Anda di halaman 1dari 112

Overhead - 1

Informasi yang dibutuhkan tentang


kegiatan Pemindahan Tanah
Mekanis (PTM)

Pengertian PTM :
Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua
pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan penggalian
(digging, breaking, loosening), pemuatan (loading), peng-
angkutan (hauling, transporting), penimbunan (dumping,
filling), perataan (spreading, leveling) dan pemadatan
(compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-
alat mekanis (alat-alat berat/besar)
Overhead - 2

SYSTEM KOORDINASI PERALATAN


PRODUKSI TAMBANG TERBUKA

PERUBAHAN
TARGET PRODUKSI
VOLUME
JARAK ANGKUT
FAKTOR BERAI
TUJUAN
DENSITAS
FRAGMENTASI
FAKTOR MUAT
DAN ISI PEMILIHAN ALAT
EFISIENSI KERJA

PRODUKSI ALAT
SINKRONISASI
JUMLAH ALAT MUAT
DAN ANGKUT
JADWAL KERJA
EFISIENSI KERJA
Overhead - 3

Sketsa PTM :
Buatlah sketsa sederhana dalam bentuk peta lintasan
kegiatan pemindahan tanah mekanis dalam aktivitas
penambangan
Bandingkan dan uraikan perbedaannya dengan
aktivitas-aktivitas lain diluar penambangan, apakah
masih termasuk dalam pengertian PTM di atas
Dan tanyakan pada peserta diklat, bagaimana pendapat
mereka masalah ini ?
Overhead - 4

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

PERUBAHAN
EXCAVATOR
VOLUME
(BACKHOE) TRUCK BULLDOZER
FAKTOR BERAI
POWER SHOVEL SCRAPER MOTOR GRADER
DENSITAS
WHEEL LOADER BELT CONVEYOR
FAKTOR MUAT
DRAGLINE LORI + LOKOMOTIF
DAN ISI
BWE
EFISIENSI KERJA

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN
Overhead - 5

Pengertian Tanah dan Batuan :


Tanah adalah bagian teratas dari kulit bumi yang relatif lunak,
tidak begitu kompak dan terdiri dari butiran-butiran lepas.
Sedangkan yang dimaksud dengan batuan adalah bagian kulit
bumi yang lebih keras, lebih kompak dan terdiri dari kumpulan
mineral pembentuk batuan tersebut

Penampang Melintang :
Buatlah penampang melintang yang sederhana dan memadai
yang dapat terlihat membedakan posisi dan letak tanah dan
batuan yang dimaksud pengertian di atas
Overhead - 6

Salah satu cara penggolongan


material, adalah :

A. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misal :


Tanah atas atau tanah pucuk (top soil)
Pasir (sand)
Lempung pasiran (sandy clay)
Pasir lempungan (clayed sand)

B. Agak keras (medium hard digging), misal :


Tanah liat atau Lempung (clay) yang basah dan lengket
Batuan yang sudah lapuk (weathered rocks)

bersambung ..
Overhead - 7

sambungan ..

C. Sukar digali atau keras (hard digging), misal :


Batu Sabak (slate)
Material yang kompak (compacted material)
Batuan Sedimen (sedimentary rocks)
Konglomerat (conglomerate)
Breksi (breccia)

D. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau
batuan segar (fresh rocks) yang memerlukan pemboran dan
peledakan sebelum dapat digali, misal :
Batuan Beku segar (fresh igneous rocks)
Batuan Malihan segar (fresh metamorphic rocks)
Overhead - 8

Informasi yang dibutuhkan tentang


analisis Tempat Kerja

Kenapa harus dianalisis ?


Supaya : Rencana kerja realistis, rapi, dan teratur
Pemakaian alat mekanis yang tepat
Produk dan produktivitas sesuai rencana
Pengawasan dan pengamanan disesuaikan
dengan kondisi tempat kerja

Diskusikan dengan peserta diklat, alasan tambahan kenapa


tempat kerja harus dianalisis
Overhead - 9

Komponen-komponen tempat
kerja yang perlu mendapat
perhatian !!!
A. Jalan dan sarana pengangkutan
B. Tumbuh-tumbuhan
C. Macam material dan Perubahan volumenya
D. Daya dukung material
E. Iklim (climate)
F. Ketinggian dari permukaan air laut (altitude)
G. Kemiringan, jarak, dan keadaan jalan (haul road conditions)
Overhead - 10

Uraian dan penjelasan komponen


Tempat Kerja

A. Jalan dan sarana pengangkutan


Tempat itu dilalui atau dekat dengan jalan umum yang sudah ada
Tempat itu dilalui atau dekat jalur kereta api atau sungai besar
Tempat itu dekat lapangan terbang atau pelabuhan
Belum ada jalan umum ataupun jalur kereta api, maka harus dibuat jalan baru

B. Tumbuh-tumbuhan
Keadaan, ukuran, dan jenis tumbuh-tumbuhan di tempat kerja :
Pohon-pohon besar yang kuat akarnya
Hutan belukar dan perdu
Tumbuhan rawa-rawa bersambung ..
Overhead - 11

sambungan ..

C. Macam material dan Perubahan volumenya


Sifat-sifat fisik, kimia, dan keadaan mineralogi
Sifat mengembang dari material bila digali
Nilai kekerasan dari material
Keadaan lengket, basah, kering, dan lain-lain

D. Daya dukung material


Kemampuan material untuk mendukung alat yang ada di atasnya, kaitannya
dengan :
Macam material
Jenis alat yang akan digunakan
Nilai daya dukung tanah
bersambung ..
Overhead - 12

sambungan ..

E. Iklim (climate)
Musim penghujan dan panas yang berlebihan akan mengurangi efisiensi alat
Musim penghujan akan menimbulkan tempat kerja yang becek
Musin panas/kemarau akan menimbulkan tempat kerja yang berdebu

F. Ketinggian dari permukaan air laut (altitude)


Semakin tinggi tempat kerja maka kerapatan udaranya semakin rendah
Produkvitas alat akan turun bila kerapatan udara rendah/tipis

G. Kemiringan, jarak, dan keadaan jalan (haul road conditions)


Kemiringan dan keadaan jalan akan mempengaruhi daya angkut alat
Jarak angkut akan mempengaruhi waktu edar (cycle time) alat
Penurunan daya angkut alat akan menambah ongkos pengangkutan
Overhead - 13

Menjelaskan kepada peserta diklat hal-hal yang


perlu diidentifikasi untuk persyaratan kerja alat-
alat mekanis agar dapat bekerja optimal

Komponen-komponen persyaratan kerja


yang perlu mendapat perhatian !!!
A. Efisiensi Kerja (Operating Efficiency)
B. Syarat-syarat Penyelesaian Pekerjaan
(Finishing Specifications)
C. Syarat-syarat Penimbunan (Fill Specifications)
D. Waktu (Time Element)
E. Ongkos-ongkos Produksi (Production Costs)
Overhead - 14

Uraian dan penjelasan


komponen Persyaratan Kerja

A. Efisiensi Kerja (Operating Efficiency)


Efisiensi Kerja adalah perbandingan antara waktu produktif dengan waktu
kerja yang tersedia. Menurut pengalaman di lapangan, besarnya
persentase efisiensi kerja lebih dari 83 %.
Efisiensi Kerja merupakan salah satu elemen produksi yang harus
diperhitungkan di dalam upaya mendapatkan harga produksi alat per
satuan waktu yang akurat
Sebagian besar nilai efisiensi kerja diarahkan terhadap operator, yaitu
orang yang menjalankan atau mengoperasikan unit alat
Tetapi dapat juga oleh penyebab lain yang tidak dapat dihindari, antara lain
cuaca, kerusakan mendadak, kabut dan lain-lain
bersambung ..
Overhead - 15

sambungan ..

Untuk memperoleh nilai efisiensi kerja operator yang mewakili perlu


diberikan batasan-batasan pekerjaan dan itu semua harus dipahami oleh
seluruh jajaran karyawan operasional maupun mekanik
Efektifitas (Efectiveness) artinya jam kerja efektif selama waktu yang
disediakan untuk operasi, persamaannya adalah :

E = (W / O) x 100 %

Ketersediaan fisik (physical atau mechanical availability) adalah ukuran


sehat tidaknya alat untuk beroperasi, rumusnya adalah :

PA = (A / S) x 100 %

bersambung ..
Overhead - 16

sambungan ..

Utilitas (utility) adalah alat yang sehat terpaksa tidak dioperasikan


karenabeberapa sebab, misalnya hujan lebat, rapat, kecelakaan tambang
dan lain-lain, persamaannya adalah:

U = (O / A) x 100 %

Efisiensi kerja optimum merupakan perkalian antara E, PA dan U, jadi:

Eff.Opt = E x PA x U
Overhead - 17

PARAMETER PENGUKUR
EFISIENSI KERJA
TERJADWAL (SCHEDULED); S
PERAWATAN (MAINTENANCE);
TERSEDIA (AVAILABLE); A
M
JALAN (OPERATION); O
PERBAIKAN PERAWATAN
KERJA TERHENTI
TERTUNDA MENDADAK; TERJADWAL;
(WORKING); (IDLE); I
(DELAYED); D UM SM
W
Mengisi BBM
Ganti mata bor (bit)
Peledakan
Mengatur alat berat
Tunggu alat muat
Tunggu truck
Inspeksi Tak ada operator
Semprot lubang bor Diminta standby
Makan & istirahat Waktu perbaikan Waktu Perbaikan
Pelumasan
Tunggu suku cadang
Kerja lancar Manuver alat Rapat Tunggu suku cadang Lain-lain
Pengecekan awal sbl Hujan lebat & kabut Lain-lain
jalan Salju
Membersihkan screen Lain-lain
Batu macet di crusher,
chute, dll
Rol conveyor lepas
Karet samping belt
conveyor rusak
Lain-lain
Overhead - 18

Sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :

RUMUS-RUMUS EFISIENSI KERJA


Efektifitas (effectiveness) E = (W / O) x 100%

Ketersediaan fisik (physical


PA = (A / S) x 100%
atau mechanical availability)

Utilitas (utility) U = (O / A) x 100%

EFISIENSI KERJA OPTIMUM (Eff opt) = E x PA x U


Overhead - 19

CONTOH LOG-KINERJA ALAT


Jam Tersedia (B-C) Efisiensi Kerja, %
Kerja Rusak
Tgl. Ter- men- Operasi Keter-
K Ter- Efektifi-
I jadwal dadak Ter- sediaan Utilitas Optimum
henti Kerja tas
N tunda Fisik
E
H= I=
R F = B- G= J=
J
A B C D E (D+E+F)/ (E+F)/
C-D-E F/(E+F) B (GxHxI)
A (D+E+F)
1-Jul-00 16 0 4.00 3.00 9.00 75.00 100.00 75.00 56.25
H
A 2-Jul-00 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
R
I 3-Jul-00 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
A
N 4-Jul-00 16 0 1.00 4.00 11.00 73.33 100.00 93.75 68.75

A 5-Jul-00 16 0 2.00 1.00 13.00 92.86 100.00 87.50 81.25


K
H 6-Jul-00 16 0 5.00 4.00 7.00 63.64 100.00 68.75 43.75
I
7-Jul-00 15 0 2.00 3.00 10.00 76.92 100.00 86.67 66.67
R
B 8-Jul-00 15 4 0.00 5.00 7.00 58.33 75.00 100.00 43.75
U
L TOTAL 460 12.5 32.50 93.25 321.75 77.53 97.28 92.75 69.95
A
N
K I N E R J A R ATA R ATA B U LA N A N
Overhead - 20

B. Syarat-syarat Penyelesaian Pekerjaan


(Finishing Specifications)
Syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu, seperti :
Menanami dengan pohon-pohon atau bunga-bunga atau rumput
Di tempat tertentu harus dipasang pagar pengaman
Pada jalan tertentu perlu diberi kerikil
Untuk ini semua diperlukan waktu dan dana yang telah teralokasi

C. Syarat-syarat Penimbunan (Fill Specifications)


Timbunan mungkin perlu diratakan dan dipadatkan dengan alat-alat khusus
dan harus dilakukan pada kelembaban tertentu agar tidak mudah terjadi
amblasan (surface subsidence) serta kemantapan lereng (slope stability) nya
terjamin

bersambung ..
Overhead - 21

sambungan ..

D. Waktu (Time Element)


Pekerjaan pemindahan tanah harus diselesaikan dalam jangka waktu yang
sudah ditetapkan, berarti :
Kapasitas produksi harian harus terpenuhi
Penjadualan dan kemampuan alat harus terencana dengan pasti

E. Ongkos-ongkos Produksi (Production Costs)


Ongkos tetap; meliputi asuransi, depresiasi. Pajak dan bunga pinjaman
Ongkos produksi; meliputi upah pengemudi, ongkos pemeliharaan dan
pembetulan alat-alat, pembelian suku cadang, bahan bakar dan pelumas

Ongkos pengawasan; meliputi gaji mandor, teknisi, direksi dan lain-lain


Ongkos-ongkos lain; antara lain meliputi overhead cost, ongkos upacara-
upacara, jamuan untuk tamu dan lain-lain.
Overhead - 22

ALAT MEKANIS
PERALATAN MEKANIS YG EKONOMIS BILA DIGUNAKAN UTK MEM
PRODUKSI MATERIAL, BIJIH, BATUBARA DAN BHN GALIAN INDUSTRI

PERTIMBANGAN MEKANIS, a.l :


Berhadapan dengan bahan galian yang secara alamiah memiliki sifat
fisik dan mekanis yang relatif keras
Tenaga mekanis (mesin) dapat dirancang berkemampuan cukup kuat
untuk menghadapi kondisi batuan dan berkapasitas besar
Laju produksi cukup tinggi dibanding tradisional
Dapat digunakan untuk produksi yang besar

PERTIMBANGAN EKONOMI, a.l :


Investasi atau biaya kepemilikan cukup besar
Suku cadang terbatas (hanya terdapat pada agen-agen tertentu)
Biaya operasi yang mencakup perawatan dll. cukup tinggi
Pemilihan alat harus cermat agar sesuai dengan umur tambang
Overhead - 23

KEGUNAAN ALAT PRODUKSI


A. ALAT GALI-MUAT B. ALAT ANGKUT C. ALAT BANTU
Power Shovel Truck (rear- side- Bulldozer &
Front-end Loader dump, articulated) Ripper
Backhoe (Excavator) Train Grader

Dragline Belt Conveyor Lubrication

Bucket Wheel Pipa Slurry Truck


Excavator (BWE) Scraper (alat muat Water Truck
Bucket Chain sekaligus angkut) Fuel Truck
Excavator (BCE) Skip
Overhead - 24

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PEMILIHAN ALAT PRODUKSI
Jenis Material : Lepas, sedang atau kompak
Altitude : Tenaga mesin diesel berkurang 3% setiap kenaikan 1000 ft
Kapasitas Alat : Untuk TARGET yang sama, jumlah alat berkapasitas
besar < yang berkapasitas kecil
Medan Kerja : Tingkat kesulitan medan menentukan jenis alat angkut
yang cocok dan ekonomis.
Sistem
Penambangan : Tambang terbuka, bawah tanah atau alluvial (placer)
Biaya Investasi: Tingkat ketersediaan dana, baik sebagai modal awal,
operasional maupun pengembangan
Overhead - 25

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRODUKSI ALAT
A. Tahanan Gali (Digging Resistance)
B. Tahanan Gulir / Gelinding (Rolling Resistance)
C. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)
D. Coefficient of Traction atau Tractive Coefficient
E. Rimpull / Tractive Pull / Tractive Effort / Draw Bar Pull
F. Percepatan (Acceleration)
G. Ketinggian dr Permukaan Air Laut/Elevasi (Altitude/Elevation)
H. Efisiensi Operator (Operator Efficiency)
I. Faktor Pengembangan / Pemuaian / Berai (Swell Factor)
J. Berat Material (Weight of Material)
K. Waktu Edar (Cycle Time)
Overhead - 26

Uraian dan Penjelasan Faktor-faktor yang


mempengaruhi Produksi Alat
A. Tahanan Gali (Digging Resistance)
Terjadinya Tahanan Gali disebabkan oleh :

Adanya gesekan antara antara alat gali dengan tanah yang


digali
Kekerasan tanah
Kekasaran (roughness) dan ukuran butir tanah
Adanya adhesi antara tanah dengan alat gali dan kohesi
antara butiran-butiran tanah itu sendiri
Berat jenis tanah
bersambung ..
Overhead - 27

sambungan ..

B. Tahanan Gulir / Gelinding


(Rolling Resistance)
Adalah jumlah semua gaya-gaya luar (external forces) yang
berlawanan dengan arah gerak kendaraan yang berjalan di
atas jalur jalan (jalan raya atau kereta api) atau permukaan
tanah

Tahanan gulir ini tergantung dari banyak hal, diantaranya yang


terpenting adalah :
Keadaan jalan
Keadaan bagian kendaraan, apakah memakai ban karet atau
memakai rantai besi
bersambung ..
Overhead - 28

sambungan ..

ANGKA RATA-RATA TAHANAN GULIR UNTUK


BERBAGAI MACAM JALAN

RR
No. Macam Jalan
(untuk Ban Karet, lbs/ton)

1. Hard, smooth surface, well maintained 40


2. Firm but flexible surface, well maintained 65

3. Dirt road, average construc. road, little maintenance 100

4. Dirt road, soft or rutted 150

5. Deep, muddly surface or loose sand 250 400

bersambung ..
Overhead - 29
sambungan ..

ANGKA-ANGKA TAHANAN GULIR UNTUK


BERBAGAI MACAM JALAN

Crawler Tekanan Ban Karet (lbs/ton)


No. Macam Jalan Type
lbs/ton Tinggi Rendah Rata-rata

1. Smooth concrete 55 35 45 40

2. Good aspalt 60 70 40 - 65 50 60 45 - 60

3. Hard earth,smooth,well maintained 60 80 40 - 70 50 70 45 - 70

4. Dirt road, average construction road, little 70 100 90 - 100 80 - 100 85 - 100
maintenance
5. Dirt road, soft, rutted, poorly maintained 80 110 100 - 140 70 - 100 85 - 120

6. Earth, muddy, rutted, no mainte-nance 140 180 180 - 220 150 - 220 165 - 210

7. Loose sand and gravel 160 200 260 - 290 220 - 260 240 - 275

8. Earth, very muddy and soft 200 240 300 - 400 280 - 340 290 - 370

bersambung ..
Overhead - 30

sambungan ..

Rumus Tahanan Gulir

P
RR =
W

dimana : RR = Tahanan Gulir, lbs/gross ton.


P = Gaya Tarik pada kabel penarik, Lbs.
W = Berat Kendaraan, gross ton.

bersambung ..
Overhead - 31

sambungan ..

ANGKA-ANGKA TAHANAN GULIR DALAM PERSEN

RR
(% berat kendaraan dlm, lbs)
No. Macam Jalan
Ban Karet Crawler Track

1. Concrete, rough and dry 2% -


2. Compacted dirt and gravel, well maintened, no tire 2% -
penetration
3. Dry dirt, fairly compacted, slight tire penetration 3% -
4. Firm, rutted dirt, tire penetration approx. 2 5% 2%
5. Soft dirt fills, tire penetration approx. 4 8% 4%
6. Loose sand and gravel 10 % 5%
7. Depply rutted dirt, spongly base tire penetration 16 % 7%
approx. 8

bersambung ..
Overhead - 32

sambungan ..

C. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)


Adalah besarnya gaya berat yang melawan atau membantu gerak kendaraan
karena kemiringan jalur jalan yang dilaluinya

Catatan :

Kalau jalur jalan itu naik disebut kemiringan positif (plus slope), maka
tahanan kemiringan atau grade resistance (GR) akan melawan gerak
kendaraan, sehingga memperbesar tractive effort atau rimpull yang
diperlukan. Sebaliknya jika jalur jalan itu turun disebut kemiringan negatif
(minus slope), maka tahanan kemiringannya akan membantu gerak
kendaraan, berarti akan mengurangi rimpull yang dibutuhkan

bersambung ..
Overhead - 33

sambungan ..

Tahanan Kemiringan tergantung pada :


Besarnya kemiringan yang biasanya dinyatakan dalam persen (%).
Kemiringan sebesar 1 % berarti jalur jalan itu naik atau turun sebesar 1
meter untuk tiap jarak mendatar sebesar 100 meter, atau naik/turun 1 ft untuk
setiap 100 ft jarak mendatar
Berat kendaraan itu sendiri dinyatakan dalam gross ton

Catatan :

Perlu diingat pula bahwa kemiringan negative itu selalu membantu mengurangi
rimpull kendaraan, maka sedapat mungkin harus diusahakan agar pada waktu
alat itu mengangkut muatan melalui jalur jalan yang menurun, sedangkan pada
waktu kosong menaiki atau mendaki jalur jalan itu

bersambung ..
Overhead - 34

sambungan ..

PENGARUH KEMIRINGAN JALAN


THD TAHANAN KEMIRINGAN

Kemiringan GR Kemiringan GR Kemiringan GR


(%) (lb/ton) (%) (lb/ton) (%) (lb/ton)
1 20,0 9 179,2 20 392,3
2 40,0 10 199,0 25 485,2
3 60,0 11 218,0 30 574,7
4 80,0 12 238,4 35 660,6
5 100,0 13 257,8 40 742,8
6 119,8 14 277,4 45 820,8
7 139,8 15 296,6 50 894,4
8 159,2

bersambung ..
Overhead - 35

sambungan ..

Cara Menentukan Tahanan Kemiringan Dengan Teori


Mekanika (Ilmu Pesawat) yang sederhana
C
D
P
1 meter / 1 ft


A 100 meter / 100 ft B
F
E
W = 1 ton

BC
P = W
AC

bersambung ..
Overhead - 36
sambungan ..

D. Coefficient of Traction atau


Tractive Coefficient
Adalah suatu faktor yang menunjukkan berapa bagian dari seluruh berat
kendaraan itu pada ban atau track yang dapat dipakai untuk menarik
atau mendorong
Atau Coefficient of Traction (CT) adalah suatu faktor dimana jumlah
berat kendaraan pada ban atau track penggerak itu harus dikalikan
untuk menunjukkan rimpull maksimum antara ban atau track dengan
permukaan jalur jalan tepat sebelum roda selip
CT itu terutama tergantung dari :
Keadaan ban; yaitu keadaan dan macamnya, bentuk kembangan ban tsb
Untuk crawler track tergantung dari keadaan dan bentuk tracknya
Keadaan permukaan jalur jalan; basah atau kering, keras atau lunak,
bergelombang atau rata dan sebagainya
Berat kendaraan yang diterima roda penggeraknya

bersambung ..
Overhead - 37

sambungan ..

COEFFICIENT OF TRACTION UNTUK BERMACAM-MACAM


KEADAAN JALUR JALAN

Ban Karet Crawler Track


Macam Jalan
% %
Dry, rough concrete 0,80 1,00 80 - 100 0,45 45
Dry, clay loam 0,50 0,70 50 - 70 0,90 90
Wet, clay loam 0,40 0,50 40 - 50 0,70 70
Wet sand and gravel 0,30 0,40 30 - 40 0,35 35
Loose, dry sand 0,20 0,30 20 - 30 0,30 30

Catatan : Peserta diklat diberikan beberapa contoh perhitungan, agar lebih paham

bersambung ..
Overhead - 38

sambungan ..

E. Rimpull / Tractive Pull / Tractive Effort /


Draw Bar Pull
Yaitu besarnya kekuatan tarik (pulling force) yang dapat diberikan oleh mesin
suatu alat kepada permukaan roda atau ban penggeraknya yang menyentuh
permukaan jalur jalan

Rimpull biasanya dinyatakan dalam pounds (lbs) dan dapat


dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

HP x 375 x Effisiensi Mesin


RP =
Kecepatan, mph

bersambung ..
Overhead - 39

sambungan ..

KECEPATAN MAKSIMUM PADA TIAP-TIAP GIGI (GEAR)

Kendaraan Beroda Ban Karet Crawler Track / Tractor


140 HP berat 15 ton
Gigi
Kecepatan RP Kecepatan RP
(mph) (lbs) (mph) (lbs)
Pertama 3,25 13,730 1,72 28,019
Kedua 7,10 6,285 2,18 22,699
Ketiga 12,48 3,576 2,76 17,265
Keempat 21,54 2,072 3,50 13,769
Kelima 33,86 1,319 4,36 10,074
Keenam - - 7,00 5,579

bersambung ..
Overhead - 40

sambungan ..

F. Percepatan (Acceleration)
Adalah waktu yang diperlukan mempercepat kendaraan dengan memakai
kelebihan rimpull yang tidak dipergunakan untuk menggerakkan
kendaraan pada keadaan jalur jalan tertentu
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan
tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
Berat kendaraan; semakin berat kendaraan, maka akan semakin lama waktu
yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan
Kelebihan Rimpull yang ada; semakin besar rimpull yang berlebihan, sema
kin cepat kendaraan itu dapat dipercepat. Jadi kalau kelebihan rimpull itu
tidak ada, maka percepatan tidak akan timbul, artinya kendaraan tersebut
tidak dapat dipercepat

bersambung ..
Overhead - 41

sambungan ..

Menghitungan Percepatan dengan


menggunakan Rumus Newton

W F.g
F = a a =
g W

dimana : a = Percepatan, mph/sec


F = Kelebihan Rimpull, lbs
G = Percepatan karena gaya gravitasi, 32,2 ft/sec2
W = Berat alat yang harus dipercepat, lbs

bersambung ..
Overhead - 42

sambungan ..

CONTOH PERHITUNGAN UNTUK MENCAPAI


KECEPATAN MAKSUMUM SEBUAH TRUK

RP untuk Percepatan Waktu utk


Kecept. Percept. Yg
(lbs/ton) Percept. mencapai
Gigi Maksimum Diperlukan
(mph) kecept. maks
(mph) (mph) Maks. Efektif (menit)
Pertama 3,0 3,0 357 390 190 0,015
Kedua 5,2 2,2 296 200 132 0,017
Ketiga 9,2 4,0 141 100 66 0,061
Keempat 16,8 7,6 50 40 26,4 0,288
Kelima 27,7 10,9 7 6 4,0 2,725
Jumlah waktu yang diperlukan untuk pindah gigi (gear) 3,106
Waktu untuk pindah gigi, @ = 4 detik 0,333
Jumlah waktu untuk mencapai kecepatan maksimum dari 0 mph 3,439

bersambung ..
Overhead - 43

sambungan ..

G. Ketinggian dr Permukaan Air Laut/Elevasi


(Altitude / Elevation)
Dari pengalaman ternyata bahwa untuk mesin-mesin 4-tak (four cycle engines)
mengalami kemerosotan tenaga karena berkurangnya tekanan, rata-rata
adalah 3 % dari HP di atas permukaan air laut untuk setiap kenaikan tinggi
1.000 ft, kecuali 1.000 ft yang pertama

Sebagai Contoh :
Sebuah mesin 4-tak dengan tenaga 100 HP di permukaan air laut, pada ketinggian 10.000 ft
hanya akan memiliki HP sebesar :
HP pada permukaan air laut = 100 HP
Kemerosotan HP karena ketinggian :
3 % x 100 x (10.000 - 1.000)
= 9 HP -
1.000
HP efektif pada ketinggian 10.000 ft = 91 HP
bersambung ..
Overhead - 44

sambungan ..

Rumus Pengaruh Temperatur


Terhadap HP
Ps To
Hc = H0
Po Ts

dimana : Hc= HP yg harus dikoreksi dari pengaruh ketinggian, pada ketinggian 0 ft.
Ho= HP yang dicatat pada ketinggian tertentu.
Ps= Tekanan barometer baku (standard), 29,92 in Hg (76 cm Hg).
Po= Tekanan barometer pada ketinggian tertentu, in Hg.
Ts= Temperatur absolut pada keadaan baku (standard), (460 0F + 60 0F)
= 520 0F = 273 0C.
To = Temperatur absolut pd ketinggian tertentu,
atau (460 - t. setempat) 0F.

bersambung ..
Overhead - 45

sambungan ..

H. Efisiensi Operator (Operator Efficiency)


Merupakan faktor manusia yang menggerakkan alat-alat yang sangat
sukar untuk ditentukan efisiensinya secara tepat
Efisiensi operator tidak hanya disebabkan karena kemalasan pekerjaan
itu, tetapi juga karena kelambatan-kelambatan dan hambatan-hambatan
yang tak mungkin dihindari
Didalam menentukan n jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menye-
lesaikan suatu pekerjaan harus diingat efisiensi pekerja-pekerjanya juga
keadaan alat mekanisnya, karena hal ini dapat mempengaruhi tingkat
efisiensi operatornya.
Berdasarkan pengalaman, bila operator dapat bekerja selama 50 menit
dalam satu jam, ini berarti efisiensinya adalah 83 %, maka hal itu dianggap
baik sekali jika alatnya berban karet

bersambung ..
Overhead - 46

sambungan ..

Beberapa pengertian yang dapat menunjukkan keadaan alat


mekanis dan efektivitas penggunaannya, antara lain :
1. Availability Index atau Mechanical Availability
Adalah suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis yang sesungguhnya
dari alat yang sedang dipergunakan dengan menggunakan persamaan sbb :

W
AI = x 100 %
W + R

dimana : W = Working Hours atau jumlah jam kerja alat, jam


R = Repair Hours atau jumlah jam untuk perbaikan, jam

bersambung ..
Overhead - 47

sambungan ..

2. Physical Availability atau Operational Availability


Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang diper-
gunakan, persamaannya adalah :

W + S
PA = x 100 %
W + R + S

dimana : S = Standby Hours atau jumlah jam suatu alat yang tidak dapat dipergunakan
padahal alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap beroperasi, jam
W+R+S = Scheduled Hours atau jumlah seluruh jam jalan dimana alat dijadualkan untuk
beroperasi, jam

Physical Availability pada umumnya selalu lebih besar daripada


Availability Index. Tingkat efisiensi dari sebuah alat mekanis naik jika
angka Physical Availability mendekati angka Availability Index

bersambung ..
Overhead - 48
sambungan ..

3. Use of Availability
Menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk
beroperasi pada saat alat tersebut dapat dipergunakan (available), dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
W
UA = x 100 %
W + S

4. Effective Utilization (Efisiensi Kerja)


Menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat
dimanfaatkan untuk kerja produktif. Rumusnya adalah :
W
EU = x 100 %
W + R + S

dimana : W + R + S = T = Total Hours Available atau Scheduled Hours atau


jumlah jam kerja yang tersedia
bersambung ..
Overhead - 49
sambungan ..

I. Faktor Pengembangan / Pemuaian /


Berai (Swell Factor)
Bila suatu material digali dari tempat aslinya, maka akan terjadi pengem-
bangan atau pemuaian atau penambahan volume (swell)

Vloose
Persen Swell = -1 x 100 %
Vundisturbed

Vundisturbed
Swell Factor = x 100 %
Vloose

Vcompacted
Shrinkage Factor = 1 - x 100 %
Vundisturbed

bersambung ..
Overhead - 50

sambungan ..

J. Berat Material (Weight of Material)


Berat material yang akan diangkut oleh alat-alat angkut dapat mempe-
ngaruhi :
Kecepatan kendaraan dengan HP mesin yang dimilikinya
Membatasi kemampuan kendaraan untuk mengatasi tahanan
kemiringan dan tahanan gulir dari jalur jalan yang dilaluinya
Membatasi volume material yang dapat diangkut

K. Waktu Edar (Cycle Time)


Waktu Edar (cycle time) adalah waktu yang diperlukan alat mulai dari aktifitas
pengisian atau pemuatan (loading), pengangkutan (hauling) untuk truk dan
sejenisnya atau swing untuk backhoe dan power shovel, pengosongan
(dumping), kembali kosong, dan mempersiapkan posisi (manuver) untuk diisi
atau dimuat kembali
bersambung ..
Overhead - 51

PROSEDUR PENGOPERASIAN
ALAT MEKANIS
Secara umum berlaku sbb :

A. Sebelum Pengoperasian Alat Mekanis/Berat


B. Pelaksanaan Pengoperasian Alat Mekanis/Berat
1. Sebelum Pelaksanaan Pengoperasian Alat Mekanis/Berat
2. Pengoperasian Alat Mekanis/Berat

C. Selesai Pengoperasian Alat Mekanis/Berat


D. Pengoperasian Khusus Untuk Dump Truck
Overhead - 52

sambungan ..

A. Sebelum Pengoperasian Alat Mekanis/Berat


Sebelum operator mengoperasikan kendaraannya sesuai dengan jenis dan
fungsi alatnya, perlu diupayakan peningkatan pengetahuan dan kemampuan
operator, yaitu dengan jalan :
Operator diberikan kursus atau pelatihan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
sebelum operasi
Mengadakan koordinasi kerja antar unit kerja terkait, terutama mengenai alat-alat
mekanis/berat yang tidak memenuhi standar atau tidak laik operasi
Mendatangkan instruktur/konsultan guna membimbing dan mengarahkan
operator serta melakukan uji coba pengoperasian alat mekanis/berat tersebut
Dilakukan evaluasi oleh pihak perusahaan dan instruktur guna menentukan apa-
kah alat tersebut layak atau tidak untuk dioperasikan atau masih perlu adanya
perbaikan dan penyempurnaan
Begitu pula halnya dengan operatornya, apakah sudah atau belum bisa diberikan
izin untuk mengoperasikan alat dibawah tanggung jawabnya

bersambung ..
Overhead - 53

sambungan ..

B. Pelaksanaan Pengoperasian Alat Mekanis/Berat


1. Sebelum Pelaksanaan Pengoperasian Alat Mekanis/Berat
Panaskan mesin dengan cara membiarkan mesin pada putaran rendah, selama 5 menit
Periksa lampu-lampu atau meter-meter petunjuk, yang semuanya harus bekerja normal
Periksa kembali oli mesin, transmisi, main clutch, hydraulic yang dapat dilihat pada
tongkat/gelas pengukur, pengukur dgn standar keadaan normal adalah antara H dan L
Perhatikan bunyi-bunyi yang aneh (lain dari biasanya) pada mesin atau transmisi dan pada
bagian-bagian yang berputar lainnya
Periksa indikator udara masuk mesin (dust indicator), kalau berwarna merah berarti
saringan udara kotor
Periksa asap mesin (hitam/biru/kelabu), yang normal berwarna kelabu
Periksa dan test bekerjanya Hydralic System
Periksa dan test bekerjanya Hydralic System
Periksa dan test bekerjanya Steering, rem, dan gigi transmisi
Amati bila ada kebocoran angin, minyak, rem, seal, cylinder, dan pipa-pipa hidraulik
Bersihkan kaca depan dan test berfungsinya klakson

bersambung ..
Overhead - 54

sambungan ..

2. Pengoperasian Alat Mekanis/Berat


Periksa sekitar daerah/lokasi kerja, terutama terhadap kemungkinan adanya orang atau
alat mekanis/berat lainnya dan bunyikan klakson sebagai tanda alat akan bergerak
Tekan pedal rem, lepaskan rem parkir (emergency brake)
Naikkan blade/bucket/boom/arm (khusus utk Bulldozer, Dozer Shovel dan Excavator)
Injak pedal kopling, masukkan persenelling ke gigi pertama, lepas rem biasa, tekan gas
dan lepaskan pedal kopling sesuai dengan putaran mesin sampai alat berjalan (jangan
dibiasakan menginjak setengah kopling pada waktu alat sedang berjalan normal)
Jangan injak ceceran/bongkahan batu dan hindari lobang-lobang di jalan baru yang belum
padat (khusus untuk Dump Truck).
Selalu mengecek indikator (gauge) dan meter-meter lainnya

bersambung ..
Overhead - 55

sambungan ..

C. Selesai Pengoperasian Alat Mekanis/Berat


Setelah alat-alat mekanis/berat beroperasi, maka setiap akhir shift para
operator diharuskan melakukan hal-hal sebagai berikut :
Alat mekanis/berat agar diparkir pada tempat yang aman dan rata/datar
Letakkan dengan aman attachement (blade, bucket, boom, arm, vessel)
Pasang rem parkir (emergency brake)
Dinginkanlah mesin dengan cara membiarkan mesin pada putaran rendah (low idle)
selama 5 menit
Kunci kontak pada posisi OFF (cummins engine) dan tarik cut off fuel
Letakkanlah tongkat pengontrol bahan bakar pada posisi mesin mati, putar kunci
kontak pada posisi OFF bagi mesin yang gasnya memakai tongkat / kabel kontrol
Hindari tindakan mematikan mesin secara mendadak tanpa low idle terlebih dahulu,
kecuali dalam keadaan darurut
Periksa kembali semua sistem pengaman dan pastikanlah telah dalam keadaan
aman, cabut kunci kontak dan serahkan kepada pengawas
bersambung ..
Overhead - 56
sambungan ..

D. Pengoperasian Khusus Untuk Dump Truck


Yang perlu mendapat perhatian pada saat :
1. Pengisian (Loading)
Kemungkinan adanya orang atau kendaraan lain di tempat itu
Ambillah jalur yang sama (satu line) dengan Truk yang ada di depan, dengan jarak minimal
10 meter, berhenti untuk menunggu giliran dan pasang emergency brake
Bila Truk di depan bergerak maju, majulah dan berhenti pada posisi yang sama, kemudian
pasang emergency brake kembali
Pada saat berada diposisi terdepan, operator Loader memberi tanda bahwa Truk dapat
mengambil posisi untuk dimuati, maka maju untuk ambil posisi mundur dan berhenti,
masukkan gigi mundur (reserve), bergerak perlahan ke Loading Spot dan berhentilah
Pindahkan gigi mundur ke netral dan pasang emergency brake
Periksa tongkat dump (hoist lever) yang seharusnya pada posisi float
Jangan keluar kabin selama pengisian berlangsung, kaca pintu ditutup agar terhindar dari
debu dan lemparan batu
Jika pemuatan selesai dan operator Loader telah memberi tanda bahwa pengisian sudah
selesai, waspadai kemungkinan ada orang atau kendaraan lain sebelum bergerak maju

bersambung ..
Overhead - 57
sambungan ..

2. Pengangkutan (Hauling)
Pelajarilah lokasi kerja dan rambu-rambu atau petunjuk tambang pada saat akn bertugas
Jaga selalu jarak aman dengan kendaraan di depan, ikuti aturan yang sudah ditentukan,
semakin cepat kendaraan semakin jauh jarak antara kendaraan lain di depannya
Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerak Truk, harus menggunakan
retarder (exhaust brake/engine brake) dan rem pada roda (service brake), sbb :
Gas harus dilepas sebelum menginjak pedal atau meng-ON-kan retarder
Pakai switch setiap posisi ON retarder bekerja
Rem roda digunakan bila bergerak dengan kecepatan rendah atau berhenti
Waktu menggunakan rem roda (service brake), pedal harus ditekan/diinjak dengan
konstan (ditahan) jangan dikocok sebab bisa menurunkan tekanan angin
Jangan sekali-kali menggunakan rem roda (service brake) pada kecepatan tinggi,
kecuali dalam keadaan darurat (emergency)
Selama mengemudikan Truk perhatikan kemungkinan adanya kejanggalan/ ketidak
normalan seperti getaran pada stir atau suara-suara asing lainnya

bersambung ..
Overhead - 58

sambungan ..

3. Penumpahan (Dumping)
Jalankan Truk perlahan-lahan saat memasuki daerah penumpahan (dumping area) dan
waspadalah terhadap orang atau alat lain yang ada di lokasi tersebut
Untuk mengambil ancang-ancang mundur, gerakkan Truk memutar ke arah kanan
Mundurkanlah Truk perlahan dan pada saat roda menyentuh tumpukan penahan (beam),
segera tekan pedal rem
Pasang emergency brake, kembalikan persenelling ke gigi netral & lepaskan pedal rem
Tarik lever dumping hingga posisi hoist terangkat, lalu tekan gas, bila sentakan terasa
agak kuat kurangi sedikit gas dan atur gas hingga posisi bak tegak untuk menumpahkan
muatan. Lepaskan dump lever, otomatis lever akan ke posisi menahan (hoist)
Bila semua muatan sudah tertumpah, dump lever tekan ke bawah dan tahan, saat bak
turun, akan kembali sedikit sentakan dan lepas dump lever kemudian bak akan turun
Setelah bak kembali duduk pada tempatnya, tekan/injak rem roda (service brake),
masukkan gigi maju dan lepaskan emergency brake
Perhatikanlah daerah di sekitar yang akan dilalui setelah menumpah muatan agar cukup
aman dari kendaraan lain atau orang untuk menghindari bahaya
Lepaskan rem roda kemudian gas dan tinggalkan daerah penumpahan (dump area)
Jangan menjalankan Truk apabila bak atau vesselnya masih terangkat
bersambung ..
Overhead - 59

BULLDOZER
Tipe blade Bulldozer adalah :
Universal Blade Type
BULLDOZER Straight Blade Type
Bowldozer Blade Type
Light Material U Blade Type
Cushion Blade Type (C-Blade Type)
CAT D 10 R
Angling Bade Type (A-Blade Type)
Cat 3412 Diesel
Engine
Gross Power: 457
kW = 613 HP
Blade capacity =
22 cum = 26.7
cuyd Macam Roda Penggerak :
Crawler Mounted Type
Wheel Mounted Type

bersambung ..
Overhead - 60

sambungan ..

Fungsi Kerja Bulldozer :

o Perintisan, pembersihan daerah/lokasi kerja (land clearing), dan penimbunan


o Mendorong alat Scraper dan pembuatan saluran
o Dengan bantuan Ripper dapat membongkar lapisan batuan yang keras
o Membuat kemiringan tertentu pada suatu tempat
o Membantu pengupasan tanah penutup (overburden)
o Membuat konstruksi jalan tambang dan pemeliharaannya
o Pembuatan jenjang dan mempersiapkan loading area
o Meratakan material buangan atau overburden di lokasi waste dump
o Membantu menyebarkan tanah humus di lokasi reklamasi
o Mendorong material ke dalam hopper
o Membantu pemasangan pipa-pipa, kabel listrik, conveyor dan lain-lain
Overhead - 61

POWER SCRAPER

Scraper yang memiliki mesin


penggerak sendiri (self propelled
scrapers), terdiri dari :
Conventional (standard) power
scraper
Tandem (dual mechine) power
scraper
Elevating power scraper
Push pull power scraper

Macam-macam Power Scraper :


Scraper yang ditarik oleh Bulldozer (tractor down scraper)
Scraper yang memiliki mesin penggerak sendiri (self propelled scrapers)
bersambung ..
Overhead - 62

TIPE-TIPE SCRAPER

POLA-POLA B SC SC

PENGGALIAN BACK TRACK LOADING

SCRAPER- B SC

Kemampuan Power Scraper : DOZER


B SC SC

Pusher Loading CHAIN LOADING


B SC

a. Back track loading


Downhill Loading
Straddle Loading b. Chain loading B SC SC

Chain or Shuttle Loading c. Shuttle loading SC B


SHUTTLE LOADING
Overhead - 63

DUMP TRUCK

TRUK TAMBANG
TRUK TAMBANG MAXIMUM GVW
Berkekuatan besar 1,034,000 lbs
469.014 kg

Kecepatan rendah PAYLOAD


285 - 310 tons
Tenaga besar
Investasi besar
258 - 281 ton

POWER @ 2000
Dump Truck diklasifikasikan
rpm
Rate brake:
Suku cadang terbatas 2682 hp 2000
kW
ke dalam tiga tipe, yaitu :
Hanya beroperasi di
tambang (off
Flywheel
2500 hp 1865
Conventional Rear Dump Truck
Tractor-Trailer, Bottom, Side, dan
kW
highway/off road)
SPEED
40 mph 64,5
km/h Rear Dump
FUEL :
1200 gal 4542 lit. Integral Bottom Dump
LENGTH: 15,34 m
WIDTH: 8,05 m
HEIGHT: 7,26 m
Overhead - 64

KESEIMBANGAN TRUK DAN ALAT MUAT

Ttc di mana :
NT = NT = Jumlah Truk
Ttc = Total waktu edar Truk teoritis tanpa waktu tunggu, menit
Ttl
Ttl = Waktu pemuatan termasuk manuver Truk, menit

dimana :
nH x CtL MF = Match Factor = Faktor Keseimbangan
MF = nH , nL, CtH dan CtL masing-masing adalah
nL x CtH jumlah alat angkut

MF = 1 Seimbangan
MF > 1 Jlh Alat Angkut lebih
MF < 1 Jlh Alat Angkut kurang

bersambung ..
Overhead - 65

sambungan ..

PROBABILITAS TRUK
Adalah waktu operasi nyata sebuah Truk ditandai dengan aktifitas pemuatan,
angkut muatan, pengosongan muatan, kembali kosong, tunggu dimuat dan waktu
tunda lainnya
Dapat dihitung dengan rumus :
Apabila ketersediaan (availabilitas) sebuah Truk tertentu
Waktu Operasi Tersedia untuk beroperasi bebas dari ketersediaan Truk lainnya
dalam armada, maka probabilitas sejumlah Truk lainnya
P=
Waktu Operasi Terjadual atau sisanya (k Truk) ditentukan sebagai berikut :

Pk = pk x (1 p)n-k x C nk

di mana: Pk = Probabilitas Truk sisa sejumlah k Truk


n! p = Probabilitas ketersediaan sebuah Truk
C nk = n = Jumlah total Truk dalam armada
k!(n-k)! k = Sejumlah Truk sisa
bersambung ..
Overhead - 66
sambungan ..

PENGGOLONGAN TRUK
A. Berdasarkan macam roda penggeraknya (wheel drive)
Roda penggeraknya adalah roda-roda depan (front wheel drive)
Roda penggeraknya adalah roda-roda belakang (rear wheel drive)
Roda penggeraknya adalah roda-roda depan dan belakang (four wheel drive)
Roda penggeraknya adalah semua roda-roda belakang (double rear wheel drive)

B. Berdasarkan cara mengosongkan muatan


end dump or rear dump, yaitu cara mengosongkan muatan ke belakang
side dump, yaitu cara mengosongkan muatan ke samping
bottom dump, yaitu cara mengosongkan muatan ke arah bawah

C. Berdasarkan ukuran
Ukuran KECIL, yaitu Truk-truk yang mempunyai kapasitas sampai 25 ton
Ukuran SEDANG, yaitu Truk-truk yang mempunyai kapasitas antara 25 ton 100 ton
Ukuran BESAR, yaitu Truk-truk yang mempunyai kapasitas di atas 25 ton
Overhead - 67

KUALITAS PENGANGKUTAN
Acuan kualitas pengangkutan adalah menjaga
kestabilan distribusi ukuran butir dan kuantitas
material
Dipengaruhi oleh kondisi jalan, jarak angkut, jenis
alat angkut, sifat fisik material

IxH n
P=Ex x Loose
P Opt= ( P + x )
C i=1
Overhead - 68

POWER SHOVEL
POWER SHOVEL
HYDRAULIC SHOVEL
P&H KAPASITAS 15 m
O&K RH-120 LIEGBHER R-992

Merupakan sekop/mangkuk besar mekanis dimana tenaga penggerak dari Power


Shovel ini bisa diesel, bensin, listrik, atau uap. Tetapi yang sering dipakai sekarang
adalah Power Shovel yang bertenaga diesel dan listrik
Overhead - 69

Cara penempatan Power Shovel ini di tempat kerjanya ada


bermacam-macam tergantung dari keadaan topografi lapangan dan
tujuan kerjanya, misal :

Kalau tempat kerja sudah tersedia, misaknya pada daerah kerja yang sudah
meru-pakan lereng bukit (side hill operation), maka tidak perlu dibuatkan jalan
masuk dan tempat kerja awal

Bila tempat kerja yang akan digali masih merupakan daerah yang datar, maka
perlu dibuat sebuah jalan masuk dan tempat kerja awal yang membentuk
lereng landai oleh alat ini sendiri atau dengan bantuan sebuah Bulldozer.
Kemudian kalau sudah di tempat kerjanya harus diletakkan sedemikian rupa,
sehingga gerakan-gerakannya efisien dan cukup tempat untuk alat angkut
mendekatinya
Overhead - 70

DRAGLINE

DRAGLINE - 1 Kapasitas Dragline


diukur dari mang-
kuknya (bucket atau
dipper). Dragline ke-cil
berukuran mang-kuk
- 2 cuyd; ukuran
sedang 2 8 cuyd dan
berukuran besar 8
Walking dragline P&H 9020 35 cuyd
Overhead - 71

Pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan atau ditangani oleh


Dragline, antara lain adalah :

Menggali lapisan tanah penutup (stripping of overburden) yang lunak atau


sedikit keras (medium hard), terutama untuk lapisan tanah penutup yang
tidak teratur tebalnya. Menggali dari atas jenjang (bench digging) juga
dapat dilakukan
Membuat terusan, selokan, trench dan lain-lain. Kalau tanahnya lunak
dapat lebih effisien daripada menggunakan Power Shovel
Menggali lumpur, pasir, kerikil atau batuan yang terletak di bawah
permukaan air. Juga dapat dipakai untuk memperdalam terusan, kanal,
sungai dan lain-lain
Membuat dam kecil dgn menggali tanah dan batuan dari daerah sekitarnya
Menggali lalu mengangkat, memuat atau melepaskan pasir, kerikil atau
Batubara ke atas alat angkut, hopper atau belt conveyor
Overhead - 72

BUCKET WHEEL EXCAVATOR


BWE 5872 di Captain Mine
BUCKET WHEEL EXCAVATOR
MISSISIPI, USA
SRS 4000, BUATAN TAKRAF,
REP.FEDERASI JERMAN
Output teoritis = 7.600 bcm/jam
Tinggi galian maks. = 65 m
Ketahanan cutting = 90 - 140
kN/m
Daya penggerak mangkok = 2 x
800 kW
Tekanan thd bumi = 125 - 140
kPa

BWE adalah alat gali untuk pemindahan tanah. Alat ini sesuai untuk dipergunakan pada
material tanah penutup maupun bijih yang lunak, baik lapisan tipis maupun tebal, terutama
yang berupa tanah atau lempung, pasir maupun serpih lunak dimana tidak terdapat formasi
batuan yang keras
Overhead - 73

Keuntungan penggalian menggunakan BWE adalah :


Jenjang bisa lebar (mengikuti panjang boomnya) dan lebih menjamin kestabilan kemiringan pit
Memberikan ruangan yang luas untuk alat berat lain untuk maneuver
Dpt meningkatkan efisiensi Shovel bila lapisan overburden lunak digali terlebih dulu oleh BWE
Dengan makin lebarnya jenjang overburden terbuka, semakin banyak Batubara yang tersingkap
Rehabilitasi top spoil overburden lebih mudah, cepat dan murah
Memudahkan selective mining lapisan Batubara
Memiliki kemampuan menggali material di atas atau di bawah posisi level kerja

Beberapa Kelemahan BWE adalah :


Tidak mampu menggali material keras yang fragmentasinya besar
Tdk efisien dipakai menggali lapisan bercampur bongkahan atau ada akar-akar tanaman besar
Tidak dapat diterapkan pada penggalian berselang-seling sangat rapat antara lapisan keras
dengan lunak
Biaya relatif tidak efisien bila diterapkan pada tambang skala kecil
Tergolong sebagai alat yang spesial, oleh sebab itu menjadi tidak fleksibel peng-gunaannya

bersambung ..
Overhead - 74

sambungan ..

Pada umumnya cara penggalian mangkuk-mangkuk BWE dapat


dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
Terrace cut, yaitu suatu cara penggalian dengan memotong permukaan kerja ke arah depan
sehingga akan terbentuk jenjang-jenjang pada lereng penggalian
Dropping cut, yaitu suatu cara penggalian dengan memotong permukaan kerja ke arah bawah
Combination cut, yaitu suatu cara penggalian gabungan, artinya menggali permukaan kerja
secara terrace cut utk bagian atas lapisan dan secara dropping cut untuk bagian bawahnya

Cara Penggalian :

Boom beserta mangkuk-mangkuknya yang berputar pada rodanya ditekan ke


arah material yang digali. Setelah mangkuk-mangkuk tersebut terisi penuh,
selanjutnya ditumpahkan dengan cara yang khas ke belt conveyor yang telah
terpasang sebagai alat angkut
Overhead - 75

BUCKET CHAIN EXCAVATOR


BUCKET CHAIN EXCAVATOR

BUATAN REP.FEDERASI
JERMAN
Kapasitas output = 5.000
cum/jam
Kapasitas mangkok = 3.000
liter
Berat total = 3.500 ton
Tinggi galian = 60 m

BCE akan lebih efektif digunakan untuk menggali material pasir, lempung atau
penggalian material dari bawah air, misalnya memper-dalam kanal atau saluran,
kolam tailing, dan sebagainya
Overhead - 76

Keuntungan penggalian menggunakan BCE adalah :


Dapat dipakai pada operasi pemotongan yang dalam dan tinggi secara aman
Homogenitas material tergali langsung terlihat sepanjang mangkuk
Sangat memungkinkan penggalian di bawah air
Kecepatan putar dan elastisitas rantai pengikat mangkuk yang rendah dapat me-ngurangi
bahaya atau kecelakaan dibanding putaran susunan mangkuk pada BWE
Diperoleh kapasitas isian mangkok yang baik karena prosesnya berlangsung sepanjang
kedalaman pengisian tersebut. Faktor pengisian selalu lebih dari 100%
Dapat membuang lapisan penutup dengan baik ketika mengekspos mineral berharga pada
operasi penggalian yang dalam
Diperoleh batas pemotongan yang bersih

Beberapa Kelemahan BCE adalah :


Banyak suku cadang yang cepat aus, misalnya: sproket, sambungan rantai, rantai dan lain-lain
Sulit melakukan selective mining, kalau pun mungkin hanya dapat dilaksanakan pada penggalian
yang terbatas
Hampir 33 % dari kapasitas terpasang diperlukan untuk mengatasi ketahanan gerakan rantai; hal ini
berarti tingginya tingkat perawatan dan energi yang diperlukan
Overhead - 77

PERBANDINGAN OPERASIONAL
BCE DAN BWE

Kriteria BCE BWE

Kedalaman operasi pemotongan Sangat cocok Kurang cocok

Kemungkinan penggalian di bawah air ++

Homogenitas selama operasi penambangan ++

Selective mining ++

Kecocokan untuk pekerjaan pemotongan dan


++
penimbunan

Kecocokan untuk pekerjaan blok ++


Overhead - 78

WHEEL LOADER

Adalah salah satu alat muat yang kini banyak digunakan karena gerakannya yang
lincah dan gesit, tetapi bila dipergunakan untuk menangani di daerah yang
berlumpur atau di daerah yang berbatu tajam, misal di kuari batu Andesit, maka
sebaiknya roda-roda karetnya dilindungi dengan rantai baja (steel beads)
Overhead - 79

Keuntungan dan kelebihan Wheel Loader, adalah :


Dalam operasinya, antara posisi memuat dan posisi membongkar, Wheel Loader
biasanya memerlukan jarak untuk mengolah gerak, jika jarak tersebut terbatas
akan menimbulkan persoalan. Untuk jarak yang terbatas ini, Track Loader
lebih tepat digunakan karena alat muat jenis ini mampu berputar dengan jari-jari
yang kecil
Wheel Loader dipergunakan dengan maksud agar lebih berdaya guna dalam
masalah pembersihan lapangan, karena Bulldozer hanya dapat mendorong
material dan kelebihan materialnya akan tergeser ke sisi-sisi bilahnya
Dibandingkan dengan Power Shovel, maka Wheel Loader mempunyai
kelebihan dalam memuat material hasil peledakan, karena boom yang panjang
mengakibat Power Shovel sulit utk bergerak di tempat-tempat yg kurang lebar
Dibandingkan dengan Track Loader, maka Wheel Loader lebih lincah dan gesit
serta dapat melakukan olah gerak dengan lebih baik pada kondisi lapangan kerja
yang sama
Overhead - 80

RIPPER
Ripper atau alat garu sebenar-
nya bukan alat untuk pemin-
RIPPER dahan tanah mekanis, tetapi
dimaksudkan sebagai alat
untuk Bulldozer dan Power
Scraper dalam mengatasi batu-
an atau material yang relatif
keras

Produksi Ripper atau alat garu


ini tergantung pada rippabilitas
Menempel pada bagian belakang bulldozer
material, tractor dan jumlah
Terdiri dari single atau multi-shank ripper(s)
Ripper berfungsi untuk merobek lapisan batuan agar terbentuk fragmentasi gigi-gigi Ripper, teknik dan pro-
Ripper dpt dinaik-turunkan dan dimiringkan kedepan atau kebelakang dari sedur serta pengalaman ope-
kabin operator untuk mempermudah proses perobekan batuan
rator

bersambung ..
Overhead - 81

Kegunaan Ripper atau Alat Garu, diantaranya adalah :


Membantu Bulldozer pada waktu membersihkan lapangan dari pepohonan atau clearing
Kadang-kadang dengan memakai gigi-giginya sebuah pohon dapat dengan mudah ditum-
bangkan tanpa menggali tanah di sekeliling pohon tersebut
Membantu Power Scraper di tempat-tempat yang tanahnya keras. Misalnya lumpur yang
kering dan mengeras karena panas matahari
Menggantikan fungsi alat bor dan bahan peledak untuk membongkar batuan yang lapuk
(weathered rock)
Di tempat penimbunan kadang-kadang diperlukan pemadatan tanah yang dibantu dengan
cara menambah kelembaban tanah dengan meresapkan air ke dalam tanah timbunan itu,
maka Ripper dapat dipakai untuk membuat parit-parit kecil dimana akan dialirkan air
Untuk merobek atau merusak kaki-lima (pavement) yang terdiri dari ubin, beton atau
aspal yang sukar untuk digali dengan alat bor atau pembelah (pick hammer)
Merusak jalan atau landasan pacu (runway) suatu lapangan terbang yang terbuat dari
beton. Perusakan itu harus dimulai dari bagian ujungnya sehingga gigi-gigi alat garu
(Ripper) dapat mencongkel lapisan beton tersebut dari bagian bawah
Overhead - 82

MESIN PEMADAT/PENGGILAS
(ROLLER/COMPACTOR/VIBRATION
MACHINES)
7 (tujuh) macam pemadatan tanah yang sering dipakai dalam
aktivitas pemindahan tanah mekanis, yaitu :
1. Sheep foot rollers
2. Smooth steel wheel rollers
3. Grid type rollers
4. Mesh grid rollers
5. Segment rollers
6. Pheneumatic tired rollers
7. Vibration rollers
Overhead - 83

GRADER
Grader adalah alat yang biasa
dipergunakan untuk meratakan
tanah timbunan atau memelihara
jalanan yang tidak diperkeras
Bagian utama dari alat ini terdiri
dari bilah (blade) yang dihu-
bungkan kepada suatu cincin
baja (circle) sehingga dapat di-
gerakkan dalam arah mendatar
dan vertikal
Bilah tersebut dpt pula diputar
1800, sehingga pada waktu
Grader mundurpun dapat
meratakan tempat galian atau
tempat kerjanya
Overhead - 84

Grader dapat dibedakan


menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

1. Towed Grader
Yaitu jenis Grader yang membutuhkan alat penarik seperti Tractor atau
Bulldozer

2. Motor Grader
Yaitu jenis Grader yang mempunyai tenaga penggerak sendiri.
Jenis ini dapat dibedakan pula menjadi 3 (tiga) tipe, yaitu :
Straight motor grader
Articulated motor grader
Crab type motor grader
Overhead - 85

MEMPERKIRAKAN PRODUKSI
A. Perhitungan Langsung (Direct Computation)
Yaitu suatu cara perhitungan dengan memperincikan tiap-tiap faktor yang
mempengaruhi produksi untuk menentukan volume asli (pay load) atau ton
yang dapat dihasilkan oleh masing-masing alat yang dipergunakan

B. Tabular Method
Yaitu suatu cara perhitungan dengan mempergunakan keterangan dan data
yang berbentuk tabel-tabel yang khas untuk masing-masing alat dan diambil
dari pe-ngalaman-pengalaman sebelumnya yang sifat pekerjaan-nya kira-
kira serupa, kadang juga dilengkapi dgn grafik dan digram yang diperoleh
dari hasil percobaan oleh pabrik pembuat alat-alat tersebut
Overhead - 86

C. Slide Rule Method


Yaitu cara perhitungan dgn memakai manufacturers earthmoving
calculators dan itu tidak lain dari slide rule khusus yang dibuat untuk tiap-
tiap alat dengan memasukkan semua prinsip perhitungan yang diperguna-
kan pada cara perhitungan langsung

D. Perhitungan Perkiraan (Guesstimating)


Kurang lebih sama dengan cara pertama, hanya bagian-bagian yang
dianggap tidak begitu penting diabaikan atau disederhanakan, sehingga
perhitungan-perhitungannya menjadi lebih mudah dan singkat
Overhead - 87

ESTIMASI PRODUKTIVITAS ALAT

FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS
ALAT
Efisiensi kerja (E)
Kapasitas alat (I)
Jenis material (H)
Waktu edar (C)

IxH
P=Ex
C
Overhead - 88

SIFAT FISIK MATERIAL


Volume material bcm; lcm; ccm

Vi Vl
Faktor berai (swell factor) SF = x 100%
% swell = -1
Vi
Vl
100%
Faktor muat (load factor) LF =
100% + %swell

Faktor isi (fill factor)


Densitas
ccm
Faktor penciutan LF = x 100%
(shrinkage factor)
bcm
Overhead - 89

TENAGA KENDARAAN (1)


TENAGA DIPERLUKAN (TP) = POWER REQUIRED

Untuk mengatasi Tahanan Total (TT)


TT = TG + TM
TG = GI + LB + PB
1% miring effektif = 10 kg/ton TG
TP = TT x BKG (Berat Kendaraan Gross)
Overhead - 90

TENAGA KENDARAAN (2)

TENAGA TERSEDIA (TS) = POWER AVAILABLE

Kemampuan alat utk bergerak di permukaan jalan


Harus mampu atasi segala hambatan di permukaan jalan
TS = f (W,V,TT)
Rimpull (DBP) = Kemampuan mesin menarik seluruh beban
melalui permukaan ban / track / rantai
BKG,kg x TT x V, km/jam BKG,kg x TT x V, mph
HP = =
273,75 375
Overhead - 91

TENAGA KENDARAAN (3)

TENAGA TERPAKAI (TK) = POWER USABLE

TK dipengaruhi oleh Koefisien Traksi (KT)


KT = perbandingan gaya tarik / dorong (tractive force) kendaraan
dengan W total kendaraan yg diterima roda / track sebelum slip
KT dipengaruhi oleh:
bentuk kembangan ban / susunan track
kondisi permukaan jalan (basah, kering, halus, keras)
Overhead - 92

PRODUKSI BULLDOZER
Dengan asumsi availabilitas dan utilitas 100%, dapat
dihitung dgn rumus sbb :

60 x Ld x Fs
Pd =
Ctd

dimana : Pd = Produksi Bulldozer pada jam kerja efektif, bcm/jam


Ld = Kapasitas blade, lcm
Fs = Faktor pengembangan (swell factor) material, %
Ctd = Waktu edar (cycle time) rata-rata, menit
bersambung ..
Overhead - 93

sambungan ..

Produksi Bulldozer dapat pula dihitung dengan


menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :

P = PMT x FK dimana :
P = Produksi Bulldozer, m3/jam
PMT = KB x T PMT = Produksi maksimum teoritis
dengan efisiensi 100 %, m3/jam
T = 60 / Ct FK = Faktor koreksi
Ct = j / F + j / R + Z KB = Kapasitas bilah (blade), m3
T = Lintasan per jam
Ct = Waktu edar (cycle time), menit
j = Jarak kerja, meter
F = Kecepatan maju, meter/menit
R = Kecepatan mundur, meter/menit
Z = Waktu tetap (fixed time), menit
Overhead - 94

CONTOH PERHITUNGAN
PRODUKSI POWER SHOVEL
Densitas material (insitu)
= 2,40 ton/m3
Densitas material (loose) =
1,83 ton/m3
Faktor berai = 76,25%
Produksi shovel =
Kap.mangkok = 13 m3
Faktor pengisian 0,83 x 0,85 x 13 x 1,83 x 3600
(estimasi) = 0,85 = 2.157,92 ton
28
Waktu edar rata2 = 28 det Bila faktor muat = 85%, maka:
Eff.kerja & availabilitas =
83% Produksi shovel nyata = 1.834,23 ton
Overhead - 95

CONTOH PERHITUNGAN
PRODUKSI DRAGLINE
Faktor berai = 0,80
Produksi / jam operasi =
Faktor pengisian = 0,90
49,80 x 35,78 = 1.782,04
Faktor mangkok = 0,80 x 0,90 = bcm/jam
0,72
kap. Mangkok = 49,70 m3 Produksi / tahun:
Produksi / siklus = 0,72 x 49,70 Tot jam kerja / thn =
= 35,78 bcm 7.104 jam/thn
Waktu edar = 1 menit Availabilitas dragline =
Effisiensi kerja = 0,83 0,90
Jam operasi = 0,83 x 60 = 49,80 Prod / thn = 0,90 x
7.104 x 1.782,04
men/jam
= 11.393.671,40
Siklus / jam operasi = 49,80 x 1 ton/thn
= 49,80 siklus / jam
Overhead - 96

PRODUKSI RIPPER

60 x L x w x p
Pr =
Ctr

dimana : Pr = Produksi Ripper pada jam kerja aktif, bcm/jam


L = Panjang/jarak galian Ripper rata-rata, m
w = Spasi rip (jarak antara dua lajur galian Ripper), m
p = Kedalaman penetrasi, m
Ctr = Waktu edar rata-rata Ripper, menit
Overhead - 97

Tabel EFISIENSI KERJA

Kondisi Pengelolaan (Management)

Kondisi Kerja
Bagus Sekali Bagus Sedang Buruk

Bagus sekali (excellent) 0,84 0,81 0,76 0,70

Bagus (good) 0,78 0,75 0,71 0,65

Sedang (fair) 0,72 0,69 0,65 0,60

Buruk (poor) 0,63 0,61 0,57 0,52


Overhead - 98

PERKIRAAN PRODUKSI
BUCKET WHEEL EXCAVATOR

I . s . 60 . f
berdasarkan Qth = I x
teori 27

dimana :
Qth = Produksi Teoritis BWE, cuyd / jam
I = Kapasitas Mangkuk, cuyd atau ft
s = Banyaknya penumpahan mangkuk per menit
f = Faktor Pengembangan Material (swell factor), %

bersambung ..
Overhead - 99

sambungan ..

berdasarkan
kecepatan penggalian
dari mangkuknya I . z . Vc . 3600 . f
Qth =
D . 27

dimana : Qth = Produksi Teoritis BWE, cuyd / jam


I = Kapasitas Mangkuk, cuyd atau ft
z = Jumlah mangkuk pada roda
D = Diameter roda, ft
Vc = Kecepatan penggalian, ft / detik = s.D / 60.z
f = Faktor Pengembangan Material (swell factor), %

bersambung ..
Overhead - 100

sambungan ..

berdasarkan kecepatan
ayunan (slewing) dari
boom
Qth = h . d . Vs . 60

dimana : Qth = Produksi Teoritis BWE, cuyd / jam


h = Tinggi setiap lapisan penggalian, ft
d = Kedalaman penggalian, ft
Vs = Kecepatan ayunan boom, ft / menit

bersambung ..
Overhead - 101

sambungan ..

secara teoritis
berdasarkan data
perusahaan W . z . I . 60 . ft
Qth =
27

dimana : Qth = Produksi Teoritis BWE, cuyd / jam


W = Kecepatan putar roda, rpm
z = Jumlah mangkuk pada roda
I = Kapasitas tiap mangkuk, cu ft
W.z = s = Banyaknya penumpahan mangkuk per menit
ft = Faktor Pengembangan (swell factor), %
Overhead - 102

PERKIRAAN PRODUKSI RIPPER


Memperkirakan produksi multy sank ripper yang
diletakkan di bagian belakang Bulldozer

LK . KP . j . 60 . FK
P =
j/F + j/R + z
dimana :
P = Produksi Ripper, m3 (LCM) / jam
LK = Lebar Permukaan Kerja (working width), meter
KP = Kedalaman Penetrasi gigi Ripper, meter
FK = Faktor Koreksi
j = Jarak Penggaruan (ripping distance), meter
F = Kecepatan Maju (forward velocity), meter / menit
R = Kecepatan Mundur (reverse velocity), meter / menit
z = Waktu Tetap (fixed time), menit
Overhead - 103

CONTOH PERHITUNGAN ALAT RIPPER


Sebuah Bulldozer Komatsu D 355 A dipergunakan utk tugas penggaruan
(ripping) dengan jarak penggaruan rata-rata 30 meter. Data teknis Bulldozer
dengan alat garunya adalah sebagai berikut :

Kedalaman penetrasi gigi = 0,30 meter 0,60 x 0,30 x 30 x 60 x 0,50


Faktor pengembangan = 80 % = 0,80 P =
Efisiensi waktu = 0,83 (30 / 41,25) + (30 / 45,33) + 0,05
Efisiensi kerja = 0,75
Efisiensi operator = 0,80 162,00
= = 112,50 m3 (LCM)/jam
1,44
KP = 0,30 meter ; J = 30 meter ; z = 0,05 menit
LK = 2 KP = 2 x 0,30 = 0,60 meter
F = pada gigi-1 yg dikoreksi = 0,75 x 3,30
= 2,48 = 41,25 m/menit
R = pada gigi-1 yg dikoreksi = 0,85 x 3,20
Jadi produksi
= 2,72 = 45,44 m/menit alat Ripper
FK = Eff. waktu x eff. kerja x eff. operator
= 0,83 x 0,75 x 0,80 = 0,50
Overhead - 104

MEMPERKIRAKAN ONGKOS
PRODUKSI
Ongkos-ongkos produksi yang perlu diperhitungkan dan
dipertimbangkan, sebagai berikut :
1. Ongkos Pemilikan (ownership costs) yang terdiri dari :
a. Depresiasi (depreciation)
b. Bunga, pajak, asuransi dan sewa gedung
(1 + n) x 100 %
Penanaman Modal Tahunan =
2n

10 % x PMT x Harga Alat


Bunga, Pajak dsb =
Jam jalan per tahun

dimana : n = Umur alat dinyatakan dalam tahun ; PMT = Penanaman Modal Tahunan
Overhead - 105

2. Ongkos Operasi (operation costs) yang terdiri dari :

a. Ongkos penggantian ban, yaitu harga ban baru dibagi dengan umurnya
b. Ongkos reparasi ban, misal untuk menambal, vulkanisir dan lain-lain
c. Ongkos reparasi umum, termasuk harga suku cadang (spare parts) dan
ongkos pasang serta ongkos perawatan
d. Ongkos penggantian alat gali, seperti Bulldozer, Power Scraper dan
lain-lain
e. Ongkos bahan bakar
f. Ongkos minyak pelumas dan gemuk (grease), termasuk ongkos
buruhnya
g. Upah pengemudi termasuk asuransi dan tunjangan
Overhead - 106

Banyaknya pemakaian minyak pelumas itu dapat dihitung


dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

HP x 0,6 x 0,006 lb/HP-jam c


q = +
7,4 lb/gallon t

dimana : q = Jumlah minyak pelumas yang dipakai, gph


HP = Kekuatan mesin, HP
c = Kapasitas crankcase, gallon
t = Jumlah jam penggantian minyak pelumas, jam
Overhead - 107

Contoh Perhitungan Ongkos Produksi

Sebuah Power Scraper berkapasitas munjung 15 cuyd yang bermesin diesel seperti
yang telah diambil sebagai contoh perhitungan produksi di depan, akan dihitung ongkos
pemilikan dan ongkos operasinya, dengan tambahan data sebagai berikut :
Kapasitas crankcase = 6 gallon
Minyak pelumas harus diganti tiap 100 jam
Umur alat diperkirakan 5 tahun, bila dipakai rata-rata 2.000 jam per tahun

Penyelesaian Perhitungannya :
1. Ongkos Pemilikan (ownership costs)
a. Depresiasi :
Harga pembelian (purchuse price) US $ 125,000
Ongkos muat, bongkar dan pasang US $ 160
Ongkos angkut 34.000 lb x $ 1.00 / 100 lb US $ 340 +
Harga di tempat (delivered price) US $ 125,500
bersambung ..
Overhead - 108
sambungan ..

Harga di tempat (delivered price) US $ 125,500


Dikurangi harga bea US $ 4,000 -
Jumlah yang didepresiasi US $ 121,500
US $ 121,500
Depresiasi = = US $ 12.15 per jam
5 x 2.000

b. Bunga, pajak, asuransi dan ongkos gudang :


(1 + 5) x 100 %
Penanaman Modal Tahunan = = 60 %.
2 x 5
US $ 125,500 x 60 %
Ongkos Gudang dsb = 10 % x = US $ 3.76/jam
2.000 (jam / tahun)

Jlh ownership costs = US $ 12.15 + US $ 3.76 = US $ 15.91 / jam


bersambung ..
Overhead - 109

sambungan ..

2. Ongkos Operasi (operating costs)


US $ 4,000
a. Ongkos penggantian ban = =
US $ 1.00 / jam
4.000
b. Ongkos reparasi ban, 100 % ongkos ganti ban US $ 1.00 / jam
c. Ongkos penggantian alat gali US $ 0.30 / jam
d. Ongkos bahan bakar :
Pada faktor kerja 100 % = 0,04 x 186 = 7,44 gal/jam
Pada faktor kerja 83 % dan 80 % :
100 / 83 x 100 / 80 x 7,44 = 10,55 gal/jam
Ongkosnya : 10,55 x 15 c/gal = US $ 1.53 / jam

bersambung ..
Overhead - 110

sambungan ..

e. Ongkos minyak pelumas :


186 x 0,6 x 0,006 lb/HP-jam 6
q = +
7,4 lb/gallon 100
= 0,096 + 0,060 = 0,156 gallon / jam
Ongkosnya = 0,156 x 1.45 c/gal = US $ 0.23 / jam

f. Ongkos reparasi dan pemeliharaan :


90 % x depresiasi = 90 % x US $ 12.15 / jam = US $ 10.94 / jam
g. Ongkos pengemudi
US $ 3.00 / jam +
US $ 18.05 / jam
Jumlah ongkos pemilikan dan ongkos operasi :
US $ 15.91 / jam + US $ 18.05 / jam = US $ 33.96 / jam
Overhead - 111

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai