Anda di halaman 1dari 23

Kode/ Nama Rumpun Ilmu: 435/ Teknik Industri

USULAN PENELITIAN

PEMODELAN PELAYANAN TAMAN PARKIR NGABEAN


YOGYAKARTA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION
DEPLOYMENT DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

TIM PENGUSUL
Masrul Indrayana, ST.MT (0531077601)

UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA


April, 2015
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN DIPA KOPERTIS

Judul Penelitian : Pemodelan Pelayanan Taman Parkir Ngabean


Yogyakarta Menggunakan Quality Function
Deployment dan Analytical Hierarchy Process

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 435/ Teknik Industri

Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Masrul Indrayana, ST.MT
b. NIDN : 0531077601
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Program Studi : Teknik Industri
e. Nomor HP : 081227937576
f. Alamat surel (e-mail) : masrul _indrayana@yahoo.com

Anggota Peneliti :-

Biaya Penelitian : - diusulkan ke DIKTI : Rp.4.988.000


: - dana internal PT :
: - dana institusi lain :
: - inkind sebutkan :

Yogyakarta, 26 April 2015

Mengetahui,
Dekan Ketua Peneliti,

Ir. Tri Yuniastuti, MT Masrul Indrayana, ST.MT


196406031991032001 510 810 195

Menyetujui
Ketua LPPM UWMY

Dra. Hj. Nany Noor Kurniayati, M.M., M.Si


0526046802

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ...........................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................3
1.4 Luaran yang Diharapkan ...................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................5
2.1 Perdagangan Dunia Maya ..................................................................5
2.2 Pengertian dan Kriteria Dunia Maya .................................................5
2.3 Quality Function Deployment ...........................................................7
2.4 Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk ......................................9
2.5 Analytic Hierarchy Process ...............................................................9
BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................................11
3.1 Tahapan Penelitian ..........................................................................11
3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis .........................................12
3.3 Lokasi Penelitian .............................................................................12
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ...............................................14
4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian ............................................14
4.2 Jadwal Penelitian .............................................................................14

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1: Justifikasi Anggaran Penelitian
LAMPIRAN 2: Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
LAMPIRAN 3: Biodata Ketua dan Anggota
LAMPIRAN 4: Surat Pernyataan Ketua Peneliti

iii
RINGKASAN

Yogyakarta sebagai salah satu Tujuan Wisata Kebanggan Bangsa Indonesia


terus berbenah dalam melayani kunjungan wisatawan domestik maupun regional.
Salah satu obyek wisata yang termasuk prioritas penataan di tahun 2014 adalah
Wisata Kraton Yogyakata. Alun-alun Utara yang dipenuhi oleh Bis Wisata dan
Warung Cinderamata di musim liburan justru mengurangi tampak kemegahan
Istana Kraton Yogyakarta. Mulai tahun 2014 parkir wisata Alun-alun Utara
dipindah ke Taman Parkir Ngabean.
Taman Parkir Ngabean merupakan eks Stasiun Kereta Api di zaman
penjajahan Belanda dan Jepang yang beralih fungsi sebagai tempat parkir. Seiring
penataan Kawasan Wisata Kraton dan Malioboro, kapasitas dan fasilitas Taman
Parkir Ngabean ditingkatkan dengan membangun sarana parkir portabel
bertingkat dengan menyediakan sarana angkutan Si Thole penghubung Taman
Parkir Ngabean dengan Kraton, Taman Sari dan Taman Pintar. Kebijakan ini
tentu saja memiliki dampak positif dan negatif terhadap layanan wisata di
Yogyakarta. Untuk itu dipandang perlu merumuskan model pelayanan Taman
Parkir Ngabean yang dapat memenuhi kriteria keinginan pelaku kebijakan,
pengamat dan para wisatawan.
Metodologi Quality Function Deployment (QFD) telah menjadi alat yang
sangat teruji dalam merumuskan kualitas suatu jasa. Metode QFD bisa
dimanfaatkan untuk memunculkan respon teknis berupa karakteristik unggulan
pelayanan Taman Parkir Ngabean yang diinginkan oleh wisatawan dan pelaku
wisata lainnya. Untuk meningkatkan konsistensi penilaian terhadap karakteristik
unggulan, QFD dapat diintegrasikan dengan metodologi Analytic Hierarchy
Process (AHP).

Kata Kunci: Taman Parkir Ngabean, Kualitas Pelayanan, QFD, AHP

iv
1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Yogyakarta sebagai salah satu Kota Tujuan Wisata di Indonesia terus
berbenah. Salah satu persoalan obyek wisata Jogja adalah Kawasan alun-alun
Utara yang berada tepat di depan Kraton Yogyakarta. Kawasan ini akan tampak
kumuh khususnya pada musim liburan. Tenda-tenda penjual cinderamata berdiri
dadakan. Bus-bus Wisata parkir memenuhi Kawasan Alun-alun hingga menutupi
kemegahan Kraton Yogyakarta.
Pembenahan Alun-alun Utara Yogyakarta terus dilakukan dengan
menjadikan kawasan ini bebas parkir dari segala jenis kendaraan pada awal tahun
2014. Bus Pariwisata yang semula parkir di Kawasan Alun-alun Yogyakarta
dialihkan ke Taman Parkir Ngabean yang berjarak kurang lebih 900m di Sisi
Barat Alun-alun Yogyakarta. Taman Parkir Ngabean dapat menampung kurang
lebih 40 Bus dan 300 Kendaraan Roda Empat lainnya. Pembangunan Taman
Parkir Ngabean termasuk dalam proyek terpadu untuk penataan kawasan
Malioboro sebagai kawasan semi-pedestrian.Wisatawan yang turun di Parkir
Ngabean difasilitasi angkutan khusus shuttle wisata menuju Obyek Wisata
Kraton, Taman Pintar dan Taman Sari.
Pada Bulan Nopember 2014 telah dilakukan uji coba "shuttle" wisata
melayani wisatawan mengunjungi berbagai objek wisata di kawasan Kraton
Yogyakarta (Tribun Jogja, 2014). Kendaraan wisata yang diberi nama "Si Thole"
tersebut dioperasionalkan mulai pukul 08.00 WIB hingga 22.00 WIB dengan dua
skema tarif yaitu Rp 5.000 untuk sekali jalan dan tiket terusan Rp 10.000 untuk
tiga titik pemberhentian.
Wisatawan mengakses "si Thole" di Tempat Khusus Parkir Ngabean. Ada
dua rute yang akan dilalui, yaitu RUTE I : Taman Parkir Ngabean Jl Agus
Salim Jl Kauman Alun-Alun Utara (Keraton Jogja) Jl Rotowijayan (Sentra
Batik) Jl Ngasem (Magangan Bale Raos) Taman Sari (Kampung Batik)
Taman Parkir Ngabean. RUTE II: Taman Parkir Ngabean Jl Kauman Alun
2

Alun Utara (Keraton Jogja)- Jl Ibu Ruswo-Jl Bigjen Katamso- Jl Senopati (Taman
Pintar)-Titik Nol KM (Malioboro) Alun-alun utara-Jl Kauman-Jl Agus Salim
Taman Parkir Ngabean. Waktu yang dibutuhkan kendaraan wisata untuk menuju
ke Kraton dan kembali ke Ngabean adalah sekitar 10 menit sehingga dalam satu
jam diperkirakan mampu mengangkut sekitar 200 penumpang.
Perubahan kebijakan tentu saja memiliki dampak positif dan negatif. Begitu
halnya perubahan pelayanan wisata Kraton Yogyakarta dengan penataan Taman
Parkir Ngabean. Untuk menjamin pelayanan terbaik sudah semestinya dampak
negatif pemindahan tersebut dapat diminimalisir. Untuk itu sangat diperlukan
strategi-strategi untuk mendukung proses pemindahan tersebut sehingga
memuaskan bagi wisatawan. Kualitas pelayanan Taman Parikir Ngabean perlu
dirumuskan berdasarkan pandangan dan kebutuhan dari wisatawan. Penyusunan
kualitas layanan tersebut dapat dirumuskan dengan memanfaatkan metodologi
Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD merupakan pendekatan
sistematis untuk mendengarkan dan merespon keinginan konsumen terkait
kualitas layanan suatu jasa (Indrayana, 2014). Metode QFD dibangun dengan
variabel-variabel pembobotan pendapat pakar. Untuk menunjang konsistensi
pembobotan data persepsional dapat dilakukan dengan memanfaatkan metodologi
Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP dapat mengurangi bias
terhadap kumpulan data yang bersifat persepsional.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah:
Bagaimana model pelayanan Taman Parkir Ngabean sehingga mendukung
kepuasan wisatawan?
Model pelayanan Taman Parkir Ngabean dalam penelitian ini dibangun
menggunakan pendekatan Quality Function Deployment (QFD). QFD akan
merumuskan kualitas pelayanan sesuai keinginan konsumen melalui penjaringan
suara pelanggan (customer voice) menggunakan kuisioner. Suara pelanggan
kemudian dijabarkan dalam bentuk rumah kualitas hingga ditemukan respon
3

teknis untuk setiap atribut kualitas layanan. Prioritas pilihan atribut layanan dalam
metodologi QFD dilakukan dengan pembobotan tim pakar dari pihak pengelola
Taman Parkir Ngabean, pemerhati dan pelaku Wisata Yogyakarta maupun
wisatawan. Untuk menjaga konsistensi pembobotan kriteria oleh pakar dalam
metodologi QFD digunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP)

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk memperoleh model
pelayanan Taman Parkir Ngabean yang memperhatikan keinginan dan kebutuhan
wisatawan maupun pemerhati dan pelaku wisata Yogyakarta.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah berbentuk artikel ilmiah yang
terpublikasi melalui media cetak dan elektronik baik berskala lokal, nasional
maupun regional. Selain itu artikel ilmiah hasil penelitian ini akan dipublikasikan
dan dipresentasikan melalui pertemuan ilmiah seperti seminar nasional.
Selanjutnya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam bahan ajar
khususnya perancangan produk, manajemen sains dan pengelolaan wisata.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat hasil penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini akan dapat dijadikan sebagai bahan identifikasi, rumusan
maupun acuan berkaitan penataan parkir wisata di D.I Yogyakarta
2. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat wisata terhadap pelayanan
wisata di D.I Yogyakarta
3. Sebagai masukan kepada pelaku usaha maupun pengambil kebijakan
khususnya berkaitan dengan pelayanan parkir wisata.
4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Taman Parkir Ngabean


Taman Parkir Ngabean pada mulanya adalah Stasiun Kereta Api yang
dibangun pada masa penjajahan Belanda 1895 1919 berjarak 900m di sisi Barat
Kraton Jogja. Stasiun Ngabean merupakan pengembangan jalur kereta api lintas
Yogyakarta Sewugalur dan mempunyai cabang menuju Pundong, Bantul. Pada
masa pendudukan Jepang Stasiun Ngabean merupakan jalur kereta api romusha
Saketi Bayah. Sejak tahun 1973 Stasiun Ngabean ditutup karena perlebaran
jalan raya.
Saat ini kompleks Stasiun Ngabean menjadil terminal bagi bus pariwisata
yang hendak mengantar rombongan ke Kraton Jogja. Pada awal tahun 2014
Terminal Ngabean dijadikan salah satu simpul penataan Parkir Pariwisata Kraton
dan Kawasan Malioboro. Parkir bis wisata Kraton yang berada di alun-alun utara
ditutup dan dipindahkan ke Taman Parkir Ngabean.
Untuk mendukung pelayanan wisata, Taman Parkir Ngabean dibangun
secara portabel dan dapat menampung 40 Bis Wisata di lantai dasar dan 300
Kendaraan Roda Empat di lantai dua.
Taman Parkir Ngabean juga difasilitasi kendaraan penghubung wisata Si
Thole yang menghantarkan para wisatawan menuju obyek wisata Kraton, Taman
Sari dan Taman Pintar. Pelayanan Si Thole dibuka mulai pukul 08.00 22.00 Wib
dengan tarif Rp.5.000 untuk sekali jalan dan Rp.10.000 untuk tiket terusan 3 kali
perjalanan.

2.2.Quality Function Deployment


Quality Function Deployment (QFD) adalah metode terstruktur yang
digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk, untuk
menspesifikasi kebutuhan/ keinginan konsumen serta mengevaluasi sistem secara
sistematis kapabilitas suatu produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. QFD menerjemahkan kebutuhan dan keinginan konsumen kedalam
5

suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknis dan karakteristik


kualitas tertentu (Indrayana, 2003).
Konsep QFD dikembangkan untuk menjamin bahwa produk yang memasuki
tahap produksi benar-benar akan dapat memuaskan kebutuhan para pelanggan
dengan jalan membentuk tingkat kualitas yang diperlukan dan kesesuaian
maksimal pada setiap tahap pengembangan produk.
Pandangan modern mengenai konsep. kualitas memberikan fokus pada
kebutuhan dan harapan konsumen. Salah satu metode yang dilakukan dalam
menerjemahkan keinginan dan kebutuhan ini menjadi karakteristik proses dan
produk adalah QFD (Quality Function Deployment ) . Dengan berbasis pada
keinginan dan kebutuhan konsumen serta konpensasi pada para pesaing, teknik
tersebut akan memberikan kemungkinan sistematis dalam menghasilkan
persyaratan kualitas produk dan parameter desain yang sesuai dengan persyaratan
proses produksi (Indrayana, 2003).
QFD merupakan alat bantu yang baik dalam berkomunikasi, disebabkan
pengerahan keterlibatan antar bagian dalam organisasi untuk bekerjasama
menghasilkan kualitas produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen. Dalam prakteknya, QFD bersandar pada interaksi yang
membangun antara bagian-bagian desain, pemasaran, produksi serta rekayasa
teknik. Fungsi silang QFD dapat diterapkan melalui bagian-bagian tersebut hingga
menghasilkan suatu keluaran yang baik. Umpan balik konsumen diperlukan guna
membuat keputusan perekayasaan, pemasaran dan desain.
QFD digunakan untuk memastikan bahwa perusahaan berusaha memusatkan
perhatiannya terhadap kebutuhan konsumen sebelum setiap perancangan
pekerjaan dilakukan. Hal ini dimasudkan untuk menghindari produk atau jasa
jatuh dipasaran akibat tidak ditemukannya pasar yang tepat. Penerapan QFD
dalam suatu sistem perancangan produk memberikan dampak positif dalam
mereduksi biaya perancangan, memperpendek time to market serta meningkatkan
kesesuaian produk yang dihasilkan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.
Alat pokok yang digunakan dalam QFD adalah Rumah Kualitas (House of
Quality). HOQ (House of Quality) menunjukan hubungan antara kebutuhan-
6

kebutuhan konsumen yang ditranslasikan menjadi atribut-atribut teknis, sehingga


dapat dikatakan bahwa HOQ merupakan inti dari QFD. HOQ merupakan
gabungan dari beberapa matrik yang saling berhubungan satu dengan lainnya
(Indrayana, 2003).
Aplikasi QFD dapat dijadikan sebagai alat bantu untuk mengetahui dan
memahami keinginan/ suara pelanggan serta dapat dijadikan sebagai alat pemberi
informasi dalam mendefinisikan produk sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan. Untuk mencapai hasil yang optimal didalam penerapan metode QFD,
diperlukan kriteria validisasi input yaitu : Right customer, Right competitor, Right
engineer, dan Right Correlation (Indrayana, 2003).

Proses QFD Dalam Perancangan Produk


Secara umum proses Quality Function Deployment (QFD) adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Tahapan dalam Quality Function Deployment
Tahap Aktivitas
1 Identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen
2 Hubungan antara kebutuhan konsumen dan karakteristik perancangan teknis
3 Hubungan antar karakteristik perancangan teknis
4 Evaluasi kompetitif terhadap produk pesaing
5 Menghubungkan setiap karakteristik teknis dan karakteristik komponen
6 Menghubungkan karakteristik teknis dan karakteristik komponen
7 Menghubungkan proses operasi dengan parameter kontrol
8 Implementasi dan perbaikan kontiniu

Proses tersebut meliputi pembuatan satu atau sejumlah matrik. Matrik itu
disebut House of Quality yang menampilkan keinginan dan kebutuhan konsumen
serta karakteristik teknis yang dibuat tim perancang untuk memenuhi keringinan
dan kebutuhan pelanggan tersebut. Struktur penyusun House of Quality dapat
ditunjukkan seperti Gambar 1 berikut (Indrayana, 2003):
7

(E)Technical
Correlation

(C) Technical Response

(A)Customer (D) Relationships (impact of (B)Planning Matrix


Needs and technical response on customer (Market Research
Benefits (VoC) needs & benefit) and Strategic
Planning)

(F) Technical Matrix (technical


response priorities. Competitive
technical bencmarks, And technical
targets)

Gambar 1. House of Quality Matrix

2.3 Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk


Pengambilan keputusan kriteria majemuk (MCDM) merupakan suatu proses
pengambilan keputusan di mana kriteria penilaian yang mendasari pengambilan
keputusan tersebut mempunyai banyak kriteria penilaian. Bila terdapat beberapa
kriteria penilaian, proses pemilihan bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan,
meskipun dalam pemilihan tersebut tidak terdapat unsur kepastian. Kesulitan ini
disebabkan karena pada umumnya antara satu kriteria dengan kriteria lainnya
bersifat saling bertentanga/ trade off.

2.4 Analytical Hierarchy Process


Metode AHP dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty pada periode 1971
1975 ketika di Wharton School. Metode AHP telah banyak digunakan oleh para
pembuat keputusan di berbagai perusahaan dan Negara. Metode ini merupakan
salah satu metode dalam ilmu pengambilan keputusan. Tujuan utama metode ini
adalah dapat mengatasi proses pengambilan keputusan dengan suatu masalah
yang kompleks dan tidak terstruktur. Dengan menggunakan metode AHP kita
dapat memandang suatu masalah dalam suatu kerangka pikir yang lebih
8

sistematis, sehingga memungkinkan kita untuk mengambil keputusan yang lebih


efisien dan efektif (Indrayana, 2014)
Sebagai salah satu prosedur yang terstruktur dan sistematis, metode AHP
dapat digunakan dalam permasalahan yang kompleks. Pengambilan keputusan
dengan metode AHP mempertimbangkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dan
mengkombinasikannya ke dalam satu persamaan tunggal.
Analytic Hierarchy Process (AHP), sejak ditemukannya telah menjadi alat
yang dapat membantu pengambil keputusan dan para peneliti. AHP merupakan
salah satu alat yang paling banyak digunakan dalam pengambilan keputusan
berkriteria majemuk (Omkarprasad, 2006). Penerapan AHP diantaranya sebagai
perencanaan, pemilihan alternatif terbaik, alokasi sumber daya, penyelesaian
konflik, optimisasi, dll. Diantara penerapan metode AHP dalam memilih alternatif
terbaik adalah penerapan AHP dalam pemilihan suplier sayuran segar (Indrayana,
2012).
AHP digunakan untuk menurunkan skala rasio dari beberapa perbandingan
berpasangan yang bersifat diskrit maupun kontinu. Perbandingan berpasangan
tersebut dapat diperoleh melalui pengukuran aktual maupun pengukuran relatif
dari derajat kesukaan, atau kepentingan atau perasaan. Dengan demikian metoda
ini sangat berguna untuk membantu mendapatkan skala rasio dari hal-hal yang
semula sulit diukur seperti pendapat, perasaan, prilaku dan kepercayaan.
9

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian


Rangkaian kegiatan penelitian dilakukan dalam tahapan berikut ini:
1. Studi Pendahuluan berupa studi literatur dan identifikasi pelayanan Taman
Parkir Ngabean secara langsung dan melalui teknologi internet. Pengamatan
dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk pelayanan, pelaku dan pengambilan
kebijakan berkaitan Taman Parkir Ngabean. Pengamatan diarahkan untuk
menjawab permasalahan sesuai metodologi Quality Function Deployment
(QFD).
2. Merumuskan karakteristik kualitas pelayanan Taman Parkir Ngabean
berdasarkan preferensi wisatawan menggunakan metoda quality function
deplyoment (QFD) dan Analitical Hierarchy Process (AHP). Pada tahapan ini
akan diperoleh atribut kualitas pelayanan Taman Parkir Ngabean meliputi,
tampilan, proses dan alur pelayanan dan fasilitas pendukung.
Rincian tahapan penelitian dalam bentuk diagram dapat dilihat pada
Gambar 3.1.

Identifikasi Permasalahan Studi Literatur

Penentuan Karakteristik
Kualitas Taman Parkir Ngabean

Pembahasan dengan
Pengumpulan Pengolahan Data
Pendekatan
melalui penyebaran kuisioner
QFD AHP

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Diagram Tahapan Penelitian


10

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis


Survai lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer terutama data
utama yang tidak diperoleh dari studi pustaka. Pengumpulan data primer akan
dilakukan dengan cara diskusi, wawancara, dan pengisian kuesioner di lokasi
penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pakar yang
akan dilibatkan dalam pengumpulan data merupakan ahli di bidangnya dan
bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini. Responden pemangku kepentingan
akan dilibatkan dalam penelitian ini melalui wawancara dan pengisian kuesioner.
Pengumpulan data penelitian didasarkan atas kebutuhan dalam membangun
rumah kualitas QFD. Identifikasi produk Taman Parkir Wisata, wawancara dengan
tenaga ahli dan penyebaran kuisioner pada pelaku dan pemerhati pariwisata.
Pada tahapan ini dilakukan analisis sistem meliputi identifikasi kebutuhan,
formulasi permasalahan dan identifikasi sistem. Analisis dilakukan melalui
metodologi QFD hingga memunculkan rumah kualitas berbentuk pilihan respon
teknis. Tata laksana penelitian ini menggunakan pendekatan sistem sebagai
berikut:
1. Analisis sistem, yaitu tahap awal dengan tiga kegiatan yaitu analisis
kebutuhan masing-masing pelaku dan pihak yang berkepentingan pada
sistem pengembangan Taman Parkir Ngabean dan kelembagaannya,
formulasi permasalahan dan melakukan identifikasi sistem.
2. Desain sistem, yaitu tahapan merancang model pelayanan Taman Parkir
Ngabean, terdiri atas komponen sistem manajemen pengelolaan parkir,
fasilitas dan pengetahuan untuk meningkatkan efektivitas sistem.
3. Data yang diperoleh dari hasil studi pustaka ataupun survai lapang diolah
sesuai dengan rancangan metode yang digunakan.

3.3 Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan di Propinsi D.I Yogyakarta khususnya pelaku di
Taman Parkir Ngabean. Pejabata strukutral pemerintahan, operator pelayanan,
pengusaha dan pedagang Taman Parkir Ngabean, Kru Bus Pariwisata beserta
wisatawan yang menggunakan fasilitas Taman Parkir Ngabean.
11

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian


Ringkasan anggaran biaya penelitian ini disarikan pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian
Biaya yang Diusulkan
No Jenis Pengeluaran
(Rp)
1 Gaji dan Upah 1.728.000
2 Bahan Habis Pakai dan Peralatan 2.460.000
3 Perjalanan 500.000
4 Lain-lain 300.000
Jumlah 4.988.000

4.2 Jadwal Penelitian


Pelaksanaan penelitian ini dilakukan mengikuti Gambar Gant Chart 4.1
berikut:
Bulan ke-
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Identifikasi Masalah
xxxx xx
Studi Literatur
Studi Lapang Obyek
xx
Penelitian
Penentuan Karakteristik
Pelayanan Taman Parkir xx
Ngabean
Pengumpulan
xx xxxx xxxx
Pengolahan Data
Analisis
xxxx x
QFD AHP
Kesimpulan dan
xxx xx
Pembuatan Laporan
Pengiriman Naskah
x
Publikasi Jurnal Ilmiah
Penyerahan Laporan x
Gambar 4.1 Gant Chart Jadwal Penelitian
12

DAFTAR PUSTAKA

Indrayana, Masrul (2003) Perancangan Kualitas Layanan Pendidikan dengan


Metode QFD dan Servqual Studi Kasus : Jurusan Teknik Industri
UWMY, Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Indrayana, Masrul (2012) Rekayasa Model Rantai Pasok Sayuran Segar di
Wilayah Propinsi DIY dan Sekitarnya, Laporan Penelitian Hibah
Bersaing, Universitas Widya Mataram Yogyakarta
Indrayana, Masrul (2014) Pemodelan Perdagangan Dunia Maya Produk UMKM
di D.I Yogyakarta, Laporan Penelitian Dosen Pemula, Universitas Widya
Mataram Yogyakarta
Omkarprasad, S. V. & S. Kumar. (2006). Analytic hierarchy process: An
overview of applications. European Jurnal of Operational Research 169:
1-29.
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Honor
Honor Honor/Jam Waktu Minggu Honor per Tahun
(Rp) (jam/minggu) (Rp.)
Ketua 9.000 6 32 1.728.000

SUB TOTAL (Rp) 1.728.000

2. Peralatan penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Harga Peralatan
Pemakaian Satuan (Rp) Penunjang (Rp)
Modem / Akses Internet 1 buah 500.000 500.000
Pulsa
Flashdisk Menyimpan dan 2 buah 200.000 200.000
backup data
SUB TOTAL (Rp) 700.000

3. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Harga Harga Peralatan
Pemakaian Satuan (Rp) Penunjang (Rp)
Refill tinta Mencetak 2 paket 60.000 120.000
Kuisioner,
Laporan
Kertas A4 Mencetak 4 rim 35.000 140.000
Kuisioner,
Laporan
Kuisioner Pengumpulan 1 kegiatan 1.000.000 1.000.000
data, Deep
Discuss
Foto copy Penggandaan / 1 kegiatan 500.000 500.000
Jilid kuisioner,
laporan
SUB TOTAL (Rp) 1.760.000

4. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Biaya Per Tahun
Perjalanan Satuan (Rp) (Rp)
Transpot Kegiatan dalam 1 orang 500.000 500.000
Lokal penelitian
SUB TOTAL (Rp) 500.000
5. Lain-lain
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Biaya per Tahun
Satuan (Rp) (Rp)
Pemuatan Proses pemuatan 1 paket 500.000 300.000
Jurnal Ilmiah
SUB TOTAL (Rp) 300.000

TOTAL ANGGARAN (Rp) 4.988.000


Lampiran Susunan Organisasi Tim Peneliti/ Pelaksana dan Pembagian Tugas
No Nama/ NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi Waktu Uraian Tugas
(jam/minggu)
1 Masrul Universitas Teknik Industri 1. persiapan
Indrayana, Widya 2. koordinasi dengan
ST.MT Mataram anggota, pihak-
0531077601 Yogyakarta pihak
berkepentingan
3. studi literatur
4. pemantapan
kasus dengan
studi lapangan
dan dunia maya
5. mendesain
kuisioner
6. memilih
responden
7. penyebaran
kuisioner untuk
mengumpulkan
data
8. mengolah hasil
pengumpulan
data
9. menganalisis dan
membuat
kesimpulan
10. pembuatan
laporan
11. Publikasi,
pemuatan jurnal
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota
A. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap Masrul Indrayana, ST.MT


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 JabatanFunsional Lektor
4 NIK 510 810 195
5 NIDN 0531077601
6 Tempat / tanggal lahir Sibolga, 31 Juli 1976
7 E-mail masrul_indrayana@yahoo.com
8 NomorTelepon/HP 081227 937576
9 Alamat Kantor Dalem Mangkubumen KT III/237 Yogyakarta
10 Nomor Telepon/Faks (0274) 377150 / (0274) 381722
11 Lulusan Yang Telah dihasilkan S-1= 42 Orang
1. Perancangan Teknik Industri
2. Pengantar Teknologi Informasi
3. Manajemen Sains
4. Pemodelan Sistem
5. Rekayasa Nilai
13 Mata Kuliah yang Diampu 6. Rekayasa Kualitas
7. Simulasi Sistem Industri
8. Analisis Estimasi Biaya
9. Menggambar Teknik
10. Elektronika Industri
11. Mekanika Teknik

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Program S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Widya Mataram Institut Teknologi Sepuluh
Yogyakarta Nopember Surabaya
Bidang Ilmu Teknik dan Manajemen Teknik Industri
Industri
Tahun Masuk-Lulus 1994 - 1998 2001 - 2003
Judul Skripsi/Tesis Analisis Pengaruh Pembuatan Model
Lingkungan Kerja Terhadap Penaksiran Biaya Produk
Produktivitas Kerja di KNP dengan Pendekatan
Klaten Artificial Neural Netwrok
Nama Pembimbing 1. Dr. Ir. Bardi Murracham, 1. Ir. Hari Purwanto, MT
DEA 2. Ir. Ketut Gunarta, MT
2. Ir. Ilmardani Rence
Ramli, MM
C. PENGALAMAN PENELITIAN
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber Jumlah (juta RP)
Penentuan Jumlah Armada
1 2009 Transjogja pada Suatu Trayek
dengan Pendekatan Simulasi DIKTI 10
2 2010 Penentuan Jumlah Kursi Ruang
Tunggu Shelter Wirobrajan LPPM 1,5
Transjogja dengan Teori Antrian
3 2011 Penentuan Jumlah Optimal Loket
Pelayanan Samsat Sleman dengan DIPA 1,65
Pemodelan Simulasi
5 2012 Rekayasa Model Rantai Pasok
Sayuran Segar di Wilayah Propinsi DIKTI 40
DIY dan Sekitarnya
6 2014 Pemodelan Perdagangan Dunia
Maya Produk UMKM D.I DIKTI 13
Yogyakarta

D. PENGALAMAN PENGABDIAN
Pendanaan
No Tahun Judul Makalah
Sumber Jumlah (juta RP)
1 2009 Program Pendidikan Kecakapan
Hidup Pendidikan Non Formal PNF
50
Pendidikan Nasional Nopember Diknas
2009, Pelatihan Udang Galah
2 2010 Program Pendidikan Kecakapan
Hidup Pendidikan Non Formal PNF
40
Pendidikan Nasional Nopember Diknas
2010, Pelatihan Roti dan Biskuit

E. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

1 Penentuan Jumlah Kendaraan Jurnal Teknik Industri


Transjogja pada Suatu Trayek Universitas 45 9/11/2011
dengan Metode Simulasi Surabaya
F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH

Nama Pertemuan
No Judul Artikel Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1 Seminar Nasional Teknik Pengendalian Kualitas 20 Agustus 2009
Industri dan Manajemen Dengan Metode Fix Chart Surabaya
Produksi IV ITS dan Box Chart

2 Seminar Internasional Strategy for Export- UMS, 04 Nopember


Oriented Vagetable 2014
Supply Chain in
Yogyakarta

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penelitian Dosen Pemula.

Yogyakarta, 16 April 2015


Pengusul

Masrul Indrayana, ST.MT


SURAT PERNYATAAN KETUA PELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Masrul Indrayana, ST.MT
NIDN : 05310776
Pangkat / Golongan : Penata/ IIIC
Jabatan Fungsional : Lektor AK 300
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul:
PEMODELAN PERDAGANGAN DUNIA MAYA PRODUK UMKM
DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
yang diusulkan dalam skema Penelitian Dosen Pemula untuk tahun anggaran 2014
bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Yogyakarta, 16 Desember 2013


Mengetahui, Yang menyatakan,
Ketua Lembaga Penelitian,

Materai 6000
Cap dan tanda tangan Tanda tangan

Drs. AS Martadani Noor MA Masrul Indrayana, ST.MT


510810147 510810195

Anda mungkin juga menyukai