Pedoman ini mencakup metode pengukuran kuat Maksud dari uji geser langsung adalah untuk
geser tanah menggunakan uji geser langsung UU. memperoleh besarnya tahanan geser tanah pada
Interpretasi kuat geser dengan cara ini bersifat tegangan normal tertentu. Tujuannya adalah untuk
langsung sehingga tidak dibahas secara rinci. mendapatkan kuat geser tanah.
2. DEFINISI 4. MANFAAT
Gaya normal adalah gaya yang bekerja tegak lurus Hasil uji geser langsung dapat digunakan untuk
terhadap bidang yang ditinjau. analisis kestabilan dalam bidang geoteknik, di
antaranya untuk analisis kestabilan lereng, daya
Gaya geser adalah gaya yang bekerja secara dukung pondasi, analisis dinding penahan, dan lain-
menyinggung atau sejajar bidang yang ditinjau. lain.
Tegangan geser () adalah gaya geser per satuan Uji geser langsung tidak dapat mengukur tekanan
luas. air pori yang timbul saat penggeseran dan tidak
dapat mengontrol tegangan yang terjadi di
Peralihan (displacement) adalah perpindahan sekeliling contoh tanah. Di samping itu
horisontal suatu bidang geser relatif terhadap keterbatasan uji geser langsung yang lain adalah
bidang lain dalam arah kerja gaya geser. karena bidang runtuh tanah ditentukan, meskipun
belum tentu merupakan bidang terlemah.
Kohesi (cu) adalah kuat geser tanah akibat gaya
tarik antar partikel.
6. PERALATAN
Sudut geser dalam () adalah komponen kuat geser
tanah akibat geseran antara partikel. Alat-alat yang digunakan :
Shear box / kotak geser
Kuat geser adalah tegangan geser maksimum yang Terdiri dari 2 buah rangka untuk memegang
dapat ditahan oleh suatu bidang (dalam tanah) di contoh tanah dengan baik dan dapat disatukan
bawah kondisi tertentu. satu sama lain dengan sekrup pada waktu
konsolidasi. Kedua rangka diusahakan
Kuat geser puncak (peak strength) adalah kuat mempunyai bidang persentuhan yang sekecil
geser tertinggi pada suatu rentang peralihan atau mungkin untuk mengurangi gesekan. Kedua
regangan tertentu. rangka terletak di dalam kotak yang dapat diisi
air untuk merendam contoh tanah selama
Kuat geser residual adalah tahanan geser tanah pada percobaan berlangsung. Rangka bagian atas
regangan atau peralihan yang besar yang bersifat mempunyai dudukan yang dihubungkan
konstan. Kuat geser residual ini dicapai setelah kuat dengan piston yang berhubungan dengan
geser puncak dilampaui. proving ring. Proving ring ini dipergunakan
untuk mengukur gaya geser horisontal yang
Dilatansi adalah pengembangan volume tanah saat digunakan untuk menggeser contoh tanah.
dikenai tegangan geser Bagian untuk menngeser shear box
Dilengkapi dengan sistem transmisi yang
memungkinkan diganti-gantinya kecepatan
penggeseran yaitu dengan mengganti susunan
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
11. LAMPIRAN
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
DS-UU DATA
Sampel 1 2 3
Prooving ring no.
Tegangan Normal, 1 (kg/cm2)
Tinggi Awal Sample, h0 (cm)
Diameter, D0 (cm)
Luas Penampang Awal, A0 (cm)
Berat Ring (gram)
Berat Ring+Tanah Basah (gram)
Kalibrasi Proving Ring (kg/div)
Kecepatan Peralihan (mm/menit)
Angka pori, e
Berat isi tanah, (gr/cm3)
Berat isi tanah kering, dry (gr/cm3)
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
LINGKARAN MOHR
Kohesi, cu (kg/cm2) =
Sudut geser dalam, ( ) =
0
Catatan :
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
J l . D r . S et i ab u d i 2 2 9 B an d u n g 4 0 1 5 4 I n d on es i a T e l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 / 4 e x t . 3 4 0 4 4
O l eh : H er w a n D er m a w a n , M T