Abstrak
Obesitas saat ini merupakan permasalahan yang mendunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan
obesitas sebagai epidemik global. Menurut Lembaga Obesitas Internasional di London Inggris dalam Wandansari (2007)
diperkirakan sebanyak 1,7 milyar orang di bumi ini mengalami kelebihan berat badan. Prevalensinya meningkat tidak hanya
di negara maju, tetapi juga di negara berkembang termasuk Indonesia. Untuk mengatasi peningkatan obesitas, para ahli gizi
menerapkan pola makan (diet) bagi orang obesitas. Ada beberapa jenis diet yang popular saat ini yaitu OCD (Obsessive
Corbuziers Diet) Fasting Methods, Mayo Diet, AtkinsDiet, Zona Diet, Diet LEARN atau Diet Ornish dan lain lain. Di
Indonesia, diet yang popular dikalangan masyarakat akhir akhir ini adalah OCD Fasting Methods. OCD dipopulerkan oleh
Dedy Corbuzier yang mengacu pada puasa. Kata puasa dalam bahasa Arab adalah Shiyam atau shaum, keduanya
merupakan bentuk masdar, yang bermakna menahan. Dalam teori OCD ini banyak ahli gizi yang kurang sependapat dengan
penulis karena metode puasa yang diterapkan didalam OCD. Para ahli gizi menyatakan bahwa banyak kejanggalan di dalam
teori diet ini, seperti jika puasa kita akan depleted (otot akan hilang), jika puasa maka metabolisme tubuh akan rusak dan
menurun dan menjadi faktor risiko Diabetes Mellitus Type II, jika puasa kita akan kekurangan asupan protein, dan lain
lain. Dari teori dan hasil penelitian, bahwa puasa/ tidak makan dan minum dapat merusak dan menurunkan metabolisme
tubuh bahkan kematian sel. Tetapi teori dan hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa hal tersebut dapat terjadi apabila
melakukan puasa dalam jangka waktu yang lama.
Kata Kunci : Diabetes Mellitus Type II, Diet, Metabolisme, OCD Fasting Methods, Puasa
Abstract
Obesity is now a global problem. The World Health Organization (WHO) has declared obesity as a global epidemic.
According to the International Obesity Institute in London England in Wandansari (2007) was estimated at 1.7 billion people
on this earth are overweight. Prevalence is increasing not only in developed countries but also in developing countries,
including Indonesia. To resolve with increase in obesity, nutritionists applied the diet for an obese person. There are several
types of diets that are popular this time are OCD (Obsessive Corbuzier's Diet) Fasting Methods, Mayo Diet, AtkinsDiet, Zone
Diet, Diet LEARN or Ornish Diet, and others. In Indonesia, a diet that is popular among the public is OCD Fasting Methods.
OCD popularized by Dedy Corbuzier which refers to fasting. The word fasting in Arabic is "Shiyam or fasting", both of which
form masdar, meaningful resist. In theory, many nutritionists OCD less agree with the author because the fasting method
that is applied in OCD. Nutritionists claim that many irregularities in theory this diet, as if fasting will be depleted (muscle
will be lost), if fasting then your metabolism will be damaged and decrease and a risk factor for Diabetes Mellitus Type II, if
fasting will low protein intake , and others. From theory and research that fasting / not eating and drinking can damage and
decrease the body's metabolism and even cell death. But the theory and the results of the study stated that this
could occur if the fasting in the long term.
Keywords : Diabetes Mellitus Type II, Diet, Metabolism, OCD Methods Fasting, Fasting
Korespondensi : Fedelis Dani Purnawan, alamat Jalan Imam Bonjol KM 11, Bukit Kemiling Permai Blok J no. 15 Kemiling
Bandarlampung HP. 082186137512 Email. fedelisdani@gmail.com
Pada anak sekolah, dan remaja kejadian 13.00 maka itu dikatakan sarapan. OCD
kegemukan dan obesitas merupakan masalah menerapkan puasa atau jendela makan
yang serius karena akan berlanjut hingga usia yaitu 16 jam, 18 jam, dan 20 jam. Jadi kita
dewasa. Remaja obesitas pada sepanjang hanya diberi waktu makan 8 jam, 6 jam, dan 4
hidupnya mempunyai resiko lebih tinggi untuk jam.5
menderita sejumlah masalah kesehatan yang
serius seperti diabetes, penyakit jantung, Isi
stroke, dan lain lain. Obesitas terutama OCD (Obsessive Corbuziers Diet)
disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor Fasting Methods adalah pola makan yang
genetik meskipun diduga juga berperan tetapi populerkan dan diterapkan oleh Dedy
tidak dapat menjelaskan terjadinya Corbuzier. Metode OCD mengacu pada
peningkatan prevalensi kegemukan dan puasa atau jendela makan yang artinya anda
obesitas. Pengaruh faktor lingkungan hanya diberi waktu makan 4 jam, 6 jam, dan 8
terutama terjadi melalui ketidakseimbangan jam (jendela makan) sedangkan 20 jam, 18
antara pola makan dan perilaku makan. Hal ini jam, dan 16 jam adalah waktu puasa. Sebelum
terutama berkaitan dengan perubahan gaya anda menerapkan jendela makan, yang harus
hidup yang mengarah pada sedentary life kalian tahu breakfast (break fasting) dalam
style.3 OCD yaitu tidak boleh sarapan tetapi boleh
Di Indonesia, terutama di kota-kota makan malam. Sarapan yang dimaksud dalam
besar, dengan adanya perubahan gaya hidup metode ini adalah makan pertama setelah
yang menjurus ke westernisasi dan sedentary bangun jadi yang dikatakan sarapan apabila
berakibat pada perubahan pola makan / anda bangun pukul 13.00 dan makan pertama
konsumsi masyarakat yang merujuk pada pukul 14.00 maka itu dikatakan sarapan tetapi
polamakan tinggi kalori , tinggi lemak dan apabila anda bangun pukul 08.00 dan makan
kolesterol, 4,5 terutama terhadap penawaran pertama pukul 13.00 maka itu bukan
makanan siap saji ( fast food) yang berdampak dikatakan sarapan. Setelah anda mengerti
meningkatkan risiko obesitas.4 mengenai breakfast (break fasting) kemudian
Prevalensi overweight dan obesitas menerapkan jendela makan (ingat tidak
pada anak di dunia meningkat dari 4,2% di rakus). Untuk metode kedua yang di terapkan
tahun 1990 menjadi 6,7% di tahun 2010, dan pada OCD setelah jendela makan adalah puasa
diperkirakan akan mencapai 9,1% di tahun 24 jam.5 Puasa 24 jam yang artinya anda boleh
2020.6 Berdasarkan data Riset Kesehatan makan sekali dalam sehari, tetapi bukan
Dasar (Riskesdas) 2013, didapatkan prevalensi sarapan dan tidak rakus. Dalam puasa OCD
obesitas pada anak berusia 5-12 tahun adalah anda boleh minum yang tidak berkalori seperti
8,8%, 13-15 tahun adalah 2,5%, dan 16-18 air putih dan the tanpa gula. Setelah anda
tahun adalah 1,6% berdasarkan indeks massa mengerti konsep breakfast, jendela makan
tubuh menurut umur lebih dari Z score2 dan puasa 24 jam, maka lakukan penerapan
menggunakan baku antropometri WHO 2007 kombinasi dari ketiga konsep tersebut.5
untuk anak berumur 5-18 tahun.6 1. Jendela waktu makan.
Untuk mengatasi obesitas Dedy Pada minggu pertama anda dapat awali
Corbuzier menerapkan pola makan (diet) pada metode ini dengan 8 jam jendela makan
dirinya yang dikenal sebagai OCD (Obsessive yaitu anda boleh makan selama 8 jam
Corbuziers Diet) Fasting Methods. OCD dalam sehari (tidak sarapan). Misalnya
mengacu pada puasa atau jendela makan anda mulai makan pukul 13.00 maka
yang artinya tetap makan dan minum tetapi hanya boleh makan sampai pukul 21.00.
tidak rakus. Di dalam OCD kita mengenal OCD Dan untuk minggu kedua anda lakukan
Breakfast (Break Fasting) yang artinya sarapan jendela makan 6 jam dan minggu ketiga
is no, dinner is yes dimana orang yang jendela makan 4 jam.5
melakukan diet ini tidak boleh sarapan pagi. 2. Puasa 24 jam
Arti sarapan dalam metode ini adalah makan Pada puasa 24 jam ini yang berarti makan
pertama kali setelah bangun, misalnya makan satu kali dalam sehari. Lakukan puasa 24
pertama pukul 14.00 sedangkan bangun pukul jam ini satu atau dua kali dalam minggu.
2
Fedelis Dani Purnawan | Pengaruh OCD Fasting Methods terhadap Faktor Risiko Resistensi Insulin pada Diabetes Mellitus
Type II dan Kerusakan Metabolisme Tubuh
3
Fedelis Dani Purnawan | Pengaruh OCD Fasting Methods terhadap Faktor Risiko Resistensi Insulin pada Diabetes Mellitus
Type II dan Kerusakan Metabolisme Tubuh
yang telah teraktifkan ini selanjutnya akan intraselular yang akan menghambat akumulasi
melakukan fosforilasi gugus tirosin pada IRS fosfo-fruktokinase dan glukosa-6 phosphat
(Insulin Receptor Substrate) dan selanjutnya yang menyebabkan akumulasi glukosa
akan menurunkan aktivasi dari interselular dan mengurangi uptake glukosa
phosphoinositol-3 kinase dan menyebabkan dari ekstrasel.15
translokasi glukosa dari ekstrasel ke intrasel Diabetes melitus merupakan penyakit
oleh transporter glukosa (GLUT4).13 yang disebabkan oleh adanya kekurangan
Mekanisme terjadinya resistensi insulin insulin secara relatif maupun absolut.
dapat diterangkan oleh beberapa jalur. Yang Defisiensi insulin dapat terjadi melalui 3 jalan,
pertama adalah induksi resistensi insulin yaitu:
karena faktor inflamasi. Hubungan antara a. Rusaknya sel-sel B pankreas karena
inflamasi dan resistensi insulin pertama kali pengaruh dari luar (virus,zat kimia,dll)
dicetuskan oleh Hotamisligil et al pada tahun b. Desensitasi atau penurunan reseptor
1993 yang menyatakan bahwa sitokin glukosa pada kelenjar pankreas
proinflamatorik TNF- (Tumor Necrosis Factor- c. Desensitasi atau kerusakan reseptor insulin
) dapat menginduksi resistensi insulin. di jaringan perifer.16
Akumulasi jaringan lemak pada obesitas akan Diabetes melitus tipe 2 bukan
meningkatan produksi berbagai macam sitokin disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin,
seperti TNF-, IL-6 (Interleukin-6), resistin, namun karena sel sel sasaran insulin gagal
leptin, adiponectin, MCP-1 (Monocyte atau tidak mampu merespon insulin secara
Chemoattractant Protein- 1), PAI-1 normal. Keadaan ini lazim disebut sebagai
(Plasminogen Activator Inhibitor- 1), dan resistensi insulin.17,18 Defisiensi fungsi insulin
angiotensinogen yang bertanggungjawab pada penderita diabetes melitus tipe 2 hanya
pada kondisi inflamatorik subakut pada bersifat relatif dan tidak absolut.19,20
obesitas. Pengikatan molekul sitokin ini pada Selanjutnya mari kita bahas proses
reseptor spesifik akan mengaktifkan jalur JNK secara fisiologi metabolisme dalam tubuh
(Janus Kinase) dan IKK dan selanjutnya akan pada keadaan absorptif dan keadaan pasca-
mengatifkan faktor transkripsi Nuclear Factor absoptif. Berikut tiga makanan sebagai
(NF-). Translokasi NF- ke dalam sumber energi bahan bakar tubuh :
nucleus akan meninduksi transkripsi berbagai 1. Kelebihan glukosa dalam darah akan
macam mediator inflamatorik yang dapat disimpan di hati dan otot sebagai glikogen,
mengarah pada keadaan resistensi insulin. 12 yaitu kumpulan yang terdiri dari molekul
Beragam faktor intrasel ini akan mengaktifkan molekul glukosa yang saling berhubungan.
jalur JNK dan IKK/NF- dan lebih lanjut Glikogen merupakan energi tersimpan
dapat menginduksi resistensi insulin pada sel yang relatif kecil hanya dapat memenuhi
target.14 kebutuhan tubuh kurang dari sehari.
Mekanisme resistensi insulin yang 2. Kelebihan asam lemak dalam darah yang
kedua adalah yang disebabkan oleh obesitas. berasal dari makanan yang dirubah
Obesitas dapat menimbulkan resistensi insulin menjadi trigliserida.
melalui peningkatan produksi asam lemak 3. Kelebihan asam amino dalam darah yang
bebas. Asam lemak bebas yang terakumulasi diperlukan untuk sintesis protein tidak
di jaringan akan menginduksi resistensi insulin disimpan sebagai protein ekstra tetapi
terutama pada hati dan otot. akan dirubah dalam bentuk glukosa dan
Hipotesis Randle menyatakan asam lemak yang akan disimpan sebagai
mekanisme induksi resistensi insulin oleh trigliserida di jaringan lemak. Dalam
asam lemak ini terjadi akibat kompetisi asam keadaan normal, trigliserida yang
lemak dan glukosa untuk berikatan dengan tersimpan dalam tubuh cukup untuk
reseptor insulin. Oksidasi asam lemak akan menghasil energi untuk kebutuhan sekitar
menyebabkan peningkatan asetil koA pada dua bulan. Karena itu, selama puasa yang
mitokondria dan inaktivasi enzim piruvat lama, asam lemak yang dibebaskan dari
dehidrogenase. Mekanisme ini akan katabolisme trigliserida berfungsi sebagai
menginduksi peningkatan kadar sitrat sumber energi bagi banyak jaringan.
4
Fedelis Dani Purnawan | Pengaruh OCD Fasting Methods terhadap Faktor Risiko Resistensi Insulin pada Diabetes Mellitus
Type II dan Kerusakan Metabolisme Tubuh
5
Fedelis Dani Purnawan | Pengaruh OCD Fasting Methods terhadap Faktor Risiko Resistensi Insulin pada Diabetes Mellitus
Type II dan Kerusakan Metabolisme Tubuh
otak sehingga penguraian protein dalam otot 11. Hartati, Sri N. Pengaruh sarapan
tidak terjadi. terhadap fungsi kognitif [serial online]
2009 [cited 2014 Nov 17]; [8-9].
Daftar Pustaka 12. Hotamisligil, GS, 2000, Molecular
1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Mechanism of Insulin Resistance and
Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar The Role of the Adipocyte,
Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi VI. International Journal of Obesity, 4,
Jakarta: Interna Publishing; 2014. hlm. Suppl 4: S23-S27.
2563. 13. Kasuga M, Insulin resistance and
2. Guyton AC, Hall JE. (2008). Buku ajar- pancreatic cell failure, J Clin Invest;
Fisiologi kedokteran Edisi. 11. Jakarta: 117:17801787
EGC. hlm. 889, 917-918. 14. Shoelson SE, Lee J, dan Goldfine AB,
3. Anonim. Pedoman pencegahan dan 2006 Inflammation and insulin
penanggulangan kegemukan dan resistance, J Clin Invest; 116: 1793
obesitas pada anak sekolah. 1801
Kementrian kesehatan RI. Jakarta : 15. Rothman DL, Magnusson I, Cline G,
Kementerian Kesehatan RI. 2011. hlm. Gerard D, Kahn CR, Shulman RG,
5-7. Shulman GI, 1995, Decreased muscle
4. Satoto, Karjati S, Darmojo B, glucose transport/phosphorylation is
Tjokroprawiro A, Kodyat BA. an early defect in the pathogenesis of
Kegemukan, obesitas dan penyakit non-insulin-dependent diabetes
degeneratif: epidemiologi dan strategi mellitus. Proc Natl Acad Sci U S
penanggulangannya, dalam: A.;92:983987
widyakarya nasional pangan dan gizi 16. Buraerah, Hakim. Analisis Faktor
VI tahun 1998. Jakarta: LIPI, p. 87 90. Risiko Diabetes Melitus tipe 2 di
5. Corbuzier Dedy. OCD : Obsessive Puskesmas Tanrutedong, Sidenreg
Corbuzier's Diet. Jakarta: Buana Ilmu Rappan,. Jurnal Ilmiah Nasional;2010
Populer; 2014. hlm. 29-31. [cited 2010 feb 17]. Available from
6. Anonim. Riset Kesehatan Dasar 2013. :http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx
Badan Penelitian dan Pengembangan ?tabID= 61&src=a&id=186192
Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI 17. Bennett,P.EpidemiologyofType2Diabe
Tahun 2013. hlm. 203-204 tesMi llitus.InLeRoithet.al, Diabetes
7. Wiharyanti, R. Anak yang sarapan Millitus a FundamentalandClinical
daya ingatnya lebih baik. [online]. Text. Philadelphia: Lippincott William
2006 [cited 2014 Sep 16]; Available & Wilkin S. 2008; 43(1): 544-547.
from: URL: http://www.bernas.co.id 18. Teixeria L. Regular physical exercise
8. Martianto, D. Kalau mau sehat jangan training assists in preventing type 2
tinggalkan kebiasaan sarapan pagi. diabetes development: focus on its
[online]. 2006 [cited 2014 Agu 27]; antioxidant and anti-inflammantory
Available from: URL: properties. Biomed Central
http://202.155.15.208/suplemen/ceta Cardiovascular Diabetology. 2011;
k_detail. 10(2);1-15.
asp?mid=2&id=256022&kat_id=105& 19. Harding, Anne Helen et al. Dietary Fat
ka__id1= 150 adn Risk of Clinic Type Diabetes.
9. Helmi M. Hubungan perilaku sarapan A,erican Journal of Epidemiology.
dengan prestasi belajar siswa smk 2003; 15(1); 150-159.
akuntansi gapura kasih dadap- 20. 5. Hastuti, Rini Tri. Faktor-faktor Risiko
tanggerang [serail online] 2012 Agu Ulkus Diabetika Pada Penderita
[cited 2014 Nov 21];[5]. Diabetes Melitus Studi Kasus di RSUD
10. Almatsier S.Prinsip dasar ilmu gizi. Dr. Moewardi Surakarta [dissertation].
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; Universitas Diponegoro (Semarang).
2010. 2008.
6
Fedelis Dani Purnawan | Pengaruh OCD Fasting Methods terhadap Faktor Risiko Resistensi Insulin pada Diabetes Mellitus
Type II dan Kerusakan Metabolisme Tubuh