Anda di halaman 1dari 6

10 Pengertian Otonomi Daerah Menurut Para Ahli, dan Dasar Hukum, Asas, Prinsip, Tujuan Otonomi

Daerah Secara Lengkap - Indonesia ialah salah satu negera yang memakai suatu sistem otonomi daerah
dalam pelaksanaan suatu pemerintahannya. Pelaksanaan otonomi daerah sudah di mulai diberlakukan
pada tahun 1999 yang diharapkan bisa membantu serta mempermudah dalam berbagai suatu urusan
penyelenggaraan negara. Dengan adanya sebuah otonomi daerah, daerah mempunyai hak guna untuk
mengatur daerahnya sendiri namun masih harus dikontrol oleh sebuah pemerintah pusat serta undang-
undang.

Pengertian Otonomi Daerah

Otonomi daerah adalah suatu hak, wewenang, serta kewajiban daerah


otonom guna untuk mengatur serta mengurus sendiri urusan suatu
pemerintahan dan kepentingan suatu masyarakat daerah tersebut yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kata otonomi daerah berasal
dari 2 kata yaitu otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani, kata otonomi
berasal dari yaitu autos dan namos. Autos yang mempunyai arti "sendiri"
serta namos yang artinya "aturan" atau "undang-undang". Sehingga
otonomi daerah bisa diartikan sebagai suatu kewenangan untuk mengatur
sendiri atau kewenangan guna untuk membuat suatu aturan untuk
mengurus daerahnya sendiri. Sedangkan daerah ialah kesatuan masyarakat
hukum dan memiliki batas-batas wilayah.

Pengertian Otonomi Daerah Menurut Para Ahli

1. F. Sugeng Istianto
Menurut Sugeng Istianto menyatakan bahwa Otonomi daerah ialah suatu
Hak dan wewenang guna untuk mengatur serta mengurus sebuah rumah
tangga daerah.

2. Ateng Syarifuddin
Menurut Ateng Syarifuddin menyatakan bahwa Otonomi daerah mempunyai
makna kebebasan atau kemandirian namun bukan kemerdekaan melainkan
hanya suatu kebebasan yang terbatas atau kemandirian itu terwujud
sebagai sebuah pemberian kesempatan yang harus dapat
dipertanggungjawabkan.

3. Syarif Saleh
Menurut Syarif Saleh menyatakan bahwa Otonomi daerah ialah suatu hak
mengatur serta memerintah daerah sendiri dimana hak tersebut ialah hak
yang diperoleh dari suatu pemerintah pusat.

4. Kansil
Menurut Kansil menyatakan bahwa Otonomi daerah ialah suatu hak, dan
wewenang, serta kewajiban daerah untuk mengatur serta untuk mengurus
rumah tangganya atau daerahnya sendiri sesuai dengan perundang-
undangan yang masih berlaku.

5. Widjaja
Menurut Widjaja menyatakan bahwa Otonomi daerah ialah salah satu bentuk
dari desentralisasi suatu pemerintahan yang dasarnya ditujukan guna untuk
memenuhi suatu kepentingan bangsa secara menyeluruh, ialah suatu upaya
yang lebih mendekatkan berbagai tujuan untuk penyelenggaraan
pemerintahan sehingga dapat mewujudkan suatu cita-cita masyarakat yang
adil dan makmur.

6. Mahwood
Menurut Mahwood menyatakan bahwa Otonomi daerah ialah suatu hak dari
masyarakat sipil guna untuk mendapatkan sebuah kesempatan serta
perlakuan yang sama, baik dalam hal mengekspresikan serta
memperjuangkan suatu kepentingan mereka masing-masing, dan ikut
mengontrol sebuah penyelenggaraan kinerja pemerintahan daerah.

7. Benyamin Hoesein
Menurut Benyamin Hoesein menyatakan bahwa otonomi daerah adalah
suatu pemerintahan oleh rakyat serta untuk rakyat di suatu bagian wilayah
nasional Negara secara informal yang berada diluar pemerintah pusat.
8. Mariun
Menurut Mariun menyatakn bahwa Otonomi daerah ialah suatu kebebasan
atau kewenangan yang dipunyai suatu pemerintah daerah sehingga
memungkinkan mereka dalam membuat sebuah inisiatif sendiri untuk
mengelola serta mengoptimalkan sumber daya yang dipunyai daerahnya.
Otonomi daerah ialah suatu kebebasan atau kewenangan untuk dapat
bertindak sesuai dengan suatu kebutuhan masyarakat pada daerah
setempat.

9. Vincent Lemius
Menurut Vincent Lemius menyatakan bahwa Otonomi daerah ialah suatu
kebebasan atau kewenangan dalam membuat suatu keputusan politik
maupun administasi yang sesuai dengan yang ada didalam peraturan
perundang- undangan. Di dalam suatu otonomi daerah terdapat sebuah
kewenangan yang dipunyai oleh suatu pemerintah daerah dalam
menentukan apa yang menjadi suatu kebutuhan daerahnya namun
kebutuhan daerah yang lain masih senantiasa harus disesuaikan dengan
suatu kepentingan nasional sebagaimana diatur peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi.

10. Encyclopedia of Social Scince


Menurut Encyclopedia of Social Scince menyatakan bahwa otonomi daerah
ialah suatu hak sebuah organisasi sosial untuk mencukupi diri sendiri dan
sebuah kebebasan aktualnya.

Dasar Hukum Otonomi Daerah

Dasar Hukum yang pertama Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945.
Dasar Hukum yang kedua Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998
mengenai Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, pembagian,
serta Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yangg Berkeadilan, dan
perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dasar Hukum yang ketiga Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000
mengenai Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi
Daerah.
Dasar hukum yang keempat UU No. 31 Tahun 2004 mengenai
Pemerintahan Daerah.
Dan dasar hukum yang terakhir UU No. 33 Tahun 2004 mengenai
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.
Asas Otonomi Daerah

1. Asas kepastian hukum


Asas kepastian hukum ialah yang lebih mengutamakan sebuah landasan
peraturan perundang-undangan dan suatu keadilan dalam kebijakan
penyelenggara negara.

2. Asas tertib penyelenggara


Asas tertib penyelenggara ialah yang menjadi suatu landasan keteraturan,
keseimbangan, serta keserasian dalam pengendalian penyelenggara suatu
negara.

3. Asas kepentingan umum


Asas kepentingan umum adalah suatu asas yang lebih mengutamakan suatu
kesejahteraan umum dengan suatu cara yang aspiratif, akomodatif, serta
selektif.

4. Asas keterbukaan
Asas keterbukaan ialah suatu asas yang membuka diri terhadap suatu hak-
hak masyarakat guna mendapatkan berbagai informasi yang benar, nyata,
jujur, serta tidak diskriminatif mengenai sebuah penyelenggara negara dan
masih tetap memperhatikan suatu perlindungan hak asasi pribadi, golongan,
serta rahasia negara.

5. Asas proporsinalitas
Asas proporsinalitas ialah suatu asas yang lebih mementingkan suatu
keseimbangan hak dan kewajiban

6. Asas profesionalitas
Asas profesionalitas ialah suatu asas yang lebih mengutamakan suatu
keadilan yang berlandaskan kode etik serta berbagai suatu ketentuan
peraturan perundang-undangan yang masih berlaku.

7. Asas akuntabilitas
Asas akuntabilitas ialah suatu asas yang menentukan setiap sebuah kegiatan
serta hasil akhir dari suatu pelaksanaan penyelenggara negara harus bisa
untuk dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemegang suatu
kedaulatan yang tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

8. Asas efisiensi dan efektifitas


Asas efisiensi dan efektifitas ialah suatu asas yang dapat menjamin
terselenggarannya kepada suatu masyarakat yang memakai sumber daya
yang sudah tersedia secara optimal serta bertanggung jawab.

Penyelenggaraan otonomi daerah menggunakan 3 asas sebagai


berikut :
1. Asas desentralisasi
Asas desentralisasi ialah suatu penyerahan wewenang pemerintahan oleh
pemerintah dan kepada daerah otonom dalam sebuah kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

2. Asas dekosentrasi
Asas dekosentrasi ialah suatu Pelimpahan wewenang dari pemerintah
kepada gubernur yang dijadikan sebagai wakil pemerintah atau sebuah
perangkat pusat daerah.

3. Asas tugas pembantuan


Asas tugas pembantuan ialah suatu penugasan dari pemerintah kepada
daerah serta desa dan dari suatu daerah ke desa guna melakukan berbagai
tugas tertentu yang disertai dengan sebuah pembiayaan, sarana, prasarana
dan sumber daya manusia dengan sebuah kewajiban dalam melaporkan
suatu pelaksanaannya dan dapat mempertanggungjawabkannya kepada
yang menugaskan tugas tersebut.

Prinsip Otonomi Daerah

1. Prinsip otonomi seluas-luasnya


Prinsip otonomi seluas-luasnya ialah daerah yang diberikan kebebasan
dalam mengurus serta mengatur berbagai suatu urusan pemerintahan yang
mencakup suatu kewenangan pada semua bidang pemerintahan, kecuali
sebuah kebebasan terhadap bidang politik luar negeri, agama, keamanan,
moneter, peradilan, keamanan, serta sebuah fiskal nasional.

2. Prinsip otonomi nyata


Prinsip otonomi nyata ialah suatu daerah yang diberikan sebuah kebebasan
dalam menangani berbagai urusan pemerintahan dengan berdasarkan tugas,
wewenang, serta kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi dapat
tumbuh, hidup, berkembang dan sesuai dengan suatu potensi yang ada dan
ciri khas daerah.

3. Prinsip otonomi yang bertanggung jawab


Prinsip otonomi yang bertanggung jawab ialah suatu prinsip otonomi yang
dalam suatu sistem penyelenggaraannya harus sejalan dengan tujuan yang
ada dan maksud dari suatu pemberian otonomi, yang pada intinya guna
untuk memberdayakan daerahnya masing-masing termasuk dalam
meningkatkan suatu kesejahteraan rakyat

Tujuan Otonomi Daerah

Untuk meningkatan terhadap sebuah pelayanan masyarakat yang


semakin lebih baik.
Untuk mengembangan sebuah kehidupan yang lebih demokrasi.
Untuk keadilan nasional
Untuk sebuah pemerataan wilayah daerah
Untuk pemeliharaan sebuah hubungan antara pusat dengan daerah
serta antar daerah dalam rangka keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Untuk mendorong suatu pemberdayaaan masyarakat.
Untuk menumbuhkan suatu prakarsa serta kreativitas, meningkatkan
peran serta keterlibatan masyarakat, untuk mengembangkan peran
serta fungsi dari DPRD.

Anda mungkin juga menyukai