Yusuf Ihsan Zaini

200610138

Momen paling tak terlupakan dalam hidupku yaitu saat saya mengikuti seleksi cpns, saya benar-
benar tidak menyangka bisa sampai tahap sejauh itu. Dari mulai pendaftaran awal, saya
awalnya merasa grogi apakah bisa lanjut ke tahap selanjutnya atau tidak. Begitu pengumuman
seleksi berkas, saya dinyatakan lanjut ke tahap seleksi akademik atau SKD. Saat SKD itu awal
pertama kali pengalaman saya mengikutinya. Saya benar-benar grogi dan tidak tenang karena
takut dengan hasil yang akan langsung muncul. Score saya saat itu hampir mendekati batas
passing grade dan alhamdulillah masih bisa lanjut ke tahap samapta. Pada saat samapta, saya
bertemu dengan orang-orang hebat lainnya, saya belajar bahwa setiap keinginan harus dengan
kerja keras. Fisik saya saat itu masih kalah dengan orang-orang lainnya. Akan tetapi saya akan
tetap mencoba sampai titik terakhir saya. Jika saya tahun depan lolos cpns, maka momen paling
tak terlupakan dalam hidupku akan bertambah lagi.

The most unforgettable moment in my life was when I participated in the cpns selection, I really
did not think I could go that far. From the start of the initial registration, I initially felt nervous
whether I could continue to the next stage or not. After the announcement of the file selection,
I was declared to continue to the academic selection stage or SKD. When the SKD was the first
time I participated in it. I was really nervous and uneasy with fear of the results that would
come soon. My score at that time was almost close to the passing grade limit and thank God I
was still able to continue to the samapta stage. During samapta, I met other great people, I
learned that every wish has to be worked hard. At that time, my physique was still inferior to
other people. But I will keep trying until my last point. If I qualify for the cpns next year, the
most unforgettable moments in my life will be even more.