Anda di halaman 1dari 12

BAB II

ANALISA SITUASI DAN KEADAAN


2.1 Keadaan Umum


2.1.1 Geografi
Puskesmas Pujokerto merupakan salah satu puskesmas diantara 36 Puskesmas di
Kabupaten Lampung Tengah, terletak di Kecamatan Trimurjo tepatnya di desa Pujokerto
Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, yang memulai operasionalnya sebagai
puskesmas induk sejak bulan Januari 2007
Puskesmas Pujokerto merupakan pembagian wilayah kerja Puskesmas Simbarwaringin yang
sebelumnya menjalankan fungsinya sebagai Puskesmas Pembantu.

Batas-batas wilayah
Sebelah Utara
Berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas Punggur
Sebelah Timur
Berbatasan dengan wilayah Kota Metro
Sebelah Selatan
Berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas Wates dan wilayah
kerja puskesmas Simbarwaringin
Sebelah Barat
Berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas Punggur dan wilayah
kerja puskesmas Wates

Wilayah kerja
Wilayah kerja Puskesmas Pujokerto memiliki bias wilayah 206,5 Ha, terdiri dari 6 desa
yang meliputi

Kampung Pujo Asri


Kampung Pujo Basuki
Kampung Pujodadi
Kampung Untoro
Kampung Notoharjo
Gambaran lokasi masing-masing desa di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto, dapat di
lihat pada pets berikut ini
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUJOKERTO

Desa dengan hias wilayah terbesar ada di desa Pujodadi, sedangkan desa dengan luas
wilayah terkecil adalah desa Pujo Basuki. Adapun perbandingan besaran wilayah kerja masing
-masing desa di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto dapat di lihat pada graft 2.1 , berikut ini
Grafik 2.1
Kondisi Geografis
Wilayah kerja puskesmas Pujokerto berada pada ketinggian 25 50 m diatas permukaan
laut. Keadaan tanahnya merupakan tanah dataran rendah sampai bergelombang.

Hidrologi
Wilayah kerja puskesmas Pujokerto merupakan dataran yang terdapat sungai / irigasi
yang dimanfaatkan untuk pertanian. Selain itu terdapat pula sungai-sungai kecil yang membatasi
desa Pujodadi dengan desa Banjarsari, desa Pujo Asri dengan desa Bumirahayu, serta desa
Notoharjo dengan desa Bumi Raharjo, yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memandikan
hewan ternak

Kondisi curah hujan di wilayah kerja puskesmas Pujokerto, tertinggi pada bulan
Desember dan Januari, sedangkan curah hujan terendah rata-rata terjadi di bulan September.
Gambaran besaran curah hujan di wilayah kerja puskesmas Pujokerto, disajikan pada grafik 2.2
berikut ini
Grafik 2.2
CURAH HUJAN DI WILAYAH KERJA PKM PUJOKERTO

Surnber : Trimurjo Datam Angka 2008


Jarak Tempuh
Jarak tempuh Puskesmas Pujokerto , dengan ibu kota kabupaten Lampung Tengah di
,

Gunung Sugih adalah sekitar 29 Km, dengan waktu tempuh perjalanan satu jam. Sedangkan
jarak tempuh dengan ibu kota propinsi Bandarlampung berjarak 60 Km dengan waktu tempuh
kira-kira 3 jam, yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat / mobil. Jarak tempuh
masyarakat ke Puskesmas Pujokerto rata-rata sekitar 3 km, dengan jarak terjauh di desa Pujo
Asri clan desa Notoharjo dengan waktu tempuh sekitar 30 merit bila menggunakan kendaraan
roda 4
Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Pujokerto adalah 15.027 jiwa. Jumlah
penduduk tertinggi di desa Notoharjo yaitu 3311 jiwa. Persebaran Penduduk di wilayah kerja per
desa dapat dilihat pada tabel 2.lberikut
TABEL 2.1
JUMLAH PENDUDUK DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS POJOKERTO
NO DESA JUMLAH
1 PUJOASRI 1830
2 PUJOBASUKI 1821
3 PUJOKERTO 2751
4 PUJODADI 2461
5 UNTORO 2853
6 NOTOHARJO 3311
JUMLAH 15027
Sumber SP2TP Puskesmas Pujokerto 2009
:

Persentase penduduk di wilayah kerja puskesmas Pujokerto, sebanyak 57 % berada pada


usia produktif, atau berumur antara 22 59 tahun, sedangkan kelompok umur terkecil pada usia
antara 5 -6 tahun ( 2 % ) Prosentase penduduk menurut golongan umur dapat dilihat pada grafik
2.3 berikut ini
Grafik 2.3
2.1.2 Sosial Ekonomi dan Budaya
2.1.2.1 Matapencaharian penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Pujokerto
Mata Pencaharian Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pujoketo. sangat bervariasi.
Namun bagian terbesar merupakan bersumber dari pertanian. Gambaran selengkapnya
mata pencaharian penduduk wilayah kerja Puskesmas Pujokerto disajikan dalam grafik 2.4
berikut ini
Grafik 2.4

Dari grafik diatas, terlihat bahwa mata pencaharian penduduk di wilayah kerja puskesmas
Pujokerto terbanyak adalah sebagai petani pemilik sebanyak 61 %

2.13.2 Tingkat pendidikan penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Pujokerto


Dari grafik 2.5 diatas, terlihat bahwa sebanyak 40 % penduduk di wilayah kerja
puskesmas Pojokerto adalah ber pendidikan SD, sedangkan yang berpendidikan sarjana hanya
sekitar 1 %
2.1.3.3 Agama yang di anut penduduk wilayah kerja Puskesmas Pujokerto
Sebagian besar ( 96, 45 ) penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto adalah
beragama Islam, sedangkan yang menganut agama selain Islam hanya sekitar 3,55 % maliputi
agama Kristen, Protestan dan agama Hindu. Perbandingan selengkapnya dapat dilihat pada
grafik 2.6 di bawah ini
Grafik 2.6

2.1.3.4. Suku penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Pujokerto

Suku penduduk yang tinggal di wilayah kerja puskesmas Pujokerto, mayoritas asalah
suku jawa ( 88 % ) dari total penduduk. Gambaran persentase jenis suku penduduk di
wilayah kerja puskesmas Pujokerto dapat dilihat pada grafik 2.7 berikut ini.
Grafik 2.7
2.2 Analisa Derajat Kesehatan

Derajat Kesehatan merupakan pencerminan kondisi kesehatan individu, keluarga atau


masyarakat yang digambarkan dengan indikator Umur Harapan Hidup, Angka Kematian,
angka Kesakitan dan Status Gizi Masyarakat dalam wilayah tersebut

2.2.1 Angka Kematian ( Mortalitas )

Mortalitas (Angka Kematian) yang umumnya dapat digunakan untuk mengukur derajat
kesehatan masyarakat, antara lain Angka Kematian Ibu, Kematian Bayi dan Kematian Anak
Balita.

2.2.1 .1 Kematiaan Ibu


Kondisi Maternal tergambarkan dari besarnya Angka Kematian Ibu ( AKI ) melahirkan per
100.000 kelahiran hidup. Selama periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 ditemukan
kasus kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto. Tahun 2008 ditemukan satu
kematian ibu di desa Pujodadi ( AB Incomplete dg lupus ), dan pada tahun 2009 jugs
ditemukan satu kasus kematian ibu di desa Pujodadi ( kelainan jantung ).

2.2.1.2 Kematian Bayi


Pada tahun 2008 ditemukan 4 kasus kematian bayi di wilayah kerja puskesmas
Pujokerto, sedangkan pada tahun 2009 , ditemukan 3 kasus kematian bayi, masing -
masing ditemukan satu kasus di desa Pujo Kerto, desa Pujo Basuki, dan desa Pujo Dadi
Grafik 2.8
Rincian jumlah kasus kematian bayi di wilayah kerja puskesmas Pujokerto tahun 2008
disajikan pada grafik 2.8 dan kejadian tahun 2009 disajikan pada grafik 2.9 berikut ini.
Grafik 2.9

Sumba- : Seksi KIA Pkm Pujokcrto 2009

1. Kematian Perinatal
Kasus Kematian perinatal dari tahun 2008 dan tahun 2009 di wilayah kerja puskesmas
Pujokerto masing-masing ditemukan dua kasus. Pada tahun 2009 dua kasus tersebut , satu karena
cacad bawaan terjadi di desa Pujokerto, satu kasus karena kelainan jantung di terjadi di desa
Pujodadi .

0. Kematian Noenatal
Kasus Kematian neonatal di wilayah kerja puskesmas Pujokerto pada tahun 2008 ditemukan
2 kasus dan tahun 2009 di temukan satu kasus. Pada tahun 2009 satu kasus tersebut karena
cacad jantung bawaan terjadi di desa Pujokerto, satu kasus karena kelainan jantung di
terjadi di desa Pujodadi

2.2.2 Angka Kesakitan

2.2.2.1 10 Penyakit Terbesar


Persentase terbanyak dalam kunjungan 10 penyakit terbanyak adalah penyakit infeksi
akut lain pada saluran pernafasan bagian atas ( ISPA ) sebanyak 39,71 %, disusul Penyakit
Tekanan darah Tinggi sebanyak 18,77 %, sedangkan kunjungan terkecil dalam 10 penyakit
terbanyak adalah penyakit diare ( 1,48 % ) kunjungan pasien. Gambaran kunjungan 10 penyakit
terbanvak di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto disajikan dalam grafik 2.10 berikut ini

Grafik 2.10

Sumber : SP2TP Pkm Pujokato 2009

2.2.2.2 Penyakit Menular


Penyakit menular yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto dapat diuraikan dan
digambarkan menjadi beberapa penyakit
1. Penyakit Diare
Grafik 2.11

Dari grafik 2.11 terlihat bahwa, terjadi peningkatan jumlah kasus penyakit diare di wilayah
kerja puskesmas Pujokerto pada tahun 2009, jumlah distribusi kasus diare per desa yang terjadi
juga diuraikan path grafik diatas. Dari grafik 2.11 diatas, terlihat bahwa pada tahun 2009,
penderita diare terbanyak terjadi di desa Notoharjo. Persentase kasus diare menurut golongan
umur disajikan pada grafik 2.12 berikut ini
Grafik 2.12

Sumber : Program P2 PL Pkm Pujokerto 2009


Persentase kejadian kasus diare per desa yang terjadi pada tahun 2009 di wilayah kerja
puskesmas Pujokerto hampir di semua desa terbanyak terjadi pada golongan umur > 5 tahun.
Hal ini dimungkinkan karenakan :
n Perilaku kesehatan yang masih rendah.
Kesehatan lingkungan yang kurang baik.
n Pengetahuan tentang kesehatan yang kurang baik.
Jumlah kejadian kasus diare di wilayah kerja puskesmas Pujokerto per bulan selama
tahun 2009, dapat dilihat pada grafik 2.13 berikut ini.
Grafik 2.13

Dan grafik 2.13 diatas terlihat, kasus diare terbanyak terjadi pada bulan Januari, September
dan Desember, Pada bulan Januari dan Desember kasus diare tinggi karena tingginya curah
hujun, sedangkan pada bulan September terjadi karena biasanya
merupakan musim buah dan banyaknya debu, debit air menurun sehingga kualitas aimya
kurang memenuhi syarat
2. Penyakit Campak
Dan tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 selalu ditemukan adanya kasus
campak di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto., tahun 2007 ditemukan 3 kasus, tahun
2008 3 kasus, dan tahun 2009 ditemukan 2 kasus yang terjadi di desa Pujoasri dan
Notoharjo masing-masing 1 kasus. Gambaran selengkapnya kasus campak di wilayah
kerja puskesmas Pujokerto disajikan pada grafik 2.14 berikut ini
Grafik 2.14

Sumba : Program P2 PL Pkm Pujo&dto 2009

3. Penyakit Kusta
Dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 tidal( ditemukan adanya kasus kusta di
wilayah kerja Puskesmas Pujokerto, tahun 2009 ditemukan satu kasus di desa Untoro
tipe MB.
4. Penyakit ISPA ( Pneuomonia )
Grafik 2.15
Dari grafik 2.15 diatas, terlihat adanya penurunan realisasi pencapaian tahun 2008 ke
tahun 2009, rincian pencapaian per desa di wilayah kerja Puskesmas Pujokerto tahun
2009 juga disajikan pada grafik diatns.

5. Penyakit Demam Berdarah (DBD)


Kejadian Kasus DBD di wilayah kerja puskesmas Pujokerto, Tahun 2007 ditemukan 3
kasus DBD, sedangkan tahun 2008 ada 14 kasus DBD dan 2009 ditemukan kasus 5
kasus DBD, satu kasus di desa Pujodadi terjadi pada bulan Desember, 2 kasus di desa
Untoro tarjadi pada bulan Januari dan Desember, dan 2 kasus di desa Notoharjo terjadi
pada bulan Desember, yang semuanya kasus DBD diatas merupakan kasus didapat.
Gambaran perkembangan kasus DBD di wilayah kerja puskesmas Pujokerto dapat dilihat
pada grafik 2.16 berikut ini.

Grafik 2.16

Sumber : Program P2 PL Plan Pujokerto 2009

6. Penyakit Malaria Minis


Dan Tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 belum ditemukan kasus malaria di wilayah
kerja plan Pujokerto.

A
0. Penyakit HIV/AIDS
Dan Tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 belum ditemukan kasus HIV/AIDS di
wilayah kerja Puskesmas Pujokerto.

Anda mungkin juga menyukai