Anda di halaman 1dari 8

3.

METODE PERCOBAAN
A. Desain dan Bahan
Pada pembuatan motor listrik sederhana ini kami menggunakan sebuah baterai 9
Volt,kabel,magnet ,penjepit, serta kawat tipis. Kawat tipis tersebut dibuat menjadi sebuah
kumparan ,serta diamplas ujungnya. Kemudian baterai kawat tersebut dihubungkan dengan
penjepit dan dihubungkan dengan baterai melalui kabel yang juga dihubungkan dengan
penjepit dan kemudian kumparan tersebut diletakkan diatas magnet. Lalu alat yang sudah
dibuat diletakan diatas duplex.

Tabel Daftar alat dan bahan RBL


No. Nama Alat atau bahan Harga (Rp)
1 Magnet Rp 7.500,00
2 Tembaga Rp 5.000,00
3 Baterai Rp 12.000,00
4. Gunting -
Total pengeluaran Rp 24.500
B. Prosedur Percobaan dan Cara Kerja Alat
Langkah-langkah cara kerja alat akan diuraikan sebagai berikut:
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
2. Jika kawat yang membawaarus dibengkokan menjadi sebuah lingkaran atau loop maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar atau torsi untuk memutar kumparan.
4. Motor motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektro magnetic yang
disebut kumparan medan.

Berikut adalah prosedur percobaan motor listrik sederhana ini :

1. Peniti yang berfungsi sebagai penyangga ditancapkan pada hubung pada plastisin di sisi-
sisi baterai penyangga agar sudut dan posisinya tidak berubah-ubah selama percobaan
berlangsung.
2. Loop yang digunakan adalah kumparan kawat tembaga yang sudah dililitkan dengan
jumlah lilitan seperti yang disebutkan di atas.
3. Memasang kabel jepit pada salah satu peniti untuk mengalirkan arus ke kawat tembaga.
4. Menghitung berapa banyak putaran yang yang dilakukan oleh kumparan selama kurun
waktu tertentu.
5. Menentukan nilai kecepatan sudut.
6. Untuk data selanjutnya digunakan jumlah lilitan kumparan yang bervariasi. Sama seperti
langkah sebelumnya, kabel penjepit dipasang terlebih dahulu dilanjutkan dengan
menghitung berapa banyak putaran yang dilakukan oleh kumparan.
7. Data yang didapat dicatat dan dibuat tabel pada laporan
4. PERHITUNGAN BERDASARKAN DESAIN DAN TEORI

Dalam percobaan ini sudut yang digunakan adalah tetap yaitu 51 dengan arus yang didapat
dari referensi baterai 9 Volt yakni sebesar 34,25 mili Ampere. Variabel bebas yang diuji pada
percobaan ini adalah jumlah lilitan pada kumparan kawat tembaga.

Untuk mengetahui besar medan magnetik dalam kawat melingkar, dapat dilakukan
integrasi terhadap:


B=
4 r^2

sin
B=
4
r^2

Persamaan di atas harus dikalikan dengan B sin karena hanya arah B sin yang akan

muncul pada medan magnet di titik P.

sin
B= sin
4 r^2

Nilai dl adalah panjang kawat melingkar atau keliling kawat melingkar.

2 sin
B=
4 ^2

Apabila terjadi variasi pada jumlah lilitan kumparan, maka perhitungan nilai medan
magnetik akan berubah sesuai dengan jumlah lilitan tersebut, dengan N sebagai jumlah lilitan.

N sin
B=
2 ^2
5. PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN DATA

Untuk N = 11

i = 34,25 mili Ampere r = 1,5 x 10-2

V = 9 Volt


Kecepatan sudut = = 266,6 rad / s

Medan magnetik B = 6,3 mT ( dihitung melalui alat )

Torsi magnetik T = NBiA = 11 .6,3 x 10-3. 31,34 x 10-3 . (1,5 . 102)^2

= 1,5351 x 10-6
6. ANALISIS

Ketidakkonsistenan pada besar kecepatan sudut dengan jumlah kumparan kawat tembaga
disebabkan oleh beberapa faktor kesalahan (margin of error), yaitu ukuran jari-jari keempat
kumparan, arus yang mengalir dari baterai, serta bentuk penampang melintang kumparan selama
percobaan dilakukan.

Kedua, arus yang dihasilkan oleh baterai tidak selalu sama atau konsisten selama percobaan
dilakukan. Kekuatan baterai semakin berkurang seiring berjalannya waktu apabila sering
digunakan. Oleh karena itu, lama-kelamaan arus akan berkurang pula. Selain itu, nilai arus yang
dikeluarkan oleh baterai pada awal percobaan dapat mengalami penyimpangan terhadap nilai arus
referensi. Perbedaan arus ini akan menghasilkan gaya magnet yang berbeda pula sehingga
memengaruhi nilai kecepatan sudut kumparan saat berputar.

Ketiga, bentuk penampang melintang kumparan yang dilewati medan magnet tidak
berbentuk lingkaran ideal, sehingga rumus luas penampang sebesar r-2 bukan merupakan cara
penentuan luas yang paling tepat. Namun karena keterbatasan alat ukur dan cara perhitungan luas
untuk mencari luas kumparan yang sangat tepat, luas yang dihitung dalam pengolahan data teoritis
pun mengalami perbedaan dengan yang seharusnya terjadi saat dilakukan praktik.
7. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah:

1. Besar kecepatan sudut kumparan dengan 11 lilitan adalah


2. Besar medan magnetik dalam kumparan adalah 4,772 x 10-6 T
3. Besar Torsi Magnetnya adalah 1,5351 x 10-6

8. REFERENSI

Halliday, David, Robert Resnick, dan Jearl Walker. 2011. Fundamental of Physics, 9th

Edition Extended. Singapore: John Willey & Sons.

Cutnell, J.D. dan Johnson. K. W. 2007. Physics 7th Edition. Singapore: John Willey &

Sons.
9. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari percobaan ini adalah:

1. Menentukan besar kecepatan sudut kumparan kawat.

2. Menentukan besar medan magnetik dalam kumparan kawat.

3. Menentukan Torsi Magnetik


9. PEMBAGIAN TUGAS

Nama NIM Deskripsi Tugas


Giri Wardana 16016004 Merakit Model
Lathifah Ridhalloh 16016009 Membuat Laporan ,membantu merakit
Melissa Noija 16016014 Membeli alat
Naufal Javier iza 16016019 Membantu merakit
Sherin Widya Sari 16016024 Membuat Laporan bagian metode,
membantu merakit
Erizan Aldi Pratama 16016029 Membeli alat-alat dan merapikan
laporan,membantu merakit
Jason Immanuel 16016034 Membuat laporan bagian teori dasar
,membantu merakit
Gabriel Faustine 16016039 Membuat cover dan membeli bahan
,membantu merakit alat.

Anda mungkin juga menyukai