Pengertian PTM :
Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua
pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan penggalian
(digging, breaking, loosening), pemuatan (loading), peng-
angkutan (hauling, transporting), penimbunan (dumping,
filling), perataan (spreading, leveling) dan pemadatan
(compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-
alat mekanis (alat-alat berat/besar)
Overhead - 2
PERUBAHAN
TARGET PRODUKSI
VOLUME
JARAK ANGKUT
FAKTOR BERAI
TUJUAN
DENSITAS
FRAGMENTASI
FAKTOR MUAT
DAN ISI PEMILIHAN ALAT
EFISIENSI KERJA
PRODUKSI ALAT
SINKRONISASI
JUMLAH ALAT MUAT
DAN ANGKUT
JADWAL KERJA
EFISIENSI KERJA
Overhead - 3
Sketsa PTM :
Buatlah sketsa sederhana dalam bentuk peta lintasan
kegiatan pemindahan tanah mekanis dalam aktivitas
penambangan
Bandingkan dan uraikan perbedaannya dengan
aktivitas-aktivitas lain diluar penambangan, apakah
masih termasuk dalam pengertian PTM di atas
Dan tanyakan pada peserta diklat, bagaimana pendapat
mereka masalah ini ?
Overhead - 4
PERUBAHAN
EXCAVATOR
VOLUME
(BACKHOE) TRUCK BULLDOZER
FAKTOR BERAI
POWER SHOVEL SCRAPER MOTOR GRADER
DENSITAS
WHEEL LOADER BELT CONVEYOR
FAKTOR MUAT
DRAGLINE LORI + LOKOMOTIF
DAN ISI
BWE
EFISIENSI KERJA
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN
Overhead - 5
Penampang Melintang :
Buatlah penampang melintang yang sederhana dan memadai
yang dapat terlihat membedakan posisi dan letak tanah dan
batuan yang dimaksud pengertian di atas
Overhead - 6
bersambung ..
Overhead - 7
sambungan ..
D. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau
batuan segar (fresh rocks) yang memerlukan pemboran dan
peledakan sebelum dapat digali, misal :
Batuan Beku segar (fresh igneous rocks)
Batuan Malihan segar (fresh metamorphic rocks)
Overhead - 8
Komponen-komponen tempat
kerja yang perlu mendapat
perhatian !!!
A. Jalan dan sarana pengangkutan
B. Tumbuh-tumbuhan
C. Macam material dan Perubahan volumenya
D. Daya dukung material
E. Iklim (climate)
F. Ketinggian dari permukaan air laut (altitude)
G. Kemiringan, jarak, dan keadaan jalan (haul road conditions)
Overhead - 10
B. Tumbuh-tumbuhan
Keadaan, ukuran, dan jenis tumbuh-tumbuhan di tempat kerja :
Pohon-pohon besar yang kuat akarnya
Hutan belukar dan perdu
Tumbuhan rawa-rawa bersambung ..
Overhead - 11
sambungan ..
sambungan ..
E. Iklim (climate)
Musim penghujan dan panas yang berlebihan akan mengurangi efisiensi alat
Musim penghujan akan menimbulkan tempat kerja yang becek
Musin panas/kemarau akan menimbulkan tempat kerja yang berdebu
sambungan ..
E = (W / O) x 100 %
PA = (A / S) x 100 %
bersambung ..
Overhead - 16
sambungan ..
U = (O / A) x 100 %
Eff.Opt = E x PA x U
Overhead - 17
PARAMETER PENGUKUR
EFISIENSI KERJA
TERJADWAL (SCHEDULED); S
PERAWATAN (MAINTENANCE);
TERSEDIA (AVAILABLE); A
M
JALAN (OPERATION); O
PERBAIKAN PERAWATAN
KERJA TERHENTI
TERTUNDA MENDADAK; TERJADWAL;
(WORKING); (IDLE); I
(DELAYED); D UM SM
W
Mengisi BBM
Ganti mata bor (bit)
Peledakan
Mengatur alat berat
Tunggu alat muat
Tunggu truck
Inspeksi Tak ada operator
Semprot lubang bor Diminta standby
Makan & istirahat Waktu perbaikan Waktu Perbaikan
Pelumasan
Tunggu suku cadang
Kerja lancar Manuver alat Rapat Tunggu suku cadang Lain-lain
Pengecekan awal sbl Hujan lebat & kabut Lain-lain
jalan Salju
Membersihkan screen Lain-lain
Batu macet di crusher,
chute, dll
Rol conveyor lepas
Karet samping belt
conveyor rusak
Lain-lain
Overhead - 18
bersambung ..
Overhead - 21
sambungan ..
ALAT MEKANIS
PERALATAN MEKANIS YG EKONOMIS BILA DIGUNAKAN UTK MEM
PRODUKSI MATERIAL, BIJIH, BATUBARA DAN BHN GALIAN INDUSTRI
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRODUKSI ALAT
A. Tahanan Gali (Digging Resistance)
B. Tahanan Gulir / Gelinding (Rolling Resistance)
C. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)
D. Coefficient of Traction atau Tractive Coefficient
E. Rimpull / Tractive Pull / Tractive Effort / Draw Bar Pull
F. Percepatan (Acceleration)
G. Ketinggian dr Permukaan Air Laut/Elevasi (Altitude/Elevation)
H. Efisiensi Operator (Operator Efficiency)
I. Faktor Pengembangan / Pemuaian / Berai (Swell Factor)
J. Berat Material (Weight of Material)
K. Waktu Edar (Cycle Time)
Overhead - 26
sambungan ..
sambungan ..
RR
No. Macam Jalan
(untuk Ban Karet, lbs/ton)
bersambung ..
Overhead - 29
sambungan ..
1. Smooth concrete 55 35 45 40
2. Good aspalt 60 70 40 - 65 50 60 45 - 60
4. Dirt road, average construction road, little 70 100 90 - 100 80 - 100 85 - 100
maintenance
5. Dirt road, soft, rutted, poorly maintained 80 110 100 - 140 70 - 100 85 - 120
6. Earth, muddy, rutted, no mainte-nance 140 180 180 - 220 150 - 220 165 - 210
7. Loose sand and gravel 160 200 260 - 290 220 - 260 240 - 275
8. Earth, very muddy and soft 200 240 300 - 400 280 - 340 290 - 370
bersambung ..
Overhead - 30
sambungan ..
P
RR =
W
bersambung ..
Overhead - 31
sambungan ..
RR
(% berat kendaraan dlm, lbs)
No. Macam Jalan
Ban Karet Crawler Track
bersambung ..
Overhead - 32
sambungan ..
Catatan :
Kalau jalur jalan itu naik disebut kemiringan positif (plus slope), maka
tahanan kemiringan atau grade resistance (GR) akan melawan gerak
kendaraan, sehingga memperbesar tractive effort atau rimpull yang
diperlukan. Sebaliknya jika jalur jalan itu turun disebut kemiringan negatif
(minus slope), maka tahanan kemiringannya akan membantu gerak
kendaraan, berarti akan mengurangi rimpull yang dibutuhkan
bersambung ..
Overhead - 33
sambungan ..
Catatan :
Perlu diingat pula bahwa kemiringan negative itu selalu membantu mengurangi
rimpull kendaraan, maka sedapat mungkin harus diusahakan agar pada waktu
alat itu mengangkut muatan melalui jalur jalan yang menurun, sedangkan pada
waktu kosong menaiki atau mendaki jalur jalan itu
bersambung ..
Overhead - 34
sambungan ..
bersambung ..
Overhead - 35
sambungan ..
BC
P = W
AC
bersambung ..
Overhead - 36
sambungan ..
bersambung ..
Overhead - 37
sambungan ..
Catatan : Peserta diklat diberikan beberapa contoh perhitungan, agar lebih paham
bersambung ..
Overhead - 38
sambungan ..
bersambung ..
Overhead - 39
sambungan ..
bersambung ..
Overhead - 40
sambungan ..
F. Percepatan (Acceleration)
Adalah waktu yang diperlukan mempercepat kendaraan dengan memakai
kelebihan rimpull yang tidak dipergunakan untuk menggerakkan
kendaraan pada keadaan jalur jalan tertentu
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan
tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
Berat kendaraan; semakin berat kendaraan, maka akan semakin lama waktu
yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan
Kelebihan Rimpull yang ada; semakin besar rimpull yang berlebihan, sema
kin cepat kendaraan itu dapat dipercepat. Jadi kalau kelebihan rimpull itu
tidak ada, maka percepatan tidak akan timbul, artinya kendaraan tersebut
tidak dapat dipercepat
bersambung ..
Overhead - 41
sambungan ..
W F.g
F = a a =
g W
bersambung ..
Overhead - 42
sambungan ..
bersambung ..
Overhead - 43
sambungan ..
Sebagai Contoh :
Sebuah mesin 4-tak dengan tenaga 100 HP di permukaan air laut, pada ketinggian 10.000 ft
hanya akan memiliki HP sebesar :
HP pada permukaan air laut = 100 HP
Kemerosotan HP karena ketinggian :
3 % x 100 x (10.000 - 1.000)
= 9 HP -
1.000
HP efektif pada ketinggian 10.000 ft = 91 HP
bersambung ..
Overhead - 44
sambungan ..
dimana : Hc= HP yg harus dikoreksi dari pengaruh ketinggian, pada ketinggian 0 ft.
Ho= HP yang dicatat pada ketinggian tertentu.
Ps= Tekanan barometer baku (standard), 29,92 in Hg (76 cm Hg).
Po= Tekanan barometer pada ketinggian tertentu, in Hg.
Ts= Temperatur absolut pada keadaan baku (standard), (460 0F + 60 0F)
= 520 0F = 273 0C.
To = Temperatur absolut pd ketinggian tertentu,
atau (460 - t. setempat) 0F.
bersambung ..
Overhead - 45
sambungan ..
bersambung ..
Overhead - 46
sambungan ..
W
AI = x 100 %
W + R
bersambung ..
Overhead - 47
sambungan ..
W + S
PA = x 100 %
W + R + S
dimana : S = Standby Hours atau jumlah jam suatu alat yang tidak dapat dipergunakan
padahal alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap beroperasi, jam
W+R+S = Scheduled Hours atau jumlah seluruh jam jalan dimana alat dijadualkan untuk
beroperasi, jam
bersambung ..
Overhead - 48
sambungan ..
3. Use of Availability
Menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk
beroperasi pada saat alat tersebut dapat dipergunakan (available), dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
W
UA = x 100 %
W + S
Vloose
Persen Swell = -1 x 100 %
Vundisturbed
Vundisturbed
Swell Factor = x 100 %
Vloose
Vcompacted
Shrinkage Factor = 1 - x 100 %
Vundisturbed
bersambung ..
Overhead - 50
sambungan ..
PROSEDUR PENGOPERASIAN
ALAT MEKANIS
Secara umum berlaku sbb :
sambungan ..
bersambung ..
Overhead - 53
sambungan ..
bersambung ..
Overhead - 54
sambungan ..
bersambung ..
Overhead - 55
sambungan ..
bersambung ..
Overhead - 57
sambungan ..
2. Pengangkutan (Hauling)
Pelajarilah lokasi kerja dan rambu-rambu atau petunjuk tambang pada saat akn bertugas
Jaga selalu jarak aman dengan kendaraan di depan, ikuti aturan yang sudah ditentukan,
semakin cepat kendaraan semakin jauh jarak antara kendaraan lain di depannya
Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerak Truk, harus menggunakan
retarder (exhaust brake/engine brake) dan rem pada roda (service brake), sbb :
Gas harus dilepas sebelum menginjak pedal atau meng-ON-kan retarder
Pakai switch setiap posisi ON retarder bekerja
Rem roda digunakan bila bergerak dengan kecepatan rendah atau berhenti
Waktu menggunakan rem roda (service brake), pedal harus ditekan/diinjak dengan
konstan (ditahan) jangan dikocok sebab bisa menurunkan tekanan angin
Jangan sekali-kali menggunakan rem roda (service brake) pada kecepatan tinggi,
kecuali dalam keadaan darurat (emergency)
Selama mengemudikan Truk perhatikan kemungkinan adanya kejanggalan/ ketidak
normalan seperti getaran pada stir atau suara-suara asing lainnya
bersambung ..
Overhead - 58
sambungan ..
3. Penumpahan (Dumping)
Jalankan Truk perlahan-lahan saat memasuki daerah penumpahan (dumping area) dan
waspadalah terhadap orang atau alat lain yang ada di lokasi tersebut
Untuk mengambil ancang-ancang mundur, gerakkan Truk memutar ke arah kanan
Mundurkanlah Truk perlahan dan pada saat roda menyentuh tumpukan penahan (beam),
segera tekan pedal rem
Pasang emergency brake, kembalikan persenelling ke gigi netral & lepaskan pedal rem
Tarik lever dumping hingga posisi hoist terangkat, lalu tekan gas, bila sentakan terasa
agak kuat kurangi sedikit gas dan atur gas hingga posisi bak tegak untuk menumpahkan
muatan. Lepaskan dump lever, otomatis lever akan ke posisi menahan (hoist)
Bila semua muatan sudah tertumpah, dump lever tekan ke bawah dan tahan, saat bak
turun, akan kembali sedikit sentakan dan lepas dump lever kemudian bak akan turun
Setelah bak kembali duduk pada tempatnya, tekan/injak rem roda (service brake),
masukkan gigi maju dan lepaskan emergency brake
Perhatikanlah daerah di sekitar yang akan dilalui setelah menumpah muatan agar cukup
aman dari kendaraan lain atau orang untuk menghindari bahaya
Lepaskan rem roda kemudian gas dan tinggalkan daerah penumpahan (dump area)
Jangan menjalankan Truk apabila bak atau vesselnya masih terangkat
bersambung ..
Overhead - 59
BULLDOZER
Tipe blade Bulldozer adalah :
Universal Blade Type
BULLDOZER Straight Blade Type
Bowldozer Blade Type
Light Material U Blade Type
Cushion Blade Type (C-Blade Type)
CAT D 10 R
Angling Bade Type (A-Blade Type)
Cat 3412 Diesel
Engine
Gross Power: 457
kW = 613 HP
Blade capacity =
22 cum = 26.7
cuyd Macam Roda Penggerak :
Crawler Mounted Type
Wheel Mounted Type
bersambung ..
Overhead - 60
sambungan ..
POWER SCRAPER
TIPE-TIPE SCRAPER
POLA-POLA B SC SC
SCRAPER- B SC
DUMP TRUCK
TRUK TAMBANG
TRUK TAMBANG MAXIMUM GVW
Berkekuatan besar 1,034,000 lbs
469.014 kg
POWER @ 2000
Dump Truck diklasifikasikan
rpm
Rate brake:
Suku cadang terbatas 2682 hp 2000
kW
ke dalam tiga tipe, yaitu :
Hanya beroperasi di
tambang (off
Flywheel
2500 hp 1865
Conventional Rear Dump Truck
Tractor-Trailer, Bottom, Side, dan
kW
highway/off road)
SPEED
40 mph 64,5
km/h Rear Dump
FUEL :
1200 gal 4542 lit. Integral Bottom Dump
LENGTH: 15,34 m
WIDTH: 8,05 m
HEIGHT: 7,26 m
Overhead - 64
Ttc di mana :
NT = NT = Jumlah Truk
Ttc = Total waktu edar Truk teoritis tanpa waktu tunggu, menit
Ttl
Ttl = Waktu pemuatan termasuk manuver Truk, menit
dimana :
nH x CtL MF = Match Factor = Faktor Keseimbangan
MF = nH , nL, CtH dan CtL masing-masing adalah
nL x CtH jumlah alat angkut
MF = 1 Seimbangan
MF > 1 Jlh Alat Angkut lebih
MF < 1 Jlh Alat Angkut kurang
bersambung ..
Overhead - 65
sambungan ..
PROBABILITAS TRUK
Adalah waktu operasi nyata sebuah Truk ditandai dengan aktifitas pemuatan,
angkut muatan, pengosongan muatan, kembali kosong, tunggu dimuat dan waktu
tunda lainnya
Dapat dihitung dengan rumus :
Apabila ketersediaan (availabilitas) sebuah Truk tertentu
Waktu Operasi Tersedia untuk beroperasi bebas dari ketersediaan Truk lainnya
dalam armada, maka probabilitas sejumlah Truk lainnya
P=
Waktu Operasi Terjadual atau sisanya (k Truk) ditentukan sebagai berikut :
Pk = pk x (1 p)n-k x C nk
PENGGOLONGAN TRUK
A. Berdasarkan macam roda penggeraknya (wheel drive)
Roda penggeraknya adalah roda-roda depan (front wheel drive)
Roda penggeraknya adalah roda-roda belakang (rear wheel drive)
Roda penggeraknya adalah roda-roda depan dan belakang (four wheel drive)
Roda penggeraknya adalah semua roda-roda belakang (double rear wheel drive)
C. Berdasarkan ukuran
Ukuran KECIL, yaitu Truk-truk yang mempunyai kapasitas sampai 25 ton
Ukuran SEDANG, yaitu Truk-truk yang mempunyai kapasitas antara 25 ton 100 ton
Ukuran BESAR, yaitu Truk-truk yang mempunyai kapasitas di atas 25 ton
Overhead - 67
KUALITAS PENGANGKUTAN
Acuan kualitas pengangkutan adalah menjaga
kestabilan distribusi ukuran butir dan kuantitas
material
Dipengaruhi oleh kondisi jalan, jarak angkut, jenis
alat angkut, sifat fisik material
IxH n
P=Ex x Loose
P Opt= ( P + x )
C i=1
Overhead - 68
POWER SHOVEL
POWER SHOVEL
HYDRAULIC SHOVEL
P&H KAPASITAS 15 m
O&K RH-120 LIEGBHER R-992
Kalau tempat kerja sudah tersedia, misaknya pada daerah kerja yang sudah
meru-pakan lereng bukit (side hill operation), maka tidak perlu dibuatkan jalan
masuk dan tempat kerja awal
Bila tempat kerja yang akan digali masih merupakan daerah yang datar, maka
perlu dibuat sebuah jalan masuk dan tempat kerja awal yang membentuk
lereng landai oleh alat ini sendiri atau dengan bantuan sebuah Bulldozer.
Kemudian kalau sudah di tempat kerjanya harus diletakkan sedemikian rupa,
sehingga gerakan-gerakannya efisien dan cukup tempat untuk alat angkut
mendekatinya
Overhead - 70
DRAGLINE
BWE adalah alat gali untuk pemindahan tanah. Alat ini sesuai untuk dipergunakan pada
material tanah penutup maupun bijih yang lunak, baik lapisan tipis maupun tebal, terutama
yang berupa tanah atau lempung, pasir maupun serpih lunak dimana tidak terdapat formasi
batuan yang keras
Overhead - 73
bersambung ..
Overhead - 74
sambungan ..
Cara Penggalian :
BUATAN REP.FEDERASI
JERMAN
Kapasitas output = 5.000
cum/jam
Kapasitas mangkok = 3.000
liter
Berat total = 3.500 ton
Tinggi galian = 60 m
BCE akan lebih efektif digunakan untuk menggali material pasir, lempung atau
penggalian material dari bawah air, misalnya memper-dalam kanal atau saluran,
kolam tailing, dan sebagainya
Overhead - 76
PERBANDINGAN OPERASIONAL
BCE DAN BWE
Selective mining ++
WHEEL LOADER
Adalah salah satu alat muat yang kini banyak digunakan karena gerakannya yang
lincah dan gesit, tetapi bila dipergunakan untuk menangani di daerah yang
berlumpur atau di daerah yang berbatu tajam, misal di kuari batu Andesit, maka
sebaiknya roda-roda karetnya dilindungi dengan rantai baja (steel beads)
Overhead - 79
RIPPER
Ripper atau alat garu sebenar-
nya bukan alat untuk pemin-
RIPPER dahan tanah mekanis, tetapi
dimaksudkan sebagai alat
untuk Bulldozer dan Power
Scraper dalam mengatasi batu-
an atau material yang relatif
keras
bersambung ..
Overhead - 81
MESIN PEMADAT/PENGGILAS
(ROLLER/COMPACTOR/VIBRATION
MACHINES)
7 (tujuh) macam pemadatan tanah yang sering dipakai dalam
aktivitas pemindahan tanah mekanis, yaitu :
1. Sheep foot rollers
2. Smooth steel wheel rollers
3. Grid type rollers
4. Mesh grid rollers
5. Segment rollers
6. Pheneumatic tired rollers
7. Vibration rollers
Overhead - 83
GRADER
Grader adalah alat yang biasa
dipergunakan untuk meratakan
tanah timbunan atau memelihara
jalanan yang tidak diperkeras
Bagian utama dari alat ini terdiri
dari bilah (blade) yang dihu-
bungkan kepada suatu cincin
baja (circle) sehingga dapat di-
gerakkan dalam arah mendatar
dan vertikal
Bilah tersebut dpt pula diputar
1800, sehingga pada waktu
Grader mundurpun dapat
meratakan tempat galian atau
tempat kerjanya
Overhead - 84
1. Towed Grader
Yaitu jenis Grader yang membutuhkan alat penarik seperti Tractor atau
Bulldozer
2. Motor Grader
Yaitu jenis Grader yang mempunyai tenaga penggerak sendiri.
Jenis ini dapat dibedakan pula menjadi 3 (tiga) tipe, yaitu :
Straight motor grader
Articulated motor grader
Crab type motor grader
Overhead - 85
MEMPERKIRAKAN PRODUKSI
A. Perhitungan Langsung (Direct Computation)
Yaitu suatu cara perhitungan dengan memperincikan tiap-tiap faktor yang
mempengaruhi produksi untuk menentukan volume asli (pay load) atau ton
yang dapat dihasilkan oleh masing-masing alat yang dipergunakan
B. Tabular Method
Yaitu suatu cara perhitungan dengan mempergunakan keterangan dan data
yang berbentuk tabel-tabel yang khas untuk masing-masing alat dan diambil
dari pe-ngalaman-pengalaman sebelumnya yang sifat pekerjaan-nya kira-
kira serupa, kadang juga dilengkapi dgn grafik dan digram yang diperoleh
dari hasil percobaan oleh pabrik pembuat alat-alat tersebut
Overhead - 86
FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS
ALAT
Efisiensi kerja (E)
Kapasitas alat (I)
Jenis material (H)
Waktu edar (C)
IxH
P=Ex
C
Overhead - 88
Vi Vl
Faktor berai (swell factor) SF = x 100%
% swell = -1
Vi
Vl
100%
Faktor muat (load factor) LF =
100% + %swell
PRODUKSI BULLDOZER
Dengan asumsi availabilitas dan utilitas 100%, dapat
dihitung dgn rumus sbb :
60 x Ld x Fs
Pd =
Ctd
sambungan ..
P = PMT x FK dimana :
P = Produksi Bulldozer, m3/jam
PMT = KB x T PMT = Produksi maksimum teoritis
dengan efisiensi 100 %, m3/jam
T = 60 / Ct FK = Faktor koreksi
Ct = j / F + j / R + Z KB = Kapasitas bilah (blade), m3
T = Lintasan per jam
Ct = Waktu edar (cycle time), menit
j = Jarak kerja, meter
F = Kecepatan maju, meter/menit
R = Kecepatan mundur, meter/menit
Z = Waktu tetap (fixed time), menit
Overhead - 94
CONTOH PERHITUNGAN
PRODUKSI POWER SHOVEL
Densitas material (insitu)
= 2,40 ton/m3
Densitas material (loose) =
1,83 ton/m3
Faktor berai = 76,25%
Produksi shovel =
Kap.mangkok = 13 m3
Faktor pengisian 0,83 x 0,85 x 13 x 1,83 x 3600
(estimasi) = 0,85 = 2.157,92 ton
28
Waktu edar rata2 = 28 det Bila faktor muat = 85%, maka:
Eff.kerja & availabilitas =
83% Produksi shovel nyata = 1.834,23 ton
Overhead - 95
CONTOH PERHITUNGAN
PRODUKSI DRAGLINE
Faktor berai = 0,80
Produksi / jam operasi =
Faktor pengisian = 0,90
49,80 x 35,78 = 1.782,04
Faktor mangkok = 0,80 x 0,90 = bcm/jam
0,72
kap. Mangkok = 49,70 m3 Produksi / tahun:
Produksi / siklus = 0,72 x 49,70 Tot jam kerja / thn =
= 35,78 bcm 7.104 jam/thn
Waktu edar = 1 menit Availabilitas dragline =
Effisiensi kerja = 0,83 0,90
Jam operasi = 0,83 x 60 = 49,80 Prod / thn = 0,90 x
7.104 x 1.782,04
men/jam
= 11.393.671,40
Siklus / jam operasi = 49,80 x 1 ton/thn
= 49,80 siklus / jam
Overhead - 96
PRODUKSI RIPPER
60 x L x w x p
Pr =
Ctr
Kondisi Kerja
Bagus Sekali Bagus Sedang Buruk
PERKIRAAN PRODUKSI
BUCKET WHEEL EXCAVATOR
I . s . 60 . f
berdasarkan Qth = I x
teori 27
dimana :
Qth = Produksi Teoritis BWE, cuyd / jam
I = Kapasitas Mangkuk, cuyd atau ft
s = Banyaknya penumpahan mangkuk per menit
f = Faktor Pengembangan Material (swell factor), %
bersambung ..
Overhead - 99
sambungan ..
berdasarkan
kecepatan penggalian
dari mangkuknya I . z . Vc . 3600 . f
Qth =
D . 27
bersambung ..
Overhead - 100
sambungan ..
berdasarkan kecepatan
ayunan (slewing) dari
boom
Qth = h . d . Vs . 60
bersambung ..
Overhead - 101
sambungan ..
secara teoritis
berdasarkan data
perusahaan W . z . I . 60 . ft
Qth =
27
LK . KP . j . 60 . FK
P =
j/F + j/R + z
dimana :
P = Produksi Ripper, m3 (LCM) / jam
LK = Lebar Permukaan Kerja (working width), meter
KP = Kedalaman Penetrasi gigi Ripper, meter
FK = Faktor Koreksi
j = Jarak Penggaruan (ripping distance), meter
F = Kecepatan Maju (forward velocity), meter / menit
R = Kecepatan Mundur (reverse velocity), meter / menit
z = Waktu Tetap (fixed time), menit
Overhead - 103
MEMPERKIRAKAN ONGKOS
PRODUKSI
Ongkos-ongkos produksi yang perlu diperhitungkan dan
dipertimbangkan, sebagai berikut :
1. Ongkos Pemilikan (ownership costs) yang terdiri dari :
a. Depresiasi (depreciation)
b. Bunga, pajak, asuransi dan sewa gedung
(1 + n) x 100 %
Penanaman Modal Tahunan =
2n
dimana : n = Umur alat dinyatakan dalam tahun ; PMT = Penanaman Modal Tahunan
Overhead - 105
a. Ongkos penggantian ban, yaitu harga ban baru dibagi dengan umurnya
b. Ongkos reparasi ban, misal untuk menambal, vulkanisir dan lain-lain
c. Ongkos reparasi umum, termasuk harga suku cadang (spare parts) dan
ongkos pasang serta ongkos perawatan
d. Ongkos penggantian alat gali, seperti Bulldozer, Power Scraper dan
lain-lain
e. Ongkos bahan bakar
f. Ongkos minyak pelumas dan gemuk (grease), termasuk ongkos
buruhnya
g. Upah pengemudi termasuk asuransi dan tunjangan
Overhead - 106
Sebuah Power Scraper berkapasitas munjung 15 cuyd yang bermesin diesel seperti
yang telah diambil sebagai contoh perhitungan produksi di depan, akan dihitung ongkos
pemilikan dan ongkos operasinya, dengan tambahan data sebagai berikut :
Kapasitas crankcase = 6 gallon
Minyak pelumas harus diganti tiap 100 jam
Umur alat diperkirakan 5 tahun, bila dipakai rata-rata 2.000 jam per tahun
Penyelesaian Perhitungannya :
1. Ongkos Pemilikan (ownership costs)
a. Depresiasi :
Harga pembelian (purchuse price) US $ 125,000
Ongkos muat, bongkar dan pasang US $ 160
Ongkos angkut 34.000 lb x $ 1.00 / 100 lb US $ 340 +
Harga di tempat (delivered price) US $ 125,500
bersambung ..
Overhead - 108
sambungan ..
sambungan ..
bersambung ..
Overhead - 110
sambungan ..
SEKIAN