Anda di halaman 1dari 10

PRE PLANNING

PENDIDIKAN KESEHATAN TUMBUH KEMBANG ANAK REMAJA


PREPLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN TUMBUH KEMBANG REMAJA

A. latar Belakang
Remaja merupakan masa-masa yang penuh adaptasi. Masa remaja yang penuh
perubahan baik secara fisik maupun psikologis seringkali membuat individu
bingung menghadapinya.

B. Tujuan
1. Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan remaja dapat memahami tentang
tumbuh kembang pada remaja.
2. Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang tumbuh kembang remaja
selama 30 menit, peserta mampu:
a. Menyebutkan pengertian tumbuh, kembang dan remaja
b. Menyebutkan perubahan fisik pada remaja putra
c. Menyebutkan perkembangan mental emosi remaja meliputi :
1 dari 4 perkembangan psikologis
perkembangan emosi
kecerdasan
1 dari 5 proses percintaan
d. Menyebutkan 3 dari 8 problematika remaja
e. Menyebutkan 1 dari 4 sikap remaja dalam menghadapi masa remaja

C. Metode Pelaksanaan
- Ceramah
- Tanya jawab
D. Sasaran dan Target
Sasaran : Keluarga
Target : Remaja
E. Strategi pelaksanaan
Hari dan tanggal :
Tempat :
Waktu :
F. Media dan alat bantu
- Lembar balik tentang tumbuh kembang remaja
- Leaflet tentang tumbuh kembang remaja
G. Seting tempat:

Keterangan :
: Penyuluh

: Orang tua

: Remaja

H. Pengorganisasian dan uraian tugas


A. Penyuluh bertugas :
- Pelaksana pemberi pendidikan kesehatan, menjawab,mengarahkan
proses acara
- Mengawasi dan membantu jalannya pendidikan kesehatan
- Mengatur pemerataan diskusi
- Mendokumentasikan seluruh acara

1. Keluarga bertugas :
- Mengikuti penjelasan penyuluh
- Menjawab pertanyaan penyuluh
- Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti kepada penyuluh
I. Susunan acara:
16.00 - 16.05 WIB : Memberi salam, kontrak waktu dan menjelaskan tujuan
16.05 - 16.25 WIB : Materi tumbang remaja
16.25 - 16.30 WIB : Tanya jawab
19.30 - 19.35 WIB : Penutup, kontrak selanjutnya
B. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Pemberitahuan pada keluarga Bapak S bahwa akan dilakukan
pendidikan kesehatan tentang tumbang remaja 1 hari sebelumnya
- Materi, media pendidikan kesehatan tersedia
- Preplanning dikonsulkan ke pembimbing 1 hari sebelum pendidikan
kesehatan
- Tempat penkes di rumah keluarga Bapak S di ruang tamu
2. Evaluasi Proses
- Orang tua dan remaja kooperatif selama dilakukan pendidikan
kesehatan
- Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai materi dan waktu yang telah
ditetapkan
- Mahasisiwa bertugas sesuai perannya
- Orang tua dan remaja aktif dalam diskusi atau tanya jawab
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga dan remaja mampu menyebutkan
pengertian tumbuh, kembang dan remaja
b. Keluarga dan remaja mampu menyebutkan
perubahan fisik pada remaja putra
c. Keluarga dan remaja mampu menyebutkan
perkembangan mental emosi remaja meliputi :
- 1 dari 4 perkembangan psikologis
- perkembangan emosi
- kecerdasan 1 dari 5 proses percintaan
d. Keluarga dan remaja mampu menyebutkan 3
dari 8 probematika remaja
e. Keluarga dan remaja mampu menyebutkan 1
dari 4 sikap remaja dalam menghadapi masa remaja
C. Daftar Pustaka
- Kesehatan reproduksi remaja(materi dasar penyuluhan) kanwil depkes
propinsi Jawa Tengah, 2000
- Kumpulan makalah pelatihan askep keluarga, FKUI Jakarta 2000
J. Materi : terlampir
Lampiran Materi
TUMBANG PADA REMAJA

1. TUMBUH KEMBANG REMAJA


Tumbuh adalah bertambahnya ukuran anak dari segi jasmaniah
Kembang adalah berkembangnya kemampuan/keahlian anak
Remaja adalah seorang manusia yang sedang mengalami masa transisi antara
masa kanak-kanak menuju masa dewasa( usia 12-18 tahun)
Perubahan fisik pada remaja:
Remaja Pria
Bahu melebar
Percepatan pertumbuhan BB dan TB
Otot-otot lebih menonjol
Seks sekunder : kumis, jakun, suara lebih besar, tumbuh rambut
pubis, pullutio (mimpi basah)

2. PERKEMBANGAN MENTAL EMOSIONAL


A. Perkembangan Psikologis
Mencari identitas, mencari diri sendiri dan ingin tahu
tentang dirinya, soal apa dan siapa
Dengan cara pengukuran kemampuan dalam bentuk
kemauan yang tidak dapat dikompromi
Dengan cara perilaku yang cenderung melepaskan diri
sedikit demi sedikit dari ikatan psikis ortu (lebih suka pergi dengan
teman-temannya)
Ingin disapih, tapi masih ingin kasih sayang,
mendambakan pribadinya dihargai
B. Emosi
Usia remaja emosi meningkat, sehingga rangsangan/stimulus sedikit sudah
menimbulkan luapan emosi besar (marah,menangis )
C. Kecerdasan
Perkembangan intelektual masih berlangsung sampai usia 21 tahun dimana
remaja lebih suka belajar sesuatu yang mengandung logika yang dapat
dihubungkan dengan yang lain
D. Percintaan
Akibat sudah masaknya kelenjar kelamin remaja, maka timbul perhatian
pada lawan jenis (ini tanda yang khas pada usia remaja )
Proses percintaan dimulai dari:
CRUSH : Saling membenci antara laki-laki dan perempuan.
Penyaluran cinta pada masa ini adalah memuja orang yang lebih tua
sejenis (mis. Tokoh tertentu)
HERO WORHIPING :Memuja orang yang lebih tua , berlawanan
jenis, biasanya tdk dikenal.
BOY BRITY & GRESY : Masa kasih sayang remaja ditujukan pada
teman-teman sebaya, kadang saling perhatian antara laki-laki dan
perempuan
PUPPY LOVE/ CINTA MONYET :Cinta remaja sudah mulai tertuju
pada satu orang, tapi belum stabil sehingga masih ganti-ganti
pasangan.
ROMANTIK LOVE : Cinta remaja menemukan sasaranya dan
percintaanya sudah stabil, tidak jarang berakhir dengan perkawinan.
E. Problematika Remaja
Memilih pekerjaan dan kesempatan belajar
Kesehatan : pertumbuhan badan perlu makan yang sesuai
baik kualitas dan kuantitas, perlu perawatan tubuh yang menarik,
larangan merokok dari ortu,timbulnya penyakit dismenorhe, sakit
kepala, perubahan pada alat kelamin.
Sekolah : perhatian guru hanya pada anak yang pandai
dan banyak waktu yg harus digunakan untuk belajar.
Seks : Remaja putri secara fisik sudah siap untuk
berhubungan seks tapi norma tidak mengijinkan sebelum menikah,
sedangkan secara sosial belum boleh. Remaja hanya punya
pengetahuan hubungan seks remaja pranikah dari teman, buku yang
sebenarnya belum lengkap. Mereka belum tahu/ingin tahu tentang
bahaya dan akibat hubungan seks, masturbasi/onani, dan menstruasi.
Keluarga : sering terjadi pertengkaran antara remaja dan
orang tua. Menurutnya orang tua hanya mendikte, menyuruh,
melarang, orang tua acuh dengan kegiatan remaja (terutama pada
teman-temannya)
Emosi : emosi masih labil
Agama dan akhlak : ragu terhadap agama, karena berfikir
secara logika dan menganggap agama menghambat kehidupannya.
Kehidupan sosial : adat istiadat, remaja suka hal-hal yang
baru, yang sering.

SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI MASA REMAJA :


1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri
2. Menerima diri sendirimeningkatkan keimanan
3. Bersikap terbuka
4. Mempunyai kegiatan yang positif
Beberapa tips yang dapat diterapkan untuk mengatasi problem remaja
a) Hargailah Dia, remaja butuh penghargaan
Dirinya mau dipandang
Tidak suka dibantah
Jangan buru-buru disalahkan
Diskusi untuk kata sepakat, kesadaran
remaja sendiri
b) Jangan memojokkan, remaja yang terpokok biasanya bertambah nekat
maka berilah selalu beberapa kemungkinan yang dapat dipilih oleh remaja
c) Hormati rahasianya, bila remaja mempunyai buku harian yang selalu
terkunci, jangan diganggu kecuali dalam keadan darurat.
d) Jangan mencela teman-temannya, teman tolak ukur bagi remaja,
mencela teman sama dengan mencela diri remaja tersebut.
e) Jangan membandingkan dengan saudara/orangtua, karena dapat
menimbulkan rasa iri bila dibandingkan dengan orang lain, antipati bila
dibandingkan dengan orang tua.
f) Jangan melarang remja melakukan sesuatu yang dilakukan orang tua,
karena orang tua merupakan contoh pertama yang baik.
g) Sertakan mereka dalam pemecahan masalah, sehingga timbul tanggung
jawab.
h) Anggap saja pacaran sebagai hal biasa, misal : anak SMP sudah mulai
pacaran :
Tanggapi secara biasa
Sikap orang tua yang wajar saja,
maka remaja tidak takut untuk berkomunikasi dengan orang tua
tentang temannya/pacarnya
Orang tua biasa memonitor
perkembangan pacaran anaknya
Remaja jangan selalu dikekang
dalam pacaran bisa lepas kendalai dari orang tua
i) Bersabar : jangan terburu marah bila remaja tidak cepat
berubah/bereaksi kelakuannya seperti dikehendaki orang tua, bisa melalui
proses lama/ sebentar.

j) Petunjuk tentang pendidikan seks bagi remaja


Jangan mengira bahwa remaja
tidak tahu apa-apa tentang seks
Sebagian dari pengetahuan remaja
tentang seks keliru dan berbahaya
Memberi pengetahuan yang benar
tentang seks pada remaja
Bersikap netral apabila bicara soal
seks
Dapat digunakan nama-nama
anatomi dalam menyebutkan alat-alat seksual
Tunjukkan bahwa larangan agama
tentang seks, didukung oleh ilmu pengetahuan
Orang tua perlu ilmu pengetahuan
yang benar
Memberikan bacaan yang sehat
tentang seks yang benar

Anda mungkin juga menyukai