METODE PERCOBAAN
A. Desain dan Bahan
Pada pembuatan motor listrik sederhana ini kami menggunakan sebuah baterai 9
Volt,kabel,magnet ,penjepit, serta kawat tipis. Kawat tipis tersebut dibuat menjadi sebuah
kumparan ,serta diamplas ujungnya. Kemudian baterai kawat tersebut dihubungkan dengan
penjepit dan dihubungkan dengan baterai melalui kabel yang juga dihubungkan dengan
penjepit dan kemudian kumparan tersebut diletakkan diatas magnet. Lalu alat yang sudah
dibuat diletakan diatas duplex.
1. Peniti yang berfungsi sebagai penyangga ditancapkan pada hubung pada plastisin di sisi-
sisi baterai penyangga agar sudut dan posisinya tidak berubah-ubah selama percobaan
berlangsung.
2. Loop yang digunakan adalah kumparan kawat tembaga yang sudah dililitkan dengan
jumlah lilitan seperti yang disebutkan di atas.
3. Memasang kabel jepit pada salah satu peniti untuk mengalirkan arus ke kawat tembaga.
4. Menghitung berapa banyak putaran yang yang dilakukan oleh kumparan selama kurun
waktu tertentu.
5. Menentukan nilai kecepatan sudut.
6. Untuk data selanjutnya digunakan jumlah lilitan kumparan yang bervariasi. Sama seperti
langkah sebelumnya, kabel penjepit dipasang terlebih dahulu dilanjutkan dengan
menghitung berapa banyak putaran yang dilakukan oleh kumparan.
7. Data yang didapat dicatat dan dibuat tabel pada laporan
4. PERHITUNGAN BERDASARKAN DESAIN DAN TEORI
Dalam percobaan ini sudut yang digunakan adalah tetap yaitu 51 dengan arus yang didapat
dari referensi baterai 9 Volt yakni sebesar 34,25 mili Ampere. Variabel bebas yang diuji pada
percobaan ini adalah jumlah lilitan pada kumparan kawat tembaga.
Untuk mengetahui besar medan magnetik dalam kawat melingkar, dapat dilakukan
integrasi terhadap:
B=
4 r^2
sin
B=
4
r^2
Persamaan di atas harus dikalikan dengan B sin karena hanya arah B sin yang akan
sin
B= sin
4 r^2
2 sin
B=
4 ^2
Apabila terjadi variasi pada jumlah lilitan kumparan, maka perhitungan nilai medan
magnetik akan berubah sesuai dengan jumlah lilitan tersebut, dengan N sebagai jumlah lilitan.
N sin
B=
2 ^2
5. PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN DATA
Untuk N = 11
V = 9 Volt
Kecepatan sudut = = 266,6 rad / s
= 1,5351 x 10-6
6. ANALISIS
Ketidakkonsistenan pada besar kecepatan sudut dengan jumlah kumparan kawat tembaga
disebabkan oleh beberapa faktor kesalahan (margin of error), yaitu ukuran jari-jari keempat
kumparan, arus yang mengalir dari baterai, serta bentuk penampang melintang kumparan selama
percobaan dilakukan.
Kedua, arus yang dihasilkan oleh baterai tidak selalu sama atau konsisten selama percobaan
dilakukan. Kekuatan baterai semakin berkurang seiring berjalannya waktu apabila sering
digunakan. Oleh karena itu, lama-kelamaan arus akan berkurang pula. Selain itu, nilai arus yang
dikeluarkan oleh baterai pada awal percobaan dapat mengalami penyimpangan terhadap nilai arus
referensi. Perbedaan arus ini akan menghasilkan gaya magnet yang berbeda pula sehingga
memengaruhi nilai kecepatan sudut kumparan saat berputar.
Ketiga, bentuk penampang melintang kumparan yang dilewati medan magnet tidak
berbentuk lingkaran ideal, sehingga rumus luas penampang sebesar r-2 bukan merupakan cara
penentuan luas yang paling tepat. Namun karena keterbatasan alat ukur dan cara perhitungan luas
untuk mencari luas kumparan yang sangat tepat, luas yang dihitung dalam pengolahan data teoritis
pun mengalami perbedaan dengan yang seharusnya terjadi saat dilakukan praktik.
7. KESIMPULAN
8. REFERENSI
Halliday, David, Robert Resnick, dan Jearl Walker. 2011. Fundamental of Physics, 9th
Cutnell, J.D. dan Johnson. K. W. 2007. Physics 7th Edition. Singapore: John Willey &
Sons.
9. TUJUAN PERCOBAAN