Laptap
Laptap
KIMIA FISIKA
PANAS PELARUTAN ( Hs)
DISUSUN OLEH:
Kelompok : 1 (3.KIB)
Instruktur : Idha Silvianti S.T.,MT
I. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan :
1. Dapat menentukan panas pelarutan CuSO4.5H2O dan CuSO4.
2. Dapat menghitung panas reaksi dengan menggunakan Hukum
HESS.
Dimana :
H = entalpi dari n1 + n2 mol larutan dari komponen 1 dan 2 pada suhu T
relative terhadap temperature T0.
Hs2 = panas pelarutan integral dari komponen 2 pada suhu T.
Pada percobaan ini pelarut yang digunakan sangat terbatas, dan
mencari panas pelarutan dua senyawa yaitu tembaga (III) sulfat.5H2O
dan tembaga (II) sulfat anhidrat. Dengan menggunakan Hukum HESS
dapat dihitung panas reaksi :
CuSO4 (s) + aq CuSO4.5H2O
Menurut hukum HESS bahwa perubahan entalpi suatu reaksi
kimia tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya tergantung
kepada keadaan awal dan akhir dari suatu reaksi.
PANAS PELARUTAN
Perubahan entalpi pelarutan adalah kalor yang menyertai proses
penambahan sejumlah tertentu zat terlarut terhadap zat pelarut pada suhu
dan tekanan tetap. Terdapat dua macam entalpi pelarutan yaitu entalpi
pelarutan integral dan entalpi pelarutan diferensial. Entalpi pelarutan
integral adalah perubahan entalpi jika satu mol zat terlarut dilarutkan ke
dalam n mol pelarut. Jika pelarut yang digunakan adalah air, maka
persamaan reaksi pelarutnya dituliskan sebagai berikut:
X + n H2O X. nH2O Hr = ........kJ
Persamaan tersebut menyatakan bahwa satu mol zat x dilarutkan
ke dalam n mol air. Sebagai contoh entalpi pelarutan integral dalam
percobaan kita kali ini adalah CuSO4:
CuSO4 + 5 H2O CuSO4. 5 H2O Hr = ........kJ
Pelarut yang kita gunakan dalam hal ini adalah air. Karena air
mempunyai sifat khusus. Salah satu sifatnya adalah mempunyai
kemampuan melarutkan berbagai jenis zat. Walaupun air bukan pelarut
yang universal (pelarut yang dapat melarutkan semua zat), tetai dapat
melarutkan banyak macam senyawa ionik, senyawa organik dan
anorganik yang polar dan bahkan dapat melarutkan senyawa-senyawa
yang polaritasnya rendah tetapi berinteraksi khusus dengan air.
Salah satu sebab mengapa air itu dapat melarutkan zat-zat ionik
ialah karena kemampuannya menstabilkan ion dalam larutan hingga ion-
ion itu dapat terpisah antara satu dengan lainnya. Kemampuan ini
disebabkan oleh besarnya tetapan dielektrika yang dimiliki air. Tetapan
dielektrik adalah suatu tetapan yang menunjukkan kemampuan molekul
mempolarisasikan dirinya atau kemampuan mengatur muatan listrik
yang tedapat dalam molekulnya sendiri sedemikian rupa sehingga dapat
mengarah pada menetralkan muatan-muatan listrik yang terdapat di
sekitarnya. Dalam hal ini, kekuatan tarik menarik muatan yang
belawanan akan sangat diperkecil bila medianya mempunyai tetapan
dielektrik besar.
H
= - maka panas dilepaskan, reaksi eksoterm
U
Catatan :
Serbuk CuSO4 penta hidrat dihaluskan pada mortar.
Serbuk CuSO4 anhidrat diperoleh dengan jalan memanaskan CuSO4
penta hidrat sampai warnanya berubah dari biru menjadi putih. Simpan
dalam desikator sampai dingin dan selanjutnya ditimbang.
V. DATA PENGAMATAN
1. Menentukan harga kalorimeter
Suhu air mula-mula (t1) = 29
(t2) = 43
(t3) = 35
2. Menentukan panas pelarutan dan panas reaksi
Waktu Penambahan CuSO4 Penambahan CuSO4
(menit) hidrat ( ) anhidrat ( )
0,5 29 30
1 29,5 32
1,5 29,5 32
2 29,5 32
2,5 29,5 31,8
3 29,5 31,8
3,5 29,5 31,8
4 29,5 31,8
4,5 29,5 31,8
5 29,5 31,8
VI. PERHITUNGAN
a. Menentukan tetapan calorimeter
Kalor yang diserap oleh air dingin
Q1= m1 x c x = 50 x 4,2 x (35 29) = 1260 Joule
Kalor yang diserap oleh air panas
Q2= m2 x c x = 50 x 4,2 x (43 35) = 1680 Joule
Kalor yang diterima kalorimeter
Q3= Q2 Q1 = 1680 Joule 1260 Joule = 420 Joule
Untuk menghitung digunakan persamaan Q lepas = Q serap
m1 x c x = m2 x c x
50 x 4,2 x ( x 29) = 50 x 4,2 x (43 x)
x 29 = 43 x
x = 36
kalorimeter = x 35
= 36 35
=1
Tetapan Kalorimeter
= = 420 Joule/ = 0,42 Kj/
,
per mol =
= 2865 Joule
VII. ANALISA PERCOBAAN
Adapun proses yang dilakukan dalam percobaan ini ialah menentukan harga
tetapan kalorimeter dan panas pelarutan dari panas reaksi. Pada proses penentuan
tetapan harga kalorimeter dilakukan dengan menggunakan data t1, t2, dan t3. T1
merupakan suhu air dingin yang dimasukkan ke dalam kalorimeter. T2 merupakan
suhu air dingin yang dipanaskan 10 C di atas suhu kamar. T3 merupakan suhu air
dingin dan air panas dicampurkan di dalam kalorimeter. Air panas akan
memberikan kalor atau panas dan air dingin akan menyerap kalor tersebut sehingga
suhu campuran akan konstan. Proses pengukuran suhu ini dilakukan selama 4 menit
dan setiap 30 detik dicatat suhu yang terbaca pada termometer.