Anda di halaman 1dari 11

asbabun nuzul surah alquran

1. Bermegah-
megahan telah melalaikan kamu*, 2. sampai kamu masuk ke dalam kubur. 3. janganlah
begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), 4. dan janganlah begitu, kelak
kamu akan mengetahui. (at-Takaatsur: 1-4)
* Maksudnya: Bermegah-megahan dalam soal banyak harta, anak, pengikut, kemuliaan, dan
seumpamanya telah melalaikan kamu dari ketaatan.
Ibnu Hatim yang bersumber dari Ibnu Buraidah meriwayatkan bahwa ayat ini (1-2) turun
berkenaan dengan dua kabilah Anshar, bani Haritsah dan Bani Harits yang saling
menyombongkan diri dengan kekayaan dan keturunannya. Mereka saling Tanya: Apakah kalian
mempunyai pahlawan yang segagah dan secekatan si anu? mereka saling menyombongkan diri
dengan kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka juga saling mengajak
pergi ke kuburan untuk menyombongkan kepahlawanan golongannya yang sudah gugur, dengan
menuju ke kuburannya. Ayat ini (1-2) turun sebagai teguran kepada orang-orang yang hidup
bermegah-megahan sehingga ibadahnya kepada Allah terlalaikan.
Dalam riwayat Ibnu Jarir yang bersumber dari Ali dikemukakan bahwa Ali pernah berkata:
Pada mulanya kami sangsi tentang siksa kubur. Setelah turun ayat ini (1-4), hilanglah
kesangsian itu.
Manusia banyak yang lalai karena kesibukannya saling berlomba meraih dunia. Ada yang rakus
akan kedudukan atau kekuasaan. Ada juga yang saling menyombongkan diri dengan harta dan
anaknya. Mereka barulah berhenti ketika sampai di liang lahat. Padahal semua nikmat kelak
akan ditanya.
Allah Taala berfirman,
( 4) ( 3) ( 2) ( 1)
(8) ( 7) ( 6) ( 5)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan
janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu
mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan
melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya
dengan ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang
kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (QS. At Takatsur: 1-8).
Surat ini menjelaskan tentang orang-orang yang lalai dari beribadah kepada Allah. Padahal
ibadah itulah tujuan diciptakannya manusia. Yang dimaksud di sini adalah beribadah kepada
Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada selain Allah, mengenal-Nya dan mendahulukan
cinta Allah dari lainnya.
Manusia Menjadi Lalai
Manusia menjadi lalai karena waktunya hanya dihabiskan untuk membanggakan diri dengan
harta. Berbangga di sini bisa jadi pada anak, harta, dan kedudukan. Sedangkan berlomba-lomba
atau saling mengejar untuk meraih ridho Allah tidak termasuk di sini.
Terus Berbangga Hingga Ke Liang Lahat
Manusia akan terus berbangga satu dan lainnya hingga mereka masuk ke dalam kubur. Artinya,
ketika mereka merasakan kematian, barulah mereka berhenti dari berbangga-bangga dengan
harta.
Namun perlu diketahui bahwa alam kubur hanyalah tempat mampir sebelum sampai ke alam
berikutnya. Alam kubur bukanlah tempat mukim selamanya. Dalam ayat ini pun dikatakan
demikian, yaitu disebut alam kubur sebagai tempat ziarah, artinya berkunjung dan itu sifatnya
sementara. Negeri yang kekal abadi adalah di akhirat kelak.
Ayat ini sekaligus menunjukkan bahwa amalan itu akan dibalas di negeri yang kekal abadi (bukan
negeri yang akan fana).
Jika Mereka Tahu
Seandainya mereka tahu apa yang terjadi di depan mereka yaitu mengetahui dengan ilmu yang
sampai ke hati, tentu mereka tidak lalai sehingga terus-terusan berbangga-bangga dengan harta.
Jika mereka tahu, tentu mereka akan segera beramal sholeh.
Namun sayangnya, mereka benar-benar tidak tahu sehingga mereka pun akan melihat neraka
Jahim yang dijanjikan pada orang-orang kafir.
Mereka akan Melihat dengan Ainul Yakin
Yang dimaksud dengan ayat,

dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul yaqin.
Maksudnya mereka benar-benar akan melihat dengan penglihatan mereka. Sebagaimana Allah
menyebutkan dalam ayat yang lain,


Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa
mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling
dari padanya. (QS. Al Kahfi: 53).
Ilmu Yakin, Ainul Yakin dan Haqqul Yakin
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya mengenai ainul yakin dan ilmu yakin. Ilmu
yakin adalah sesuatu yang diketahui dengan mendengar, kabar berita, pengqiyasan (permisalan)
dan berpikir tanpa melihat secara langsung. Sedangkan ainul yakin adalah menyaksikan
langsung dengan penglihatan. Ada juga haqqul yakin, yaitu dengan merasakan secara
langsung.
Ibnu Taimiyah mencontohkan ketiga hal di atas dengan memberi permisalan madu. Jika madu
tersebut hanya diketahui lewat berita, maka disebut ilmu yakin. Jika diketahui lewat melihat
langsung, maka disebut ainul yakin. Jika dirasakan manisnya madu tersebut, maka disebut
dengan haqqul yakin.
Akan Ditanya Berbagai Macam Nikmat
Setiap orang akan ditanya berbagai macam nikmat yang mereka rasakan di dunia. Apakah
mereka benar-benar telah bersyukur atas nikmat tersebut? Apakah benar mereka telah
menunaikan hak Allah? Apakah mereka benar tidak menggunakan nikmat tersebut untuk
maksiat? Jika benar, maka mereka akan diberi nikmat yang lebih lagi dari yang sebelumnya.
Ataukah mereka jadi orang yang terperdaya dengan nikmat? Atau mungkin mereka gunakan
dalam maksiat? Jika demikian, tentu kelak mereka akan dibalas dengan siksa yang pedih.
Allah Taala berfirman,





Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada
mereka dikatakan): Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan
duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini
kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan
diri d muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik. (QS. Al Ahqaf: 20).
Banyak Ziarah Kubur
Tentang ayat,
(2) ( 1)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Yang dimaksud ayat ini, kata Ibnu Taimiyah adalah yatakatsaruna biquburil mawtaa, yaitu
mereka memperbanyak ziarah kubur pada orang yang mati. Hal ini disebutkan oleh Ibnu
Athiyyah dalam tafsirnya. Beliau berkata bahwa ayat ini dimaksudkan untuk orang-orang yang
banyak ziarah kubur sehingga mereka lalai dari ibadah dan belajar agama. Namun
Nabi shallallahu alaihi wa sallam masih membolehkan ziarah kubur setelah itu, namun
dengan maksud mengingat mati. Bukan untuk maksud untuk berbangga diri dan membangun
kubur. Demikian perkataan Ibnu Athiyyah secara ringkas yang dinukil dari perkataan Ibnu
Taimiyyah dalam Majmu Al Fatawa, 2: 375-376.
Hanya Allah yang memberi hidayah.
TAFSIR SURAT AT-TAKASUR

Diantara surat al-Quran yang mulia yang sering kita dengar dan butuh untuk
direnungkan dam ditadabburi adalah surat at-Takasur. Surat At-Takatsur terdiri atas 8 ayat
dan termasuk golongan surat-surat Makiyyah, diturunkan setelah Surat Al-Kautsar. Dinamai
At-Takatsur (bermegah-megahan) diambil dari perkataan At-Takatsur yang terdapat pada
ayat pertama dari surat ini. At-Takatsur diambail dari kata Mukatsarah yang berarti
berbanyak-banyakan.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa surat ini turun berkenaan dengan dua
qabilah Anshar. Bani Haritsah dan Bani Harts yang saling menyombongkan diri dengan
kekayaan dan keturunannya dengan saling bertanya: "Apakah kalian mempunyai pahlawan
yang segagah dan secekatan si Anu?" Mereka menyombongkan diri pula dengan kedudukan
dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka mengajak pula pergi ke kubur untuk
menyombongkan kepahlawanan dari golongannya yang sudah gugur dengan menunjukkan
keburannya. Sehingga Allah menurunkan ayat ini sebagai teguran kepada orang-orang yang
hidup bermegah-megah sehingga terlalaikan ibadahnya kepada Allah SWT
kamu telah terlalai, terlengah
dan kamu telah terpaling daripadatujuan hidup yang sejati. Kamu tidak
perhatikan lagi kesucian jiwa,
kecerdasan akalmemikirkan hari depan. Telah Iengah kamu daripada memperhatikan hidupm
u yangakan mati dan kamu telah lupa perhubunganmu dengan Tuhan Pencipta seluruh alam
dan pencipta
dirimu sendiri. Kamu terlalai dan terlengah dari itu semuanya karenakamu telah diperdayaka
n oleh kemegahan harta-
benda. Sampai kamu berbanggakepada sesamamu manusia; "Aku orang kaya!", "Aku banyak
harta", "Akumempunyai
keluarga besar, banyak anak dan banyak cucu." Padahal semuanya ituadalah keduniaan yang
fana belaka.
sehingga kamu melewat ke kubur-kubur, kamu tidak menyadari bahwa
apabila kamu masuk ke dalam kubur itu kamu tidak akan kembali lagi ke
dunia ini. Maka terbuang percumalah umurmu yang telah
habis untuk mengumpulkanharta, mencari pangkat, pengaruh dan kedudukan.
janganlah begitu kelak kamu akan mengetahui, maksudnya bahwasanya
hidupmu yang telah terlalai karena mengumpulkan harta, kekayaan, kemegahan itu sekali-
kali bukanlah perbuatan yang terpuji. Sekali- kali perbuatan itu tidaklah benar, yang akan
membawa selamat. Bahkan Akan kamu ketahui sendiri kelak bahwa perbuatanmu yang
seperti itu tidak ada faedahnya sama sekali, banyak hartamu tidaklah akan menolon, dan
banyak anak dan cucu tidaklah akan membela.
kemudian janganlah begitu kelak kamu akan mengetahui, ayat ini
sebagi penegasan (Taukid) sebagai peringatan pula bahwa kamu akan tahu sendiri kelak
sesudah alam kubur itu akan melanjutkan kepada Alam Barzakh, kemudian itu dipanggilah
kamu pada hari kiamat. Di waktu itu pun akan kamu saksikan sendiri bahwa kekayaan dunia
yang kamu megahkan dahulu sama sekali tidak ada artinya lagi, yang berarti hanyalah amalan
di dunia untuk diambil hasilnya di akhirat.
janganlah begitu kelak kamu akan mengetahui dengan pengetahuan
yang yakin, maksudnya kalau kiranya kamu mempelajari rahasia hidup ini dengan seksama,
sampai menjadi ilmu yang yakin dan kamu dengar petunjuk yang dibawakan oleh Rasul
s.a.w. niscaya kamu tidak akan mungkin dilalaikan oleh bermegah-megahan mengejar dunia,
tapi justru kamu akan berlomba-lomba dalam beramal shaleh, namun karena kamu tidak
mengetahui dengan pengetahuan yang sebenarnya akhirnya kamu terjerumus ke dalam
keadaan yang sekarang ini.
niscaya kanu benar-benar akan melihat neraka jahim, Pada ayat ini Allah
SWT bersumpah dengan Laamul Qasam bahwa orang-orang yang ingkar itu balasannya
neraka. Andaisaja hidup ini kamu pelajari ajaran Muhammad dengan seksama, dengan iman
dan percaya, niscaya akan kamu lihat neraka itu sebagai ganjaran bagi orang yang ingkar.
Meskipun belum engkau lihat dengan mata kepalamu, pasti dapatlah dilihat dan diyakini oleh
pikiranmu yang sehat dan jernih.
dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul
yaqin, 'ainul yaqin artinya melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan
keyakinan yang kuat. Sesudah kamu yakin dari pengetahuan, dari ilmu yang kamu terima dari
Rasul yang mustahil berbohong. Sesudah diyakini berkat ilmu yang ada, berkat hudan
(petunjuk) dan taufiq dari Allah, kelak pasti datang masanya keyakinan itu akan naik lagi
kepada tingkat yang lebih tinggi yaitu keyakinan karenamu'aayanah; Keyakinan karena dapat
dilihat mata, dapat dialami sendiri dalam kehidupan yang kekal, dalam kehidupan yang
khulud, itulah iari akhirat.
kemudian pasti kamu akan ditanyai pada hari itu tentang
kenikmatan. Ayat ini adalah penutup, tetapi sebagai kunci bagi peringatan pada pembukaan
ayat. Di ayat pertama dikatakan bahwa kamu telah terlalai oleh kesukaanmu bermegah-
megah dengan harta, dengan pangkat dan kedudukan, dengan anak dan keturunan. Bermegah-
megahan dengan kehidupan yang mewah, dengan rumahtangga yang laksana istana,
kendaraan yang baru dan moden, emas perak dan sawah ladang. Semua memang adalah
nikmat dari Tuhan. Tetapi ketahuilah oleh kamu bahwa akan bertubi- tubi pertanyaan datang
tentang sikapmu terhadap segala nikmat itu.
Oleh sebab itu, hati-hatilah kita dalam mensyukuri segala nikmat dari Allah dan
janganlah lupa kepada yang menganugerahkan nikmat tersebut, karena dipesona oleh nikmat
itu sendiri.




Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
1. Bermegah megah telah melalaikan kalian.
2. sampai kalian masuk kedalam kabur.
3. janganlah begitu!! Kelak kalian akan menhetahui.
4. dan janganlah begitu!! Kelak akan mengetahui ( akibat perbuatanmu itu).
5. Janganlah begitu !! jika kalia mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6. niscaya kalian benar benar akan melihat neraka jahim
7. dan sesungguhnya kalian benar benar akan melihatnya dengan ainul yakin
8. kemudian kalian pasti akan di tanyai pada hari itu tentang kenikmatan.
Dinamakan surat At Takatsur ( bermegah megahan) karena Allah berfirman :


bermegah megahan telah melalaikan kalian artinya kalian di sibukkan oleh
berbangga bangga diri dengan harta, anak anak, dan para pembantu.
Pada surat Al Qariah menggabarkan tentang sebagian kejadian menakutkan
dari hari kiamat dan balasan bagi orang orang yang bahagia dan sengsara.
Lalu dalam surat ini Allah Taala menyebutkan di antara sebab pantasnya
mereka mendapatkan neraka yaitu : sibuk dengan dunia hingga melupakan
agama dan melakukan dosa dosa.

Kosa Kata


melalaikan kalian membuat kalian sibuk hingga memalingkan dari ketaatan
kepada Allah.


bermegah megah bermegah megah dengan banyaknya harta.


sampai kalian masuk ke dalam kubur : kalian sibuk mengumpulkan harta
dan bermegah megahan dengan banyaknya kalian mati dan pindah ke dalam
alam kubur.


jangan begitu tidak seharusnya seperti yang kalian perbuat maka
hendaklah kalian dapat terhenti dari bermegah megahan



kelak kalian akan mengetahui saat kalian telah memasuki kubur kalian,
maka kalian akan tahu kesalahan kalian dalam bermegahan dengan harta dan
anak anak.


jangan begitu : benar benar jangan begitu!!



: jika kalian mengetahui dengan pengetahuan yang meyakinkan tentang akibat
bermegah megahan itu, maka tentu kalian tidak akan berbangga dengan
banyak harta.


niscaya kalian benar benar akan melihat jahim neraka


pada hari itu : hari kalian melihat jahim dengan mata kepala.


tentang kenikmatan yang telah kalian rasakan dan nikmati kelezatannya
berupa kesehatan, waktu luang ( istirahat) keamanan. Makanan, dan
minuman.

Tema surat
Dalam surat ini berisi tiga pokok pelajaran yang harus diketahui :
1. penjelasan tentang kenikmatan manusia dengan kelezatan dunia yang
memikat hari dan kelalaian mereka, hingga datang kematian

,
bermegah megahan telah melalaikan hingga kalian masuk ke dalam kubur
2. peringatan dengan adanya pertanyaan terhadap semua perbuatan yang
telah di perbuat semasa hidup di hari kiamat nanti
,

janganlah begitu!!! Kelak akan mengetahui. Dan janganlah begitu kelak akan
mengethaui ( akibat perbuatanmu itu ).
3. ancaman melihat Jahim dengan mata kepala, berhadapan dengan neraka
yang menakutkan, dan pertanyaan tentang kenikmatan dunia



janganlah begitu !!jika kalian mengetahui dengan pengetahuan yang yakin

Sebab turun surat


Dalam shahih muslim , dari Muthtahrif dari bapaknya, ia berkata : Saya
mendatangi Nabi sedang beliau membaca Al haakumuttakaatsuur.. lalu
beliau bersabda :
anak adam ( manusia) berkata : hartakuhartaku maka apakah ada
bagimu wahai manusia dari hartamu selain yang kamu makan lalu kamu telah,
yang kamu pakai lusuh. yang kamu belanjakan lalu habis, dan yang selain itu ,
maka pasti kamu tinggalkan bagi orang lain

Makna secara global


Firman Allah


bermegah megahan telah melalaikanmu

Ini adalah penyampaian dari Allah Taala kepada orang orang yang sibuk
mengumpulkan harta bermegah megahan serta berbangga dengan jumlahnya
yang banyak sebagai urusan yang telah melalaikan dari ketaatan pada Allah
dan RasulNya.
Kemudian mereka mati dan belum menyiapkan bekal kebaikan untuk dirinya.
Allah mengarahkan Firmanya pada mereka dalam surat At Takasuur.
Imam muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari kitab shahihnya dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah keluar pada suatu siang atau suatu
malam (Abu Hurairah ragu) lalu beliau bertemu dengan Abu Bakar dan Umar
maka beliau bersabda :
apa yang membuat kalian keluar dari rumah kalian di saat seperti ini ?
keduanya menjawab : lapar, wahai Rasul Allah. Beliau bersabda : Saya demi
yang jiwaku ditanganNya, sungguh yang mengeluarkanku adalah apa yang
kalian mengeluarkan kalian itu berdirilah . keduanya pun berdiri bersama
beliau, lalu Rasul mendatangkan seorang laki laki anshar. Namun dia tidak
ada di rumahnya. Tatkala Anshar itu melihat Beliau. Wanita itu berkata :
Selamat datang
Maka Rasul bersabda kepadanya : dimana fulan? Wanita itu menjawab :
mengambilkan kami air tawar. Saat itu juga orang Anshar tersebut telah
datang, dia menatap Rasul dan keduanya teman beliau lalu berkata :
Alhamdulillah, tidak ada orang yang paling mulia tamunya pada hari ini
daripada saya
Berkata (Abu Hurairah) : laki laki itu masuk sebentar kemudian datang
membawakan mereka satu tandan yang padanya ada busrun (kurma kering)
tamar ( kurma matang) dan ruthab ( kurma muda) lalu ia berkata :
silahkan, ,makanlah ini!!!.

Kemudian dia mengambil pisau, maka Rasul bersabda padanya: jangan yang
masih di perah susunya!! Ia menyembelih kambing buat mereka, maka mereka
makan kambing dan kurma dari tandan tersebut kemudian minum. Tatkala
mereka kenyang dan hilang rasa haus, Rasul bersabda [ada Abu Bakar dan
Umar: demi yang jiwaku di Tangan-nNya, sungguh kalian akan ditanyakan
tentang kenikmatan hari ini pada hari kimat. Lapar telah mengeluarkan kalian
dari rumah kalian lalu kalian pulang hingga menfapatkan nikmat ini
Nama laki- laki Anshar itu Malik bin At Tayyihan , kunyahnya Abu Luhaitsam.

Faedah dari surat ini :


1. peringatan mengumpulkan dan memperbanyak harta tanpa mensyukuri
sehingga menyebabkan di meninggalkan ketaatan kepada Allah dan RasulNya.
2. penepatan adanya azab kubur dan penegasan atasnya dengan Firmanya :

,

hingga kalian masuk ke dalamk kubur. Jangan begitu !! kelak kalian akan
mengetahui yaitu ketika di dalam kubur.
3. penetapan akidah tentang kebangkitan dan balasan setelah perhitungan ,
membuat bicara ( tangan, kaki dan lainnya dengan kekuasaan Allah) serta
tuntunan menjawabnya.
4. Pertanyaan kepada hamba nikmat yang Allah berikan padanya di dunia, jika
ada bersyukur dengan nikmat itu maka beruntung, sedangkan jika dia khufur
atasnya, maka dia di siksa (semoga Allah memelihara kita darinya)

Anda mungkin juga menyukai