Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN AWAL

NUSANTARA SEHAT INDIVIDU

MUHAMMAD SUBHAN, A.Md.A.K


NRPK. 23.7.1115049

AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


PUSKESMAS DOMPU BARAT

KECAMATAN WOJA
KABUPATEN DOMPU
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Awal Nusantara Sehat Individu Puskesmas Dompu Barat Kabupaten Dompu,
Provinsi Nusa Tenggara Barat telah selesai di susun dan disetujui oleh Kepala UPTD Puskesmas
Dompu Barat Pada Tanggal

Nama : MUHAMMAD SUBHAN, A.Md.AK

NRPK : 23.7.1115049

JENIS TENAGA KESEHATAN : AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

Dompu, 30 Mei 2022


Mengetahui
Kepala UPTD puskesmas Dompu Barat

Mujakir, S.KM
NIP. 197403161997021002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penyusunan Laporan Awal Nusantara Sehat Individu Puskesmas Dompu Barat
Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusunan Laporan Awal Nusantara Sehat Individu ini bertujuan untuk mengetahui situasi
kondisi Individu, mengevaluasi kegiatan inovasi yang telah dilakukan Nusantara Sehat Individu,
serta mengetahui rencana kegiatan-kegiatan selanjutnya.

Penyusunan Laporan Awal Nusantara Sehat Individu Puskesmas Dompu Barat ini
terwujud atas bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan
satu per satu. Untuk itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

Bapak/Ibu Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Dompu. Kepala Puskesmas Dompu Barat yang
telah memberikan bantuan dalam penyusunan Laporan Awal ini, Staf dan pegawai Puskesmas
Dompu Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, serta Dinas Kesehatan Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang telah memberikan dukungan untuk melaksanakan program ini.

Penyusun menyadari bahwa Penyusunan Laporan Awal Nusantara Sehat Individu


Puskesmas Dompu Barat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penyusun mengharapkan agar
Laporan Awal Nusantara Sehat Individu Puskesmas Dompu Barat ini bermanfaat bagi
Puskesmas maupun pihak lain yang membutuhkan.

Dompu, 30 Mei 2022


Nusantara Sehat Individu
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iv
BAB 1ANALISA SITUASI..............................................................Error! Bookmark not defined.
1. KEADAAN UMUM..................................................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Geografis.............................................................................Error! Bookmark not defined.
1.1.1. Gambaran geografi, topografi...................................Error! Bookmark not defined.
1.1.2. Wilayah Kerja Puskesmas.........................................Error! Bookmark not defined.
2 GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN...................Error! Bookmark not defined.
2.1 Sarana dan Prasarana Puskesmas........................................Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Data Puskesmas........................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Jejaring dan Jaringan Puskesmas...............................Error! Bookmark not defined.
2.1.2.1 Jumlah Puskesmas Pembantu (PUSTU)...........Error! Bookmark not defined.
2.1.2.2 Jumlah POSKESDES.......................................Error! Bookmark not defined.
2.1.2.3 Jumlah Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).....Error! Bookmark
not defined.
2.1.3. Jarak Pemukiman Masyarakat Terjauh dan Waktu Tempuh yang Diperlukan. Error!
Bookmark not defined.
2.1.4. Ketersediaan Obat.....................................................Error! Bookmark not defined.
2.2 Tenaga Kesehatan Puskesmas.............................................Error! Bookmark not defined.
2.3 Peralatan, Sarana Kesehatan dan Sarana Penunjang Puskesmas.......Error! Bookmark not
defined.
2.4 Manajemen Puskesmas........................................................Error! Bookmark not defined.
2.4.1. Visi, Misi, Strategi dan Tata Nilai Puskesmas..........Error! Bookmark not defined.
2.5 Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat................................Error! Bookmark not defined.
2.5.1. Mortalitas..................................................................Error! Bookmark not defined.
2.5.1.1. Jumlah kematian ibu...........................................Error! Bookmark not defined.
2.5.1.2. Jumlah kematian bayi dan balita.........................Error! Bookmark not defined.
2.5.2. Morbiditas.................................................................Error! Bookmark not defined.
2.5.2.1 10 jenis penyakit terbanyak.................................Error! Bookmark not defined.
BAB 2. Error! Bookmark not defined. PELAKSANAAN KEGIATAN INOVASI NUSANTARA
SEHAT...............................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 3........................ RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUN BERJALAN
............................................................................................................Error! Bookmark not defined.
3.1 Matriks RPK Puskesmas Tahun Berjalan............................Error! Bookmark not defined.
3.2 Matriks Awal: Pemantauan Hasil Kegiatan Puskesmas Dengan Nusantara Sehat Individu
Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Orientasi Puskesmas..................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 4 KESIMPULAN......................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 1

ANALISA SITUASI

1. KEADAAN UMUM
1.1 Geografis
1.1.1. Gambaran geografi, topografi
Puskesmas Dompu Barat memiliki luas wilayah kerja  328 Km2 yang terdiri dari 3
kelurahan dan 11 desa yang berpenduduk sekitar 60,413 jiwa dengan kepadatan penduduk
200,6 jiwa/km2

Adapun batas –batas wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat yaitu:

a. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Kilo,


b. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Mbawi kecamatan Dompu,
c. Sebelah barat berbatasan dengan desa Soriutu kecamatan Manggelewa
d. Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan Karijawa kecamatan Dompu.
Wilayah Kerja puskesmas Dompu Barat sebagian besar merupakan wilayah dataran
dengan ketinggian antara 13 – 58 meter dari permukaan laut dan merupakan daerah yang sangat
potensi untuk pertanian tanaman pangan di kabupaten Dompu.

Semua Desa / kelurahan di wilayah kerja puskesmas Dompu Barat beriklim tropis dan
dipengaruhi oleh 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau.

Secara Administratif wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat terdiri dari 14 desa/kelurahan yang
terdiri dari 96 dusun/lingkungan yaitu:

a. Desa Serakapi terdiri dari 6 dusun


b. Desa Saneo terdiri dari 10 dusun
c. Kelurahan Simpasai terdiri dari 7 lingkungan
d. Kelurahan Kandaidua terdiri dari 5 lingkungan
e. Kelurahan Montabaru terdiri dari 6 lingkungan
f. Desa Wawonduru terdiri dari 8 dusun
g. Desa Matua terdiri dari 7 dusun
h. Desa Rababaka terdiri dari 4 dusun
i. Desa Bakajaya terdiri dari 1 dusun
j. Desa Nowa terdiri dari 7 dusun
k. Desa Bara terdiri dari 8 dusun
l. Desa Madaprama terdiri dari 7 dusun
m. Desa Mumbu terdiri dari 7 dusun
n. Desa Riwo terdiri dari 6 dusun
Semua wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat dapat dijangkau dengan kendaraan
bermotor baik roda dua maupun roda empat, jarak tempuh dari desa ke Puskesmas rata-rata 30
menit kecuali desa Riwo dan saneo jarak tempuh dari puskesmas ke desa kurang lebih 45 menit.

1
1.1.2 Wilayah Kerja Puskesmas
 Luas
Puskesmas Dompu Barat memiliki luas wilayah kerja  328 Km2.

 Jumlah Kelurahan
Terdiri dari 3 kelurahan dan 11 desa yang berpenduduk sekitar 60,413 jiwa dengan
kepadatan penduduk 200,6 jiwa/km2. Diantaranya adalah Saneo. Serakapi, Simpasai,
Kandaidua, Wawonduru, Montabaru, Rababaka,Bakajaya, Nowa, Bara, Madaprama,
Mumbu, Riwo.

1.2 Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Dompu Barat sebesar 56.733
jiwa. Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja puskesmas
Dompu Barat secara lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut:

Data jumlah penduduk menurut desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Dompu


Barat tahun 2020

Jumlah penduduk
No Desa/kel. Total Jumlah KK
Laki-laki Perempuan
1 Saneo 1848 1730 3578 831
2 Serakapi 712 684 1396 390
3 Simpasai 4496 4260 8756 2070
4 Kandaidua 4198 4186 8384 2042
5 Wawonduru 2076 1918 3994 983
6 Montabaru 3213 3138 6351 1523
7 Matua 2294 2217 4511 1067
8 Rababaka 696 677 1373 355
9 Bakajaya 2650 2634 2584 1289
10 Nowa 2095 1813 3908 903
11 Bara 1907 1865 3772 938
12 Madaprama 1521 1647 3168 699
13 Mumbu 1213 1174 2387 569
14 Riwo 1021 933 1954 489
Total 29940 28876 58816 14148
Sumber data : Data Kependudukan BPS Dompu Tahun 2020

Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Dompu Barat tahun 2020


sebanyak 58.816 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi terdapat di desa/kelurahan simpasai
sebanyak 8.756 jiwa dan penduduk terrendah di desa/kelurahan Rababaka sebanyak
1.373 jiwa.
Kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat sebesar 200,6 ,
Sedangkan kepadatan penduduk per desa/kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

2
Kepadatan penduduk per desa/kelurahan
di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
Jumlah Luas Kepadatan
No Desa/kel. Penduduk Wilayah Penduduk
1 Saneo 4688 61,82 75,83
2 Serakapi 1801 1,8 1000,55
3 Simpasai 8170 4,30 1,900
4 Kandaidua 7798 5,90 1321,69
5 Wawonduru 3724 3,00 1241,33
6 Montabaru 5886 1,30 4527,69
7 Matua 4209 30,79 136,700
8 Rababaka 1278 25 51,12
9 Bakajaya 4933 41,30 119,44
10 Nowa 3652 45,30 80,61
11 Bara 3525 19,30 182,64
12 Madaprama 2989 16,20 1,845
13 Mumbu 2253 28,40 79,33
14 Riwo 1827 43,60 0,419
Total 56733 328 172,96
Sumber data : Data Kependudukan BPS Dompu Tahun 2020

2. GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


2.1 Sarana dan Prasarana Puskesmas
2.1.1 Data Puskesmas
Nama Puskesmas : Puskesmas Dompu Barat

Alamat : Jln. Diponegoro Kelurahan Monta Kec. Woja Kab.

Dompu NTB

Kategori : Rawat Inap

Skor T/ST : Perkotaan

Status Akreditasi : Terakreditasi Madya

Nomor Telp. :-

Ketersediaan Listrik : PLN 24 jam

Ketersediaan Sinyal : 4G semua jaringan

Ketersediaan Air Bersih : PDAM

3
2.1.2 Jejaring dan Jaringan Puskesmas

2.1.3 Jarak Pemukiman Masyarakat Terjauh dan Waktu Tempuh yang Diperlukan

No Nama Desa Waktu

1 Serakapi ±30 Menit

2 Saeno ±45 Menit

3 Simpasai ±10 Menit

4 Kandaidua ±10 Menit

5 Montabaru ±5 Menit

6 Wawonduru ±

7 Matua ±3 Menit

8 Rababaka ±25 Menit (Kecuali Dusun Terpencil


lewat dari 35 Menit)

9 Bakajaya ±5 Menit

10 Nowa

11 Bara ±10 Menit

12 Madaprama ±15 Menit

13 Mumbu ±25 Menit

14 Riwo ±45 Menit

2.1.4 Ketersediaan Obat

2.1.5 Obat merupakan sarana penunjang keberhasilan pelayanan kesehatan khususnya

penyembuhan penyakit. Kedudukan obat dalam pelayanan kesehatan sangat penting,

karena itu jumlah persediaan, distribusi dan pelayanan obat diharapkan menjangkau

seluruh lapisan masyarakat.

APBD 1 / APBN
Alat Kesehatan
1 Alat Suntik sekali pakai 0,3 ml Pcs
2 Alat Suntik sekali pakai 0,5 ml Pcs
3 Alat Suntik sekali pakai 1 ml PCS
4 Alat Suntik sekali pakai 3 ml Pcs
5 Apron Biru malaria Pcs
6 Alkohol Swabs 100's Pcs
7 Gips 4 Inch Rol
8 BAJU (Cover All Suit /Hazmat Suit) baju BOHO Pcs
9 Masker Bedah 3 Ply (TB) Pcs
10 Kaca Mata Google TB Pcs

4
11 Masker Bedah 3 Ply (HIV) Pcs
12 Masker TB N95 Pcs
13 Masker N95 (Sure And Me) Pcs
14 Masker Bedah Anak Pcs
15 APD Lengkap Foging Set
16 Masker Las (Foging) Pcs
17 Masker Malaria Pcs
18 Sarung Tangan Non Steril S Pcs
19 Sarung Tangan Non Steril M Pcs
20 Kelambu Roll
21 Plester Bulat @200pcs Pcs
22 Sarung Tangan Steril 7 Pcs
23 Safety Box 5 Liter Pcs
OBAT-OBATAN
24 Albendazole 400 mg Tablet
25 Asam Ascorbat 500 mg Tablet
26 Bedaquiline Tablet
27 Closerin 250 mg Tablet
28 Clozapine 25 mg Tablet
29 Clofazimin Tablet
30 Clorpromazin tablet 100 mg Tablet
31 DHP Frimal (Kotak @9 Tablet) ktk
32 Diazepam 5 mg Tablet
33 Ethionamide Tablet
34 Linezolid 600 mg Tablet
35 Garam Oralit Sachet
36 Glibenclamide 5 mg Tablet
37 Haloperidol 1,5 mg Tablet
38 INH(Ishonizide) Tablet
39 Lompren ( Clofazimine) Tablet
40 MDT Combi Dewasa MB (Merah) 6 Blister
41 MDT Combi Dewasa PB (Hijau) 6 Blister
42 MDT Combi Anak MB ( ORANGE) 6 Blister
43 Mineral Mix Sachet
44 Moxifloxacin ( moximed) Tablet
45 Metoclopramid 10 mg Tablet
46 OAT Kat. 1,3 Paket
47 OAT Kat. II Paket
48 OAT Kat Anak Paket
49 OAT Kat kombipak Paket
50 Primaquin 15 mg Tablet
Kapsul
51 Retinol 200.000 IU (Merah)
lunak
Kapsul
52 Retinol 100.000 IU (Biru)
lunak
53 Sivit Zinc Tablet
54 Tablet Tambah Darah Tablet
55 Zinc 20 mg Tablet
SIRUP, SUSPENSI DAN DROP
56 Albendazole sirup Botol
INJEKSI DAN PELARUT
57 Artesunat Injeksi 60 mg/ml Vial
58 Dextrose 40% (D5) Vial
59 Diazepam Lar. Rektal 5 mg/2,5 ml (Stesolid) Ampul
60 Ephedrin HCL Inj 1% Ampul
61 Ephinefrine Ampul
62 Metoclopramid inj 5 mg/ml Ampul
5
63 MgSO4 40% Ampul
64 Phytomenadion inj 2 mg/ml Ampul
VAKSIN DAN SERUM
65 Vaksin BCG Vial
66 Vaksin TT Vial
67 Vaksin HB0 Vial
68 Vaksin IPV Vial
69 Vaksin Polio (POLIO) Vial
70 Vaksin MR (1-2) Vial
71 Vaksin DT Vial
72 Vaksin PCV Vial
73 Vaksin Campak /Rubela Vial
74 Vaksin DPT / DPT-HB / DPT-HB-Hib(1-4) Vial
75 Hepatitis B Imunoglobin (HbIg) Bayi Vial
76 RABIES VACCINE INACTIVATED Vial
77 RABIES IMMUNE GLOBULIN (HUMAN) 1 ML Vial
78 Vaksin Covid-19 (Sinovac) Vial
79 Vaksin Covid-19 (Biofarma) (1 Vial/10 dosis) Vial
80 Vaksin Covid-19 (@2 Dosis)CORONAVAC Vial
81 Vaksin Covid-19 (@2 Dosis)ANTRAZENECA Vial
82 Vaksin Covid-19 @10 (Moderna) Vial
83 Vaksin Pfizer 1 Vial @ 6 Dosis Vial
84 Vaksin Coronavac 1 Vial @ 1 Dosis Vial
TETES MATA, TETES TELINGA, SALEP DAN
SEDIAAN TOPIKAL
85 Chloramphenicol SM 1% Tube
86 Hidrocortison salep Tube
87 Oxytetrasiklin Salep Mata 0,1% Tube
88 Salep 2-4 Pot
LABORATORIUM
89 Box Slide ( Warna Hijau )(malaria) 72'S ktk/72 pcs
90 Blood Lancet 100 'S Pcs
91 Fesco Blood Lancet 200 'S Pcs
92 Catride TCM TB Pcs
Malaria Ag. pLDH/HRP2 (COMBO Card Test) (Whole
93 25 kit/box
Blood) (Warna PEACH)(AG PCDH)(MALARIA)
94 Handsanitizer 50 ml Botol
95 Handsanitizer 100 ml Botol
96 Giemsa 100 ml Botol
97 Oil Emersi 100 ml Botol
98 Oil Emersi 500 ml Botol
99 Giemsa 500 ml Botol
100 Kartu Golongan Darah pak
101 Lab. Kit Malaria kotak
102 Oil Emersi botol
103 Paket KIT TB kotak
104 Pot Dahak / Pot Sputum Buah
105 Reagen ZN 10 ktk/Dus
25
106 Rapid Test HBsAg/ Virocheck
pcs/kotak
RDT Malaria ( Carestart Malaria PT/PAN HRP 2/PL DN
107 Test
Ag Combo RDT) (Warna KUNING)
108 RDT DBD SD BIOLINE 25 kit/box
Rapid antigen Abbot Panbio Covid (Ag) Rapid Test Divice
109 Pcs
(Nasopharyngeal)
110 Rapid Antigen (Whole Power) Pcs
111 Rapid Antigen Entram Pcs
6
112 Reagen Golda A vial
113 Reagen Golda B vial
114 Reagen Golda AB vial
115 Anti Resus D vial
116 SD HIV-1/2 3,0 25/kotak
117 TRIPOCHECK SYPHILIS 25/kotak
118 Tuberkulin Vial
119 VTM + Stik Steril Swab (CITO) Pcs
120 BETAFOG Botol
121 Insektisida DBD (GOKILATH) Botol

BAHAN MEDIS HABIS PAKAI (BMHP) DAK


121 Alat Suntik sekali pakai 0,5 ml Pcs
122 Alat Suntik sekali pakai 1 ml Pcs
123 Alat Suntik sekali pakai 3 ml Pcs
124 Alat Suntik sekali pakai 5 ml Pcs
125 Alat Suntik sekali pakai 10 ml Pcs
126 Alat Suntik sekali pakai 20 ml Pcs
127 Alkohol Swabs 100's Pcs
128 Blade Sterile (Mess) Pcs
129 Blood Lancet Pcs
130 Blod TransfusiSet Stera Pcs
131 Catgut Chromic (Absorbable Suture Sterile) Pcs
132 Catgut Plain 3/0 HR 37 mm Pcs
133 Dermatix Pcs
134 Female Catheter no. 16 Pcs
135 Female Catheter no. 18 Pcs
136 Foley Catheter no. 18 Pcs
137 Foley Catheter no. 20 Pcs
138 Infus Set Anak Pcs
139 Infus Set Dewasa Pcs
140 IV Catheter No. 16 Pcs
141 IV Catheter no. 18 Pcs
142 IV Catheter no. 20 Pcs
143 IV Catheter no. 22 Pcs
144 IV Catheter no. 24 Pcs
145 Jarum Kulit GT 14 Pcs
146 Jarum Otot GR 14 Pcs
147 Kapas Pembalut 500 gr Bungkus
148 Kasa panjang 42y x 110 cm Poli Kassa Rol
149 Kassa Steril kotak
150 Masker Nebul Anak Pcs
151 Masker Nebul Dewasa Pcs
152 Nasal Canula Bayi (Oxyflow) Pcs
153 Nasal Canula Anak (Oxyflow) Pcs
154 Nasal Canula Dewasa (Oxyflow) Pcs
155 Needle No. 25G x 25 mm Pcs
156 Polifix / Hipavix 5mx5cm Roll
157 Plesterin Bulat Soft (Box @200 Pcs) 200/box
158 Sarung Tangan Non Steril Free Powder S Pcs
159 Sarung Tangan Non Steril Free Powder M Pcs
160 Sarung Tangan Non Steril Free Powder L Pcs
161 Sarung Tangan Non Steril S Pcs
162 Sarung Tangan Non Steril M Pcs
163 Sarung Tangan Non Steril L Pcs
164 Sarung Tangan Steril 7 Pcs
165 Sarung Tangan Steril 7.5 Pcs
7
166 Silk 3/0 (Silk Braided Non Absorbable Suture Sterile) Pcs
167 Stomach tube no. 18 Pcs
168 Tes kehamilan Pcs
169 Under Pad (Soft Pad 60 x 90 cm) Pcs
170 Urine Bag Pcs
OBAT-OBATAN
171 Acetylcystein 200 mg Tablet
172 Asam Asetil Salisilat/Asetosal tablet 80 mg ( Miniaspi ) Tablet
173 acyclovir 400 mg Tablet
174 Allopurinol 100 mg Tablet
175 Amitryptylline 25 mg Tablet
176 Amlodipin 5 mg Tablet
177 Amlodipin 10 mg Tablet
178 Amoxicillin 500 mg Tablet
179 Antasida DOEN Tablet Tablet
180 Asam Ascorbat 50 mg Tablet
180 Asam Mefenamat 500 mg Tablet
181 Attapulgit Tablet
182 Captopril 12,5 mg Tablet
183 Captopril 25 mg Tablet
184 Calcium Lactate Tablet
185 Cavicur Tablet
187 Carbamazepin Tablet
188 Chlorpheniramin Maleat (CTM) 4 mg Tablet
189 Cotrimoxazol 480 mg Tablet
190 Cetirizin HCL Tablet
191 Chlorampenicol 250 mg Tablet
192 Chlorampenicol 500 mg (Cloramex 500) Tablet
193 Dexamethasone 0,5 mg Tablet
194 Diazepam 2 mg Tablet
195 Diazepam 5 mg Tablet
196 Digoxin 0,25 mg Tablet
197 Dimenhydrinat 50 mg Tablet
198 Domperidon 10 mg Tablet
199 Ergotamin Tablet
200 Erytromycin 250 mg Tablet
201 Erytromycin 500 mg Tablet
202 Folic Acid 1mg Tablet
203 Furosemide 40 mg Tablet
204 Glibenclamide 5 mg Tablet
205 Glimepiride 1 mg Tablet
206 Glimepiride 2 mg Tablet
207 Glimepiride 3 mg Tablet
208 Griseovulfin 125 mg Tablet
209 Griseovulfin 500 mg Tablet
210 Haloperidol 0,5 mg Tablet
211 Haloperidol 1,5 mg Tablet
212 Haloperidol 5 mg Tablet
213 Hydrochlorthiazide 25 mg Tablet
214 Ibuprofen 200 mg Tablet
215 Ibuprofen 400 mg Tablet
216 Ketokonazole 200 mg Tablet
217 Loperamide Tablet
218 Loratadine 10 mg Tablet
219 Metyl Ergometrin 0,125 MG Tablet
220 Methyl Prednisolon 4 mg Tablet
221 Metformin 500 mg Tablet
8
222 Metoclopramid 10 mg Tablet
223 Metronidazole 250 mg Tablet
224 Metronidazole 500 mg Tablet
225 Nifedipin 10 mg Tablet
226 Nifedipin 20 mg (Adalat Oros ) Tablet
227 Nystatin 100.000 IU Tablet Vaginal Tablet
228 Nystatin 500.000 IU Tablet Tablet
229 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet
230 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet
231 Omeprazole Cap Tablet
232 Paracetamol 500 mg Tablet
233 Phenobarbital 30 mg Tablet
234 Phytomenadion 10 mg Tablet
235 Prednisone 5 mg Tablet
236 Propylthiouracil 100 mg Tablet
237 Pyrantel Pamoate 125 mg Tablet
238 Ranitidine 150 mg Tablet
239 Risperidon 1 mg Tablet
240 Risperidon 2 mg Tablet
241 Risperidon 3 mg Tablet
242 Salbutamol 4 mg Tablet
243 Simvastatin 10 mg Tablet
244 Simvastatin 20 mg Tablet
245 Trihexiphenidyl ( ARKINE 2 MG ) Tablet
246 Vitamin B Kompleks Tablet
247 Zinc 20 mg Tablet
SIRUP, SUSPENSI DAN DROP
248 Amoxicillin Syr 125 mg/5ml Botol
249 Antasida DOEN Suspensi Botol
250 Cotrimoxazol Suspensi 240 mg/5ml Botol
251 Domperidon suspensi Botol
252 Metronidazole Sirup Botol
253 Paracetamol Sirup 120 mg/5ml Botol
Botol
INJEKSI DAN PELARUT
254 Ampicillin Injeksi 1000 mg Vial
255 Aqua Pro Injeksi 25 ml Flush
256 Aqua DM 1000 ml Botol
Kombinasi Ipratropium Bromida 0,5 mg + Salbutamol 2,5
257 Ampul
mg nebule (Farbivent/Combivent)
258 Dexamethasone Injeksi Ampul
259 Diphenhydramin inj Ampul
260 Diazepam Injeksi 5 mg/ml Ampul
261 Epinefrina HCl/Bitartrat(Adrenalina) inj.0,1%-1ml Ampul
262 Gluconat Calcicus Inj 100 mg/ml Ampul
263 Haloperidol Dekanoat Injection 50 mg/ml Ampul
264 Lidocain HCl 2% Ampul
Lidokain komp. injeksi, Kombinasi: Lidokain HCl 2% +
265 Ampul
Epinefrin 1:80.000 - 2 ml
266 Meprovent Inhaler Ampul
267 Methyl Ergometrin Inj 0,2 mg/ml Ampul
268 MgSO4 20% Vial
269 MgSO4 40% Vial
270 Oxytocin Injeksi Ampul
271 Omeprazole Inj 40 mg/ml Ampul
272 Phenobarbital Injeksi Ampul
273 Phytomenadion Inj 2 mg/ml Vial
9
TETES MATA, TETES TELINGA, SALEP DAN
SEDIAAN TOPIKAL
274 Aciclovir salep kulit Tube
Anti Bakteri DOEN salep kombinasi: Basitrasin 500 IU/g +
275 Tube
Polimiksin 10.000 IU/g
Antifungi DOEN Kombinasi: Asam Benzoat 6% + Asam
276 Tube
Salisilat 3%
277 Betamethasone cream Tube
278 Chloramphenicol 1% Salep Mata Tube
279 Chloramphenicol 2% Salep Kulit (Bufacetin) Tube
280 Chloramphenicol Tetes Telinga (Erlamycetin) Botol
281 Hydrocortison 2,5% Tube
282 Ketokonazole Cream Tube
283 Miconazole 2% Tube
284 Oxytetrasiklin Salep Mata Tube
285 Phenol Glyserol (Tetes Telinga) Botol
286 perak sulfaduazine Tube
Salep 2-4 , Kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang
287 Tube
Endap 4%
288 Scabimite/ Scabisite Tube
289 Bedak Salisyl 2% Tube
SUPPOSITORIA DAN LARUTAN REKTAL
290 Antihemoroid Suppo Supp
291 Bisacodyl / Dulcolax 5 mg Supp
292 Bisacodyl / Dulcolax 10 mg Supp
293 Diazepam Lar. Rektal 10 mg/2,5 ml (Stesolid) Ampul
ANTISEPTIK DAN DESINFEKTAN
294 Antiseptik Kumur Botol
295 E-Care Hand Sanitizer 500 ml Botol
296 E care hand Wash (Sabun Cair 500 mL) Botol
297 Povidon 300 ml Botol
298 Povidon 60 ml Botol
299 Paraformaldehid/Formalin cair Btl 1000
VAKSIN DAN SERUM
300 Serum Anti Bisa Ular /Biosave SABU Vial
Serum Anti Tetanus injeksi 250.000 IU/ampul (ATS)
301 Vial
(Tetagram)
LARUTAN ELEKTROLIT DAN CAIRAN INFUS
302 Glucosa 5% (D5%) 500 ml Botol
303 Glucosa 10% (D10%) 500 ml Botol
304 Natrium Chlorida (NaCl) 0,9% Botol
305 Ringer Laktat Botol
306 Ringer Asering Botol
OBAT GIGI
307 Ethyl Chloride Kaleng
308 Fuji IX GP Besar pcs
309 Fuji IX GP Kecil pcs
310 Hydcal (Calsidol) pcs
311 Iodotin/ Iodoform pcs
312 Composit Pcs
313 Sponestan / Surgipson pcs
314 Cavit G pcs
315 Tri Kresol Formalin (TKF) Set
316 Klorfenol Kamfer Mentol pcs
316 Devitalisasi Pasta Ion Arsen pcs
LABORATORIUM
317 Golda A Vial
10
318 Golda B Vial
319 Golda AB Vial
320 Golda Resus D Vial
321 HB Mission 50's Acon pcs
322 Kertas Lensa Buah
323 Kartu Golongan Darah Lembar
324 Micropipet MT.II 1000 µl Pak
325 Micropipet MT.I 200 µl Pak
326 Object Glass Frosted (Slide) Box
327 Rak Tabung Reaksi 50 Lubang Multipurpose Pcs
RIGHT SIGN Malaria P.f/Pan Rapid Test Cassette (Whole
328 25 kit/box
Blood) (Warna PUTIH) (MALARIA)
329 Standbio Glucose 1 x 250 ml Kit
330 Standbio Uric Acid 4 x 30 ml Kit
331 Standbio Cholesterol 4 x 30 ml Kit
332 Stik Nesco Cholestrol Box
333 Stik Nesco Asam Urat Box
334 Stik Nesco Gula Box
335 Stik Easy Touch Asam Urat Box
336 Stik Easy Touch Gula Box
337 Stik Easy Touch Cholestrol Box
338 Stik Benecek Asam Urat Box
339 Stik Benecek Gula Box
340 Stik Benecek Cholestrol Box
341 Stik Urin 3 Parameter 100'S pcs
342 Stik Urin 10 Parameter 100'S pcs
343 Stik Gluko Protein Tes 10'S pcs
Virotec Dengue Combo (IgG/IgM & NS 1) (Box@10 test)
344 Box
( RDT Demam Berdarah)
345 Widal kotak
346 DILUENT GALON
347 RINSE GALON
348 LYSE Botol
349 Probe Cleanser Botol
350 EZ Cleanser Botol
351 Giemsa Botol
352 Oil Emersi 100 ml Botol
353 Blue Tip pcs
354 Kertas Saring PCS
355
BAHAN KIMIA
354 Cynolf Botol
355 Kaporit Galon
1 Kg/
356 ABATE
Botol

DANA DID, BTT & DBHCHT COVID


BMHP
357 Alat Suntik sekali pakai 3 ml pcs
358 Alat Suntik sekali pakai 5 ml pcs
359 APRON White pcs
360 APD LENGKAP pcs
361 Cover All Suit pcs
362 Faceshield pcs
363 Faceshield kacamata pcs
Flocked Sampling Swab ( Nasopharyngeal) Nasofaring
364 pcs
Kecil
11
365 Kasa Panjang 42y X 110 cm Poli Kasa pcs
365 Masker Plus Onemed (Hijab) pcs
366 Masker Safelock 3Ply pcs
367 Masker Ear Loop ( Semillas ) pcs
368 Masker Kain Scuba (Anak) pcs
369 Masker Kain Scuba (dewasa) pcs
370 3M Particulate N95-8210 pcs
371 Masker KN95 (Protective Mask) pcs
372 Masker N95 (mask 5 play) smiles pcs
373 Sarung Tangan Non Steril S pcs
374 Sarung Tangan Non Steril M pcs
375 Sarung Tangan Non Steril L pcs
376 Sarung Tangan Steril 7 pcs
377 Sarung Tangan Steril 7.5 pcs
378 Sarung Tangan Obgyn pcs
379 Surgical Gown Water Proff pcs
380 Termometer & Hemidity meter pcs
381 Tensi ( Blood Pressure Monitor ) pcs
382 Termogun HTI pcs
383 Termogun ( OMRON Digital Forehead Termometer) pcs
LABORATORRIUM
384 Stik Cholesterol Easy Touch Box
385 Stik Asam Urat Easy Touch Box
386 Stik Glucose Easy Touch Box
387 Stik Glucose Nesco Box
388 Stik Cholestrol Nesco Box
389 Stik Uri Acid Nesco Box
390 Stik Uri Acid Nesco Box
391 Stik Cholestrol Bhenecek Box
392 Stik Uri Acid Bhenecek Box
393 Stik Uri Acid Bhenecek Box
394 Tabung EDTA Tutup ungu pcs
395 VTM + Stik Steril Swab pcs
396 VTM pcs
397 Rapid Antigen (Clungene Taishan) pcs
398 Rapid Test Indec pcs
399 Standar Q Covid-19 Ag pcs
400 VTM + Stik Steril Swab Dacron pcs
401 TRIPOCHECK SYPHILIS 25/kotak
402 SD HIV-1/2 3,0 25/kotak
OBAT-OBATAN
403 Asam Ascorbat (Vitamin C) 250 mg Tablet
404 Azithromycin 500 mg 20/ktk
405 Cavicur Tablet
406 Chlorpromazine 100 mg Tablet
407 Ciprofloxacin 500 mg Tablet
408 Chloroquin Phospat 150 mg 100/ktk
409 Chloroquin Phospat 150 mg 100/ktk
410 Domperidon 10 mg Tablet
411 Farbion Tablet
412 Favipiravir 200 mg Tablet
413 Gold Trion Tablet
414 Haloperidol 1,5 mg Tablet
415 Ibuprofen 400 mg Tablet
415 Levofloxacin 500 mg 50/ktk
416 Oseltamivir Capsules 75 mg Kapsul
417 Paracetamol 500 mg Tablet
12
418 Piroxicam 20 mg Tablet
419 Piridoxin Tablet
420 Risperidon 1 mg Tablet
421 Risperidon 2 mg Tablet
422 Risperidon 3 mg Tablet
423 Seloxy Tablet
INJEKSI DAN PELARUT
424 Phytominadion inj Ampul
SALEP, TOPIKAL
425 Antifungi DOEN Tube
426 Salep 2-4 Tube
ANTISEPTIK DAN DESINFECTAN
425 Alkacide ( DESINFEKTAN) Botol
426 T. Handrub 100 ml botol
427 E-Care Handrub 500 ml Botol
428 Alkohol 70% Botol
429 Kaporit 60% 15 Kg Galon
HIBAH
430 Jas Hujan (TorchMed-Guard) pcs
431 Kacamata pcs
432 Nurse Cap ONE MED / penutup kepala pcs
433 Sepatu Boot pcs
DANA JKN
438 Zink tablet tablet
439 Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1 ml Ampul
440 Metronidazole 500 mg Tablet
441 Loperamid / Attapulgite Tablet
442 Glimepirid 2 mg Tablet
443 Handscoon Steril Pcs
444 Masker Nebule Anak Pcs
445 Dexamethasone tablet
446 Vit. B Komplek tablet
447 Antihemoroid Suppo
448 Salbutamol 4 mg tablet
449 Kaptopril 25 mg tablet
450 Ciprofloxacin tablet
451 Metformin tablet
452 Canula Dewasa Pcs
453 Handscoon Non Steril Pcs
454 GG Tablet
455 Ibuprofen 400 mg Tablet
456 Oralit Sachet
457 Dulcolax Dewasa Suppo
458 Nifedipin Tablet
459 Masker Nebule Dewasa pcs
460 Stik Glucose Easy Touch 25/Kotak
461 Stik Kolesterol Easy Touch 10/Kotak
462 Stik Asam Urat Easy Touch 25/Kotak
463 Canula Anak pcs
464 Omeprazole Kapsul

13
2.2 Tenaga Kesehatan Puskesmas

Data Pegawai Berdasarkan Jumlah dan kualifikasi


Pendidikan Tahun 2020
Status Pegawai
No Jenis Tenaga Jml
PNS PTT Honda
1 Dokter Umum 3 3 0 0
2 Dokter gigi 1 1 0 0
3 Perawat 30 20 0 11
04 Perawat gigi 5 3 0 2
5 Apoteker 1 1 0 0
6 Bidan 48 25 0 23
7 Asisten apoteker 1 0 0 1
8 Kesehatan Masyarakat 6 2 0 4
9 Sanitarian 6 4 0 2
10 Nutrisionist 3 3 0 0
11 Analis Kesehatan 1 1 0 0
12 Rekam medis 0 0 0 0
13 Adiministrasi 0 0 0 0
14 Sopir 0 0 0 0
15 Penjaga Malam 0 0 0 0
16 Cleaning servis 0 0 0 0
17 Security 0 0 0 0
Total 104 63 0 41
Sumber data : Bagian tata Usaha Puskesmas Dompu Barat
tahun 2020

Sedangkan menurut kompetensi pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tenaga kesehatan menurut Tingkat pendidikan


di Puskesmas Dompu Barat Tahnun 2020
No Jenjang pendidikan Jumlah % Keterangan
1 Sarjana 22 21,15
2 Diploma IV 5 4,80
3 Diploma III 70 67,30
4 SLTA/SPK/Sederajat 7 6,73
Total 104
Sumber data : Bagian Tata Usaha Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

Jumlah dokter umum belum memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan

masyarakat di wilayah Puskesmas Dompu Barat, sedangkan untuk tenaga medis lain,

non medis juga menunjang sudah memenuhi.

14
2.3 Peralatan, Sarana Kesehatan dan Sarana Penunjang Puskesmas

Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan, Puskesmas

Dompu Barat telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan dalam gedung seperti pada table

berikut.

No Ruangan Jumlah Keterangan


Lantai 1
1 Ruang pendaftaran dan informasi 1
Ruang IGD 1
Ruang Rawat Inap 2
Ruang Pelayanan kesehatan umum 1
Ruang pelayanan kesehatan gigi dan mulut 1
Ruang pelayanan kesehatan ibu dan anak 1
Ruang KBR 1
Ruang pelayanan lansia 1
Ruang MTBS 1
Ruang konseling terpadu 1
Ruang labolatorium 1
Lantai 2
2 Ruang kepala puskesmas 1
Ruang program imunisasi 1
Ruang program gizi 1
Ruang pelayanan penyakit TB dan Kusta 1
Ruang program promosi kesehatan 1
Ruang program kesehatan lingkungan 1
Ruang bendahara 1
Ruang rapat 1
Ruang administrasi 1
Lantai 3
3 Ruang Sterilisasi 1
Ruang program 1
Gudang obat 1
1

Untuk memperlancar pelaksanaan pelayanan dan program, Puskesmas


Dompu Barat juga didukung dengan sarana penunjang seperti table berikut :

Kondisi
No. Jenis Sarana Jumlah Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 7 7
2. Poskesdes 14 14
3. Rumah dinas dokter 2 2
4. Rumah dinas perawat 4 4
5. Rumah dinas bidan 1 1
6. Puskesmas keliling roda 4 1 1
7. Ambulans 1 1
8. Sepeda motor 24 2
II Sarana Penunjang
1. Computer 7 2
15
2. Leptop 5 2
3. Lemari pendingin 3
4. freezer 1
5. TV 3
6. Sofa 1
7. Lemari kaca 10
8. Meja 8
9. Lemari es vaksin 1
10. Kursi roda 3
11. AC 3
12. Rak TV
13. APAR 2
14. Tempat tidur pasien 15 2
15. Incinerator -
16. Handy cam 1
17. Proyektor 1 1
18. Vacum Cleaner -
19. LCD 1
Sumber data : Bagian tata usaha Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020

2.4 Manajemen Puskesmas

2.3.1 Visi, Misi, Strategi dan Tata Nilai Puskesmas

Visi :

”Mewujudkan Kecamatan Woja yang Sehat Menuju Masyarakat Mandiri untuk


Hidup Sehat”

Misi :

1. Menggerakkan Keluarga Berwawasan Kesehatan


2. Mendorong Kemandirian Keluarga untuk Hidup Sehat
3. Memelihara dan meningkatkan pembelajaran untuk hidup sehat
4. Meberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

Tata Nilai (BERIKHLAS) :


1. BERSIH
2. INISIATIF
3. KEPATUHAN
4. LENGKAP
5. SESUAI STANDAR

16
Budaya Puskesmas Dompu Barat :

SENYUM

SAPA

SALAM dan SANTUN

Moto Puskesmas Dompu Barat :

“Kesehatan Anda adalah Harapan Kami”

2.4.2. Kelembagaan dan Struktur Organisasi

2.4.3 Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat

 Mortalitas

Jumlah kematian ibu : TIDAK ADA

Jumlah kematian bayi dan balita : 10 Jiwa

10 penyebab kematian tertinggi :

 Morbiditas

10 jenis penyakit terbanyak :

1. ISPA
2. Thypoid Fever
3. Myalgia
4. Dermatitif
5. Gastritis
6. Hipertensi
7. OA
8. GEA
9. Gangguan Refleksi

17
Stunting, Gizi Kurang, Gizi Buruk, Obesitas :Tidak ada

Penyakit tidak menular

Hipertensi : 878 kasus

Diabetes : 187 kasus

Arthritis : 0 kasus

Penyakit menular langsung

1. Pneumonia (pada balita) : 23 Kasus


2. Diare : 1310 Kasus (Semua Umur) dan 371 (Balita)
3. Malaria : 39 Kasus
4. DBD : 49 Kasus
5. TB Paru : 46 Kasus
6. MB (Kusta) : 18 Kasus
7. HIV/AIDS : 0 Kasus

Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) :Tidak ada

Penyakit Bersumber Binatang :

1. Malaria : 39 Kasus
2. DBD : 49 Kasus
3. Rabies : 95 Kasus (2020) 24 Kasus (2021)

2.4.4 Perilaku Masyarakat yang Tidak Mendukung Pola Hidup Sehat

Merokok

Miras

2.5 Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat

2.4.1 Mortalitas

2.4.1.1 Jumlah kematian ibu

Angka kematian ibu ( AKI ) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada

tahun tertentu dengan penyebab kematian yang terkait gangguan kehamilan atau

penanganannya ( tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan,

melahirkan dan masa nifas ( 42 hari setelah melahirkan ) tanpa memperhitungkan lama

18
kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini secara langsung digunakan untuk

memonitor kematian terkait kehamilan. Angka kematian ibu maternal berguna untuk

menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi, kesehatan

ibu,kondisi lingkungan sehat , tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil,

waktu melahirkan dan masa nifas. Keberhasilan pembangunan sektor kesehatan

senantiasa menggunakan indikator AKB dan AKI sebagai indikator utamanya.

Disamping itu pula akses terhadap sarana pelayanan kesehatan sangat mudah karena

penyebaran bidan praktek swasta sebagai jaringan yang dimiliki oleh Puskesmas

Dompu Barat hampir merata di wilayah kerja puskesmas Dompu Barat.

2.4.1.2 Jumlah kematian bayi dan balita

Jumlah kematian penduduk yang berusia dibawah satu tahun per 1000 kelahiran

hidup pada tahun tertentu disuatu daerah disebut angka kematian bayi ( AKB ). AKB

merupakan indikator yang sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan anak

khususnya bayi dan dapat mencerminkan tingkat kesehatan ibu, Kondisi kesehatan

lingkungan secara umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan serta tingkat

perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Jumlah kematian bayi tahun 2020 adalah 3

kasus dan jumlah kelahiran adalah 1.311 sehingga angka kematian bayi tahun 2020

adalah 3 per 1000 kelahiran hidup.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah tingkat
kesakitan dan status gizi , kesehatan ibu waktu hamil dan proses penanganan persalinan.
Gangguan perinatal merupakan salah satu dari sekian faktor yang mempengaruhi
kondisi kesehatan ibu selama hamil yang mempengaruhi perkembangan fungsi dan
organ janin.

2.4.2 Morbiditas

2.4.2.1 10 jenis penyakit terbanyak

Tabel Sepuluh penyakit Terbanyak di Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020

No Penyakit Jumlah
1 ISPA 6408
2 Thypoid Fever 5065
3 Myalgia 3302
4 Dermatitis 2373
5 Gastritis 902
6 Hipertensi 929
19
7 OA 522
8 GEA 407
9 Gangguan Refraksi 104
ToTal 20.012
Sumber Data: SP2TP Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020

a. Penyakit Menular
1. Penyakit TB paru
Penyakit TB paru merupakan penyakit yang masih ditemukan di wilayah
puskesmas Dompu Barat. Secara nasional TB paru merupakan penyakit yang masih tinggi
angka kejadiannya bahkan merupakan yang tertinggi ketiga didunia. MDGS menetapkan
penyakit TB paru sebagai salah satu target penyakit yang harus diturunkan selain HIV
/AIDS dan malaria. Data capaian pengobatan TB di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
tahun 2020, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Data jumlah kasus TB


Di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
Tahun 2020
Jumlah terduga TB yang Kasus TB pada
Jmlh kasus
No Desa/kel mendapatkan pelayanan anak 0-14
TB
sesuai standar tahun
1 Saneo 10 1 0
2 Serakapi 5 1 0
3 Simpasai 24 4 0
4 Kandaidua 21 5 0
5 Wawonduru 15 6 1
6 Montabaru 17 5 0
7 Matua 14 5 1
8 Rababaka 5 2 0
9 Bakajaya 14 4 0
10 Nowa 9 3 0
11 Bara 12 2 0
12 Madaprama 11 3 0
13 Mumbu 11 2 0
14 Riwo 8 1 0
Total 176 44 2
Sumber data : Program TB Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020

20
Tabel Data penderita TB yang diobati
Di wilayah kerja Puskesmas Dompu barat
Tahun 2020

No Desa/kel Jmlh kasus TB diobati Kesembuhan TB


1 Saneo 5 2
2 Serakapi 5 2
3 Simpasai 9 5
4 Kandaidua 8 5
5 Wawonduru 7 6
6 Montabaru 9 5
7 Matua 7 3
8 Rababaka 4 1
9 Bakajaya 6 3
10 Nowa 6 4
11 Bara 3 3
12 Madaprama 5 2
13 Mumbu 5 3
14 Riwo 4 2
Total 83 46
Sumber data : Program TB Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020

Tabel Data Keberhasilan pengobatan lengkap


Di wilayah kerja Puskesmas Dompu barat
Tahun 2020
Angka Jumlah
Angka pengobatan
No Desa/kel Keberhasilan kematian
lengkap
pengobatan
1 Saneo 0 4 0
2 Serakapi 0 4 0
3 Simpasai 4 5 0
4 Kandaidua 4 8 0
5 Wawonduru 2 6 0
6 Montabaru 3 7 0
7 Matua 2 5 0
8 Rababaka 1 4 0
9 Bakajaya 1 5 0
10 Nowa 1 4 0
11 Bara 1 5 0
12 Madaprama 2 4 0
13 Mumbu 1 4 0
14 Riwo 1 4 0
Total 23 69 0
Sumber data : Program TB Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020
21
Hasil pengobatan penderita TB paru dipakai indikator sukses rate, dimana
indikator ini dapat dievaluasi setahun kemudian setelah penderita ditemukan dan diobati.
Sukses rate akan meningkat bila pasien TB paru dapat menyelesaikan pengobatan
dengan baik tanpa atau dengan pemeriksaan dahak. Pada tahun 2020 angka sukses rate
sebesar 69 orang

Angka penemuan kasus TB paru tahun 2020 sebesar 50 penemuan kasus yang
rendah ini disebabkan oleh karena kurangnya pengetahuan masyarakat dan rendahnya
keinginan untuk memeriksakan diri apabila mengalami batuk yang lama, yang
mengakibatkan rendahnya cakupan penemuan kasus TB di masyarakat ini dibuktikkan
dengan jumlah cakupan penemuan suspek TB sebesar 83 dari target yang ditetapkan
yaitu 7.355 penemuaan suspek TBC.

Meskipun sukses rate kasus TB paru di kecamatan Woja pada tahun 2020
sebesar 86 orang namun upaya untuk menurunkan case rate dan meningkatkan succes
rate terus dilakukan dengan cara meninngkatkan sosialisasi penanggulangan TB paru
sesuai manajemen DOTS melalui jejaring internal maupun eksternal rumah sakit serta
sektor terkait lainnya. Disamping meningkatkan jangkauan pelayanan upaya yang tidak
kalah penting dan perlu dilakukan dalam rangka penangulangan penyakit TB paru
adalah meningkatkan kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat di
mayarakat. Kasus TB paru sangat dipengaruhi oleh kepadatan penduduk dan kemiskinan
, karena penularan TB paru adalah melalui kontak langsung dengan penderita. Status
gizi juga mempengaruhi kasus TB paru terutama angka kesembuhannya, dengan status
gizi yang baik penderita TB paru akan lebih cepat pulih.

2. Penyakit Pneumonia
Infeksi saluran pernafasan akut ( ISPA ) adalah penyakit infeksi akut yang
menyerang pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli. Penyakit ISPA yang menjadi
masalah dan masuk dalam program penanggulangan penyakit adalah pneumonia karena
merupakan salah satu penyebab kematian anak. Pneumonia adalah infeksi akut yang
menyerang jaringan paru ( alveoli ). Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, virus
atau kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi rentan yang
terserang pneumonia adalah anak umur <2 tahun. Penemuan dan tata laksana kasus adalah
salah satu kegiatan program penanggulangan. Adapun data penemuan kasus pneumonia
balita di wilayah kerja puskesmas Dompu Barat tahun 2020 yaitu:

Tabel:
22
Data penemuan kasus pneumonia balita
di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
Penemuan penderita
Jumlah Pneumonia balita Bukan
No Desa/kel
Balita Pneumoni Pneumo pneumonia
Total
a nia berat
1 Saneo 453 1 0 1 110
2 Serakapi 140 1 0 1 48
3 Simpasai 746 3 0 3 230
4 Kandaidua 722 2 0 2 212
5 Wawonduru 652 1 0 1 150
6 Montabaru 717 2 0 2 159
7 Matua 595 2 0 2 138
8 Rababaka 115 1 0 1 52
9 Bakajaya 432 2 0 2 121
10 Nowa 424 1 0 1 116
11 Bara 480 3 0 3 128
12 Madaprama 397 1 0 1 95
13 Mumbu 356 2 0 2 86
14 Riwo 318 1 0 1 60
Total 6547 23 0 23 1705
Sumber data : Program Ispa Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani di Puskesmas Dompu Barat


sebanyak 16 di tahun 2020. Capain ini jauh dari target yaitu 1305. Ini disebabkan karena
banyak kasus pneumonia yang tidak terlacak dan dilaporkan di masyarakat dan
kebnayakan orang tua langsung membawa anaknya ke dokter spesialis anak untuk berobat.
Pneumonia pada balita lebih banyak disebabkan karena faktor seperti kurang gizi, status
imunisasi yang tidak lengkap, terlalu sering membedong anak, kurang diberikan ASI,
riwayat penyakit kronis, pada orang tua bayi atau balita, sanitasi lingkungan tempat tinggal
yang kurang memenuhi syarat kesehatan, orang tua perokok dan lain sebagainya. Upaya
yang telah dilakukan untuk menanggulangi kasus pneumonia pada bayi atau balita adalah
menghilangkan faktor penyebab itu sendiri melalui peningkatan status gizi /balita,
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) , peningkatan sanitasi lingkungan
tempat tinggal serta peningkatan status imunisasi bayi atau balita.

3. Penyakit HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya
sehingga penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah
terinfeksi berbagai macam penyakit lainnya. Sebelum memasuki fase AIDS penderita
terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. HIV positif dapat diketahui dengan cara

23
VCT dan Zero survey. Adapun data kasus penyakit HIV/AIDS dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel
Data Temuan kasus HIV/AIDS
Di wilayah kerja Puskesmas Dompu barat
Tahun 2020

No Kelompok Umur Kasus Baru AIDS Jmlh Kematian


1 <1 Tahun 0
2 1-4 Tahun 0 0
3 5-14 Tahun 0 0
4 15-19 Tahun 0 0
5 20-29 Tahun 0 0
6 30-39 Tahun 0 0
7 40-49 Tahun 0 0
8 50-59 Tahun 0 0
9 ≥ 60 Tahun 0 0
10 Tidak diketahui 0 0

4. Penyakit IMS
IMS merupakan jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual
dengan orang yang mengidap IMS. Oleh karena itu IMS meruapakan salah satu pencetus
timbulnya kasus HIV/AIDS di masyarakat maka puskesmas Dompu Barat telah melakukan
berbagai upaya untuk mencegah dan mengurangi penularan penyakit menular seksual
( PMS ) termasuk dampak sosialnya diantaranya yaitu:
a. Penyuluhan /KIE pada masyarakat umum, anak sekolah/remaja maupun kelompok
resiko tinggi
b. Penemuan dan pengobatan
c. Konseling

5. Penyakit Diare
Diare didefinisikan sebagai kejadian Buang air besar berair lebih dari 3 kali
namun tidak berdarah selama 24 jam bila disertai dengan darah disebut disentri. Demikian
juga dengan 10 penyakit terbanyak . Adapun kasus penyakit diare yang terjadi selama tahun
2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Data Kasus diare


Di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
Tahun 2020
Target penemuan Dilayani
No Desa/kel
Semua Umur Balita Semua Umur Balita
1 Saneo 209 100 83 19
2 Serakapi 217 62 82 12
24
3 Simpasai 250 200 100 49
4 Kandaidua 222 190 89 40
5 Wawonduru 353 131 131 21
6 Montabaru 465 183 183 38
7 Matua 486 170 189 36
8 Rababaka 198 68 89 19
9 Bakajaya 108 100 57 29
10 Nowa 133 65 65 17
11 Bara 175 120 75 21
12 Madaprama 293 109 109 29
13 Mumbu 76 80 29 21
14 Riwo 77 78 35 20
Total 3262 1656 1316 371
Sumber Data : Program diare Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

Tabel Data Kasus diare yang mendapatkan Oralit dan Zinc


Di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
Tahun 2020
Oralit Zinc
No Desa/kel
Semua Umur Balita Semua Umur Balita
1 Saneo 83 19 0 19
2 Serakapi 82 12 0 12
3 Simpasai 100 49 0 49
4 Kandaidua 89 40 0 40
5 Wawonduru 131 21 0 21
6 Montabaru 183 38 0 38
7 Matua 189 36 0 36
8 Rababaka 89 19 0 19
9 Bakajaya 57 29 0 29
10 Nowa 65 17 0 17
11 Bara 75 21 0 21
12 Madaprama 109 29 0 29
13 Mumbu 29 21 0 21
14 Riwo 35 20 0 20
Total 1316 371 0 371
Sumber Data : Program diare Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

6. Penyakit Malaria
Penyakit malaria positif dari hasil pemeriksaan secara klinis terhadap sampel
darah di puskesmas Dompu Barat. Adapun data Capain kegiatan program Malaria tahun
2020 yaitu

25
Tabel Data Kesakitan dan kematian Malaria di wilayah kerja Puskesmas Dompu
Barat tahun 2020

No Desa/kel Suspek Mikroskopik Positif Meninggal


1 Saneo 1 1 0 0
2 Serakapi 0 0 0 0
3 Simpasai 3 3 0 0
4 Kandaidua 9 9 0 0
5 Wawonduru 0 0 0 0
6 Montabaru 8 8 0 0
7 Matua 4 4 0 0
8 Rababaka 0 0 0 0
9 Bakajaya 4 4 0 0
10 Nowa 2 2 0 0
11 Bara 5 5 0 0
12 Madaprama 0 0 0 0
13 Mumbu 2 2 0 0
14 Riwo 1 1 0 0
Total 39 39 0 0
Sumber Data : Program Malaria Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

7. Penyakit Kusta

Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae.
Bila penyakit kusta tidak ditangani maka dapat menjadi progresif menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit , saraf, mata dan anggota gerak. Strategi global WHO menetapkan
indikator Eliminasi kusta adalah angka penemuan penderita / new case detection rate
( NCDR ) . dengan NDCR 0,0005 per 10.000 penduduk sudah dapat dikategorikan
sebagai daerah rendah kusta dengan mengacu pada indikator pusat bahwa daerah dengan
NCDR 0,50 per 10.000 penduduk sudah dapat dikatakan sebagai daerah rendah kusta.
Pada tahun 2020 ditemukan kasus kusta di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
sebanyak 24 kasus. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Data kasus Baru kusta


Di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
Tahun 2020

Kasus Baru
No Desa/kel
PB MB Total

1 Saneo 0 0 0
2 Serakapi 0 2 2
3 Simpasai 0 6 6
4 Kandaidua 0 3 3
26
5 Wawonduru 0 0 0
6 Montabaru 0 1 1
7 Matua 0 0 0
8 Rababaka 0 0 0
9 Bakajaya 0 2 2
10 Nowa 0 1 1
11 Bara 0 1 1
12 Madaprama 0 0 0
13 Mumbu 0 2 2
14 Riwo 0 0 0
Total 0 18 18
Sumber Data : Program kusta Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

Tabel Data kasus Kusta terdaftar


Di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
Tahun 2020
Kasus Baru
No Desa/kel PB MB Total

1 Saneo 0 0 0
2 Serakapi 0 2 2
3 Simpasai 0 6 6
4 Kandaidua 0 3 3
5 Wawonduru 0 0 0
6 Montabaru 0 1 1
7 Matua 0 0 0
8 Rababaka 0 0 0
9 Bakajaya 0 2 2
10 Nowa 0 1 1
11 Bara 0 1 1
12 Madaprama 0 0 0
13 Mumbu 0 2 2
14 Riwo 0 0 0
Total 0 18 18
Sumber Data : Program kusta Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

Tabel Data kasus Baru kusta cacat tingkat 0, cacat tingkat 2,kusta anak <15
tahun di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020

Kasus Baru
Cacat tingkat Cacat tingkat Total
No Desa/kel
0 2
1 Saneo 0 0 0
2 Serakapi 0 0 0
27
3 Simpasai 0 0 0
4 Kandaidua 0 0 0
5 Wawonduru 0 0 0
6 Montabaru 0 0 0
7 Matua 0 0 0
8 Rababaka 0 0 0
9 Bakajaya 0 0 0
10 Nowa 0 0 0
11 Bara 0 0 0
12 Madaprama 0 0 0
13 Mumbu 0 0 0
14 Riwo 0 0 0
Total 0 0 0
Sumber Data : Program kusta Puskesmas Dompu Barat tahun 2020
Tabel Data Penderita kusta selesai berobat
Di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020

Kusta PB Kusta MB
No Desa/kel Penderita RFT Penderita RFT

1 Saneo 0 0 0 0
2 Serakapi 0 0 2 0
3 Simpasai 0 0 5 0
4 Kandaidua 0 0 3 1
5 Wawonduru 0 0 0 1
6 Montabaru 0 0 0 1
7 Matua 0 0 1 0
8 Rababaka 0 0 0 0
9 Bakajaya 3 0 0 1
10 Nowa 1 0 2 1
11 Bara 0 0 0 0
12 Madaprama 0 0 0 1
13 Mumbu 1 0 2 0
14 Riwo 0 0 0 0
Total 5 0 15 6
Sumber Data : Program kusta Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

b. Penyakit Yang dapat dicegah dengan Imunisasi ( PD3I )


Untuk mencegah supaya tidak terjadi kasus penyakit ada beberapa langkah yang
dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan imunisasi. Beberapa penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi antara lain:

1. Penyakit Tetanus neonatorum

28
Tetanus neonatorum ( TN ) disebabkan oleh basil clostridium Tetani, yang
masuk dalam tubuh melalui luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru lahir apabila
pemotongan tali pusat

2. Penyakit Poliomyelitis dan Acute Flaccid Paralysis ( AFP ) lumpuh layu


Penyakit poliomyelitis merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi. Penyebab penyakit tersebut adalah virus Polio yang menyerang sistem syaraf
sehingga penderita mengalami kelumpuhan. Kelompok umur 0-3 tahun merupakan
kelompok umur yang paling sering diserang penyakit ini dengan gejala demam, lelah ,
sakit kepala,mual, kaku di leher dan sakit ditungkai dan lengan. AFP merupakan kondisi
abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
dan kemudian berakhir dengan kelumpuhan. Selama tiga tahun terakhir tidak ditemukan
kasus polio di wilayah kerja puskesmas Dompu Barat. Hal ini menunjukkan kinerja
puskesmas Dompu Barat sudah baik.

3. Penyakit campak
Penyakit campak adalah penyakit akut yang mudah menular baik pada balita ,
anak –anak maupun orang dewasa yang disebabkan oleh virus campak. Penularan virus
campak dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi dan secret orang yang terinfeksi.
Pada tiga tahun terakhir tidak ditemukan kejadian campak. Keberhasilan menekan kasus
campak tidak terlepas dari pelaksanaan imunisasi campak secara rutin baik di tingkat
puskesmas dan sarana keseahtan lainnya, Penyediaan sarana vaksin yang sudah memadai,
tenaga yang mencukupi serta kesadaran masyarakat untuk mendapatkan imunisasi campak
bagi bayi/balita

c. Penyakit potensial KLB


1. Penyakit Demam Berdarah
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegypti. Indonesia merupakan negara tropis
yang secara umum mempunyai resiko terjangkit penyakit DBD, karena vektor
penyebabnya yaitu nyamuk Aedes aegypti tersebar luas dikawasan pemukiman maupun
tempat-tempat umum , kecuali wilayah yang terletak pada ketinggian lebih dari 1000 m
diatas permukaan laut. Serangan penyakit DBD berimplikasi luas terhadap kerugian
material dan moral berupa biaya rumah sakit dan pengobatan pasien, kehilangan
produktifitas kerja dan yang paling fatal adalah kehilangan nyawa. Adapun data capaian
program Demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel Data kasus demam berdarah


Di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
Tahun 2020

29
No Desa/kel Jumlah Kasus Meninggal
1 Saneo 1 0
2 Serakapi 0 0
3 Simpasai 7 0
4 Kandaidua 6 0
5 Wawonduru 3 0
6 Montabaru 7 0
7 Matua 4 0
8 Rababaka 0 0
9 Bakajaya 6 0
10 Nowa 4 0
11 Bara 4 0
12 Madaprama 4 0
13 Mumbu 2 0
14 Riwo 1 0
Total 49 0
Sumber Data : Program DBD Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

Perjalanan penyakit Demam berdarah dengue ( DBD ) cepat dan dapat


mengakibatkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit
menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa ( KLB ) di Indonesia.
Kecamatan Woja merupakan daerah endemis DBD karena selama tiga tahun berturut
turut selalu dilaporkan adanya kasus DBD. Namun belum dilaporkan adanya kasus
kematian yang disebabkan oleh kasus DBD tersebut.
Tiga hal penting dalam upaya pemberantasan penyakit DBD adalah :
1. Peningkatan surveilan penyakit dan surveilans vektor
2. Diagnosa dini dan pengobatan dini
3. Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD
Upaya pemberantasan vektor yang telah dilaksanakan melalui 3M plus
( menguras, Menutup dan mengubur ) plus menabur larvasida. Indikator dapat digunakan
untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan PSN adalah angka bebas jentik (ABJ
). Angka bebas jentik kecamatan Woja tahun 2020 sebesar 100%.

Adanya kasus DBD di kecamatan Woja disebabkan oleh lingkungan dengan


tingkat sanitasi yang kurang memadai, tingkat kepadatan penduduk serta tingkat
kepadatan populasi nyamuk aedes agypti yag tinggi serta masih rendahnya peran serta
masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Berbagai upaya telah diambil untuk
menanggulangi penyakit Demam berdarah di masyarakat diantaranya adalah melalui
fogging massal atau fokus, pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) melalui program 3m
plus, penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat serta peningkatan sanitasi lingkungan.

4. Penyakit Rabies

30
Rabies merupakan penyakit dengan CFR yang sangat tinggi, yang disebabkan oleh
infeksi virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kera yang
di dalam tubuhnya mengandung virus rabies.

5. Keracunan Makanan
Pada tahun 2020 tidak terdapat keracunan makanan.

d. Penyakit Degeneratif

1. Penyakit Hipertensi
Tabel
Data kasus Hipertensi
di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020

No Desa/kel Jumlah Penderita yang mendapat pelayanan


kesehatan
1 Saneo 200 44
2 Serakapi 176 30
3 Simpasai 356 84
4 Kandaidua 525 126
5 Wawonduru 662 119
6 Montabaru 520 100
7 Matua 295 60
8 Rababaka 255 41
9 Bakajaya 425 90
10 Nowa 255 41
11 Bara 265 60
12 Madaprama 222 36
13 Mumbu 175 20
14 Riwo 227 27
Total 4588 878
Sumber Data : Program kusta Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

2. Penyakit Diabetes Militus


Tabel
Data kasus Diabetes Militus
Di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat
Tahun 2020
Penderita yang
Jumlah
No Desa/kel mendapat pelayanan
Penderita
kesehatan
1 Saneo 30 7
2 Serakapi 23 5
3 Simpasai 55 6

31
4 Kandaidua 75 15
5 Wawonduru 38 8
6 Montabaru 45 11
7 Matua 37 12
8 Rababaka 20 3
9 Bakajaya 40 6
10 Nowa 23 6
11 Bara 25 8
12 Madaprama 22 7
13 Mumbu 15 2
14 Riwo 20 11
Total 468 107
Sumber Data : Program Diabetes Militus Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

3. Penyakit Kanker leher rahim

Tabel Data Deteksi dini Kanker leher rahim dengan metode IVA dan kanker payudara
dgn pemeriksaan Klinis Di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat Tahun 2020

Pemeriksa Iva Curiga Tumor/


Perempu
an leher Positif Kanker benjola
No Desa/kel an usia
rahim & n
30-50 thn
payudara
1 Saneo 393 2 0 0 0
2 Serakapi 150 2 0 0 0
3 Simpasai 580 5 0 0 0
4 Kandaidua 510 3 0 0 0
5 Wawonduru 290 2 0 0 0
6 Montabaru 315 3 0 0 0
7 Matua 280 1 0 0 0
8 Rababaka 178 1 0 0 0
9 Bakajaya 417 10 0 0 0
10 Nowa 220 1 0 0 0
11 Bara 290 1 0 0 0
12 Madaprama 295 1 0 0 0
13 Mumbu 209 4 0 0 0
14 Riwo 180 1 0 0 0
Total 4307 37 0 0 0
32
Sumber Data : Program IVA Puskesmas Dompu Barat tahun 2020

BAB 2

PELAKSANAAN KEGIATAN INOVASI NUSANTARA SEHAT

Belum pernah ada penugasan Nusantara Sehat di Puskesmas Dompu Barat.

33
BAB 3
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUN BERJALAN
1.1 Matriks RPK Puskesmas Tahun Berjalan
Terlampir
1.2 Matriks Awal: Pemantauan Hasil Kegiatan Puskesmas Dengan Nusantara Sehat
Individu
Kegiatan yang telah dilaksanakan selama 1 bulan paska penempatan:
3.2.1 Orientasi Puskesmas
Untuk perkenalan awal yang kami lakukan adalah lapor diri dan menghadap
kelapa Puskesmas. Orientasi sebentar terkait kondisi Puskesmas sesuai profesi, lalu
berkenalan dengan staff yang ada dan melaksanakan tugas masing-masing sesuai
profesi.

3.2.2 Bertugas di Puskesmas Dompu Barat sesuai dengan profesi


a. Registrasi pasien
Pada saat pasien datang petugas melakukan registrasi pasien:
1. Mencocokan blangko permintaan pemeriksaan pasien dengan identitas pasien
agar tidak terjadi kesalahan tertukar pasien
2. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan
3. Memersilahkan menandatangani inform consent apaila menerima/menolak
tindakan yang akan dlakukan
4. Mencatat ldentitas pasien pada buku register
5. Mempersilakan pasien duduk pada kursi penyamplingan
6. Mencatat hasil pemeriksaan pada buku register
7. Menyerahkan hasil laboratorium kepada pasien untuk dibawa kembali pada
dokter pemeriksa

b. Penyamplingan pasien
1. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk
2. Petugas mencocokan kembali blangko pasien dengan idetitas pasien
3. Petugas melakukan penyamplngan sesuai dengan kebutuhan pemerksaan
4. Petugas mempersilahkan pasien duduk di ruang tunggu untuk menunggu hasil
pemeriksaan laboratorium selesai
5. Petugas memberikan sampel pada petugas pemeriksa sampel

c. Pemeriksaan sampel
1. Petugas pemeriksa sampel menerima sampel pasien dari petugas sampling
2. Sampel pasien di pemeriksa sesuai dengan permintaan pemeriksaan dari
dokter
3. Petugas periksa sampel sesuai Standar Operasional Prosedur
34
4. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar hasil pemeriksaan kemudian diberikan
pada petugas registrasi

d. Pelayanan luar gedung


Pelayanan luar gedung yang rutin dilakukan setiap bulan yaitu posyandu
keluarga yang ada di setiap desa. Adapun kegiatan lain yang dilakukan antara
lain tracing contact keluarga pasien yang terpapar virus covid 19 dan penyakit
menular lainya serta kegiatan UKS yang dilakukan di sekolah

Tracing contact pasien covid19

Tracing contact pasien malaria

Tracing contact pasien suspek cikungunya

35
3.2.3 Posyandu Keluarga
Posyandu Keluarga adalah suatu upaya pelayanan kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan secara komprehensif dan
integrasi antara Posyandu Ibuu Anak, Posbindu, Posyandu Lansia, dan/atau UKBM
lainnya yang ada di wilayah dusun/lingkungan, dilaksanakan dalam satu tempat dan
waktu bersamaan. Oleh karena itu kehadiran Nusantara Sehat juga harus mendukung
pelaksanaan Posyandu keluarga ini.

Dokumentasi Pelayanan Posyandu Keluarga

3.2.4. Rencana kerja yang akan dilakukan


Kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini adalah pengaktifan kembali
ruangan pojok TB. Mengingat sangat pentingnya ruangan tersebut untuk melakukan
pembuatan sediaan dahak pasien yang terduga suspek Tuberkulosis yang memiliki
resiko tinggi terpaparnya pada petugas. Pojok TB merupakan inovasi yang sangat
bagus untuk puskesmas yang memilliki keterbatasan ruangan. Kondisi saat ini sangat
memperihatinkan karena dialih fungsikan sebagai tempat penyimpanan sampah
pelastik dan kardus bekas.

Dokumentasi pembuatan sediaan BTA di samping ruangan pojok TB

36
BAB 4

KESIMPULAN

Laporan awal Nusantara Seehat Individu dilakukan untuk menilai dan

mendokumentasikan gambaran kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Selain itu laporan ini juga

menjadi pedoman untuk menilai program yang sesuai untuk diterapkan di wilayah kerja. Pada

dasarnya, nusantara sehat individu bukan menjadi jawaban atas semua permasalahan kesehatan

yang ada terutama di wilayah kerja, namun melakukan upaya penguatan fasilitas pelayanan

kesehatan Promotif dan Preventif dalam hal ini adalah puskesmas.

Selain itu, nusantara sehat individu melakukan pendampingan kepada Puskesmas untuk

mencapai standarisasi pelayanan kesehatan primer tanpa melupakan prinsip dan aturan yang

berlaku di Puskesmas Dompu Barat. Dengan demikian, untuk mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat, nusantara sehat individu tetap melakukan pendekatan dan kerjasama kepada

stakeholder, lintas sektor serta masyarakat setempat (masyarakat lokal ataupun LSM yang berada

di wilayah kerja Puskesmas Dompu Barat) terkait program yang akan dilakukan sehingga

diharapkan ketika nusantara sehat individu meninggalkan tempat kerja setelah dua tahun, maka

masyarakat tetap bisa mandiri dalam menjalankan upaya tersebut. Selain itu, apabila masyarakat

sudah terberdaya, maka masyarakat akan melakukan sendiri upaya untuk meningkatkan derajat

kesehatan mereka secara mandiri. Ketika hal tersebut terwujud, maka tentu masyarakat menjadi

sehat sehinga dusun dan desa menjadi sehat. Apabila Puskesmas sudah bisa memberikan

pelayanan kesehatan yang baik ditambah dengan kondisi masyarakat yang sehat, maka tujuan

adanya puskesmas akan terwujud.

37
Lampiran Denah Puskesmas Dompu Barat

38
Situasi pada masa tugas NSI

Target/
No. Substansi Sasaran/Indikator 1 bulan 6 bulan 1 tahun 18 bulan 23 bulan
keberhasilan

GAMBARAN KOMITMEN DAER

Penerimaan Tenaga kesehatan Puskesmas


1 terhadap NSI Diterima baik Diterima baik

2 Penerimaan Masyarakat terhadap NSI Diterima baik Diterima baik

Ada, aman dan layak


Ada, aman dan layak
3 Rumah tinggal NSI tinggal
tinggal

URAIAN TUGAS NSI

4 Uraian tugas NSI: (uraikan) Ada, sesuai dengan Ada, sesuai kompetensi
kompetensi nakes :

a. Tugas Pokok: Pelayanan dalam dan Luar Dilaksanakan Dilaksanakan


gedung sesuai dengan SOP

1
- Penyamplingan pasien Terlaksana Terlaksana
- Pemeriksaan hematologi
- Pemeriksaan kimia darah
- Pemeriksaan bakteriologi
- Pemeriksaan imunologi

a. Luar gedung : Terlaksana Terlaksana


- Posyandu keluarga
- Tracing contact
- Kegiatan UKS

GAMBARAN PROGRESS PROYEK PERUBAHAN NSI

5 Uraian Kegiatan Proyek Perubahan NSI Terlaksana, tujuan


tercapai

1. Meningkatkan derajat kesehatan Terlaksana Terlaksana


masyarakat

2. Bekerja sesuai dengan SOP Terlaksan Terlaksana

3. Pengaktfan kembali ruang pojok TB Terlaksana Belum Terlaksana

GAMBARAN MANAJEMEN PUSKESMAS DENGAN NSI

6 P1 (perencanaan)

- Perencanaan kegiatan melibatkan masyarakat Dilakukan Belum Dilibatkan

- SMD Dilakukan Belum Dilibatkan

- MMD Dilakukan Belum Dilibatkan

2
- RUK Disusun bersama Belum Dilibakan
sesuai Pmk 44/2015

- Musrenbang Tk Desa Diikuti Belum Dilibatkan

- Musrenbang Tk Kecamatan Diikuti Belum Dilibatkan

- Keterlibatan Tim NS dalam Perencanaan Belum dilibatkan Belum Dilibatkan

Situasi pada masa tugas NSI

Target/
No. Substansi Sasaran/Indikator 1 bulan 6 bulan 1 tahun 18 bulan 23 bulan
keberhasilan

7 P2 (penggerakan pelaksanaan)

- Penyusunan RPK Tahunan Belum dilibatkan Belum dilibatkan

- Penyusunan RPK Bulanan Belum dilibatkan Belum dilibatkan

- Penyusunan jadwal kegiatan melibatkan Belum dilibatkan Belum dilibatkan


sasaran/masyarakat

- Pelaksanaan UKM melibatkan masyarakat Belum dilibatkan Belum dilibatkan

- Lokmin bulanan Dilibatkan, Dilibatkan


dilaksanakan sesuai
standar

3
- Lokmin LS Dilibatkan, Dilibatkan
dilaksanakan sesuai

standar

- Keterlibatan NSI dalam Pelaksanaan Dilibatkan, Dilibatkan


dilaksanakan sesuai

standar

8 P3 (pemantauan pengawasan dan pengendalian)

- PKP (penilaian kinerja puskesmas) Ada verifikasi Ada verifikasi dinkes


dinkes, bernilai Baik

- Monev Terpadu LS dari dinas Ada Ada


kesehatan

- Feed back hasil monev Ada Belum ada

GAMBARAN SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

- Tenaga khusus Ada Ada

- Sarana Ada Ada

Ada, dipahami dan Ada, dipahami dan


dilakukan
- Pencatatan dilakukan

4
Data lengkap, Data lengkap, terkirim ke
terkirim ke dinkes dinkes tidak tepat waktu,
- Pelaporan tepat waktu, dianalisis.
dianalisis.

- Feedback (dari Dinkes Kabupaten) Ada Belum ada

- Keterlibatan Tim NS dalam SIP Terlibat Terlibat

GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

9 SPM (12 indikator)

- Sosialisasi ke lintas sektor Dilaksanakan Dilaksanakan

- Pelaporan Lengkap dan tepat Lengkap Tidak tepat waktu


waktu

- Feedback pelaporan SPM Ada Belum

10 PIS-PK

- Pelatihan Dilaksanakan Dilaksanakan

- Perencanaan Dilaksanakan Dilaksanakan

- Pendataan Total coverage Sudah Total coverage

- Intervensi program Dilakukan Belum Dilakukan

- Evaluasi Dilakukan BelumDilakukan

5
Keterlibatan NSI Dilibatkan Tidak Dilibatkan

- Nilai IKS >0.8

11 PENURUNAN AKI AKNEONATAL Dilaksanakan Tidak dilibatkan

12 PENANGANAN STUNTING Dilaksanakan Tidak Dilibatkan

13 PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI Dilaksanakan Tidak di libatkan

14 PP-PTM Dilaksanakan Tidak Dilibatkan

6
Situasi pada masa tugas NSI

Target/ Sasaran/Indikator
No. Substansi keberhasilan
1 bulan 6 bulan 1 tahun 18 bulan 23 bulan

15 PP- TBC Dilaksanakan Tidak Dilibatkan

GAMBARAN DUKUNGAN PEMBIAYAAN KESEHATAN

Ada, lancar, digunakan untuk Ada, NS Tidak


UKM, tidak ada dana BOK NS dilibatkan
16 Dana BOK

17 Kontribusi Dana Desa dalam pembangunan Ada, menunjang program Tidak Ada
kesehatan di wilayah kerja puskesmas prioritas

18 Dukungan LS

- Kecamatan Ada Ada

- Desa Ada Ada

- Swadaya masyarakat Ada

GAMBARAN PEMBINAAN DARI DINKES KABUPATEN

- Supervisi terpadu Ada Ada

7
- Supervisi NS Ada Tidak ada

19 Akreditasi Puskesmas Ada Sudah dilibatkan

- Pendampingan dinkes Ada, arahan mudah dipahami Sudah dilibatkan


dan dilaksanakan

- Penyusunan SPO Dilaksanakan oleh semua nakes Sudah


puskesmas dilaksanakan

- Implementasi SPO Dilaksanakan oleh semua nakes Dilaksanakan


puskesmas oleh semua
nakes

puskesmas

Anda mungkin juga menyukai