Anda di halaman 1dari 2

Nama aku Umma Zahirotul Millati, aku bangga bisa masuk di PKN Stan, karena

perjuangan untuk bisa masuk ke PKN Stan sangatlah sulit. Harus melewati banyak ujian.
Selain itu, pesaingnya untuk masuk ke sana pun tidak lah sedikit, aku harus mengalahkan
sekitar 1160000 orang, padahal kursi yang tersedia hanya untuk 4490 orang. Awalnya aku
kurang percaya diri, karena aku hanya berasal dari desa dan sekolah biasa. Dengan
membayangkannya pun aku sudah merasa takut. Keluarga dan teman-teman ku terus
menyemangati aku. Sehingga memotivasi aku untuk terus belajar.

Aku hanya mengandalkan belajar dari buku yang aku beli dari kakak tingkat yang
sudah kuliah di PKN Stan, tanpa mengikuti bimbel. Untuk tes sendiri, harus melewati tiga
tahap. Tahap pertama yaitu tes tertulis yang terdiri dari tes potensi akademik dan tes bahasa
inggris. Di tahap pertama ini hanya menyisakan sekitar 7600 an. Tahap kedua yaitu tes
kebugaran, di tes ini peserta akan diperiksa tubuhnya meliputi mata, tinggi badan, berat
badan, riwayat penyakit, dan lain-lain. Di tahap ini yang di eliminasi hanya sedikit, yaitu
sekitar 150 an, sehingga peserta yang masih tersisa yaitu sekitar 7450 an. Tahap ketiga
yaitu tes kompetensi dasar. Ini adalah tes yang terakhir, tes yang menentukan apakah kita
masuk atau tidak.

Kami semua gugup menunggu pengumuman, sempat kecewa, karena pengumuman


ditunda untuk beberapa waktu, karena ada penambahan kuota yang akan diterima di PKN
Stan. Yaitu dari yang awalnya 3500 an menjadi 4490. Saat pengumuman pun tiba, dan
Alhamdulillah aku lolos dan di tempatkan di Balai Diklat Keuangan Balikpapan. Awalnya
sedih, karena harus jauh dari keluarga, sempat ragu haruskah aku ambil atau tidak, dan
akhirnya aku memutuskan untuk mengambilnya. Aku bahagia banget karena bisa membuat
orang tua ku tersenyum bangga kepada ku. Aku berjanji akan terus membuat bangga kedua
orang tua ku. Tanpa doa serta motivasi mereka, aku tidak akan bisa masuk di pkn stan.
Terima kasih ayah dan ibu, aku sayang kalian.
My name is Umma Zahirotul Millati, Iam proud to go to PKN Stan, because the
struggle to get into PKN Stan is very difficult. Must pass many tests. Other than that,
competitors to get in there was not small, I must beat around 116000 people, whereas seats
are available only for 4490 people. At first I lack confidence, because I just came from the
village and regular school. Even imagining it I was afraid. My family and my friends keep on
encouraging me. Thus motivating me to keep learning.

I just rely on learning from the books I bought from my college-level siblings in PKN
Stan, without following the guidance of learning. For self test, must pass three stage. First
stage is a written test consisting of a test of academic potential and an English tes. At this
first stage leaving only around 7600 people. Second stage is fitness test, in this test
participants will be examine body include eye, height, weight, history of disease and others.
At this stage, the elimination is small, is around 150 people, so that the remaining
participants are around 7450 people. Third stage is basic competency test. This is the last
test, test determine whether we enter or not.

We all nervous waiting the announcement, was disappointed, because the


announcement was postponed for ome time, because there is an additional quota to be
received in PKN Stan. That is from the beginning of 3500 people to 4490 people. When the
announcement arrived, and Alhamdulillah I escaped and placed in Balai Diklat Keuangan
Balikpapan. Initiallly sad to be away from my family, had time to doubt wether I should take it
or not, and finally I decided to take it. Im very happy because it can make my parents smile
proudly to me. I promise to continue to be proud of both my parents. Without their prayer and
motivation, I will not be able to enter the PKN Stan. Thanks mom and dad, I love you.

Anda mungkin juga menyukai