Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an
untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat
yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.
Media massa seiring berkembangnya zaman kini telah menyentuh ke seluruh lapisan yang
ada di masyarakat semua menerima informasi dari media massa dengan berbagai bentuk
yang ada, dengan kemudahan orang-orang mendapatkan informasi dari media massa
perkembangan terbaru dari luar bisa terus diikut baik dari individu ataupun masyarakat itu
sendiri.Tetapi kendala tidak luput dari media massa itu sendiri terdapat efek-efek yang tidak
dinginkan dari media massa yang sekarang yang bisa dijangkau oleh semua kalangan,
filterisasi yang kurangdapat mengakibatkan terpengaruhnya karakteristik individu maupun
masyarakat dari penerimaan infomasi yang bebas yang didapat dari media massa itu sendiri.
Berbagai elemen yang turut serta dalam penggunaan media massa untuk mendapatkan
informasi haruslah lebih bijak memilih untuk mengkonsumsi informasi yang diperoleh media
massa, menjadi individu atau juga masyarakat yang kritis adalah salah satu upaya untuk bisa
lebih bijak dalam mengkonsumsi informasi yang diperoleh dari media massa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Peran ?


2. Apa Pengertian Media Massa ?
3. Apa Pengertian Opini Publik ?
4. Cara Mengetahui adanya Opini Publik ?
5. Apa Hubungan Peran Media Massa dalam pembentukan Opini Publik ?

1
1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian mengenai apa itu peran.


2. Dapat mengetahui pengertian mengenai apa itu media massa.
3. Dapat mengetahui pengertian mengenai apa itu opini publik.
4. Dapat mengetahi adakah cara mengetahui adanya opini publik.
5. Dapat mengetahui adakah peran media massa dalam pembentukan opini publik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peran

Peran adalah suatu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi (tugas) seseorang dan
dibuat atas dasar tugas-tugas yang nyata dilakukan seseorang. Peran adalah tingkah laku yang
diharapkan dari seseorang yang memegang status tertentu. Peran sosial adalah peran yang
dimainkan seseorang dalam lingkungan sosialnya. Peran ini adalah merupakan tuntutan dari
masyarakat terhadap individu untuk memberikan sumbangan sosial dari anggotanya dalam
rangka menjagakeutuhan sosial dan meningkatkan kebaikan dalam masyarakat tersebut. Peran
sosial bisa berupa aktivitas individu dalam masyarakat dengan cara mengambil bagian dalam
kegiatan yang ada di masyarakat dalam berbagai sektor, baik sosial, politik, ekonomi,
keagamaan, dan lain- lain. Pengambilan peran ini tergantung pada tuntutan masyarakat atau pada
kemampuan individu bersangkutan serta kepekaan dalam melihat keadaan masyarakat.

Dalam hubungan timbal balik tersebut status dan peran individu mempunyai peranan
yang penting karena kelanggengan masyarakat tergantung pada keseimbangan kepentingan-
kepentingan individu yang bersangkutan. Secara empiris, perbedaan status mempengaruhi cara
bersikap seseorang dalam berinteraksi sosial. Orang yang menduduki status tinggi mempunyai
sikap yang berbeda dengan orang yang statusnya rendah. Status seseorang menentukan perannya
dan peran seseorang menentukan apa yang diperbuat (perilaku).
Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan(status). Jika seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, ia telah menjalankan suatu
peranan. Persamaan antara kedudukan dan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Tidak ada peranan tanpa kedudukan,dan tidak ada kedudukan tanpa peranan. Pentingnya peranan
adalah karena ia mengatur perilaku seseorang. Orang yang bersangkutan akan dapat
menyesuaikan perilaku sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya. Hubungan-
hubungan social yang ada dalam masyarakat merupakan hubungan antara peranan-peranan
individu dalam masyarakat. Peranan juga diatur oleh norma- norma yang berlaku dalam
masyarakat. Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam

3
pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan unsur statis yang
menunjukan tempat individu dalam organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk pada
fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Jadi seseorang menduduki suatu posisi dalam
masyarakat serta menjalankan suatu peranan.
Peranan mencakup tiga hal yaitu sebagai berikut:
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam
masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan- peraturan yang
membingbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat
sebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial
masyarakat.

2.2 Pengertian Media Massa

Pengertian media massa dan menurut para ahli Jaman sekarang ini kita sering menggunakan
jasa media massa untuk mengetahui berbagai macam informasi yang terbaru, tapi apakah itu
media massa ?pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari mengenai definisi media massa
dan menurut para ahli. Serta lengkap dengan jenis media massa dan peran media massa.

Media massa adalah (dalam bahasa Inggris : Mass Media) singkatan yang berasal dari
MediaKomunikasi Massa dalam bahasa inggris Mass Communication Media, yang berarti media
massa yaitu sarana penyampaikan pesan-pesan, aspirasi masyarakat, sebagai alat komunikasi
untuk menyebarkan berita ataupun pesan kepada masyarakat langsung secara luas.

Beberapa pengertian media massa menurut para ahli :

a. Menurut (Cangara, 2002) Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV.
b. Sedangkan menurut (Rakhmat, 2001) Media massa adalah faktor lingkungan yang
mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau

4
proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa
memenuhi kebutuhan akan fungsi dan informasi.

Jenis jenis media massa :

1. Media cetak, misalnya seperti : Majalah, Koran, Surat Kabar, Dll.


2. Media Elektronik, misalnya seperti : Radio, Tv, Film atau Video, Dll.
3. Media Siber, misalnya seperti : Media Sosial, Website, Portal Berita, Blog, Dll.

Peran Media Massa


Media merupakan sarana bagi komunikasi dalam menyiarkan informasi, gagasan dan
sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak. Hal ini menunjukan media
massa merupakan sebuah institusi yang penting bagi masyarakat. Asumsi ini didukung oleh
McQuail dengan mengemukakan pemikirannya tentang media massa :
1. Media merupakan indrustri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan
kerja, barang dan jasa, serta menghidupkan indrustri lain yang terkait, media juga
merupakan indrustri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang
menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya, di lain
pihak,institusi diatur olah masyarakat.
2. Media massa merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam
masyarakat yang dapat di dayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya
lainnya.
3. Media merupakan lokasi atau forum yang semakinberperan, untuk menampilkan pristiwa
pristiwa kehidupan masyarakat, baik bertaraf nasional maupun internasional.
4. Media sering sekali sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam
pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalm pengertian
pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma..
5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh
gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara
kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yangdileburkan dengan
berita dan hiburan.

5
2.3 Pengertian Opini Publik

Opini Publik, Public Opinion dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan
pendapat umum, dengan demikian publik diterjemahkan dengan umum sedangkan opinion
dialih bahasakan dengan pendapat. Public Relations berfungsi sebagai salah satu penyambung
opini publik dan menampungnya untuk di sampaikam kepada seseorang atau ke lembaga yang
ingin dituju tersebut.
Opini adalah pendapat, ide ataupun hasil pikiran manusia untuk menjelaskan
kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat
tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan
sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan, akan tetapi kebenaran atau
kesalahannya belum bisa dapat langsung ditentukan kerena terkadang belum melalui proses
penelitian terlebih dahulu.Opini publik merupakan salah satu cara untuk masyarakat atau
sekumpulan orang-orang yang ingin menyampaikan suatu pemikiran, pendapat, masukan atau
aspirasi yang ada dipikiranya tentang hal-hal yang di lihat atau yang dirasakan secara langsung
ataupun melalui media dan perantara lainnya, hal ini dilakukan dengan cara melalui interaksi
secara langsung ataupun melalui media seperti media cetak, media massa bahkan media sosial
sekalipun. Opini publik juga bisa dilakukan beramai-ramai ataupun secara individual.

Hubungan antara Opini publik dengan Public Relations (hubungan masyarakat)


Tugas public relations erat hubungannnya dengan pembentukan opini publik dan
perubahan sikap yang menguntungkan seperti perusahaan, lembaga, instansi atau lain
sebagainya. Yakni dilakukan dengan cara mempelajari dan melakukan analisis tentang reaksi
publik terhadap tindakan dan kebijakan perusahaan atau instansinya.Penciptaan pendapat umum
(opini publik) yang menguntungkan atau mendukung lembaga sosial, ekonomi dan politik adalah
tujuan utama public relations. Opini publik atau pendapat umum (public opinion) mempunyai
kedudukan yang penting dalam kegiatan penerangan dan public relations.Oleh karena itu perlu
diketahui beberapa hal tentang pengaruh dan sifat-sifat pendapat umum. besarnya kemampuan
opini publik terhadap kejadian pada umumnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dan
berikut ini adalahcontoh tentang kertekaitan antara opini publik ataupun public relations.
sebagai berikut:

6
1. Opini Publik dapat meninggikan atau mengecilkan citra suatu organisasi. Misal, kegiatan
yang dilakukan oleh suatu organisasi dapat menimbulkan citra positif organisasi tersebut
dan membentuk suatu opini publik yang positif. Sementara jika misalnya ada
pemberitaan korupsi yang dilakukan oleh salah satu anggota di dalam sebuah organisasi,
maka dapat menimbulkan opini publik yang negatif.
2. Opini publik menentukan tingkat kepercayaan publik (masyarakat) terhadap suatu
organisasi atau perusahaan. Tingkat kepercayaan ini yang nantinya akan mempengaruhi
keputusan-keputusan masyarakat terhadap produk yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
3. Opini publik dapat mempengaruhi eksistensi atau keberadaan sebuah organisasi atau
perusahaan. Jika opini publik adalah negatif terhadap sebuah organisasi, maka mereka
tidak akan mengizinkan keberadaan organisasi tersebut di daerah tempat mereka tinggal,
juga tidak akan mengijinkan anggota keluarga maupun kenalan mereka untuk bekerja
atau bergabung di dalam organisasi tersebut.

2.4 Cara Mengetahui Adanya Opini Publik

Tahun 1968 sewaktu pembrontakan GESTAPU / PKI ada pertentang antara PKI dan
pendukung Pancasila yang kemudian menjadi Orde Baru. Pertentangan terjadi setelah
mendengar bahwa ada pembunuhan terhadap para Jendral oleh PKI. Pembrontakan PKI
(GESTAPU / PKI) berlangsung di mana-mana, akan tetapi langsung dapat ditumpas. Hal
tersebut juga kita dengar dari surat kabar, radio, televise dan film, rapat-rapat, pidato-pidato, di
forum ceramah dan dimana saja. Gejala tersebut disebut public opinion atau opini publik.
Untuk memahami opini seseorang dan publik tidaklah mudah. Menurut R.P. Abelson, hal
ini berkaitan dengan :

1. Kepercayaan mengenai sesuatu (belief)


2. Apa yang sebenarnya dirasakan atau menjadi sikapnya (attitude)

Persepsi suatu pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi serta menafsirkan pesan dan persepsi merupakan pemberian makna
pada stimuli inderawi.

7
2.5 Peran Media Dalam Pembentukan Opini Publik

Lirik dari grup music Green Day tampaknya menjadi sebuah bait yang sangat
menjelaskan kondisi nyata dari pola pembentukan realitas sosial saat ini. Media massa,
termasuk televisi, menjadi ikon pembentuk konstruksi sosial. Media pun menjadi pembentuk
kuasa kebenaran dalam realita sosial. Norma-norma kehidupan cenderung dipegang oleh media.
Peran media dalam pembentukan opini semakin masif dalam beberapa decade terakhir. Semakin
pentingnya peran media dalam pembentukan opini public tidak terlepas dari pesatnya
peningkatan teknologi informasi dan komunikasi. Jika pada 10 tahun sebelumnya seseorang
masih sulit untuk dapat mengakses internet, namun hari ini setiap orang dapat mengakses
internet secara mobile. Jika 10 tahun sebelumnya jumlah stasiun televise sangat terbatas, namun
hari ini jumlah stasiun televise semakin banyak dan dengan tingkat coverage yang lebih luas.
Bahkan hari ini kita dapat mengakses jaringan internasional, sesuatu yang mustahil dilakukan
pada beberapa tahun yang lalu.

Walaupun tidak semasif beberapa tahun terakhir, media di masa lalu juga memiliki peran
yang besar dalam membentuk opini publik. Contohnya adalah bagaimana publik melihat
Sukarno sebagai seorang pemimpin besar Indonesia. Lewat radio pada saat itu, Sukarno berhasil
membangun citra pemimpin kharismatik di masyarakat Indonesia, walaupun sebagian
masyarakat mengetahui bahwa dalam praktek Sukarno adalah pemimpin yang otoriter. Namun
sekali lagi, peran media telah menggeser opini publik terhadap citra Sukarno dari seorang
pemimpin diktator menjadi pemimpin yang kharismatik dan dibanggakan oleh masyarakat
Indonesia.

Peranan media masa tersebut tentunya tidak dapat dilepaskan dari arti keberadaan media
itu sendiri. Marshall McLuhan, seorang sosiolog Kanada mengatakan bahwa media is the
extension of men. Pada awalnya, ketika teknologi masih terbatas maka seseorang harus
melakukan komunikasi secara langsung. Tetapi, seiring dengan peningkatan teknologi, maka
media massa menjadi sarana dalam memberikan informasi, serta melaksanakan komunikasi dan
dialog. Secara tidak langsung, dengan makna keberadaan media itu sendiri, maka media
menjadi sarana dalam upaya perluasan ide-ide, gagasan-gagasan dan pemikiran terhadap
kenyataan sosial (Dedy Jamaludi Malik, 2001 : 23).

8
Dengan peran tersebut, media massa menjadi sebuah agen dalam membentuk citra di
masyarakat. Pemberitaan di media massa sangat terkait dengan pembentukan citra, karena pada
dasarnya komunikasi itu proses interaksi sosial, yang digunakan untuk menyusun makna yang
membentuk citra tersendiri mengenai dunia dan bertukar citra melalui simbol-simbol (Nimmo,
1999). Dalam konteks tersebut, media memainkan peranan penting untuk konstruksi realitas
sosial.

Sebagai seorang praktisi media massa, Direktur Pemberitaan TV One, Karni Ilyas atau
biasa disebut Bang One, telah menunjukan betapa strategisnya peran media dalam
pembentukan realitas sosial. Berbagai contoh seperti pencitraan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada tahun 2004, kasus Manohara yang mengkonstruksi opini masyarakat bahwa
dia sebagai orang yang perlu dilindungi, dan terakhir adalah citra terhadap KPK sebagai
institusi pemberantasan korupsi; tidak dapat dilepaskan dari peran media dalam membentuk
opini publik. Namun, Karni Ilyas menyatakan bahwa pembentukan opini publik tidak
sepenuhnya menjadi monopoli media massa. Masyarakat juga memiliki peran dalam mencerna
informasi yang didapat dari media. Dalam hal itu, maka faktor relativisme budaya masyarakat
menjadi hal yang penting dalam proses keberterimaan sebuah opini publik.

Dengan perannya yang sangat besar dalam pembentukan opini publik, maka sudah
sejatinya gerakan mahasiswa dapat memanfaatkan keran-keran media massa dalam melakukan
adovokasi kebijakan publik. Penyebaran diskursus-diskursus dalam publicsphare inilah yang
seharusnya lebih dimaksimalkan oleh gerakan mahasiswa agar gerakan mahasiswa lebih efektif
dalam mencapai tujuan-tujuan gerakannya.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peran adalah suatu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi (tugas) seseorang dan
dibuat atas dasar tugas-tugas yang nyata dilakukan seseorang. Peran adalah tingkah laku
yang diharapkan dari seseorang yang memegang status tertentu.
Media Massa (Mass Media) singkatan dari Media Komunikasi Massa (Mass
Communication Media), yaitu sarana, channel, atau media untuk berkomunikasi kepada
publik.Istilah Media Massa sering disingkat Media saja, tanpa Massa. Media Massa
merupakan suatu sumber informasi, hiburan, dan sarana promosi (iklan). Menurut
Leksikon Komunikasi, media massa adalah sarana penyampai pesan yang berhubungan
langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar.

3.2 Saran
Media masa harus tetap menjalankan prinsi-prinsip dan etika jusnalisme dalam membuat
dan menyebarkan berita. Tidak boleh berat sebelah dalam pembentukan berita (tidak
objektif) karena segala hal yang diberikan di media dapat membentuk opini public
terhadap isu atau kasus tertentu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Akbarwais.2016.peran-pedia-massa-dalam-pembentukan

Tersedia pada :

http://akbarwais.blogspot.co.id/2016/05/peran-media-massa-dalam-pembentukan.html

Diakses pada tanggal 23 April 2017 Pukul 14:25

Erryhidayat7.2016.makalah-opini-publik

Tersedia pada :

http://erryhidayat7.blogspot.co.id/2016/02/makalah-opini-publik.html

Diakses pada tanggal 23 April 2017 Pukul 15:45

Wikipedia.Opini-publik

Tersedia pada :

https://id.wikipedia.org/wiki/Opini_publik

Diakses pada tanggal 26 April 2017 Pukul 17:00

Pengertianku.2014.Pengertian-media-massa-dan-menurut-para-ahli

Tersedia pada :

http://www.pengertianku.net/2014/07/pengertian-media-massa-dan-menurut-para.html

Diakses pada tanggan 26 April 2017 Pukul 19:25

Azizuncen09.2015.Pengaruh-media-massa-terhadap-pembentukan-opini-publik

Tersedia pada :

https://azizuncen09.wordpress.com/2015/03/22/pengaruh-media-massa-terhadap-
pembentukan-opini-publik/

Diakses pada tanggal 28 April 2017 Pukul 15:00

11
12

Anda mungkin juga menyukai