Batas-batas wilayah
Sebelah Utara
Berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas Punggur
Sebelah Timur
Berbatasan dengan wilayah Kota Metro
Sebelah Selatan
Berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas Wates dan wilayah
kerja puskesmas Simbarwaringin
Sebelah Barat
Berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas Punggur dan wilayah
kerja puskesmas Wates
Wilayah kerja
Wilayah kerja Puskesmas Pujokerto memiliki bias wilayah 206,5 Ha, terdiri dari 6 desa
yang meliputi
Desa dengan hias wilayah terbesar ada di desa Pujodadi, sedangkan desa dengan luas
wilayah terkecil adalah desa Pujo Basuki. Adapun perbandingan besaran wilayah kerja masing
-masing desa di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto dapat di lihat pada graft 2.1 , berikut ini
Grafik 2.1
Kondisi Geografis
Wilayah kerja puskesmas Pujokerto berada pada ketinggian 25 50 m diatas permukaan
laut. Keadaan tanahnya merupakan tanah dataran rendah sampai bergelombang.
Hidrologi
Wilayah kerja puskesmas Pujokerto merupakan dataran yang terdapat sungai / irigasi
yang dimanfaatkan untuk pertanian. Selain itu terdapat pula sungai-sungai kecil yang membatasi
desa Pujodadi dengan desa Banjarsari, desa Pujo Asri dengan desa Bumirahayu, serta desa
Notoharjo dengan desa Bumi Raharjo, yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memandikan
hewan ternak
Kondisi curah hujan di wilayah kerja puskesmas Pujokerto, tertinggi pada bulan
Desember dan Januari, sedangkan curah hujan terendah rata-rata terjadi di bulan September.
Gambaran besaran curah hujan di wilayah kerja puskesmas Pujokerto, disajikan pada grafik 2.2
berikut ini
Grafik 2.2
CURAH HUJAN DI WILAYAH KERJA PKM PUJOKERTO
Gunung Sugih adalah sekitar 29 Km, dengan waktu tempuh perjalanan satu jam. Sedangkan
jarak tempuh dengan ibu kota propinsi Bandarlampung berjarak 60 Km dengan waktu tempuh
kira-kira 3 jam, yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat / mobil. Jarak tempuh
masyarakat ke Puskesmas Pujokerto rata-rata sekitar 3 km, dengan jarak terjauh di desa Pujo
Asri clan desa Notoharjo dengan waktu tempuh sekitar 30 merit bila menggunakan kendaraan
roda 4
Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Pujokerto adalah 15.027 jiwa. Jumlah
penduduk tertinggi di desa Notoharjo yaitu 3311 jiwa. Persebaran Penduduk di wilayah kerja per
desa dapat dilihat pada tabel 2.lberikut
TABEL 2.1
JUMLAH PENDUDUK DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS POJOKERTO
NO DESA JUMLAH
1 PUJOASRI 1830
2 PUJOBASUKI 1821
3 PUJOKERTO 2751
4 PUJODADI 2461
5 UNTORO 2853
6 NOTOHARJO 3311
JUMLAH 15027
Sumber SP2TP Puskesmas Pujokerto 2009
:
Dari grafik diatas, terlihat bahwa mata pencaharian penduduk di wilayah kerja puskesmas
Pujokerto terbanyak adalah sebagai petani pemilik sebanyak 61 %
Suku penduduk yang tinggal di wilayah kerja puskesmas Pujokerto, mayoritas asalah
suku jawa ( 88 % ) dari total penduduk. Gambaran persentase jenis suku penduduk di
wilayah kerja puskesmas Pujokerto dapat dilihat pada grafik 2.7 berikut ini.
Grafik 2.7
2.2 Analisa Derajat Kesehatan
Mortalitas (Angka Kematian) yang umumnya dapat digunakan untuk mengukur derajat
kesehatan masyarakat, antara lain Angka Kematian Ibu, Kematian Bayi dan Kematian Anak
Balita.
1. Kematian Perinatal
Kasus Kematian perinatal dari tahun 2008 dan tahun 2009 di wilayah kerja puskesmas
Pujokerto masing-masing ditemukan dua kasus. Pada tahun 2009 dua kasus tersebut , satu karena
cacad bawaan terjadi di desa Pujokerto, satu kasus karena kelainan jantung di terjadi di desa
Pujodadi .
0. Kematian Noenatal
Kasus Kematian neonatal di wilayah kerja puskesmas Pujokerto pada tahun 2008 ditemukan
2 kasus dan tahun 2009 di temukan satu kasus. Pada tahun 2009 satu kasus tersebut karena
cacad jantung bawaan terjadi di desa Pujokerto, satu kasus karena kelainan jantung di
terjadi di desa Pujodadi
Grafik 2.10
Dari grafik 2.11 terlihat bahwa, terjadi peningkatan jumlah kasus penyakit diare di wilayah
kerja puskesmas Pujokerto pada tahun 2009, jumlah distribusi kasus diare per desa yang terjadi
juga diuraikan path grafik diatas. Dari grafik 2.11 diatas, terlihat bahwa pada tahun 2009,
penderita diare terbanyak terjadi di desa Notoharjo. Persentase kasus diare menurut golongan
umur disajikan pada grafik 2.12 berikut ini
Grafik 2.12
Dan grafik 2.13 diatas terlihat, kasus diare terbanyak terjadi pada bulan Januari, September
dan Desember, Pada bulan Januari dan Desember kasus diare tinggi karena tingginya curah
hujun, sedangkan pada bulan September terjadi karena biasanya
merupakan musim buah dan banyaknya debu, debit air menurun sehingga kualitas aimya
kurang memenuhi syarat
2. Penyakit Campak
Dan tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 selalu ditemukan adanya kasus
campak di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto., tahun 2007 ditemukan 3 kasus, tahun
2008 3 kasus, dan tahun 2009 ditemukan 2 kasus yang terjadi di desa Pujoasri dan
Notoharjo masing-masing 1 kasus. Gambaran selengkapnya kasus campak di wilayah
kerja puskesmas Pujokerto disajikan pada grafik 2.14 berikut ini
Grafik 2.14
3. Penyakit Kusta
Dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 tidal( ditemukan adanya kasus kusta di
wilayah kerja Puskesmas Pujokerto, tahun 2009 ditemukan satu kasus di desa Untoro
tipe MB.
4. Penyakit ISPA ( Pneuomonia )
Grafik 2.15
Dari grafik 2.15 diatas, terlihat adanya penurunan realisasi pencapaian tahun 2008 ke
tahun 2009, rincian pencapaian per desa di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto tahun
2009 juga disajikan pada grafik diatns.
Grafik 2.16
A
0. Penyakit HIV/AIDS
Dan Tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 belum ditemukan kasus HIV/AIDS di
wilayah kerja Puskesmas Pujokerto.