Oleh:
Disni Hikmati Nuril M
11711142
Pembimbing:
dr. Kardimin Sp.KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA
RSUD Dr.Soeroto Ngawi Jawa Timur
2017
UNIVERSITAS DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA
ISLAM
INDONESIA STATUS PASIEN UNTUK UJIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
Untuk Dokter Muda
Nama Dokter Muda Disni Hikmati Nuril Mujazaah Tanda Tangan
NIM 11711142
Tanggal Ujian 28 Maret 2017
Rumah sakit RSUD Dr.Soeroto Ngawi
Gelombang Periode
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S (Inisial)
Jenis Kelamin : Laki- laki
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Serabutan
Bangsa/suku : Jawa
Alamat :Jugong Rt 03/03 Dumplengan Pitu
No. RM : 42772
Tanggalmasukrumahsakit : 26 Maret 2017
II. ALLOANAMNESIS
Alloanamnesisdiperolehdari: Waktu anamnesis:13.00 26/03/2017
Nara Sumber 1 2 3 4
Nama Ny.S Tn.E
Alamat Jugong Rt 3/3 Jugong Rt 3/3
Pendidikan SD SD
Pekerjaan Ibu Rumah Buruh Tani
Tangga
Umur 56 tahun 29 tahun
Hubungan Ibu Kandung Adik Kandung
Lama kenal 34 tahun 29 tahun
Sifat kenal Kekeluargaan Kekeluargaan
Tn.S merupakan pasien rawat jalan di poli Jiwa RSUD Dr.Soeroto sejak tahun
2009, keluhan utama yang di rasakan pasien adalahbingung, marah-marah, bicara
ngelantur, merasa orang-orang di sekitar membicarakannya, serta mendengar
bisikan-bisikan supaya menyakiti keluarganya.Pertama kali terjadi perubahan
perilaku pada diri pasien adalah sekitar 18 tahun yang lalu, ketika Tn.S pernah
dibawa dan di janjikan akan di sekolahkan oleh pihak gereja di sekitar rumahnya,
namun hingga setahun pasien tidak pernah di sekolahkan, kegiatan apa yang
dilakukan selama setahun di gereja tidak mau di sebutkan oleh pasien dan keluarga
pun tidak pernah mengetahuinya.
Pasien pertama kali di rawat di RSJD.Surakarta pada tahun 2007 dan 2009
karena mengamuk, merusak barang-barang di rumah, berbicara kasar serta
mengancam keluarganya, pasien mengaku mendengar bisikan-bisikan dan
melakukan hal tersebut karena merasa sikap keluarga terhadapnya tidak adil dan
pilih kasih. Awal tahun 2017 pasien di rawat di RSUD.Dr.Soeroto dengan keluhan
yang sama yaitu mengamuk dan merusak barang-barang dikarenakan pasien tidak
rutin meminum obat rawat jalan dari Rumah Sakit serta pasien baru saja di
tinggalkan oleh orang yang dicintai yaitu adiknya.
Saat ini gejala dan keluhan yang dirasakan pasien mulai membaik karena
obat kontrol yang diminum secara rutin dan sesuai anjuran dokter, pasien sudah
dapat beraktivitas normal dan mau bekerja serta bersosialisasi dengan orang di
sekitarnya.
II.3. Anamnesis Sistem (Keluhan Fisik dan Dampak terhadap Fungsi Sosial dan
Kemandirian)
Pasien merasa tidak ada keluhan fisik yang berarti, hanya saja pasien sering
merasa mengantuk setelah minum obat, sehingga terkadang mengganggu aktivitas
di rumah dan tidak dapat bekerja.
Fungsi Peran
II.3. Hal-Hal yang Mendahului Penyakit dan Riwayat Penyakit Dahulu
II.3.1. Hal-Hal yang Mendahului Penyakit
II.3.1.1. Faktor Organik
Pasien memiliki riwayat kejang saat masih kecil hingga dewasa
II
Tn.S 60th
Ny.S 54th
III
Tn.Sy 34th Tn.E 29th Tn.D 27th Ny.D 25th
IV
An.Y 3th
Keterangan :
: Laki-laki : Laki-laki meninggal
:Pasien
II.5.11. Kebiasaan
Pasien hampir setiap sore sepak bola di lapangan dekat rumahnya dengan
pemuda desanya.
III.2.4. Penampilan/RawatDiri:
Pasien sudah dapat merawat dirinya sendiri tetapi masih memerlukan
bantuan keluarganya, seperti makan, minum, mandi sendiri,dan masih perlu
di ingatkan. penampilan nya tidak sesuai dengan usia, tidak mencolok dan
kurang rapih.
III.2.7. Afek
Afek tumpul, tidak serasi dan labil
III.2.8. Proses Pikir (Bentuk Pikir, Isi Pikir, Prognesis Pikir)
III.2.8.1. Bentuk Pikir : Non Realistik
III.2.8.2. Isi Pikir :
Pengalaman mistik : (-)
Fantasi : (-)
Fobia : (-)
Obsesi kompulsi : (-)
Waham :
Waham kebesaran : (-)
Waham diancam : (-)
Waham curiga : (+)
Waham kejar : (-)
Waham kendali : (-)
Waham broadcasting : (-)
Waham sisip pikir : (-)
III.2.9. Mood dan Interest :Mood labil dan tertarik untuk di ajak berbicara
III.2.10.Hubungan Jiwa :Dapat, pasien dapat memberikan sedikit informasi
pada pemeriksa
III.2.13. Memori :
- Jangka panjang : Baik (pasien dapat menyebutkan nama-nama teman
sewaktu sekolah)
- Jangka pendek : Cukup (pasien dapat menceritakan beberapa hal
yang dilakukan selama sebulan terakhir, dan saat putus obat dia lupa
apa yg terjadi)
- Jangka segera : Kurang ( dapat mengulang 1d dari 3 nama benda
setelah perhatiannya dialihkan selama kurang lebih 10 menit)
-
III.2.14. Gangguan Inteligensi Sesuai Umur/Pendidikan
Tingkat Intelegensi pasien sesuai dengan pendidikannya, hanya saja pasien
putus sekolah akrena keterbatasan biaya.
III.2.15. Insight :
Buruk, derajat II
III.2.16.Gejala dan Tanda Lain yang Didapatkan:
Pasien tidak mau mengingat-ingat dan menghindari beberapa topik, yang
menurut keluarganya menjadi penyebab perubahan perilaku dan kejiwaan
pasien.
III.3.3. Lain-lain: -
III.4. Hasil Pemeriksaan Sosiologi
Hubungan sosial pasien dengan warga sekitar cukup baik, tidak pernah ada
masalah dengan orang lain, hanya saja pasien sering bersilang pendapat
dengan kedua orangtuanya.
IV.2.Gejala (Simtom)
Terdapat halusinasi auditorik, dan waham curiga, roman wajah malu-malu
V. DIAGNOSIS BANDING
Skizofrenia Hebrefenik (F.20.1)
Skizofrenia Paranoid (F.20.0)
Skizofrenia Residual (F.20.5)
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan, terdapat beberapa gejala
yang muncul dan khas terdapat pada diri pasien yaitu halusinasi auditorik, waham
curiga, tertawa dan cekikan sendiri, dimana hal tersebut mempengaruhi perubahan
sikap dan perilaku pasien, hal tersebut sesuai dengan kriteria dari Skizofrenia
berdasarkan PPDGJ III.
Kepribadian dari pasien yang cenderung pendiam, menutup diri dan tidak
mudah percaya dengan orang lain,pemalu dapat memperberat terjadinya gangguan
jiwa, apabila terdapat stressor. Menurut pengamatan pemeriksa sikap keluarga
pasien terhadap pasien cukup keras, hal tersebut di benarkan oleh pasien yang
selalu merasa bahwa kedua orangtuanya tidak menyayanginya dan membeda-
bedakan anak-anaknya sehingga pasien merasa di acuhkan, adanya peristiwa
traumatis yang di alami oleh pasien seperti saat adiknya meninggal dunia bisa
memicu kekambuhan pada diri pasien. Selain itu di temukan salah satu
kemungkinan penyebab adanya suatu peristiwa traumatis yang tidak bisa
diceritakan oleh pasien bahkan kepada keluarganya sendiri.
Hal-hal tersebut akhirnya memunculkan beberapa gejala positif seperti
waham dan halusinasi, serta gejala negatif menarik diri, afek tumpul, dan gangguan
proses pikir. Tidak ditemukan riwayat penyakit keluarga sebelumnya ataupun
riwayat penyakit lain yang menyertai.
VIII. DIAGNOSIS
AKSIS I . Skizofrenia Hebrefenik (F.20.1)
AKSIS II. Gangguan Kepribadian Skizoid (F.60.1)
AKSIS III. G40.1
AKSIS IV. Masalah Putus Obat, dan Primary Support group (keluarga)
AKSIS V.(GAF 60-51) Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang..
IX.2. Psikoedukatif/Psikoterapi
- Memotivasi pasien untuk berobat teratur.
- Melatih pasien untuk mengatasi bisikan-bisikan dan amarah.
IX.3. Terapi Sosiokultural
IX.3.1. Terapi Rehabilitatif
Memberikan pelatihan terhadap pasien, berbagai keterampilan yang
mudah di kuasai, agar pasien dapat bekerja dan memperbaiki taraf
kehidupan
IX.3.2. Terapi Spiritual
Memberi pengertian pada pasien bahwa Tuhan telah mengatur segala
sesuatu yang terjadi dan pasti memberikan yang terbaik untuk kita.
X. PROGNOSIS
X.1. Faktor Premorbid
Dubia ad Malam