Makalah Kenaikan Upah Buruh
Makalah Kenaikan Upah Buruh
Buruh pada saat ini di mata masyarakat awam sama saja dengan pekerja, atau tenaga
kerja. Padahal dalam konteks sifat dasar pengertian dan terminologidiatas sangat jauh
berbeda. Secara teori, dalam kontek kepentingan, didalam suatu perusahaan terdapat 2 (dua)
kelompok yaitu kelompok pemilik modal (owner) dan kelompok buruh, yaitu orang-orang
yang diperintah dan dipekerjanan yang berfungsi sebagai salah satu komponen dalam proses
produksi. Dalam teori Karl Marx tentang nilai lebih, disebutkan bahwa kelompok yang
memiliki dan menikmati nilai lebih disebut sebagai majikan dan kelompok yang terlibat
dalam proses penciptaan nilai lebih itu disebut Buruh. Dari segi kepemilikan kapital dan aset-
aset produksi, dapat kita tarik benang merah, bahwa buruh tidak terlibat sedikitpun dalam
kepemilian asset, sedangkan majikan adalah yang mempunyai kepemilikan aset. Dengan
demikian seorang manajer atau direktur disebuah perusahaan sebetulnya adalah buruh
walaupun mereka mempunyai embel-embel gelar keprofesionalan. Buruh berbeda dengan
pekerja. Pengertian pekerja lebih menunjuk pada proses dan bersifat mandiri.
Bisa saja pekerja itu bekerja untuk dirinya dan menggaji dirinya sendiri pula.
Contoh pekerja ini antara lain Petani, nelayan, dokter yang dalam prosesnya pekerja
memperoleh nilai tambah dari proses penciptaan nilai tambah yang mereka
buatsendiri.
1
. Jika demikian adanya, maka timbul pertanyaan di benak kita. Apa sebenarnya yang
terjadi meskipun antara buruh, pengusaha, dan pemerintah sama-sama menginginkan agar
buruh memiliki kehidupan yang layak? Dimana, akhirnya buruh dapat bekerja secara tenang
dan dapat pula meningkatkan kinerjanya seperti yang diharapkan oleh pengusaha dan
pemerintah.
Dalam makalah ini penulis mencoba mengamati dan menelusuri tentang beberapa
kasus-kasus yang terjadi dalam dunia perburuhan. Bagaimana cara mencari solusi dan
alternative yang bisa dilakukan agar tercipta kesejahteraan bagi para buruh, pengusaha,
pemerintah, bahkan investor-investor.
2
Permasalahan
Berikut adalah poin-poin penting tentang permasalahan dalam dunia perburuhan yang
menuntut kenaikan upah:
1. Dalam era modern ini masyarakat tentu sudah memahami tentang arti buruh.
Perkembangan buruh pun sudah mengalami tingkat yang lebih maju dari tahun ke
tahun. Namun, tahukah anda bagaimanakah sejarah serta hukum perburuan itu
sendiri?
4. Pengusaha yang kurang menyetujui dengan keputusan gubernur joko widodo yang
menaikan UMP dengan persentase yang tinggi. Ini merupakan lonceng
kematian bagi UKM-UKM kecil yang tidak bisa membayar upah yang tinggi.
3
Lalu bagaimana tanggapan bagi para pengusaha? Apakah kenaikan upah tersebut
akan memungkinkan banyak UKM yang gelar tikar?
Pembahasan
a. Buruh harian, buruh yang menerima upah berdasarkan hari masuk kerja
b. Buruh kasar, buruh yang menggunakan tenaga fisiknya karena tidak
mempunyai keahlian dibidang tertentu
c. Buruh musiman, buruh yang bekerja hanya pada musim musim tertentu
(misalnya buruh tebang tebu)
d. Buruh pabrik, buruh yang bekerja di pabrik pabrik
e. Buruh tambang, buruh yang bekerja di pertambangan
f. Buruh tani, buruh yang menerima upah dengan bekerja di kebun atau di sawah
orang lain
g. Buruh terampil, buruh yang mempunyai keterampilan di bidang tertentu
h. Buruh terlatih, buruh yang sudah dilantik untuk keterampilan tertentu
2. Sejarah perburuhan
Sejarah perburuhan di Indonesia secara garis besar dibedakan menjadi dua periode,
yaitu:
a. Perbudakan
ialah suatu peristiwa dimana seseorang yang disebut budak Melakukan pekerjaan
di bawah pimpinan orang lain. Para budak tidak mempunyai hak apapun
termasuk hak atas kehidupannya, ia hanya memiliki kewajiban untuk melakukan
pekerjaan yang diperintahkan oleh tuannya. Terjadinya perbudakan pada waktu itu
disebabkan karena para raja, pengusaha yang mempunyai ekonomi kuat
membutuhkan orang yang dapat mengabdi kepadanya, sementara penduduk
miskin yang tidak berkemampuan secara ekonomis saat itu cukup banyak yang
5
disebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia, dan inilah yang mendorong
perbudakan tumbuh subur.
b. Perhambaan
c. Peluluran
d. Rodi
merupakan kerja paksa yang dilakukan oleh rakyat untuk kepentingan pihak
penguasa atau pihak lain dengan tanpa pemberian upah, dilakukan diluar batas
perikemanusiaan.Pada kerajaan-kerajaan di Jawa rodi dilakukan untuk
kepentingan raja dan anggota keluarganya, para pembesar, serta kepentingan
umum seperti pembuatan dan pemeliharaan jalan, jembatan dan sebagainya.
Gambaran di atas menunjukkan bahwa riwayat timbulnya hubungan perburuhan
itu dimulai dari peristiwa pahit yakni penindasan dan perlakuan di luar batas
kemanusiaan yang dilakukan oleh orang maupun penguasa pada saat itu. Para
buak/pekerja tidak diberikan hak apapun yang ia miliki hanyalah kewajiban untuk
mentaati perintah dari majikan atau tuannya. Nasib para budak/pekerja hanya
dijadikan barang atau obyek yang kehilangan hak kodratinya sebagai manusia.
6
c. Pembebasan buruh/pekerja Indonesia dari poenale sanksi
d. Pembebasan buruh/pekerja Indonesia dari ketakutan kehilangan pekerjaan
e. Memberikan posisi yang seimbang antara buruh/pekerja dan pengusaha
Krida kesatu sampai dengan krida ketiga secara yuridis sudah lenyap bersamaan
dengan dicetuskannya kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945
7
Solusi alternatif kesejahteran buruh
Kalau seluruh buruh menuntut kenaikan upah, maka seluruh perusahaan akan
mengalami peningkatan ongkos produksinya yang pada gilirannya akan mendongkrak
8
harga-harga komoditi di pasar dimana komoditi-komoditi itu juga dikonsumsi oleh si
buruh. Walhasil, peningkatan Rp 1,- upah yang diterima buruh, maka buruh harus
membayar/mengeluarkan penghasilannya sebesar Rp 1,5 untuk kebutuhannya. Contoh
terbaik dari fenomena ini ada pada kondisi peningkatan gaji PNS. Setiap gaji PNS
dinaikkan, maka harga-harga di pasar juga ikut naik dan bahkan kenaikan harga-harga
itu, melebihi kenaikan gaji. Akhirnya, si PNS itu malah terjadi menurun
kesejahteraannya. Hal ini terbukti dari masih banyaknya PNS yang keluar kantor di
jam-jam kerjanya untuk mencari penghasilan tambahan. Ujung-ujungnya, kinerja PNS
tetap saja seperti sebelum gaji mereka dinaikkan. Begitu pula dengan kondisi buruh
tadi. Kenaikan upah buruh akan menurunkan daya beli si buruh itu sendiri.
2. peningkatan kemahiran/keahlian
Alternatif lainnya adalah melalui peningkatan kemahiran/keahlian si buruh.
Selama ini, keahlian yang dimiliki buruh adalah relatif konstan, itu-itu saja. Sangat
jarang ada buruh yang memiliki keahlian lebih di saat mereka berstatus buruh.
Keahlian tersebut akan sangat memberikan peluang bagi si buruh untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Keahlian si buruh itu dapat dijalankan oleh si buruh di luar jam
kerja buruh. Pengusaha dan pemerintah haruslah memfasilitasi buruh untuk
mendapatkan Keahlian tambahan. Dana yang diperlukan untuk mendapatkan keahlian
itu, bisa berasal dari CSR perusahaan atau dari biaya operasi yang diakui oleh pajak
sebagai biaya serta dana yang disediakan Oleh pemerintah
9
3. meningkatkan pendidikan anak-anak buruh
Masalah pendidikan ini merupakan hal yang selalu membebani buruh dan
menjadi logis jika buruh menuntut kenaikan upah. Artinya, manakala buruh telah
melihat anak-anak mereka bersekolah, walaupun kondisi ekonomi si buruh adalah
lemah, mereka cenderung tidak menuntut kenaikan upah. Selain perusahaan
berkontribusi dalam menghidupkan kecerdasan bangsa, perusahaan juga mendapatkan
manfaat dalam hal penyediaan tenaga kerja yang berkualitas lewat pendidikan yang
dibangun perusahaan. Untuk mendirikan lembaga pendidikan itu, banyak mekanisme
yang dapat dipilih.
Selain itu, pemerintah juga dapat memberi jaminan bahwa semua biaya-biaya
yang dikeluarkan perusahaan, diakui sebagai biaya pengurang pajak. Inilah bentuk-
bentuk alternatif solusi yang memungkinkan untuk dikaji kelayakan.
Buruh outsourcing
10
Tuntutan buruh terkait masalah outsourcing dan kenaikan upah minimal sesuai pasal
66 undang-undang No.13 Tahun 2013 merupakan suatu hal yang harus di diskusikan dengan
pemerintah dengan mekanisme yang disepakati di tingkat daerah maupun nasional karena
upah buruh di suatu daerah dengan daerah lain berbeda. Pasalnya, sekitar 80 persen buruh di
industri padat karya merupakan pegawai outsourcing, sementara 47 persen pekerja di sektor
industry padat modal juga merupakan pegawai outsourcing.
Persoalan outsourcing buruh tak bisa disamaratakan kepada setiap perusahaan karena
banyak juga perusahaan yang taat peraturan. Jika menemukan kecurangan atau pelanggaran
tentang outsourcing, kasus itu haris dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja tiap daerah. Dan Jika
ada kecurangan, maka perusahaan penyedia jasa outsourcing maupun perusahaan pengguna
akan dijatuhi sanksi beserta denda dan juga bisa sampai dicabut izin operasionalnya.
Teori Upah
11
Besarnya upah akan ditentukan oleh dana upah yang tersedia dan jumlah buruh.
4. Menurut Von Thunen (teori upah etis).
Besarnya upah akan bergantung kepada besarnya biaya pemeliharaan hidup dan
besarnya produktifitas kerja buruh.
5. Menurut Karl Marx (teori upah lebih).
Tenaga kerja memiliki nilai tukar dan nilai pakai bagi perusahaan. Pengusaha harus
membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya. Kelebihan nilai pakai
atas nilai tukar ini disebut nilai lebih.
6. Menurut Clark (teori produktifitas marginal).
Besarnya upah buruh tidak dapat melebihi produktifitas marginal dari kerja buruh.
UMP
Apakah UMP itu? Upah Minimum Regional (UMP) merupakan standar minimum yang
wajib digunakan pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai,
karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Dewan pengupahan telah
menetapkan upah minimum provinsi sebesar Rp 2,2 juta.
Pasal 90 ayat (1) Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum
Pasal 185 Barang siapa melanggar ketentuan dalam pasal 90 ayat (1), dikenakan sanksi
pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun dan/atau
denda paling sedikit seratus juta rupiah dan paling banyak empat ratus juta rupiah.
Hal tersebut akan menimbulkan kekacauan bagi para pengusaha khususnya pengusaha kecil.
Namun, bagi pengusaha yang keberatan akan diberi tenggang waktu 6 bulan untuk mematuhi
Upah Minimum tahun 2013.
12
Sampai dengan tahun 2012, berdasarkan beberapa iklan, masih ada perusahaan swasta
di DKI Jakarta yang menawarkan gaji sangat rendah pada para sarjana S1/Diploma, rata-rata
hanya Rp 1 juta s/d Rp 2 juta per bulan. Berkat perjuangan buruh, maka berdasarkan UMP
DKI Jakarta tahun 2013, perusahaan skala besar wajib membayar gaji para sarjana ini
minimal Rp 2,2 juta. Jadi jelaslah hasil perjuangan para buruh menuntut kenaikkan upah
dapat dinikmati juga oleh pekerja yang berijazah S1/Diploma yang selama ini juga
diperlakukan semena-mena dalam perolehan gaji pokok
Dalam hal ini banyak kesalahpahaman yang kini beredar di tengah masyarakat. Para
buruh dituding sebagai kelompok arogan yang menuntut upah besar, tidak sepadan dengan
latar pendidikannya yang hanya tamatan SD, SMP, atau SMU. Sebagian masyarakat merasa
pemerintah tidak adil. Banyak yang berpendapat bahwa UMP harus disesuaikan dengan
jenjang pendidikan. Ada banyak keluhan-keluhan di kalangan sarjana yang menjadi
perbincangan ramai di internet. Ada semacam kecemburuan dan ketidakadilan yang tersirat.
13
Sebenarnya , UMP ini berlaku untuk semua kalangan pekerja, tidak tergantung kepada
latar belakang jenjang pendidikan yang ditempuh. Pemerintah tidak pernah mengeluarkan
undang-undang atau keputusan yang berbeda untuk buruh maupun kelompok pekerja sarjana.
Undang-undang dan keputusan tersebut berlaku umum.
Yang menjadi masalah adalah tentang pelaksanaan UMP yang telah ditetapkan
melalui SK pemerintah dan minimnya SDM yang mengawasi pun juga menjadi masalah.
Pelaksanaan UMP tersebut harus mendapat pengawasan pihak Disnakertrans agar tidak ada
perusahaan yang luput dari pantauan pemerintah.
Kesimpulan
Kenaikan upah buruh merupakan hal yang sangat sensitif, bahkan tidak hanya
persoalan upah buruh saja melainkan juga gaji pegawai pun turut diikutsertakan. Pasalnya,
14
kenaikan upah dan gaji merupakan satu kesatuan dari hukum ketenagakerjaan. Dengan kata
lain, apabila terjadi kenaikan upah maka juga terjadi kenaikan gaji. Perusahaan harus
menerapkan UMP sebaik mungkin agar tidak adanya kesalahpahaman antara buruh dan
pegawai yang bisa menimbulkan kecemburuan social. UMP yang sudah dinaikan rata-rata
sebesar 40 persen ini juga harus disesuaikan dengan meningkatkan produktifitas,
profesionalisme, dan skill kerja dari pada buruh itu sendiri. Karena dengan meningkatnya
upah tersebut juga akan menaikan ongkos produksi dan kebutuhan masyarakat akan suatu
barang juga akan naik.
Daftar pustaka
http://www.artikata.com
http://www.analisadaily.com
http://www.tempo.com
15
http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis
http://www.jakartakompas.com
http://www.Klikkarir.com
http://ekonomi.kompasiana.com
http://updatebanget.blogdetik.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Penetapan_Upah_Minimum_tahun_2013
http://www.spai-fspmi.or.id
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2268938-teori-nilai-pasar-produksi
16