KECAMATAN WOJA
KABUPATEN DOMPU
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Awal Nusantara Sehat Individu Puskesmas Dompu Barat Kabupaten Dompu,
Provinsi Nusa Tenggara Barat telah selesai di susun dan disetujui oleh Kepala UPTD Puskesmas
Dompu Barat Pada Tanggal
NRPK : 23.7.1115049
Mujakir, S.KM
NIP. 197403161997021002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penyusunan Laporan Awal Nusantara Sehat Individu Puskesmas Dompu Barat
Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusunan Laporan Awal Nusantara Sehat Individu ini bertujuan untuk mengetahui situasi
kondisi Individu, mengevaluasi kegiatan inovasi yang telah dilakukan Nusantara Sehat Individu,
serta mengetahui rencana kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Penyusunan Laporan Awal Nusantara Sehat Individu Puskesmas Dompu Barat ini
terwujud atas bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan
satu per satu. Untuk itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Bapak/Ibu Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Dompu. Kepala Puskesmas Dompu Barat yang
telah memberikan bantuan dalam penyusunan Laporan Awal ini, Staf dan pegawai Puskesmas
Dompu Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, serta Dinas Kesehatan Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang telah memberikan dukungan untuk melaksanakan program ini.
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iv
BAB 1ANALISA SITUASI..............................................................Error! Bookmark not defined.
1. KEADAAN UMUM..................................................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Geografis.............................................................................Error! Bookmark not defined.
1.1.1. Gambaran geografi, topografi...................................Error! Bookmark not defined.
1.1.2. Wilayah Kerja Puskesmas.........................................Error! Bookmark not defined.
2 GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN...................Error! Bookmark not defined.
2.1 Sarana dan Prasarana Puskesmas........................................Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Data Puskesmas........................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Jejaring dan Jaringan Puskesmas...............................Error! Bookmark not defined.
2.1.2.1 Jumlah Puskesmas Pembantu (PUSTU)...........Error! Bookmark not defined.
2.1.2.2 Jumlah POSKESDES.......................................Error! Bookmark not defined.
2.1.2.3 Jumlah Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).....Error! Bookmark
not defined.
2.1.3. Jarak Pemukiman Masyarakat Terjauh dan Waktu Tempuh yang Diperlukan. Error!
Bookmark not defined.
2.1.4. Ketersediaan Obat.....................................................Error! Bookmark not defined.
2.2 Tenaga Kesehatan Puskesmas.............................................Error! Bookmark not defined.
2.3 Peralatan, Sarana Kesehatan dan Sarana Penunjang Puskesmas.......Error! Bookmark not
defined.
2.4 Manajemen Puskesmas........................................................Error! Bookmark not defined.
2.4.1. Visi, Misi, Strategi dan Tata Nilai Puskesmas..........Error! Bookmark not defined.
2.5 Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat................................Error! Bookmark not defined.
2.5.1. Mortalitas..................................................................Error! Bookmark not defined.
2.5.1.1. Jumlah kematian ibu...........................................Error! Bookmark not defined.
2.5.1.2. Jumlah kematian bayi dan balita.........................Error! Bookmark not defined.
2.5.2. Morbiditas.................................................................Error! Bookmark not defined.
2.5.2.1 10 jenis penyakit terbanyak.................................Error! Bookmark not defined.
BAB 2. Error! Bookmark not defined. PELAKSANAAN KEGIATAN INOVASI NUSANTARA
SEHAT...............................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 3........................ RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUN BERJALAN
............................................................................................................Error! Bookmark not defined.
3.1 Matriks RPK Puskesmas Tahun Berjalan............................Error! Bookmark not defined.
3.2 Matriks Awal: Pemantauan Hasil Kegiatan Puskesmas Dengan Nusantara Sehat Individu
Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Orientasi Puskesmas..................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 4 KESIMPULAN......................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 1
ANALISA SITUASI
1. KEADAAN UMUM
1.1 Geografis
1.1.1. Gambaran geografi, topografi
Puskesmas Dompu Barat memiliki luas wilayah kerja 328 Km2 yang terdiri dari 3
kelurahan dan 11 desa yang berpenduduk sekitar 60,413 jiwa dengan kepadatan penduduk
200,6 jiwa/km2
Semua Desa / kelurahan di wilayah kerja puskesmas Dompu Barat beriklim tropis dan
dipengaruhi oleh 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau.
Secara Administratif wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat terdiri dari 14 desa/kelurahan yang
terdiri dari 96 dusun/lingkungan yaitu:
1
1.1.2 Wilayah Kerja Puskesmas
Luas
Puskesmas Dompu Barat memiliki luas wilayah kerja 328 Km2.
Jumlah Kelurahan
Terdiri dari 3 kelurahan dan 11 desa yang berpenduduk sekitar 60,413 jiwa dengan
kepadatan penduduk 200,6 jiwa/km2. Diantaranya adalah Saneo. Serakapi, Simpasai,
Kandaidua, Wawonduru, Montabaru, Rababaka,Bakajaya, Nowa, Bara, Madaprama,
Mumbu, Riwo.
1.2 Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Dompu Barat sebesar 56.733
jiwa. Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja puskesmas
Dompu Barat secara lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut:
Jumlah penduduk
No Desa/kel. Total Jumlah KK
Laki-laki Perempuan
1 Saneo 1848 1730 3578 831
2 Serakapi 712 684 1396 390
3 Simpasai 4496 4260 8756 2070
4 Kandaidua 4198 4186 8384 2042
5 Wawonduru 2076 1918 3994 983
6 Montabaru 3213 3138 6351 1523
7 Matua 2294 2217 4511 1067
8 Rababaka 696 677 1373 355
9 Bakajaya 2650 2634 2584 1289
10 Nowa 2095 1813 3908 903
11 Bara 1907 1865 3772 938
12 Madaprama 1521 1647 3168 699
13 Mumbu 1213 1174 2387 569
14 Riwo 1021 933 1954 489
Total 29940 28876 58816 14148
Sumber data : Data Kependudukan BPS Dompu Tahun 2020
2
Kepadatan penduduk per desa/kelurahan
di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
Jumlah Luas Kepadatan
No Desa/kel. Penduduk Wilayah Penduduk
1 Saneo 4688 61,82 75,83
2 Serakapi 1801 1,8 1000,55
3 Simpasai 8170 4,30 1,900
4 Kandaidua 7798 5,90 1321,69
5 Wawonduru 3724 3,00 1241,33
6 Montabaru 5886 1,30 4527,69
7 Matua 4209 30,79 136,700
8 Rababaka 1278 25 51,12
9 Bakajaya 4933 41,30 119,44
10 Nowa 3652 45,30 80,61
11 Bara 3525 19,30 182,64
12 Madaprama 2989 16,20 1,845
13 Mumbu 2253 28,40 79,33
14 Riwo 1827 43,60 0,419
Total 56733 328 172,96
Sumber data : Data Kependudukan BPS Dompu Tahun 2020
Dompu NTB
Nomor Telp. :-
3
2.1.2 Jejaring dan Jaringan Puskesmas
2.1.3 Jarak Pemukiman Masyarakat Terjauh dan Waktu Tempuh yang Diperlukan
5 Montabaru ±5 Menit
6 Wawonduru ±
7 Matua ±3 Menit
9 Bakajaya ±5 Menit
10 Nowa
karena itu jumlah persediaan, distribusi dan pelayanan obat diharapkan menjangkau
APBD 1 / APBN
Alat Kesehatan
1 Alat Suntik sekali pakai 0,3 ml Pcs
2 Alat Suntik sekali pakai 0,5 ml Pcs
3 Alat Suntik sekali pakai 1 ml PCS
4 Alat Suntik sekali pakai 3 ml Pcs
5 Apron Biru malaria Pcs
6 Alkohol Swabs 100's Pcs
7 Gips 4 Inch Rol
8 BAJU (Cover All Suit /Hazmat Suit) baju BOHO Pcs
9 Masker Bedah 3 Ply (TB) Pcs
10 Kaca Mata Google TB Pcs
4
11 Masker Bedah 3 Ply (HIV) Pcs
12 Masker TB N95 Pcs
13 Masker N95 (Sure And Me) Pcs
14 Masker Bedah Anak Pcs
15 APD Lengkap Foging Set
16 Masker Las (Foging) Pcs
17 Masker Malaria Pcs
18 Sarung Tangan Non Steril S Pcs
19 Sarung Tangan Non Steril M Pcs
20 Kelambu Roll
21 Plester Bulat @200pcs Pcs
22 Sarung Tangan Steril 7 Pcs
23 Safety Box 5 Liter Pcs
OBAT-OBATAN
24 Albendazole 400 mg Tablet
25 Asam Ascorbat 500 mg Tablet
26 Bedaquiline Tablet
27 Closerin 250 mg Tablet
28 Clozapine 25 mg Tablet
29 Clofazimin Tablet
30 Clorpromazin tablet 100 mg Tablet
31 DHP Frimal (Kotak @9 Tablet) ktk
32 Diazepam 5 mg Tablet
33 Ethionamide Tablet
34 Linezolid 600 mg Tablet
35 Garam Oralit Sachet
36 Glibenclamide 5 mg Tablet
37 Haloperidol 1,5 mg Tablet
38 INH(Ishonizide) Tablet
39 Lompren ( Clofazimine) Tablet
40 MDT Combi Dewasa MB (Merah) 6 Blister
41 MDT Combi Dewasa PB (Hijau) 6 Blister
42 MDT Combi Anak MB ( ORANGE) 6 Blister
43 Mineral Mix Sachet
44 Moxifloxacin ( moximed) Tablet
45 Metoclopramid 10 mg Tablet
46 OAT Kat. 1,3 Paket
47 OAT Kat. II Paket
48 OAT Kat Anak Paket
49 OAT Kat kombipak Paket
50 Primaquin 15 mg Tablet
Kapsul
51 Retinol 200.000 IU (Merah)
lunak
Kapsul
52 Retinol 100.000 IU (Biru)
lunak
53 Sivit Zinc Tablet
54 Tablet Tambah Darah Tablet
55 Zinc 20 mg Tablet
SIRUP, SUSPENSI DAN DROP
56 Albendazole sirup Botol
INJEKSI DAN PELARUT
57 Artesunat Injeksi 60 mg/ml Vial
58 Dextrose 40% (D5) Vial
59 Diazepam Lar. Rektal 5 mg/2,5 ml (Stesolid) Ampul
60 Ephedrin HCL Inj 1% Ampul
61 Ephinefrine Ampul
62 Metoclopramid inj 5 mg/ml Ampul
5
63 MgSO4 40% Ampul
64 Phytomenadion inj 2 mg/ml Ampul
VAKSIN DAN SERUM
65 Vaksin BCG Vial
66 Vaksin TT Vial
67 Vaksin HB0 Vial
68 Vaksin IPV Vial
69 Vaksin Polio (POLIO) Vial
70 Vaksin MR (1-2) Vial
71 Vaksin DT Vial
72 Vaksin PCV Vial
73 Vaksin Campak /Rubela Vial
74 Vaksin DPT / DPT-HB / DPT-HB-Hib(1-4) Vial
75 Hepatitis B Imunoglobin (HbIg) Bayi Vial
76 RABIES VACCINE INACTIVATED Vial
77 RABIES IMMUNE GLOBULIN (HUMAN) 1 ML Vial
78 Vaksin Covid-19 (Sinovac) Vial
79 Vaksin Covid-19 (Biofarma) (1 Vial/10 dosis) Vial
80 Vaksin Covid-19 (@2 Dosis)CORONAVAC Vial
81 Vaksin Covid-19 (@2 Dosis)ANTRAZENECA Vial
82 Vaksin Covid-19 @10 (Moderna) Vial
83 Vaksin Pfizer 1 Vial @ 6 Dosis Vial
84 Vaksin Coronavac 1 Vial @ 1 Dosis Vial
TETES MATA, TETES TELINGA, SALEP DAN
SEDIAAN TOPIKAL
85 Chloramphenicol SM 1% Tube
86 Hidrocortison salep Tube
87 Oxytetrasiklin Salep Mata 0,1% Tube
88 Salep 2-4 Pot
LABORATORIUM
89 Box Slide ( Warna Hijau )(malaria) 72'S ktk/72 pcs
90 Blood Lancet 100 'S Pcs
91 Fesco Blood Lancet 200 'S Pcs
92 Catride TCM TB Pcs
Malaria Ag. pLDH/HRP2 (COMBO Card Test) (Whole
93 25 kit/box
Blood) (Warna PEACH)(AG PCDH)(MALARIA)
94 Handsanitizer 50 ml Botol
95 Handsanitizer 100 ml Botol
96 Giemsa 100 ml Botol
97 Oil Emersi 100 ml Botol
98 Oil Emersi 500 ml Botol
99 Giemsa 500 ml Botol
100 Kartu Golongan Darah pak
101 Lab. Kit Malaria kotak
102 Oil Emersi botol
103 Paket KIT TB kotak
104 Pot Dahak / Pot Sputum Buah
105 Reagen ZN 10 ktk/Dus
25
106 Rapid Test HBsAg/ Virocheck
pcs/kotak
RDT Malaria ( Carestart Malaria PT/PAN HRP 2/PL DN
107 Test
Ag Combo RDT) (Warna KUNING)
108 RDT DBD SD BIOLINE 25 kit/box
Rapid antigen Abbot Panbio Covid (Ag) Rapid Test Divice
109 Pcs
(Nasopharyngeal)
110 Rapid Antigen (Whole Power) Pcs
111 Rapid Antigen Entram Pcs
6
112 Reagen Golda A vial
113 Reagen Golda B vial
114 Reagen Golda AB vial
115 Anti Resus D vial
116 SD HIV-1/2 3,0 25/kotak
117 TRIPOCHECK SYPHILIS 25/kotak
118 Tuberkulin Vial
119 VTM + Stik Steril Swab (CITO) Pcs
120 BETAFOG Botol
121 Insektisida DBD (GOKILATH) Botol
13
2.2 Tenaga Kesehatan Puskesmas
masyarakat di wilayah Puskesmas Dompu Barat, sedangkan untuk tenaga medis lain,
14
2.3 Peralatan, Sarana Kesehatan dan Sarana Penunjang Puskesmas
Dompu Barat telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan dalam gedung seperti pada table
berikut.
Kondisi
No. Jenis Sarana Jumlah Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 7 7
2. Poskesdes 14 14
3. Rumah dinas dokter 2 2
4. Rumah dinas perawat 4 4
5. Rumah dinas bidan 1 1
6. Puskesmas keliling roda 4 1 1
7. Ambulans 1 1
8. Sepeda motor 24 2
II Sarana Penunjang
1. Computer 7 2
15
2. Leptop 5 2
3. Lemari pendingin 3
4. freezer 1
5. TV 3
6. Sofa 1
7. Lemari kaca 10
8. Meja 8
9. Lemari es vaksin 1
10. Kursi roda 3
11. AC 3
12. Rak TV
13. APAR 2
14. Tempat tidur pasien 15 2
15. Incinerator -
16. Handy cam 1
17. Proyektor 1 1
18. Vacum Cleaner -
19. LCD 1
Sumber data : Bagian tata usaha Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020
Visi :
Misi :
16
Budaya Puskesmas Dompu Barat :
SENYUM
SAPA
Mortalitas
Morbiditas
1. ISPA
2. Thypoid Fever
3. Myalgia
4. Dermatitif
5. Gastritis
6. Hipertensi
7. OA
8. GEA
9. Gangguan Refleksi
17
Stunting, Gizi Kurang, Gizi Buruk, Obesitas :Tidak ada
Arthritis : 0 kasus
1. Malaria : 39 Kasus
2. DBD : 49 Kasus
3. Rabies : 95 Kasus (2020) 24 Kasus (2021)
Merokok
Miras
2.4.1 Mortalitas
Angka kematian ibu ( AKI ) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada
tahun tertentu dengan penyebab kematian yang terkait gangguan kehamilan atau
melahirkan dan masa nifas ( 42 hari setelah melahirkan ) tanpa memperhitungkan lama
18
kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini secara langsung digunakan untuk
memonitor kematian terkait kehamilan. Angka kematian ibu maternal berguna untuk
ibu,kondisi lingkungan sehat , tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil,
Disamping itu pula akses terhadap sarana pelayanan kesehatan sangat mudah karena
penyebaran bidan praktek swasta sebagai jaringan yang dimiliki oleh Puskesmas
Jumlah kematian penduduk yang berusia dibawah satu tahun per 1000 kelahiran
hidup pada tahun tertentu disuatu daerah disebut angka kematian bayi ( AKB ). AKB
merupakan indikator yang sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan anak
khususnya bayi dan dapat mencerminkan tingkat kesehatan ibu, Kondisi kesehatan
lingkungan secara umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan serta tingkat
perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Jumlah kematian bayi tahun 2020 adalah 3
kasus dan jumlah kelahiran adalah 1.311 sehingga angka kematian bayi tahun 2020
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah tingkat
kesakitan dan status gizi , kesehatan ibu waktu hamil dan proses penanganan persalinan.
Gangguan perinatal merupakan salah satu dari sekian faktor yang mempengaruhi
kondisi kesehatan ibu selama hamil yang mempengaruhi perkembangan fungsi dan
organ janin.
2.4.2 Morbiditas
No Penyakit Jumlah
1 ISPA 6408
2 Thypoid Fever 5065
3 Myalgia 3302
4 Dermatitis 2373
5 Gastritis 902
6 Hipertensi 929
19
7 OA 522
8 GEA 407
9 Gangguan Refraksi 104
ToTal 20.012
Sumber Data: SP2TP Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020
a. Penyakit Menular
1. Penyakit TB paru
Penyakit TB paru merupakan penyakit yang masih ditemukan di wilayah
puskesmas Dompu Barat. Secara nasional TB paru merupakan penyakit yang masih tinggi
angka kejadiannya bahkan merupakan yang tertinggi ketiga didunia. MDGS menetapkan
penyakit TB paru sebagai salah satu target penyakit yang harus diturunkan selain HIV
/AIDS dan malaria. Data capaian pengobatan TB di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
tahun 2020, dapat dilihat pada tabel berikut:
20
Tabel Data penderita TB yang diobati
Di wilayah kerja Puskesmas Dompu barat
Tahun 2020
Angka penemuan kasus TB paru tahun 2020 sebesar 50 penemuan kasus yang
rendah ini disebabkan oleh karena kurangnya pengetahuan masyarakat dan rendahnya
keinginan untuk memeriksakan diri apabila mengalami batuk yang lama, yang
mengakibatkan rendahnya cakupan penemuan kasus TB di masyarakat ini dibuktikkan
dengan jumlah cakupan penemuan suspek TB sebesar 83 dari target yang ditetapkan
yaitu 7.355 penemuaan suspek TBC.
Meskipun sukses rate kasus TB paru di kecamatan Woja pada tahun 2020
sebesar 86 orang namun upaya untuk menurunkan case rate dan meningkatkan succes
rate terus dilakukan dengan cara meninngkatkan sosialisasi penanggulangan TB paru
sesuai manajemen DOTS melalui jejaring internal maupun eksternal rumah sakit serta
sektor terkait lainnya. Disamping meningkatkan jangkauan pelayanan upaya yang tidak
kalah penting dan perlu dilakukan dalam rangka penangulangan penyakit TB paru
adalah meningkatkan kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat di
mayarakat. Kasus TB paru sangat dipengaruhi oleh kepadatan penduduk dan kemiskinan
, karena penularan TB paru adalah melalui kontak langsung dengan penderita. Status
gizi juga mempengaruhi kasus TB paru terutama angka kesembuhannya, dengan status
gizi yang baik penderita TB paru akan lebih cepat pulih.
2. Penyakit Pneumonia
Infeksi saluran pernafasan akut ( ISPA ) adalah penyakit infeksi akut yang
menyerang pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli. Penyakit ISPA yang menjadi
masalah dan masuk dalam program penanggulangan penyakit adalah pneumonia karena
merupakan salah satu penyebab kematian anak. Pneumonia adalah infeksi akut yang
menyerang jaringan paru ( alveoli ). Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, virus
atau kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi rentan yang
terserang pneumonia adalah anak umur <2 tahun. Penemuan dan tata laksana kasus adalah
salah satu kegiatan program penanggulangan. Adapun data penemuan kasus pneumonia
balita di wilayah kerja puskesmas Dompu Barat tahun 2020 yaitu:
Tabel:
22
Data penemuan kasus pneumonia balita
di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
Penemuan penderita
Jumlah Pneumonia balita Bukan
No Desa/kel
Balita Pneumoni Pneumo pneumonia
Total
a nia berat
1 Saneo 453 1 0 1 110
2 Serakapi 140 1 0 1 48
3 Simpasai 746 3 0 3 230
4 Kandaidua 722 2 0 2 212
5 Wawonduru 652 1 0 1 150
6 Montabaru 717 2 0 2 159
7 Matua 595 2 0 2 138
8 Rababaka 115 1 0 1 52
9 Bakajaya 432 2 0 2 121
10 Nowa 424 1 0 1 116
11 Bara 480 3 0 3 128
12 Madaprama 397 1 0 1 95
13 Mumbu 356 2 0 2 86
14 Riwo 318 1 0 1 60
Total 6547 23 0 23 1705
Sumber data : Program Ispa Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
3. Penyakit HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya
sehingga penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah
terinfeksi berbagai macam penyakit lainnya. Sebelum memasuki fase AIDS penderita
terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. HIV positif dapat diketahui dengan cara
23
VCT dan Zero survey. Adapun data kasus penyakit HIV/AIDS dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel
Data Temuan kasus HIV/AIDS
Di wilayah kerja Puskesmas Dompu barat
Tahun 2020
4. Penyakit IMS
IMS merupakan jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual
dengan orang yang mengidap IMS. Oleh karena itu IMS meruapakan salah satu pencetus
timbulnya kasus HIV/AIDS di masyarakat maka puskesmas Dompu Barat telah melakukan
berbagai upaya untuk mencegah dan mengurangi penularan penyakit menular seksual
( PMS ) termasuk dampak sosialnya diantaranya yaitu:
a. Penyuluhan /KIE pada masyarakat umum, anak sekolah/remaja maupun kelompok
resiko tinggi
b. Penemuan dan pengobatan
c. Konseling
5. Penyakit Diare
Diare didefinisikan sebagai kejadian Buang air besar berair lebih dari 3 kali
namun tidak berdarah selama 24 jam bila disertai dengan darah disebut disentri. Demikian
juga dengan 10 penyakit terbanyak . Adapun kasus penyakit diare yang terjadi selama tahun
2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
6. Penyakit Malaria
Penyakit malaria positif dari hasil pemeriksaan secara klinis terhadap sampel
darah di puskesmas Dompu Barat. Adapun data Capain kegiatan program Malaria tahun
2020 yaitu
25
Tabel Data Kesakitan dan kematian Malaria di wilayah kerja Puskesmas Dompu
Barat tahun 2020
7. Penyakit Kusta
Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae.
Bila penyakit kusta tidak ditangani maka dapat menjadi progresif menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit , saraf, mata dan anggota gerak. Strategi global WHO menetapkan
indikator Eliminasi kusta adalah angka penemuan penderita / new case detection rate
( NCDR ) . dengan NDCR 0,0005 per 10.000 penduduk sudah dapat dikategorikan
sebagai daerah rendah kusta dengan mengacu pada indikator pusat bahwa daerah dengan
NCDR 0,50 per 10.000 penduduk sudah dapat dikatakan sebagai daerah rendah kusta.
Pada tahun 2020 ditemukan kasus kusta di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
sebanyak 24 kasus. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Kasus Baru
No Desa/kel
PB MB Total
1 Saneo 0 0 0
2 Serakapi 0 2 2
3 Simpasai 0 6 6
4 Kandaidua 0 3 3
26
5 Wawonduru 0 0 0
6 Montabaru 0 1 1
7 Matua 0 0 0
8 Rababaka 0 0 0
9 Bakajaya 0 2 2
10 Nowa 0 1 1
11 Bara 0 1 1
12 Madaprama 0 0 0
13 Mumbu 0 2 2
14 Riwo 0 0 0
Total 0 18 18
Sumber Data : Program kusta Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
1 Saneo 0 0 0
2 Serakapi 0 2 2
3 Simpasai 0 6 6
4 Kandaidua 0 3 3
5 Wawonduru 0 0 0
6 Montabaru 0 1 1
7 Matua 0 0 0
8 Rababaka 0 0 0
9 Bakajaya 0 2 2
10 Nowa 0 1 1
11 Bara 0 1 1
12 Madaprama 0 0 0
13 Mumbu 0 2 2
14 Riwo 0 0 0
Total 0 18 18
Sumber Data : Program kusta Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
Tabel Data kasus Baru kusta cacat tingkat 0, cacat tingkat 2,kusta anak <15
tahun di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020
Kasus Baru
Cacat tingkat Cacat tingkat Total
No Desa/kel
0 2
1 Saneo 0 0 0
2 Serakapi 0 0 0
27
3 Simpasai 0 0 0
4 Kandaidua 0 0 0
5 Wawonduru 0 0 0
6 Montabaru 0 0 0
7 Matua 0 0 0
8 Rababaka 0 0 0
9 Bakajaya 0 0 0
10 Nowa 0 0 0
11 Bara 0 0 0
12 Madaprama 0 0 0
13 Mumbu 0 0 0
14 Riwo 0 0 0
Total 0 0 0
Sumber Data : Program kusta Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
Tabel Data Penderita kusta selesai berobat
Di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020
Kusta PB Kusta MB
No Desa/kel Penderita RFT Penderita RFT
1 Saneo 0 0 0 0
2 Serakapi 0 0 2 0
3 Simpasai 0 0 5 0
4 Kandaidua 0 0 3 1
5 Wawonduru 0 0 0 1
6 Montabaru 0 0 0 1
7 Matua 0 0 1 0
8 Rababaka 0 0 0 0
9 Bakajaya 3 0 0 1
10 Nowa 1 0 2 1
11 Bara 0 0 0 0
12 Madaprama 0 0 0 1
13 Mumbu 1 0 2 0
14 Riwo 0 0 0 0
Total 5 0 15 6
Sumber Data : Program kusta Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
28
Tetanus neonatorum ( TN ) disebabkan oleh basil clostridium Tetani, yang
masuk dalam tubuh melalui luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru lahir apabila
pemotongan tali pusat
3. Penyakit campak
Penyakit campak adalah penyakit akut yang mudah menular baik pada balita ,
anak –anak maupun orang dewasa yang disebabkan oleh virus campak. Penularan virus
campak dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi dan secret orang yang terinfeksi.
Pada tiga tahun terakhir tidak ditemukan kejadian campak. Keberhasilan menekan kasus
campak tidak terlepas dari pelaksanaan imunisasi campak secara rutin baik di tingkat
puskesmas dan sarana keseahtan lainnya, Penyediaan sarana vaksin yang sudah memadai,
tenaga yang mencukupi serta kesadaran masyarakat untuk mendapatkan imunisasi campak
bagi bayi/balita
29
No Desa/kel Jumlah Kasus Meninggal
1 Saneo 1 0
2 Serakapi 0 0
3 Simpasai 7 0
4 Kandaidua 6 0
5 Wawonduru 3 0
6 Montabaru 7 0
7 Matua 4 0
8 Rababaka 0 0
9 Bakajaya 6 0
10 Nowa 4 0
11 Bara 4 0
12 Madaprama 4 0
13 Mumbu 2 0
14 Riwo 1 0
Total 49 0
Sumber Data : Program DBD Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
4. Penyakit Rabies
30
Rabies merupakan penyakit dengan CFR yang sangat tinggi, yang disebabkan oleh
infeksi virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kera yang
di dalam tubuhnya mengandung virus rabies.
5. Keracunan Makanan
Pada tahun 2020 tidak terdapat keracunan makanan.
d. Penyakit Degeneratif
1. Penyakit Hipertensi
Tabel
Data kasus Hipertensi
di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020
31
4 Kandaidua 75 15
5 Wawonduru 38 8
6 Montabaru 45 11
7 Matua 37 12
8 Rababaka 20 3
9 Bakajaya 40 6
10 Nowa 23 6
11 Bara 25 8
12 Madaprama 22 7
13 Mumbu 15 2
14 Riwo 20 11
Total 468 107
Sumber Data : Program Diabetes Militus Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
Tabel Data Deteksi dini Kanker leher rahim dengan metode IVA dan kanker payudara
dgn pemeriksaan Klinis Di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020
BAB 2
33
BAB 3
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUN BERJALAN
1.1 Matriks RPK Puskesmas Tahun Berjalan
Terlampir
1.2 Matriks Awal: Pemantauan Hasil Kegiatan Puskesmas Dengan Nusantara Sehat
Individu
Kegiatan yang telah dilaksanakan selama 1 bulan paska penempatan:
3.2.1 Orientasi Puskesmas
Untuk perkenalan awal yang kami lakukan adalah lapor diri dan menghadap
kelapa Puskesmas. Orientasi sebentar terkait kondisi Puskesmas sesuai profesi, lalu
berkenalan dengan staff yang ada dan melaksanakan tugas masing-masing sesuai
profesi.
b. Penyamplingan pasien
1. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk
2. Petugas mencocokan kembali blangko pasien dengan idetitas pasien
3. Petugas melakukan penyamplngan sesuai dengan kebutuhan pemerksaan
4. Petugas mempersilahkan pasien duduk di ruang tunggu untuk menunggu hasil
pemeriksaan laboratorium selesai
5. Petugas memberikan sampel pada petugas pemeriksa sampel
c. Pemeriksaan sampel
1. Petugas pemeriksa sampel menerima sampel pasien dari petugas sampling
2. Sampel pasien di pemeriksa sesuai dengan permintaan pemeriksaan dari
dokter
3. Petugas periksa sampel sesuai Standar Operasional Prosedur
34
4. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar hasil pemeriksaan kemudian diberikan
pada petugas registrasi
35
3.2.3 Posyandu Keluarga
Posyandu Keluarga adalah suatu upaya pelayanan kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan secara komprehensif dan
integrasi antara Posyandu Ibuu Anak, Posbindu, Posyandu Lansia, dan/atau UKBM
lainnya yang ada di wilayah dusun/lingkungan, dilaksanakan dalam satu tempat dan
waktu bersamaan. Oleh karena itu kehadiran Nusantara Sehat juga harus mendukung
pelaksanaan Posyandu keluarga ini.
36
BAB 4
KESIMPULAN
mendokumentasikan gambaran kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Selain itu laporan ini juga
menjadi pedoman untuk menilai program yang sesuai untuk diterapkan di wilayah kerja. Pada
dasarnya, nusantara sehat individu bukan menjadi jawaban atas semua permasalahan kesehatan
yang ada terutama di wilayah kerja, namun melakukan upaya penguatan fasilitas pelayanan
Selain itu, nusantara sehat individu melakukan pendampingan kepada Puskesmas untuk
mencapai standarisasi pelayanan kesehatan primer tanpa melupakan prinsip dan aturan yang
berlaku di Puskesmas Dompu Barat. Dengan demikian, untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat, nusantara sehat individu tetap melakukan pendekatan dan kerjasama kepada
stakeholder, lintas sektor serta masyarakat setempat (masyarakat lokal ataupun LSM yang berada
di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat) terkait program yang akan dilakukan sehingga
diharapkan ketika nusantara sehat individu meninggalkan tempat kerja setelah dua tahun, maka
masyarakat tetap bisa mandiri dalam menjalankan upaya tersebut. Selain itu, apabila masyarakat
sudah terberdaya, maka masyarakat akan melakukan sendiri upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan mereka secara mandiri. Ketika hal tersebut terwujud, maka tentu masyarakat menjadi
sehat sehinga dusun dan desa menjadi sehat. Apabila Puskesmas sudah bisa memberikan
pelayanan kesehatan yang baik ditambah dengan kondisi masyarakat yang sehat, maka tujuan
37
Lampiran Denah Puskesmas Dompu Barat
38
Situasi pada masa tugas NSI
Target/
No. Substansi Sasaran/Indikator 1 bulan 6 bulan 1 tahun 18 bulan 23 bulan
keberhasilan
4 Uraian tugas NSI: (uraikan) Ada, sesuai dengan Ada, sesuai kompetensi
kompetensi nakes :
1
- Penyamplingan pasien Terlaksana Terlaksana
- Pemeriksaan hematologi
- Pemeriksaan kimia darah
- Pemeriksaan bakteriologi
- Pemeriksaan imunologi
6 P1 (perencanaan)
2
- RUK Disusun bersama Belum Dilibakan
sesuai Pmk 44/2015
Target/
No. Substansi Sasaran/Indikator 1 bulan 6 bulan 1 tahun 18 bulan 23 bulan
keberhasilan
7 P2 (penggerakan pelaksanaan)
3
- Lokmin LS Dilibatkan, Dilibatkan
dilaksanakan sesuai
standar
standar
4
Data lengkap, Data lengkap, terkirim ke
terkirim ke dinkes dinkes tidak tepat waktu,
- Pelaporan tepat waktu, dianalisis.
dianalisis.
10 PIS-PK
5
Keterlibatan NSI Dilibatkan Tidak Dilibatkan
6
Situasi pada masa tugas NSI
Target/ Sasaran/Indikator
No. Substansi keberhasilan
1 bulan 6 bulan 1 tahun 18 bulan 23 bulan
17 Kontribusi Dana Desa dalam pembangunan Ada, menunjang program Tidak Ada
kesehatan di wilayah kerja puskesmas prioritas
18 Dukungan LS
7
- Supervisi NS Ada Tidak ada
puskesmas