Mesin Otto
Mesin Otto
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sekilas mesin otto atau mesin bensin merupakan salah satu jenis
mesin kalor yang banyak dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah
mesin yang menggunakan energi panas untuk melakukan kerja mekanis
atau mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanis. Energi atau
tenaga panas tersebut diperoleh dari hasil pembakaran.Ditinjau dari cara
memperoleh tenaga panas, mesin kalor dapat dibedakan menjadi dua
yaitu mesin dengan pembakaran dalam dan mesin dengan pembakaran
luar.
1
menggunakan gas panas hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin
untuk melakukan kerja mekanis. Mesin pembakaran luar adalah mesin di
mana proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin dan energi
panas dari gas pembakaran dipindahkan ke fluida mesin melalui beberapa
dinding pemisah, misal ketel uap.
1.3. Tujuan
1.3.1. Memahami secara jelas dan benar tentang mesin Otto dan
bagaimana cara kerja mesin tersebut.
1.3.2. Mengenal bagian bagian utama dari mesin bensin dan kerja
setiap komponen tersebut.
1.3.3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari mesin Otto
dibandingkan dengan mesin lain yang sejenis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mana proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin dan energi
panas dari gas pembakaran dipindahkan ke fluida mesin melalui beberapa
dinding pemisah, misal ketel uap.
2.2.2. Silinder
4
Kepala silinder harus tahan terhadap temperatus dan tekanan yang tinggi
selama mesin bekerja. Umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang. .
Akhir-akhir ini banyak kepala silinder dibuat dari paduan aluminium,
karena memiliki kemampuan pendinginan yang lebih besar di bandingkan
yang terbuat dari besi tuang. Pada kepala silinder juga dilengkapi dengan
mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang dating dari blok silinder
untuk mendinginkan katup-katup dan busi.
2.2.4. Torak
Pegas torak (piston ring) dipasang dalam alur ring (ring groove)
pada torak. Pegas torak sifatnya elastis sehingga dapat mengembang dan
menutup dengan rapat pada dinding silinder. Pegas torak terbuat dari
bahan yang dapat bertahan lama, umumnya di buat dari baja tuang
special yang tidak akan merusak dinding silinder.
Mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk ke ruang baker
5
Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu
mendinginkan torak.
6
lurus (naik turun) torak dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol
melalui batang torak. Gerak putar inilah yang menghasilkan tenaga pada
mesin.
7
Sebagian campuran udara dan bahan bakar menguap dan menjadi kabut
saat mengalir melalui intake manifold ke silinder.
Bahan bakar yang dikirim kedalam silinder untuk mesin harus ada
dalam Kondisi mudah terbakar agar dapat menghasilkan efesiensi tenaga
yang maksimum. Bensin sedikit sulit terbakar, bila tidak dirubah kedalam
bentuk gas. Bensin tidak dapat terbakar dengan sendirinya, harus
dicampur dengan udara dalam perbandingan yang tepat. Untuk
mendapatkan campuran udara dan bahan bakar yang baik, uap bensin
harus bercampur dengan sejumlah udara yang tepat. Perbandingan
campuran udara juga mempengaruhi pemakaian bahan bakar.
8
Campuran bahan bakar-udara didalam selinder motor bensin
harus sesuai dengan syarat busi, yaitu jangan terbakar sendiri. Ketika busi
mengeluarkan api listrik, yaitu pada saat beberapa derajat engkol sebelum
torak mencapai TMA, campuran bahan bakar-udara disekitar itulah mula-
mula terbakar. Kemudian nyala api merambat kesegala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi (25-50 m/detik), menyalakan campuran
yang dilaluinya sehingga tekanan gas didalam silinder naik,
sesuai dengan jumlah bahan bakar yang terbakar.
9
Memperlambat saat penyalaan.
10
Semua sistem pengapian motor yang peletakan pulser berada
pada askruk pasti menimbulkan percikan busi secara 2 kali proses yang
berbeda dalam 1 siklus kerja motor 4 tak, yakni pada proses kompresi dan
proses buang.
2.4.1. Daya
11
daerah kuning : kerja mesin otto
daerah biru : kerja mesin diesel
2.4.2. Efisiensi
12
Ditambah lagi, torsi maksimum mesin diesel didapat di putaran
rendah sedangkan mesin bensin di putaran tinggi. Semakin rendah
putaran mesin akan menyebabkan semain sedikit konsumsi bahan bakar.
2.4.5. Polusi
13
Dari segi ini, mesin otto (bensin) memberikan hasil emisi yang lebih baik
ketimbang mesin diesel.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
15
TINJAUAN PUSTAKA
Tipller, Paul A. 1998. FISIKA Untuk Sains dan Teknik Jilid I (Terjemah).
Jakarta: Erlangga.
Resnick, Robert & David Halliday. 1984. FISIKA Jilid I Edisi Ketiga
(Terjemah). Jakarta: Erlangga.
Young, Hugh D. & Roger A. Freedman. 2002. FISIKA UNIVERSITAS Edisi
Kesepuluh Jilid I (Terjemah). Jakarta: Erlangga.
16