Anda di halaman 1dari 33

BAB I

I. BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : Bogor, 15 Juni 1993
Usia : 24 Tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Jl. Petojo Enclek gg. 4 RT 15/07
Tempat Berobat : Puskesmas Kecamatan Gambir
Tanggal Berobat : 6 Juli 2017
No RM : 11- 12- xx

B. Anamnesa
Dilakukan secara autoanamnesis kepada pasien pada tanggal 6 Juli 2017.
1. Keluhan Utama:
Pasien merasakan pusing sejak 2 hari yang lalu.
2. Keluhan Tambahan:
Mudah lelah dan letih sejak 1 minggu terakhir.
3. Riwayat Penyakit Sekarang:
Ny. S, berusia 24 tahun, pasien G2P1A0 usia 24 tahun hamil 32 Minggu, datang
ke Puskesmas Kecamatan Gambir diantar oleh adik kandung dan anaknya untuk
memeriksa kehamilan. Pasien mengeluh pusing selama 2 hari ini dan mudah lelah serta
letih.
Alasan kedatangan pasien adalah untuk memeriksakan kehamilannya atas
kehendak sendiri. Pasien menyangkal adanya mual, muntah dan demam serta napsu
makan menurun disangkal oleh pasien. Pasien tidak pernah mengeluhkan nyeri dada,
sesak atau bengkak pada kaki. Pasien mengharapkan dirinya dapat sembuh dengan
mengkonsumsi obat-obatan yang didapat dari dokter di Puskesmas. Kekhawatiran pasien

1
saat ini adalah bahwa pasien takut semakin sakit sehingga tidak dapat beraktivitas dengan
baik untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya.

4. Riwayat Penyakit Dahulu:


a. Riwayat hipertensi disangkal
b. Riwayat hiperkolesterol disangkal.
c. Riwayat penyakit diabetes melitus disangkal.
d. Riwayat asam disangkal
e. Riwayat alergi : udang

5. Riwayat Penyakit Keluarga:


a. Riwayat hipertensi dalam keluarga diakui pasien pada ibu kandung pasien.
b. Riwayat hiperkolesterol dalam keluarga disangkal.
c. Riwayat penyakit diabetes melitus dalam keluarga disangkal.
d. Riwayat penyakit asma dalam keluarga disangkal.
e. Riwayat alergi dalam keluarga disangkal.

6. Riwayat Sosial Ekonomi:


Pasien termasuk dalam tingkatan sosial ekonomi menengah ke bawah. Pasien tinggal
bersama satu orang anak perempuan, suaminya dan satu kakak kandung perempuan
dengan kakak iparnya serta memiliki dua orang anak laki-laki. Kebutuhan pasien dan
keluarga dicukupi dari penghasilan suami pasien sebesar Rp.3.000.000,-/bulannya. Pasien
mengatakan penghasilan tersebut cukup untuk kehidupan sehari-harinya.

7. Riwayat Kebiasaan:
Keluarga Ny. S mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang digoreng dan
terkadang mengkonsumsi sayur dan buah. Untuk makanan sehari-hari keluarga Ny. S
terbiasa untuk memasak makanan di rumah walau terkadang membeli makan diluar.
Menu makan pasien dan keluarga sering dengan nasi, ayam goreng atau ikan goreng,
telur ayam serta tahu dan tempe. Pasien makan 3x sehari. Pasien juga terbiasa mencuci
tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum makan dan sesudah makan.
Pasien juga mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu, memasak

2
dikerjakan oleh pasien dan kakak kandung perempuannya. Di saat waktu luang biasanya
keluarga ini berkumpul bersama.

8. Riwayat Imunisasi
Pasien tidak ingat riwayat imunisasi dasar secara lengkap.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

3. Vital sign

Kesadaran : Compos Mentis


GCS : 15
Tek. Darah : 100/65 mmHg
Frek. Nadi : 90x/menit
Frek Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,7 C
BB : 50,5 Kg
Tinggi Badan : 152 Cm

4. Status Generalis :
- Kepala : Normocephal
- Mata : Konjungtiva Anemis (+/+), Sklera Ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+)
- Telinga : deformitas (-/-), massa (-/-), sekret (-/-)
- Hidung : deformitas (-), sekret (-/-)
- Leher : Pembesaran KGB dan tiroid (-), deviasi trakea (-)

- Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru, peranjakan paru-hati (+)

3
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-/-),wheezing (-/-)

- Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan ICS IV linea sternalis dextra
Batas jantung kiri ICS V linea midklavikula sinistra
Batas pinggang jantung ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)

- Abdomen
Inspeksi : Simetris, Membuncit, kelainan kulit (-).
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan perut bawah, nyeri lepas (-), nyeri ketuk (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (-)

- Ekstremitas : Akral hangat, edema (-) , CRT < 2 detik

Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
- Golongan darah : A
- LILA 23 cm
- Hemoglobin : 10,4 g/dL

4
II. BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
A. Identitas Kepala Keluarga: Suami ny. S
Nama : Tn. M
Usia : 32 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Jl. Petojo Enclek gg. 4 RT 15/07

B. Identitas : Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 24 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Jl. Petojo Enclek gg. 4 RT 15/07

C. Identitas : Anak pertama pasien


Nama : An. S
Usia : 6 Tahun
Pendidikan : TK
Agama : Islam
Alamat : Jl. Petojo Enclek gg. 4 RT 15/07

D. Identitas : Kakak kandung pasien


Nama : Ny. H
Usia : 25 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP

5
Agama : Islam
Alamat : Jl. Petojo Enclek gg. 4 RT 15/07

E. Identitas : Suami ny. H


Nama : Tn. H
Usia : 34 Tahun
Pekerjaan : Pamdal walikota
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Jl. Petojo Enclek gg. 4 RT 15/07

F. Identitas : Anak pertama ny. H


Nama : An. M
Usia : 7 Tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Jl. Petojo Enclek gg. 4 RT 15/07

G. Identitas : Anak kedua ny. H


Nama : An. D
Usia : 6 Tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Jl. Petojo Enclek gg. 4 RT 15/07

6
Tabel 2 Anggota keluarga pasien yang tinggal serumah

No Nama Kedudukan dalam Gender Umur Pendi- Pekerjaan Keterangan


Keluarga dikan Tambahan
1. Tn. M Kepala L 32 th SMA Wiraswasta Suami Pasien
Keluarga

2. Ny. S Istri P 24 th SMP Ibu Rumah Pasien


Tangga
3. An. S Anak P 6 th TK Pelajar TK Anak pasien
4. Tn. H Kakak Ipar L 34 th SMA Wiraswasta Kakak Ipar
5. Ny. H Kakak P 25 th SMP Ibu Rumah Kakak kandung
Kandung ke Tangga ke dua
dua
6. An. M Anak pertama L 7 th SD Pelajar SD keponakan
dari Ny. H
7. An. D Anak kedua dari L 6 th SD Pelajar SD keponakan
Ny. H

2. Genogram

1) Bentuk keluarga

7
Keluarga terdiri atas 3 generasi. Bentuk keluarga ini adalah keluarga besar
(Extended family) dengan terdiri atas keluarga inti ditambah keluarga lain yaitu Ny. H
(kakak kandung dari pasien).

2) Tahapan siklus keluarga


Menurut Duval (1984), keluarga Ny. S berada pada tahapan siklus keluarga yang
keempat, yaitu keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6-13 tahun).
Tn. M (suami pasien) sebagai kepala keluarga yang menikah dengan Ny. S (pasien).
Pasangan ini dikaruniai satu orang anak perempuan yang bernama An. S berusia 6
tahun. Ny. S (pasien) juga tinggal bersama dengan kakak kandung perempuan Ny. S
bernama Ny. H dan Tn. H (Suami Ny. H). Ny.H dan Tn. H telah mempunyai 2 orang
anak yang bernama An. M (7 tahun) dan An. D (6 tahun).

3)Family map (gambar)

8
Tn. A 54 th Ny. R 47 th

Tn. C Ny. L Tn. H Ny. H Tn. M Ny. S Nn. S Nn. N An. A


30th 27 th 34th 25 th 32th 24 th 18th 13th 10th

An. N An. M An. D An. S


8th 7th 6th 6th

Keterangan :

: Pasien / penderita

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal satu rumah

4) Fungsi Keluarga

9
a. Fungsi Biologis
Pasien adalah seorang istri yang berusia 24 tahun. Pasien memiliki 1 orang anak yaitu
seorang anak perempuan yang berusia 6 tahun. Pasien dapat menjalankan fungsi
biologisnya dengan baik.

b. Fungsi Psikologis
Hubungan pasien dengan anggota keluarganya baik. Walaupun pasien tinggal bersama
dengan kakak kandung perempuannya dan kakak iparnya di satu rumah pasien, tapi
masing-masing keluarga memiliki kesibukan tersendiri sehingga dukungan keluarga
untuk keadaan atau kondisi pasien juga dinilai kurang baik. Komunikasi antar
anggota keluaga kurang dikarenakan kesibukan masing-masing anggota keluarga.
Pasien kurang terbuka dalam membicarakan masalahnya.

c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan bulanan keluarga sebanyak Rp. 3.000.000. Penghasilan ini cukup untuk
mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari keluarga. Penghasilan keluarga ini didapat
dari hasil pekerjaan suami pasien.

d. Fungsi Sosial
Keluarga pasien dikenal sebagai keluarga yang baik dan sopan terhadap tetangga.
Pasien juga sering bersosialisasi dan mengikuti kegiatan warga sekitar.

e. Fungsi Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMP. Suami pasien tamatan SMA. Anak pertama
pasien masih bersekolah di TK.

5. Dinamika keluarga

10
Hubungan keluarga satu sama lain selama ini tidak ada masalah. Tetapi karena kurangnya
frekuensi berkomunikasi akibat kesibukan masing-masing anggota keluarga sehingga
membuat pasien dengan anggota keluarga yang lain menjadi kurang cukup dekat.
Hubungan pasien dengan suami serta anak-anak tergolong baik, tetapi pasien mengatakan
karena kesibukan pekerjaan suami membuatnya kurang memiliki waktu untuk
memperhatikan keadaan kesehatan kehamilan pasien. Akan tetapi kakak kandung
perempuan pasien terkadang juga mengantar pasien memeriksakan kehamilannya.

Bagan dinamika keluarga tanggal 6 Juli 2017

Tn. A 54 th Ny. R 47 th

Tn. C Ny. L Tn. H Ny. H Tn. M Ny. S Nn. S Nn. N An. A


30th 26 th 34th 25 th 32th 24 th 18th 13th 10th

An. N An. M An. D An. S


8 th 7th 6 th 6th

3. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

11
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 3. Lingkungan tempat tinggal
Status kepemilikan rumah: kontrak
Daerah perumahan: padat tapi bersih
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 6 x 4 m2 Keluarga Ny. S tinggal dikontrakan
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 7 orang
dengan lingkungan yang padat tetapi
Luas halaman rumah: Tidak ada halaman
Bertingkat satu bersih. Terdiri dari enam ruang yaitu
Lantai rumah dari: Ubin satu ruang tamu, satu dapur dan satu
Dinding rumah dari: Tembok
Jamban keluarga: Ada kamar mandi serta tiga kamar tidur di
Tempat bermain: Tidak ada bawah satu kamar dan di atas dua
Penerangan listrik: 1200 watt
Ketersediaan air bersih: Ada kamar tidur. Total penghuni dalam satu
Tempat pembuangan sampah : Ada rumah sebanyak 7 orang. Terdapat
kamar mandi dan tempat pembuangan
sampah serta air bersih tersedia.

4m

12
Kamar Tidur

Kamar Tidur

Tangga
6m

Ruang Dapur

Kamar
mandi
Ruang Tamu Kamar Tidur

Gambar 1. Denah Rumah tempat tinggal pasien

b. Kepemilikan barang-barang berharga: (kendaraan, elektronik, peralatan RT)

- Satu unit lemari es satu pintu


- Tiga buah lemari baju
- Satu lemari rak piring
- Satu unit setrika
- Dua unit rice cooker
- Satu kompor gas
- Satu unit televisi
- Satu unit Dispenser
- Satu unit DVD
- Satu pasang spiker
- Dua buah kipas angin
- Empat buah handphone

13
- Satu unit sepeda motor

4. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:


a. Perilaku terhadap sehat dan penyakit
Keluarga An. Z bekerja setiap hari, beristirahat ketika lelah dan selalu makan
setiap hari walaupun jadwal makan tidak menentu. Bila sakit Keluarga memilih
meminum obat warung karena dirasa lebih efisisen, namun jika keluhan masih tetap
dirasakan baru pergi ke klinik 24 jam atau Puskesmas. Setelah dirasakan badan mulai
sembuh, maka segera bekerja kembali.
b. Cara mencari pengobatan
Tempat berobat : Puskesmas dan Klinik 24
Asuransi/Jaminan Kesehatan : BPJS
a. Perilaku terhadap sehat dan penyakit
Bila sakit keluarga memilih meminum obat warung terlebih dahulu, namun jika
keluhan tidak membaik, keluarga akan pergi ke Puskesmas terdekat. Setelah keluhan
dirasakan membaik, maka akan segera beraktifitas kembali.

b. Cara mencari pengobatan


Tempat berobat : Puskesmas
Asuransi/ Jaminan Kesehatan : BPJS

c. Lingkungan rumah
Rumah terletak dilingkungan yang jarak antar rumahnya berdekatan.

d. Perilaku makan dan minum


Keluarga Ny. S mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari.
Makanan yang dimakan oleh keluarga Ny. S lebih sering dimasak sendiri dan
terkadang dibeli oleh pasien di warung makan. Menu makanan yang paling disukai
adalah ayam goreng, tempe, tahu, telor ayam, dan sayur yang berkuah.

5. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Tabel 4. Pelayanan Kesehatan

14
Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat Motor Pasien jika sakit berobat ke


pelayanan kesehatan atau Puskesmas Kecamatan Gambir.
angkutan umum Karena biaya yang murah dan
jarak yang tidak terlalu jauh dari
Tarif pelayanan rumah, sehingga dapat ditempuh
kesehatan Gratis dan terjangkau dengan motor atau angkutan
umum menuju Puskesmas. Dan
Kualitas pelayanan pasien juga merasa cukup puas
kesehatan Cukup memuaskan dengan pelayanan kesehatan yang
ada di Puskesmas Kecamatan
Gambir.

6. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makan:
Menu makanan sehari-hari yang paling disukai keluarga Ny. S adalah makanan yang
digoreng dan kadang-kadang mengkonsumsi buah dan sayur. Biasanya lauk berupa
ayam goreng atau ikan goreng ataupun telur dadar serta tahu tempe. Untuk makanan
sehari-hari keluarga Ny. S biasanya memakan masakan rumah sendiri.

b. Menerapkan pola gizi seimbang:


Keluarga Ny. S kurang memperhatikan pola gizi seimbang dari yang mereka makan,
karena walaupun mereka sehari-hari telah membiasakan untuk sarapan namun kalori
makanan yang mereka konsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan kalori basal,
serta belum menerapkan gizi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan untuk sehari-
hari.

15
Tabel 5. Food Recall Pasien dalam Tiga Hari

Pagi, 3 Juli 2017


Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
1 gelas susu 122 Kkal 11,49 gr 8,03 gr 4,88 gr
Air putih 1 gelas 0 0 0 0
Pisang 50 Kkal 10 gr - -

Siang, 3 Juli 2017


Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi 1 centong 175 Kkal 40 gr 4 gr 0
Ayam goreng 150 Kkal 0 3,5 gr 20 gr
porsi

Minyak kelapa 150 Kkal - - 15 gr


Daun singkong 9,5 Kkal 1,815 gr 0,91 gr 0,7 gr
porsi
Jeruk 1 buah 62 Kkal 15,39 gr 1,23 gr 0,16 gr
Air putih 1 gelas 0 0 0 0

Malam, 3 Juli 2017


Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Mie instan kuah 300 Kkal 43 gr 7 gr 11 gr

16
Telur 75 Kkal 0 7 gr 5 gr
Sawi 9 Kkal 1,61 gr 0,69 gr 0,12 gr
Air putih 1 gelas 0 0 0 0
1 gelas susu 122 Kkal 11, 49 gr 8,03 gr 4,88 gr
Jumlah 1.225,5 Kkal 134,79 gr 40,39 gr 61,74 gr

Pagi, 4 Juli 2017


Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi 1 centong 175 Kkal 40 gr 4 gr 0
Ayam goreng 150 Kkal 0 3,5 gr 20 gr
porsi
Telur 75 Kkal 0 7 gr 5 gr
Bakso kecil 2 56 Kkal 2,12 gr 3,48 gr 3,68 gr
buah

Minyak kelapa 150 Kkal - - 15 gr


1 gelas susu 122 Kkal 11,49 gr 8,03 gr 4,88 gr

Siang, 4 Juli 2017


Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi 1 centong 175 Kkal 40 gr 4 gr 0
Sayur bayam 1 12,5 Kkal 2,5 gr 0,5 gr 0
sendok sayur
Tahu goreng 1 187,5 Kkal 3,5 gr 2,5 gr 21,5 gr
potong sedang

Minyak kelapa 150 Kkal - - 15 gr


Apel 1 buah 52 Kkal 13,81 gr 0,26 gr 0,17 gr

17
Air putih 1 gelas 0 0 0 0

Malam, 4 Juli 2017


Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi 1 centong 175 Kkal 40 gr 4 gr 0
Ayam goreng 150 Kkal 0 3,5 gr 20 gr
porsi

Minyak kelapa 150 Kkal - - 15 gr

Air putih 1 gelas 0 0 0 0


Jumlah 1.780 Kkal 153,42 gr 40,77 gr 120,22 gr

Pagi, 5 Juli 2017


Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi 1 centong 175 Kkal 40 gr 4 gr 0
Tumis buncis 6,25 Kkal 1,25 gr 0,25 gr 0
2sdm
Ayam goreng 150 Kkal 0 3,5 gr 20 gr
porsi

Minyak kelapa 150 Kkal - - 15 gr


1 gelas susu 122 Kkal 11,49 gr 8,03 gr 4,88 gr
Air putih 1 gelas 0 0 0 0

Siang, 5 Juli 2017


Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Roti Manis 227 Kkal 2 gr 6 gr 3,4 gr
Air putih 1 gelas 0 0 0 0

18
Malam, 5 Juli 2017
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi 1 centong 175 Kkal 40 gr 4 gr 0
Sayur bayam 1 12,5 Kkal 2,5 gr 0,5 gr 0
sendok sayur

1 gelas susu 122 Kkal 11, 49 gr 8,03 gr 4,88 gr


Air putih 1 gelas 0 0 0 0
Jumlah 1.139,7 gr 11,49 gr 34,31 gr 48,16 gr

Status Gizi :
Berat badan saat ini : 50,5 Kg
Tinggi badan : 152 Cm
Rumus IMT :
(BB : TB (m2))

50,5
-------------------- = 21,85 (Normal)
( 1,52 X 1,52 ) m

BB Ideal : 90 % ( TB 100 ) kg
90 % ( 152 100 ) = 46,8 kg

Tabel 1. Klasifikasi status gizi menurut BMI pada orang Indonesia

Kategori IMT
Kekurangan berat badan tingkat < 17,0
Kurus berat

Kekurangan berat badan tingkat 17,0 18,4


ringan
Normal 18,5 25,0

Kelebihan berat badan tingkat 25,1 27,0


Gemuk ringan

19
Kelebihan berat badan tingkat > 27,0
berat

Sumber : Pedoman Praktis Gizi Depkes, 2011

Rata-rata kalori harian pasien berdasarkan hasil food recall adalah:


Kalori : 1381 kal
Karbohidrat : 99,9 gr
Protein : 38,4 gr
Lemak : 76,7 gr
Penentuan kebutuhan kalori perhari pada pasien:

1) Kebutuhan Kalori Basal (BEE) berdasarkan rumusan Harris Bennedict adalah:


BB x 25 kalori (perempuan) =

50,5 x 25 = 1262,5 kal (kebutuhan kalori basal perempuan)

= 1.265 kal (kalo dibulat kan hasilnya)

Kalori basal pada laki- laki = BB x 30 kal/kg


Kalori basal pada perempuan = BB x 25 kal/kg

2) Kebutuhan untuk aktivitas ditambah 20% karena aktivitas yang dilakukan pasien termasuk
aktivitas sedang.
20% x 1265 = 253 kal (aktivitas sedang)

Untuk faktor koreksi pada pasien ini, yang digunakan adalah koreksi faktor aktivitas,
disesuaikan dengan pekerjaan pasien sebagai Ibu Rumah Tangga, termasuk aktivitas sedang
(IRT) maka ditambahkan 20% dari kalori basal.

Sedangkan koreksi faktor aktivitas lain seperti umur, tidak memenuhi kriteria koreksi karena
umur pasien 24 tahun. Untuk koreksi faktor umur dari usia 40- 59 tahun minus 5 %, 60-69
tahun minum 10%, 70 tahun minus 20%.

Koreksi faktor aktivitas berdasarkan BB, pasien berada pada rentang normal, jadi tidak
digunakan faktor koreksi. Kecuali, BB gemuk dikurangi 20% dari kalori basal, BB kurus

20
tambahkan 20%. Untuk koreksi faktor stres metabolik seperti operasi ditambahkan 10-30%
x kalori basal.

3) Total Kebutuhan Kalori Harian = Kebutuhan Kalori Basal + Koreksi Faktor Aktifitas
= 1.265 + 253
= 1.518 kal

Interpretasi terhadap food recall pasien:


Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny.S mendapat total kalori per hari :

Tanggal 3 Juli 2017 : 1.225 kal

Tanggal 4 Juli 2017 : 1.780 kal

Tanggal 5 Juli 2017 : 1.139 kal

Total kalori : 1.225 + 1.780 + 1.139 / 3 = 1.381 kalori

Karbohidrat : 60% x 1518 kal = 910,8 kalori setara = 227,7 gr karbohidrat

Protein : 20% x 1518 kal = 303,6 kalori setara = 75,9 gr protein

Lemak : 20% x 1518 kal = 303,6 kalori setara = 33,7 gr lemak

1 gram karbohidrat dapat menghasilkan 4 kalori


1 gram protein menghasilkan 4 kalori
1 gram Lemak menghasilkan 9 kalori

Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga melihat food recall pasien selama 3 hari maka dapat
disimpulkan bahwa setiap hari nya menu makan pasien Ny. S kurang dari jumlah kalori yang
dibutuhkan setiap harinya.

7. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:

21
Pasien mau datang ke tempat pelayanan kesehatan untuk memeriksakan
kesehatannya dan kehamilannya sehingga memudahkan menyelesaikan masalah
kesehatan Ny. S (pasien).
Biaya pelayanan kesehatan keluarga Ny. S bersumber dari Badan Pelayanan
Jaminan sosial (BPJS).

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:


Pasien tinggal di rumah yang kurang memenuhi syarat kesehatan. Ventilasi udara
yang kurang, sehingga membuat sirkulasi udara di dalam rumah kurang baik dan
keadaan lingkungan rumah yang padat.
Kurangnya keluarga memperhatikan keadaan kesehatan pasien terutama dalam
mengawasi pola makan gizi yang seimbang dan aktivitas yang dilakukan sehari-
hari. Dalam hal ini diperlukan peran serta yang aktif dari seluruh anggota
keluarga terutama suami pasien dan keluarga yang serumah dengan pasien (kakak
kandung perempuan) dalam merawat dan memperhatikan pasien.

H. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

a) Masalah dalam organisasi keluarga :


Dalam struktur keluarga kepala keluarga adalah suami pasien yang berusia 32 tahun
dan pasien Ny. S berperan sebagai seorang istri serta ibu rumah tangga. Kakak kandung
perempuan dan kakak ipar yang tinggal serumah dengan pasien sibuk dengan
urusannya masing-masing, untuk waktu bekerja biasanya berangkat pagi dan pulang pada
sore harinya sehingga komunikasi kurang terjalin dengan baik. Hubungan keluarga yang
terjalin diantara satu sama lain cukup baik. Namun pasien butuh didorong untuk lebih
terbuka ketika ada masalah, oleh karena itu diperlukan dukungan dan dorongan keluarga
terdekat, agar kondisi kehamilan pasien baik-baik saja.

b) Masalah dalam fungsi biologis :


Pasien sebagai istri dan ibu rumah tangga serta suami pasien sebagai kepala rumah tangga.

c) Masalah dalam fungsi psikologis :


Pasien dan kakak kandung perempuan serta kakak ipar tinggal satu rumah dengan pasien,

22
tapi masing-masing memiliki kesibukan sendiri sehingga dukungan keluarga untuk
kesembuhan dan pemantauan pasien juga dinilai masih kurang akibat kurang adanya
waktu luang untuk berkomunikasi, dan mendorong agar pasien lebih terbuka terhadap
masalahnya.

d) Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan:


Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari suami pasien dan kakak ipar. Untuk
biaya kesehatan, pasien memiliki kartu jaminan kesehatan sehingga membantu
pemenuhan kebutuhan pasien terpenuhi dengan baik.

e) Masalah lingkungan:
Lingkungan rumah kurang baik. Pasien tinggal di rumah yang kurang memenuhi syarat
kesehatan. Ventilasi udara yang kurang, sehingga membuat sirkulasi udara di dalam
rumah kurang baik dan keadaan lingkungan rumah yang padat.

f) Masalah perilaku kesehatan:


Keluarga kurang mengerti akan pentingnya kesehatan dan pemeliharaan kesehatan,
sehingga usaha dalam merubah pola makan gizi yang seimbang dan gaya hidup kurang
diperhatikan.

D. Diagnosis Holistik (Multiaksial)

1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)


Alasan kedatangan :
Pasien datang berobat ke Puskesmas karena ingin memeriksa kehamilannya dan
keluhan yang dialami pasien yaitu seperti pusing, dan mudah lelah. Pasien memiliki
harapan untuk sehat dan hilang keluhannya sehingga dapat beraktifitas dengan baik.
Harapan :
Pasien berharap dengan berobat ke puskesmas dapat sembuh dari penyakit yang di
deritanya dan dapat beraktifitas dengan baik.

Kekhawatiran :
Pasien khawatir sakitnya akan mempengaruhi kondisi kehamilannya saat ini.
Persepsi :

23
Menurut pasien sakitnya tidak berbahaya, dan dapat disembuhkan dengan obat-
obatan dari dokter. Dan pasien percaya segala sesuatu penyakit yang Allah berikan
dapat disembuhkan, karena penyakitnya ini dapat sembuh dilihat dari penyebabnya.

2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)


Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis kurang energi
kronis yang disertai anemia ringan.

3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan


pasien).
- Pola Makan :
Jumlah kalori makanan yang dikonsumsi Ny.S berdasarkan food recall selama 3 hari,
menu makanan Ny.S kurang dari jumlah kalori yang dibutuhkan. Kebutuhan kalori
harian Ny.P 1.518 kalori, tetapi total kalori yang dikonsumsi hanya 1.381 kalori,
sehingga masih kurang 137 kalori. Pola makan pasien yang terdiri dari karbohidrat,
protein dan lemak, tetapi akan kebutuhannya pola gizi yang seimbang saat ini masih
kurang diterapkan sehari-hari.
- Spiritual :

Pasien rajin sholat lima waktu dan suka mengikuti pengajian di sekitar rumahnya.

4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah


kesehatan pasien).
Pasien merasa keluarga kurang memperhatikan kondisi kehamilannya, karena
kesibukan aktifitas masing-masing dari keluarga sehingga kurang memperhatikan
kebutuhan pola makan gizi seimbang terhadap kehamilan pasien.

5. Aspek fungsional:
Menurut International Classification Primary Care (ICPC) pasien mempunyai
aspek fungsional pasien mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit dimasukkan
ke nilai dalam klasifikasi derajat fungsional adalah derajat 1 yaitu pasien masih aktif,
mampu melakukan aktivitas.

24
E. Rencana Penatalaksanaan

Tabel 6. Rencana Penatalaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan Keteranga


n

Aspek Menjelaskan kepada pasien mengenai Pasien Saat pasien berobat ke - Pasien dapat Tidak
personal penyakit yang dideritanya, faktor- Puskesmas dan saat memahami dengan menolak
faktor yang dapat menyebabkan kunjungan ke rumah baik tentang
terjadinya anemia. pasien sebanyak 1 kali penyakit yang
sedang dideritanya.
Memotivasi pasien akan pentingnya
menjaga pola makan gizi seimbang - Pasien segera
dan meningkatkan daya tahan tubuh sembuh dan dapat
serta mengkonsumsi vitamin sesuai beraktivitas seperti
biasa dengan baik.
anjuran.

Menjelaskan kepada pasien untuk - Sadar akan


tidak perlu khawatir, agar tetap tenang, pentingnya berobat
karena segala sesuatu penyakit dan fungsi pola
datangnya dari Allah dan karena makan yang baik
penyakitnya ini dapat sembuh dilihat - Pasien bisa fokus
dari penyebabnya. untuk
kesembuhannya
sehingga tidak
menjadikan
penyakitnya
sebagai beban
pikiran.

25
Aspek Memberikan obat penambah darah dan Pasien Pada saat kunjungan ke - Pasien mengerti Tidak
klinik vitamin untuk ibu hamil serta puskesmas cara pemakaian menolak
menjelaskan fungsi obat dan cara obat.
- Mengerti akan
konsumsinya yaitu :
pentingnya
- Vitamin B12 tab 50 mg 2x1 keteraturan dalam
berobat.
- Vit C tab 100 mg 1x1
- Tablet tambah darah 1x1
- Calcium Lactate tab 500 mg 1x1

Mengingatkan pasien agar kontrol


rutin setiap bulan kesehatan
kehamilannya (ANC).

26
Aspek Memberi edukasi tentang pola Pasien dan Pada saat di puskesmas Pasien mampu Tidak
risiko makanan gizi seimbang dan buah yang keluarga dan saat kunjungan ke mengelola dan paham Menolak
internal mengandung vitamin c agar rumah pola makan yang
meningkatkan daya tahan tubuh pasien bergizi dan
dan anggota keluarga sehingga tidak meningkatkan
mudah terserang penyakit. Memberi makanan yang tinggi
edukasi untuk meningkatkan makanan protein, zat besi dan
yang kaya akan protein, zat besi dan asam folat.
asam folat.
Aspek Menyarankan kepada keluarga pasien Pasien, suami Pada saat kunjungan ke Keluarga pasien lebih Tidak
eksternal untuk selalu memberikan perhatian dan keluarga rumah memperhatikan dan menolak
kepada pasien terutama dalam memberikan
dukungan kepada
mengkonsumsi makanan yang sehat
pasien terutama untuk
dan bergizi seimbang sesuai dengan mengkonsumsi makan
kebutuhan. yang sehat dan bergizi
seimbang sesuai
dengan kebutuhan.
Menyarankan kepada pasien dan
Menyarankan kepada
suami pasien untuk menambah pasien dan suami
ventilasi rumah agar sirkulasi udara pasien untuk
menjadi lebih baik. menambah ventilasi
rumah agar sirkulasi
udara menjadi lebih
baik.

27
Aspek Menyarankan agar pasien lebih sering Pasien Pada saat kunjungan ke Mencapai kondisi Tidak
fungsional beristirahat jika kondisi kurang sehat rumah kesehatan yang menolak
dan mengurangi aktifitas yang berat. optimal agar dapat
beraktivitas seperti
biasa dan mencegah
komplikasi yang
terjadi.

F. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam

28
LAMPIRAN I

Gizi seimbang untuk ibu hamil dengan anaemia

Konsumsilah bahan kaya protein, zat besi dan Asam folat

Bahan kaya protein dapat diperoleh dari hewan maupun tanaman. Daging, hati, dan
telur adalah sumber protein yang baik bagi tubuh. Hati juga banyak mengandung zat besi,
vitamin A dan berbagai mineral lainnya. Kacang-kacangan, gandum/beras yang masih ada
kulit arinya, beras merah, dan sereal merupakan bahan tanaman yang kaya protein nabati dan
kandungan asam folat atau vitamin B lainnya. Sayuran hijau, bayam, kangkung, jeruk dan
berbagai buah-buahan kaya akan mineral baik zat besi maupun zat lain yang dibutuhkan
tubuh untuk membentuk sel darah merah dan hemoglobin.

Pedoman menu

Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu hamil:

1. Makan dua kali lebih dari biasanya, bukan hanya dalam jumlah porsi, namun lebih
ditekankan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi.
2. Makanan dapat diberikan 4 - 6 kali waktu makan sesuai dengan kemampuan ibu.
Jangan memaksa untuk menghabiskan makanan yang tersaji jika merasa mual, pusing,
dan ingin muntah.
3. Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan yang merangsang seperti cabe,
makanan bergas seperti nangka, nanas dan durian, serta yang beralkohol semacam
tape.
4. Usahakan mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang, dengan susunan yang
meliputi 2 piring nasi @ 250 g, 90 g daging atau ikan, sebutir telur, 60 g kacang-
kacangan, 3 porsi sayur @ 100 g, 2 porsi buah-buahan @ 100 g, segelas susu atau
yoghurt, atau seiris keju sebagai ganti serta 1 sdm minyak atau lemak.
5. Berikan minum 1/2 jam sehabis makan. Perbanyak minum air putih, sari buah seperti
air jeruk, air tomat, sari wortel, air rebusan kacang hijau sebagai pengganti cairan
yang keluar, karena ibu hamil lebih banyak berkeringat dan sering buang air kecil
karena kandung kemih yang terdesak oleh pertumbuhan janin. Penting untuk
menghindari minuman berkafein seperti kopi, coklat, dan soft drink (minuman ringan)
pemicu hipertensi.

29
6. Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan pewarna
yang dimasukkan ke dalam bahan pangan, karena dapat membahayakan kesehatan
dan pertumbuhan janin, yang sering dihubungkan dengan cacat bawaaan dan kelainan
bayi saat lahir. Waspadai tulisan pada kemasan seperti amaranth, potassium nitrit,
sodium nitrit, sodium nitrat, formalin, boraks, sianida, rodhamin B, dsb.
7. Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak namun
rendah kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan kecil, coklat, karena akan
mengakibatkan mual dan muntah.
8. Bagi ibu yang hamil muda, konsumsilah makanan dalam bentuk kering, porsi kecil
dan frekuensi sering, misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit yang lain, karena
biasanya mereka tidak berselera makan.
9. Hindari konsumsi makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak sempurna
karena besar risikonya tercemar kuman dan bakteri yang membahayakan. Untuk
menghindarinya, masaklah makanan sampai matang benar, dan cuci makanan untuk
menjaga kebersihan, terutama buah dan sayuran sampai bersih sebelum dikonsumsi.
10. Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya dengan jalan santai di pagi hari.

Zat-zat gizi penting

Zat-zat gizi yang perlu mendapat perhatian dalam konsumsi ibu hamil adalah sebagai
berikut:

1. Sumber tenaga
Digunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses perubahan biologis yang terjadi
dalam tubuh yang meliputi, pembentukan sel-sel baru, pemberian makanan dari ibu ke
bayi melalui plasenta, serta pembentukan enzim dan hormon penunjang pertumbuhan
janin. Kekurangan energi dalam asupan makanan yang dikonsumsi menyebabkan
tidak tercapainya penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11 - 14
kg. Kekurangan itu akan diambil dari persediaan protein yang dipecah menjadi energi.
2. Protein
Diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan protein dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir dengan berat badan
kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan pembentuk
otak.

30
3. Vitamin
dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung dalam tubuh ibu
dan janin. Misalnya, vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan, vitamin B 1 dan B2
sebagai penghasil energi, vitamin B6 sebagai pengatur pemakaian protein tubuh,
vitamin B12 membantu kelancaran pembentukan sel-sel darah merah. Vitamin C
membantu penyerapan zat besi guna mencegah anemia, dan vitamin D untuk
membantu penyerapan kalsium.
4. Mineral, antara lain :
1. Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta
persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan kalsium
akan diambilkan dari cadangan kalsium pada tulang ibu. Ini akan
mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu
mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium yang
dapat diperoleh saat periksa ke Puskesmas atau klinik.
2. Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel darah merah
sebagai adaptasi adanya perubahan fisiologis selama kehamilan, yang
disebabkan oleh :

Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.


Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada wanita,
sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi dan
mengembalikan persediaan darah yang hilang akibat persalinan
sebelumnya.

Wanita hamil cenderung terkena anemia pada tiga bulan terakhir kehamilannya karena
pada masa ini, janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan
bulan pertama sesudah lahir. Penanganannya, pertama, menggunakan terapi obat dengan
memberikan tablet zat besi (ferosulfat) 30 - 60 mg per hari, tergantung pada berat ringannya
anemia. Kedua, terapi diet dengan meningkatkan konsumsi bahan makanan tinggi besi seperti
susu, daging, dan sayuran hijau.

31
Lampiran II
Contoh menu sehari 1500 kalori
Waktu Bahan Penukar Gram Ukuran Contoh menu
makanan
Pagi Nasi Beras 1 karbohidrat 100 gelas Nasi
(07.00) Daging ayam 1 hewani 40 1 potong Ayam goreng
tanpa kulit sedang
Ketimun Sekehendak Ketimun
seledri
Minyak 5 1 sdt Minyak kelapa
Susu 1 karbohidrat 122 1 gelas Susu
Snack Jeruk manis 2 buah 110 2 buah Jeruk manis
(10.00) sedang sedang
Siang Nasi 1 karbohidrat 100 gelas Nasi
(13.00) Ikan 1 hewani 50 1 potong sdg Ikan
Tahu 1 nabati 110 1 buah Tahu bacem
Labu air Sekehendak Labu air
Daun 1 sayuran 100 Daun kemangi
kemangi
Belimbing 1 buah besar 140 1 buah besar Belimbing
Minyak 5 1 sdt Minyak kelapa
Snack Jambu air 2 buah besar 110 2 buah besar Jambu air
(16.00)
Malam Nasi 1 karbohidrat 100 gelas Nasi
(19.00) Putih telur 1 hewani 65 2 butir Telur ceplok
ayam
Tempe 1 nabati 50 2 ptg sdg Oseng tempe
Jamur kuping Sekehendak Jamur kuping rebus
segar
Jagung muda 1 sayuran 100 1 buah Jagung muda
Pepaya buah 110 buah Pepaya
sedang sedang
Susu 1 karbohidrat 122 1 gelas susu

32
33

Anda mungkin juga menyukai