, tetapi terdapat kesamaan arti, yaitu:

(1) PR merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will,

kepercayaan, saling pengertian, dan citra baik dari masyarakat.

(2) Sasaran PR adalah berupaya menciptakan opini publik yang favourable dan

menguntungkan semua pihak.

(3) PR merupakan unsur yang cukup penting dalam mendukung manajemen

untuk mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau lembaga.

(4) PR adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu

lembaga atau organisasi dengan pihak masyarakat melalui suatu proses

komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling mempercayai, dan

menciptakan citra yang positif.

2.1.2. Tugas Public Relations

Menurut Suhandang (2004), inti tugas Public Relations adalah sinkronisasi

antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga

mencapai suasana akrab, saling mengerti, dan muncul suasana yang

menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Menurut Rumanti


(2005) dinyatakan bahwa tugas utama sebagai seorang praktisi PR menurut

adalah:

(1) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara

lisan, tertulis maupun melalui gambar (visual) kepada publik, agar publik

mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan

serta kegiatan yang dilakukan.

(2) Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan, serta pendapat umum

atau masyarakat.

(3) Memperbaiki citra organisasi.

Bagi praktisi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk

gedung, presentasi, publikasi, dan lain-lainnya tetapi terletak pada :

a. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai,

memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan

yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi.

b. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan suatu gambaran yang

kompleks.

(4) Tanggung jawab sosial.

Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap

semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama

kelompok publik internal (karyawan), publik eksternal, dan pers. Suatu

organisasi mempunyai kewajiban adanya usaha pelayanan sosial.

Salah satu contoh dari tanggung jawab sosial adalah jika terjadi sesuatu yang

buruk terhadap organisasi atau perusahaan sehingga menimbulkan citra

negatif dari masyarakat terhadap perusahaan, maka PR harus dapat


menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi

yang salah atau suatu perilaku yang keliru.

(5) Komunikasi.

Komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi Public Relations (PR),

karena dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, PR berpusat pada

komunikasi.

Gregory (2004), memberikan arti penting dari komunikasi, yaitu:

(1) Komunikasi untuk menjelaskan lebih lanjut tentang tujuan-tujuan strategik

suatu organisasi karena organisasi memerlukan dukungan dari berbagai

kelompok atau publik utama.

(2) Komunikasi secara positif memupuk terjalinnya hubungan dengan publik

utama karena publik memiliki peran yang besar terhadap kelangsungan

organisasi.

Menurut Djaja (1985) tugas PR secara ideal ada dua, yaitu tugas ke dalam

(internal PR) dan tugas ke luar (eksternal PR). Kedua jenis tugas tersebut adalah:

a. Tugas internal PR

Tujuan internal PR adalah untuk mencapai karyawan yang mempunyai

kegairahan kerja.

b. Tugas eksternal PR

Tugas yang harus dilaksanakan dalam eksternal PR atas dasar untuk

memperoleh dukungan, pengertian dan kepercayaan dari pihak luar,

menciptakan kesediaan dari publik.


2.1.3. Fungsi Public Relations

Public Relations (PR) terlibat dan bersifat integratif dalam manajemen

organisasi tempat ia bekerja. Seorang PR harus memberi identitas organisasinya

dengan tepat dan benar, serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik

menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap

organisasi tersebut.

Rumanti (2005) mengemukakan fungsi PR adalah bertanggung jawab

terhadap organisasi dan produk atau jasanya agar diakui dan diterima publik, yaitu

(1) PR secara terus-menerus mengadakan komunikasi dan dialog dengan publik

internal dan eksternal, (2) PR merupakan instrumen dalam manajemen yang

secara kontinu memberi informasi kepada kelompok publik terkait, (3)

Menginformasikan mengenai peraturan organisasi dan bertanggung jawab

terhadap apa yang dilakukan organisasi, (4) PR merupakan fungsi manajemen

untuk mencapai keuntungan.

Menurut Djanaid (1993) yang dikutip oleh Kusumastuti (2002) disebutkan

dua fungsi PR, yaitu:

(1) Fungsi Konstruktif

Humas merupakan garda terdepan dari organisasi atau lembaga untuk

mencapai tujuannya. Tujuan tersebut mencakup tujuan marketing, produksi,

personalia, dan sebagainya. Fungsi konstruktif ini mendorong Humas

membuat aktivitas atau pun kegiatan-kegiatan yang terencana,

berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif.


(2) Fungsi Korektif

Humas dalam organisasi atau lembaga berperan sebagai jembatan yang

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Humas harus

berperan mengatasi masalah tersebut.

Lebih lanjut Cultip dan Center yang dikutip Kusumastuti (2002)

mengatakan fungsi PR meliputi:

(1) Kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi

(2) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan

informasi perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada

perusahaan.

Fungsi PR yang dilaksanakan dengan baik merupakan alat yang ampuh

untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya perusahaan, suasana

kondusif, peka terhadap karyawan yang perlu pendekatan khusus, perlu dimotivasi

dalam meningkatkan kinerjanya, dan lain-lain (Rumanti, 2005). Dapat dikatakan

fungsi PR adalah memelihara, mengembangkan, menumbuhkan, dan

mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam

menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya

masalah.

2.1.4. Relasi dan Khalayak Public Relations


Relasi dan khalayak merupakan komponen penting dalam pelaksanaan

peranan Public Relations (PR). Khalayak (publik) adalah kelompok atau orang-

orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun
eksternal (Jefkins, 2003). PR akan sukses dalam fungsinya apabila mampu

menciptakan, membangun, dan mengembangkan relasi.

Proses membangun relasi penting dilakukan dalam mensukseskan fungsi

PR. Membangun komunikasi dengan publik adalah dengan berbicara jelas, jujur,

dan transparan. Membangun komunikasi diperlukan strategi. Strategi yang dapat

dilakukan dalam membentuk relasi, yaitu dengan mengetahui latar belakang

kedua belah pihak. Peningkatan relasi dapat dilakukan PR apabila (1) semakin

mengetahui latar belakang dari mitra wicara; (2) menaruh perhatian sehingga

dapat mendalami norma-norma, budaya, karakter, kondisi, pengalaman,

pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain dari mitra wicara (Rumanti, 2005).

Lebih lanjut Rumanti (2005) mengatakan semakin besar membangun

komunikasi dengan relasi, berarti: (1)menciptakan yang belum ada menjadi suatu

kebutuhan dan tuntutan; (2) mengembangkan yang sudah ada sesuai dengan

tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat; (3) membuat maju yang

sudah berkembang sehingga mampu bersaing.

Menurut Jefkins (1992) meskipun khalayak dari suatu organisasi berbeda,

tetapi dapat diidentifikasi ada delapan khalayak utama yang paling sering menjadi

subyek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum:

(1) Masyarakat luas

Segmen masyarakat yang menjadi khlayak bagi suatu organisasi jelas berbeda

dengan khalayak organisasi yang lain. Sebuah organisasi yang bijaksana akan

mengawali kegiatannya dengan mengenali masalah dan kebutuhannya yang

paling mendasar.
(2) Calon pegawai atau anggota

Mereka bisa berada di organisasi lain atau juga lembaga-lembaga pendidikan

mulai dari sekolah menengah kejuruan, akademi hingga ke perguruan tinggi.

(3) Para pegawai atau anggota

Pegawai atau anggota suatu organisasi meliputi semua orang yang bekerja

atau menunjang suatu organisasi, yakni mulai dari pucuk pimpinan (pihak

manajemen) dan para eksekutif, petugas, para staf, dan sebagainya.

(4) Pemasok jasa atau berbagai macam barang yang merupakan kebutuhan rutin

dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan

Ada dua jenis pemasok, yakni yang memasok jasa-jasa, seperti air bersih dan

energi, serta pemasok berbagai macam bahan baku dan komponen produksi.

(5) Para investor

Di tingkat yang paling sederhana, unsur pasar uang atau masyarakat keuangan

adalah bank kecil lokal atau berbagai lembaga simpan pinjam, seperti Bank

Perkreditan Rakyat. Untuk perusahaan-perusahaan besar yang telah go public,

maka unsur atau kalangan masyarakat keuangan yang dilibatkannya tentu saja

jauh lebih luas, yakni sampai ke Bursa Saham Nasional.

(6) Konsumen dan pemakai produk organisasi

Konsumen dan pemakai produk bukan hanya rumah tangga, tetapi juga

perusahaan pembeli dalam partai besar yang lazim disebut sebagai pemasok

sekunder . Mereka tidak langsung memakai produk itu, tetapi mengolahnya

lagi menjadi produk yang lain.


(7) Para pemimpin pendapat umum.

Terdiri dari orang-orang yang berpengaruh sehingga setiap pendapatnya dapat

menentukan naik turunnya atau bahkan jatuh bangunnya suatu organisasi.

Menurut Jefkins (1992) alasan pokok mengapa suatu perusahaan harus

mengenali atau menetapkan unsur masyarakat luas yang menjadi khalayaknya :

(1) Untuk mengidentifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat

untuk dijadikan sasaran suatu program;

(2) Untuk menciptakan skala prioritas, sehubungan dengan adanya keterbatasan

anggaran dan sumber-sumber daya lainnya;

(3) Untuk memilih media dan teknik publikasi yang paling sesuai;

(4) Untuk mempersiapkan pesan-pesan agar cepat dan mudah diterima

2.1.5. Media dan Teknik-Teknik Public Relations

Media merupakan jalur terpenting kegiatan Public Relations (PR).

Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas. Hal ini salah satu fase

terpenting dari proses PR, karena media merupakan hasil yang paling nyata dari

program PR. Menurut Greener (2002) seorang PR harus mengetahui sifat media.

PR dalam penentuan pemilihan media harus dapat : (1) mencapai masyarakat yang

dituju, (2) mempunyai keinginan untuk menuliskan cerita mengenai perusahaan.

Afdhal (2004) mengatakan tindakan pertama yang dilakukan PR dalam

mengembangkan hubungan dengan media secara efektif adalah mengidentifikasi

media yang menjadi sasaran. Menurut Kusumastuti (2001), media PR dapat

dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:


(1) media cetak, termasuk di dalamnya house journal, surat kabar, tabloid, dan

majalah.

(2) broadcasting media

(3) special events, termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran.

(4) media luar ruangan, termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, dan lain-

lain.

Secara umum, menurut Rumanti (2005), penggunaan media dalam

kegiatan PR mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut: membantu

mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa, menjalin

komunikasi berkesinambungan, meningkatkan kepercayaan publik dan

meningkatkan citra baik perusahaan.

2.1.6. Kegiatan-Kegiatan Public Relations

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seorang Public Relations (PR)

merupakan langkah penting dalam menjaga eksistensi perusahaan. Kegiatan yang

dilakukan seorang PR tersebut dapat berupa kegiatan internal dan eksternal

perusahaan. Menurut Jefkins (1992), jenis kegiatan yang harus dilakukan oleh PR

tentu berbeda-beda dari suatu organisasi ke organisasi yang lain, banyak hal yang

akan mempengaruhinya.

Suhandang (2004), menyebutkan bahwa titik berat kegiatan PR adalah

kepentingan dan kepercayaan publiknya. Praktisi PR harus berusaha menciptakan

dan memelihara hubungan yang bermanfaat bagi publiknya. Kegiatan PR

bertujuan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, jasa baik, kepercayaan

dan penghargaan dari publik khususnya, serta masyarakat umumnya. Usaha yang
dapat dilakukan adalah dengan bersikap simpatik, terbuka dalam menerima saran,

kritik, atau pun opini publik. Jika hal ini dapat dilakukan maka akan memberikan

keuntungan bagi kelangsungan hidup perusahaan.

2.2. Eksistensi Perusahaan

2.2.1. Definisi Perusahaan

Definisi perusahaan yang dikemukakan Reksohadiprodjo, dkk (1991)

adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang-

barang dan jasa-jasa untuk masyarakat dengan motif keuntungan. Sebagai suatu

lembaga, perusahaan merupakan suatu wadah yang terorganisir, yang betul-betul

didirikan dan diterima dalam kehidupan masyarakat. Perusahaan merupakan

lembaga sosial, yang berbeda dengan lembaga-lembaga sosial yang lain, seperti

pemerintahan, pertanian, kehidupan keluarga dan kegiatan-kegiatan perseorangan,

golongan untuk mencapai tujuan yang sama.

Lebih lanjut Reksohadiprodjo, dkk (1991) menyatakan bahwa perbedaan

itu terletak pada organisasinya dan pada sistem penggunaan sumber-sumber

ekonomi yang semuanya itu diarahkan (pada usaha) untuk memperoleh

keuntungan atau laba. Di samping itu, juga ada tujuan-tujuan lain yang ingin

dikejarnya seperti: perkembangan, prestise, servis dan diterimanya lembaga dalam

kehidupan masyarakat.

Apabila tujuan untuk mencapai keuntungan tidak dapat direalisasikan

dalam jangka waktu tertentu, maka kapital yang telah ditanam oleh para pemilik

perusahaan itu akan ditarik atau diminta kembali dan perusahaan tersebut akan

mengalami kesukaran. Keuntungan merupakan dasar untuk hidupnya suatu


perusahaan. Dalam praktek, tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan selalu

memperoleh laba, kecuali dengan manajemen yang baik.

2.2.2. Definisi Eksistensi Perusahaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) dinyatakan definisi

eksistensi adalah adanya, keberadaan. Menujukkan suatu hal yang diakui sehingga

menciptakan pengakuan atas keberadaan sesuatu, dalam hal ini adalah perusahaan.

Keberadaan yang dimaksud adalah ketika perusahaan dapat menjalankan

usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan

kewajibannya. Eksistensi sebuah organisasi sangat ditentukan dari

kemampuannya menjaga dan meningkatkan pertumbuhan bisnis.

Fondasi untuk mendapatkan pengakuan terhadap keberadaan perusahaan

adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan tanggung

jawab sosial perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik akan memudahkan

perusahaan diterima oleh publiknya, penerimaan yang baik secara berkelanjutan

akan menciptakan pengakuan atas keberadaan perusahaan.

Etika perusahaan adalah perilaku profesional perusahaan yang benar

sesuai dengan nilai moral yang diterima secara umum sebagai norma di

masyarakat. Setiap tindakan dari perusahaan diarahkan untuk membentuk sesuatu

yang terbaik bagi publiknya tidak semata-mata untuk memperoleh keuntungan.

Jika perusahaan dapat menerapkan etika perusahaan dengan menjunjung

profesionalitas, maka akan memberikan kepercayaan pada publiknya.

Kepercayaan akan menciptakan pengakuan terhadap perusahaan.


Tanggung jawab sosial perusahaan pun penting bagi perusahaan untuk

menunjukkan keberadaannya. Perusahaan harus memenuhi harapan dan

kewajiban moral pada tingkatan masyarakat. Komitmen untuk melayani

masyarakat sebagai publiknya harus dilaksanakan dengan baik. Bertanggung

jawab kepada masyarakat secara serius dan profesional.

2.3. Public Relations dalam Perusahaan

2.3.1. Public Relations (PR) dan Perusahaan

Kegiatan Public Relations (PR) dalam perusahaan pada hakikatnya

merupakan bagian dari kegiatan berkomunikasi dengan ciri khas komunikasi dua

arah antara perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya.

Setelah melakukan kegiatan komunikasi tersebut, pihak PR menganalisa untuk

mengetahui efeknya atau feed back, apakah berdampak baik atau sebaliknya

menjadi negatif sehingga kurang menguntungkan posisi perusahaan di mata

publiknya.

Menurut James E. Grunig yang dikutip oleh Ruslan (2006), bahwa

perkembangan PR dalam konsep dan praktek proses komunikasi terdapat empat

model, yaitu:

(1) Model-Publicity or Press Agentry

Pada model ini, PR melakukan propaganda atau kampanye melalui proses

komunikasi searah untuk tujuan publisitas yang menguntungkan secara sepihak,

khususnya menghadapi media massa dengan mengabaikan kebenaran informasi

sebagai upaya untuk menutupi unsur-unsur negatif dari suatu lembaga.


(2) Model-Public Information

Menurut model ini PR bertindak seolah-olah sebagai Journalist in resident,

yang berupaya membangun kepercayaan organisasi melalui proses komunikasi

searah dan tidak mementingkan persuasif dan seolah-olah menjadi wartawan

dalam menyebarluaskan publisitas, informasi dan berita ke publik.

(3) Model-Two Way Asymmetrical

Menurut model ini PR melakukan kampanye komunikasi dua arah dan

penyampaian pesan berdasarkan hasil riset serta strategi komunikasi persuasif

publik secara ilmiah. Unsur kebenaran informasi diperhatikan untuk membujuk

publik. Pada model ini masalah feedback dan feedforward dari pihak publik

diperhatikan. Maka kekuatan, membangun hubungan dan pengambilan inisiatif

selalu didominasi oleh si pengirim dalam hal ini adalah pihak organisasi.

(4) Model-Two Way Symmetrical

Model komunikasi simetris dua arah yang menggambarkan bahwa suatu

komunikasi propaganda (kampanye) melalui dua arah timbal balik yang

berimbang. Model ini mampu memecahkan atau menghindari terjadinya suatu

konflik dengan memperbaiki pemahaman publik secara strategis agar dapat

diterima dan dianggap lebih etis dalam penyampaian pesan melalui teknik

komunikasi membujuk untuk membangun saling pengertian, dukungan dan

menguntungkan bagi kedua pihak.

PR muncul pada perusahaan karena adanya kebutuhan memperbaiki

hubungan dengan publik, sehingga publik semakin mengenal, terdapat saling

pengertian, mempercayai, membawa kemajuan, kontinuitas organisasi, dan


mengetahui kebutuhan publik. Menurut Rumanti (2005), PR dapat berkembang

dalam organisasi karena:

(1) perkembangan media massa pesat, sedangkan komunikasi berbentuk apa pun

dalam organisasi tetap sentral dalam kegiatan PR.

(2) adanya sikap dan perilaku yang jujur menuju adanya saling pengertian, saling

menghormati, dan saling mempercayai.

(3) adanya citra organisasi yang jelas, baik, dan benar yang perlu

dikomunikasikan dengan tepat.

(4) diperlukan pengetahuan jurnalistik, promosi, dan reklame yang profesional.

Soemirat dan Ardianto (2005) mengatakan para profesional PR juga

menjadi manajer sistem, memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan

transaksi dengan menjalin berbagai hubungan yang bersifat kompleks (rumit) dan

penting dalam organisasi perusahaan, yakni:

(1) PR harus memikirkan hubungan perusahaan terhadap lingkungannya sendiri.

(2) PR harus bekerja sesuai peraturan perusahaan untuk mengembangkan

pemecahan yang inovatif terhadap berbagai permasalahan perusahaan.

(3) PR harus berpikir strategis. Solusinya harus menjawab kebutuhan nyata

perusahaan.

(4) Para PR manajer harus memiliki kemampuan mengukur hasil yang sudah

diperoleh.

2.3.2. Peranan Public Relations terhadap Eksistensi Perusahaan

Public Relations mempunyai peranan penting dalam menangani masalah

krisis perusahaan mengingat masa krisis dapat berdampak negatif terhadap citra
perusahaan. Menurut William P. Nickons yang dikutip oleh Soemirat dan

Ardianto (2005) mengatakan pentingnya penjagaan citra organisasi menjadi

tanggung jawab PR, pencitraan yang baik ini dapat memberikan dampak yang

baik juga untuk keberlanjutan perusahaan.

Aktivitas PR sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal

balik antara perusahaan dengan pihak publik demi kemajuan perusahaan atau

pembentukkan citra positif. Jadi, dapat dikatakan kegiatan PR tersebut erat

hubungannya dengan pembentukkan opini publik dan perubahan sikap dari

masyarakat.

Menurut Ruslan (2005) dikatakan peranan utama seorang PR adalah:

(1) sebagai komunikator atau penghubung antara perusahaan dengan publiknya.

(2) membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan

saling menguntungkan dengan publiknya.

(3) peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi

manajemen perusahaan.

(4) membentuk corporate image, artinya peranan PR berupaya menciptakan

citra bagi organisasi atau lembaganya.

Kusumastuti (2002) membedakan peranan PR menjadi dua, yaitu peranan

mangerial dan peranan teknis. Peranan managerial dikenal dengan peranan di

tingkat manajemen dapat diuraikan menjadi tiga peranan, yaitu expert preciber

communication, problem solving process facilitator, dan communication

facilitator. Peranan PR adalah:


(1) Expert Preciber Communication

Petugas PR dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan

perusahaan.

(2) Problem Solving Process Facilitator

Peranan sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah. PR melibatkan

diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen (krisis).

(3) Communication Facilitator

Peranan PR sebagai fasilitator komunikasi antara perusahaan dengan publik,

baik dengan publik internal maupun eksternal.

(4) Technician Communication

PR dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi.

Lebih lanjut, Effendy (1998) seorang pakar komunikasi mengemukakan

bahwa sebagai seoarng profesional PR harus memiliki kemampuan bertindak

sebagai berikut:

(1) Creator, orang yang memiliki kreatifitas dan pencipta ide atau gagasan

cemerlang dalam berkomunikasi.

(2) Conceptor, orang yang memiliki kemampuan atau konseptor dalam

penyusunan program kerja PR, khususnya dalam berkampanye.

(3) Problem solver, orang yang mampu untuk mengatasi masalah yang

dihadapinya, dinamis, solutif dan proaktif dalam menjalankan peranan PR

khususnya dalam mengantisipasi gangguan dalam melaksanakan peranannya.


2.4. Agrowisata

2.4.1. Definisi Agrowisata

Agrowisata merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris

Agrotourism. Dilihat dari asal katanya, agro berarti pertanian dan tourism berarti

pariwisata atau kepariwisataan. Agrowisata atau wisata pertanian merupakan

penggabungan antara aktivitas wisata dengan aktivitas pertanian. Agrowisata atau

agrotourism adalah berwisata ke daerah pertanian. Pertanian dalam arti luas

mencakup pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.

Tirtawinata dan Fachrudin (1996) mengemukakan agrowisata adalah suatu

upaya dalam rangka menciptakan produk wisata baru (diversifikasi). Definisi

agrowisata secara resmi dapat diambil dari definisi yang diuraikan dalam SKB

Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM.

47/PW.DOW/MPPT-89 dan No. 204/KPTS/HK/050/4/1989, bahwa agrowisata

adalah sesuatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai

obyek wisata dengan tujuan memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan

usaha di bidang agro.

2.4.2. Ruang Lingkup dan Potensi Agrowisata

Agrowisata telah diberi batasan sebagai wisata yang memanfaatkan objek-

objek pertanian. Secara umum ruang lingkup dan potensi agrowisata dapat

dikembangkan sebagai berikut (Tirtawinata dan Fachrudin, 1996):

1. Kebun Raya

Kebun raya menawarkan obyek wisata berupa kekayaan flora yang

beragam spesiesnya bisa dinikmati oleh pengunjung. Daya tariknya terletak pada
keragaman tanaman yang dipamerkan serta keindahan dan kenyamanan

lingkungan yang memberi kepuasan.

2. Perkebunan

Usaha perkebunan yang dijadikan obyek wisata meliputi perkebunan

tanaman keras dan tanaman lainnya yang dikelola oleh perusahaan besar swasta

nasional ataupun asing, BUMN dan perkebunan rakyat. Kegiatan yang dilakukan

dapat berupa pra produksi (pembibitan), produksi, dan pasca produksi

(pengolahan dan pemasaran).

3. Tanaman Pangan dan Holtikultura

Lingkup kegiatan wisata tanaman pangan yang meliputi tanaman padi dan

palawija serta holtikultura yakni bunga, buah, sayur dan jamu-jamuan. Kegiatan

usaha yang dapat dijadikan obyek wisata beragam mulai pra panen, pasca panen

berupa pengolahan hasil sampai kegiatan pemasarannya.

4. Perikanan

Kegiatan wisata perikanan meliputi kegiatan budi daya perikanan sampai

proses pasca panen. Daya tariknya antara lain pola tradisional dalam perikanan

serta kegiatan lainnya seperti memancing.

5. Peternakan

Daya tarik peternakan sebagai obyek wisata meliputi pola beternak, cara

tradisional dalam beternak serta budi daya hewan ternak.


BAB III
KERANGKA TEORITIS

3.1. Kerangka Pemikiran

Public Relations (PR) adalah salah satu bagian dari suatu perusahaan yang

mempunyai tugas memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu

publik yang berkembang terhadap suatu perusahaan yang digunakan sebagai

masukan terhadap berbagai kebijakan agar tercipta keharmonisan antara suatu

perusahaan dengan publiknya dengan tujuan akhir sebagaimana yang

dikemukakan oleh Soemirat dan Ardianto (2005), yaitu mencapai good image

(citra yang baik), good will (itikad baik), mutual understanding (saling

pengertian), mutual confidence (saling mempercayai), mutual appreciation (saling

menghargai) dan tolerance (toleransi).

Menghadapi persaingan bisnis perusahaan bidang PR semakin kuat

berkembang, salah satu perusahaan yang berkembang saat ini adalah usaha di

bidang agrowisata. Berkembangnya usaha agrowisata telah menuntut perusahaan

untuk memperhatikan pentingnya peranan PR dalam perusahaan. Banyaknya

pihak yang bergerak di bisnis agrowisata ini mengakibatkan semakin ketatnya

persaingan. Tingginya persaingan yang terjadi di dalam industri agrowisata

menyebabkan setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam

memasarkan produk atau jasanya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat

merebut pangsa pasar pesaing dan menjaga eksistensi perusahaannya.

Peranan utama seorang PR adalah sebagai komunikator, fasilitator, dan

informator. Bertindak sebagai komunikator dalam kegiatan komunikasi pada

perusahaan, yaitu penghubung antara perusahaan dengan publiknya. Sebagai


fasilitator antara perusahaan dengan publik internal dan eksternal perusahaan agar

tercipta kepercayaan. Peranan PR sebagai informator, yaitu melakukan fungsi

komunikasi dengan menyebarkan informasi perusahaan.

Peranan PR dalam sebuah perusahaan adalah berkaitan dengan tujuan

utama dan fungsi-fungsi manajemen perusahaan. Fungsi dasar manajemen

tersebut merupakan suatu proses kegiatan atau pencapaian suatu tujuan pokok dari

perusahaan dan berkaitan dengan memanfaatkan potensi-potensi sumber daya

yang dimiliki oleh perusahaan, unsur-unsur sumber daya tersebut oleh Ruslan

(2005) dinamakan dengan 6-M, yaitu sumber daya manusia (SDM), sumber

material (material), alat atau mesin produksi (machine), kemampuan keuangan

(money), metode yang digunakan (method) dan perluasan atau pemasaran yang

hendak dicapai atau dituju (market).

Potensi-potensi internal dan eksternal perusahaan tersebut harus dapat

dikomunikasikan dan dikembangkan dengan baik melalui peranan seorang PR

sehingga akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Peranan PR

dalam perusahaan dimplementasikan dalam beberapa kegiatan PR. Kegiatan yang

dilakukan PR menitikberatkan pada upaya untuk menciptakan saling pengertian,

kepercayaan, dan citra yang baik di mata publik internal dan eksternal perusahaan

PR. PR didorong membuat perencanaan dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang

mampu menciptakan eksistensi perusahaan. Kegiatan yang dilakukan oleh seorang

PR mencakup kegiatan yang berorentasi ke dalam dan ke luar.

Pada perusahaan, PR mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan

terhadap semua pihak yang berkepentingan, yaitu masyarakat umum, para

karyawan dan para pimpinan perusahaan itu sendiri. Maksud dari kegiatan-
kegiatan PR adalah mencegah adanya misunderstanding, untuk memperoleh

penghargaan dari masyarakat dan mempengaruhi massa yang secara berkelanjutan

akan menjaga eksistensi perusahaan. Jelas bahwa suatu perusahaan untuk

pertumbuhan usahanya diperlukan dukungan dari publiknya, di mana PR dapat

menjadi alat untuk mencapai tujuan perusahaan.

Peranan Public Relations


Internal
Komunikator
Perusahaan Motivasi karyawan Menciptakan
Fasilitator Eksistensi
Faktor internal Jembatan penghubung Perusahaan
Target pengunjung karyawan dengan
Jenis fasilitas perusahaan Tingkat
Tingkat ketersediaan dana Informator produktivitas
Kemampuan membina relasi Menyediakan informasi Menciptakan
Kemampuan berkomunikasi untuk internal kepercayaan
Eksternal publik
Faktor eksternal Komunikator Mewujudkan
Tingkat kedekatan dengan Press release tanggung
relasi Fasilitator jawab sosial
Tingkat kedekatan dengan Promosi perusahaan
media Informator
Menyediakan informasi
untuk eksternal

Keterangan :
: Mempengaruhi

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Peranan Public Relations dalam


Menjaga Eksistensi Perusahaan

3.2. Hipotesis Penelitian


Hipotesis merupakan rumusan yang menyatakan harapan adanya

hubungan tertentu antara dua fakta atau lebih (Wahyuni dan Mulyono, 2006).

Penelitian ini berindikasi pada hipotesis-hipotesis sebagai berikut:

1. Faktor internal dan eksternal perusahaan mempengaruhi peranan Public

Relations perusahaan.
2. Jumlah target pengunjung akan mempengaruhi peranan Public Relations.

Semakin besar jumlah pengunjung yang ditargetkan oleh perusahaan

semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator,

fasilitator dan informator.

3. Jenis kelengkapan fasilitas akan mempengaruhi peranan Public Relations.

Semakin lengkap jenis fasilitas yang dimiliki perusahaan akan semakin

tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator,

fasilitator dan informator.

4. Tingkat ketersediaan dana perusahaan untuk menunjang kegiatan Public

Relations akan mempengaruhi peranan Public Relations.

Semakin besar dana yang dialokasikan untuk kegiatan PR maka semakin

tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator,

fasilitator dan informator.

5. Kemampuan membina relasi Public Relations perusahaan akan mempengaruhi

peranan Public Relations perusahaan.

Semakin baik kemampuan membina relasi Public Relations perusahaan

maka semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator,

fasilitator dan informator.

6. Kemampuan berkomunikasi Public Relations perusahaan akan mempengaruhi

peranan Public Relations perusahaan.

Semakin baik kemampuan berkomunikasi Public Relations perusahaan

maka semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator,

fasilitator dan informator.


7. Tingkat kedekatan Public Relations dengan relasi akan mempengaruhi

peranan Public Relations perusahaan.

Semakin baik tingkat kedekatan Public Relations dengan relasi maka

semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator, fasilitator

dan informator.

8. Tingkat kedekatan Public Relations dengan media akan mempengaruhi

peranan Public Relations perusahaan.

Semakin baik tingkat kedekatan Public Relations dengan media maka

semakin tinggi peranan Public Relations sebagai komunikator, fasilitator

dan informator.

9. Peranan Public Relations mempengaruhi eksistensi perusahaan.

10. Tingkat produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh peranan Public Relations.

Semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator,

fasilitator dan informator maka produktivitas perusahaan akan meningkat.

11. Menciptakan kepercayaan publik dipengaruhi peranan Public Relations.

Semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator,

fasilitator dan informator maka semakin baik tingkat kepercayaan publik.

12. Terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan dipengaruhi peranan Public

Relations.

Semakin tinggi peranan Public Relations perusahaan sebagai komunikator,

fasilitator dan informator maka tanggung jawab sosial perusahaan akan

terwujud.
3.3. Definisi Operasional

Untuk mendapatkan pemahaman mengenai variabel-variabel dalam

penelitian ini beserta cara mengukurnya di bawah ini dirumuskan definisi

operasional sebagai berikut:

No. Variabel Definisi Parameter Sumber


Data
1. Target Besarnya jumlah Besarnya jumlah target Pihak
pengunjung pengunjung yang telah pengunjung KWP yang manajemen
ditetapkan sesuai tujuan ditetapkan setiap bulan. perusahaan,
perusahaan PR
perusahaan
dan
kuesioner
kepada
karyawan
2. Tingkat Besarnya anggaran Besar: jumlah dana cukup Pihak
ketersediaan perusahaan yang membiayai kegiatan PR manajemen
dana digunakan untuk dan PR
memfasilitasi atau Kecil : jumlah dana tidak perusahaan
memperlancar cukup membiayai kegiatan
pelaksanaan kegiatan PR PR.
perusahaan
4. Jenis Sarana dan prasarana yang Baik : fasilitas lengkap, Pihak
Fasilitas disediakan oleh memadai dan efektif manajemen
perusahaan untuk digunakan sesuai dengan perusahaan,
menunjang kegiatan PR. kebutuhan PR
perusahaan
Tidak baik : fasilitas tidak dan
lengkap, kurang memadai, kuesioner
dan tidak efektif kepada
Ketersediaan fasilitas karyawan
pengukuran kepada
karyawan melalui
penyebaran kuesioner:

Baik: skor 11-14


Tidak baik: skor 7-10
5. Kemampuan Keahlian yang dimiliki Pengukuran dilakukan Pihak
berkomunika oleh seorang Public melalui jawaban dari manajemen
si Relations dalam berbicara kuesioner Ya:2 tidak:1 perusahaan,
dan menulis kepada kuesioner
publiknya, baik dengan Baik: skor 5-6 kepada
karyawan maupun Tidak baik: skor 3-4 karyawan
pengunjung, pemerintah,
dan masyarakat.
6. Kemampuan Keahlian yang dimiliki Pengukuran dilakukan Pihak
membina oleh seorang Public melalui jawaban dari manajemen
relasi Relations untuk kuesioner Ya:2 tidak:1 perusahaan,
mengadakan hubungan Baik: skor 6-9 kuesioner
dengan pihak atau mitra Tidak baik: 10-12 kepada
perusahaan untuk karyawan
mendukung kegiatan
Pubic Relations
7. Tingkat Kualitas dan kuantitas Dekat: frekuensi kerjasama Pihak
kedekatan perusahaan untuk dan komunikasi intens dan manajemen
dengan relasi melakukan kerjasama berkualitas baik. perusahaan,
dengan pemerintah, kuesioner
masyarakat dan Tidak dekat: frekuensi kepada
pengunjung dalam kerjasama dan komunikasi karyawan
memajukan dan tidak intens dan tidak
mensosialisasikan berkualitas baik.
perusahaan
Pengukuran dilakukan
melalui jawaban dari
kuesioner Ya:2 tidak:1

Tinggi: skor 8-10


Rendah: skor 5-7
8. Tingkat Kualitas dan kuantitas Dekat: frekuensi kerjasama Pihak
kedekatan perusahaan untuk dan komunikasi intens dan manajemen
dengan melakukan kerjasama berkualitas baik. perusahaan,
media massa dalam memberikan kuesioner
informasi melalui media Tidak dekat: frekuensi kepada
massa, seperti koran dan kerjasama dan komunikasi karyawan
televisi. tidak intens dan tidak dan
berkualitas baik. pengunjung

Penilaian tingkat
kedekatan dengan media
massa lokal PR dilakukan
dengan memberikan skor
terhadap kuesioner yang
diberikan
Ya:2 tidak:1

Tinggi: skor 5-6


Rendah: skor 3-4
9. Peranan Keterlibatan Public Peranan PR dalam
Public Relations dalam sebuah perusahaan diukur dari
Relations perusahaan yang berkaitan peranan PR sebagai
dengan tujuan utama komunikator, fasilitator
perusahaan dan informator.
10. Komunikator Peranan Public Relations Penilaian peranan PR Pihak
untuk berkomunikasi sebagai komunikator manajemen
dengan publiknya baik dilakukan dengan perusahaan,
secara langsung atau tidak memberikan skor terhadap PR
langsung, melalui media kuesioner yang diberikan perusahaan,
cetak atau elektronik dan Ya:2 tidak:1 kuesioner
lisan kepada
karyawan
Tinggi: skor 27-34 dan
Rendah: skor 17-26 pengunjung

11. Fasilitator Peranan Public Relations Penilaian peranan PR Pihak


untuk menjadi jembatan sebagai fasilitator manajemen
penghubung antara dilakukan dengan perusahaan,
perusahaan yang memberikan skor terhadap PR
diwakilinya dengan publik kuesioner yang diberikan perusahaan,
internal maupun eksternal Ya:2 tidak:1 kuesioner
perusahaan kepada
Tinggi: skor 19-24 karyawan
Rendah: skor 12-18 dan
pengunjung

12. Informator Peranan Public Relations Penilaian peranan PR Pihak


untuk memberikan sebagai informator manajemen
informasi mengenai dilakukan dengan perusahaan,
perusahaan yang memberikan skor terhadap PR
diwakilinya, bagi publik kuesioner yang diberikan perusahaan,
internal dan publik Ya:2 tidak:1 kuesioner
eksternal perusahaan kepada
Tinggi: skor 11-14 karyawan
Rendah: skor 7-10 dan
pengunjung
13. Promosi Kegiatan yang dilakukan Penilaian terhadap peranan Pihak
oleh Public Relations PR sebagai fasilitator manajemen
perusahaan untuk melalui promosi yang perusahaan,
memperkenalkan dilakukan akan diukur PR
perusahaannya agar dapat melalui kuesioner dengan perusahaan,
menarik pengunjung. memberikan skor pada kuesioner
setiap pertanyaan yang kepada
berhubungan dengan karyawan
promosi dan
Ya:2 Tidak:1 pengunjung

Tinggi: skor 5-6


Rendah: skor 3-4
14. Press release Informasi dalam bentuk Penilaian terhadap peranan Pihak
berita yang dibuat oleh PR sebagai komunikator manajemen,
Public Relations melalui press release yang PR
perusahaan yang dilakukan akan diukur perusahaan,
disampaikan kepada melalui kuesioner dengan kuesioner
pengelola pers atau memberikan skor pada kepada
redaksi media massa setiap pertanyaan yang karyawan
untuk dipublikasikan berhubungan dengan press dan
dalam media massa release kuesioner
tersebut Ya:2 Tidak:1 kepada
pengunjung
Tinggi: skor 5-6
Rendah: skor 3-4
15. Memotivasi Kegiatan meningkatkan Penilaian terhadap peranan PR
karyawan semangat karyawan PR sebagai komunikator perusahaan,
perusahaan agar dapat melalui motivasi karyawan kuesioner
mendukung kegiatan yang dilakukan akan kepada
perusahaan sehingga diukur melalui kuesioner karyawan
tujuan perusahaan dapat dengan memberikan skor
dicapai pada setiap pertanyaan
yang berhubungan dengan
motivasi karyawan
Ya:2 Tidak:1

Tinggi: skor 14-18


Rendah: skor 9-13
16. Menyediakan Kegiatan yang dilakukan Penilaian terhadap peranan Kuesioner
informasi oleh Public Relations PR sebagai informator kepada
perusahaan untuk melalui kegiatan karyawan
memberikan dan menyediakan informasi dan
mengkomunikasikan yang dilakukan akan pengunjung
informasi perusahaan diukur melalui kuesioner
kepada karyawan dengan memberikan skor
perusahaan dan publik pada setiap pertanyaan
eksternal perusahaan yang berhubungan dengan
kegiatan menyediakan
informasi Ya:2 Tidak:1

Tinggi: skor 11-14


Rendah: skor 7-10
17. Eksistensi Keadaan suatu perusahaan Eksistensi perusahaan
Perusahaan dihargai, diakui diukur dari tingkat
keberadaannya oleh produktivitas perusahaan,
publik, baik internal tingkat kepercayaan publik
maupun eksternal. dan tanggung jawab sosial
perusahaan.
18. Tingkat Kemampuan perusahaan penilaian dilakukan Pihak
produktivitas untuk menambah produk melalui kuesioner dengan manajemen
atau jasa sehingga memberikan skor pada dan
memberikan keuntungan setiap pertanyaan yang Kuesioner
bagi perusahaan berhubungan dengan kepada
tingkat produktivitas karyawan
perusahaan
Ya:2 Tidak:1

Tinggi: skor 5-6


Rendah: skor 3-4
19. Tingkat Kemampuan perusahaan Penilaian dilakukan Pihak
kepercayaan untuk menarik melalui kuesioner dengan manajemen
publik perhatian,menumbuhkan memberikan skor pada perusahaan,
pengertian dan kerjasama setiap pertanyaan yang kuesioner
dengan publiknya, baik berhubungan dengan kepada
internal ataupun eksternal tingkat kepercayaan publik karyawan
perusahaan Ya:2 Tidak:1 dan
pengunjung
Tinggi: skor 5-6
Rendah: skor 3-4
20. Tanggung Kemampuan perusahaan Penilaian dilakukan Pihak
jawab sosial untuk bersikap yang melalui kuesioner dengan manajemen
perusahaan berkaitan dengan memberikan skor pada perusahaan,
kewajiban sebagai setiap pertanyaan yang kuesioner
anggota masyarakat. berhubungan dengan kepada
tanggung jawab sosial karyawan
perusahaan
Ya:2 Tidak:1

Tinggi: skor 8-10


Rendah: skor 5-7
21. Publik Pihak-pihak yang berada
internal di dalam perusahaan,
perusahaan seperti karyawan,
manajer, pemegang saham
dan direksi perusahaan
22. Publik Pihak-pihak yang tidak
eksternal berkaitan langsung dengan
perusahaan perusahaan, seperti pers,
media massa, pemerintah,
pengunjung dan
masyarakat sekitar.
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti (KWP), Kecamatan

Citeureup, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

(purposive), didasarkan pada pertimbangan bahwa agrowisata KWP merupakan:

(1) salah satu objek wisata agro yang memiliki fasilitas wisata edukasi khususnya

di bidang pertanian, melalui wisata agro yang mendidik dan menghibur KWP

mengingatkan pada generasi muda Indonesia bahwa sebagai negara agraris masih

kurang perhatian terhadap sektor pertanian, hal yang menguntungkan ini perlu

mendapatkan perhatian dalam usaha pengembangannya di tengah persaingan

kompetitif wisata agro, khususnya di Bogor, (2) sebagai wisata agro yang belum

lama dikenal oleh umum, KWP dihadapkan pada tantangan untuk menarik

pengunjung, melalui peranan Public Relations (PR), (3) KWP sebagai perusahaan

yang profit-oriented membutuhkan peranan PR dalam melakukan promosi sebagai

upaya untuk meningkatkan keuntungan.

Pengumpulan data dilakukan selama satu bulan, yaitu pada bulan Mei

2008. Pengolahan data dan penulisan hasil laporan dilakukan pada bulan Juni-Juli

2008.

4.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui beberapa tahap. Pertama,

penelitian ini dimulai dengan penelusuran data sekunder. Data-data sekunder


seperti data karyawan divisi Public Relations (PR), jumlah karyawan, profil

perusahaan diperoleh dari dokumen Kebun Wisata Pasirmukti (KWP).

Kedua, analisis lapangan melalui studi penjajagan dengan melakukan

wawancara dengan informan di KWP, yaitu PR perusahaan. Selain itu wawancara

dilakukan dengan pihak manajemen perusahaan untuk menambah informasi yang

relevan dengan kegiatan PR.

Ketiga, pengumpulan data primer. Pengumpulan data primer dilakukan

dengan pendekatan kuantitatif melalui metode survei. Instrumen pengumpulan

data yang digunakan dalam survei adalah kuesioner (Singarimbun, 1995).

Responden dalam penelitian ini merupakan karyawan dan pengunjung KWP.

Data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terstruktur yang dibuat dalam bentuk kuesioner penelitian. Kuesioner berisi

sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian responden mengenai

pelaksanaan peranan PR dalam menjaga eksistensi perusahaan. Penggunaan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data diharapkan dapat mempermudah dan

mengarahkan penelitian. Data kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam

dengan pihak PR perusahaan, manajemen perusahaan dan beberapa orang

responden untuk mengetahui upaya yang dilakukan pihak perusahaan dalam

menjaga eksistensi perusahaan dengan menggunakan panduan pertanyaan.

4.3. Teknik Pemilihan Responden

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti

(KWP). Responden yang diambil untuk mewakili perusahaan adalah karyawan


dan pengunjung KWP. Responden pada penelitian ini dipilih agar dapat

memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai perusahaan.

Teknik pengambilan sampel dari karyawan dilakukan dengan

menggunakan teknik probability sampling, yaitu memberikan peluang yang sama

bagi setiap unsur (sampling element) populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan pengambilan

acak sederhana (simple random sampling). Sampel acak sederhana merupakan

pengambilan sampel anggota populasi dengan peluang yang sama dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi, sehingga dilakukan

anggota populasi yang dianggap heterogen (Ruslan, 2003). Jumlah responden dari

karyawan sebesar 20 orang.

Penenetuan masing-masing responden dari tiap divisi dipilih secara acak

(random) dengan mengundi unsur-unsur penelitian dalam populasi. Untuk

menentukan sampel yang dijadikan responden semua unit penelitian disusun

dalam daftar kerangka sampling (sampling frame), yaitu dalam data nama

karyawan Kebun Wisata Pasirmukti. Kemudian dari daftar nama tersebut ditarik

beberapa nama sebagai responden. Pengambilan responden yang diteliti dilakukan

melalui undian sehingga setiap unit penelitian memiliki peluang yang sama untuk

dapat dipilih (Singarimbun, 1995).

Teknik pengambilan sampel dari pengunjung dilakukan dengan

menggunakan non-probability sampling melalui metode incidental sampling,

yaitu ketika responden yang dijadikan sampel sedang berada di lokasi penelitian

dan bersedia diwawancara. Teknik ini pun dilakukan karena berdasarkan hasil
wawancara dengan pihak perusahaan diketahui tidak terdapat perbedaan

pengunjung yang mencolok saat hari biasa ataupun liburan.

Ukuran sampel yang diambil, mengacu pada pendapat Slovin (Umar, 2003) sesuai

dengan rumus:

n = N

1+(Ne2)

dimana:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir

Ukuran populasi mengacu pada data tingkat kunjungan yang diperoleh

penulis, yakni data kunjungan tahun 2007 yaitu sebanyak 73.474 orang dan persen

kelonggaran yang ditentukan adalah sebesar 10%. Maka diperoleh jumlah sampel

yang diambil adalah:

n = 73.474

1+(73.474x0,01)

= 99,864

Untuk memudahkan perhitungan maka jumlah sampel yang diambil dibulatkan

menjadi 100 orang.

Data sekunder diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan pada pihak

manajemen perusahaan dan Public Relations perusahaan. Pihak manajemen

perusahaan dipilih secara sengaja (purposive), yaitu pihak-pihak yang mengetahui


informasi yang dibutuhkan secara rinci dan jelas. Sebelum wawancara dilakukan,

dibuat panduan pertanyaan agar wawancara yang dilakukan sesuai dengan tujuan

penelitian.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data


Informasi data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif. Analisis data

secara kuantitatif dilakukan dengan tabulasi silang, tabel frekuensi dan persentase

serta memberi interpretasi pada data tersebut sehingga data mudah dipahami

maknanya. Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan

menginterpretasikan fenomena yang ada di lapangan, data kualitatif yang

diperoleh dari hasil wawancara digunakan untuk mendukung data-data dari

pengisian kuesioner yang disajikan, diintegrasikan dengan hasil yang diperoleh

dari kuesioner lalu ditarik suatu kesimpulan.


BAB V
GAMBARAN UMUM KEBUN WISATA PASIRMUKTI

5.1. Sejarah Berdirinya Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) merupakan kebun wisata agro pendatang

baru yang resmi didirikan pada tanggal 2 April 2003 kemudian disahkan secara

notaris pada Oktober 2003. Nama Pasirmukti diambil dari nama desa tempat

KWP berada, sebenarnya KWP terletak di antara tiga desa, yaitu Tajur,

Pasirmukti, dan Gunungsari. Dari ketiga desa ini, nama Pasirmukti yang dipilih

karena dalam bahasa setempat Pasirmukti berarti tebing yang sejahtera.

Pemantapan tekad untuk mewujudkan lahan berupa kebun buah rakyat dan

tanah kosong menjadi obyek dan sarana wisata agro dimulai 28 tahun lalu oleh

Emily Turangan-Senduk, diawali pada tahun 1979 melalui pengembangan kebun

anggrek, tahun-tahun berikutnya mulai uji coba menanam aneka ragam tanaman

pangan dan hortikultura. Penanaman pohon disesuaikan dengan kondisi tanah dan

iklim di daerah tersebut yang berada pada ketinggian 150-200 meter di atas

permukaan laut, dengan kualifikasi tanah berbatu, kesuburan tanah rendah dan

masam, resapan air kurang dengan curah hujan tinggi.

Pada tahun 1990 mulai menanam aneka jenis buah, karena tanahnya

berbatu, pengembangan budi daya tanaman buah dilakukan di dalam pot

(tabulampot). Melalui perjalanan belasan tahun, secara bertahap dilakukan

perluasan lahan, dibentuk menjadi area perkebunan.

Keasrian kebun anggrek dan buah yang semula dimanfaatkan hanya

sebagai tempat rekreasi dan berkumpul keluarga ini ternyata berubah menjadi
wisata agro. Dua peristiwa yang mengubahnya menjadi wisata agro, yaitu

terpuruknya ekonomi di Asia pada tahun 1998 dan fakta bahwa pertanian tidak

menjadi tulang punggung perekonomian negara, padahal Indonesia adalah negara

agraris. Selain itu, keasrian kebun anggrek dan buah ternyata menumbuhkan

minat banyak kenalan untuk mengetahui lebih dalam tentang tanaman pangan dan

hortikultura.

Hal lain yang memantapkan areal perkebunan ini menjadi wisata agro

adalah kegiatan berkebun ini menyerap banyak tenaga kerja yang direkrut dari

masyarakat yang tinggal di sekitar areal perkebunan. Demikian pula pengadaan

kebutuhan pupuk dan keperluan bahan bangunan dipasok dari usaha masyarakat

setempat. Kebun ini pun dapat menjadi sarana yang baik untuk menularkan rasa

cinta pada bidang pertanian, terutama pada generasi muda.

Kehadiran kebun ini diyakini dapat memberikan manfaat dan berdampak

positif baik secara ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup di kecamatan

Citeureup. Khusus mengenai lingkungan hidup, selain memperbaiki struktur tanah

yang kurang subur, KWP dapat berfungsi sebagai paru-paru bagi kecamatan

Citeureup. Agar manfaat tersebut dapat dirasakan sepenuhnya, maka pada tahun

1998 mulai menjadikan kebun sebagai wisata agro.

5.2. Profil Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) merupakan kebun wisata agro yang

ramah lingkungan dengan panorama hamparan sawah di antara kebun buah dan

kolam ikan. Terletak di antara tiga desa, yaitu Tajur, Pasirmukti dan Gunungsari,

Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor dengan luas seluruh areal 15 Ha


berbasis education dan entertainment (rekreasi sambil belajar). Melalui wisata

agro yang mendidik dan menghibur KWP memberikan pengenalan dan

pengetahuan pertanian bagi pengunjung khususnya generasi muda Indonesia.

Memasuki gerbang KWP, pertama-tama akan dijumpai areal kebun plasma

nutfah yang berisi aneka pohon buah. Di KWP terdapat lebih dari 30 jenis (belum

termasuk varietas) pohon buah, antara lain rambutan (Nephelium lappaceum),

manggis (Garcinia mangiostana) dengan jarak tanam yang padat. Masuk sedikit

lebih dalam masih terdapat kebun buah antara lain mangga (Mangifera indica),

jeruk (Citrus madurensis), rambutan (Nephelium lappaceum), jambu air (Psidium

guajava) yang sudah ditanam dengan jarak tanam yang seharusnya dan larikan

yang telah ditentukan, namun masih beraneka pohon buah. Lahan berikutnya akan

dijumpai penanaman yang lebih baik. Selain jarak tanam, larikan, yang ditanam

hanya sejenis pohon buah seperti mangga (Mangifera indica), jeruk (Citrus

madurensis), manggis (Garcinia mangiostana) dan rambutan (Nephelium

lappaceum).

Taman anggrek berada di areal depan pintu masuk berdampingan dengan

tanaman hias. Di areal ini berbagai ragam species anggrek (Orchidaceae),

dendrobium (Dendrobium), anggrek bulan (Phalaenopsis), cattleya (Cattleya)

serta tanaman hias dan berjenis palem botol (Revaogeha ganii) terdapat di areal

ini. Tanaman buah dalam pot (tabulampot) antara lain belimbing (Averrhoa

carambula), jambu biji (Psidium guajava), jamblang atau duwet (Syzygium

cumini), delima (Punica granatum), aneka jeruk pun seperti jeruk asam (Citrus x

limon), jeruk manis (Citrus sinensis), jeruk kasturi (Citrus madurensis), dan jeruk
limo (Citrus amblycarpa) terdapat di tempat ini. Kolam pancing, Tanaman Obat

Keluarga (TOGA), lahan sawah melengkapi fasilitas di KWP.

Wisata agro KWP pun dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti restoran,

area bermain dan penginapan. Sebagai wisata agro KWP menyadari perlu

mengemas serangkaian kegiatan yang mencakup unsur pengetahuan, pengalaman

dan rekreatif, oleh karena itu KWP mengukuhkan sebagai kebun yang

mencerdaskan bangsa melalui Agropintar. Paket wisata edukatif ini yang diyakini

KWP dapat menarik pengunjung.

Meskipun areal kebun buah-buahan, hamparan sawah dan kebun anggrek

telah ada, namun bila tidak dikemas secara menarik maka dikhawatirkan wisata

agro yang di tawarkan kepada calon pengunjung tidak mendapat sambutan baik.

Oleh karena itu, KWP mencoba memenuhi selera pengunjung dengan mengemas

berbagai kegiatan yang menarik sehingga memberikan pengetahuan bagi

pengunjung, pengalaman baru dan memiliki unsur rekreasi yang didambakan

dengan tidak melupakan kenyamanan dan keamanan.1

Aspek memperluas pengetahuan ditawarkan melalui kegiatan demo

tanaman buah dalam pot (tabulampot), demo merawat anggrek, demo

memperbanyak tanaman buah dan tanaman hias, memperkenalkan cara

memancing yang benar. Kegiatan menanam padi, menanam bibit buah-buahan,

tanaman hias, pilih dan petik buah sesuai musim, pilih dan petik sayuran sesuai

musim, aneka permainan dengan buah-buahan, dan berkemah ditawarkan KWP

untuk memberikan pengalaman bagi para pengunjung.

1 Turangan-Senduk, Emily. Sinergisme Usaha Pertanian dan Wisata. disampaikan dalam Agro-
Tourism Expo 2002 dan Seminar Nasional 14 Oktober 2002 di Gajah Mada Plaza, Jakarta.
Aspek rekreasi yang berusaha diberikan oleh KWP untuk memenuhi selera

pengunjung dilakukan melalui kegiatan memancing, berjalan-jalan di kebun buah

(frutiwok), olah raga di alam terbuka dan fasilitas restoran. Selain memberikan

kegiatan-kegiatan yang dapat dinikmati oleh pengunjung, KWP pun menawarkan

olahan produk agro bagi para pengunjung. Produk olahan tersebut antara lain sari

buah jeruk kasturi (Citrus madurensis), sari markisa (Passiflora edulis), manisan

kedondong (Spondias dulcis), keripik atau sale pisang (Musa paradisiaca).

5.3. Visi, Misi dan Tujuan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dalam menjalankan usahanya

mengemban visi dan misi perusahaan, mencakup:

1. Menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan bagi masyarakat di sekitar

lokasi.

2. Meningkatkan produktivitas lahan yang berwawasan lingkungan.

3. Memberikan tempat rekreasi yang sehat bagi pengunjung.

4. Mengembangkan dan melestarikan budidaya produk pertanian.

5. Memperbaiki kualitas lingkungan hidup.

6. Menumbuhkan rasa cinta bercocok tanam, khususnya pada generasi muda,

memacu masyarakat desa mendayagunakan lahan pekarangan mereka.

7. Memberikan imbas positif kepada kerajinan rakyat yang ada di sekitar lokasi

agar dapat ikut berkembang.

8. Memberikan masukan pada pendapatan daerah.

Adanya KWP dapat menciptakan lapangan kerja dan pendapatan bagi

masyarakat sekitar. Hal ini ditunjukkan dengan melibatkan masyarakat sekitar di


dalam kegiatan perusahaan sebagai tenaga kerja, baik untuk kegiatan pertanian

maupun untuk pelayanan wisata, pemandu, dan lain-lain. Pendapatan masyarakat

pun dapat meningkat antara lain dari kebutuhan KWP, yaitu pupuk dan bibit yang

banyak setiap harinya. KWP memenuhi kebutuhannya tersebut dari masyarakat

sekitar.

KWP sesuai visi dan misinya, yaitu mengembangkan dan melestarikan

budidaya produk pertanian, memberikan imbas positif kepada kerajinan rakyat

yang ada di sekitar lokasi agar dapat ikut berkembang. KWP telah menyediakan

fasilitas dan tempat penjualan hasil pertanian, kerajinan bagi masyarakat sekitar,

sehingga dapat memperkenalkan kekhasan setempat dan untuk meningkatkan

pendapatan.

Produktivitas lahan dapat ditingkatkan dengan adanya pengembangan

agrowisata KWP. Masyarakat desa yang memiliki lahan di dalam kawasan

agrowisata akan ikut mengolah lahannya dan mendorong rasa tanggungjawab di

dalam pengelolaan kawasan agrowisata secara keseluruhan. Lahan yang awalnya

dibiarkan menjadi lahan mati kini dapat diolah oleh masyarakat sekitar.

Panorama indah yang dikelilingi pepohonan dan ditunjang dengan fasilitas

yang syarat edukasi-rekreasi telah memberikan tempat rekreasi yang sehat bagi

pengunjung. Melalui fasilitas yang mendidik dapat meningkatkan pengetahuan

bagi pengunjung, khususnya pada generasi muda.

Visi dan misi yang diemban KWP dapat menimbulkan kesadaran tentang

tujuan perusahaan, mengetahui secara jelas target yang akan dicapai dan
memberikan motivasi kepada seluruh karyawan yang terlibat dalam perusahaan.

Secara keseluruhan visi dan misi KWP sudah dapat terealisasi.

Selain visi dan misi dalam menjalankan usahanya KWP mempunyai

tujuan perusahaan yaitu:

1. Mengangkat pertanian dan membuka mata mengenai kecintaan terhadap

pertanian.

2. Mematahkan image pertanian yang kurang baik (kotor, tidak menarik) di

masyarakat umum.

Tujuan perusahaan ini berusaha dicapai oleh KWP melalui tindakan-

tindakan yang diupayakan oleh pihak perusahaan. KWP mengembangkan

agropintar untuk pengunjung dengan mengemas secara menarik, sehingga dapat

meningkatkan minat pengunjung untuk berkunjung dan menikmati fasilitas yang

berwawasan pertanian. Hal ini dalam jangka panjang diharapkan dapat

mengangkat pertanian dengan mematahkan image pertanian yang kurang baik dan

menumbuhkan kecintaan terhadap pertanian.

5.4.Manfaat Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

Pembangunan dan pengembangan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

memberikan manfaat bagi beberapa pihak. Manfaat tersebut dapat dirasakan oleh

masyarakat sekitar lokasi KWP, pengunjung, dalam skala kecil mengembangkan

dan melestarikan budidaya produk pertanian dan pihak pengelola.2

2
Turangan-Senduk, Emily, Ibid, 2002.
Manfaat dari pengembangan agrowisata KWP bagi masyarakat sekitar

adalah menciptakan kesempatan kerja masyarakat sekitar, memperbaiki kualitas

lingkungan hidup, memberikan imbas positif kepada kerajinan rakyat yang ada

disekitar lokasi (industri keset, seng, sapu, dan lain-lain), meningkatkan

pendapatan masyarakat setempat (pembelian pupuk kandang, kompos, dan lain-

lain), memberikan penyuluhan pertanian, membentuk, melatih dan menawarkan

kemitraan dalam usaha tani yang saling menguntungkan (pembuatan kompos,

penanaman tanaman, dan lain-lain).

Manfaat yang dirasakan oleh pengunjung dengan adanya KWP yaitu

sebagai tempat rekreasi yang sehat, menumbuhkan rasa cinta bercocok tanam,

khususnya pada generasi muda, memberikan pengetahuan tentang pertanian pada

umumnya. KWP pun telah menjadi media promosi budidaya produk pertanian

sehingga dapat dikembangkan dan dilestarikan. Bagi pihak pengelola KWP dapat

menjadi media promosi untuk produk lokal, menciptakan nilai tambah bagi

perusahaan dengan adanya jasa pelayanan restoran dan penginapan memberikan

tambahan masukan.

5.5. Fasilitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

Fasilitas yang ditawarkan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) menonjolkan

edukasi-rekreasi. Fasilitas yang ditawarkan KWP adalah kebun dan lab anggrek,

kolam pancing, lab nursery dan kebun tabulampot, kebun buah, tanaman obat

keluarga (TOGA), lumbung padi, rumah tani, arena kolam lumpur, area kemping,

pondok ole-ole, taman bermain, saung cilu ba, camp bull, KaWePe outbound,
combat battle field, , pondok minahasa, resto bakupada, wale tonaas dan menara

klabat.

Kebun dan lab anggrek memberikan pengetahuan bagi pengunjung

mengenai aneka jenis tanaman anggrek dan aneka tanaman hias lainnya. Selain itu

pengunjung dapat mengetahui tips dan demo perawatan tanaman anggrek dan

tanaman hias lainnya. Aneka tanaman hias di kebun anggrek ini pun dapat dibeli

atau disewa untuk menghiasi rumah, kantor dan gedung.

Pengunjung dapat mempelajari cara dan teknik memancing di kolam

pemancingan. Fasilitas kolam pancing berisi ikan mas, nila, gurame dan bawal.

Pengunjung wisata dapat memancing ikan dan hasil tangkapannya dapat dinikmati

bersama. Selain memancing dan menikmati hasil pancingan anak-anak dan orang

tua pun dapat memberi makan ikan.

Pada lab nursery dan tabulampot pengunjung dapat mengikuti paket

pelatihan agrobisnis dan demo tabulampot sehingga memperluas pengetahuan

pengunjung mengenai berbagai jenis tanaman buah-buahan. Selain itu, pengujung

pun dapat memanfaatkan jasa layanan berkala oleh petugas agro KWP. Fasilitas

lain yang dapat meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai buah-buahan

adalah kebun buah.

Di kebun buah pengunjung dapat mempelajari aneka tanaman buah tropis.

Pengunjung pun dapat menikmati acara petik buah. Selain itu pengunjung dapat

berolah raga di alam terbuka atau merayakan ulang tahun dalam suasana garden

party .
Fasilitas lain yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

pengunjung adalah Tanaman Obat Keluarga (TOGA), lumbung padi dan rumah

tani. Di area TOGA pengunjung dapat lebih mengenal kekayaan tanaman obat

tradisional warisan keluarga Indonesia. Selain itu, pengunjung dapat menikmati

jamu yang siap diminum. Pengetahuan pengunjung mengenai cara menyosoh padi

dan mempraktekannya secara langsung dapat diketahui dengan mengunjungi

fasilitas lumbung padi. Pengalaman pengunjung mengenai pertanian dapat

bertambah dengan menikmati fasilitas rumah tani. Di rumah tani pengunjung

dapat bermain dengan sapi, kambing, domba dan mengetahui suasana rumah

petani.

Arena kolam lumpur dapat memberikan suasana hiburan dan memberikan

pengetahuan bagi pengunjung. Pengunjung dapat menikmati aneka permainan,

seperti tarik tambang, tangkap belut dan adu tinju di kolam lumpur. Pengunjung

pun dapat belajar cara bajak sawah dan menanam padi.

Jenis permainan lain yang tersedia di KWP adalah taman bermain disekitar

pondok minahasa, KaWePe outbound, combat battle field dan saung cilu ba. Di

taman bermain pengunjung dapat menikmati mainan ayunan dan bebas berlari di

antara pohon rambutan. Di KaWePe outbound pengunjung dapat bermain bersama

teman maupun keluarga dengan fasilitas outbound yang ditawarkan. Area bermain

lainnya yang disediakan KWP adalah saung cilu ba dan combat battle field, di

saung cilu ba pengunjung dapat mengajak balita bermain di rumah bola atau

rumah boneka, disediakan juga fasilitas ruang untuk ibu dan bayi. Combat battle

field memberikan fasilitas bermain tembak-tembakan di area khusus.


KWP pun menyediakan tempat yang luas untuk kemping dan piknik. Area

kemping disediakan bagi pengunjung yang ingin menginap dengan suasana alam.

Area kemping ini merupakan lahan luas berumput hijau di antara pepohonan

dengan pemandangan asri kebun buah, hamparan sawah, aliran sungai dan bukit

karang. Area kemping ini dilengkapi fasilitas kamar mandi, tempat cuci dan dapur

umum. Tempat alam terbuka lainnya yang terdapat di KWP adalah camp bull.

Camp bull adalah area piknik yang dapat digunakan oleh pengunjung. Pengunjung

dapat menikmati makanan yang dibawa dari rumah.

Pengunjung yang ingin berakhir pekan bersama keluarga dengan suasana

tempat menginap khas Minahasa dapat mengunjungi pondok minahasa.

Pengunjung dapat berlibur di rumah panggung minahasa dengan kenyamanan

hotel berbintang. Pengunjung dapat menikmati frutiwok di pagi hari menyusuri

kebun buah, sungai dan pematang sawah.

KWP tidak hanya dapat digunakan untuk tempat rekreasi dan belajar para

pengunjungnya tetapi KWP pun dapat digunakan untuk pertemuan atau rapat-

rapat yang diadakan oleh keluarga besar, organisasi dan perusahaan di fasilitas

Wale Tonaas dan Menara Klabat. Tersedia ruang pertemuan dari yang terkecil

hingga kapasitas 150 orang dengan pemandangan alam asri.

KWP pun menyediakan fasilitas restoran dengan makanan khas Minahasa,

makanan tradisional lainnya dan produk olahan khas KWP yang dapat dibeli

untuk oleh-oleh. Pengunjung dapat menikmati makanan daerah di Resto

Bakupada. Sambil menikmati menu makanan pengunjung dapat menikmati

hamparan sawah di antara kebun buah. Pada hari tertentu pengunjung akan

dihibur grup musik kolintang . Oleh-oleh khas KWP dapat diperoleh di pondok
ole-ole, pengunjung dapat membeli buah tangan khas KWP, seperti sirup lemong

cui, tanaman dan manisan buah.

5.6. Paket Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

Paket wisata yang ditawarkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

ditujukan untuk kelompok bermain dan taman kanak-kanak, SD kelas 1-kelas 3,

SD kelas 4-kelas 6, SMP dan sederajat, SMA dan sederjat, dan dewasa umum.

Calon pengunjung dapat memilih paket-paket yang ditawarkan oleh KWP. Paket-

paket yang ditawarkan tersebut antara lain paket edukatif agropintar, paket agro

junior, paket anak tani, paket agro adventure, paket wisata agro, paket ceria, paket

lansia, paket tangkas, paket kemping, lahan kemping, paket seminar sehari dan

paket seminar inap.

Paket edukatif agropintar dikemas untuk segala usia, seluruh kegiatan

memperluas pengetahuan, pengalaman dan rekreasi dirancang secara menarik,

menyenangkan, dan mencerdaskan. Paket edukatif agropintar dapat diikuti oleh:

a. Kelompok bermain dan taman kanak-kanak

Kegiatan yang ditawarkan untuk kelompok bermain dan taman kanak-kanak

adalah berjalan di alam bebas dikelilingi kebun buah (frutiwok), belajar

menyiram tanaman, dunia unggas (memberi makan unggas) dan dunia ikan

(memberi makan ikan).

b. SD kelas 1-kelas 3

Kegiatan yang ditawarkan untuk kelompok SD kelas 1-kelas 3 adalah petik

buah-buahan dan panen sayur-sayuran, mengenal tubuh tanaman, dunia


unggas (mengenal unggas dan memberi makanan unggas) dan dunia ikan

(belajar memancing dan memberi makan ikan).

c. SD kelas 4-kelas 6

Kegiatan yang ditawarkan untuk kelompok SD kelas 4-kelas 6 adalah petik

buah-buahan dan panen sayur-sayuran, reproduksi tanaman, dunia unggas

(mengenal unggas dan memberi makanan unggas) dan dunia ikan (belajar

memancing dan memberi makan ikan).

d. SMP dan sederajat

Kegiatan yang ditawarkan untuk kelompok SMP dan sederajat adalah demo

cangkok tanaman, lingkungan hidup dan biopori, dunia ikan (mengenal anatomi

ikan, belajar memancing dan memberi makan ikan) dan hidroponik.

e. SMA dan sederjat

Kegiatan yang ditawarkan untuk SMA dan sederajat adalah pengembangan

wawasan pertanian Indonesia, demo pemangkasan, lingkungan hidup dan

biopori, dunia ikan (mengenal anatomi ikan, belajar memancing dan memberi

makan ikan) dan hidroponik.

f. Dewasa umum

Kegiatan yang ditawarkan untuk dewasa umum adalah pengembangan wawasan

pertanian Indonesia, demo perangkap lalat buah, hidroponik, tanaman obat

keluarga (TOGA) dan jamu.

Paket lain yang ditawarkan untuk anak-anak adalah paket agro junior.

Paket ini menawarkan edukasi-rekreasi bagi anak-anak. Kegiatan yang diberikan

adalah bajak sawah dan tanam padi, merawat tanaman dan melukis caping.
Paket untuk anak-anak lainnya yang dapat menambah wawasan pertanian

untuk anak-anak adalah paket anak tani. Berbeda dengan paket anak-anak lainnya

paket anak tani dilakukan selama 2 hari 1 malam dengan fasilitas akomodasi

pondok minahasa, pemandu edukatif agropintar, bajak sawah dan tanam padi,

mengetahui keadaan rumah petani, api unggun dan petualangan malam hari,

sertifikat.

Paket menginap lainnya yang disediakan KWP adalah paket agro

adventure. Paket selama 2 hari 1 malam, dengan fasilitas akomodasi tenda, bajak

sawah dan tanam padi, memandikan sapi, petik sayur, rumah tani, off road track,

tips bertahan hidup, api unggun dan petualangan malam hari.

Paket yang direkomendasikan untuk acara perusahaan adalah paket wisata

agro. Fasilitas yang diberikan pada paket wisata agro adalah saung pertemuan,

berjalan di alam bebas dan dikelilingi kebun buah (frutiwok), aneka permainan

yang dipandu oleh pemandu.

Paket wisata KWP yang dapat dipilih oleh calon pengunjung yang ingin

menikmati alam terbuka adalah paket ceria dan paket kemping. Paket ceria

menyediakan tenda dan terpal untuk pengunjung. Sedangkan paket kemping yang

ditawarkan terdapat dua macam. Pengunjung dapat memilih paket dengan fasilitas

tenda, makan siang dan MCK atau pemakaian lahan kemping dan MCK.

Pengunjung yang ingin menikmati permainan dapat memilih paket tangkas

yang ditawarkan KWP. Di paket tangkas ini pengunjung dapat mengikuti aneka

perlombaan yang dipandu oleh pemandu dan acara 3K (Kreativitas-Kerjasama-

Kemandirian).
Selain menyediakan paket untuk anak-anak dan dewasa KWP pun

menyediakan paket untuk lansia (60+). Kegiatan yang ditawarkan pada paket

lansia ini adalah santai gelak tawa, aneka permainan lansia dan berjalan di alam

terbuka dikelilingi kebun buah (frutiwok).

KWP tidak hanya memberikan penawaran untuk wisata agro edukasi-

rekreasi tetapi dapat digunakan untuk pertemuan atau rapat-rapat yang diadakan

oleh keluarga besar, organisasi dan perusahaan. Paket yang ditawarkan untuk

kegiatan pertemuan dan rapat-rapat adalah paket seminar sehari dan paket seminar

inap.

Paket seminar sehari memberikan fasilitas ruang pertemuan, papan tulis,

flip chart, layar, sound system, dan notes. Sedangkan paket seminar inap yang

dapat dipilih adalah paket utama, paket festival dan paket ekonomis. Fasilitas

yang diberikan KWP adalah akomodasi pondok minahasa untuk paket utama dan

paket festival, akomodasi menara klabat untuk paket ekonomis, ruang pertemuan,

layar, papan tulis, flip chart, sound system, notes.

Paket-paket yang ditawarkan oleh KWP tersebut dapat ditambahkan

kegiatan-kegiatan edukasi disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung. Pada paket

agro yang ditawarkan dapat ditambahkan dengan kegiatan membajak sawah dan

menanam padi, melukis caping atau layang-layang, bermain di arena kolam

lumpur, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), menanam dan merawat tanaman,

perbanyak anggrek (split), rumah tani, dunia padi (pengetahuan tentang padi dari

padi hingga menjadi beras), hidroponik dan cangkok tanaman buah. Kegiatan

rekreasi yang dapat ditambahakan adalah KaWePe outbound dan paintball.


5.7. Aktivitas Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) yang bertempat di Jl. Raya Tajur

Pasirmukti Km 4 Citeureup dibuka untuk umum setiap hari pada pukul 08.00-

17.00 WIB. Sedangkan kegiatan kantor bertempat di Jl. S. Iskandarmuda 2A,

Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Pengunjung yang berkunjung ke KWP dikenakan tiket masuk untuk umum

sebesar Rp. 12.500 per orang dengan fasilitas minuman selamat datang, bebas

parkir dan asuransi kecelakaan. Calon pengunjung yang ingin menikmati fasilitas

KWP diberikan kesempatan untuk melakukan survei. Bagi perusahaan, institusi,

organisasi dan perkumpulan yang melakukan survei diberikan dua tiket masuk

gratis.

5.8. Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

Struktur organisasi perusahaan dipimpin oleh seorang Direktur Utama.

Direktur utama membawahi tujuh divisi (Gambar 2) dengan jumlah karyawan 90

karyawan tetap dan 45 karyawan harian. Tujuh divisi yang terdapat pada

perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) adalah sales dan marketing,

pengembangan, agro, pendidikan dan pelatihan, wisata, finance, Human

Resources Departement (HRD) dan umum.

Direktur Utama mengawasi ketujuh divisi yang terdapat pada perusahaan

KWP. Direktur Utama bertugas memimpin, mengurus dan mengelola perusahaan

sesuai dengan tujuan perusahaan, memelihara dan mengurus kekayaan

perusahaan, menetapkan kebijakan perusahaan dalam mengurus perusahaan, dan


menetapkan struktur organisasi dan tata kerja perusahaan lengkap dengan

perincian tugasnya.

Direktur Utama

Divisi Divisi Divisi Divisi Divisi Divisi Divisi


Sales& Pengem- Agro Pendidikan Wisata Keuangan HRD&
Marketing bangan &Pelatihan Umum

Sumber: Hasil Wawancara Penelitian, 2008

Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti

Posisi Public Relations pada perusahaan berada didalam divisi sales dan

marketing. Divisi sales dan marketing bertugas untuk mengadakan promosi

melalui media massa cetak maupun elektronik, mengadakan promosi melalui

pameran-pameran wisata, pertanian, dan pendidikan, mengembangkan hubungan

baik dengan pers, masyarakat sekitar kebun wisata, pemerintah desa, pemerintah

kecamatan maupun pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bogor dan pihak-

pihak yang selama ini mengadakan kerjasama dengan KWP, seperti sekolah-

sekolah yang rutin bekerjasama menggunakan fasilitas KWP untuk praktek

siswanya dan perusahaan yang mengadakan family gathering.

Divisi sales dan marketing pun bekerjasama dengan divisi pendidikan dan

pelatihan (diklat) melakukan kunjungan promosi ke sekolah-sekolah dengan

melakukan tawaran melalui presentasi kepada pihak sekolah. Selain itu karyawan

divisi sales dan marketing pun bertugas untuk memandu calon pengunjung untuk

mengadakan survei. Meskipun posisi PR berada di dalam divisi sales dan


marketing, PR KWP bebas menentukan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya

untuk perusahaan.

Divisi pengembangan bertugas untuk mencari inovasi baru agar fasilitas

yang ditawarkan bertambah dan memuaskan pengunjung, bertanggung jawab

dalam hal pemeliharaan tempat objek wisata. Divisi pengembangan pun

melakukan studi banding ke tempat objek wisata agro lainnya, sedangkan divisi

agro bersama divisi wisata bertugas dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang

agrowisata, seperti dalam hal pemeliharaan tanaman-tanaman dan pembaharuan

jenis-jenis tanaman yang dapat dikembangkan di KWP.

Divisi pendidikan dan pelatihan (diklat) bertugas untuk mecari informasi

mengenai materi atau kurikulum di sekolah-sekolah (Taman kanak-kanak,

Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan sederajat, dan Sekolah Menengah

Atas dan sederajat) untuk disesuaikan dengan paket agropintar yang ditawarkan

oleh KWP. Hal ini dilakukan karena KWP semakin mantap mengukuhkan sebagai

kebun yang mencerdaskan bangsa, terutama bagi generasi muda melalui

pendekatan pertanian, sehingga dalam perkembangannya harus disesuaikan

dengan kebutuhan pengunjungnya.

Divisi keuangan bertugas dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang

keuangan, termasuk didalamnya adalah kasir dan accounting yang bertugas

membuat laporan keuangan. Divisi Human Resources Departement (HRD) dan

umum bertugas membantu divisi sales dan marketing dalam menyelenggarakan

hubungan baik dengan internal publik perusahaan, yaitu karyawan perusahaan dan

menangani permasalahan yang dihadapi karyawan.


BAB VI

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Pada bahasan ini akan ditelaah karakteristik responden dalam penelitian.

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Kebun Wisata Pasirmukti

(KWP) dan pengunjung KWP. Penentuan responden karyawan dan pengunjung

KWP dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap peranan Public Relations

terhadap perusahaan baik dengan internal publik maupun eksternal publik dan

untuk mengetahui keadaan internal perusahaan. Karakteristik responden dibahas

untuk menjelaskan keadaan umum responden, baik karyawan maupun pengunjung

KWP.

6.3. Karakteristik Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

Responden karyawan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) diwakili oleh 20

orang karyawan. Responden karyawan berjenis kelamin laki-laki 50 persen dan

perempuan 50 persen yang terdiri dari karyawan tetap. Karyawan tetap yang

dijadikan responden agar dapat memberikan penilaian terhadap kinerja yang

sudah dilakukan oleh Public Relations (PR) perusahaan selama beberapa tahun

yang lalu.

Responden karyawan tetap dipilih secara acak sehingga setiap divisi dapat

terwakili. Responden diwakili oleh divisi keuangan, divisi sales dan marketing,

divisi Human Resources Departement (HRD) dan umum, divisi pengembangan,

divisi agro, divisi pendidikan dan pelatihan (diklat) dan divisi wisata.
Divisi Kerja Karyawan

Divisi Keuangan

5% Divisi HRD dan Umum


5% 5% 30%
10% Divisi Sales dan Marketing

Divisi Pengembangan

Divisi Agro
20%
25% Divisi Diklat

Divisi Wisata

Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Gambar 3. Sebaran Karyawan Berdasarkan Divisi Kerja

Gambar 3 menunjukkan sebaran responden karyawan berdasarkan divisi

kerja. Sebesar 30 persen responden karyawan bekerja pada bagian divisi

keuangan, 25 persen divisi HRD dan Umum, 20 persen divisi sales dan

marketing, 10 persen divisi pengembangan, 5 persen divisi agro, 5 persen divisi

diklat dan 5 persen divisi wisata. Sebagian besar karyawan mempunyai masa kerja

lebih dari satu tahun. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan penilaian terhadap

peranan PR perusahaan dan untuk mengetahui keadaan internal perusahaan.

6.4.Karakteristik Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

Responden pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) diwakili oleh

100 orang responden. Sebesar 72 persen responden pengunjung berjenis kelamin

perempuan. Jenis pekerjaan responden yang berkunjung ke KWP pun berbeda-

beda.
Jenis Pekerjaan Pengunjung

Pengajar

17% Pegaw ai Negeri


34%

20% Pegaw ai Sw asta


29%
Ibu Rumah Tangga
(IRT)

Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Gambar 4. Sebaran Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Sebagian besar responden, yaitu 34 persen mempunyai pekerjaan sebagai

pengajar. Responden lainnya 29 persen bekerja sebagai pegawai negeri, 20 persen

pegawai swasta dan 17 persen ibu rumah tangga.

Jenis pekerjaan responden sebagian besar yang ditemui di lapangan adalah

pengajar, hal ini karena wisata agro yang ditawarkan KWP yaitu agropintar.

Agropintar yang sarat edukasi-rekreasi cocok untuk anak-anak sekolah, dimana

selain dapat bermain anak-anak pun dapat menambah pengetahuan tentang

pertanian.

Pada umumnya, sebesar 58 persen responden pengunjung tinggal di

wilayah Jakarta. Responden lainnya berasal dari Bogor, Depok, Tangerang dan

Bekasi. Responden berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi

karena selama ini KWP banyak melakukan promosi ke sekolah-sekolah di

wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.


Daerah Asal Pengunjung
2%

2%

7% Jakarta
Bogor
Depok
31% 58% Tangerang
Bekasi

Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Gambar 5. Sebaran Pengunjung Berdasarkan Daerah Asal

Gambar 5 menunjukkan sebaran pengunjung berdasarkan daerah asal. Sebesar 58

persen pengunjung berasal dari Jakarta, 31 persen dari Bogor, 7 persen dari

Depok, 2 persen dari Tangerang dan 2 persen pengunjung berasal dari Bekasi.

Sebesar 60 persen responden yang ditemui telah melakukan kunjungan

kedua kalinya. Sebesar 36 persen responden baru melakukan kunjungan pertama

kali dan 4 persen responden mengatakan telah melakukan kunjungan lebih dari

dua kali. Alasan responden untuk berkunjung ke KWP pun berbeda-beda.

Pengunjung merasa tertarik untuk berkunjung ke KWP karena selain

lokasi yang tidak begitu jauh dikarenakan fasilitas yang ditawarkan KWP lengkap.

Responden yang berasal dari Bogor sebagian besar melakukan kunjungan ke

KWP karena lokasi yang dekat dan referensi agrowisata lain yang dapat

dikunjungi saat liburan.


Alasan Kunjungan Pengunjung

Lokasi yang
mudah dicapai
5% Fasilitas yang
7% 13% lengkap
8%
Pelayanan yang
memuaskan

67% Acara keluarga

Acara kantor

Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Gambar 6. Sebaran Pengunjung Berdasarkan Alasan Kunjungan ke KWP

Sebesar 67 persen responden memberikan alasan melakukan kunjungan

ke dua kalinya karena fasilitas yang ditawarkan KWP lengkap, umumnya

pengunjung tertarik karena ingin anak-anak mereka belajar pertanian. Sebesar 8

persen pengunjung mengatakan bahwa pelayanan yang memuaskan menjadi

faktor pendorong untuk melakukan kunjungan berikutnya. Alasan responden

lainnya adalah sebesar 13 persen karena lokasi yang mudah ditempuh, sedangkan

responden yang baru mengadakan kunjungan beralasan karena acara keluarga dan

acara kantor.
BAB VII
PERANAN DAN KEGIATAN-KEGIATAN
PUBLIC RELATONS PERUSAHAAN

7.1. Peranan Public Relations Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)

Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) berperan dalam

membina hubungan dengan publik internal dan eksternal perusahaan. Hubungan

dengan publik internal perusahaan, khususnya karyawan KWP PR KWP

bekerjasama dengan Divisi Human Resources Departement (HRD) dan Umum.

Diakui PR KWP bahwa kegiatan internal tidak terlalu banyak dilakukan karena

sasaran fokus utama dari kegiatan PR KWP adalah publik eksternal, tetapi PR

KWP tetap melakukan pengawasan dan mengikuti perkembangan yang terjadi

pada karyawan.

Alasan yang menyebabkan PR KWP banyak melakukan peranannya untuk

publik eksternal karena KWP adalah perusahaan agrowisata yang baru

berkembang sehingga hubungan dengan publik eksternal, yaitu pengunjung, pers,

masyarakat sekitar, pemerintah kecamatan maupun pemerintah daerah Kabupaten

Bogor perlu dikembangkan dengan baik agar keberadaan perusahaan dapat

diterima. Jika keberadaan perusahaan dapat diterima baik oleh publik eksternal,

maka dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tidak hanya dari segi

finansial, tetapi dari segi sosial kemasyarakatan. Hal ini dikemukakan oleh PR

KWP (FG):

...saya banyak melakukan kegiatan eksternal karena sebagai


perusahaan yang baru berkembang saya sebagai PR harus
banyak membina hubungan dengan publik eksternal agar
mempermudah saya memajukan perusahaan, sedangkan
kegiatan internal saya tetap melakukannya tetapi tidak
banyak...

Strategi PR yang membagi peranannya bertanggung jawab pada publik

internal dengan divisi HRD dan umum dilakukan PR karena untuk melakukan

hubungan dengan publik eksternal belum banyak dapat dilakukan oleh karyawan

lain. PR KWP yang selama ini banyak mengetahui dan membina hubungan yang

baik dengan publik eksternal (pengunjung, pers, masyarakat sekitar, pemerintah

kecamatan dan pemerintah daerah Kabupaten Bogor).

Peranan PR KWP dalam perusahaan diwujudkan oleh PR KWP melalui

kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Peranan PR KWP tidak terlalu besar untuk

publik internal perusahaan, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan tidak

banyak. Peranan PR KWP banyak dilakukan oleh publik eksternal perusahaan,

kegiatan yang dilakukan pun banyak meliputi kegiatan yang berhubungan untuk

pengembangan perusahaan.

7.2.Kegiatan Internal Public Relations Perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti


(KWP)

Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) tidak banyak

melakukan kegiatan internal, karena kegiatan internal perusahaan lebih banyak

dilakukan oleh divisi Human Resources Departement (HRD) perusahaan.

Beberapa kegiatan internal yang selama ini dilakukan oleh PR KWP diakui

memberikan dampak positif bagi karyawan perusahaan.

Kegiatan internal tersebut memberikan dampak yang positif bagi

karyawan karena selama ini kegiatan-kegiatan internal yang diadakan bertujuan

untuk meningkatkan motivasi karyawan dan meningkatkan kepercayaan karyawan


terhadap perusahaan. Kagiatan internal pun dilakukan untuk memberikan

informasi bagi karyawan perusahaan sehingga keadaan dan tujuan perusahaan

secara keseluruhan dapat diketahui oleh karyawan sehingga memperjelas tugas-

tugas yang harus dilakukan oleh karyawan.

Kegiatan internal yang dilakukan PR KWP adalah kegiatan untuk

memotivasi karyawan, seperti mengadakan special event dan family gathering.

Kegiatan lainnya adalah menyediakan informasi untuk internal perusahaan

melalui forum komunikasi rapat.

7.2.1. Kegiatan Special Events

Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) selama ini sering melakukan special

events yang bertepatan dengan peringatan hari nasional, peringatan ulang tahun

KWP dan peluncuran fasilitas baru. Public Relations (PR) KWP ikut serta dalam

penggagasan ide setiap special events yang diadakan. PR KWP berupaya

meningkatkan motivasi karyawan dengan melibatkan karyawan KWP dalam

setiap acara yang diadakan oleh perusahaan, baik sebagai panitia maupun pengisi

acara.

Semua karyawan menyatakan bahwa mereka dilibatkan dalam kegiatan

special events yang diadakan oleh perusahaan. Karyawan dilibatkan sebagai

panitia acara, pengisi acara dan sebagai undangan. Dilibatkannya karyawan dalam

acara-acara perusahaan diakui oleh karyawan KWP saat wawancara bahwa hal

tersebut memacu semangat karena mereka merasa dihargai dan dipercaya untuk

terlibat dalam acara-acara besar yang diadakan perusahaan.


7.2.2. Kegiatan Family Gathering

Family gathering diadakan sebagai upaya peningkatan motivasi kerja

karyawan dan bentuk perhatian perusahaan terhadap karyawannya. Family

gathering diikuti oleh karyawan KWP dan keluarganya dengan melakukan

kunjungan ke tempat wisata atau mengadakan acara di lingkungan KWP.

Kegiatan ini diadakan jika perusahaan mendapatkan keuntungan melebihi

target yang telah ditetapkan. Sebagai bentuk penghargaan pada karyawan karena

upaya yang mereka lakukan untuk perusahaan telah meningkatkan keuntungan

untuk perusahaan. Kegiatan family gathering yang terakhir diadakan oleh KWP

adalah mengajak karyawan dan keluarganya ke Dunia Fantasi (Dufan).

7.2.3. Forum Komunikasi Rapat

Proses komunikasi di Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) salah satunya

dilakukan melalui forum komunikasi rapat. Melalui rapat yang diadakan di

perusahaan mempermudah Public Relations (PR) KWP untuk

mengkomunikasikan informasi bagi karyawan perusahaan dan PR KWP pun

mengatakan bahwa dapat mengetahui aspirasi maupun masukan bagi perusahaan.

Forum komunikasi rapat efektif untuk menyebarkan informasi bagi

seluruh karyawan. Karyawan yang mengikuti setiap rapat yang diadakan tidak

akan merasa tertinggal informasi. Hal ini sebab arah komunikasi yang terjadi

dapat terjadi ke atas, ke bawah, horizontal maupun diagonal, seperti yang

diungkapkan oleh PR KWP (FG):

...rapat yang diadakan perusahaan bermacam-macam dengan


tingkat kepentingan dan arah komunikasi yang berbeda. Rapat
yang diadakan adalah rapat besar, rapat direksi dan rapat
mingguan...
Rapat besar diadakan tiga bulan sekali dihadiri oleh seluruh karyawan baik

pihak manajemen perusahaan maupun seluruh karyawan kantor. Rapat ini

membahas kebijakan-kebijakan perusahaan, peraturan dan rencana yang

ditetapkan perusahaan. Rapat direksi diadakan satu bulan sekali dihadiri oleh tiap

direksi divisi, manager, dan supervisor untuk membahas perkembangan

perusahaan dan permasalahan yang terjadi pada perusahaan. Rapat mingguan

dihadiri oleh pimpinan divisi dan karyawan, diadakan satu minggu sekali untuk

membahas persiapan pelayanan yang harus dilakukan karyawan selama satu

minggu ke depan kepada pengunjung KWP.

7.3.Kegiatan Eksternal Public Relations Perusahaan Kebun Wisata


Pasirmukti (KWP)

Public Relations (PR) perusahaan sangat berperan dalam kegiatan

eksternal perusahaan. Peranan PR Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dalam

kegiatan eksternal perusahaan berupaya untuk menarik calon pengunjung sebagai

upaya mencapai target jumlah pengunjung yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Kegiatan eksternal yang diadakan oleh PR KWP bertujuan untuk

memperkenalkan KWP pada masyarakat luas, meningkatkan kepercayaan publik

eksternal perusahaan dan memberikan informasi bagi eksternal publik. Tidak

hanya pengunjung tetapi masyarakat sekitar, pemerintah setempat dan pemerintah

daerah (Pemda) Kabupaten Bogor.

Kegiatan eksternal yang diadakan PR KWP adalah promosi, press release,

penyebaran informasi melalui website, buku agenda pemerintah dan Corporate


Social Responsibility (CSR). Kegiatan ini dilakukan oleh PR KWP bekerjasama

dengan karyawan KWP lainnya.

7.3.1. Kegiatan Promosi

Kegiatan promosi yang dilakukan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) adalah

periklanan, promosi penjualan, public relations, personal selling dan direct

marketing. Kegiatan promosi diadakan untuk menarik masyarakat untuk

berkunjung ke KWP.

Kegiatan promosi yang dilakukan PR KWP adalah:

1. Periklanan

PR KWP memilih kegiatan promosi melalui periklanan karena

iklan secara efisien mampu menjangkau calon pengunjung walaupun

letaknya jauh. Media iklan yang digunakan KWP untuk promosi adalah

below the line, melalui penerbitan folder, leaflet, catalogues, berita

berkala, CD ini memberikan berita, gambaran dan informasi yang jelas

mengenai agrowisata KWP, fasilitas dan harga yang ditawarkan oleh

KWP.

Leaflet memberikan informasi mengenai fasilitas yang terdapat di

KWP, alamat KWP dan peta lokasi wisata KWP. Catalogues berisi

informasi mengenai paket yang ditawarkan KWP beserta deskripsi

kegiatan yang diberikan, daftar harga, peta lokasi, alamat kantor dan objek

wisata. Folder yang disebarkan memberikan gambaran mengenai deskripsi

kegiatan yang ditawarkan oleh KWP dan dilengkapi gambar berupa

dokumentasi foto-foto.
Media promosi lainnya adalah berita berkala yang diterbitkan tiga

bulan sekali. Berita berkala disebar sesuai dengan tema acara dan target

market yang dituju. Berita berkala ini berisi informasi mengenai tema

acara penting yang diadakan perusahaan dan ucapan terima kasih kepada

tamu KWP selama tiga bulan terakhir. Informasi yang diberikan

menyesuaikan dengan tema. Promosi melalui CD berisi mengenai

dokumentasi foto-foto kegiatan pengunjung KWP.

2. Print Ad

KWP menginformasikan wisata agronya di koran, seperti Kompas dan

Warta Kota. Jangkauan promosi dari print ad dalam skala nasional.

Informasi yang diberikan dalam bentuk pemasangan iklan di koran

tersebut.

3. Website

KWP mempunyai website resmi yaitu www.pasirmukti.co.id,

informasi yang diberikan lengkap. Masyarakat dapat mengetahui informasi

mengenai lokasi KWP, fasilitas KWP, event KWP dalam bentuk berita

berkala, daftar harga, alamat KWP.

Lokasi KWP yang berada di luar jalur kunjungan wisata, maka PR

perusahaan melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah untuk

mencantumkan KWP dalam website yang dikelola oleh Departemen

Pertanian cq wisata agro.


4. Customer Relationship Management (CRM)

CRM yang dilakukan PR KWP dengan memanfaatkan data yang

dimiliki oleh PR KWP. Data yang dimiliki KWP dan dimanfaatkan untuk

promosi adalah:

Database calon pelanggan yang potensial dan pelanggan yang

pernah melakukan kunjungan ke KWP.

Database calon pelanggan potensial diperolah dari email, internet

dan daftar perusahaan. Database pelanggan diperoleh PR KWP

dari daftar tamu yang pernah melakukan transaksi di KWP.

Thematic Gathering

Pihak KWP mengadakan pertemuan secara berkala dengan pelaku-

pelaku yang bergerak di bidang wisata dengan maksud untuk

menjalin hubungan baik dengan mereka. KWP saat ini terdaftar

menjadi anggota Asosiasi Wisata Agro Indonesia.

5. Publisitas

Publisitas yang dilakukan PR KWP adalah penyebaran informasi

pada koran lokal, yaitu Jurnal Bogor dan Radar Bogor berupa artikel.

Publisitas pada koran Jurnal Bogor terbit pada tanggal 21 Juni 2008 dan

Radar Bogor tanggal 30 April-3 Mei 2008. Publisitas dilakukan

menjelang musim liburan sekolah sehingga memberikan keuntungan

bagi pihak perusahaan karena target pasar KWP yang potensial adalah

anak-anak sekolah.

Publisitas pun dilakukan dengan media elektronik, yaitu televisi

Peliputan KWP di televisi dilakukan stasiun televisi TRANS TV


melalui acara good morning on the week end dan warna-warni jelang

siang. Publisitas di televisi lainnya dilakukan PR KWP berupa barter

promo kepada pihak televisi. Maksud barter promo adalah pihak televisi

melakukan syuting di KWP secara gratis dengan imbalan berupa

penulisan lokasi di credit title program televisi tersebut. Sistem barter

KWP dengan stasiun televisi TRANS 7 dan Global TV. Contoh

program televisi yang pernah melakukan sistem barter dengan KWP

adalah acara Bocah Petualang dengan menyediakan tempat untuk

jambore si Bolang dan acara Selebriti Masak.

6. Promosi Penjualan

Promosi penjualan biasanya dapat mengundang minat dan

menyajikan informasi agar konsumen tertarik untuk berkunjung ke

KWP. Kegiatan promosi penjualan yang dilakukan KWP adalah dengan

mengadakan pameran produk KWP berupa tanaman dan kegiatan

wisata.

Promosi penjualan dilakukan dengan mengadakan pameran-

pameran wisata, pertanian, dan pendidikan, seperti pada pameran

Gebyar Wisata yang dilakukan pada tanggal 29 Mei-1 Juni 2008 di

Balai Kartini, Jakarta. Penyelenggaraan pameran bertujuan dapat

menumbuhkan ketertarikan masyarakat terhadap produk KWP dan

dapat mengetahui secara jelas mengenai fasilitas dan paket wisata yang

ditawarkan KWP.
7. Personal Selling

Personal selling yang dilakukan oleh KWP melalui divisi sales dan

marketing termasuk PR didalamnya, ke sekolah dan perusahaan yang

merupakan target promosi yang potensial. Karyawan dari divisi sales

dan marketing melakukan presentasi mengenai KWP dengan harapan

pihak sekolah dan perusahaan akan tertarik untuk berkunjung ke KWP.

8. Direct Marketing

Promosi langsung digunakan KWP untuk mempromosikan produk

KWP kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran.

Saluran langsung yang digunakan KWP untuk menjangkau konsumen

adalah media telepon dan email. Nomor telepon dan alamat email

konsumen diperoleh dari database yang dimiliki oleh PR KWP.

9. Metode tasting

Metode promosi yang dilakukan KWP adalah metoda tasting

yaitu memberi kesempatan kepada calon pengunjung untuk datang dan

menentukan pilihan konsumsi dan menikmati produk tanpa

pengawasan yang berlebihan sehingga calon pengunjung merasa

nyaman. Kesan yang dialami promosi ini akan menciptakan promosi

tahap kedua dan berantai dengan sendirinya.

7.3.2. Kegiatan Press Release

Public Relations mengirim press release untuk menginformasikan

mengenai perusahaan kepada publik. Penekanan informasi yang di tulis oleh PR

KWP mencakup berbagai informasi yang terdapat di dalam KWP yang memiliki

nilai berita untuk media lokal, regional atau pun nasional.


Unsur-unsur penulisan press release sangat diperhatikan PR KWP agar

dapat dimengerti dan memberikan informasi yang jelas bagi publiknya, terutama

publik eksternal perusahaan. Press release ditulis PR KWP karena ingin

memberikan informasi yang bermanfaat untuk publiknya bukan semata-mata

untuk berpromosi.

Adanya press release ini menunjukkan bahwa perusahaan KWP ada,

sehingga perhatian publik terhadap KWP dapat terbina terus. Contoh PR KWP

melakukan penerbitan press release adalah ketika ulang tahun KWP pada tanggal

2 April 2008 yang lalu. Selain meinginformasikan ulang tahun KWP, PR KWP

pun memberikan informasi mengenai peluncuran wisata agro yang sarat edukasi

dan rekreasi yaitu agropintar.

7.3.3. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR adalah komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi

pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerjasama dengan para masyarakat

sekitar untuk meningkatkan kualitas hidup, dengan cara-cara yang bermanfaat

baik bagi bisnis maupun untuk pembangunan.

Kegiatan Implementasi CSR lebih ditekankan pada program jangka

panjang. Program CSR yang dilakukan oleh KWP adalah program penghijauan di

sekitar perusahaan, keberadaan KWP telah berfungsi sebagai paru-paru bagi

Kecamatan Citeureup, termasuk pula memelihara kondisi alam agar tetap dalam

kondisi yang sehat dan seimbang. Kegiatan CSR lainnya adalah kegiatan

penyuluhan bagi puluhan petani di sekitar perusahaan. Puluhan petani dan para
istri secara berkala mendapatkan evaluasi dan penyuluhan pertanian dari petugas

penyuluh dari perusahaan.

Promosi yang dilakukan oleh KWP tidak lain bertujuan untuk

meningkatkan jumlah pengunjung dan pemenuhan penetapan target pengunjung

yang telah ditetapkian oleh perusahaan. Penetapan target pengunjung yang

dilakukan oleh perusahaan sebesar 10.000-15.000 per bulan. Pada kenyataannya

kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan selama ini telah membawa

perusahaan untuk memenuhi target pengunjung setiap bulannya. Sedangkan

penulisan press release yang dilakukan PR bertujuan untuk penyebaran informasi

yang bermanfaat bagi publik KWP sehingga calon pengunjung merasa tertarik

untuk mengetahui KWP. Kegiatan eksternal CSR bertujuan agar keberadaan KWP

di antara pemukinan masyarakat dapat diterima oleh masyarakat sekitar

perusahaan.
BAB VIII
PENILAIAN KARYAWAN TERHADAP
PERANAN PUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN

8.1. Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Mempengaruhi Peranan


Public Relations Perusahaan

8.1.1. Faktor Internal Perusahaan Mempengaruhi Peranan Public Relations


Perusahaan

Faktor internal perusahaan akan mempengaruhi peranan Public Relations

perusahaan. Peranan PR dalam sebuah perusahaan adalah berkaitan dengan tujuan

utama dan fungsi-fungsi manajemen perusahaan. Fungsi dasar manajemen

tersebut merupakan suatu proses kegiatan atau pencapaian suatu tujuan pokok dari

perusahaan dan berkaitan dengan memanfaatkan potensi-potensi sumber daya

yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu sumber daya manusia (SDM), sumber

material, alat atau mesin produksi, kemampuan keuangan, metode yang digunakan

dan perluasan atau pemasaran yang hendak dicapai.

Faktor internal yang mempengaruhi peranan PR Kebun Wisata Pasirmukti

(KWP) antara lain target pengunjung yang ditetapkan perusahaan, jenis

kelengkapan fasilitas yang dapat diakses oleh PR perusahaan, tingkat ketersediaan

dana yang dapat digunakan oleh PR perusahaan untuk mengadakan kegiatan-

kegiatan yang dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan, dan SDM yang

dimiliki oleh perusahaan khususnya kemampuan PR perusahaan dalam membina

hubungan baik dengan relasi dan kemampuan PR dalam berkomunikasi baik

dengan publik internal perusahaan maupun publik eksternal perusahaan.


8.1.1.1.Hubungan antara Jumlah Target Pengunjung dengan Peranan Public
Relations Perusahaan

Jumlah target pengunjung adalah besarnya jumlah pengunjung yang telah

ditetapkan sesuai tujuan perusahaan. Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) adalah

perusahaan profit-oriented. Seperti perusahaan pada umumnya KWP bertujuan

untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Jumlah target pengunjung

KWP yang ditetapkan setiap bulannya bervariasi. Pihak perusahaan berusaha terus

meningkatkan jumlah target pengunjung setiap bulan. Jumlah target pengunjung

yang ditetapkan oleh perusahaan mencapai 10.000-15.000 orang per bulan.

Jumlah target pengunjung yang telah ditetapkan oleh perusahaan ini rata-

rata setiap bulannya telah tercapai. Target pengunjung tidak tercapai karena jika

kondisi alam yang tidak memungkinkan untuk calon pengunjung mengadakan

kunjungan ke KWP seperti ketika musim hujan, sehingga jumlah pengunjung

berkurang.

Jumlah target pengunjung yang ditetapkan perusahaan setiap bulan

mempengaruhi peranan PR perusahaan. PR perusahaan berusaha secara optimal

untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan

publikasi agar KWP dapat diketahui oleh masyarakat luas dan menarik minat

masyarakat untuk berkunjung ke KWP. Seperti yang diungkapkan PR KWP (FG):

...saya berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi target


pengunjung melalui kegiatan-kegiatan yang dapat
memperkenalkan KWP kepada masyarakat luas. Semakin besar
jumlah target pengunjung yang ditetapkan perusahaan maka saya
harus lebih berusaha keras untuk melakukan kegiatan-kegiatan
agar KWP dapat diketahui masyarakat dan menarik minat mereka
untuk berkunjung... .
Pencapaian jumlah target pengunjung diakui oleh semua responden

karyawan tidak lepas dari peranan PR perusahaan. Upaya yang dilakukan oleh PR

perusahaan adalah melalui kegiatan promosi dan press release. Sebesar 85 persen

karyawan mengatakan upaya yang dilakukan oleh PR perusahaan untuk mencapai

jumlah target pengunjung melalui kegiatan promosi dan 15 persen karyawan

mengatakan upaya yang dilakukan PR adalah press release.

Tabel 3. Sebaran Responden Menurut Penilaian tentang Upaya yang dilakukan


Public Relations Perusahaan untuk Mencapai Target Pengunjung
Jumlah Target Upaya yang dilakukan PR Perusahaan
Pengunjung Promosi Press Release
Perusahaan
Terpenuhi 17 (85,00) 3 (15,00)
Tidak terpenuhi 0 (0,00) 0 (0,00)
Jumlah 17 (85,00) 3 (15,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

PR KWP berupaya melaksanakan peranannya agar meningkatkan

jumlah kunjungan. PR KWP melaksanakan kegiatan press release, promosi

dan publisitas. PR KWP (FG) mengungkapkan:

...saya melakukan peran saya sebagai PR untuk meningkatkan


jumlah pengunjung. Kegiatan yang saya upayakan untuk
meningkatkan pengunjung, seperti penulisan press release,
publisitas di media lokal dan promosi-promosi...

Informasi perusahaan yang berkenaan dengan jumlah target pengunjung

harus dapat diketahui dan dimengerti oleh seluruh karyawan. PR perusahaan KWP

sudah dapat mengkomunikasikan informasi tersebut kepada seluruh karyawan

KWP. Jumlah target pengunjung perusahaan ini dikomunikasikan oleh Public

Relations (PR) kepada seluruh karyawan perusahaan, sehingga seluruh karyawan

dapat mengetahui dan ikut bertanggung jawab dalam peningkatan jumlah

pengunjung KWP dengan melakukan upaya dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan. Sebanyak 95 persen responden karyawan mengatakan bahwa mereka

mengetahui bahwa perusahaan telah menetapkan jumlah target pengunjung setiap

bulan. Dari hasil kuesioner pun diketahui menurut semua responden karyawan

KWP jumlah target pengunjung yang ditetapkan setiap bulan dapat terpenuhi oleh

perusahaan.

PR KWP pun berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan. Tujuan

perusahaan untuk meningkatkan jumlah target pengunjung setiap bulan harus

didukung oleh kinerja karyawan perusahaan, baik karyawan harian maupun

karyawan tetap.

Kinerja karyawan perusahaan yang baik dan memuaskan pengunjung

dapat menarik minat pengunjung untuk berkunjung ke dua kalinya, sehingga

tujuan perusahaan untuk meningkatkan jumlah pengunjung dapat tercapai melalui

kinerja karyawan. Sarana dan prasarana yang terawat sehingga membuat

pengunjung nyaman saat di KWP pun merupakan tanggung jawab karyawan

harian KWP.

Kinerja karyawan KWP berpengaruh pada peningkatan jumlah

pengunjung sehingga perlu mendapatkan perhatian dari pihak perusahaan KWP.

PR perusahaan bersama divisi Human Resources Departement dan Umum

bertanggung jawab dalam memotivasi karyawan harian dan karyawan tetap KWP,

agar karyawan dapat menunjukkan kinerja yang baik dan memuaskan.


8.1.1.2.Hubungan antara Jenis Fasilitas yang Tersedia dengan Peranan
Public Relations Perusahaan

Jenis fasilitas adalah sarana dan prasarana yang disediakan oleh

perusahaan untuk menunjang kegiatan PR. Kelengkapan fasilitas yang tersedia

mempengaruhi kinerja PR untuk mengadakan hubungan dengan publik internal

dan eksternal perusahaan. Kelengkapan fasilitas kantor KWP pun mempengaruhi

kinerja karyawan perusahaan secara keseluruhan. Kinerja PR dan karyawan

perusahaan jika dilakukan dengan baik secara berkelanjutan akan memberikan

keuntungan bagi perusahaan. Fasilitas perusahaan yang dapat mendukung

kegiatan PR dan karyawan perusahaan di KWP antara lain ruang rapat atau

diskusi, papan pengumuman dan perangkat elektronik (komputer, mesin fax,

printer, mesin fotocopy, telepon dan internet).

Ruang rapat atau diskusi dapat digunakan oleh PR perusahaan dan divisi

Human Resources Departement (HRD) dan Umum untuk mengadakan rapat

dengan karyawan perusahaan terkait penyebaran informasi perusahaan yang dapat

memberikan keuntungan perusahaan sehingga dapat diketahui seluruh karyawan

perusahaan. Adanya ruang rapat atau diskusi ini akan membantu PR dan divisi

HRD dan Umum perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan seluruh

karyawan perusahaan.

Komunikasi dengan karyawan perusahaan jika dapat terjaga dengan baik

akan memberikan keuntungan bagi perusahaan karena seluruh karyawan

perusahaan mengetahui perkembangan perusahaan dan upaya yang harus

dilakukan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Sebanyak 100 persen


responden mengatakan ruang rapat atau diskusi tersedia di KWP dengan kondisi

memadai dan nyaman.

Fasilitas lain yang tersedia di KWP untuk penyebaran informasi yaitu

papan pengumuman. Sebesar 95 persen responden mengatakan bahwa papan

pengumuman tersedia di kantor KWP dan sebesar 55 persen responden

mengatakan papan pengumuman tersebut letaknya strategis tetapi sebanyak 60

persen responden mengatakan bahwa kondisi papan pengumuman tidak memadai.

Papan pengumuman ini hanya digunakan di antara karyawan saja, PR perusahaan

tidak mengoptimalkan papan pengumuman untuk menyebarkan informasi

perusahaan.

Semua responden karyawan mengatakan bahwa perangkat elektronik

(komputer, mesin fax, printer, mesin fotocopy, telepon dan internet) tersedia di

kantor KWP. Perangkat elektronik di kantor KWP diakui oleh responden

memadai dan dapat digunakan dengan baik, kecuali internet yang terkadang

belum berfungsi dengan baik.

Kelengkapan fasilitas kantor KWP ini secara keseluruhan tersedia dan

dapat berfungsi dengan baik. Ketersediaan fasilitas ini dapat mendukung kinerja

PR yang secara berkelanjutan dapat membantu PR perusahaan untuk menjalankan

peranannya baik sebagai komunikator, fasilitator, maupun informator bagi publik

internal dan eksternal perusahaan. Seperti yang disampaikan PR KWP (FG):

...banyak kegiatan yang saya lakukan membutuhkan fasilitas


kantor. Tentunya ketersediaan fasilitas kantor akan mendukung
kelancaran saya dalam bekerja...
Fasilitas yang tersedia di KWP mempermudah PR untuk menjalankan

perannya karena ada beberapa kegiatan yang merupakan bagian dari hubungan

dengan publik internal maupun eksternal yang membutuhkan fasilitas perangkat

elektronik perusahaan. Seperti halnya PR KWP menggunakan telefon untuk

mengingatkan perusahaan ataupun sekolah-sekolah yang pernah dikunjungi oleh

pihak perusahaan agar mau berkunjung ke KWP. Telefon pun digunakan oleh PR

untuk mengadakan hubungan dengan pihak-pihak yang dapat membantu dalam

kegiatan promosi dan press release.

Komputer digunakan untuk membuat berita (press release) tentang KWP

agar dapat diterbitkan di media. Internet digunakan PR KWP untuk mengetahui

perkembangan berita perusahaan agrowisata lainnya dan mengetahui masukan

bagi KWP yang dikirim oleh pengunjung melalui email.

Kelengkapan dan kondisi fasilitas kantor yang memadai sangat membantu

PR KWP untuk bekerja. PR KWP dapat memanfaatkan kelengkapan fasilitas

kantor dengan baik sehingga dapat memberikan keuntungan pada perusahaan.

8.1.1.3.Hubungan antara Tingkat Ketersediaan Dana dengan Peranan


Public Relations Perusahaan

Tingkat ketersediaan dana adalah besarnya anggaran perusahaan yang

digunakan untuk memfasilitasi atau memperlancar pelaksanaan kegiatan Public

Relations (PR) perusahaan. Tingkat ketersediaan dana dari perusahaan

mempengaruhi peranan PR perusahaan. Dana yang disediakan pihak perusahaan

KWP dapat memenuhi seluruh kegiatan yang direncanakan oleh PR perusahaan.

Dana tersebut digunakan untuk kegiatan press release dan promosi.


Kegiatan promosi yang dilakukan PR KWP adalah melalui periklanan,

promosi penjualan, public relations, personal selling dan direct marketing.

Promosi penjualan dilakukan dengan mengadakan pameran-pameran wisata,

pertanian, dan pendidikan dan pemasangan iklan di surat kabar dan televisi. KWP

pun melakukan personal selling melalui divisi sales dan marketing perusahaan ke

sekolah dan institusi yang merupakan target promosi yang potensial.

Dana yang tersedia digunakan juga untuk melakukan promosi melalui

terbitan-terbitan berupa folder, leaflet, catalougues, berita berkala, CD yang

dikeluarkan oleh pihak perusahaan. Folder, leaflet, catalougues, berita berkala,

CD ini memberikan berita, gambaran dan informasi yang jelas mengenai

agrowisata KWP, fasilitas dan harga yang ditawarkan oleh KWP. PR pun

menggunakan dana yang disediakan perusahaan untuk kegiatan press release.

Dana yang disediakan perusahaan untuk kegiatan PR dapat dimanfaatkan

dengan baik oleh PR. Dana yang disediakan oleh perusahaan terbatas, tetapi PR

KWP dapat memanfaatkannya dengan baik. PR KWP selektif dalam memilih

kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

Hal ini pun diakui oleh pihak manajemen perusahaan yang mengatakan bahwa

dana yang disediakan perusahaan tidak besar tetapi dapat mencukupi seluruh

kegiatan eksternal PR.

Diakui oleh PR KWP perusahaan tidak menyediakan dana khusus untuk

kegiatan internal perusahaan, seperti kegiatan family gathering. Kegiatan family

gathering diadakan jika perusahaan memperoleh keuntungan yang cukup besar

dari yang sudah ditargetkan. Sebagai bentuk penghargaan perusahaan kepada


karyawan maka diadakan kegiatan tersebut. Seperti yang diungkapkan PR KWP

(FG):

...perusahaan tidak ada budget khusus untuk kegiatan


karyawan seperti halnya family gathering. Kegiatan itu diadakan
jika perusahaan memperoleh untung yang besar. Sebagai bentuk
apresiasi kami pada karyawan, maka kami mengadakan kegiatan
tersebut...

8.1.1.4.Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi Public Relations


dengan Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator

Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan adalah karyawan

perusahaan, salah satunya adalah Public Relations (PR) perusahaan. PR berperan

dalam menciptakan eksistensi perusahaan, hal ini dibutuhkan oleh Kebun Wisata

Pasirmukti (KWP) sebagai objek wisata agro yang baru didirikan agar mampu

bersaing dengan objek wisata agro lainnya terutama di wilayah Kabupaten Bogor

yang mempunyai banyak kawasan objek wisata agro.

Suatu perusahaan memerlukan adanya komunikasi timbal balik dengan

relasinya untuk mecapai tujuan perusahaan, terjalinnya komunikasi timbal balik

tersebut dapat dilakukan dengan adanya PR. Artinya menjadi hal yang utama bagi

PR perusahaan untuk menjalankan peranannya dalam hubungan komunikasi ke

dalam, yaitu upaya membina hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan

karyawan. Begitu pun kemampuannya untuk menjembatani komunikasi dengan

masyarakat sekitar, pemerintah, media massa, pers yang pada akhirnya dapat

menentukan sukses atau tidaknya tujuan yang hendak dicapai perusahaan.

Berdasarkan definisi operasional, kemampuan membina relasi adalah

keahlian yang dimiliki oleh seorang PR untuk mengadakan hubungan dengan

pihak atau mitra perusahaan untuk mendukung kegiatan PR. Asumsinya semakin
baik kemampuan membina relasi PR KWP, maka semakin tinggi peranannya

sebagai komunikator. Peranannya sebagai komunikator yaitu melalui kegiatan

press release dan motivasi karyawan.

PR KWP dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan publik internal

perusahaan, dibuktikan dengan melibatkannya pimpinan dan karyawan dalam

setiap kegiatan. Hubungan yang baik pun dapat dibina oleh publik eksternal

perusahaan yaitu dengan pengunjung, pihak media massa, pers, masyarakat

sekitar dan pemerintah kecamatan, pemerintah desa serta pemerintah daerah

Kabupaten Bogor.

Peranan PR dalam membina hubungan dengan internal publik, yaitu

pimpinan dan karyawan perusahaan sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan

sebesar 90 persen responden karyawan mengatakan bahwa PR perusahaan

memiliki kemampuan membina hubungan baik dengan pimpinan dan karyawan

perusahaan. Sebesar 85 persen responden mengatakan PR perusahaan sudah dapat

membina hubungan baik dengan pers.

Kemampuan PR perusahaan untuk menciptakan kepercayan publik

eksternal dalam hal ini adalah pengunjung, masyarakat dan pemerintah pun dapat

terbina dengan baik, hal ini dikemukakan oleh 95 persen responden. Semua

responden pun mengatakan hubungan baik dapat dibina oleh PR perusahaan

dengan mitra perusahaan .

Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara

kemampuan membina relasi PR KWP dengan peranannya sebagai komunikator

dalam kegiatan press release


Tabel 4. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public
Relations dalam Press Release
Peranan Public Kemampuan Membina Relasi
Relations dalam
Press Release Baik Tidak baik
Tinggi 19 (100,00) 0 (0,00)
Rendah 0 (0,00) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Pada Tabel 4 terlihat bahwa kemampuan membina relasi PR KWP baik

berpengaruh terhadap tingginya peranan PR KWP dalam press release. Asumsi

hubungan yang positif dapat terbukti. Sebanyak 19 orang responden mengatakan

bahwa kemampuan membina relasi PR yang baik berpengaruh pada tingginya

peranan PR dalam press release.

Kemampuan membina relasi yang dimiliki oleh PR yaitu kemampuan

membina relasi dengan internal dan eksternal perusahaan. Kemampuan membina

relasi PR yang baik dapat mempermudah PR KWP untuk membuat dan

mengirimkan press release. PR KWP bekerjasama dengan pimpinan, karyawan

dan pers dalam penerbitan press release. PR KWP dalam penerbitan press release

mengkomunikasikannya kepada pimpinan perusahaan dan dalam pembuatannya

dibantu oleh karyawan lain dari divisi sales dan marketing. Hubungan yang baik

dengan karyawan perusahaan mempermudah PR untuk menyediakan materi yang

akan ditulis pada press release.

Hubungan yang baik dengan pers pun mempermudah PR KWP untuk

menerbitkan dalam media elektronik, misalnya pada media internet. Hal ini

dilakukan PR KWP ketika pada tanggal 2 April 2008 KWP merayakan ulang

tahunnya yang kelima dan memperkenalkan peluncuran agropintar.


Kemampuan membina relasi PR dengan publik internal perusahaan, yaitu

karyawan KWP pun dalam memotivasi karyawan sangat baik. Hal ini pun

ditunjukkan dengan tingginya peranan PR KWP dalam memotivasi karyawan.

Tabel 5. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public


Relations dalam Memotivasi Karyawan
Peranan Public Kemampuan Membina Relasi
Relations dalam
Memotivasi Baik Tidak baik
Karyawan
Tinggi 18 (94,74) 0 (0,00)
Rendah 1 (5,26) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Pada Tabel 5 diketahui kemampuan membina relasi PR KWP akan

mempengaruhi peranannya dalam memotivasi karyawan. Peranan PR dalam

memotivasi karyawan tinggi dipengaruhi oleh kemampuan membina relasi PR

yang baik. Karyawan merasa termotivasi karena dalam melaksanakan pekerjaan

mereka diberikan kesempatan untuk memberikan masukan, sehingga mereka

merasa dihargai. Sebesar 100 persen responden mengatakan hal tersebut. Seperti

yang diungkapkan oleh responden (Na):

...waktu saya mengerjakan pekerjaan saya bebas


menanyakannya kepada ibu FG dan terkadang ibu pun memberi
kesempatan pada saya untuk membantu pekerjaannya dan
percaya pada saya...

PR KWP pun melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan

motivasi karyawan. Menurut 90 persen karyawan mengatakan bahwa PR

perusahaan memberikan penghargaan dan perlombaan-perlombaan untuk

meningkatkan motivasi karyawan. Sebesar 90 persen karyawan mengatakan

bahwa motivasi dalam bekerja didapatkan juga dari perhatian yang diberikan oleh
PR KWP, PR KWP bersikap responsif jika ada karyawan atau anggota karyawan

lainnya dalam perusahaan terkena musibah.

Kegiatan lain yang diadakan PR KWP untuk meningkatkan motivasi

karyawan dengan melibatkan karyawan dalam special events yang diadakan

perusahaan sebagai panitia, pengisi acara dan undangan. Dilibatkannya karyawan

sebagai panitia dan pengisi acara atau pun menjadi undangan menumbuhkan rasa

tanggung jawab dan memiliki sehingga berlanjut pada kesungguhan dalam bekerja

untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Dikatakan oleh PR KWP bahwa peranannya dalam memotivasi karyawan

dibantu oleh divisi Human Resources Departement (HRD) dan umum sehingga

komunikasi dengan internal publik menjadi tanggung jawab PR bekerjasama

dengan divisi HRD dan umum. Seperti yang diungkapkan oleh PR KWP (FG):

...hubungan dengan karyawan tidak hanya dilakukan oleh saya


sebagai PR perusahaan tetapi saya dibantu oleh divisi HRD dan
umum untuk mengurus karyawan dan mengatasi permasalahan
yang dihadapi oleh karyawan. Jika ada karyawan yang
mempunyai masalah awalnya mereka mengeluhkan masalah
tersebut kepada pimpinan divisi dimana dia berada jika
permasalahan tersebut tidak dapat ditangani pimpinan akan
meminta bantuan kepada pihak pimpinan divisi HRD dan umum.
Divisi HRD dan umum tidak dapat mengatasi baru diserahkan
kepada saya sebagai PR perusahaan ini...

Pernyataan PR ini pun diungkapkan oleh karyawan bahwa 60 persen

karyawan mengatakan selama ini yang membantunya menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi adalah pimpinan. Sebesar 15 persen karyawan

mengatakan permasalahan yang dihadapi diselesaikan oleh PR perusahaan,

responden lain memilih hanya mengeluhkan masalah tersebut kepada rekan

karyawan.
Peranan PR KWP dalam memotivasi karyawan dilakukan secara bersama-

sama dengan divisi HRD dan umum, hal ini menuntut PR KWP untuk memiliki

hubungan yang baik dengan pimpinan maupun karyawan divisi HRD dan umum

agar komunikasi terjalin dengan baik dan informasi mengenai karyawan selalu

tersampaikan sehingga PR tetap dapat mengkontrol keadaan internal perusahaan.

Hubungan yang terbina dengan karyawan mempengaruhi peranan PR

KWP dalam memotivasi karyawan. Komunikasi yang disampaikan PR, kegiatan-

kegiatan yang diadakan dan perhatian PR kepada karyawan dapat meningkatkan

kepercayaan karyawan sehingga mencipatakan suasana kondusif untuk bekerja

sehingga dapat meningkatkan motivasi karyawan.

8.1.1.5.Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi Public Relations


dengan Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator

Kemampuan membina relasi adalah keahlian yang dimiliki oleh seorang

Public Relations (PR) untuk mengadakan hubungan dengan pihak atau mitra

perusahaan untuk mendukung kegiatan PR. Kemampuan PR dalam membina

relasi mendukung peranannya sebagai fasilitator. Asumsinya semakin baik

kemampuan membina relasi PR, maka semakin tinggi peranannya sebagai

fasilitator.

Peranan PR KWP sebagai fasilitator bagi publik internal dilakukan dengan

mengembangkan hubungan baik antara perusahaan yang diwakilinya dengan

karyawan perusahaan, PR perusahaan telah menjadi jembatan penghubung

antara perusahaan dengan karyawan perusahaan dan mengatasi permasalahan

yang dihadapi oleh karyawan. Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan
hubungan antara kemampuan membina relasi PR dengan peranannya sebagai

fasilitator antara perusahaan yang diwakilinya dengan karyawan.

Tabel 6. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public


Relations Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan Karyawan
Peranan sebagai fasilitator Kemampuan Membina Relasi
antara perusahaan dengan
karyawan Baik Tidak baik
Tinggi 19 (100,00) 0 (0,00)

Rendah 0 (0,00) 1 (100,00)


Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Pada Tabel 6 diketahui kemampuan membina relasi PR yang baik

mempengaruhi peranannya sebagai fasilitator antara perusahaan dengan

karyawan. Sebesar 95 persen karyawan mengakui bahwa meskipun kegiatan

internal banyak dilakukan oleh divisi Human Resources Departement dan Umum

tetapi PR perusahaan sudah dapat mengembangkan hubungan baik dengan mereka

sebagai karyawan. PR perusahaan pun telah menjadi jembatan penghubung

antara perusahaan dengan karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan 90 persen

karyawan mengatakan bahwa PR perusahaan sudah memfasilitasi karyawan

dalam mengaspirasi kebutuhan mereka kepada perusahaan.

Kemampuan membina hubungan baik dengan karyawan dilakukan oleh

PR perusahaan untuk mengetahui kebutuhan karyawan perusahaan. Jika karyawan

dapat terfasilitasi kebutuhannya dalam bekerja maka akan memperlancar proses

pelaksanaan pekerjaannya.

Peranan PR KWP sebagai fasilitator dilakukan juga dengan

mengembangkan hubungan baik dengan publik eksternal perusahaan. Publik

eksternal perusahaan diantaranya adalah pengunjung, masyarakat sekitar dan


pemerintah. Selama ini PR KWP sudah mampu menjadi fasilitator antara

perusahaan dengan masyarakat sekitar KWP. Masyarakat sekitar KWP dapat

menyampaikan keinginannya dan mengeluhkan permasalahan yang muncul

karena keberadaan KWP di dekat pemukiman mereka.

Masyarakat dapat menyampaikan keinginannya kepada perusahaan

melalui tokoh masyarakat yang dipercaya yang biasa disebut Pak Haji. Pak Haji

ini lalu akan menyampaikannya kepada perusahaan melalui PR KWP. PR KWP

akan langsung menangani permasalahan tersebut atau menyampaikannya terlebih

dahulu pada pimpinan perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh (HY):

...selama ini kalau ada permasalahan antara perusahaan


dengan masyarakat, PR ikut menyelesaikan...

Peranan PR KWP sebagai fasilitator pun dilakukan dengan

mengembangkan hubungan baik dengan pengunjung dan meningkatkan

kepercayaan pengunjung untuk melakukan kunjungan ke KWP. Kegiatan yang

dilakukan PR KWP untuk menciptakan kondisi ini adalah dengan melakukan

kegiatan promosi. Kegiatan promosi yang dilakukan KWP dimaksudkan untuk

meningkatkan kepercayaan pengunjung untuk memilih objek wisata KWP dan

memperkenalkan KWP kepada masyarakat luas.

Peranan PR KWP dalam promosi pun ditentukan dengan kemampuannya

dalam membina relasi, yaitu dengan karyawan KWP, pemerintah desa, kecamatan

maupun pemerintah daerah Kabupaten Bogor, pers, media cetak dan elektronik.

Kemampuan PR dalam membina hubungan yang baik dengan relasi akan

mempermudah akses perusahaan untuk melakukan kerjasama dengan pers

maupun pihak media cetak dan elektronik.


Hubungan dengan karyawan yang terbina dengan baik membantu PR

perusahaan dalam kegiatan promosi. Karyawan membantu dalam menyediakan

materi promosi, seperti isi folder, leaflet, catalouges, berita berkala, CD dan iklan

di koran. Hubungan PR dengan pemerintah pun membantu peranan PR dalam

promosi. Hubungan dengan pemerintah Kabupaten Bogor mempermudah KWP

dikenal oleh masyarakat, yaitu dengan memasukan KWP dalam database

kawasan agro di Kabupaten Bogor dalam buku profil pariwisata Kabupaten

Bogor.

Hubungan dengan media massa mempermudah PR untuk mengadakan

promosi dengan memasang iklan, publisitas di koran lokal Bogor, seperti

publisitas pada koran Radar Bogor dan Jurnal Bogor. Pihak pers membantu pada

kegiatan konfrensi pers jika KWP mengadakan peluncuran fasilitas baru.

PR KWP selama ini mempunyai hubungan yang baik dengan pihak pers

dan media sehingga dengan personal approach yang selama ini dijalin

mempermudah melaksanakan kegiatan-kegiatan PR yang membutuhkan pihak

media. Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara

kemampuan membina relasi dengan peranannya dalam promosi.

Tabel 7. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public


Relations dalam Promosi
Peranan Public Kemampuan Membina Relasi
Relations dalam
Promosi Baik Tidak baik
Tinggi 19 (100,00) 0 (0,00)
Rendah 0 (0,00) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Tabel 7 menjelaskan bahwa kemampuan membina relasi yang baik

mempengaruhi tingginya peranan PR KWP dalam kegiatan promosi. Karyawan

KWP mengatakan bahwa PR perusahaan sudah berkontribusi dalam pelaksanaan

kegiatan promosi dan hal ini efektif menarik jumlah pengunjung perusahaan.

Promosi yang dilakukan KWP melalui periklanan, website, Customer

Relationship Management (CRM), publisitas, promosi penjualan, personal

selling, direct marketing dan metode promosi tasting . Semua promosi yang

dilakukan PR membutuhkan kemampuan PR dalam membina relasi dengan

karyawan maupun pihak media massa, pers dan pemerintah.

8.1.1.6.Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi Public Relations


dengan Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Informator

Kemampuan membina relasi adalah keahlian yang dimiliki oleh seorang

Public Relations (PR) untuk mengadakan hubungan dengan pihak atau mitra

perusahaan untuk mendukung kegiatan PR. Peranan PR sebagai informator

berhubungan dengan tugas PR dalam menyediakan informasi baik untuk publik

internal maupun eksternal. Asumsinya hubungan yang baik antara PR dengan

publiknya akan mempermudah PR untuk menjalankan peranannya sebagai

informator.

Tabel 8. Hubungan antara Kemampuan Membina Relasi dengan Peranan Public


Relations dalam Menyediakan Informasi
Peranan Public Kemampuan Membina Relasi
Relations dalam
Menyediakan Baik Tidak baik
Informasi
Tinggi 18 (94,74) 1 (100,00)
Rendah 1 (5,36) 0 (0,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Pada Tabel 8 diketahui bahwa peranan PR dalam menyediakan informasi

tidak dipengaruhi oleh kemampuannya dalam membina relasi. Selama ini PR

KWP dalam menyediakan informasi baik untuk publik internal maupun eksternal

dibantu oleh karyawan lain. Untuk informasi internal PR dibantu oleh divisi

Human Resources Departement (HRD) dan Umum sedangkan untuk informasi

eksternal PR dibantu oleh divisi Sales dan Marketing dan divisi Pendidikan dan

Pelatihan (diklat). Dalam menyebarkan informasi pun PR dibantu oleh divisi

HRD dan Umum, divisi Sales dan Marketing dan divisi diklat.

Peranan sebagai informator banyak dibantu oleh karyawan lain di

perusahaan sehingga hubungan dengan relasi PR yang baik tidak berpengaruh

pada peranannya dalam menyediakan dan menyebarkan informasi perusahaan.

Dari responden karyawan (DN) yang ditemui menyatakan bahwa:

saya tahu informasi mengenai perusahaan lebih banyak dari


HRD karena hubungan dengan HRD lebih banyak

Karyawan lebih banyak mengetahui informasi perusahaan dari divisi HRD dan

Umum karena selama ini hubungan dengan karyawan PR bekerjasama dengan

divisi HRD dan Umum. Dalam menyediakan dan menyebarkan informasi untuk

sekolah-sekolah dan instansi-instansi pun PR dibantu oleh divisi sales dan

marketing dan divisi diklat.

8.1.1.7.Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations


terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator

Berdasarkan definisi operasional, kemampuan berkomunikasi Public

Relations (PR) adalah keahlian yang dimiliki oleh seorang PR dalam berbicara
dan menulis kepada publiknya, baik dengan karyawan maupun pengunjung,

pemerintah, dan masyarakat sekitar. Asumsinya semakin baik kemampuan

berkomunikasi PR KWP, maka semakin tinggi peranannya sebagai komunikator.

Peranan sebagai komunikator dilakukan PR melalui kegiatan press release dan

memotivasi karyawan.

Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara

kemampuan berkomunikasi PR dengan peranannya sebagai komunikator dalam

press release.

Tabel 9. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi dengan Peranan Public


Relations dalam Press Release
Peranan Public
Kemampuan Berkomunikasi
Relations dalam
Press Release Baik Tidak baik
Tinggi 19 (100,00) 0 (0,00)
Rendah 0 (0,00) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Pada Tabel 9 dijelaskan bahwa peranan PR dalam penerbitan press release

dipengaruhi oleh kemampuan PR dalam berkomunikasi. Kemampuan

berkomunikasi yang dimiliki oleh PR KWP selain secara lisan pun ditunjukkan

dengan tulisan melalui penulisan press release. Press release yang diterbitkan

oleh PR KWP salah satunya adalah ketika peluncuran agropintar dan perayaan

ulang tahun KWP pada tanggal 2 April 2008.

Penerbitan press release membutuhkan kemampuan berkomunikasi PR

dalam menulis. Media massa setiap harinya selalu banyak menerima informasi

dalam bentuk press release, agar press release tersebut dapat dimuat PR harus

memiliki kemampuan menulis yang baik selain kemampuan dalam membina


hubungan yang baik dengan pihak media. PR harus memahami gaya jurnalistik

dalam mengirimkan press release-nya. Selain itu, informasi yang ditulis harus

memiliki nilai berita dan berharga sebagai berita, sehingga dapat menarik pihak

yang membacanya. Diakui oleh karyawan KWP penulisan press release PR KWP

cukup efektif meningkatkan jumlah pengunjung KWP. PR KWP telah berhasil

menarik pengunjung melalui kemampuan PR dalam menulis press release.

PR bertanggung jawab dalam mengadakan komunikasi dua arah baik

dengan eksternal publik maupun internal publik. Komunikasi yang terjalin dengan

baik antara perusahaan dengan publiknya tergantung dari kemampuan

berkomuniksi PR perusahaan. Komunikasi yang dilakukan oleh PR dengan

karyawan adalah dalam kegiatan memotivasi karyawan.

Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara

kemampuan berkomunikasi PR dengan peranannya sebagai komunikator dalam

motivasi karyawan.

Tabel 10. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relation dengan


Peranan Public Relations dalam Memotivasi Karyawan
Peranan Public
Kemampuan Berkomunikasi
Relations dalam
Memotivasi
Baik Tidak baik
Karyawan
Tinggi 18 (94,74) 0 (0,00)
Rendah 1 (5,26) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Pada Tabel 10 terlihat bahwa penilaian karyawan kepada PR perusahaan dalam

kemampuan berkomunikasi berpengaruh terhadap peranan PR KWP dalam

memotivasi karyawan. Asumsi hubungan yang positif terbukti. Kemampuan

berkomunikasi PR dapat meningkatkan motivasi karyawan.


Komunikasi yang terjalin antara PR KWP dengan karyawan berjalan dengan

efektif. Upaya yang dilakukan PR perusahaan untuk meningkatkan motivasi

karyawan perusahaan antara lain dengan memberikan kesempatan kepada

karyawan untuk memberikan masukan dalam melaksanakan pekerjaan, hal ini

dilakukan oleh PR KWP agar karyawan merasa dihargai dan menambah rasa

percaya diri yang secara berkelanjutan akan meningkatkan motivasi karyawan

dalam bekerja.

Upaya lain yang dilakukan mengadakan pelatihan dan kursus-kursus

untuk meningkatkan kualifikasi karyawan, memberikan penghargaan bagi

karyawan yang berprestasi dan dapat menunjukkan kinerja yang baik,

memberikan perhatian apabila karyawan mendapat musibah dan melibatkan

karyawan dalam kepanitiaan special events, seperti pada launching fasilitas baru

KWP. Kegiatan ini tentunya membutuhkan kemampuan PR dalam berkomunikasi

dengan karyawan dalam penyampaiannya.

Berdasarkan wawancara dengan karyawan KWP diketahui PR

perusahaan dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi karyawan dalam

melaksanakan pekerjaannya. PR perusahaan memberikan kesempatan pada

karyawan untuk mengembangkan kemampuan diri dengan memberikan

kepercayaan kepada karyawan KWP.

8.1.1.8.Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations


terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator

Peranan Public relations (PR) sebagai fasilitator adalah menjadi jembatan

penghubung antara perusahaan dengan publik internal maupun eksternal


perusahaan. Kemampuan berkomunikasi PR yang baik akan menunjang

peranannya sebagai fasilitator pada perusahaan. Komunikasi yang efektif akan

mempermudah PR Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) untuk mengetahui keinginan

dan permasalahan yang dihadapi publiknya. Di bawah ini adalah tabel yang

menggambarkan hubungan antara kemampuan berkomunikasi PR dengan

peranannya sebagai fasilitator.

Tabel 11. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations


dengan Peranan Sebagai Fasilitator antara Perusahaan dengan
Publiknya
Peranan sebagai Fasilitator Kemampuan Berkomunikasi
antara Perusahaan dengan
Publiknya Tinggi Rendah
Baik 19 (100,00) 0 (0,00)
Tidak baik 0 (0,00) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Pada Tabel 11 dapat diketahui kemampuan berkomunikasi PR yang baik

akan mempengaruhi peranannya sebagai fasilitator antara perusahaan dengan

publiknya, baik internal maupun eksternal. Sebanyak 19 orang responden

mengatakan bahwa kemampuan berkomunikasi PR yang baik berpengaruh pada

tingginya peranan PR sebagai fasilitator antara perusahaan dengan publiknya.

Kemampuan berkomunikasi PR terlihat dari pelaksanaan komunikasi perusahaan

dan pengembangan hubungan yang baik dengan karyawan, masyarakat sekitar dan

pemerintah.

Peranan PR KWP sebagai fasilitator ditunjukkan dari kemampuan PR

KWP dalam mengatasi permasalahan yang muncul dengan masyarakat sekitar.

Sebesar 90 persen karyawan mengatakan PR perusahaan dapat menyelesaikan

permasalahan yang muncul antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.


Komunikasi yang terjalin dengan baik antara PR KWP dengan karyawan,

masyarakat sekitar dan pemerintah dapat mempermudah PR KWP untuk

mengidentifikasi keinginan dan permasalahan yang dihadapi oleh karyawan,

masyarakat sekitar dan pemerintah. Jika hal tersebut sudah jelas diketahui PR

maka mempermudah untuk menyelesaikannya.

Peranan PR sebagai fasilitator antara perusahaan dengan pengunjung

adalah memberikan pengertian mengenai perusahaan yang diwakilinya agar

memperoleh perhatian dan menumbuhkan kepercayaan pengunjung. Hal yang

dilakukan oleh PR KWP sebagai fasilitator untuk pengunjung adalah dengan

mengadakan kegiatan promosi. Kemampuan berkomunikasi PR KWP yang baik

secara lisan maupun tulisan mempengaruhi peranan PR dalam berpromosi.

Tabel 12. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations


dengan Peranan Public Relations dalam Promosi
Peranan Public Relations
Kemampuan Berkomunikasi
Perusahaan
dalam Promosi Baik Tidak baik
Tinggi 18 (94,74) 0 (0,00)
Rendah 1 (5,26) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Promosi dengan bahasa yang jelas dan menyentuh minat calon pengunjung

efektif menarik perhatian pengunjung dan menumbuhkan kepercayaan

pengunjung untuk berkunjung ke KWP. Hal ini memerlukan kemampuan PR

dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.

PR KWP dapat memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.

Dibuktikan dengan, sebesar 95 persen karyawan menilai kegiatan promosi yang

dilakukan PR KWP efektif untuk menarik pengunjung.


Komunikasi lisan yang digunakan PR KWP dalam berpromosi dilakukan secara

langsung kepada calon pengunjung. PR KWP menjual kelebihan dan fasilitas

yang ditawarkan agrowisata KWP kepada calon pengunjung. Komunikasi lisan

yang digunakan adalah dengan personal selling dan direct narketing Sedangkan

komunikasi tulisan dilakukan melalui pembuatan folder, leaflet, catalogues, berita

berkala, informasi website dan kegiatan periklanan di surat kabar.

8.1.1.9.Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations


terhadap Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Informator

Berdasarkan definisi operasional kemampuan berkomunikasi Public

Relations (PR) adalah keahlian yang dimiliki oleh seorang PR dalam berbicara

dan menulis kepada publiknya, baik dengan karyawan maupun pengunjung,

pemerintah, dan masyarakat. Peranan PR sebagai informator berhubungan dengan

tugas PR dalam menyediakan informasi baik untuk publik internal maupun

eksternal. Asumsinya kemampuan berkomunikasi PR yang baik akan

mempermudah PR untuk menjalankan peranannya sebagai informator. Di bawah

ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara kemampuan

berkomunikasi PR dengan peranan PR dalam menyediakan informasi.

Tabel 13. Hubungan antara Kemampuan Berkomunikasi Public Relations


dengan Peranan Public Relations dalam Menyediakan Informasi
Peranan Public
Kemampuan Berkomunikasi
Relations dalam
Menyediakan
Baik Tidak baik
Informasi
Tinggi 18 (94,74) 1(100,00)
Rendah 1 (5,26) 0 (0,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Pada Tabel 13 diketahui bahwa peranan PR dalam menyediakan informasi

tidak dipengaruhi oleh kemampuannya berkomunikasi. Selama ini PR KWP

dalam menyediakan informasi baik untuk publik internal maupun eksternal

dibantu oleh karyawan lain. Untuk informasi internal PR dibantu oleh divisi

Human Resources Departement (HRD) dan Umum sedangkan untuk informasi

eksternal PR dibantu oleh divisi Sales dan Marketing dan divisi Pendidikan dan

Pelatihan (diklat).

Peranan PR dalam menyediakan informasi ini banyak dibantu oleh

karyawan lain sehingga kemampuan PR dalam berkomunikasi tidak

mempengaruhi peranan PR sebagai informator. PR dalam mengkomunikasikan

informasi dibantu oleh divisi HRD dan Umum dan divisi sales dan marketing.

Banyak media yang efektif digunakan untuk menyebarkan informasi kepada

karyawan KWP, tidak hanya melalui PR KWP.

Karyawan melakukan penilaian terhadap tingkat keefektivitasan dari

forum komunikasi yang terdapat di perusahaan. Penilaian tersebut dapat dilihat

pada tabel 14.

Tabel 14. Penilaian Karyawan terhadap Efektivitas Forum Komunikasi yang


Terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti (n=20)
Tingkat Efektivitas
Forum Komunikasi Efektif Kurang Efektif Tidak Efektif Total
(%) (%) (%)
Rapat/diskusi 16 (80) 4 (20) 0 20 (100)
Seminar 5 (25) 12 (60) 3 (15) 20 (100)
Arisan 6 (30) 11 (55) 3 (15) 20 (100)
Papan Pengumuman 9 (45) 8 (40) 3 (15) 20 (100)
Telefon 17 (85) 3 (15) 0 20 (100)
Surat-menyurat 9 (45) 10 (50) 1 (5) 20 (100)
E-mail 6 (30) 6 (30) 8 (40) 20 (100)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008
Sebesar 80 persen karyawan menyatakan forum komunikasi rapat atau

diskusi di KWP efektif untuk menyampaikan informasi. Berdasarkan hasil

wawancara dengan karyawan hal ini diakui efektif karena rapat yang dilakukan

rutin satu minggu sekali dengan karyawan, sehingga pertukaran informasi antara

karyawan berlangsung dengan baik dan lancar.

Forum komunikasi yang efektif lainnya berdasarkan penilaian karyawan

adalah 85 persen telefon dan 45 persen papan pengumuman. Hal ini karena

sebagian besar kegiatan komunikasi baik dengan sesama karyawan maupun calon

pengunjung KWP menggunakan media yang paling mudah digunakan untuk

menyebarkan informasi diantara karyawan, yaitu telefon dan papan pengumuman.

Seminar, arisan dan surat-menyurat kurang efektif karena permasalahan

teknis yang menghambat. Seminar dan arisan tidak diadakan secara rutin sehingga

informasi yang dipertukarkan tidak berjalan lancar. Surat-menyurat kurang efektif

karena proses penyampaiannya yang cukup lama. Sedangkan forum komunikasi

yang tidak efektif menurut 40 persen karyawan adalah email, hal ini dikarenakan

fasilitas internet di KWP kurang memadai.

8.1.2. Faktor Eksternal Perusahaan Mempengaruhi Peranan Public


Relations Perusahaan

Faktor eksternal perusahaan akan mempengaruhi peranan Public Relations

perusahaan. Faktor eksternal yang mempengaruhi peranan PR Kebun Wisata

Pasirmukti (KWP) adalah tingkat kedekatan dengan relasi dan tingkat kedekatan

dengan media.
Relasi perusahaan berasal dari eksternal perusahaan. Relasi eksternal

perusahaan adalah pihak-pihak yang tidak berkaitan langsung dengan perusahaan,

seperti pers, pemerintah, pengunjung dan masyarakat sekitar.

8.1.2.1.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi terhadap


Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator

Berdasarkan definisi operasional tingkat kedekatan dengan relasi adalah

kualitas dan kuantitas perusahaan untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah,

masyarakat sekitar dan pengunjung dalam memajukan dan mensosialisasikan

perusahaan. Asumsinya semakin baik tingkat kedekatan dengan relasi, maka akan

semakin tinggi peranannya sebagai komunikator. Peranan Public Relations

sebagai komunikator diwujudkan melalui kegiatan press release.

Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara tingkat

kedekatan PR dengan relasi dengan peranannya sebagai komunikator dalam

kegiatan press release.

Tabel 15. Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan


Terhadap Peranan Public Relations dalam Press Release
Peranan Public Tingkat Kedekatan dengan Relasi
Relations dalam
Press Release Baik Tidak baik
Tinggi 18 (100,00) 1 (50,00)
Rendah 0 (0,00) 1 (50,00)
Total 18 (100,00) 2 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Tabel 15 menggambarkan bahwa tingkat kedekatan dengan relasi yang baik

mempengaruhi tingginya peranan PR KWP dalam kegiatan press release. Sebesar

100 persen karyawan mengatakan tingkat kedekatan PR dengan relasi baik dan

mempengaruhi PR dalam menjalankan peranannya melalui kegiatan press release.


Tingkat kedekatan PR dengan pengunjung mempengaruhi penulisan berita

PR melalui press release. PR yang mengetahui kebutuhan pengunjung akan

agrowisata dan fasilitas yang diinginkan oleh pengunjung, maka akan mudah

menulis berita yang berharga untuk pengunjung sehingga menarik minat

pengunjung untuk mengetahui KWP lebih jauh.

PR KWP dapat mengoptimalkan peranannya dalam menulis press release.

Seperti yang dilakukan PR KWP pada penerbitan press release saat KWP

berulang tahun. PR KWP menginformasikan peluncuran agropintar yang

disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung, yaitu wisata alam yang sarat edukasi

dan hiburan. Penerbitan press release ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung

KWP karena kebutuhan pengunjung untuk mengajak anak-anak mereka bermain

sambil belajar dapat dipenuhi melalui agropintar KWP yang informasinya

peluncurannya diterbitkan melalui press release.

8.1.2.2.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi terhadap


Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator

Tingkat kedekatan dengan relasi mempengaruhi peranan Public Relations

(PR) sebagai fasilitator yaitu dalam kegiatan promosi. Asumsinya semakin baik

tingkat kedekatan PR Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dengan relasi maka akan

semakin tinggi peranannya sebagai fasilitator. Peranan PR KWP sebagai

fasilitator ditunjukkan melalui kegiatan promosi.

Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara tingkat

kedekatan dengan relasi terhadap peranan PR sebagai fasilitator melalui kegiatan

promosi
Tabel 16. Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan
Terhadap Peranan Public Relations dalam Promosi
Peranan Public Tingkat Kedekatan dengan Relasi
Relations dalam
Promosi Baik Tidak baik
Tinggi 18 (100,00) 1 (50,00)
Rendah 0 (0,00) 1 (50,00)
Total 18 (100,00) 2 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Pada Tabel 16 dijelaskan bahwa tingkat kedekatan dengan relasi (pengunjung,

masyarakat dan pemerintah) mempengaruhi peranan PR sebagai fasilitator dalam

kegiatan promosi. Hal ini dapat memberikan kelancaran untuk mengadakan

kegiatan promosi yang dapat menguntungkan perusahaan.

Kedekatan dengan pemerintah desa, kecamatan dan Pemerintah Daerah

(Pemda) Kabupaten Bogor mempermudah akses dalam memasang spanduk ketika

ada acara khusus yang diadakan perusahaan atau spanduk sebagai bentuk kegiatan

promosi. Pemasangan papan petunjuk jalan yang dapat dijadikan media promosi

pun membutuhkan izin dalam pemasangannya.

Tingkat kedekatan PR KWP dengan pemerintah setempat dan Pemda

Kabupaten Bogor membantu untuk memperoleh perizinan-perizinan yang

dibutuhkan perusahaan. Selain itu sebagai media promosi PR KWP berkerjasama

dengan Pemda Kabupaten Bogor untuk mecantumkan agrowisata KWP dalam

buku agenda wisata Kabupaten Bogor dan website yang dilelola oleh Departemen

Pertanian cq wisata agro.

Kedekatan PR KWP dengan pengunjung pun dapat membantu PR KWP

untuk mengetahui penilaian promosi yang selama ini dilakukan oleh PR KWP.

Pengunjung memberikan penilaian terhadap promosi yang sudah dilakukan oleh


PR KWP melalui kritik dan masukan yang disampaikan langsung oleh

pengunjung pada pihak perusahaan atau melalui email. PR KWP pun dapat

mengetahui media promosi yang efektif untuk menigkatkan jumlah pengunjung.

Intensitas dan kualitas hubungan yang baik dengan pengunjung pun dapat

meningkatkan jumlah pengunjung. Selama ini PR KWP melakukan promosi

langsung secara lisan melalui kegiatan Customer Relationship Management

(CRM), personal selling dan direct marketing, sehingga kedekatan PR dengan

pengunjung membantu PR untuk melaksanakan tugasnya.

Kedekatan PR dengan pengunjung dapat mempermudah PR untuk

memperoleh database mengenai pengunjung sehingga kegiatan CRM dapat

dilakukan oleh PR. Personal approach kepada pengunjung dapat mempermudah

PR untuk melakukan personal selling dan direct marketing.

8.1.2.3.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi terhadap


Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Informator

Tingkat kedekatan dengan relasi adalah kualitas dan kuantitas perusahaan

untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah, masyarakat dan pengunjung

dalam memajukan dan mensosialisasikan perusahaan. Asumsinya tingkat

kedekatan PR dengan relasi yang baik akan mempengaruhi tingginya peranan PR

sebagai informator.

Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara tingkat

kedekatan dengan relasi terhadap peranannya sebagai informator.


Tabel 17. Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Relasi Perusahaan
Terhadap Peranan Public Relations dalam Menyediakan Informasi
Peranan Public Relations
Tingkat Kedekatan dengan Relasi
Perusahaan dalam
menyediakan Informasi Baik Tidak baik
Tinggi 17 (94,44) 2 (100,00)
Rendah 1 (5,56) 0 (0,00)
Total 18 (100,00) 2 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Dari Tabel 17 diketahui bahwa tingkat kedekatan dengan relasi tidak

mempengaruhi peranan Public Relations (PR) dalam menyediakan informasi.

Diketahui dari wawancara dengan PR bahwa dalam menyediakan informasi

dibantu oleh divisi sales dan marketing.

Peranan PR dalam menyediakan informasi ini banyak dibantu oleh

karyawan lain sehingga tingkat kedekatan dengan relasi tidak mempangaruhi

perannya. PR dalam mengkomunikasikan informasi dibantu oleh divisi sales dan

marketing. Divisi sales dan marketing membantu PR untuk mengadakan

hubungan dengan pengunjung KWP.

8.1.2.4.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media terhadap


Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Komunikator

Berdasarkan definisi operasional tingkat kedekatan dengan media adalah

kualitas dan kuantitas perusahaan untuk melakukan kerjasama dalam memberikan

informasi melalui media massa, seperti koran dan televisi. Tingkat kedekatan

dengan media pun berpengaruh terhadap peranan Public Relations (PR) Kebun

Wisata Pasirmukti (KWP) sebagai komunikator dalam press release. Asumsinya

semakin baik tingkat kedekatan PR dengan media, maka semakin tinggi peranan

PR sebagai komunikator dalam press release.


Tabel 18. Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap Peranan
Public Relations dalam Press Release
Peranan Public Tingkat Kedekatan dengan Media
Relations dalam
Press Release Baik Tidak baik
Tinggi 19 (100,00) 0 (0,00)
Rendah 0 (0,00) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Dari Tabel 18 diketahui bahwa peranan PR dalam press release tinggi dipengaruhi

oleh tingkat kedekatan PR dengan media yang baik. Terlihat penilaian karyawan

terhadap tingkat kedekatan dengan media sudah dapat dilakukan oleh PR KWP

dan hal ini mempengaruhi secara positif terhadap peranan PR sebagai

komunikator melalui press release.

Setiap harinya pihak media massa banyak menerima press release untuk

diterbitkan. Kedekatan PR dengan pihak media massa akan mempermudah PR

untuk melakukan penerbitan press release.

Sebesar 100 persen karyawan menyatakan hubungan yang dibangun oleh

PR dengan media terbina dengan baik. Hal ini pun dapat dibuktikan dari kegiatan

press release yang dilakukan PR KWP selama ini melakukan kerjasama melalui

pengiriman berita untuk dipublikasikan di media elektronik.

8.1.2.5.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media terhadap


Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Fasilitator

Kegiatan periklanan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) di berbagai media

digunakan untuk memperkenalkan KWP sehingga bisa mendorong masyarakat

untuk berkunjung ke KWP. Secara efisien, iklan mampu menjangkau calon


pengunjung walaupun letaknya berjauhan. Kedekatan dengan media

mempermudah akses PR perusahaan untuk melaksanakan kegiatan promosi.

Kedekatan dengan media baik cetak maupun elektronik digunakan PR

KWP untuk memasang iklan. Media cetak yang digunakan PR untuk promosi

adalah koran dan media elektronik televisi dan website.

Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan antara tingkat

kedekatan PR dengan media terhadap peranan PR dalam promosi.

Tabel 19. Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media Terhadap Peranan
Public Relations dalam Promosi
Peranan Public Tingkat Kedekatan dengan Media
Relations dalam
Promosi Baik Tidak baik
Tinggi 19 (100,00) 0 (0,00)
Rendah 0 (0,00) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Dari Tabel 19 dapat dilihat penilaian karyawan terhadap tingkat kedekatan dengan

media sudah dilakukan oleh PR KWP dan mempengaruhi secara positif terhadap

perannya sebagai fasilitator melalui promosi. Semua karyawan menyatakan

hubungan yang dibangun oleh PR dengan media terbina dengan baik.

Sebesar 100 persen karyawan KWP mengatakan bahwa PR KWP telah

melakukan promosi melalui media massa cetak dan elektronik (print ad). Promosi

yang dilakukan PR KWP pada media massa cetak melalui koran dan majalah.

Sebesar 65 persen karyawan mengatakan PR KWP melakukan penyebaran

informasi melalui koran dan 35 persen melalui majalah. Sedangkan pada media

massa elektronik sebesar 75 persen karyawan mengatakan PR KWP melakukan

penyebaran informasi melalui televisi dan 25 persen mengatakan penyebaran


melalui media elektronik website. Kegiatan periklanan yang dilakukan KWP

melalui pemasangan iklan di koran, seperti Kompas dan Warta Kota.

Iklan melalui media elektronik, yaitu televisi tidak dilakukan dengan

penayangan iklan di televisi tetapi dengan menggunakan sistem barter. Sistem

barter yang dilakukan oleh KWP adalah dengan stasiun televisi TRANS 7 dan

Global TV. Contoh program televisi yang pernah melakukan sistem barter dengan

KWP adalah acara Bocah Petualang dengan menyediakan tempat untuk jambore

si Bolang dan acara Selebriti Masak.

8.1.2.6.Hubungan antara Tingkat Kedekatan dengan Media terhadap


Peranan Public Relations Perusahaan Sebagai Informator

Tingkat kedekatan dengan media mempengaruhi peranan seorang PR

sebagai informator. Hal ini dibutuhkan untuk penyebaran informasi bagi

masyarakat luas. Untuk menyebarkan informasi dalam bentuk artikel PR

perusahaan bekerjasama dengan surat kabar lokal.

Penyebaran informasi untuk eksternal publik dilakukan oleh PR KWP. Hal

ini diungkapakan oleh 95 persen responden menyatakan bahwa PR perusahaan

telah memberikan informasi tentang perusahaan kepada publik eksternal

perusahaan. Penyebaran informasi untuk publik eksternal perusahaan dilakukan

dengan publisitas yang diterbitkan di beberapa surat kabar lokal, yaitu Radar

Bogor dan Jurnal Bogor.

Publisitas yang dilakukan KWP berupa artikel tersebut ditampilkan pada

surat kabar lokal Radar Bogor pada tanggal 30 April-3 Mei 2008 dan harian Jurnal

Bogor pada tanggal 21 Juni 2008. Informasi yang disampaikan di Radar Bogor
berupa awal pendirian KWP dan fasilitas yang ditawarkan di KWP. Pada harian

Jurnal Bogor artikel mengenai KWP diterbitkan bertepatan ketika musim liburan

sekolah tiba. Hal ini menguntungkan perusahaan karena selama ini pengunjung

yang mengadakan kunjungan ke KWP mayoritas dari sekolah-sekolah.

Tingkat kedekatan PR dengan media mempermudah akses PR KWP

untuk menjalankan perannya sebagai informator. Hubungan PR KWP yang

terbina baik dengan pers maupun media massa cetak menguntungkan perusahaan,

tanpa perusahaan meminta dilakukan peliputan pihak pers dan media massa cetak

akan memuat berita ataupun informasi mengenai KWP.

Informasi untuk eksternal publik pun disediakan PR KWP di website resmi

KWP, yaitu www.pasirmukti.co.id. Informasi yang diberikan melalui website

KWP sangat lengkap sehingga memberikan informasi yang jelas. Informasi yang

diberikan meliputi alamat KWP, fasilitas, daftar harga, penawaran paket edukasi-

rekreasi dan berita berkala yang diterbitkan KWP tiga bulan sekali.

Tingkat kedekatan dengan media mempermudah PR untuk penyebaran

informasi yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu penyebaran informasi

dilakukan melalui peliputan pada acara good morning on the week end. Waktu

penayangan pun dilakukan ketika mendekati masa liburan, sehingga

menguntungkan pihak perusahaan untuk meningkatkan jumlah kunjungan.


BAB IX

PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP


PERANAN PUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN

Penilaian terhadap peranan Public Relations (PR) akan lebih baik jika

dilakukan juga pada pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti. Hal ini untuk

mengukur peranan yang telah dilakukan oleh PR dari pandangan eksternal publik

dalam hal ini adalah pengunjung KWP. Penilaian yang dilakukan untuk

mengetahui peranan PR KWP sebagai komunikator, fasilitator dan informator

bagi pengunjung.

9.1.Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations Perusahaan


sebagai Komunikator

Peranan sebagai komunikator dilakukan Public Relations (PR) perusahaan

melalui peranannya dalam press release. Sebagian besar pengujung mengetahui

bahwa PR Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) pernah menerbitkan tulisan di media

elektronik yaitu internet.

Dari wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang pengunjung

mengetahui press release yang terakhir diterbitkan adalah saat KWP berulang

tahun pada bulan April. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh responden (RM):

...press release yang terakhir saya tahu waktu KWP berulang


tahun bulan April lalu. Ada informasi mengenai peluncuran
agropintar juga...

Press release tersebut memberikan gambaran mengenai KWP sehingga

memberikan informasi kepada masyarakat. Pengunjung lainnya tidak mengetahui

hal tersebut karena tidak pernah mencari informasi mengenai KWP di internet.
Menurut responden yang mengetahui press release yang dikirim PR KWP kepada

media mengaku bahwa informasi yang diberikan cukup informatif dan

memberikan berita yang aktual mengenai KWP.

Peranan PR KWP sebagai komunikator ditunjukkan dengan kesempatan

yang diberikan kepada pengunjung KWP untuk memberikan kritik. Semua

responden mengatakan PR KWP telah memberikan kesempatan untuk mengkritik.

Kesempatan ini diberikan PR KWP untuk berkomunikasi dengan pengunjung.

Media komunikasi yang digunakan dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.

Hubungan komunikasi yang dibangun oleh PR dengan pengunjung ini untuk

memberikan perbaikan bagi perusahaan melalui peranan PR.

Peranan PR KWP sebagai komunikator pun dilakukan dengan publikasi

melalui media massa cetak maupun elektronik. Publikasi ini dilakukan PR untuk

mengkomunikasikan kepada pengunjung mengenai KWP. Publikasi yang

dilakukan oleh PR ini dapat ditanggapi oleh pengunjung. Proses komunikasi yang

terjadi antara PR dengan publik eksternal ini terjalin secara dua arah. Model

proses komunikasi yang terjadi adalah two-way symmetrical, dimana pihak

perusahaan menyampaikan pesan melalui teknik komunikasi membujuk untuk

membangun saling pengertian, dukungan dan menguntungkan bagi kedua pihak.

Sebesar 91 persen pengunjung mengetahui publikasi yang dilakukan PR

melalui media massa cetak. Media massa cetak yang diketahui oleh pengunjung

adalah koran, brosur dan leaflet. Hal ini dikemukakan oleh salah seorang

responden (ST):

...saya tahu KWP tuh waktu saya dapat leaflet mengenai KWP
yang saya dapat langsung di KWPnya...
Publikasi Media Massa Cetak

9%
11%

Koran
Brosur
Leaf let

80%

Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Gambar 7. Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi


Media Massa Cetak

Gambar 7 menunjukkan sebaran pengetahuan pengunjung terhadap publikasi yang

dilakukan PR KWP melalui media massa cetak. Sebesar 80 persen pengunjung

mengetahui publikasi yang dilakukan PR KWP melalui koran, 11 persen melalui

brosur dan 9 persen melalui leaflet.

Publikasi melalui media massa elektronik yang dilakukan oleh PR KWP

pun diketahui oleh pengunjung. Sebesar 89 persen pengunjung mengakui hal

tersebut.

Publikasi Media Massa Elektronik

24%

Televisi
Webs ite

76%

Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Gambar 8. Sebaran Pengetahuan Pengunjung Berdasarkan Publikasi


Media Massa Elektronik
Publikasi media massa elektronik yang banyak diketahui oleh pengunjung adalah

televisi, selain dari televisi pengunjung pun mengetahui melalui website resmi

KWP. Gambar 8 menunjukkan sebaran pengetahuan pengunjung terhadap

publikasi yang dilakukan PR KWP melalui media massa elektronik. Sebesar 76

persen pengunjung mengetahui publikasi melalui televisi dan 24 persen melalui

website.

Dari hasil kuesioner dan wawancara dengan beberapa pengunjung

diketahui peranan PR KWP sebagai komunikator dapat dilakukan dengan baik.

Dibuktikan PR KWP melakukan komunikasi dengan pengunjung melalui

kesempatan yang diberikan PR KWP pada pengunjung untuk memberikan kritik

pada perusahaan. PR KWP pun mengkomunikasikan mengenai perusahaan

melalui media cetak dan elektronik. Hal ini pun dapat diketahui oleh pengunjung.

9.2. Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations Perusahaan


sebagai Fasilitator

Tolak ukur keberhasilan perusahaan agrowisata adalah peningkatan jumlah

pengunjung. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah

pengunjung adalah dengan memaksimalkan peranan PR melalui kegiatan promosi.

Kegiatan promosi merupakan kunci dalam mendorong kegiatan agrowisata.

Kegiatan promosi yang dikemas dan disajikan secara terus menerus sesuai dengan

potensi yang dimiliki agrowisata sangat menentukan keberhasilan dalam menarik

minat pengunjung. Informasi dan pesan promosi dapat dilakukan melalui berbagai

cara, seperti melalui penayangan iklan baik pada media massa cetak maupun

elektronik. Media promosi lainnya yang diupayakan oleh KWP adalah pembuatan
folder, leaflet, pameran, catalougues, berita berkala dan CD yang dikeluarkan

oleh pihak perusahaan.

Dari 100 persen responden, 99 persen mengatakan mereka mengenal iklan

KWP dan 1 persen responden tidak mengetahui iklan KWP.

Sum be r Ik lan KWP

16%
Surat kabar
Televisi
27% 56% Website

Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Gambar 9. Sumber Iklan Kebun Wisata Pasirmukti

Sebesar 56 persen responden mengatakan mengetahui iklan KWP dari koran, 27

persen dari televisi dan 16 persen dari website. Isi iklan tersebut diakui oleh 70

persen responden menarik dan membuat mereka tertarik untuk berkunjung ke

KWP.

Menurut pengunjung KWP strategi promosi yang dilakukan PR

perusahaan sudah cukup baik. Sebesar 54 persen mengatakan strategi promosi PR

KWP baik dan 46 persen mengatakan strategi promosi yang dilakukan tidak baik.

Sebagian besar pengunjung yang mengatakan strategi promosi yang dilakukan

tidak baik karena alasan media yang digunakan PR dalam mempromosikan kurang

dan intensitas kemunculan iklan yang rendah.


Seperti yang diungkapkan (SN):

...KWP kurang gencar melakukan promosi, soalnya media untuk


promosi kurang banyak...

PR KWP pun menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dengan

pengunjung. PR KWP memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk

memberikan saran melalui email, kotak saran atau pun dapat disampaikan secara

langsung oleh pengunjung kepada pihak perusahaan.

Media Penyampaian Saran

Email
35%
Kotak saran
44%
Disampaikan langsung
6% pada perusahaan

Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Gambar 10. Sebaran Media Penyampaian Saran Pengunjung

Gambar 10 menggambarkan sebaran media pengunjung dalam memberikan saran

melalui email sebesar 35 persen, kotak saran sebesar 6 persen dan sebesar 44

persen menyampaikan secara langsung oleh pengunjung kepada pihak perusahaan.

Selain itu PR KWP pun menyediakan kuesioner untuk mengetahui kekurangan

dari pelayanan, fasilitas yang diberikan pihak perusahaan.

Sebesar 93 persen responden mengatakan bahwa pihak perusahaan telah

memberikan fasilitas yang baik selama berkunjung ke KWP. PR KWP

mengkomunikasikan permasalahan yang dikeluhkan oleh pengunjung kepada

pihak manajemen perusahaan dan karyawan KWP. Jika permasalahan yang


dikeluhkan tidak berkenaan dengan penambahan fasilitas, penawaran harga yang

tinggi dan permasalahan lainnya yang membutuhkan waktu jangka panjang untuk

memperbaikinya pihak perusahaan langsung memperbaiki permasalahan yang

dikeluhkan oleh pengunjung.

Peranan PR KWP sebagai fasilitator antara perusahaan dengan

pengunjung dapat dilakukan dengan baik oleh PR KWP. Hal ini ditunjukkan

dengan peranan PR KWP sebagai fasilitator melalui kegiatan promosi yang dapat

efektif menarik minat pengunjung, menjadi jembatan penghubung antara

perusahaan dengan pengunjung melalui memberikan kesempatan kepada

pengunjung untuk memberikan saran dan menyediakan kuesioner untuk diisi oleh

pengunjung.

9.3. Penilaian Pengunjung Terhadap Peranan Public Relations Perusahaan


sebagai Informator

PR KWP selain menyediakan informasi untuk internal publik, PR KWP

pun menyediakan informasi untuk eksternal publik, yaitu pengunjung. PR KWP

meyediakan informasi mengenai perusahaan KWP untuk menumbuhkan

keinginan masyarakat agar berkunjung ke KWP.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu pengunjung KWP

(RT) mengatakan bahwa ia mengetahui informasi mengenai KWP dari website

resmi KWP. Informasi yang diberikan KWP pun diketahui oleh pengunjung

melalui koran lokal yang menulis artikel mengenai KWP. Informasi yang

diberikan cukup lengkap dan menarik minat ia untuk berkunjung ke KWP.


Responden lainnya mengatakan (SM):

...informasi mengenai KWP saya peroleh dari pihak sekolah


dimana saya mengajar, pihak KWP pernah melakukan
kunjungan ke sekolah kami dan mempresentasikan keunikan
yang dimiliki KWP. Saya banyak mengetahui KWP dari
perwakilan KWP yang berkunjung ke sekolah...

KWP melakukan penyebaran informasi kepada calon pengunjung dengan

melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah lokal maupun internasional yang berada

di Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) berdasarkan database

yang dimiliki PR. Pihak perusahaan melakukan presentasi ke sekolah-sekolah dan

melakukan penawaran untuk praktek pertanian kepada pihak sekolah. Cara ini

cukup efektif untuk menyebarkan informasi bagi calon pengunjung dan

menumbuhkan minat untuk berkunjung.

Informasi mengenai KWP pun diketahui oleh pengunjung melalui media

massa cetak dan elektronik. Sebanyak 91 persen pengunjung menyatakan bahwa

mereka mengetahui penyebaran informasi yang dilakukan oleh PR KWP melalui

media massa cetak, terutama koran. Selain melalui media massa cetak pengunjung

pun mengetahui penyebaran informasi yang dilakukan PR perusahaan melalui

media elektronik. Hal ini dibuktikan dari 100 orang pengunjung, diketahui sebesar

89 persen pengunjung menyatakan mengetahui penyebaran informasi melalui

media elektronik, yaitu televisi dan website. Pengunjung yang mengetahui

penyebaran informasi dilakukan melalui televisi sebesar 65 persen dan website

sebesar 24 persen.

Dari 100 persen pengunjung, sebesar 44 persen mengetahui KWP dari

koran, 14 persen dari televisi, 10 persen dari internet, 10 persen orang lain, 8
persen dari leaflet, 6 persen dari brosur 5 persen acara kantor dan 3 persen acara

keluarga.

Sumber Informasi tentang KWP

Koran
5% 3%
10% Televisi

44% Brosur
10%
Leaf let
Internet
Orang lain
8%
Acara kantor
6%
14%
Acara keluarga

Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Gambar 11. Sebaran Pengetahuan Pengunjung Mengenai Sumber Informasi


tentang Kebun Wisata Pasirmukti

Informasi yang diberikan PR dapat menarik minat pengunjung,

ditunjukkan dari kuesioner yang disebar kepada 100 responden didapatkan hasil

sebanyak 96 persen pengunjung merasa tertarik untuk berkunjung ke KWP.

Informasi yang diberikan PR KWP efektif menarik jumlah pengunjung karena

informasi yang diberikan jelas, lengkap dan memberi gambaran tentang KWP.

Peranan PR sebagai informator dapat dilakukan dengan baik oleh PR

KWP. Dibuktikan oleh informasi yang diberikan KWP pun diketahui oleh

pengunjung melalui koran lokal yang menulis artikel mengenai KWP dan

informasi yang diberikan PR dapat menarik minat pengunjung. PR KWP pun

melakukan penyebaran informasi kepada calon pengunjung dengan melakukan

kunjungan ke sekolah-sekolah lokal maupun internasional yang berada di

Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi).
BAB X
PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA
EKSISTENSI PERUSAHAAN

10.1.Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap Tingkat


Produktivitas Perusahaan

10.1.1. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Komunikator


Terhadap Tingkat Produktivitas Perusahaan

Peranan Public Relations (PR) sebagai komunikator adalah melalui

komunikasi dengan publiknya baik secara langsung atau tidak langsung, melalui

media cetak atau elektronik dan lisan. Asumsinya semakin tinggi peranan PR

sebagai komunikator maka produktivitas perusahaan meningkat.

Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) dalam

menyelenggarakan kegiatan komunikasi perusahaan baik dengan publik internal

maupun eksternal perusahaan telah dilakukan dengan baik sehingga dapat

menciptakan eksistensi perusahaan. Eksistensi perusahaan ini ditunjukkan dengan

produktivitas yang meningkat dalam hal ini adalah perusahaan yang terus

berkembang dalam fasilitas, keuntungan, pelayanan dan target pengunjung selalu

dapat terpenuhi.

Tabel 20. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Komunikator


dengan Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan
Penciptaan Tingkat Peranan sebagai Komunikator
Produktivitas Perusahaan Tinggi Rendah
Tercapai 18 (100,00) 0 (0,00)
Tidak tercapai 0 (0,00) 2 (100,00)
Total 18 (100,00) 2 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Berdasarkan Tabel 20 diketahui peranan PR KWP sebagai komunikator

mempengaruhi peningkatan produktivitas perusahaan. Sebesar 100 persen


karyawan mengatakan bahwa peranan PR KWP sebagai komunikator internal

publik melalui kegiatan memotivasi karyawan dan eksternal publik melalui

kegiatan press release dapat dilaksanakan dengan baik.

Peranan PR sebagai komunikator adalah melalui kegiatan press release

dan memotivasi karyawan. Press release yang dilakukan oleh PR KWP mampu

meningkatkan jumlah pengunjung, hal ini dikarenakan penerbitan berita yang

dilakukan PR KWP menarik dan mendorong masyarakat ingin mengetahuinya

dan mengadakan kunjungan ke KWP untuk menikmati fasilitas agropintar yang

peluncurannya diberitakan dalam press release.

Peningkatan jumlah pengunjung menyebabkan omzet perusahaan pun

meningkat. Omzet yang tinggi meyebabkan perusahaan terus berkembang dan

semakin menunjukkan kemajuan. Perkembangan perusahaan ini diikuti dengan

penambahan fasilitas untuk memuaskan pengunjung.

Penambahan fasilitas KWP diantaranya adalah permainan untuk anak-anak

dan dewasa yaitu ATV (Automatic Traine Vehicle) dan sebuah museum padi yang

akan segera dibangun. Museum padi ini dibangun untuk menambah pengetahuan

mengenai pertanian. Museum padi ini akan memperlihatkan alat-alat pertanian,

seperti ani-ani, tampah, lesung, bajak dari seluruh Nusantara.

Motivasi karyawan yang tinggi akan mempengaruhi pelayanan yang

diberikan oleh karyawan. Karyawan termotivasi untuk memberikan pelayanan

yang baik bagi pengunjung sehingga dapat memberikan kepuasan kepada

pengunjung dan mendorong pengunjung untuk datang kembali. Kinerja karyawan

yang baik dikarenakan PR KWP dapat menciptakan suasana yang kodusif dalam
bekerja dan PR KWP pun sudah mengadakan kegiatan internal yang dapat

meningkatkan motivasi karyawan KWP.

Hal ini pun diperkuat melalui wawancara yang dilakukan dengan

pengunjung yang menyatakan bahwa penerbitan press release dapat menarik

minat mereka untuk berkunjung dan pelayanan yang memuaskan menarik

pengunjung untuk melakukan kunjungan ke dua kalinya. Seperti yang

diungkapkan (YN) dan (HR):

saya tahu press release KWP jadi penasaran ingin tahu


agropintar KWP

...pelayanan karyawan KWP cukup memuaskan. Fasilitas yang


bagus ditambah pelayanan yang baik membuat saya berkunjung
kembali ke KWP

10.1.2. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator


Terhadap Tingkat Produktivitas Perusahaan

Peranan PR KWP sebagai fasilitator dapat memberikan keuntungan bagi

perusahaan, hal ini ditunjukkan dengan kegiatan promosi yang dilakukan oleh PR

KWP berperan efektif dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Sebanyak 100

persen karyawan menyatakan bahwa jumlah pengunjung ke KWP mengalami

peningkatan dalam berberapa bulan terakhir. Sebesar 100 persen karyawan KWP

pun mengakui bahwa peningkatan jumlah pengunjung ini tidak lepas dari peranan

PR KWP.

Upaya promosi yang dilakukan oleh PR perusahaan dapat meningkatkan

jumlah pengunjung, hal ini membuktikan bahwa PR KWP dapat menarik

perhatian calon pengunjung melalui kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan.


Promosi yang dilakukan oleh PR KWP cukup banyak. Media promosinya pun

melibatkan media massa, seperti televisi dan koran.

Tabel 21. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Fasilitator dengan
Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan
Penciptaan Tingkat Peranan sebagai Fasilitator
Produktivitas Perusahaan Tinggi Rendah
Tercapai 18 (94,74) 0 (0,00)
Tidak tercapai 1 (5,26) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Pada Tabel 21 diketahui bahwa peranan PR sebagai fasilitator telah efektif

meningkatkan produktivitas perusahaan. Keutungan perusahaan yang meningkat

dikarenakan promosi yang dilakukan oleh PR KWP. Kegiatan promosi yang

dilakukan PR KWP melalui periklanan, publisitas yang jelas, lengkap dan

menarik dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang berkunjung ke KWP.

Kegiatan promosi PR KWP melalui website resmi KWP pun dapat menarik minat

masyarakat untuk berkunjung ke KWP.

Kegiatan promosi lainnya adalah melalui Customer Relationship

Management (CRM) dengan memanfaatkan data yang dimiliki oleh PR KWP, PR

KWP menghubungi calon pelanggan. Cara ini pun dilakukan oleh PR KWP untuk

meningkatkan jumlah pengunjung. Kegiatan promosi PR melalui promosi

penjualan, personal selling, direct marketing dan metode tasting dapat

meningkatkan jumlah pengunjung. Peningkatan jumlah pengunjung ini dapat

meningkatkan produktivitas perusahaan. Hubungan PR KWP dengan karyawan

pun mempengaruhi peningkatan produktivitas perusahaan.


Peranan PR KWP sebagai fasilitator antara karyawan dengan perusahaan

dapat meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan dalam melaksanakan

pekerjaannya difasilitasi oleh PR KWP. Kinerja karyawan yang baik akan

memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Hal ini pun diperkuat wawancara dengan pengunjung KWP dan karyawan

KWP. Diungkapkan oleh pengunjung (RT) dan karyawan (AG):

...saya tahu KWP dari kegiatan promosi yang dilakukan oleh


KWP ke sekolah tempat saya mengajar...

...Ibu FG memfasilitasi kebutuhan kami dalam bekerja, jadi


semangat bekerja kalau kebutuhan kami dalam bekerja
terpenuhi...

10.1.3. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Informator


Terhadap Tingkat Produktivitas Perusahaan

Peranan PR KWP sebagai informator mempengaruhi penciptaan eksistensi

perusahaan. Asumsinya semakin tinggi peranan PR sebagai informator maka

tingkat produktivitas perusahaan dapat meningkat. Hal ini dibuktikan pada Tabel

22.

Tabel 22. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Informator dengan
Penciptaan Tingkat Produktivitas Perusahaan
Penciptaan Tingkat Peranan sebagai Informator
Produktivitas Perusahaan Tinggi Rendah
Tercapai 18 (94,74) 0 (0,00)
Tidak tercapai 1 (5,26) 1 (100,00)
Total 19(100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Berdasarkan Tabel 22 dibuktikan bahwa peranan PR KWP sebagai informator

dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. PR KWP menyediakan informasi


bagi karyawan, pengunjung, masyarakat sekitar dan pemerintah. Informasi yang

diberikan PR KWP kepada karyawan berkenaan dengan kebijakan perusahaan,

tugas masing-masing karyawan dan target jumlah pengunjung yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Informasi yang diberikan PR KWP dapat diketahui

dengan jelas oleh karyawan, sehingga karyawan mengetahui dengan pasti apa

yang harus dilakukan dalam hal pelayanan dan upaya dalam peningkatan jumlah

pengunjung.

Informasi yang diberikan PR KWP pada pengujung berkenaan dengan

KWP. Informasi disampaikan PR melalui publisitas di media massa cetak lokal,

yaitu koran Radar Bogor dan Jurnal Bogor. Penyediaan informasi bagi publik

eksternal terutama pengunjung efektif meningkatkan jumlah pengunjung.

Penyediaan informasi yang dilakukan oleh PR KWP mengenai KWP dapat

menarik masyarakat untuk memilih KWP sebagai tempat berlibur dan menambah

pengetahuan pertanian. Besarnya jumlah pengunjung yang berkunjung ke KWP

dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.

10.2. Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap Penciptaan


Kepercayaan Publik

10.2.1. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Komunikator


Terhadap Penciptaan Kepercayaan Publik

Keberlanjutan perusahaan pun ditunjukkan dengan terciptanya

kepercayaan publik, baik dengan karyawan, pengunjung, pemerintah dan

masyarakat setempat. Kepercayaan publik yang tinggi dapat diciptakan oleh PR

melalui kemampuannya berkomunikasi baik lisan maupun tulisan yang tidak

mengada-ada.
Apa yang dibicarakan oleh PR KWP mengenai perusahaannya baik kepada

publik internal maupun publik eksternal sesuai fakta. Kemampuan PR dalam

menulis seperti pada penerbitan press release pun memberikan gambaran yang

sesungguhnya mengenai apa yang terjadi di KWP.

Asumsinya tingginya peranan PR sebagai komunikator mempngaruhi

penciptaan kepercayaan publik. Kepercayaan publik yang dimaksud adalah

kemampuan perusahaan untuk menarik perhatian, menumbuhkan pengertian dan

kerjasama dengan publiknya baik internal maupun eksternal.

Peranan PR sebagai komunikator mempengaruhi keberlanjutan perusahaan

karena apa yang telah dilakukan PR KWP telah menciptakan kepercayaan publik.

Hal ini ditunjukkan pada Tabel 23.

Tabel 23. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Komunikator


dengan Penciptaan Kepercayaan Publik
Peranan sebagai Komunikator
Tingkat Kepercayaan Publik
Tinggi Rendah
Tercapai 18 (100,00) 0 (0,00)
Tidak tercapai 0 (0,00) 2 (100,00)
Total 18 (100,00) 2 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Menciptakan kepercayaan publik dengan masyarakat sekitar sudah dapat

dilakukan oleh PR KWP. Wisata agro akan tersendat perkembangannya bila

masyarakat sekitarnya tidak bisa menerima keberadaan wisata agro tersebut. Oleh

karena itu membina hubungan dan kepercayaan dengan masyarakat berperan

penting dalam mempertahankan perusahaan. PR KWP melakukan komunikasi

yang intens dengan masyarakat melalui pemerintah desa dan perwakilan dari

masyarakat, yaitu Pak Haji yang dipercaya oleh masyarakat.


PR KWP dapat menciptakan kepercayaan dengan masyarakat sekitar sehingga

sampai sekarang masyarakat sekitar KWP menerima keberadaan usaha agro

tersebut diantara pemukiman masyarakat. Bahkan masyarakat merasa

diuntungkan dengan adanya KWP. KWP dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat sekitar, KWP dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan

pendapatan masyarakat sekitar.

Kepercayaan publik pun dilakukan PR KWP dengan mengadakan

hubungan kerjasama dengan pimpinan dan karyawan. PR KWP sudah dapat

menumbuhkan kepercayaan pada karyawan untuk bergabung dengan KWP dan

berkomitmen untuk menunjukkan kinerja yang baik agar perusahaan mendapatkan

keuntungan.

PR KWP pun mengupayakan agar KWP dapat diterima oleh masyarakat.

PR KWP melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat

atau calon pengunjung untuk melakukan kunjungan ke KWP. Kegiatan yang

dilakukan oleh PR KWP sebagai komunikator adalah melalui kegiatan press

release. Kegiatan press release ini dapat menarik perhatian masyarakat untuk

berkunjung ke KWP. Dalam menerbitkan press release ini PR KWP pun

menumbuhkan kepercayaan pihak media untuk bekerjasama dalam penerbitan

press release.

Kepercayaan publik terhadap KWP dapat mewujudkan eksistensi KWP

sebagai wisata agro yang baru berdiri. PR KWP mampu menumbuhkan perhatian,

pengertian dan kerjasama dengan publiknya baik internal maupun eksternal

sehingga KWP dapat mengembangkan usahanya dan KWP dapat diterima oleh

publiknya.
10.2.2 Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator
Terhadap Penciptaan Kepercayaan Publik

Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) sebagai

fasilitator pun dapat menciptakan kepercayaan publik, baik publik internal

maupun eksternal perusahaan. PR KWP sudah dapat mengembangkan hubungan

baik antara perusahaan dengan publik internal perusahaan (seluruh karyawan

perusahaan) dan publik eksternal perusahaan (pengunjung, masyarakat sekitar dan

pemerintah kecamatan, desa maupun pemerintah daerah Kabupaten Bogor).

Tabel 24. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Fasilitator dengan
Penciptaan Kepercayaan Publik
Peranan sebagai Fasilitator
Tingkat Kepercayaan Publik
Tinggi Rendah
Tercapai 18 (94,74) 0 (0,00)
Tidak tercapai 1 (5,26) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Dari Tabel 24 diketahui peranan PR sebagai fasilitator dapat memberikan

manfaat yang besar bagi perusahaan berkaitan dengan penciptaan kepercayaan

publiknya. Kepercayaan publik ini dibutuhkan suatu perusahaan untuk mendapat

perhatian, pengertian dan hubungan kerjasama dari publik, baik internal maupun

eksternal perusahaan.

Hubungan baik yang terbina mempermudah PR perusahaan untuk menjadi

jembatan penghubung antara perusahaan yang diwakilinya dengan publik

perusahaan. PR KWP membina hubungan yang baik dengan publiknya untuk

mendapatkan perhatian dan menciptakan kepercayaan publik. Untuk publik

internal PR perusahaan berusaha untuk menumbuhkan kepercayaan untuk

bergabung dan memiliki komitmen untuk memajukan perusahaan. Sedangkan


untuk publik eksternal PR perusahaan berusaha menumbuhkan keinginan

pengunjung untuk berkunjung ke KWP. PR KWP pun berusaha membina

hubungan kerjasama dengan pihak media, pers dan pemerintah.

Hubungan yang terbina baik dengan pemerintah dilakukan untuk

mendukung dalam kemudahan perizinan dan fasilitator dalam mendukung

perkembangan wisata agro. Hubungan dengan masyarakat sekitar dilakukan oleh

PR agar KWP dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Diakui PR

KWP terkadang terdapat permasalahan yang muncul di masyarakat karena

keberadaan KWP tetapi hal ini dapat teratasi oleh PR KWP karena selama ini PR

dengan cepat dapat mengetahui hal tersebut dan menyelesaikannya. Hal ini secara

keberlanjutan dapat menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan

KWP.

Peranan PR sebagai fasilitator bagi pengunjung dilakukan PR KWP jika

terdapat keluhan dari pengunjung yang disampaikan secara langsung atau pun

melalui email, PR KWP dengan tanggap menyampaikan hal tersebut kepada pihak

perusahaan dan melakukan perbaikan. Hal ini telah membentuk kepercayaan

pengunjung akan kehadiran KWP yang dapat memberikan kepuasan dan menarik

minat mereka untuk melakukan kunjungan kembali. Kepercayaan publik internal

dan eksternal dapat tercipta maka KWP dapat mempertahankan eksistensi

perusahaan.
10.2.3. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Informator
Terhadap Penciptaan Kepercayaan Publik

Peranan Public Relations (PR) sebagai informator dapat menciptakan

kepercayaan publik. Informasi yang diberikan sesuai fakta dan PR

menginformasikannya secara terbuka kepada publik internal (seluruh karyawan

KWP) dan publik eksternal (pengunjung, masyarakat sekitar dan pemerintah

kecamatan, desa maupun pemerintah daerah Kabupaten Bogor). Asumsinya

semakin tinggi peranan PR sebagai informator yaitu PR memberikan informasi

mengenai perusahaan yang diwakilinya kepada publiknya maka kepercayaan

publik dapat tercipta.

Hal ini ditunjukkan pada Tabel 25, terlihat bahwa peranan PR KWP dalam

menginformasikan informasi perusahaan kepada publik internal dan eksternal

telah mampu menciptakan kepercayaan publik.

Tabel 25. Hubungan antara Peranan Public Relations Sebagai Informator dengan
Penciptaan Kepercayaan Publik
Peranan sebagai Informator
Tingkat Kepercayaan Publik
Tinggi Rendah
Tercapai 18 (94,74) 0 (0,00)
Tidak tercapai 1 (5,26) 1 (100,00)
Total 18 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Informasi yang diberikan PR KWP merupakan pemasok utama untuk

menciptakan kepercayaan publik. Selama ini peranan PR KWP sebagai informator

sangat dirasakan oleh publik perusahaan, terutama publik internal KWP. Sebesar

100 persen karyawan KWP mengatakan hal tersebut. Kepercayaan yang tinggi

dari karyawan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Informasi yang diberikan

PR KWP kepada publik eksternal perusahaan terutama pengunjung dapat menarik

perhatian pengunjung untuk mengadakan kunjungan ke KWP. Informasi yang


diberikan PR KWP menarik, jelas dan menggambarkan KWP. PR KWP

melakukan penyebaran informasi melalui website resmi KWP www.

pasirmukti.co.id, koran lokal Radar Bogor dan kunjungan KWP ke sekolah-

sekolah dan instansi-instansi. Seperti yang diungkapkan (SM):

...informasi mengenai KWP saya peroleh dari pihak sekolah


dimana saya mengajar, pihak KWP pernah melakukan
kunjungan ke sekolah kami dan mempresentasikan keunikan
yang dimiliki KWP. Saya banyak mengetahui KWP dari
perwakilan KWP yang berkunjung ke sekolah...

Kegiatan yang telah dilakukan oleh PR KWP telah membentuk kepercayaan

pengunjung akan kehadiran KWP yang dapat memberikan kepuasan dan menarik

minat mereka untuk melakukan kunjungan kembali. Kepercayaan publik internal

dan eksternal dapat tercipta maka KWP dapat mempertahankan eksistensi

perusahaan melalui dukungan dari publik internal (seluruh karyawan KWP) dan

publik eksternal (pengunjung, masyarakat sekitar dan pemerintah kecamatan, desa

maupun pemerintah daerah Kabupaten Bogor).

10.3. Hubungan antara Peranan Public Relations Terhadap Terwujudnya


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

10.3.1. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Komunikator


Terhadap Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Komunikasi yang dilakukan Public Relations (PR) Kebun Wisata

Pasirmukti (KWP) selama ini lebih menonjol pada publik eksternal perusahaan.

Peranan PR sebagai komunikator bagi publik eksternal salah satunya berhubungan

dengan pemberdayaan masyarakat. Peranan PR sebagai komunikator yang

berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat telah mewujudkan tanggung

jawab sosial perusahaan, hal ini ditunjukkan pada Tabel 26.


Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan hubungan peranan PR

sebagai komunikator terhadap penciptaan tanggung jawab sosial perusahaan.

Tabel 26. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Komunikator


dengan Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TerwujudnyaTanggung Jawab
Peranan sebagai Komunikator
Sosial Perusahaan
Tinggi Rendah
Tercapai 18 (100,00) 0 (0,00)
Tidak tercapai 0 (0,00) 2 (100,00)
Total 18 (100,00) 2 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Karyawan perusahaan mengatakan bahwa komunikasi yang dilakukan PR dapat

mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan karena selama ini komunikasi

yang terjalin dengan masyarakat sekitar baik, hal ini mempermudah PR KWP

mengidentifikasi kebutuhan, permasalahan maupun aspirasi dari masyarakat

sekitar.

PR KWP mengumpulkan data tentang permasalahan tersebut dari berbagai

sumber, yaitu identifikasi pihak perusahaan, obrolan warga dan keluhan langsung

dari masyarakat sekitar. Selain itu masih banyak sumber yang bisa digunakan

untuk mengumpulkan fakta mengenai persoalan sosial yang dihadapi komunitas.

PR juga bisa menelusuri laporan-laporan dari kantor desa mengenai keadaan

masyarakat.

Kemudahan tersebut memperlancar PR untuk dapat mewujudkan tanggung

jawab sosial perusahaan. PR KWP mengupayakan agar masyarakat merasa

diuntungkan, nyaman dengan kehadiran KWP di sekitar pemukiman mereka dan

mereka mau menerima keberadaan KWP.


Perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila

perusahaan juga turut memperhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan dan

masyarakat memiliki hubungan yang bersifat saling mengisi dan menguntungkan.

Bagi perusahaan, untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat adalah suatu

keharusan bagi perusahaan untuk memberikan kontribusi positif kepada

masyarakat, sehingga keberadaan perusahaan dapat diterima.

10.3.2. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator


Terhadap Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Peranan PR sebagai fasilitator ditunjukkan dengan mengembangkan

hubungan baik dengan masyarakat sekitar KWP. Asumsinya hubungan baik yang

diciptakan PR KWP dengan masyarakat sekitar dapat mewujudkan tanggung

jawab sosial perusahaan. PR telah menjadi jembatan penghubung antara

masyarakat dengan perusahaan. Selama ini menurut karyawan KWP, PR KWP

dapat mengatasi permasalahan yang muncul dengan masyarakat sekitar, sebanyak

85 persen karyawan mengatakan hal tersebut.

Tabel 27. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Fasilitator dengan
Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TerwujudnyaTanggung Jawab
Peranan sebagai Fasilitator
Sosial Perusahaan
Tinggi Rendah
Tercapai 18 (94,74) 0 (0,00)
Tidak tercapai 1 (5,26) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

PR KWP memfasilitasi hubungan antara perusahaan dengan masyarakat

sekitar. Bentuk peran serta masyarakat adalah memberikan informasi, saran dan

masukan atau pendapat untuk menentukan kegiatan untuk masyarakat yang akan
dilakukan. Bentuk peran serta ini, bisa langsung disampaikan oleh seluruh

masyarakat atau melalui perwakilan dari masyarakat. Informasi, saran dan

masukan bagi perusahaan ini disampaikan pada PR KWP, lalu PR KWP

menyampaikannya kepada perusahaan.

Perwujudan tanggung jawab sosial yang dilakukan KWP berdasarkan

kebutuhan masyarakat sekitar adalah pengadaan penyuluhan pertanian yang

diadakan perusahaan. Kegiatan penyuluhan ini diperuntukkan bagi puluhan

petani. Puluhan petani dan para istri secara berkala mendapatkan evaluasi dan

penyuluhan pertanian dari petugas penyuluh. PR telah menjadi jembatan

penghubung antara petani dan perusahaan.

Program tanggung jawab sosial perusahaan yang di gagas dari kebutuhan

masyarakat dapat bermanfaat, efektif dan berjangka panjang. Masyarakat akan

merasa diuntungkan dengan keberadaan perusahaan sehingga keberadaan

perusahaan dapat diterima oleh masyarakat.

10.3.3. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Informator


Terhadap Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Peranan PR sebagai informator ditunjukkan dengan penyediaan informasi

mengenai program tanggung jawab sosial perusahaan bagi pihak perusahaan,

pemerintah dan masyarakat sekitar. PR KWP menyediakan informasi mengenai

pelaksanaan program dari perencanaan program, implementasi program,

monitoring program, evaluasi program hingga membuat laporan. Perwujudan

tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan upaya untuk menciptakan

eksistensi perusahaan.
Tabel 28. Hubungan antara Peranan Public Relations sebagai Informator dengan
Terwujudnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Terwujudnya Tanggung
Peranan sebagai Informator
Jawab Sosial Perusahaan
Tinggi Rendah
Tercapai 18 (94,74) 0 (0,00)
Tidak tercapai 1 (5,26) 1 (100,00)
Total 19 (100,00) 1 (100,00)
Keterangan ( )=dalam persen
Sumber: Data Primer Penelitian, 2008

Pada Tabel 28 diketahui bahwa peranan PR sebagai informator dapat

mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan. Peranan PR yang tinggi sebagai

informator akan mencapai penciptaan eksistensi perusahaan melalui perwujudan

tanggung jawab sosial perusahaan.

PR KWP menginformasikan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial

perusahaan kepada pihak perusahaan dari pelaksanaan program, perencanaan

program, implementasi program, monitoring program, evaluasi program hingga

membuat laporan tanggung jawab sosial KWP. PR KWP memberikan informasi

mengenai pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan kepada

pemerintah dan masyarakat.

Dalam hal ini peran pemerintah sebagai penjamin keamanan dan hukum

serta menciptakan iklim bisnis yang kondusif yang akan menentukan eksistensi

perusahaan. Pemerintah dapat mengambil peranan sebagai fasilitator. Sehingga

pemerintah pun tidak lepas tangan begitu saja, tetapi pemerintah juga aktif terlibat

dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Hubungan yang baik dengan

pemerintah pun dilakukan melalui peranan PR perusahaan.

Program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan dengan

baik dan diinformasikan secara berkala pada pimpinan, karyawan, masyarakat


sekitar, pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan pemerintah Kabupaten Bogor

maka akan menunjukkan keseriusan perusahaan untuk mengembangkan hubungan

baik dengan masyarakat sekitar dan dapat menunjukkan perwujudan tanggung

jawab sosial perusahaan. Masyarakat sekitar merasa diuntungkan dengan

keberadaan perusahaan di sekitar pemukiman mereka, sehingga keberadaan

perusahaan ini dapat diterima oleh masyarakat.


BAB XI

KESIMPULAN DAN SARAN

11.1. Kesimpulan

Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) sebagai wisata agro yang baru berdiri

mampu bersaing dengan wisata agro lainnya yang lebih dahulu berkembang.

KWP semakin menunjukkan perkembangan yang baik, terbukti dari

meningkatnya jumlah pengunjung setiap bulan, perkembangan fasilitas yang dapat

memuaskan pengunjung dan sesuai dengan kebutuhan pengunjung.

Perkembangan yang ditunjukkan KWP tidak terlepas dari peranan Public

Relations (PR) yang selama ini melakukan upaya untuk menghadapi persaingan

dengan wisata agro lainnya, khususnya di Kabupaten Bogor. Meskipun posisi PR

KWP berada di bawah divisi sales dan marketing tetapi tidak membatasi PR KWP

untuk melakukan kegiatan-kegiatan internal dan eksternal untuk meningkatkan

keuntungan perusahaan.

Kegiatan internal yang dilakukan PR KWP adalah special events, family

gathering dan forum komunikasi rapat. Kegiatan eksternal yang dilakukan PR

KWP adalah promosi, press release dan Corporate Social Responsibility (CSR).

Kegiatan promosi dilakukan PR KWP melalui periklanan (below the line), print

ad, website, Customer Relationship Management (CRM), publisitas, promosi

penjualan melalui seminar, personal selling, direct marketing dan metode

tasting .
PR KWP telah efektif melakukan peranannya sebagai komunikator, bagi

publik internal (seluruh karyawan KWP) dan publik eksternal (pengunjung,

pemerintah dan masyarakat). Peranan PR sebagai komunikator diwujudkan

dengan kegiatan yang dapat memotivasi karyawan dan press release.

Peranan PR sebagai fasilitator pun menunjukkan bahwa keberadaan PR

dapat mempertahankan eksistensi perusahaan melalui peranannya sebagai

jembatan penghubung antara perusahaan dengan karyawan. Kegiatan lainnya

yang dilakukan PR sebagai fasilitator adalah dengan melakukan kegiatan promosi.

Kegiatan promosi ini efektif dapat meningkatkan jumlah pengunjung KWP.

Peranan PR KWP sebagai informator tidak menonjol karena dalam

melakukan peranannya PR KWP bekerjasama oleh divisi Human Resources

Departement (HRD) dan Umum, divisi sales dan marketing dan divisi Pendidikan

dan Pelatihan (diklat). Peranan PR dalam menyediakan dan menyebarkan

informasi untuk publik internal bekerjasama oleh divisi HRD dan Umum

sedangkan peranan PR dalam menyediakan dan menyebarkan informasi untuk

publik eksternal bekerjasama oleh divisi sales dan marketing dan divisi diklat.

Peranan PR KWP sebagai komunikator, fasilitator maupun informator

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari perusahaan. Faktor internal

yaitu jumlah target pengunjung yang ditetapkan oleh perusahaan, jenis fasilitas

yang tersedia untuk mendukung aktivitas PR, ketersediaan dana dari perusahaan

untuk mengadakan kegiatan-kegiatan mempengaruhi peranan PR sebagai

komunikator, fasilitator dan informator. Sumber daya PR sendiri sebagai

karyawan perusahaan dalam hal kemampuan berkomunikasi dan kemampuan


membina relasi PR mempengaruhi peranan PR sebagai komunikator dan

fasilitator.

Faktor eksternal perusahaan pun mempengaruhi peranan PR. Faktor

eksternal perusahaan berasal dari luar perusahaan, yaitu hubungan dengan relasi

dan media mempengaruhi peranan PR baik sebagai komunikator, fasilitator dan

informator.

Peranan Public Relations (PR) Kebun Wisata Pasirmukti (KWP) secara

keseluruhan, baik sebagai komunikator, fasilitator dan informator dapat

mempertahankan eksistensi perusahaan. Eksistensi perusahaan ini ditunjukkan

dengan produktivitas perusahaan yang semakin meningkat, terciptanya

kepercayaan publik dan terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan.

Produktivitas perusahaan meningkat ditunjukkan dengan kemampuan

perusahaan untuk menambah fasilitas, keuntungan, pelayanan dan target

pengunjung selalu dapat terpenuhi. Terciptanya kepercayaan publik ditunjukkan

dengan kemampuan perusahaan untuk menarik perhatian, menumbuhkan

pengertian dan mengadakan kerjasama dengan publiknya, baik publik internal

(seluruh karyawan) maupun publik eksternal (pengunjung, masyarakat sekitar,

pemerintah, pers dan pihak media massa). Terwujudnya tanggung jawab sosial

perusahaan dibuktikan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan

kewajibannya sebagai anggota masyarakat melalui kegiatan pengembangan

masyarakat.
11.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa saran untuk

pihak perusahaan dan Public Relations Kebun Wisata Pasirmukti (KWP):

1. Pihak perusahaan sebaiknya mempertahankan kegiatan edukatif yang

merupakan keunggulan perusahaan di mata pengunjung dibandingkan

dengan obkjek wisata lainnya.

2. PR KWP sebaiknya memperluas media promosi. PR KWP sebaiknya tidak

hanya memasang iklan pada koran saja tetapi pemasangan iklan dapat

dilakukan melalui televisi, mengingat iklan sangat efektif menjangkau

jumlah pengunjung.

3. PR KWP sebaiknya memperbanyak penerbitan press release sebagai

media informasi untuk masyarakat, agar masyarakat lebih mengenal KWP.

4. PR KWP sebaiknya melakukan perluasan promosi, tidak hanya melakukan

promosi di wilayah Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-

Bekasi).

5. Bagi pihak perusahaan KWP sebaiknya terus meningkatkan kinerja PR

untuk mengadakan hubungan dengan publik eksternal, terutama

masyarakat sekitar KWP, mengingat KWP berada di dekat pemukiman

penduduk.

6. Pengunjung banyak mengeluhkan masalah faslitas yang kurang terawat,

sebaiknya PR KWP bersama divisi Human Resources Departement dan

Umum meningkatkan motivasi karyawan harian dalam melaksanakan

tugasnya sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengunjung.


DAFTAR PUSTAKA

Afdhal, Ahmad Fuad. 2004. Tips dan Trik Public Relations. Jakarta: PT.
Grasindo.

Deptan. 2006. Direktori Agrowisata Indonesia. http://database. Deptan.go.id.27


November 2006.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. 2007. Laporan Tahunan


Perkembangan Obyek Wisata Kabupaten Bogor. Bogor: Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Bogor.

. 2007. Profil Pariwisata


Kabupaten Bogor. Bogor: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Bogor.

Djaja, Danan. 1985. Peranan Humas dalam Perusahaan. Bandung: PT Alumni.

Effendy, Onong Uchajana. 1998. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.

Emily, Turangan-Senduk. 2002. Sinergisme Usaha Pertanian dan Wisata.


Jakarta: Makalah disampaikan dalam Agro Tourism Expo dan Seminar
Nasional di Gajah Mada Plaza.

Greener, Tony. 2002. Kiat Sukses Public Relations dan Pembentukan Citranya.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Gregory, Anne. 2004. Kampanye Public Relations. Edisi 2 (terjemahan Dewi


Damayanti. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Jefkins, Frank. 1992. Public Relations. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.


. 2003. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Koswara, I. H. 2005. Karakteristik dan Potensi Wisata Agro Jawa Barat.
Bandung: Makalah disajikan dalam Forum Koordinasi Pengembangan
Wisata Agro Jawa Barat tanggal 7 Desember 2005.

Kusumastuti, Frida. 2001. Dasar-Dasar Humas. Jakarta: Ghalia Indonesia.


. 2002. Dasat-Dasar Humas. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Reksohadiprodjo, Sukanto, Heidjrachman Ranupandojo dan Irawan. 1991.
Pengantar Ekonomi Perusahaan. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Racmadi, Firman. 1992. Teori dan Praktek Public Relations. Jakarta: PT


Gramedia.

Rumanti, Maria Assumpta. 2005. Dasar Public Relations Teori dan Praktik.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarna Indonesia.

Ruslan, Rosady. 2003. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta:


PT. Raja Grafindo Persada.

. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (Editor). 1995. Metode Penelitian Survai.
Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES.

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2005. Dasar-Dasar Public Relations.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan:Kajian, Program, dan


Implementasi. Bandung: Penerbit Nuansa

Tim Penyusun Kamus: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Tirtawinata, Reza dan Lisdiana Fachrudin. 1996. Daya Tarik dan Pengelolaan
Agrowisata. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Umar, Husein. 2005. Riset pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Wahyuni, Ekawati Sri dan Pudji Mulyono. 2006. Modul Metode Penelitian Sosial.
Bogor: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Institut
Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Karyawan Kebun Wisata Pasirmukti

DAFTAR PERTANYAAN

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI


PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA
(Studi kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor,
Propinsi Jawa Barat)

Responden yang terhormat,


Saya Refi Prafitri mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Departemen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor. Saya sedang melakukan penelitian mengenai Peranan Public Relations
dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan Pada Perusahaan Berbasis
Agrowisata. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyusun skripsi sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1).
Saya berharap Anda bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini
dengan jujur. Dalam mengisi kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar atau
salah. Apapun jawaban Anda, akan menjadi data berharga bagi kelancaran
penelitian ini. Identitas dan jawaban Anda akan saya jamin kerahasiaannya dan
hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini.
Atas ketersediaan dan waktu Anda mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima
kasih.

No responden :
Nama :
NoAlamat
responden : :
Tanggal wawancara :
Nama :
Alamat :

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat


Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
2008
I. Identitas Responden
a. Nama :
b. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
c. Jabatan :
d. Masa kerja : tahun

II. Penilaian tentang peran Public Relations pada perusahaan


Peran sebagai Komunikator
Peran dalam Press release
1. Apakah PR perusahaan melakukan publikasi melalui media massa cetak? (jika
tidak lanjut pertanyaan no. 3)
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya, bentuk publikasi melalui media massa cetak apa yang dilakukan PR
perusahaan?
a. Koran
b. Majalah
c. Lainnya (sebutkan bila ada).......................................................................
3. Apakah PR perusahaan melakukan publikasi melalui media massa elektronik?
(jika tidak lanjut pertanyaan no. 5)
a. Ya b. Tidak
4. Jika ya, bentuk publikasi melalui media massa elektronik apa yang dilakukan PR
perusahaan?
a. Televisi
b. Radio
c. Website (sebutkan alamat website)............................................................
5. Apakah upaya yang dilakukan PR perusahaan dengan teknik publikasinya dapat
meningkatkan jumlah pengunjung yang datang?
a. Ya b. Tidak

Peran dalam Memotivasi Karyawan


6. Apakah Anda diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dalam
melaksanakan pekerjaan?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah PR perusahaan cukup berperan dalam mengadakan pelatihan dan kursus-
kursus yang relevan di bidangnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi
karyawan?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah PR perusahaan meningkatkan motivasi kerja Anda sebagai karyawan
melalui penghargaan dan perlombaan-perlombaan?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah PR perusahaan melakukan pelayanan internal melalui kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan kekompakkan Anda sebagai karyawan sehingga
meningkatkan kepercayaan Anda terhadap perusahaan?
a. Ya b. Tidak
10. Apakah PR perusahaan bersikap responsif jika Anda atau karyawan lain dalam
perusahaan terkena musibah?
a. Ya b. Tidak
11. Apakah PR perusahaan turut menciptakan suasana kondusif sehingga
meningkatkan motivasi Anda dalam bekerja?
a. Ya b. Tidak
12. Apakah Anda selalu dipercaya oleh pihak perusahaan dalam melaksanakan
pekerjaan Anda?
a. Ya b. Tidak
13. Pernahkah Anda merasa jenuh atau kesulitan dalam menghadapi pekerjaan di
kantor?
a. Ya b. Tidak
14. Siapa yang membantu Anda dalam menyelesaikan kesulitan tersebut?
a. Public Relations
b. Pimpinan
c. Rekan karyawan
15. Pernahkah Anda terlibat dalam kegiatan special events yang diselenggarakan
perusahaan?
a. Ya b. Tidak
16. Sebagai apa Anda dilibatkan dalam kegiatan tersebut?
a. Panitia
b. Pengisi acara
c. Undangan
d. Lainnya (sebutkan bila ada) ..
17. Jika Anda mempunyai waktu luang, apa yang Anda lakukan?
a. Melakukan/mencari hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan
b.Mengobrol
c. Diam saja
d.Lainnya (sebutkan bila ada)

Peran Komunikasi dengan Karyawan


18. Apakah PR perusahaan telah melaksanakan komunikasi dua arah (timbal balik)
dengan Anda sebagai karyawan perusahaan?
a. Ya b. Tidak
19. Apakah PR perusahaan dapat menciptakan komunikasi positif, baik antara
karyawan maupun atasan?
a. Ya b Tidak
20. Apakah PR perusahaan telah menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan
dan karyawan untuk memberikan jaminan sosial guna meningkatkan
kesejahteraan karyawan?
a. Ya b. Tidak
21. Pernahkah Anda meminta bantuan PR perusahaan untuk menyelesaikan masalah
yang Anda hadapi?
a. Ya b. Tidak
22. Apakah PR perusahaan telah mampu mengembangkan hubungan yang baik
dengan seluruh karyawan perusahaan?
a. Ya b. Tidak

Peran sebagai Informator


Menyediakan Informasi untuk Internal Perusahaan
23. Apakah PR perusahaan telah cukup memberikan informasi perusahaan dengan
jelas kepada Anda?
a. Ya b. Tidak
24. Informasi apakah yang disampaikan PR kepada Anda sebagai karyawan
perusahaan?
a. Kebijakan perusahaan
b. Tugas masing-masing karyawan
c.Lainnya
25. Bagaimana cara penyampaian informasi yang sering dilakukan?
a. Lisan
b. Tertulis
c. Melalui media (audio, visual)
26. Apakah PR perusahaan melakukan upaya pembentukan opini publik melalui
bantuan media internal (jurnal, papan pengumuman)?
a. Ya b. Tidak
27. Apakah Anda memahami dan mengerti terhadap informasi yang disampaikan
melalui media internal perusahaan?
a. Ya b. Tidak
28. Berilah penilaian Anda mengenai kefektifan forum komunikasi yang terdapat di
Kebun Wisata Pairmukti. (Jawablah dengan memberi tanda cheklist)

Forum komunikasi Efektif Kurang Efektif Tidak Efektif


Rapat/diskusi
Seminar
Arisan
Kotak saran
Papan Pengumuman
Telephone
Surat-menyurat
E-mail

29. Apakah PR perusahaan mempermudah akses informasi perusahaan terhadap Anda


melalui media internal yang ada?
a. Ya b. Tidak
30. Apakah PR telah memberikan pengetahuan yang cukup mengenai perusahaan
terhadap karyawan?
a. Ya b. Tidak
31. Apakah PR perusahaan mengembangkan identitas positif perusahaan terhadap
Anda sehingga meningkatkan kepercayaan Anda untuk bergabung dalam
perusahaan?
a. Ya b. Tidak
32. Apakah PR perusahaan telah memberikan informasi tentang perusahaan kepada
publik eksternal perusahaan?
a. Ya b. Tidak
33. Apakah PR perusahaan melakukan evaluasi tanggapan atau pendapat masyarakat
terhadap perusahaan?
a. Ya b. Tidak

Peran sebagai Fasilitator


34. Apakah PR perusahaan telah mengembangkan hubungan baik antara perusahaan
dengan publik internal perusahaan (karyawan perusahaan)?
a. Ya b. Tidak
35. Apakah PR perusahaan telah mengembangkan hubungan baik antara perusahaan
dengan publik eksternal perusahaan (pengunjung, masyarakat, pemerintah)?
a. Ya b. Tidak
36. Apakah PR perusahaan telah menjadi jembatan penghubung antara perusahaan
dengan publik internal perusahaan (karyawan perusahaan)?
a. Ya b. Tidak
37. Apakah PR perusahaan telah menjadi jembatan penghubung antara perusahaan
dengan publik eksternal perusahaan (pengunjung, masyarakat, pemerintah)?
a. Ya b. Tidak
38. Apakah PR perusahaan mampu mengatasi masalah yang muncul antara
perusahaan dengan publik internal perusahaan (karyawan perusahaan)?
a. Ya b. Tidak
39. Apakah PR perusahaan mampu mengatasi masalah yang muncul antara
perusahaan dengan publik eksternal perusahaan ( pengunjung, masyarakat,
pemerintah)?
a. Ya b. Tidak
40. Apakah Anda pernah memiliki keluhan dalam proses pelaksanaan pekerjaan
Anda? (jika tidak lanjut pertanyaan no 43)
a. Ya (sebutkan) .....
b. Tidak
41. Kepada siapa Anda paling sering memberitahu keluhan tersebut?
a. Public Relations perusahaan
b. Pimpinan
c. Rekan karyawan
42. Setelah Anda keluhkan masalah yang Anda hadapi, apakah permasalahan
tersebut dapat terselesaikan?
a. Ya b. Tidak
43. Apakah PR perusahaan memfasilitasi Anda dalam mengaspirasi kebutuhan Anda
pada perusahaan?
a. Ya b. Tidak

Promosi
44. Apakah saat ini PR perusahaan telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan
promosi?
a. Ya b. Tidak
45. Bentuk promosi apa yang dilakukan oleh PR perusahaan?
a. Leaflet
b. Folder
c. Brosur
d. Spanduk
e. Katalog
f. Picture Poscard
g. Lainnya ...
46. Apakah kegiatan promosi yang dilakukan PR perusahaan efektif untuk menarik
pengunjung?
a. Ya b. Tidak
47. Apakah kegiatan promosi yang dilakukan PR perusahaan sudah baik?
a. Ya b. Tidak
Alasan.............................................................................................................

III. Ketersediaan Fasilitas


48. Apakah terdapat ruang rapat/diskusi? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no 50)
a. Ya b. Tidak
49. Jika ada, apakah kondisi ruang rapat tersebut memadai untuk kenyamanannya?
a. Ya b. Tidak
50. Apakah terdapat papan pengumuman di kantor Kebun Wisata Pasirmukti? (jika
tidak lanjut pertanyaan no 53)
a. Ya b. Tidak
51. Jika ada, apakah letak papan pengumuman tersebut strategis?
a. Ya b. Tidak
52. Apakah kondisi papan pengumuman tersebut memadai?
a. Ya b. Tidak
53. Apakah terdapat kotak saran di kantor Kebun Wisata Pasirmukti? (jika tidak
lanjut pada pertanyaan no 55)
a. Ya b. Tidak
54. Jika ada, apakah kotak saran tersebut berfungsi dengan baik?
a. Ya b. Tidak
55. Apakah terdapat perangkat elektronik di kantor Kebun Wisata Pasirmukti?
(checklist ya jika ada/tidak jika tidak ada)
No Perangkat Elektronik Ya Tidak
1. Komputer
2. Fax
3. Printer
4. Mesin fotocopy
5. Telephone
6. Internet

56. Apakah perangkat elektronik tersebut memadai?


No. Perangkat Elektronik Ya Tidak
1. Komputer
2. Fax
3. Printer
4. Mesin fotocopy
5. Telephone
6. Internet

IV. Target Pengunjung


57. Apakah Anda mengetahui bahwa perusahaan memiliki jumlah target pengunjung
setiap bulan/tahun?
a. Ya b. Tidak
58. Apakah target pengunjung tersebut dapat terpenuhi?
a. Ya b. Tidak
59. Jika ya, apakah PR perusahaan berperan dalam mencapai jumlah target
pengunjung tersebut?
a. Ya b. Tidak
60. Jika ya, upaya apa yang dilakukan oleh PR perusahaan untuk meningkatkan
jumlah target pengunjung tersebut?
a. Promosi
b. Press release
c. Lainnya (sebutkan bila ada) ...

V. Kemampuan Membina Relasi


61. Apakah PR perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya bekerjasama dengan
pemimpin dan karyawan perusahaan?
a. Ya b. Tidak
62. Apakah dalam melaksanakan kegiatannya PR perusahaan bekerjasama dengan
pers?
a. Ya b. Tidak
63. Apakah PR perusahaan turut berperan dalam menciptakan kepercayaan publik
eksternal (pengunjung, masyarakat, pemerintah)?
a. Ya b. Tidak
64. Apakah menurut Anda PR perusahaan mampu menjalin hubungan yang baik
dengan mitra perusahaan?
a. Ya b. Tidak

VI. Kemampuan Berkomunikasi


65. Apakah PR perusahaan bertanggung jawab dalam pelaksanaan komunikasi
perusahaan antara publik eksternal dengan perusahaan?
a. Ya b. Tidak
66. Apakah PR perusahaan mampu mengembangkan hubungan yang baik dengan
Anda sebagai karyawan?
a. Ya b. Tidak
67. Apakah komunikasi yang dilakukan PR perusahaan terhadap publik eksternal
(pengunjung, masyarakat, pemerintah) perusahaan dapat memberikan keuntungan
bagi perusahaan?
a. Ya b. Tidak

VII. Menciptakan Eksistensi Perusahaan


68. Apakah menurut Anda PR perusahaan berperan efektif dalam meningkatkan
keuntungan perusahaan?
a. Ya b. Tidak
70. Apakah menurut Anda jumlah pengunjung ke Kebun Wisata Pasirmukti
mengalami peningkatan selama satu bulan terakhir?
a. Ya b. Tidak
71. Jika ya, apakah PR perusahaan berperan dalam meningkatkan jumlah
pengunjung?
a. Ya b. Tidak
72. Apakah PR perusahaan telah menunjukkan hubungan baik dengan masyarakat
sekitar Kebun Wisata Pasirmukti?
a. Ya b. Tidak
73. Apakah pernah terdapat permasalahan antara perusahaan dengan masyarakat
sekitar Kebun Wisata Pasirmukti?
a. Ya b. Tidak
74. Jika ya, apakah PR perusahaan bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi
dengan masyarakat sekitar kebun Wisata Pasirmukti jika terdapat permasalahan?
a. Ya b. Tidak
75. Apakah PR perusahaan menjalin hubungan baik denga pihak pemerintah?
a. Ya b. Tidak
76. Apa yang sudah PR perusahaan lakukan sebagai upaya untuk menjaga eksistensi
perusahaan?

...
.......................................................................................................
77. Apa yang seharusnya PR perusahaan lakukan untuk menjaga eksistensi
perusahaan?

.
.......................................................................................................
78. Saran untuk Public Relations perusahaan

..................................................................................................................................
Lampiran 2. Kuesioner Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti

DAFTAR PERTANYAAN

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI


PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BERBASIS AGROWISATA
(Studi kasus: Kebun Wisata Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor,
Propinsi Jawa Barat)

Responden yang terhormat,


Saya Refi Prafitri mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Departemen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor. Saya sedang melakukan penelitian mengenai Peranan Public Relations
dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan Pada Perusahaan Berbasis
Agrowisata. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyusun skripsi sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1).
Saya berharap Anda bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini
dengan jujur. Dalam mengisi kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar atau
salah. Apapun jawaban Anda, akan menjadi data berharga bagi kelancaran
penelitian ini. Identitas dan jawaban Anda akan saya jamin kerahasiaannya dan
hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini.
Atas ketersediaan dan waktu Anda mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima
kasih.

No responden :
Nama :
NoAlamat
responden : :
Pekerjaan
Nama : :
Tanggal
Alamat wawancara : :

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat


Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
2008
I. Penilaian tentang peran Public Relations pada perusahaan
Peran sebagai Komunikator
1. Apakah pihak perusahaan memberikan kesempatan kepada Bapak/Ibu untuk
memberikan kritik apabila terdapat pelayanan yang kurang baik?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui publikasi yang dilakukan perusahaan melalui media
massa cetak? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 4)
a. Ya b. Tidak
3. Jika ya, bentuk publikasi melalui media massa cetak apa yang Bapak/Ibu ketahui?
a. Koran
b. Majalah
c. Lainnya (sebutkan bila ada) .....
4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui publikasi yang dilakukan perusahaan melalui media
massa elektronik? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 6)
a. Ya b. Tidak
5. Jika ya, bentuk publikasi melalui media massa elektronik apa yang Bapak/Ibu
ketahui?
a. Televisi
b. Radio
c. Website (sebutkan alamat website) ..

Peran sebagai Informator


6. Berapa kali Bapak/Ibu berkunjung ke Kebun Wisata Pasirmukti?
7. Dari mana Bapak/Ibu tahu pertama kali mengetahui tentang Kebun Wisata
Pasirmukti?
a. Majalah/koran
b. Radio/TV
c. Brosur/leaflet
d. Spanduk/selebaran
e. Internet
f. Orang lain
g. Lainnya (sebutkan bila ada) .
8. Apakah informasi yang diberikan menarik minat Bapak/Ibu untuk berkunjung?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah informasi yang diberikan jelas dan memberi Bapak/Ibu gambaran tentang
Kebun Wisata Pasirmukti?
a. Ya b. Tidak
10. Apakah informasi yang diberikan lengkap?
a. Ya b. Tidak
11. Hal apa yang membuat Bapak/Ibu pertama kali memutuskan untuk berkunjung ke
Kebun Wisata Pasirmukti?
a. Lokasi yang mudah dicapai
b. Dekat dengan tempat tinggal
c. Objek agrowisata yang terkenal
d. Fasilitas yang lengkap
e. Pelayanan yang memuaskan
f. Lainnya (sebutkan bila ada) .
12. Pernahkah Bapak/Ibu mengenal iklan/berita tentang Kebun Wisata Pasirmukti? (jika
tidak lanjut pada pertanyaan no. 15)
a. Ya b. Tidak
13. Jika ya dimana Bapak/Ibu melihat/mendengarnya?
a. Surat kabar
b. Radio/TV
c. Lainnya (sebutkan bila ada) .
14. Bagaimana isi iklan/berita tersebut?
a. Menarik
b. Biasa saja
15. Apakah strategi promosi yang dilakukan oleh Kebun Wisata Pasirmukti sudah baik?
a. Ya b. Tidak
Alasannya ..
16. Pernahkah Bapak/Ibu memberikan tanggapan terhadap strategi promosi yang
dilakukan oleh Kebun Wisata Pasirmukti? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 18)
a. Ya b. Tidak
17. Jika ya, bagaimana cara Bapak/Ibu menyampaikan tanggapan tersebut?
a. Langsung kepada pihak perusahaan
b. Melalui surat pembaca
c. Melalui e-mail/fax
d. Lainnya
18. Saran Bapak/Ibu terhadap strategi promosi yang dilakukan Kebun Wisata
Pasirmukti?

Peran sebagai Fasilitator


19. Apakah pihak perusahaan telah memberikan fasilitas yang baik kepada Anda selama
berkunjung ke Kebun Wisata Pasirmukti?
a. Ya b. Tidak
20. Pernahkah Anda memiliki keluhan terhadap pelayanan yang diberikan Kebun Wisata
Pasirmukti? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 23)
a. Ya (sebutkan bila pernah) .............
b. Tidak
21. Apakah Anda sampaikan keluhan tersebut pada pihak perusahaan?
a. Ya b. Tidak
22. Jika ya, bagaimana tanggapan perusahaan terhadap keluhan Anda?
a. Segera memperbaiki permasalahan yang Anda keluhkan
b. Biasa saja
23. Apakah Anda diberikan kesempatan untuk memberikan saran kepada pihak
perusahaan? (jika tidak lanjut pada pertanyaan no. 25)
a. Ya b. Tidak
24. Jika ya, melalui media apa saran tersebut dapat disampaikan?
a. E-mail
b. Kotak saran
c. Lainnya .
25. Saran Bapak/Ibu untuk Kebun Wisata Pasirmukti?

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Lampiran 3. Panduan Pertanyaan untuk Manajemen Perusahaan
No Variabel Daftar Pertanyaan
1. Target pengunjung Apakah ada tujuan perusahaan yang relevan dengan kinerja
PR dalam perusahaan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti
(KWP)?
Apakah ada jumlah target pengunjung yang ditetapkan oleh
perusahaan setiap bulan?
Berapa jumlah target pengunjung yang ditetapkan tiap
bulannya?
Apakah target pengunjung tersebut sudah dapat terpenuhi?
Menurut Anda apa yang menunjang hal tersebut dapat
terpenuhi?
Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah
pengunjung yang datang ke KWP?
2. Tingkat ketersediaan Apakah pihak perusahaan memberikan dana khusus untuk
dana menunjang seluruh kegiatan PR?
Untuk kegiatan apa saja dana tersebut dipergunakan?
Apakah dana tersebut cukup untuk menunjang kegiatan
yang diadakan oleh PR?
Apakah pihak perusahaan pun memberikan dana khusus
untuk kegiatan promosi yang dilakukan untuk
meningkatkan jumlah pengunjung?
3. Jenis fasilitas Fasilitas apa saja yang disediakan pihak perusahaan untuk
menunjang kegiatan PR dan seluruh karyawan?
Apakah fasilitas tersebut dapat dipergunakan sepenuhnya
untuk menunjang kegiatan PR dan seluruh karyawan?
Apakah fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh PR dan
seluruh karyawan?
Apakah fasilitas yang disediakan memadai?
4. Kemampuan Pernahkah Anda meminta bantuan PR perusahaan untuk
membina relasi menyelesaikan masalah yang Anda hadapi?
Apakah permasalahan tersebut dapat terselesaikan?
Apakah PR perusahaan telah mengembangkan hubungan
baik antara perusahaan dengan publik internal perusahaan
(karyawan perusahaan)?
Apakah PR perusahaan telah mengembangkan hubungan
baik antara perusahaan dengan publik eksternal perusahaan
(pengunjung, masyarakat, pemerintah)?
Apakah PR perusahaan telah menjadi jembatan
penghubung antara perusahaan dengan publik internal
perusahaan (karyawan perusahaan)?
Apakah PR perusahaan telah menjadi jembatan
penghubung antara perusahaan dengan publik eksternal
perusahaan (pengunjung, masyarakat, pemerintah)?
Apakah PR perusahaan mampu mengatasi masalah yang
muncul antara perusahaan dengan publik internal
perusahaan (karyawan perusahaan)?
Apakah PR perusahaan mampu mengatasi masalah yang
muncul antara perusahaan dengan publik eksternal
perusahaan ( pengunjung, masyarakat, pemerintah)?
Apakah PR perusahaan memfasilitasi dalam mengaspirasi
kebutuhan Karyawan?
Apakah PR perusahaan turut berperan dalam menciptakan
kepercayaan publik eksternal (pengunjung, masyarakat,
pemerintah)?
5. Kemampuan Apakah PR perusahaan bertanggung jawab dalam
berkomunikasi pelaksanaan komunikasi perusahaan antara publik
eksternal dengan perusahaan?
Apakah PR perusahaan mampu mengembangkan
hubungan yang baik dengan karyawan?
Apakah komunikasi yang dilakukan PR perusahaan
terhadap publik eksternal (pengunjung, masyarakat,
pemerintah) perusahaan dapat memberikan keuntungan
bagi perusahaan?
6. Tingkat kedekatan Apakah menurut Anda PR perusahaan mampu menjalin
dengan relasi hubungan yang baik dengan mitra perusahaan?
Apakah PR perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya
bekerjasama dengan pemimpin dan karyawan perusahaan?
7. Tingkat kedekatan Apakah PR perusahaan menjalin hubungan yang baik
dengan media dengan media massa dalam kegiatan promosi perusahaan?
Apakah dalam melaksanakan kegiatannya PR perusahaan
bekerjasama dengan pers?
Apakah hubungan PR dengan pihak media berjalan dengan
baik?
Pada kegiatan apa media dilibatkan oleh PR untuk
mendukung kegiatannya?
8. Press release Apakah PR perusahaan melakukan publikasi melalui media
massa cetak?
Bentuk publikasi melalui media massa cetak apa yang
dilakukan PR perusahaan?
Apakah PR perusahaan melakukan publikasi melalui media
massa elektronik?
Bentuk publikasi melalui media massa elektronik apa yang
dilakukan PR perusahaan?
Apakah upaya yang dilakukan PR perusahaan dengan
teknik publikasinya dapat meningkatkan jumlah
pengunjung yang datang?
9. Motivasi karyawan Kegiatan apa saja yang telah dilakukan PR perusahaan
terhadap karyawan perusahaan?
Apakah kegiatan tersebut dapat memberikan pengaruh
yang positif bagi karyawan?
Apakah PR perusahaan pernah mengadakan family
gathering atau special event lainnya?
Apakah PR melibatkan karyawan lain dalam melaksanakan
kegiatannya?
Upaya apa yang Anda lakukan untuk meningkatkan
motivasi karyawan?
Apakah PR perusahaan cukup berperan dalam mengadakan
pelatihan dan kursus-kursus yang relevan di bidangnya
yang bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi karyawan?
Apakah PR perusahaan bersikap responsif jika ada
karyawan perusahaan terkena musibah?
Apakah PR perusahaan turut menciptakan suasana kondusif
sehingga meningkatkan motivasi kerja karyawan?
Apakah PR perusahaan dapat menciptakan komunikasi
positif, baik antara karyawan maupun Anda sebagai atasan?
10. Promosi Apakah saat ini PR perusahaan telah berkontribusi dalam
pelaksanaan kegiatan promosi?
Bentuk promosi apa yang dilakukan oleh PR perusahaan?
Apakah kegiatan promosi yang dilakukan PR perusahaan
efektif untuk menarik pengunjung?
Apakah kegiatan promosi yang dilakukan PR perusahaan
sudah baik?
11. Menyediakan Apakah PR perusahaan telah cukup memberikan informasi
informasi untuk perusahaan dengan jelas kepada karyawan?
internal dan eksternal Informasi apakah yang disampaikan PR kepada karyawan
publik perusahaan?
Bagaimana cara penyampaian informasi yang sering
dilakukan?
Apakah PR perusahaan melakukan upaya pembentukan
opini publik melalui bantuan media internal (jurnal, papan
pengumuman)?
Apakah PR telah memberikan pengetahuan yang cukup
mengenai perusahaan terhadap karyawan?
Apakah PR perusahaan telah memberikan informasi
tentang perusahaan kepada publik eksternal perusahaan?
Apakah PR perusahaan melakukan evaluasi tanggapan atau
pendapat masyarakat terhadap perusahaan?

12. Eksistensi Apakah menurut Anda PR perusahaan berperan efektif


perusahaan dalam meningkatkan keuntungan perusahaan?
Apakah menurut Anda jumlah pengunjung ke Kebun
Wisata Pasirmukti mengalami peningkatan selama satu
bulan terakhir?
Apakah PR perusahaan berperan dalam meningkatkan
jumlah pengunjung?
Apakah PR perusahaan telah menunjukkan hubungan baik
dengan masyarakat sekitar Kebun Wisata Pasirmukti?
Apakah pernah terdapat permasalahan antara perusahaan
dengan masyarakat sekitar Kebun Wisata Pasirmukti?
Apakah PR perusahaan bertanggung jawab untuk
melakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar kebun
Wisata Pasirmukti jika terdapat permasalahan?
Apakah PR perusahaan menjalin hubungan baik dengan
pihak pemerintah?
Apa yang sudah PR perusahaan lakukan sebagai upaya
untuk menjaga eksistensi perusahaan?
Apa yang seharusnya PR perusahaan lakukan untuk
menjaga eksistensi perusahaan?

Lampiran 4. Panduan Pertanyaan untuk Public Relations Perusahaan


1. Bagaimana posisi Public Relations (PR) dalam struktur organisasi pada
perusahaan Kebun Wisata Pasirmukti (KWP)?
2. Apakah keberadaan posisi PR dibawah divisi sales&marketing membatasi
kegiatan Anda sebagai PR perusahaan?
3. Tujuan perusahaan apa yang relevan dengan kinerja Anda dalam perusahaan
agrowisata KWP?
4. Apakah ada jumlah target pengunjung yang ditatapkan oleh perusahaan setiap
bulan?
5. Apakah target tersebut dapat terpenuhi?
6. Apakah ada hambatan yang dihadapi untuk mencapai jumlah target pengunjung?
7. Upaya apa yang Anda lakukan untuk mencapai jumlah target pengunjung yang
telah ditetapkan oleh perusahaan?
8. Apakah seluruh karyawan perusahaan mengetahui jumlah yang telah ditetapkan
oleh perusahaan mengenai target jumlah pengunjung?
9. Apakah ada dana khusus yang disediakan oleh perusahaan untuk menunjang
kegiatan Anda sebagai PR?
10. Apakah dana tersebut mencukupi?
11. Apakah perusahaan menyediakan fasilitas untuk menunjang kegiatan Anda?
12. Apakah fasilitas tersebut memadai?
13. Kegiatan apa yang Anda lakukan untuk publik internal dalam perusahaan?
14. Kegiatan apa yang Anda untuk publik eksternal perusahaan untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan?
15. Bagaimana pengaruh kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh Anda
untuk perusahaan?
16. Apakah Anda berusaha meningkatkan motivasi karyawan agar dapat menujukkan
kinerja yang baik bagi perusahaan?
17. Kegiatan apa yang Anda lakukan sebagai upaya untuk memotivasi karyawan?
18. Bentuk kegiatan apa yang Anda lakukan sebagai upaya untuk mempromosikan
KWP pada calon pengunjung?
19. Bentuk promosi apa saja yang telah Anda lakukan?
20. Apakah kegiatan yang Anda lakukan sudah cukup efektif untuk menarik minat
pengunjung?
21. Apakah Anda memberikan hak jawab baik secara langsung maupun tidak
langsung (melalui media massa) terhadap klaim yang disampaikan oleh publik
internal?
22. Apakah Anda memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menyampaikan
saran untuk kemajuan perusahaan?
23. Melalui media apa hal tersebut dapat disampaikan?
24. Apakah Anda memberikan informasi dari saran yang diperoleh tersebut kepada
pihak perusahaan?
25. Apakah ada acara khusus, seperti rapat seluruh karyawan perusahaan dan pihak
manajemen perusahaan yang dapat memfasilitasi karyawan untuk menyampaikan
pendapatnya?
26. Siapa saja relasi dari perusahaan KWP?
27. Upaya apa yang dilakukan oleh Anda untuk menjaga hubungan baik dengan
relasi perusahaan?
28. Media massa cetak dan elektronik apa saja yang selama ini bekerjasama dengan
KWP?
29. Apakah Anda sudah melakukan kegiatan press release?
30. Apakah Anda sudah cukup memberikan informasi mengenai perusahaan kepada
karyawan?
31. Informasi apa yang diberikan kepada karyawan?
32. Bagaimana cara penyampaian yang Anda lakukan?
33. Bagaimana hubungan yang Anda lakukan dengan masyarakat sekitar?
34. Bagaimana hubungan yang Anda lakukan dengan pemerintah?
35. Apakah produktivitas perusahaan meningkat karena upaya yang Anda lakukan?
36. Apakah selama ini Anda sudah mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan
dengan masyarakat sekitar?
37. Apakah keberadaan perusahaan dapat memberikan keuntungan yang besar bagi
masyarakat sekitar KWP?
38. Apakah masyarakat merasa tidak nyaman dengan keberadaan KWP?
39. Apakah selama ini ada permasalahan yang muncul baik dengan pemerintah
maupun dengan masyarakat sekitar?
40. Upaya apa yang Anda lakukan untuk mengetahui penilaian pengunjung terhadap
KWP?

Lampiran 5. Teknik Pengumpulan Data


Masalah Informasi yang Responden/Informan Teknik Pengumpulan
dibutuhkan Data
5. Bagaimana profil Data aturan Responden: Wawancara
perusahaan dan perusahaan (visi, manajemen mendalam dengan
posisi Public misi, tujuan) perusahaan, pihak perusahaan,
Relations dalam Struktur public relations public relations
struktur organisasi perusahaan perusahaan
organisasi perusahaan, SOP, Analisis dokumen
perusahaan pada kondisi internal
agrowisata Kebun perusahaan
Wisata
Pasirmukti?

6. Apa kegiatan- Data kegiatan Responden: karyawan Wawancara


kegiatan internal internal dan perusahaan, mendalam
dan eksternal eksternal yang pengunjung KWP dengan
yang dilakukan dilakukan oleh Informan: public public relations
oleh Public PR perusahaan. relations perusahaan, perusahaan dan
Relations manajemen manajemen
perusahaan perusahaan perusahaan
agrowisata Kebun Kuesioner
Wisata kepada
Pasirmukti? pengunjung dan
karyawan KWP
7. Bagaimana Data tentang Responden: karyawan Wawancara
pengaruh dari laporan kegiatan perusahaan, mendalam
kegiatan internal PR perusahaan pengunjung KWP dengan
dan eksternal agrowisata KWP Informan:public public relations
yang dilakukan Data tentang relations, perusahaan,
Public Relations perusahaan pihak manajemen pengunjung
bagi eksistensi (jumlah perusahaan yang KWP dan
perusahaan pengunjung yang bertanggung jawab manajemen
agrowisata Kebun datang, atas perusahaan
Wisata keuntungan, keberlangsungan Kuesioner
Pasirmukti? tanggung jawab perusahaan kepada,
sosial karyawan
perusahaan) perusahaan

Lampiran 6 Peta Kecamatan Citeureup


Lampiran 7. Peta Kebun Wisata Pasirmukti
Lampiran 8. Contoh Leaflet Kebun Wisata Pasirmukti
Lampiran 9. Contoh Katalog Kebun Wisata Pasirmukti
Lampiran 10. Berita Berkala yang di Keluarkan Oleh Kebun Wisata
Pasirmukti
Lampiran 11 Dokumentasi Foto

Kegiatan dan Fasilitas Kebun Wisata Pasirmukti

AGRO PINTAR SMP

Nyosoh Demohidro

Petik Pilih Dunia Ikan

AGRO PINTAR TK
Frutiwok Memberi Makan Bebek
Menyiram Tanaman

Demo Ikan Biopori

Anda mungkin juga menyukai