Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Alat Referensi
(TPK) Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu :
6. Satuan Acara
Pembelajaran (SAP)
a. Pengertian SAP
b. Manfaat SAP
c. Tujuan SAP
d. Sistematika SAP
e. Tehnik penyusunan
SAP
7.
BAHAN AJAR
A. Pendahuluan
Dalam rangka peningkatan kapabilitas dan kompetensi seluruh pegawai dalam hal ini ASN (Aparatur Sipil Negara)
agar dapat mensukseskan pencapaian program-program pembangunan kesehatan, salah satu strateginya adalah
melalui pelatihan yang dilakukan di seluruh daerah. Untuk itu dibutuhkan banyak pelatih atau fasilitator. Padahal
pelatih atau fasilitator yang profesional dalam hal ini Widyaiswara jumlahnya tidak banyak jika dibandingkan dengan
jumlah ASN, ditambah lagi penguasaan kompetensi substansi juga terbatas artinya tidak semua substansi program-
program kesehatan dikuasai oleh Widyaiswara, disamping itu juga keberadaan Widyaiswara hanya ada di Institusi
Diklat Provinsi. Mereka tidak berada di Kabupaten karena tidak ada institusi diklatnya, demikian juga di unit Diklat
Rumah Sakit tidak ada Widyaiswaranya.
Mengingat hal itu maka untuk memenuhi kebutuhan pelatih/fasilitator di setiap program kesehatan perlu dilakukan
Pelatihan bagi Pelatih (Training of Trainers). Pada pelatihan ini selain diberikan materi substansi program kesehatan,
mereka diberikan juga tehnik mengajar. Kemudian untuk menghasilkan pelatih/fasilitator yang minimal maka
dilakukan praktek mengajar pada pelatihan tersebut yang kita sebut Pembelajaran Mikro (Micro Teaching).
Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yakni Andra berarti orang dewasa dan agogos berarti
memimpin. Perdefinisi andragogi kemudian dirumuskan sebagai "Suatu seni dan ilmu untuk membantu orang
dewasa belajar".
4. Strategi POD.
Menurut Atwi Suparman, strategi pembelajaran orang dewasa adalah sebagai berikut:
Gambar / tayangan gambar yg bisa memperbesar/memperkecil atau menjelaskan paru dgn foto ronzen,
rumah kumuh dgn foto.
Kuman / bacteri dengan melihat slide mikroskop
Proses penularan penyakit dengan rekaman video / film
Meningkatkan daya tarik materi pelajaran menghiasi gambar karikatur/clips art atau animasi slide
d. Waktu pembelajaran tidak lama
Buat Satpel
Mengajar secara umum adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Namun pada
kenyataannya, pengertian mengajar lebih dari itu. Mengajar tidak hanya menyampaikan ilmu pengatuan, tetapi
juga melatih pola pikir peserta didik. Menurut Dr. Nana Sudjana, pengertian mengajar adalah sebagai berikut :
Mengajar adalah membimbing peserta didik bagaimana belajar. Mengajar berarti mengatur dan menciptakan
kondisi yang ada dilingkungan peserta didik sehingga dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik.
Dengan demikian secara sederhana mengajar dapat diartikan sebagai sebagai suatu proses kegiatan yang
bertujuan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan melatih pola pikir orang orang yang belajar.
Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang sangat kompleks dan bersifat generik yang memerlukan
latihan secara bertahap dan sistematis untuk menguasainya.Dalam keterampilan dasar mengajar ada delapan
keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang fasilitator, yaitu:.
.
a. Keterampilan bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang. Respon tersebut dapat berupa ilmu
pengetahuan atau hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus yang
efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan
penting, sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan tehnik pelontaran yang tepat akan memberikan
dampak positif.
3. memperhatikan
d. Keterampilan menjelaskan
Secara garis besar tujuan semua aktivitas membuka pelajaran yang dilakukan oleh pelatih/fasilitator
diharapkan bermanfaat bagi peserta latih untuk:
a) Menumbuhkan perhatian dan motivasi untuk berpartisipasi di dalam pembelajran,
b) Memahami batas-batas yang akan dipelajari dan dikerjakan,
c) Mengetahui gambaran yang jelas tentang strategi dan pendekatan pembelajaran,
d) Mengetahui hubungan antara pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan apa yang
akan dipelajari,
e) Menggabungkan fakta, keterampilan, atau konsep-konsep yang tercakup di dalam suatu peristiwa,
f) Mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari materi ajar.
Aktivitas membuka yang berkesinambungan mempermudah fasilitator dan peserta latih mencapai
tujuan yang diharapkan. Peserta latih mendapatkan panduan dalam perjalanan batin dalam belajar dan
fasilitator sebagai nakhoda pembelajaran dapat memulai kegiatan inti dengan lebih enteng. Keadaan
ini menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. Dengan demikian diharapkan interaksi antara
fasilitator-peserta latih, peserta-peserta dan antara peserta dengan sumber belajar terjalin sepanjang
kegiatan pembelajaran.
3. Keterampilan Bertanya
Daftar Referensi